Anda di halaman 1dari 19

A.

Judul :
Reaksi-Reaksi Kimia Senyawa Golongan Utama
B. Tujuan :
Mengenal sifatkimia dan fisik beberapa senyawa golongan utama serta dapat menuliskan
persamaan reaksi dengan baik
C. Tinjauan Pustaka
logam alkali adalah kelompok (kolom) dalam table periodik yang terdiri dari unsur-
unsur kimia lithium (Li), natrium (Na), kalium (K), Rubidium (Rb), cesium (Cs), dan francium
(Fr). Kelompok ini terletak di s-blok table periodic unsur-unsur seperti semua logam alkali
electron terluar mereka di s-orbital: Konfigurasi electron bersama ini mengakibatkan mereka
memiliki sifat karakteristik yang sangat mirip. Memang, logam alkali memberikan contoh
terbaik dari kelompok tren dalam properti di table periodik, dengan unsur-unsur yang
menunjukkan perilaku dicirikan lengkap homolog[1].
Logam golongan utama menunjukkan kilap, konduktor panas dan listrik yang baik, mudah
dibentuk .Sifat-sifat seperti ini khas logam, walaupun definisi atom logam dan ion tidak
sederhana. Unsur logam membentuk oksida basa, hidroksida dalam bilangan oksidasi +1
atau +2 dan menjadi kation. Semua unsur transisi adalah logam, sementara golongan utama
diklasifikasikan atas logam dan non logam. Germanium dan polonium dapat dimasukkan
sebagai logam. Boron, silikon, germanium, arsen, antimon, selenium, dan telurium menunjukk
an sedikit ciri logam dan unsur-unsur ini sering disebut metaloid[2]
Untuk memudahkan menganalisa anion dan kation, diusahakan dulu dalam bentuk
senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam
garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan
dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat
dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang mengganggu tersebut.
Seperti reaksi berikut :

NaNO3 + Na2CO3 → NaCO3 + Na2NO3

Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi
kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Reaksi
kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa
melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala,
uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam
larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan
pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan
dengan cara basah[3].

Dalam analisa kualitatif cara memisahkan ion logam tertentu harus mengikuti prosedur
kerja yang khas. Zat yang diselidiki harus disiapkan atau diubah dalam bentuk suatu larutan.
Untuk zat padat kita harus memilih zat pelarut yang cocok. Ion-ion logam pada golongan-
golongan diendapakan satu persatu, endapan dipisahkan dari larutannya dengan cara
disaring atau diputar dengan sentrifuge, endapan dicuci untuk membebaskan dari larutan
pokok atau dari filtrat dan tiap-tiap logam yang mungkin ada harus dipisahkan. Kation-kation
diklasifikasikan dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa
reagensia[4]
Metode dalam melakukan analisis kualitatif ini dilakukan secara konvensional, yaitu
memakai cara visual yang berdasarkan kelarutan. Pengujian kelarutan dilakukan pertama-
tama dengan mengelompokkan ion-ion yang mempunyai kemiripan sifat. Pengelompokan
dilakukan dalam bentuk pengendapan di mana penambahan pereaksi tertentu mampu
mengendapkan sekelompok ion-ion. Cara ini menghasilkan 6 kelompok yang namanya
disesuaikan dengan pereaksi pengendap yang digunakan untuk mengendapkan kelompok ion
tersebut. Kelompok ion-ion tersebut adalah: golongan klorida (I), golongan sulfide (II),
golongan hidroksida (III), golongan sulfide (IV), golongan karbonat (V), dan golongan sisa[5].
D. Metode percobaan
Metode yang dilakukan pada percobaan ini yaitu metode kualitatif dimana mengamati
adanya produk reaksi berupa endapan,gas,perubahan warna serta perubahan PH ketika
masing-masing larutan kation direaksikan dengan masing-masing larutan anion.
1. Alat dan Bahan
1.1 alat

No Nama Alat Gambar Fungsi Kategori

1. Plastik mika Sebagai wadah untuk 1


mereaksikan larutan

2. Karton hitam Sebagai alas dari plastik 1


mika

3. Pipet tetes Sebagai alat untuk 1


mengabil larutan dalam
jumlah sedikit

4. Botol reagen Sebagai tempat untuk 1


menyimpan larutan

5. Gelas kimia Sebagai wadah untuk 1


suatu larutan
1.2 bahan

No Nama Sifat fisik Sifat kimia Kategori

1. NH4Cl  Bentuk bubuk Kristal  Berat molekul 53,49 Khusus


padat gram/mol
(Amonium
 Warna putih  Mudah dalam air dingin, air
klorida)
 Berbau panas dan aseton
2. NaNO3  Titik lebur 580 K  S padat = 117 J/mol K Khusus
 Titik didih 3800C  Menyebabkan iritasi
(Natrium Nitrat)
 Densitas 2,3 x 103 kg/m3 pernapasan, iritasi kulit,
 Berat molekul 85 sma mata dan sakit perut
 Berupa serbuk putih

3. KNO3  Berat molekul 101,103  Mudah larut dalam air Khusus


gram/mol panas
(Kalium Nitrat)
 Densitas 2,109  Larut dalam air dingin
gram/cm3  Larut dalam dietil eter
 Titik leleh 3340C  Kelarutan dalam air I gram
 Titik didih terurai pada / 2,8 ml air
4000C
4. Ba(NO3)2  Kristal tak berwarna  Larut dalam air Khusus

(Barium Nitrat)

5. Al(NO3)2  Kristal tak berwarna  Larut dalam air Khusus


 Mudah terhidrolisis
(Alumunium
Nitrat)

6. Pb(NO3)2  Massa jenis 11,34  Energy ionisasi +4 Khusus


gram/cm3  Bersifat asam
(Timbal Nitrat)
 Kalor lebur 2022 K  Bersifat oksidator
 Titik lebur 327,460C  Bersifat racun
 Berbentuk Kristal
7. HCl  Massa atom 36,45  Racun bagi pernapasan Khusus
 Massa jenis 3,21  Merupakan oksidator kuat
(Asam klorida)
gram/cm3  Berasap tebal d udara
 Titik leleh -10100C lembab
 Energy ionisasi 1250  Gasnya berwarna kuning
kJ/mol kehijauan dan berbau
 Berbau tajam merangsang
 Dapat larut dalam alkali
hidroksida, kloroform, dan
eter
9. NaOH  Massa molar 39,9971  Berwarna putih atau praktis Khusus
(Natrium gram/mol putih
hidroksida)  Densitas 2,1 gram/cm3  Berbentuk pellet,serpihan
 Titik lebur 3180C (591K) atau batang
 Titik didih 13900C  Sangat basa dan mudah
terionisasi membentuk ion
natrium dan hidroksida
10. Na2CO3  Padatan kristal  Mudah melapuk oleh udara Khusus
berwarna putih  Beracun
(Natrium
 Titik lebur 8510C  Dapat digunakan sebagai
klorida)
pembersih
 Pelunak air sadah
 Pereaks dalam pembuatan
kaca
11. Na2SO3  Tidak berwarna  Mudah larut dalam air Khusus
 Serbuk kasar  Tidak larut dalam etanol
(Natrium
 Mekar dalam udara
Tiosulfat)
pada suhu lebih dari
330C
12. Na2HPO4  Fasa padat  Mudah larut dalam air Khusus
 Tidak berbau panas
(Natrium
 Warna putih  Larut dalam air dingin dan
hidrogen
 Rasa asin tidak larut dalam methanol
pospat)
 Mr 141,96
 Titik leleh 2400C
13. Na2S  Massa molar 78,0452  Sukar larut dalam air Khusus
gram/mol  massa relatif 77 gr/mol
(Natrium
 Kepadatan 1,86
Sulfida) 3
gram/cm
 Titik lebur 11760C
1.2 Prosedur Kerja

Mulai

1. Menyiapkan plastik mika transparan yang beralaskan karton hitam


2. Meneteskan masing-masing larutan kation (NH4Cl, NaNO3, KNO3,
Mg(NO3)2, Ca(NO3)2, Ba(NO3)2,Pb(NO3)2, Al(NO3)2 1 M pada plastik mika
sebanyak 1-2 tetes.
3. mereaksikan masing-masing larutan kation dengan larutan HCl
4. melakukan hal yang sama seperti pada perlakuan ke- 3,dengan larutan
anion (NaOH, Na2CO3,Na2SO3,Na3PO4, Na2HPO4, Na2CrO4,
Na2S,Na2SO4 )yang berbeda.
5. mengamati adanya produk reaksi

Endapan, gas dan


perubahan warna*

Selesai

Ket :

Dalam reaksi ini banyak endapan yang terbentuk akan tetapi salah satu endapan yang
sangant berbeda dengan endapan lain yaitu :

Pb(NO3)2 + Na2S → Pb2S + 2NaNO3


E. Hasil dan Pembahasan
1. Tabel Hasil Percobaan
Hasil Pengamatan

Pereaksi Terbentuk Terbentuk


Pereaksi
Endapan Gas Warna Larutan Warna Endapan
Pereaksi Ya Tidak Ya Tidak Warna Larutan Warna Endapan

1. Uji HCl

HCl + NH4Cl -  -  Bening -

HCl + NaNO3 -  -  Bening -

HCl + Pb(NO3)2  - -  Bening Putih

HCl + Ba(NO3)2 -  -  Bening -

HCl + KNO3 -  -  Bening -

HCl + Al(NO3)2 -  -  Bening -

HCl + HC -  -  Bening _

2. Uji NaOH

NaOH + NH4Cl -  -  Ungu bening -

NaOH + NaNO3 -  -  Bening -

NaOH + Pb(NO3)2  - -  Putih susu Putih

NaOH + Ba(NO3)2   -  Bening Putih

NaOH + KNO3 -  -  Bening -

NaOH + Al(NO3)2  -  - Bening Putih

NaOH + HCl -   bening -

3. Uji Na2CO3

Na2CO3 + NH4Cl -  -  Bening -

Na2CO3+ NaNO3 -  -  Bening -

Na2CO3 + Pb(NO3)2  - -  Bening Putih

Na2CO3 + Ba(NO3)2  - -  Putih susu Putih

Na2CO3+ KNO3 -  -  Bening -

Na2CO3+ Al(NO3)2  -  - Bening Putih


Na2CO3 + HCl -  -  Bening -

4. Uji Na2SO3

Na2SO3 + NH4Cl -  -  Bening -

Na2SO3+ NaNO3 -  -  Bening -

Na2SO3 + Pb(NO3)2  - -  Putih susu Putih

Na2SO3 + Ba(NO3)2  - -  Putih susu Putih

Na2SO3 + KNO3 -  -  Bening -

Na2SO3 + Al(NO3)2 -  -  Bening -

Na2SO3 + HCl -  -  Bening -

5. Uji Na2SO4

Na2SO4 + NH4Cl -  -  Bening -

Na2SO4+ NaNO3 -  -  Bening -

Na2SO4 + Pb(NO3)2  - -  Putih susu Putih

Na2SO4 + Ba(NO3)2  -  - Putih susu Putih

Na2SO4 + KNO3 -  -  Bening -

Na2SO4 + Al(NO3)2 -  -  Bening Putih

Na2SO4 + HCl -  -  Bening -

6. Uji Na3PO4

Na3PO4 + NH4Cl -  -  Bening -

Na3PO4+ NaNO3 -  -  Bening -

Na3PO4 + Pb(NO3)2  - -  Bening Putih

Na3PO4 + Ba(NO3)2  - -  Putih susu Putih

Na3PO4 + KNO3 -  -  Bening -

Na3PO4 + Al(NO3)2  - -  Bening Putih

Na3PO4 + HCl -   - Bening -

7. Uji Na2HPO4

Na2HPO4 + NH4Cl -  -  Bening -

Na2HPO4+ NaNO3 -  -  Bening -


Na2HPO4 + Pb(NO3)2  - -  Bening Putih

Na2HPO4 + Ba(NO3)2  - -  Putih susu Putih

Na2HPO4 + KNO3 -  -  Bening -

Na2HPO4 + Al(NO3)2  - -  Bening Putih

Na2HPO4 + HCl -  -  Bening -

8. Uji Na2S

Na2S + NH4Cl -  -  Bening -

Na2S + NaNO3 -  -  Bening -

Na2S + Pb(NO3)2  - -  Bening Hitam

Na2S + Ba(NO3)2  - -  Putih susu Putih gading

Na2S + KNO3 -  -  Bening -

Na2S + Al(NO3)2  - -  Bening Putih

Na2S + HCl  -  - Coklat Coklat

2. Pembahasan
Senyawa golongan utama mempunyai sifat fisika dan sifat kimia yang khas dari
masing-masing golongan di tabel periodik. Pada percobaan kali ini dilakukan reaksi kation
dananion yang mempunyai reaksi yang khas terhadap masing-masing senyawanya.Kation-
kationnya yaitu NH4Cl, NaNO2, Pb(NO)3, BaNO3, KNO3, Al(NO)2direaksikan dengan anion
NaOH, Na2CO3, Na2SO3, Na2SO4, Na3PO4, Na2HPO4 dan NaS. Sehingga diperoleh
perubahan tertentu baik berupaendapan, sedikit larut, larut serta perubahan warna yang
terjadi ataupun larutan tersebuttidak mengalami reaksi apapun yang ditandai dengan warna
larutan yang tetap bening.
Reaksi pengendapan adalah suatu jenis reaksi yang dapat berlangsung dalam cairan,
misalnya air. Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi pengendapan apabila reaksi tersebut
menghasilkan endapan. Endapan yaitu zat padat yang tidak larut dalam cairan tersebut.
Senyawa-senyawa yang sering digunakan dalam reaksi pengendapan yaitu senyawa-
senyawa ionik. Sebagai contoh reaksi antara larutan timbal nitrat [Pb(NO3)2] yang
ditambahkan ke dalam larutan natrium iodida (NaI) dan terbentuk endapan timbal iodida (PbI2)
yang berwarna kuning. Untuk lebih jelas reaksinya seperti ini,
Pb(NO3)2(aq) + 2NaI (aq) → PbI2(s) + 2NaNO3 (aq)
Reaksi kimia adalah inti dari ilmu kimia. Pada reaksi kimia dapat dlihat bagaimana
beragamnya perubahan sifat dari berbagai zat bila saling berkombinasi atau berinteraksi
membentuk zat lain.
1. Uji dengan HCl
 Reaksi HCl dengan NH4Cl
Amonium klorida, adalah senyawa anorganik dengan rumus NH4Cl, berupa garam
kristal putih yang sangat mudah larut dalam air. Larutan amonium klorida bersifat asam
lemah. Sal ammonia adalah nama alami, bentuk mineral amonium klorida. Mineral ini
umum terbentuk pada pembakaran batubara akibat kondensasi gas-gas yang dihasilkan.
Pada percobaan ini yang dilakukan adalah mereaksikan HCl dengan larutan NH4Cl.
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening.
 Reaksi HCl dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NaNO3(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + HNO3(aq)
 Reaksi HCl dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih tetapi tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening dapat dilihat pada gambar 1. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + 2 HCl(aq) → PbCl2(aq) + 2 HNO3(aq)
 Reaksi HCl dengan BaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2 (aq) + 2 HCl aq) → BaCl2 (aq) + 2 HNO3 (aq)
 Reaksi HCl dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
KNO3 + HCl → KCl + HNO3
 Reaksi HCl dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Al(NO3)2 (aq) + 2HCl → AlCl2 (aq) + 2HNO3(g)
 Reaksi HCl dengan HCl
Pada saat di reaksikan larutan tidak membentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna endapan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
HCl(aq) + HCl(aq) → 2HCl(aq)

Reaksi percobaan uji dengan HCl dapat dilihat pada (gambar 1).
A
C
B
D
E
F G

Gambar 1. Uji dengan HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl

2. Uji dengan NaOH


 Reaksi NaOH dengan NH4Cl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
NH4Cl(aq) + NaOH(aq) → NH3(aq) + NaCl(aq) + H2O
 Reaksi NaOH dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan tetapi terbentuk gas dan warna
larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
NaNO3(aq) + NaOH(aq) → NaOH(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi NaOH dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + NaOH(aq) → Pb(OH)2(aq) + 2 NaNO3(g)
 Reaksi NaOH dengan BaNO3
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + 2 NaOH(aq) → Ba(OH)2(aq) + 2 NaNO3(aq)
 reaksi NaOH dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
KNO3(aq) + NaOH(aq) → NaOH(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi NaOH dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih gading dan tidak terbentuk gas
dan warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Al(NO3)3(aq) +3 NaOH(aq) → Al(OH)3 + 3 NaNO3(aq)
 Reaksi dengan NaOH dengan HCl
Pada saat di reaksikan larutan tidak terbentuk endapan hanya menimbulkan gas dan
warna larutan bening tidak dha perubahan. Dengan persamaan reaksi:
NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl + H2O(l)
Reaksi percobaan uji dengan HCl dapat dilihat pada (gambar 2).
C

A
D

B G
E

F
Gambar 2. Uji dengan NaOH HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl
3. Uji dengan Na2CO3
 Reaksi Na2CO3 dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
NaNO3(aq) + Na2CO3(aq) →Na2CO3(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi Na2CO3 dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + Na2CO3(aq) → PbCO3(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2CO3 dengan Ba(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + Na2CO3(aq) → BaCO3(aq) + 2NaNO3(aq)
 Reaksi Na2CO3 dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
2KNO3(aq) + Na2CO3(aq) → K2CO3(aq) + 2NaNO3(aq)
 Reaksi Na2CO3 dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya adalah:
Al(NO3)2(aq) + 2 Na2CO3(aq) → Al2(CO3)2(aq) + 2 Na2NO3(g)
 Reaksi Na2CO3 dengan HCl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan hanya terbentuk gas dan warna
larutan bening. Dengan persamaan reaksi:
Na2CO3(aq) + 2HC(aq) l → 2NaCl(aq) + H2CO3(g)
Reaksi percobaan uji dengan Na2CO3 dapat dilihat pada (gambar 3).
A
E
B
F
C
G
D

Gambar 3. Uji dengan Na2CO3 HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl
4. Uji dengan Na2SO3
 Reaksi Na2SO3 dengan NH4Cl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2NH4Cl(aq) + Na2SO3(aq) → (NH4)2SO3(aq) + 2NaCl(aq)
 Reaksi Na2SO3 dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NaNO3(aq) + Na2SO3(aq) → Na2SO3(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO3 dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) →PbSO3(aq) + 2NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO3 dengan Ba(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + Na2SO3(aq) →BaSO3(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO3 dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2KNO3(aq) + Na2SO3(aq) → K2SO3(aq) + 2 NaNO3(g)
 Reaksi Na2SO3 dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2 Al(NO3)3(aq) + 3 Na2SO3(aq) → Al2(SO3)2(aq) + 6 NaNO3(g)
 Reaksi Na2SO3 dengan HCL
Pada saat di reaksikan larutantidak ada endapan dan tidak ada gas warna larutan
bening. Dengan persamaan reaksi:
Na2SO3(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2SO3(aq)
Reaksi percobaan uji Na2SO3 dapat dilihat pada (gambar 4).

A
D
B
C
E

F
G
Gambar 4. Uji dengan Na2SO3 HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl G
g
5. Uji dengan Na2SO4
 Reaksi Na2SO4 dengan NH4Cl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2NH4Cl(aq) + Na2SO4(aq) → (NH4)2SO4(aq) + 2NaCl(aq)
 Reaksi Na2SO4 dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NaNO3(aq) + Na2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO4 dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih gading dan tidak terbentuk gas
dan warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) →PbSO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO4 dengan Ba(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + Na2SO4(aq) →BaSO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO4 dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2KNO3(aq) + Na2SO4(aq) → K2SO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO4 dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2Al(NO3)3(aq) + 3 Na2SO4(aq) → Al2(SO4)2(aq) + 6 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2SO4 dangan HCl
Pada saat di reaksikan larutan tidak terbentuk endapan dan tidak ada gas warna
larutan benng. Dengan persamaan reaksi:
Na2SO4(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2SO4(aq)
Reaksi percobaan uji dengan Na2SO4 dapat dilihat pada (gambar 5).
E A

F B

C
G
D

Gambar 5. Uji dengan Na2SO4 HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl
6. Uji dengan Na3PO4
 Reaksi Na3PO4 dengan NH4Cl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2NH4Cl(aq) + Na3PO4(aq) →(NH4)3PO4(aq) + 3 NaCl(aq)
 Reaksi Na3PO4 dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NaNO3(aq) + Na3PO4(aq) → Na3PO4(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi Na3PO4 dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
3Pb(NO3)2(aq) + Na3PO4(aq) → Pb3(PO4)2(aq) + 2 Na3NO3(aq)
 Reaksi Na3PO4 dengan Ba(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + 2 Na3PO4(aq) → Ba3(PO4)2(aq) + 6 NaNO3(aq)
 Reaksi Na3PO4 dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
3KNO3(aq) + Na3PO4(aq) → K3PO4(aq) + 3 NaNO3(aq)
 Reaksi Na3PO4 dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Al(NO3)3(aq) + Na3PO4(aq) → AlPO4(aq) + 3NaNO3(aq)
 Reaksi Na3PO4 dengan HCl
Pada saat direaksikan larutan tidak ada endapan yang terbentuk tetapi ada gas yang
terbentuk dan warna larutan bening. Dengan persamaan reaksi:
Na3PO4(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + NaOH + HPO3(aq) -
Reaksi percobaan uji dengan Na3PO4 dapat dilihat pada (gambar 6).
A C

D
B
E F

Gambar 6. Uji dengan Na3PO4 HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl

7. Uji dengan Na2HPO4


 Reaksi Na3PO4 dengan NH4Cl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2NH4Cl(aq) + Na2HPO4(aq) → (NH4)2HPO4(aq) + 2 NaCl(aq)
 Reaksi Na2HPO4 dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NaNO3(aq) + Na2HPO4(aq) → Na2HPO4(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi Na2HPO4 dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + Na2HPO4(aq) →PbHPO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2HPO4 dengan Ba(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + Na2HPO4(aq) → Ba(HPO4) (aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2HPO4 dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2KNO3(aq) + Na2HPO4(aq) → K2HPO4(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2HPO4 dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan tetap bening. Persamaan reaksinya adalah:
Al(NO3)3(aq) + Na2HPO4(aq) → Al2(HPO4)3(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2HPO4 dengan HCl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan den juga gas dan warna larutan
bening. Dengan persamaan reaksi:
Na2HPO4(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) +H2PO4(aq)
8. Uji dengan Na2S
 Reaksi Na2S dengan NH4Cl
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NH4Cl(aq) + NaS(aq) →(NH4)2S(aq) + NaCl(aq)
 Reaksi Na2S dengan NaNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
NaNO3(aq) + Na2S(aq) → Na2S(aq) + NaNO3(aq)
 Reaksi Na2S dengan Pb(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan hitam dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi hitam. Persamaan reaksinya adalah:
Pb(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → PbS(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2S dengan Ba(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
Ba(NO3)2(aq) + Na2S(aq) → BaS(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2S dengan KNO3
Pada saat direaksikan larutan tidak terbentuk endapan, gas dan warna larutan tetap
bening. Persamaan reaksinya:
2KNO3(aq) + Na2S(aq) → K2S(aq) + 2 NaNO3(aq)
 Reaksi Na2S dengan Al(NO3)2
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan putih dan tidak terbentuk gas dan
warna larutan menjadi keruh. Persamaan reaksinya adalah:
2Al(NO3)2(aq) + 3 Na2S(aq) → Al2S3(aq) + 2NaNO3(aq)
 Reaksi Na2S dengan HCl
Pada saat direaksikan larutan terbentuk endapan coklat dan terbentuk gas warna
larutan coklat. Dengan persamaan reaksi:
Na2S(aq) + 2HCl(aq) → 2NaCl(aq) + H2S(g)
Reaksi percobaan uji HCl dapat dilihat pada (gambar 7).

D
G

C
F
c
B E

A
a
Gambar 7. Uji dengan Na2S HCl denagan (a) NH4Cl, (b) NaNO3, (c) KNO3, (d)
Ba(NO3)2, (e) Al(NO3)2, (f) Pb(NO3)2, (g) HCl
F. Penutup
Kesimpulan
Sifat fisik dari unsur golongan utama yaitu unsur-unsur golongan ini hanya mempunyai
satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan ikatan logam. Oleh karena itu, logam
ini mempunyai energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini lunak.
Sedangkan sifat kimianya adalah sangat reaktif dan kereaktifan logam alkali ditunjukan oleh
reaksi-reaksinya dengan beberapa unsur nonlogam.
DaftarPustaka
[1] J.L. Provis, S.A. Bernal, (2014), Geopolymers and related alkali-activated materials, Annu.
Rev. Mater. 299–327.

[2] Aldes Lesbani. (2013). .Jurnal Penelitian Sains. Vol. 14 4(C) 14410. Hlm. 43-46.

[3] Diatta, Jean Bernard. (2002). Evaluation of Adsorption Parameters and Charge Densities
of Some Selected Soils: Application to Lead. Electronic Journal of Polish Agricultural
Universities. Volume 5 Issue 2.

[4] Svehla, G. (2014). VOGEL : Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif


Makro dan Semimikro, Bagian 1, Edisi V, PT. Kalma Media Pustaka,Jakarta.

[5] Petrucci,R.H, dan Suminar.(2014).Kimia Dasar Prinsip dan Terapi Modern.Jakarta


Erlangga

Premono, S. A. Wardani, dan N. Hidayati. 2009. Kimia : SMA/ MA


Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p.
282.

Anda mungkin juga menyukai