Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK I
Disusun oleh :
NAMA : MUHAMMAD TAUFIQ NUR
NIM : 442416004
KELOMPOK :1
PRODI/KELAS : KIMIA / B
JUDUL PERCOBAAN : GRAVIMETRI PENENTUAN KALSIUM DARI BATU KAPUR
ANGGOTA KELOMPOK :
1. SILVANA ABDULLAH
2. DINA PUTRIANI SAFRUDIN
3. MISRAWATI

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2017

1
A. Judul Praktikum
Penentuan Kadar Asam Urat
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat menentukan kadar asam urat dalam tubuh manusia
2. Mahasiswa dapat memahami metode penggunaan alat AutoCheck.
C. Dasar Teori
Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya (elemen pembentuk)
tertahan dan dibawah oleh matriks cairan (plasma). Darah lebih berat
dibandingkan air dan lebih kental. Cairan ini memiliki rasa dan bau yang khas,
serta pH 7,4.(7,35 – 7,45). Warna darah berfariasi dari merah terang sampai merah
tua kebiruan bergantung pada kadar oksigen yang dibawah oleh sel darah merah.
Volume darah total sekitar 5 liter pada laki-laki dewasa berukuran rata-rata dan
kurang sedikit padda perempuan dewasa. Volume ini bervariasi sesuai ukuran
tubuh dan berbanding terbalik dengan jumlah jaringan adiposa dalam tubuh.
Volume ini juga bervariasi sesuai perubahan cairan darah dan konsentrasi
elektrolitnya (Sloane, 2003).
Darah merupakan cairan tubuh yang berwarna merah dan terdapat di dalam
sistem peredaran darah tertutup dan sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia. Darah berfungsi memasukkan oksigen dan bahan makanan keseluruh
tubuh serta mengambil karbon dioksida dan metabolik dari jaringan. Mengetahui
golongan darah seseorang sangat penting di ketahui untuk kepentingan medis
yaitu salah satunya untuk transfusi (Oktari & Silvia, 2016).
Asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin.Asam urat yang
berada di dalam tubuh manusia diproduksi sendiri oleh tubuh (asam urat endogen)
dan berasal dari makanan (asam urat eksogen).Sekitar 80-85% asam urat
diproduksi oleh tubuh, sedangkan sisanya berasal dari makanan (Nyoman, 2009).
Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin yaitu salah satu
komponen asam nukleat yang terdapat dalam inti sel tubuh. Peningkatan kadar
asam urat dapat mengakibatkan gangguan pada tubuh manusia seperti perasaan
linu-linu di daerah persendian dan sering disertai timbulnya rasa nyeri yang

1
teramat sangat bagi penderitannya. Penyakit ini sering disebut penyakit gout atau
lebih dikenal dengan penyakit asam urat (Andry, 2009).
Jalur kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu
pentose yang berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP
(phosphoribosyl pyrophosphate) dan kemudian phosphoribosilamine, lalu
ditransformasi menjadi Inosine Monophosphate (IMP). Senyawa perantara yang
berasal dari Adenosine Monophosphate (AMP) dan Guanosine Monophosphate
(GMP), Purinic Nucleotides merupakan unit dasar dalam proses biokimiawi yang
berfungsi untuk sintesis DNA dan RNA , inosine akan mengalami degradasi
menjadi Hypoxanthine Phosporybosyl Guanne Transferase (HGPRT), sisanya
akan di ubah menjadi xanthine dan akhirnya menjadi uric acid (asam urat) oleh
enzim xantine oksidase (Krisnatuti, D., Rina, Y., & Upi, V., 2008).
Asam urat terutama disintesis dalam hati yang dikatalisis oleh enzim xantin
oksidase. Asam urat diangkut ke ginjal oleh darah untuk filtrasi, direabsorbsi
sebagian, dan diekskresi sebagian sebelum akhirnya diekskresikan melalui urin.
Peningkatan kadar asam urat dalam urin dan serum bergantung pada fungsi ginjal,
kecepatan. metabolisme purin, dan asupandiet makanan yang mengandung purin
(Hamdani, 2012).
Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin.
Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl
sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (Martsiningsih, 2016).
Istilah gout menggambarkan spectrum penyakit termasuk hiperurisemia,
serangan kambuhan artitis akut yang terkait dengan Kristal monosodium urat pada
leukosit yang ditentukan pada cairan synovial, endapan kristral monoatrium urat
dalam jaringan (tophi), penyakit ginjal interstisial, dan nefrolitiasis asam
urat.Hyperuricemia mungkin merupakan kondisi asimtomatik, dengan
peningkatan kondisi asam sebagai satu-satunya kelainan yang nyata (Dipiro,
2009).
Seseorang dikatakan menderita asam urat jika pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar asam urat dalam darah di atas 7 mg/dL untuk pria dan lebih
dari 6 mg/dL untuk wanita. Selain itu, kadar asam urat dalam urine lebih dari 750-

2
1000 mg/24 jam dengan diet biasa. Di samping pemeriksaan tersebut, sering juga
dilakukan pemeriksaan gula darah, ureum, dan kreatinin disertai pemeriksaan
profil lemak darah untuk menguatkan diagnosis.Pemeriksaan gula darah untuk
mendeteksi ada tidaknya penyakit diabetes mellitus.Ureum dan kreatinin
diperiksan untuk mengetahui normal tidaknya fungsi ginjal.Sementara itu,
pemeriksaan profil lemak darah dijadikan penanda ada tidaknya gejala
aterosklerosis (Prapti, 2005).
Dalam beberapa keadaan, misalnya konsumsi makanan yang mengandung
purin tinggi, atau karena ginjal kurang mampu mengeluarkannya dalam tubuh,
maka kadar asam urat dalam darah akan meningkat. Kadar asam urat dalam darah
adalah laki - laki 3,4-7,7 mg/dL, perempuan 2,5-5,5 mg/dL dan anak-anak 2,0-2,5
mg/dL.Peningkatan kadar asam urat dalam darah disebut juga hiperurisemia.
Keadaan ini dapat menyebabkan penumpukan kristal asam urat di persendian dan
menimbulkan peradangan di daerah tersebut. Kondisi menetapnya hiperurisemia
menjadi predisposisi (faktor pendukung) seseorang mengalami radang sendi
akibat asam urat (gout arthritis), batu ginjal akibat asam urat ataupun gangguan
ginjal. (Misnadiarly, 2009).
Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan untuk menegakkan diagnosis,
pemantauan terapi, menilai komplikasi maupun sebagai salah satu pemeriksaan
kesehatan yang rutin dilakukan. Pemeriksaan metode spektrofotometri adalah
metode yang paling sering digunakan dan merupakan pemeriksaan baku emas,
tetapi pemeriksaan dengan metode ini mengharuskan penderita harus pergi ke
laboratorium untuk pengambilan darah vena yang pengambilannya memerlukan
tenaga ahli sehingga pemeriksaan ini dirasa kurang praktis. Sebagai alternatif
pemeriksaan kadar asam urat didapatkan pemeriksaan dengan metode electrode-
based biosensor yang menggunakan bahan pemeriksaan darah kapiler sehingga
pemeriksaan ini lebih praktis karena dapat dikerjakan sendiri di rumah dan lebih
ekonomis (Malhotra, 2003).

3
D. Alat dan Bahan
1. Alat
No Nama Alat Kategori Gambar Fungsi
alat tes darah yang
bukan hanya bisa
mengukur kadar gula
GCU dalam darah juga
1 2 sekaligus dapat
Autocheck
mengukur kadar Asam
Urat dan Kolesterol
dalam Darah dalam
bentuk angka

Sebagai antiseptik
2 Kertas Alkohol 1 pembersih area
penyuntikan pada jari.

Tempat jarum untuk


Alat tembak
3 1 menusuk jari agar darah
(lancet)
dapat keluar

Menusuk ujung jari


4 Jarum 1
agar darah dapat keluar

4
2. Bahan

No Nama bahan Gambar Fungsi

Mengukur tingkat
1 Strip/Stik ringgi/rendahnya asam urat
dalam darah

5
E. Prosedur Kerja

Darah Sampel

Memasukan batere dan nyalakan mesin

Mengambil chip warna kuning masukan ke dalam mesin untuk


cek mesin, Jika layar muncul “OK” berarti mesin siap
digunakan.

Mengecek Asam urat,masukan chip asam urat dan strip asam


urat terlebih dahulu, Pada layar akan muncul angka/kode sesuai
pada botol strip

Memasukan jarum pada lancing/alat tembak berbentuk pen dan


atur kedalaman jarum

Menggunakan tisu alkohol untuk membersihkan jari anda

Menembakkan jarum pada jari dan tekan supaya darah keluar

Menyentuhkan Darah pada strip dan bukan di tetes diatas strip,


Sentuh pada bagian garis yang ada tanda panah maka Darah
akan langsung meresap sampai ujung strip dan bunyi beep,

Tunggu sebentar,hasil akan keluar beberapa detik pada layar.

Hasil kadar asam urat

6
F. Hasil Pengamatan

1. Kelompok 1

No. Nama Umur Jenis Gol. TB BB Asam Puasa (Jam) IMT


Kelamin Darah (cm) (kg) Urat 10 3 0
(mg/dL)
Indriyanti 20 th P B 153 52 6,5 22,21
1. 
Ibrahim
Ervina 21 th P B 155 58 9,6 24,14
2. 
Apriani
Supriadi 21 th L O 155 45 6,3 18,73
3. 
Masi
Nafis 21 th P O 140 39 6,3 19,89
4. 
Ahyani
Ria Riona 21 th P - 154 45 6 18,97
5. 
Syarif
Sri 21 th P - 154 45 10,7 18,97
6. 
Rahmatia

2. Kelompok 2

No Nama Umur Jenis Gol. TB BB Asam IMT


Puasa (Jam)
Kelamin Darah (cm) (kg) Urat 10 3 0
(mg/dL)
1. Iksan Sahi 21 th L AB 150 52 7,8  23,11
2. Muhammat 21 th L 162 50 10,1  19,05
Nur Salam
3. Muhammad 20 th L B 175 76 7,3  24,81
Taufiq Nur
4. Aprilia 21 th P B 147 47 7,4  21,75
Noho

7
5. Fitriani B. 21 th P 155 45 4  18,73
Lunggela
6. Silvana 21 th P B 145 45 7,6  21,40
Abdullah

3. Kelompok 3

No. Nama Umur Jenis Gol. TB BB Asam Puasa (Jam) IMT


Kelamin Darah (cm) (kg) Urat 10 3 0
(mg/dL)
1. Agung S. 21 th L A+ 168 58 7  20,54
Kadir
2. Anggi A. 21 th P A 155 50 4,9  20,81
Molamahu
3. Indriyani 21 th P 155 45 5,2  18,73
Rahman
4. Sintia K. 21 th P 160 41 5,5  16,01
Ibrahim
5. Wisna 22 th P 153 42 5,6  17,94
Taniyo
6. Susanti 21 th P 157 58 7,1  23,53
Abas

4. Kelompok 4

No. Nama Umur Jenis Gol. TB BB Asam Puasa (Jam) IMT


Kelamin Darah (cm) (kg) Urat 10 3 0
(mg/dL)
1. Yulia 21 th P O 150 54 3,2  24
Suratinoyo
2. Silvia 21 th P O 160 49 6,1  19
Malingkonor

8
3. Fadila 21 th P O 165 53 3,6  19
Amalia
Karim
4. Dea Lusiana 21 th P B 153 49 6  21
Hudjuli
5. Rahmatia 20 th P O 154 48 7,9  20
Abas
6. Alwi S. 21 th L B 160 65 9,3  25
Hasan

5. Kelompok 5

No. Nama Umur Jenis Gol. TB BB Asam Puasa (Jam) IMT


Kelamin Darah (cm) (kg) Urat 10 3 0
(mg/dL)
1. Yayurulia 22 th P O 155 47 7,4  19,56
Hadji
2. Iftia Aurili 20 th P B 157 45 5,4  18,26
Makalalag
3. Bunga 20 th P B 156 50 7,3  20,55
Asri
Ibrahim
4. Dewi 23 th P A 154 50 9  21,08
Sandri Idja
5. Nurul 21 th P O 154 42 4,4  17,71
Ainsyah
Suleman
6. Siti 21 th P O 150 41 8,1  18,22
Hadijah L.
Bempa

9
6. Kelompok 6

No. Nama Umur Jenis Gol. TB BB Asam Puasa (Jam) IMT


Kelamin Darah (cm) (kg) Urat 10 3 0
(mg/dL)
1. Monalisa 20 th P O 153 55 7,7  23,49
Lanti
2. Misrawati 21 th P AB 143 39 6,6  19,34

3. Ramona 20 th P O 151 45 5,9  18,77


N. Abas
4. Citra 21 th P O 142 39 5,0  19,34
Oktaviana
5. Dina 21 th P A 153 65 6,8  27,76
Putriani
Safrudin

10
No. Jenis Kadar Asam Urat Presentasi
Kelamin normal Tinggi Normal Tinggi
1 Pria 2 4 33.33% 66,667%
2 Wanita 13 16 44,8% 55,17%

18

16

14

12

10
Normal
8
Tinggi
6

0
Pria Wanita

Grafik 1.

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00% Normal
Tinggi
30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
Pria Wanita

Grafik 2.

11
No Puasa Kadar Asam Urat Presentai
Normal tinggi Normal Tinggi
1 10 jam 4 11 26,67% 73,33%
2 3 jam 7 3 70% 30%
3 0 jam 4 6 40% 60%

12

10

6 Normal
Tinggi
4

0
10 jam 3 jam 0 jam

Grafik 3.

80.00%

70.00%

60.00%

50.00%

40.00% normal
tinggi
30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
10 jam 3 jam 0 jam

Grafik 4.

12
G. Pembahasan
Darah merupakan cairan yang didalam tubuh manusia yang terdiri dari 96
% air dan 4 % zat-zat metabolisme lainnya yang dimana memiliki fungsi untuk
mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, sebagai
tempat pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri serta untuk mengangkut
bahan-bahan kimia hasil metabolisme.
Asam urat adalah hasil metabolisme purin dalam tubuh. Zat asam urat ini
biasanya akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urine dalam kondisi normal.
Namun dalam kondisi tertentu, ginjal tidak mampu mengeluarkan zat asam urat
secara seimbang, sehingga terjadi kelebihan dalam darah. Kelebihan zat asam urat
ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian-persendian dan tempat
lainnya termasuk di ginjal itu sendiri dalam bentuk kristal-kristal.
Asam urat merupakam hasil akhir atau produk buangan yang dihasilkan
dari metabolism atau pemecahan purin. Asam urat sebenarnya merupakan suatu
antioksi dan dari manusia dan hewan, tetapi bila dalam jumlah berlebihan dalam
darah akan mengalami pengkristalan dan dapat menimbulkan gout. Asam urat
mempunyai peran sebagai antioksi dan bila kadarnya tidak berlebihan dalam
darah, namun bila kadarnya berlebih asam urat akan berperan sebagai prooksidan.
Pada praktikum ini akan dilakukan pemeriksaan asam urat dengan
menggunakan sampel darah. Dimana untuk mengetahui kadar Asam Urat di
dalam tubuh . Asam urat ini dihasilkan dari kerusakan alami sel tubuh, dan juga
dihasilkan dari makanan yang biasa dikomsumsi sehari-hari. Dimana ginjal
menyaring sebagian besar Asam Urat dalam darah dan membuang kelebihan
Asam Urat melalui air kencing. Beberapa jumlah asam juga terdapat dalam tinja.
Jika kadar asam urat tinggi dalam darah itu menunjukkan bahwa ginjal tidak
mampu mengeluarkan asam urat tersebut dari darah atau jumlah asam yang
dihasilkan oleh tubuh itu terlalu tinggi.
Uji gula asam urat adalah uji untuk mengetahui kadar asam urat pada
seseorang agar dapat diketahui apakah seseorang tersebut normal atau tidak,
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pada percobaan uji kadar asam urat,
dengan menggunakan alat AutoCheck Uric Acid. AutoCheck Uric Acid befungsi

13
sebagai alat untuk mengukur kadar asam urat pada manusia dengan mengambil
sampel darah manusia. Langkah-langkah kerja yang pertama adalah terlebih
dahulu jari tangan yang akan diambil darahnya disterilkan dengan menggunakan
alkohol yang berfungsi untuk mensterilkan jari tangan agar tidak terkontaminasi
dengan mikroorganisme, lalu jari tangan ditusuk menggunakan lancet supaya
darah yang akan diambil menjadikan sampel bisa keluar dengan baik, kemudian
darah tersebut dioleskan ke strip asam urat, dimasukkan ke dalam chip asam urat
dan diamati hasilnya.
Penyakit asam urat atau lebih tepatnya penyakit radang sendi asam urat
atau penyakit artritis asam urat (gouty arthritis) dapat didefinisikan sebagai radang
sendi yang diakibatkan oleh penumpukan asam urat di dalam tubuh khususnya
pada persendian. Kondisi ini terjadi akibat kadar asam urat di dalam darah terlalu
tinggi sehingga sebagian asam urat tersebut tidak tersaring oleh ginjal dan tetap
berada dalam tubuh. Jika kadar asam urat tersebut terlalu tinggi maka akan
mengkristal dan menumpuk di persendian. Hal tersebut dapat menyebabkan
bengkak, radang, kekakuan dan rasa nyeri. Nyeri penyakit asam urat biasanya
pertama kali menyerang persendian jempol kaki atau persendian pergelangan
kaki. Penumpukan asam urat dapat menyebabkan kristal tajam asam urat
menumpuk di persendian, biasanya di jempol kaki, penumpukan asam urat (yang
disebut tophii) yang terlihat seperti benjolan di bawah kulit dan batu ginjal dari
kristal-kristal asam urat di dalam ginjal.
Seseorang dikatakan menderita asam urat jika pemeriksaan laboratorium
menunjukkan kadar asam urat dalam darah di atas 7 mg/dL untuk pria dan lebih
dari 6 mg/dL untuk wanita. Selain itu, kadar asam urat dalam urine lebih dari 750-
1000 mg/24 jam dengan diet biasa. Di samping pemeriksaan tersebut, sering juga
dilakukan pemeriksaan gula darah, ureum, dan kreatinin disertai pemeriksaan
profil lemak darah untuk menguatkan diagnosis.
Kadar sam urat normal pada laki-laki dan perempuan berbeda, kadar asam
urat normal pada laki-laki berkisar 3,5-7 mg/dl, dan kadar asam urat normal pada
perempuan berkisar 2,6-6 mg/dl. Berdasarkan data hasil pengamatan pada uji
kadar asam urat mahasiswa kimia UNG angkatan 2016, dapat dilihat dari grafik 1

14
dan 2 hasil pengamatan perbandingan kadar asam urat laki-laki dan perempuan
dapat disimpulkan bahwa mahasiswa yang di duga memiliki asam urat terbanyak
adalah perempuan secara keseluruhan. Pada grafik 3 dan 4 hasil pengamatan
kadar asam urat mahasiswa berdasarkan data puasa 0 jam, 3 jam, dan 10 jam,
dapat dilihat bahwa meskipun dalam masa puasa 10 jam, mahasiswa yang di duga
memiliki asam urat masih cukup tinggi. Peningkatan asam urat dapat disebabkan
oleh faktor luar seperti makanan dan minuman yang dapat merangsang
pembentukan asam urat.
Kadar asam urat dalam tubuh meningkat tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor makanan dan minuman, kadar asam urat meningkat disebabkan oleh
produksi asam urat berlebih karena adanya gangguan metabolisme bawaan akibat
kekurangan enzim HGPRT (Hipoxantine Guanne Phosporybosil Transferase)
menyebabkan senyawa purin yang normal terdapat dalam tubuh tidak mampu
diubah menjadi nukleotida purin, sehingga kelebihan purin dalam tubuh
menimbulkan penumpukan asam urat. Gangguan timbul dalam proses ekskresi
dalam tubuh yaitu produksi asam urat lebih banyak dibanding pembuangannya,
sehingga menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian.
Kadar asam urat dalam darah yang tinggi dapat menyebabkan beberapa
penyakit umum diantaranya adalah nyeri sendi. Namun tingginya kadar asam urat
juga dapat menyebabkan beberapa komplikasi penyakit yang membahayakan
diantaranya adalah penyakit jantung. Untuk Kadar asam urat yang rendah tidak
bermakna secara klinis.
Penyakit asam urat dapat dicegah dengan cara minum air putih yang
cukup, menghindari agar tidak terjadi obesitas, mengkonsumsi makanan yang
mengandung potasium tinggi seperti kentang dan pisang, mengkonsumsi buah-
buahan yang banyak mengandung vitamin C seperti jeruk, menghindari konsumsi
karbohidrat sederhana seperti nasi putih, tapi konsumsilah karbohidrat kompleks
seperti nasi merah, kentang dan ketela, hindari makanan dan minuman beralkohol,
jangan sampai terlalu lelah ketika bekerja karena dapat membuat asam urat
kambuh dan banyak berolahraga.

15
H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum uji kadar asam urat, beberapa hal yang dapat
disimpulkan adalah, peningkatan asam urat dapat disebabkan oleh faktor luar
seperti makanan dan minuman, selain itu juga dapat disebabkan oleh adanya
gangguan metabolisme bawaan akibat kekurangan enzim HGPRT (Hipoxantine
Guanne Phosporybosil Transferase) menyebabkan senyawa purin yang normal
dalam tubuh tidak mampu diubah menjadi nukleotida purin, sehingga kelebihan
purin dalam tubuh menimbulkan penumpukan asam urat. Pada analisis kadar asam
urat dengan sampel puasa 0 jam, 3 jam, dan 10 jam, dapat diketahui bahwa pada
sampel puasa 10 jam masih ada sekitar 73,33%, sampel 3 jam kadar tinggi
berkisar 30%, dan sampel 0 jam atau tidak puasa di dapatkan hasil asam urat
kadar tinggi sekitar 60%.

16
Daftar Pustaka

Andry, Saryono dan Arif, SU 2009, Analisis Faktor-Faktor YangMempengaruhi


Kadar Asam Urat PadaPekerja Kantor di Desa Karang Turi,Kecamatan
Bumiayu, KabupatenBrebes, Jurnal Keperawatan Soedirman (The
Soedirman Journal of Nurshing).

Dipiro, JT., 2009, Pharmacoterapy Handbook 7th Edition, Mc Graw Hill, New
York.

Hamdani, S 2012, Diktat Praktikum Kimia Analisis, Sekolah Tinggi Farmasi


Indonesia : Bandung.

Krisnatuti, D., Rina, Y., & Upi, V. (2008). Perencanaan menu untuk penderita
asam urat. Jakarta: Panebar Swadaya.

Malhotra, B. D., & Chaubey, A. 2003, Biosensors for clinical diagnostics


industry, Sensors and Actuators B: Chemical.

Martsiningsih, M. Atik , Dermawan O 2016, Gambaran Kadar Asam Urat Darah


Metode Basah (Uricase-PAP) Pada Sampel Serum Dan Plasma
EDTA,Jurnal Teknologi Laboratorium ISSN: 2338 – 5634, Poltekkes
Kemenkes : Yogyakarta.

Misnadiarly. 2009. Rematik, Asam Urat, dan Arthritis Gout. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Nyoman, Kertia., 2009, Asam Urat, PT. Bentang Pustaka, Yogyakarta.

Oktari, Anita., Nida Daeninur Silvia 2016., Pemeriksaan Golongan Darah Sistem
ABO Metode Slide, Jurnal Teknologi Laboratorium., Vol. 5, No.2, pp. 49 ~
54 ISSN: 2338 – 5634 : Bandung, pp 49.
Prapti, 2005, Tanaman Obat Untuk Mengatasi Rematik dan Asam Urat,
Agromedia Pustaka, Jakarta.

Sloane, E 2003, Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula,EGC:Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai