DISUSUN OLEH :
NIM : 202214901002
1. Definisi
Injeksi subkutan adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
kedalam jaringan subkutan dibawah kulit (Mujahidah, 2014).
2. Anatomi dan Fisiologi
Sebuah injeksi subkutan diberikan sebagai bolus ke subcutis, lapisan kulit
langsung di bawah dermis dan epidermis.
Jaringan subkutan memiliki sedikit pembuluh darah dan obat disuntikkan di sini
adalah untuk absorpsi lambat dari obat-obatan. SC lebih lambat dari suntikan
intramuskular tapi masih lebih cepat dari suntikan intradermal.
Lokasi yang bisa mendapatkan suntikan SC adalah daerah luar lengan atas,
perut, dari tulang rusuk margin krista iliaka dan menghindari lingkaran 2-inch sekitar
pusar. Ini memiliki tingkat tercepat penyerapan di antara lokasi lainnya. Bagian depan
paha, pertengahan ke sisi luar, 4 inci di bawah bagian atas paha sampai 4 inci di atas
lutut. Ini memiliki tingkat lebih lambat penyerapan dari lengan atas. Punggung bagian
atas daerah atas pantat, tepat di belakang tulang pinggul. Ini memiliki tingkat paling
lambat penyerapan di antara situs
.
4. Kontraindikasi
Edema
Lesi atau luka pada area yang akan di injeksi
Pasien yang mengalami infeksi pada kulit
Pasien yang mendapatkan vaksinasi
5. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri Akut berhubungan dengan agens cedera fisik ditandai dengan sikap
melindungi area nyeri.
b. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasif ditandai dengan
prosedur invasif
c. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan ketidakadekuatan sumber daya
ditandai dengan tidak mampu rileks
6. Tujuan
Agar obat dapat menyebar dan diserap secara perlahan-lahan
Memasukan sejumlah toksin atau obat pada jaringan subcutan dibawah kulit
untuk diabsorpsi
Dilakukan dalam pemberian insulin yang digunakan untuk mengontrol kadar
gula dalam darah
7. Referensi
Potter, Pery 2005. Fundamental of nursing edisi 4. Jakarta : EGC
Doenges, M. (2018). Rencana asuhan keperawatan : pedoman untuk perencanaan
dan pendekomentasian perawatan pasien. Jakarta : EGC
Kowalak, J. (2011). Buku ajar patofisiologi profesioanal guide to pathophysiology
(Andry, H. penerjemah). Jakarta: EGC
https://ibmm.fkg.ugm.ac.id/2017/11/03/vital-sign-tekanan-darah-dan-nadi/