= 89,75 %
tersebut dengan larutan natrium tiosulfat
3. Persen Kesalahan
sampai warna larutan berwarna kuning % 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = 100% − persen Randemen
seulas. Lalu memasukkan larutan kanji = 100% − 89,75%
sebanyak 1 mL kedalam larutan kuning = 10,25%
seulas tersebut dan melakukan titrasi 4. Mengitung massa Na2S2O3 0,1 N
kembali dengan larutan natrium tiosulfat Massa Na2S2O3 lab
N 𝑁𝑎2 S2 O3. 5H2 O x V (ml) x Mr 𝑁𝑎2 S2O3 . 5H2 O
sampai tepat warna biru menghilang. Titrasi massa 𝑁𝑎2 S2 O3. 5H2 O =
100 x 6e
0,1 N x 100 ml x 248,18 g/mol
tersebut dilakukan sebanyak dua kali, yang =
100 x 6e
pertama titran adalah larutan natrium = 1,2409 gram
tiosulfat dari hasil sintesis dan yang kedua Massa Na2S2O3 sintesis
N 𝑁𝑎2 S2 O3 x V (ml) x Mr 𝑁𝑎2 S2 O3
titran adalah larutan garam natrium tiosulfat massa 𝑁𝑎2 S2 O3 =
100 x 2e
0,1 N x 100 ml x 158 g/mol
lab. =
100 x 2e
= 0,79 gram
2.3. Kalkulasi 5. Menghitung massa KIO3 0,1 N
1. Menentukan massa teoritis Na2S2O3
N 𝐾𝐼𝑂3 x V (ml) x Mr 𝐾𝐼𝑂3
massa 𝐾𝐼𝑂3 =
massa 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O 100 x 6e
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O =
Mr 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O 0,1 N x 100 ml x 214 g/mol
= 100 x 6e
15,012 gram
= 248,18 𝑔/𝑚𝑜𝑙 = 0,3567 gram
massa 𝐾𝐼𝑂3 x 100 x 6e senyawa baru dari moleku-molekul
N 𝐾𝐼𝑂3 =
V (ml) x Mr 𝐾𝐼𝑂3
0,3567 gram x 100 x 6e sederhana menjadi molekul yang lebih besar.
= 100 ml x 214 g/mol
Sedangkan karakterisasi adalah proses
= 0,099 N
6. Menentukkan kadar Na2S2O3 pengujian dalam hal sifat fisik dan sifat
Na2S2O3 lab kimia.
[ 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O] x V [ 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O] = [𝐾𝐼𝑂3 ] x V 𝐾𝐼𝑂3
Garam natrium tiosulfat (Na₂S₂O₃)
[𝐾𝐼𝑂3 ] x V 𝐾𝐼𝑂3
[ 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O] =
V [ 𝑁𝑎2 S2 O3 . 5H2 O] merupakan padatan yang berwarna putih,
0,099 N x 10 ml
= tidak berbau. Bentuk Kristal dari natrium
8,165 ml
=
0,099 N x 10 ml belerang (S₈). Sesuai persamaan reaksi
8,205 ml
= 0,1206 N
sintesis natrium tiosulfat sebagai berikut:
S₈(s) + 8 Na2S2O₃ . 5H2O (aq) → 8 Na2S₂O₃ (s) + 7 H2O
7. Menghitung Persen Kesalahan
N teoritis − N percobaan Natrium sulfit pentahidrat berwujud
% 𝐾𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 = │ x100%
N teoritis
0,1213 N− 0,1206 N
padat warna putih tak berbau yang
=│ │ x 100%
0,1213 N ditimbang sebanyak 15,012 gram.
= 0,58 %
Sedangkan serbuk belerang berwujud padat
8. Menghitung Persen Kemurnian
(serbuk) warna kuning berbau khas yang
% 𝐾𝑒𝑚𝑢𝑟𝑛𝑖𝑎𝑛 = 100% − persen kesalahan
ditimbang sebanyak 2,001 gram. Kedua
= 100% − 0,58%
= 99,42% padatan tersebut dilarutkan menggunakan
III. Hasil dan Pembahasan aquades/air, yaitu cairan tak berwarna tak
Praktikum yang dilakukan kali ini berbau sebanyak 35 mL. Pada awal
berjudul Sintesis dan Karakterisasi Garam pencampuran tersebut serbuk belerang tidak
Natrium Tiosulfat. Adapun tiga tujuan dalam larut dalam air sehingga masih terdapat
praktikum ini antara lain; 1. Mensintesis serbuk kuning yang tertinggal diatas
garam natrium tiosulfat. Jika larutan natrium natrium tiosulfat yang disintesis. Penentuan
tiosulfat ditambah dengan HCl maka akan Konsentrasi natrium tiosulfat ini dilakukan
terjadi pemisahan belerang dan membuat dengan metode titrasi iodometri. Larutan
larutan yang tidak berwarna menjadi keruh. natrium tiosulfat bersifat mudah mengalami
reaksi oksidasi maupun reaksi reduksi jingga. Ketika larutan jingga tersebut
sehingga sulit ditentukan konsentrasinya. ditambahkan dengan larutan Na2S2O3 baik
Metode yang digunakan adalah metode sintesis maupun lab warna larutannya
iodometri karena terdapai ion Iod dari KIO3 memudar menjadi warna kuning dan saat
dan KI yang dapat direduksi dari natrium hampir titik akhir larutan, ditambahkan
tiosulfat. Yang pertama adalah pembuatan larutan kanji lalu dititrasi kembali. Larutan
larutan natrium tiosulfat sintesis. Garam Kanji adalah larutan keruh, yang berasal dari
Na2S2O3 adalah padatan berwarna putih. padatan kanji yang berwarna putih sebanyak
Larutan Na2S2O3 berwujud cair, tak 2,004 gram. Larutan kanji berperan sebagai
berwarna tak berbau. Larutan KIO3 dibuat indikator pada reaksi ini. Pembuatan
dari padatan KIO3 dengan massa 0,3517 indikator kanji harus dengan air/aquades
gram dilarutkan dengan 100 mL aquades. panas agar padatan kanji larut sempurna.
Larutan KIO3 berwujud cair tak berwarna Penambahan larutan kanji dilakukan
dan berbau khas. Pengenceran larutan KIO3 diakhir atau saat hampir titik akhir
dilakukan agar memperluas permukaan dikarenakan konsentrasi ion saat mendekati
sehingga reaksi dapat berlangsung dengan titik akhir sangat sedikit. Jika penambahan
cepat. larutan kanji dilakukan saat konsentrasi iod
Larutan Na2S2O3 sintesis yang dibuat masih pekat atau relatif banyak makan akan
sebanyak 100 mL dengan massa padatan banyak ion yang terperangkap atau
Na2S2O3 adalah 0,791 gram. Sedangkan terbungkus dengan larutan kanji sehingga
larutan Na2S2O3 lab yang dibuat sebanyak titik akhit titrasi sulit ditemukan. Ion dan
100 mL dengan massa padatan larutan kanji akan membentuk komples
Na2S2O3.5H2O adalah 1,240 gram Larutan berwarna biru sesuai persamaan reaksi
Na2S2O3 dan Na2S2O3.5H2O tak berwarna berikut:
IO3- (aq) + 5I- (aq) + 6H+ (aq) 3I2 (g) + 3H2O (l)
dan tak berbau. Larutan Na2S2O3 disimpan
3I2 (g) + 6S2O32- (aq) 6I- (aq) + 3S4O32- (aq)
didalam buret sebagai titran. Padatan KI
IO3- (aq) + 6S2O32- (aq) + 6H+ (aq) I- (aq) + 3S4O32- (aq) + 3H2O (l)
berwarna putih dan larutan H2SO4 adalah
Titik akhir titrasi adalah ketika larutan
larutan tak berwarna dan berbau khas.
menjadi tak berwarna atau tepat hilang
Ketika larutan KIO3 ditambahkan padatan
warna birunya. Pengujian dilakukan dua kali
KI dan larutan H2SO4, warna larutan
agar mendapatkan hasil yang optimal. Pada
berubah dari tak berwarna menjadi warna
pengujian pertama volume larutan Na2S2O3
lab yang digunakan adalah 8,12 mL kesalahan sebesar 0,58% serta persen
sedangkan volume larutan Na2S2O3 sintesis kemurniannya adalah 99,42 %. Sehingga
yang digunakan adalah 8, 26 mL. Dan pada kristal Na₂S₂O₃ yang dihasilkan dari proses
pengujian pertama volume larutan Na2S2O3 sintesis adalah murni.
lab yang digunakan adalah 8,21 mL V. REFERENSI
sedangkan volume larutan Na2S2O3 sintesis Daintick, Jhon. (1994). Kamus Kimia
yang digunakan adalah 8, 15 mL. Lengkap. Jakarta: Erlangga.
Sciencelab.com. (2005). Material Safety
Data Sheet.[online]tersedia:
www.sciencelab.com.
Suharti, Tati. (2010). Pengantar Lengkap
Gambar 3.3 perubahan warna pada proses titrasi. Analisa Kimia Bahan Kimia Analitik.
yang melebihi dari perhitungan sehingga Svehla, G. (1990). Buku Teks Analisis
konsentrasinya tidak sama. Hal tersebut Kualitatif Makro dan Semi Mikro
berpengaruh pada persen kemurnian yang Bagian I dan II. Jakarta: PT Halman
terbentuk kristal sebanyak 8,508 gram Tim Kimia Anorganik. (2017). Panduan
Analisis kualitatif diperoleh bahwa hasil Wilcox, C.F. (1995). Experimental Organic
sintesis terdapat ion Na⁺ dan S₂O₃²⁻. Chemistry Asmall Scale Approach. New