Anda di halaman 1dari 12

Oleh:

Noeroel Widajati
Alat yg dapat digunakan untuk melakukan
pengukuran kimia darah dengan cara cepat,
mudah, dan akurat
Menggunakan reaksi kimia kering, reagen stick
sesuai dgn yg diinginkan
Apabila digunakan dengan benar, maka hasil
yg didapat hampir sama akuratnya dgn
pemeriksaan metode basah
Kadar Hb darah
Kadar gula darah
Kadar cholesterol darah
Kadar Tryglyserida darah
Tes fungsi hati (SGOT,SGPT,Bilirubin,Gamma
GT)
Tes fungsi ginjal (urea, BUN, creatinin, uric
acid)

Reflotron body
Reagen stick
Autoclick lancet
Lancet holder
Ring caps
Kapas
Alkohol 70%
Sarung tangan
Hidupkan reflotron, tunggu sampai display
menunjukkan READY
Ambil kapas yang sudah diberi alkohol 70%
Usapkan pada ujung jari manis yang akan
diambil sampel darah
Siapkan lancet, pipa capilet, dan reagen stick
sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
Masukkan lancet pada holder, sambil
menunggu kering ujung jari yang diberi
alkohol
Letakkan ujung holder lancet tepat pada ujung
jari manis yang sudah diberi alkohol dan tekan
tombol bagian atas holder
Lepaskan, maka darah akan keluar pada ujung
jari dan segera ambil pipa capilet, kemudian
masukkan cairan darah pada tabung pipa
capilet sampai batas garis yg berwarna biru
Buka kertas penutup reagen stick, dan teteskan
darah yg terdpt pada capilete hingga habis
Masukkan reagen stick yg sudah ditetesi darah
ke dalam holder reflotron check sistem
Masukkan perlahan-lahan reagen stick ke
dalam holder reflotron sampai terdengar bunyi
klik, kemudian tutupholder maka display akan
bergerak dan tunggu sampai muncul nilai dari
display
Apabila nilai sudah muncul pada display catat
dan bandingkan dengan standart, kemudian
buka holder, maka reagen stick akan keluar,
ambil dan buang ke tempat sampah medis.
Glukosa (Sewaktu, Puasa dan 2 jam PP) :
Untuk mengetahui kadar Glukosa darah, sehingga
membantu menentukan terapi pasien diabetes
Cholesterol Total, Trigliserida, HDL, LDL :
Untuk mengetahui profil lemak pasien, sehingga
membantu menentukan terapi, memantau terapi,
menentukan faktor risiko PJK dan Stroke
Small dense-LDL
LDL berukuran kecil dan lebih berbahaya dari
LDL, merupakan faktor resiko PJK dan stroke

Ureum (BUN), Kreatinin
Untuk mengetahui fungsi ginjal
Asam Urat
Untuk mengetahui adanya penyakit
Gout Arthritis (nyeri sendi karena
tingginya kadar asam urat)
SGOT, SGPT
Untuk mengetahui fungsi hati, sehingga
membantu mendiagnosis kelainan hati

Billirubin
Peningkatan kadar billirubin bisa terjadi
karena penyakit hati dan empedu (karena
radang / infeksi, sumbatan batu, tumor) atau
pemecahan sel darah merah yang berlebihan
Protein Total
Untuk mengetahui apakah seseorang
menderita kekurangan protein, untuk
mengetahui fungsi hati (hati merupakan organ
yang menghasilkan protein)

Albumin
Kekurangan albumin dapat terjadi pada penyakit
hati (misalnya serosi), kekurangan gizi, kebocoran
di ginjal (misalnya sindrom nefrotik)
Globulin
Penurunan kadarnya berarti terdapat gangguan
kekebalan tubuh. Peningkatan kadar globulin
terjadi pada infeksi, penyakit hati dan beberapa
keganasan.
Cholenesterase (CHE)
Merupakan enzim hati yang dipergunakan untuk
membantu menentukan apakah fungsi sintetis dari
hati masih baik

Alkali Fosfatase (ALP) Gamma-GT
Meruoakan enzim yang dihasilkan oleh hati
dan saluran empedu. Peningkatan kadarnya
berarti kemungkinan ada kelainan (radang,
infeksi, batu, tumor) pada hati dan saluran
empedu
Protein Elektrophoresis (SPF)
Merupakan test untuk mengetahui proporsi
(%) fraksi-fraksi protein dalam darah

Anda mungkin juga menyukai