Anda di halaman 1dari 7

NAMA : MUHAMMAD BINTANG RAMADHAN

ABSEN : 17
NRP : 33412001096
KELAS : 1C KEPERAWATAN
TUGAS : ILMU BIOMEDIK DASAR , MERANGKUM PEMERIKSAAN
GOLONGAN DARAH , KADAR GLUKOSA, PROFIL LIPID

A. PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH METODE SLIDE


Mengetahui golongan darah sangat penting agar ketika seseorang membutuhkan transfusi darah
dengan cepat, maka tidak perlu lagi dilakukan cek golongan darah. Jika melakukan cek golongan
darah di PMI (Palang Merah Indonesia), Anda akan mendapatkan kartu hasil cek golongan darah
dengan keterangan golongan darah dan Rh.
 Alat dan bahan
 Reagen golongan darah : Fungsinya untuk melihat adanya reaksi aglutinasi atau
tidak adanya aglutinasi pada sampel darah
 Kartu golongan darah : Fungsinya untuk mencatatkan identitas seseorang dan
terdapat hasil pemeriksaan golongan darah
 Batang pengaduk : Berfungsi untuk mengaduk reagen golongan darah dan
sampel darah saat mengerjakan golongan darah
 Yellow tip : Mengambil sampel darah pada tabung
 Pipet / micropipet : Mengambil sampel darah

 Prosedur Kerja
 Teteskan sampel darah pada semua bulatan yang ada di kartu golongan darah
menggunakan yellow tip
 Teteskan reagen golongan darah yaitu anti a (berwarna biru)
 Teteskan reagen golongan darah anti b ( berwarna kuning)
 Teteskan reagen golongan darah anti ab (tutup botol umumnya berwarna putih)
 Teteskan reagen golongan darah anti o ( penutup bagian atas berwarna abu abu)
 Kemudian aduk masing masing bagian menggunakan batang pengaduk ( gunakan
batang pengaduk baru ketika mengaduk bagian yang lain )
 Kemudian goyangkan kartu golongan darah tadi yang berfungsi untuk melihat
adanya aglutinasi atau tidak ada aglutinasi , perbedaan aglutinasi dan tidak ada
aglutinasi adalah jika aglutinasi terlihat seperti pecahan sedangkan tidak ada
aglutinasi hanya seperti gumpalan saja
 Kemudian tentukan hasil dari pemeriksaan tadi

Referensi https://youtu.be/kSK70h-OmSo

B. PEMERIKSAAN METABOLISME ( GLUKOSA DAN PROFIL LIPID)


a) Pemeriksaan Glukosa
Tes gula darah adalah pemeriksaan untuk mengetahui kadar gula (glukosa) dalam darah.
Ada macam-macam tes gula darah, dan tujuannya bukan hanya untuk mendiagnosis
penyakit diabetes, tapi juga untuk mengevaluasi apakah kadar gula darah penderita
diabetes terkontrol dengan baik.
 Alat Dan Bahan :
 Alkohol
 Test strip chip
 Kapas
 Lancet / jarum
 Puncture / alat penusuk
 Multicheck meter
 Prosedur / cara kerja :
 Siapkan jarum penusuk yang baru dan steril
 Masukkan jarum penusuk ke alat penusuk, dan pastikan jarum yang digunakan
hanya dapat digunakan satu kali
 Tarik bagian belakang alat penusuk agar proses auto klik jarum bisa berjalan
sempurna
 Keluarkan test strip dan chip gula darah dari dalam botol
 Siapkan alat multicheck meter
 Pasang strip dan chip gula darah pada alat multicheck meter,setelah kedua alat
tersebut dipasangkan maka otomatis alat akan menyala
 Bersihkan ujung jari menggunakan kapas yang telas diberi alcohol
 Tusuk jarum ke ujung jari menggunakan alat penusuk
 Basahi ujung test strip dengan darah tadi
 Alat akan mengukur hasil test

Referensi https://youtu.be/u8nsKsglt-0

b) Pemeriksaan Profil Lipid

Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengukur jumlah kolesterol dan trigliserida dalam darah
seseorang. Kolesterol melekat pada protein dan dibawa oleh darah. Kolesterol dan protein
ini disebut dengan lipoprotein.

 Alat dan bahan :


Jika menggunakan easy touch atau yang sejenisnya alat dan bahan hanya berbeda di test strip
dan chip nya
 Alkohol
 Test strip chip
 Kapas
 Lancet / jarum
 Puncture / alat penusuk
 Multicheck meter

 Prosedur / cara kerja :

 Siapkan jarum penusuk yang baru dan steril


 Masukkan jarum penusuk ke alat penusuk, dan pastikan jarum yang digunakan
hanya dapat digunakan satu kali
 Tarik bagian belakang alat penusuk agar proses auto klik jarum bisa berjalan
sempurna
 Keluarkan test strip dan chip kolesterol dari dalam botol
 Siapkan alat multicheck meter
 Pasang strip dan chip kolesterol pada alat multicheck meter,setelah kedua alat
tersebut dipasangkan maka otomatis alat akan menyala
 Bersihkan ujung jari menggunakan kapas yang telas diberi alcohol
 Tusuk jarum ke ujung jari menggunakan alat penusuk
 Basahi ujung test strip dengan darah tadi
 Alat akan mengukur hasil test

Referensi https://youtu.be/F3Hy3uy9PFk

RANGKUMAN MACAM MACAM PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH , KADAR


GLUKOSA, DAN PROFIL LIPID

A. Pemeriksaan Golongan Darah


Adalah sebuah tes yang dilakukan untuk mengetahui golongan darah seseorang. Tes
golongan darah dilakukan agar Anda bisa dengan aman menyumbangkan darah atau menerima
transfusi darah. Selain golongan darah Anda sendiri, sebaiknya Anda juga mengetahui golongan
darah keluarga atau pasangan, supaya jika sewaktu-waktu membutuhkan transfusi darah bisa
langsung ditangani dengan cepat dan aman. Tidak sekadar mengetahui golongan darah, tes ini
juga dilakukan untuk melihat apakah Anda memiliki faktor rhesus (Rh).  Rhesus (Rh) adalah
protein khusus (antigen D) pada sel darah merah. Ini karena golongan darah Anda berdasarkan
ada tidaknya protein tertentu di sel darah merah Anda. Orang yang memiliki Rh positif (Rh+)
berarti memiliki antigen rhesus, sedangkan orang yang memiliki Rh negatif (Rh-) berarti tidak
memiliki antigen rhesus. 
Terdapat empat jenis golongan darah utama dan delapan golongan darah yang berbeda. Ini
disebut dengan sistem golongan darah ABO. Berikut macam-macam golongan darah:
 Golongan darah A memiliki antigen A dan antibodi B.
 Golongan darah B memiliki antigen B dan antibodi A.
 Golongan darah AB memiliki antigen A dan B tetapi tidak memiliki antibodi A atau B.
 Golongan darah O tidak memiliki antigen A atau B tetapi memiliki antibodi A dan B.
Selanjutnya dibagi berdasarkan faktor Rhesus (Rh) yang Anda miliki, sehingga dari keempat
golongan darah yang disebutkan di atas menjadi delapan golongan darah, yaitu:
 A positif (A+) atau A negatif (A-).
 B Positif (B+) atau B negatif (B-).
 AB positif (AB+) atau AB negatif (AB-).
 O positif (O+) atau O negatif (O-).

Referensi : SmarterHealth

B. Pemeriksaan Glukosa
Cek gula darah merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui kadar glukosa
di dalam darah. Terdapat beberapa jenis tes untuk memeriksa gula darah, masing-masing
hasilnya merujuk pada kadar glukosa darah berdasarkan jangka waktu tertentu. 
1. Tes gula darah sewaktu (GDS)
Seperti namanya, tes gula darah sewaktu bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu
mempertimbangkan waktu makan terakhir Anda. Namun, biasanya cek gula darah ini dilakukan
apabila Anda sudah memiliki gejala diabetes, seperti sering buang air kecil atau kehausan
ekstrem. Hasil tes gula darah sewaktu yang berada di bawah angka 200 mg/dL menunjukkan
kadar gula normal. Menurut Centers for Disease Control (CDC), hasil cek gula darah yang
menunjukkan angka 200 mg/dL (11.1 mmol/L) atau lebih, berarti gula darah Anda tinggi dan
Anda punya diabetes.
2. Tes gula darah puasa
Cek gula darah puasa dilakukan sebagai pemeriksaan lanjutan dari tes GDS. Sampel darah dalam
cek gula darah ini akan diambil setelah Anda berpuasa semalaman (kurang lebih 8 jam).
Sejauh ini, tes gula darah puasa dianggap sebagai metode pemeriksaan gula darah yang cukup
efektif. Berikut kategori kadar gula darah menurut hasil cek gula darah puasa:
 Normal: kurang dari 100 mg/dL (5,6 mmol/L).
 Prediabetes: antara 100 sampai 125 mg/dL (5,6 sampai 6,9 mmol/L).
 Diabetes: 126 mg/dL (7 mmol/L) atau lebih.

3. Postprandial Blood Glucose Test


Tes postprandial gula darah dilakukan 2 jam setelah makan, sesudah Anda puasa sebelumnya.
Jeda 2 jam diperlukan karena setelah makan kadar glukosa akan naik dan normalnya hormon
insulin akan mengembalikan kadar gula darah ke batas normal.
Berikut kategori kadar gula darah dari pemeriksaan postprandial blood glucose test:
 Normal: kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
 Diabetes: 180 mg/dl atau lebih
4. Tes toleransi glukosa oral (Oral Glucose Tolerance Test, OGTT)
Tes toleransi glukosa oral dilakukan setelah 2 jam dari saat mengonsumsi 75 gram cairan
glukosa yang akan diberikan oleh petugas kesehatan. Sebelum melakukan cek gula darah oral,
Anda juga perlu berpuasa setidaknya 8 jam.
Berikut kategori kadar gula darah dari pemeriksaan toleransi gula darah oral:
 Normal: kurang dari 140 mg/dL (7.8 mmol/L)
 Prediabetes: 140-199 mg/dl (7.8 sampai 11 mmol/L)
 Diabetes: 200 mg/dl atau lebih
Cek toleransi gula darah oral umumnya memang digunakan untuk tes diagnostik diabetes
gestasional pada ibu hamil. Untuk tes pada ibu hamil, sampel darah perlu diambil selang 2-3 jam.
Jika 2 atau lebih hasil tes menunjukan kadar gula darah yang dikategorikan sebagai diabetes,
artinya Anda positif memiliki diabetes.
5. Tes HbA1c
Tes glikohemoglobin atau tes HbA1c adalah pengukuran gula darah jangka panjang. Tes gula
darah ini memungkinkan dokter untuk mengetahui tahu berapa rata-rata nilai gula darah selama
beberapa bulan terakhir.
Berikut adalah cara membaca hasil tes gula darah HbA1c:
 Diabetes: 6,5% atau lebih dan telah dilakukan lebih dari satu kali
 Prediabetes: 5,7-6,7%
 Normal: kurang dari 5,7%
Tes ini bisa juga digunakan untuk memantau gula darah secara rutin setelah Anda dinyatakan
positif mengalami diabetes melitus. Kadar HbA1c sebaiknya dicek beberapa kali dalam setahun.
Ada beberapa kondisi yang membuat hasil tes HbA1c tidak valid untuk menegakkan diagnosis
diabetes melitus. Contohnya, apabila tes ini dilakukan pada wanita hamil atau pada orang-orang
dengan variasi hemoglobin.

Referensi : Hello Sehat


C. Pemeriksaan Profil Lipid
Tes kolesterol dan trigliserida adalah tes darah yang digunakan untuk mengukur jumlah
total zat lemak (kolesterol dan trigliserida) dalam darah. Kolesterol bergerak melalui darah dan
melekat pada protein. Kolesterol dan protein ini disebut dengan lipoprotein. Analisis lipoprotein
(profil lipoprotein atau profil lipid) mengukur kadar darah dari jumlah kolesterol, LDL
kolesterol, HDL kolesterol, dan trigliserida.
 Kolesterol. Tubuh menggunakan kolesterol untuk membantu membangun sel-sel dan
memproduksi hormon. Terlalu banyak kolesterol dalam darah dapat menumpuk di dalam
arteri, membentuk plak. Plak dalam jumlah besar meningkatkan risiko terserang serangan
jantung atau stroke.
 HDL (high-density lipoprotein) membantu membuang lemak dari tubuh dengan
mengikatnya pada aliran darah dan membawanya kembali ke hati untuk dikeluarkan.
Terkadang ini disebut sebagai kolesterol “baik”. Tingkat HDL yang tinggi erat
hubungannya dengan risiko rendah penyakit jantung.
 LDL (low-density lipoprotein) membawa kebanyakan lemak dan hanya sejumlah kecil
protein dari hati ke bagian tubuh lainnya. Tingkat LDL tertentu dalam darah adalah
normal dan sehat karena LDL memindahkan kolesterol ke bagian tubuh lain yang
membutuhkan. Tetapi, terkadang disebut kolesterol “buruk” karena dalam tingkat yang
tinggi dapat berisiko terjadinya penyakit jantung.
 VLDL (very low-density lipoprotein) mengandung sedikit protein. Tujuan utama VLDL
adalah untuk mendistribusikan trigliserida yang diproduksi oleh hati Anda. Kolesterol
VLDL dalam jumlah tinggi dapat mengakibatkan penumpukan kolesterol dalam arteri
dan meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
 Trigleserida adalah jenis lemak tubuh yang digunakan untuk menyimpan dan
memberikan energi pada otot. Hanya terdapat dalam jumlah yang sedikit pada darah.
Memiliki tingkat trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan peluang risiko penyakit
jantung yang lebih tinggi dibandingkan dengan memiliki tingkat LDL tinggi

Referensi : Hello Sehat

Anda mungkin juga menyukai