PENDAHULUAN
Analisis kualitatif kation dan anion secara sistematis telah berkembang cukup
lama. Berkat kajian yang dilakukan oleh Karl Remegius Fresenius sejak tahun
1840. Analisis kualitatif untuk anion dan kation dikaji secara terpisah. Analisis
kualitatif anion lebih sederhana dibanding degan analisis kation, tetapi analisis
anion memerlukan ketelitian dalam melakukan observasi dari gejala-gejala yang
timbul. Mengingat keuntungan ini, maka analisis anion dipelajari sebelum analisis
kation. Untuk lebih memahami mengenai anion dan kation, maka dilakukanlah
percobaan ini.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam.
Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium, dan barium.
5. Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagen-
reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang
meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.
Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif
lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam
larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan
sebagai berikut :
1. Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33- -, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-.
Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+ dalam suasana basa.
2. Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-
Anion golongan ini mengendap dengan Ag+ dalam larutan asam (HNO3).
3. Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2-.
Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3COO- .
3
BAB III
METODE PERCOBAAN
b.
1 tetes Na2S 0,5 M
Amati apa yang
Larutan Pb2+ 5 tetes + 1 tetes HNO3
terjadi dan catat
pekat
c.
b.
c.
4
3. Cu2+ [Tembaga(II)] :
a.
b.
c.
b.
c.
5. Fe3+ [Besi(III)] :
a.
1 tetes K4Fe(CN)6
Amati apa yang
Larutan Fe3+ 5 tetes 0,5 M + 1 tetes
terjadi dan catat
NaOH 3M
5
b.
c.
b.
1 tetes CH2COONa
Amati apa yang
Larutan Al3+ 5 tetes 3 M berlebih +
terjadi dan catat
dipanaskan
c.
1 tetes Na2HPO4
Larutan Al3+ 5 tetes Amati apa yang
0,167 M + 1 tetes
terjadi dan catat
NaOH 3 M
b.
c.
6
3.1.2 Skema Percobaan Anion
1. CO32- [Karbonat] :
a.
b.
c.
2. S2- [Sulfida] :
a.
b.
1 tetes AgNO3 0,1 M
Amati apa yang
Larutan S2- 5 tetes + HNO3 3 M +
terjadi dan catat
dipanaskan
c.
1 tetes
Amati apa yang
Larutan S2- 5 tetes (CH3COO)2Pb 0,5
terjadi dan catat
M
3. NO2- [Nitrit] :
a.
b.
7
c.
4. CN- [Sianida] :
a.
Amati apa yang
Larutan CN- 5 tetes 1 tetes HCl 0,5 M terjadi, cium bau gas
dan catat
b.
c.
1 tetes NaOH 6 M + 3 tetes
Larutan Amati apa yang
FeSO4 25% + didihkan + 3 tetes
CN- 5 tetes terjadi dan catat
HCl 3 M + 1 tetes FeCl3 0,5 M
5. Cl- [Klorida] :
a.
b.
c.
1 tetes
Amati apa yang
Larutan Cl- 5 tetes (CH3COO)2Pb 0,5
terjadi dan catat
M
6. SO42- [Sulfat] :
a.
8
b.
1 tetes (CH3COO)2Pb 0,5
Larutan SO42- Amati apa yang
M + 1 tetes NaOH 3 M +
5 tetes terjadi dan catat
1 tetes HCl 3 M
c.
7. PO43- [ortofosfat] :
a.
1 tetes AgNO3 0,1 M
Larutan PO4 3- 5 tetes Amati apa yang
+ 1 tetes HNO3 0,5
terjadi dan catat
M
b.
9
3. Air 15. Larutan NaCN 0,5 M
4. Larutan HCl 3M, 0,5 M dan HCl 16. Larutan NH3 pekat
pekat 17. Larutan CH3COONa 3 M
5. Larutan BaCl2 0,25 M 18. Larutan Na2HPO4 0,167 M
6. Larutan AgNO3 0,1 M 19. Larutan KI 0,5 M
7. Larutan HNO3 3 M 20. Larutan K2CrO4 0,25 M
8. Larutan (CH3COO)2Pb 0,5 M 21. Larutan K3Fe(CN)6 0,167 M
9. Larutan FeSO4 25% 22. Larutan H2O2 20%
10. Larutan H2SO4 0,5 M
Gambar 3.3.2 Penjepit Tabung Reaksi Gambar 3.3.5 Rak Tabung Reaksi
10
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
11
Sn(OH)2 Tidak terdapat
endapan
Larutan bening
+ HgCl2 0,25 M Sn2+ + 2Cl- SnCl2 Tidak terdapat
endapan
5. Fe3+ + K3Fe(CN)6 Larutan hijau
Fe3+ + 3CN-
0,167 M bening
Fe(CN)3
+ H2O2 20 % Endapan hijau
Larutan kuning
+ CH3COONa 3 Fe3+ + 3CH3COO-
bening
M (CH3COO)3Fe
Endapan kuning
6. Al3+ Larutan
3+ -
+ Na2S 0,5 M 2Al + 3S Al2S3 kecoklatan
Endapan coklat
Larutan bening
+ CH3COONa 3 Al3+ + 3CH3COO-
Tidak terdapat
M (CH3COO)3Al
endapan
+ Na2HPO4 Larutan bening
2Al3+ + 3HPO42-
0,167 M Tidak terdapat
Al2(HPO4)3
+ NaOH 3 M endapan
7. Ni2+ + NaOH 3 M Ni2+ + 2OH- Larutan biruan
+ NH3 pekat Ni(OH)2 Endapan putih
Larutan hitam
+ Na2S 0,5 M Ni2+ + S2- NiS
Endapan hitam
Ni2+ + 2CN- Larutan putih
+ NaCN 0,5 M
Ni(CN)2 Endapan putih
12
Tabel 4.1.2 Hasil Percobaan Anion
No. Anion Perlakuan Reaksi Hasil
Reagen
2-
1. CO3 + HCl 3 M Larutan bening
CO32- + 2H+ H2CO3 Tidak terdapat
endapan
+ BaCl2 0,25 M CO32- + Ba2+ Larutan putih
+ HCl 3 M BaCO3 Endapan putih
+ AgNO3 0,1 M CO32- + 2Ag+ Larutan bening
+ HNO3 3 M Ag2CO3 Endapan putih
2. S2- + HCl 3 M Larutan hijau
+ (CH3COO)2Pb bening
S2- + 2H+ H2S
0,5 M Endapan hijau
muda
+ AgNO3 0,1 M Larutan
+ HNO3 3 M S2- + 2Ag+ Ag2S kecoklatan
Endapan hijau
+ (CH3COO)2Pb Larutan hitam
S2- + Pb2+ PbS
0,5 M Endapan hitam
3. NO2- + HCl 0,5 M Larutan bening
NO2- + H+ HNO3 Tidak terdapat
endapan
+ FeSO4 25% Larutan hitam
3NO2- + Fe3+
+ H2SO4 0,5 M pekat
Fe(NO2)3
Endapan hitam
+ AgNO3 0,1 M Larutan putih
NO2- + Ag+
bening
AgNO2
Endapan putih
4. CN- + HCl 0,5 M Larutan putih
bening
CN- + H+ HCN
Tidak terdapat
endapan
+ AgNO3 0,1 M CN- + Ag+ AgCN Larutan putih
13
+ NH3 pekat bening
Tidak terdapat
endapan
+ NaOH 6 M Larutan putih
+ FeSO4 25% bening
CN- + Na+ NaCN
+ HCl 3 M Tidak terdapat
+ FeCl3 0,5 M endapan
5. Cl- + AgNO3 0,1 M Larutan putih
+ NH4OH 3 M Cl- + Ag+ AgCl susu
Endapan putih
+ (CH3COO)2Pb Larutan bening
2Cl- + Pb2+ PbCl2
0,5 M Endapan putih
6. SO42- + BaCl2 0,5 M Larutan putih
SO42- + Ba2+
+ HCl pekat susu
BaSO4
Endapan putih
+ (CH3COO)2Pb Larutan putih
0,5 M Endapan putih
SO42- + Pb2+ PbSO4
+ NaOH 3 M
+ HCl 3 M
+ AgNO3 0,1 M Larutan putih
SO42- + 2Ag+
Endapan putih
Ag2SO4
kebiruan
7. PO43- + AgNO3 0,1 M PO43- + 3Ag+ Larutan bening
+ HNO3 0,5 M Ag3PO4 Endapan putih
+ BaCl2 0,25 M 2PO43- + 3Ba2+ Larutan bening
+ HCl 0,5 M Ba3(PO4)2 Endapan putih
14
ditambahkan setetes Na2S 0,5 M akan menghasilkan endapan hitam, setelah
ditambahkan HNO3 pekat, menghasilkan endapan hitam. Ketika ditambahkan
setetes H2SO4 3 M akan menghasilkan endapan putih.
15
4.2.1.6 Kation Al3+ [Alumunium (III)]
Lima tetes larutan ditambahkan setetes Na2S 0,5 M akan menghasilkan
endapan coklat. Ketika ditambahkan setetes CH3COONa 3 M tidak menghasilkan
endapan dan warna larutan tetap bening. Ketika ditambahkan setetes Na2HPO4
0,167 M juga tidak menghasilkan endapan dan warna larutan tetap bening, setelah
ditambahkan NaOH 3 M menghasilkan endapan putih.
16
hitam, setelah ditambahkan tiga tetes H2SO4 0,5 M endapan menjadi larut. Ketika
ditambahkan setetes AgNO3 0,1 M akan menghasilkan endapan putih.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Percobaan untuk mengidentifikasi kation dan anion yang terdapat dalam suatu
sampel dengan cara melakukan uji spesifik atau dengan penambahan reagen
pada sampel atau larutan tertentu.
2. Untuk mengetahui suatu larutan itu termasuk kation atau anion dapat dilakukan
dengan menambahkan reagen tertentu lalu membandingkan dengan hasil
sebelumnya.
3. Reaksi antara kation atau anion dengan reagen tertentu menghasilkan endapan
dengan warna yang berbeda-beda, bau, dan juga perubahan warna.
4. Manfaat analisa kation dan anion dalam dunia pertambangan adalah untuk
menganalisa kandungan suatu batuan yang nantinya akan menjadi
pertimbangan kita untuk melakukan penambangan.
5.2 Saran
Adapun saran yang kami ajukan setelah melakukan praktikum ini yaitu sebaiknya
dalam pengenalan kation dan anion ini jumlah larutan reagen ditambah sehingga
tiap kelompok yang melakukan pengujian larutan kation dan anion tidak perlu
mengantri atau berebut saat melakukan uji larutan sehingga pengujian larutan
kation dan anion pun dapat berjalan lebih efektif, efisien dan juga menghemat
waktu praktikum.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://examplecom397.wordpress.com/2016/02/11/laporan-praktikum-kimia-analitik-
analisis-kation/
http://www.pandaibelajar.com/2017/05/kimia-kation-dan-anion-lengkap.html
https://id.scribd.com/document/256147963/Identifikasi-Kation-Anion
http://www.academia.edu/4976451/REAKSIIDENTIFIKASI_KATION_DAN_ANION
https://www.slideshare.net/wd_amaliah/laporan-praktikum-uji-anion-dan-kation
19
20