1. Definisi
Supositoria adalah suatu bentuk pengobatan yang di desain untuk administrasi via rektal
(Galbraith et al 2007 dalam pregram at al 2008).
Supositoria adalah tehnik pemberian obat berbentuk solid melalui insersi pada rektum yang
mulai popular di abad 19 (radshaw at al,2009).
2. Tujuan
Pemberian obat via rektum akan diabsorbsi melalui mukosa rektum dan dapat menghindari
absorbsi saluran cerna atas. Medikasi secara rektal dapat memberikan efek secara lokal maupun
sistemik seperti mengatasi konstipasi dan wasir.
3. Kompetensi yang Diperlukan
1. Mengevakuasi fekal: stimulasi laksative memberikan stimulasi berupa peningkatan
motilitas usus; glyserol, bisacodyl, phospate
2. Digital Rectal Examination
1. Indikasi
· kontraindikasi pengobatan lewat jalan oral yang disebabkan oleh obstruksi saluran cerna
atas atau ketidakmampuan menelan
· saat bahan obat yang diberikan dapat mengiritasi mukosa saluran cerna
· klien yang mengalami mual, muntah, dan ketidakmampuan untuk makan dan minum
· klien yang puasa atau yang terpasangan alat in situ
· klien dengan tingkat kesadaran rendah
· klien dengan konstipasi
2. Kontra Indikasi
Klien dengan nyeri di rektum, perdarahan, riwayat oprasi anorektal atau anal stenosis, Klien
yang mengalami masalah dengan curah jantung.
3. KOMPLIKASI
· PADA KLIEN YANG MEMILIKI MASALAH PADA KARDIAK OUTPUT, MAKA pemasukan
supositoria dapat menstimulasi syaraf vagus yang menyebabkan disritmia jantung
· Trauma pada Jaringan rektum, dan resiko infeksi luka oprasi area rektum
· Efek samping dari obat
· Tanda dan gejala yang dikeluhkan sebelumnya tidak juga hilang
· Klien mengeluh nyeri saat insersi supositoria rektal
4. ALAT YANG DIPERLUKAN
· MEDICATION ADMINISTRATION RECORD(MAR)
· RESEP OBAT SUPOSITORIA
· AIR PELUMAS (K-Y JELLY)
· SARUNG TANGAN BERSIH
· TISSUE
· BED PAN (OPSIONAL)
A. Bentuk obat yang dimasukan melalui rektum
1. HAL KHUSUS
· Rektal supositoria kontra indikasi apabila terjadi perdarahan rektum yang aktif.
· Menempatkan obat kedalan fese membuat penyerapan kurang maksimal dan
memungkinkan obat akan keluar kembali saat defekasi
· Klian dengan mobilitas baik, maka posisinya haruas sim’s. Bila klien imobilitas, maka
diperbolehkan posisi lateral dengan menepatkan bantal pada tangan dan kaki bagian atas
untuk memebrikan kenyamanan.
· Jangan mempalpasi rektum jika klien barus menjalani oprasi rektum
· Supositoria dapat dimasukan melalu jalan kolostomi, bukan ileostomi.
3. KEAMANAN
- sarung tangan
- tempat sampah infeksius
- restrain tempat tidur
- bad pan
4. PENDOKUMENTASIAN
· catat waktu aktual pemberian, nama obat, dosis, dan rute pada medical administration
record seketika setelah tindakan termasuk inisial dan tanda tangan
· jika obat diberikan nanti, catat alasan pada catatan perawat, pada MAR lingkari waktu
kapan obat akan diberikan (sesuai institusi)
· catat respon klien termasuk reaksi tidak biasa yang terjadi
daftar pustaka
Bradshaw, E., Collins, B., & Williams, J. (2009). Administering rectal suppositories:
preparation, assessment and insertion. Gastrointestinal Nursing, 7(9), 24-28. Retrieved from
EBSCOhost.
Pegram A et al (2008) Safe use of rectal suppositories and enemas with adult patients.
Nursing Standard. 22, 38, 38-40. Date of acceptance: April 3 2008.
Delaune, Sue C, at al.2002. Fundamental of nursing : standart and practice 2nd edition. United
state: Dalmar
Perry, Anne Griffin. At al.2004.Clinical Nursing skill techniques.United state: Elsevier Mosby