Anda di halaman 1dari 4

BUKU PANDUAN KERJA

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH METODE


POCT

Disusun Oleh:
DEVISI DIAGNOSTICS (ACCU-CHEK)

PT. ROCHE INDONESIA


TES GLUKOSA DARAHMETODE POCT
(Point of Care Testing)

Point of Care Testing (POCT) atau Bedside Test adalah pemeriksaan kesehatan
yang dilakukan didekat pasien atau disamping tempat tidur pasien, menggunakan
sampel darah atau urin dalam jumlah sedikit. Macam pemeriksaan yang dapat
dilakukan dengan alat POCT yaitu seperti pemeriksaan Gula Darah, Analisa Gas Darah
dan Elektrolit, Pemeriksaan Koagulasi Rapid (Prothombin Time/INR), Rapid Cardiac
Marker, Skrining Narkoba, pemeriksaan Urine metode Carik Celup, Tes Kehamilan,
Analisa Darah Samar pada Feses, pemeriksaan Hemoglobin, pemeriksaan Asam Urat
dan pemeriksaan Kolesterol Total. Pemeriksaan kesehatan sederhana ini tidak hanya
pada pemeriksaan laboratorium saja, tetapi terdapat juga pada "area" seperti portable
USG, EKG, Oksigen Saturasi, sampai dengan alat untuk mengukur Heart Rate. Manfaat
dari POCT ini yaitu pelaporan hasil pemeriksaan lebih cepat sehingga pengambilan
keputusan dapat dilakukan lebih cepat. Selain itu dengan alat POCT juga dapat
digunakan untuk memantau kondisi kesehatan seseorang secara mandiri, tanpa harus
datang ke layanan kesehatan, misalnya untuk pemeriksaan glukosa, kolesterol,
trigliserida, HDL, sam urat, deteksi kehamilan dan kesuburan, serta monitor terapi anti
koagulan.
Prinsip dan teknologi pengukuran alat POCT yang bisa digunkan di
laboratorium ada dua yaitu amperometric detection dan reflectance. NOTE : POCT
bukanlah pengganti layanan laboratorium konvensional, melainkan layanan tambahan
untuk sebuah laboratorium klinik. Dalam operasinya, layanan ini dilaksanakan di dekat
pasien, namun pertanggungjawaban dan operasinya tetap dilakukan oleh petugas yang
berwenang dari Laboratorium Klinik. Hal ini selain untuk tetap menjamin kualitas dari
hasil yang diberikan, juga untuk menjamin bahwa hasil yang didapat tetap tercatat
dalam sistem informasi laboratorium (SIL), karena alat-alat POCT saat ini umumnya
belum terkoneksi langsung dengan SIL. Kalibrasi dan kontrol terhadap alat yang
digunakan dilakukan oleh petugas laboratorium klinik dengan prosedur yang telah
ditetapkan dan dibandingkan dengan hasil dari peralatan standar yang ada di
laboratorium klinik.
POCT (Point of care Testing) didefinisikan sebagai pemeriksaan yang hasilnya
dapat diketahui sesegera mungkin dalam membantu menetuan tindakan selanjutnya bagi
pasien. Salah satu contohnya ialah glukosa meter. Penggunaan alat glukosameter yang
utama ialah untuk monitoring dan bukan untuk diagnosa pasti karena terdapat beberapa
limitasi dari glukosameter yakni hanya dapat menggunakan sampel darah kapiler.
Penggunaan darah kapiler memiliki beberapa kontra indikasi seperti pada kasus
gangguan sirkulasi perifer yang berat misalnya dehidrasi pada koma ketoasidosis,
hipotensi berat, gagal jantung, dan lain-lain.
PRA ANALITIK

a. Persiapan pasien :
 GDP :
1) Pasien dipuasakan 8 –12 jam sebelum tes
2) Semua obat dihentikan dulu, bila ada obat yang harus diberikan ditulis
pada formulirpermintaan tes
 GD2PP
1) Pengambilan sampel darah dilakukan 2 jam sesudah makan setelah
pengambilan darah GDP
 GDA :
Tidak ada persiapan khusus.

b. Persiapan sampel :
Tidak ada persiapan khusus. Pengambilan sampel sebaiknya pagi hari karena
adanya variasi diurnal. Pada sore hari glukosa darah lebih rendah sehingga
banyak kasus DM yang tidak terdiagnosis.

c. Metode tes :
Metode enzimatik :glucose oxidase/ hexokinase.

d. Prinsip tes :
Darah kapiler diserap ke dalam strip tes, kemudian mengalir ke area tes dan
bercampur dengan reagen untuk memulai proses pengukuran. Enzim Glucose
dehydrogenase dan koenzim dalam strip tes mengkonversi glukosa dalam
sampel darah menjadi glukonolakton. Reaksi tersebut menghasilkan listrik DC
yang tidak berbahaya sehingga Meter mampu mengukur gula darah.

e. Alat dan bahan :


 Alat:
1. Lancet
2. Alat glukosameter

 Bahan:
1.Sampel whole blood (darah kapiler).
2.Jarum.
3.Strip.
4.Kapas alkohol.
5.Handschoen.
6.Wadah limbah infeksius.

ANALITIK

 Cara Kerja:
1. Alat glukosameter disiapkan.
2. Jarum dimasukkan dalam lancet dan dipilih nomor pada lancet sesuai ketebalan
kulit pasien.
3. Strip dimasukkan pada tempatnya (sesuai alat glukosameter).
4. Jari kedua/ketiga/keempat pasien dibersihkan dengan menggunakan kapas
alkohol lalu dibiarkan mengering.
5. Darah kapiler diambil dengan menggunakan lancet yang ditusuk pada jari
kedua/ketiga/keempat pasien.
6. Sampel darah kapiler dimasukkan ke dalam strip dengan cara ditempelkan pada
bagian khusus pada strip yang menyerap darah.
7. Hasil pengukuran kadar glukosa akan ditampilkan pada layar.
8. Strip dicabut dari alat Glukosa meter.
9. Jarum dibuang dari lancet.

 Nilai Rujukan :
Tes Sampel (mg/dL) (mmol/L)
GDA  Plasma Vena < 110 < 6.1
 Darah Kapiler < 90 < 5.0
GDP  Plasma Vena < 110 < 6.1
 Darah Kapiler < 90 < 5.0
GD2JPP  Plasma Vena < 140 < 7.8
 Darah Kapiler < 120 < 6.7

PASCA ANALITIK
Interprestasi :
Bukan DM Belum Pasti DM DM
Tes Sampel
(mg/dL) (mg/dL) (mg/dL)
GDA  Plasma Vena < 110 110 – 199 ≥ 200
 Darah Kapiler < 90 90 – 199 ≥ 200
GDP  Plasma Vena < 110 110 – 125 ≥ 126
 Darah Kapiler < 90 90 – 109 ≥ 110
GD2JPP  Plasma Vena < 140 140 – 200 > 200
 Darah Kapiler < 120 120 – 200 > 200

Anda mungkin juga menyukai