KISTA OVARIUM
I. DEFINISI
Berdasarkan data (WHO) telah memaparkan bahwa pada tahun 2017 angka kejadian
kista ovarium tertinggi ditemukan di negara-negara maju dengan rata-rata 10/100.000,
kecuali di Jepang (6,4/100.000). Insiden Amerika Serikat (7,7/100.000) relatif tinggi
dibandingkan dengan angka kejadian di Asia dan Afrika (World Health Organization, 2019).
The American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2017, sekitar
21.980 kasus baru kanker ovarium akan didiagnosis dan 14.270 wanita akan meninggal
karena kanker ovarium di Amerika Serikat. Angka kejadian kista ovarium tertinggi
ditemukan pada negara maju, dengan rata-rata 10 per 100.000, kecuali di Jepang (6,5 per
100.000). Insiden di Amerika Selatan (7,7 per 100.000) relative tinggi bila dibandingkan
dengan angka kejadian di Asia dan Afrika (World Health Organization, 2019).
Angka kejadian kista ovarium di Indonesia pada tahun 2018 sebanyak 23.400 orang
dan meninggal sebanyak 13.900 orang. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan karena
penyakit ini pada awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan apabila
sudah terjadi metastasis sehingga 60-70 % pasien datang pada stadium lanjut (Kemenkes,
2021).
Kista ovarium merupakan penyakit yang banyak menyerang kaum wanita. Kista
sendiri merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada diindung telur. Penyakit kista ini
sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak karena kebanyakan penanganannya tidak
melalui operasi besar (Tias Permata, 2019).
Kista Ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun besar, kistik maupun solid,
jinak maupun ganas. (Wiknjosastro, 2007).
Kista ovarium adalah sebuah struktur tidak normal yang berbentuk seperti kantong yang
bisa tumbuh dimanapun dalam tubuh. Kantung ini bisa berisi zat gas, cair, atau setengah
padat. Dinding luar kantung menyerupai sebuah kapsul (Andang, 2013). Kista ovarium
biasanya berupa kantong yang tidak bersifat kanker yang berisi material cairan atau setengah
cair (Nugroho, 2014).
Kista ovarium merupakan penyakit yang banyak menyerang kaum wanita. Kista sendiri
merupakan benjolan yang berisi cairan yang berada di indung telur. Penyakit kista ini
sebenarnya merupakan penyakit tumor jinak karena kebanyakan penanganannya tidak
melalui operasi besar (Budi Darma, 2018).
Kista adalah kantong berisi cairan yang dapat tumbuh dimana saja dengan jenis yang
bermacam-macam. Kista Ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada
indung telur atau ovarium (Laudermilk, 2021).
Kista Ovarium mempunyai permukaan rata dan halus. Biasanya bertangkai, seringkali
bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan dalam kista jernih dan
berwarna kuning (Wiknjosastro, 2021)
Kista Ovarium adalah rongga berbentuk kantong berisi cairan didalam jaringan
ovarium. Kista tersebut disebut juga kista fungsional karena terbentuk setelah flur
dilepaskan sewaktu ovalasi (Yatim, 2019).
Kista ovarium merupakan kantong yang berisi cairan dan berkembang di ovarium.
Kista ovarium merupakan kasus umum dalam ginekologi dan dapat terjadi pada wanita
segala usia kasus kista ovarium mempunyai ranking jumlah tertinggi selama tahun 2008.
Banyaknya kasus kista ovarium ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran untuk
memeriksakan kesehatan pribadinya, terlebih lagi sebagian besar dokter obstertik dan
ginekologi merupakan kaum pria.
Kista ovarium dapat menunjukkan suatu proses keganasan ataupun kondisi yang
lebih berbahaya. Seperti kehamilan ektopik. Torsi ovarium atau usus buntu. Selain itu
terdapat kemungkinan adanya hubungan terbaik antara kista ovarium dan kanker payudara.
Penanganan kista ovarium, baik, baik nouplastik jinak (benigna) maupun ganas (moligna),
dapat dilakukan dengan tindakan operasi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan Kista Ovarium adalah Kista yang
paling sering terjadi mempunyai permukaan rata dan halus, berbentuk kantong berisi cairan
jernih dan berwarna kuning yang dapat tumbuh di dalam ovarium (Indung Telur). Kista atau
Endometriosis adalah penyakit organ rahim yang dapat menyebabkan kemandulan atau
infertilitas. Beberapa faktor penyebab kista adalah faktor genetik, gaya hidup, dan
kebersihan lingkungan. Kista Ovarium ini sering terjadi saat menopouse, dan sangat
berpengaruh pada kehamilan. Pada saat menopouse kemungkinan dapat terserang Kista
Ovarium sangatlah besar, untuk itu perlu pemeriksaan lebih lanjut agar penderita segera
mendapatkan pertolongan medis karena penyakit ini sangat berbahaya.
II. ETIOLOGI
Menurut (Elliot, 2018) ada beberapa penyebab Kista Ovarium antara lain perempuan
dewasa tua sampai menopouse yang timbul karena gangguan perkembangan Folikel
Ovarium hingga tidak timbul Ovulasi.
Menurut (Elliot, 2018), kista ovarium disebabkan oleh gangguan (pembentukan)
hormon pada hipotalamus, hipofisis dan ovarium (ketidakseimbangan hormon). Kista
folikuler dapat timbul akibat hipersekresi dari FSH dan LH yang gagal mengalami involusi
atau mereabsorbsi cairan. Kista granulosa lutein yang terjadi didalam korpus luteum indung
telur yang fungsional dan dapat membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh
penimbunan darah yang berlebihan saat fase 12 pendarahan dari siklus menstruasi. Kista
theka-lutein biasanya bersifay bilateral dan berisi cairan bening, berwarna seperti jerami.
Penyebab lain adalah adanya pertumbuhan sel yang idak terkendali di ovarium, misalnya
pertumbuah abnormal dari folikel ovarium, korpus luteum, sel telur.
Kista Ovarium disebabkan oleh gangguan (Pembentukan) hormon pada hipotalamus,
hipofisis dan ovarium.
Klasifikasi Kista Ovarium (Nugraha, 2019) :
Tipe Kista Normal
Kista Fungsional
Merupakan jenis Kista Ovarium yang paling banyak ditemukan. Kista ini
berasal dari sel telur dan korpus luteum, terjadi bersamaan dengan siklus
menstruasi yang normal. Kista ini tumbuh setiap bulan dan akan pecah pada
masa subur, untuk melepaskan sel telur yang pada akhirnya siap dibuahi oleh
sperma. Setelah pecah kista ini akan menjadi kista Folikuler dan akan hilang
saat menstruasi.
Kista Fungsional terdiri dari :
1. Kista Folikuler
Kista yang terjadi dari Folikel Normal yang melepaskan Ovum yang ada
didalamnya. Terbentuk kantong yang berisi cairan atau lendir didalam
ovarium.
2. Kista Corpus Luteum
Kista ini timbul karena pada waktu pelepasan sel telur terjadi perdarahan
dan lama-lama bisa pecah dan timbul perdarahan yang kadang-kadang perlu
tindakan operasi untuk mengatasinya.
Tipe Kista Abnormal
1. Kistadenemo
Merupakan kista yang berasal dari luar sel indung telur. Biasanya bersifat
jinak, namun dapat membesar dan menimbulkan nyeri.
2. Kista Coklat (Endometrioma)
Merupakan endometrium yang tidak pada tempatnya. Disebut kista coklat
karena berisi timbunan darah yang berwarna coklat kehitaman.
3. Kista Dermoroid
Merupakan kista yang berisi berbagai jenis bagian tubuh seperti kulit, kuku,
rambut, gigi, dan lemak. Kista ini dapat ditemukan dikedua bagian indung
telur. Biasanya berukuran kecil dan tidak menimbulkan gejala.
4. Kista Endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada
diluar rahim. Kista ini berkembang bersamaan dengan tumbuhnya lapisan
Endometrium setiap bulan sehingga menimbulkan nyeri hebat, terutama saat
menstruasi dan infatilitas.
5. Kista Hemorhage
Merupakan kista fungsional yang disertai perdarahan sehingga
menimbulkan nyeri didalam satu sisi perut bagian bawah.
6. Kista Lutein
Merupakan kista yang terjadi saat kehamilan. Kista Lutein sesungguhnya
umumnya berasal dari Korpus Luteum Haematoma.
Ovarium
Infeksi Ovarium
Menurunnya Ovulasi
MK : Resiko Infeksi
VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas
2. Nyeri Akut
3. Konstipasi
4. Immobilisasi
5. Resiko Infeksi
VII. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Menurut (Yatim, 2008) :
1. Apabila kistanya kecil sebesar ukuran permen dan pada pemeriksaan sonogram tidak
terlihat tanda keganasan biasanya dilakukan laparaskopi.
2. Apabila kistanya sedikit besar biasanya dilakukan laparatomi.
3. Untuk polikistik Ovarium biasanya dengan pengobatan oral yaitu pil KB gabungan
estrogen-progesteron untuk mengurangi ukuran besar kista.
Penatalaksanaan Menurut (Wiknjosastro, 2008) :
1. Kista yang besarnya tidak melebihi jeruk nipis dengan diamieter kurang dari 5cm
disebut Kista Folikel atau Korpus Luteum. Penanganannya adalah dengan
pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium.
2. Jika kista berukuran besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan Ovarium
biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (Salpingo Ooforektomi).
3. Jika terdapat keganasan dilakukan histerektomi dan salpingo ooforektomi bilateral