Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/355039985

Kajian Pemanfaatan Limbah Biomassa Sebagai Katalis Heterogen Untuk


Produksi Biodiesel

Preprint · October 2021


DOI: 10.13140/RG.2.2.28549.06886

CITATIONS READS

0 850

1 author:

Widharta Surya Alam


University of Sumatera Utara
3 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Widharta Surya Alam on 04 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Chemical Engineering
Undergraduate Student Paper
Online Article Assignment (2021)
Teknik Kimia – Universitas Sumatera Utara (2021)

Kajian Pemanfaatan Limbah Biomassa Sebagai Katalis Heterogen


Untuk Produksi Biodiesel

Utilization Of Biomass Wastes As Heterogeneous Catalysts For


Biodiesel Production: A Review
Widharta Surya Alam

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan – Indonesia
*
Email: widhartasuryaalam@students.usu.ac.id

Abstrak

Kajian tentang eksplorasi pendekatan yang lebih ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan limbah
sebagai katalis dalam produksi biodiesel telah menarik banyak perhatian. Pengembangan katalis heterogen
berbasis kaslium (Ca) dan kalium (K) atau abu telah mendapatkan banyak kesadaran karena ketersediaan bahan
limbahnya yang kaya akan mineral besar dan aktivitas katalitiknya yang tinggi dalam transesterifikasi trigliserida
maupun minyak. Sebagian besar bahan limbah organik yang digunakan sebagai katalis heterogen memiliki
kandungan Ca alami yang melimpah, memiliki aktivitas dan selektifitas katalis yang tinggi disamping ramah
lingkungan dan menghemat biaya. Katalis heterogen dapat diproduksi dari bahan limbah berbasis Ca dan
memiliki aktivitas tinggi saat dikalsinasi pada suhu tinggi. Review ini memberi gambaran singkat mengenai
berbagai katalis berbasis Ca yang berasal dari limbah yang efisien untuk produksi biodiesel. Limbah biomassa
yang dapat dieksploitasi menjadi katalis seperti (cangkang telur ayam, cangkang moluska, tulang hewan, sisik
ikan) memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai katalis. Artikel ini menyajikan proses
produksi biodiesel menggunakan berbagai katalis berbasis kalsium dari limbah biomassa dari penelitian-
penelitian terdahulu. Berdasarkan studi yang dilaporkan bahwa penggunaan katalis heterogen sangat efektif
disisi dari segi ekonomi, karena dapat diregenerasi/digunakan kembali. Dilaporkan juga hasil yield biodiesel
berada pada >90% pada beberapa penelitian komparatif. Harapan kedepannya, aplikasi dari katalis heterogen
berbasis limbah dapat diterapkan dalam skala yang lebih besar (scale-up process).

Kata Kunci: biodiesel, katalis kalsium, katalis heterogen, limbah biomassa, transesterifikasi

Abstract

Studies on exploring more eco-friendly approaches by utilizing waste materials as catalysts in biodiesel
production have attracted a lot of attention. The development of calcium (Ca) and potassium (K) or ash-based
heterogeneous catalysts has gained a lot of awareness due to the availability of waste materials which are rich in
large minerals and their high catalytic activity in the transesterification of triglycerides and oils. Most of the organic
waste materials used as heterogeneous catalysts have abundant natural Ca content, have high catalyst activity
and selectivity, in addition to being environmentally friendly and cost-effective. Heterogeneous catalysts can be
produced from Ca-based waste materials and have high activity when calcined at high temperatures. This review
provides a brief overview of various efficient waste-derived Ca-based catalysts for biodiesel production. Biomass
waste that can be exploited into catalysts such as (chicken egg shells, mollusk shells, animal bones, fish scales)
has enormous potential to be developed as a catalyst. This article presents the biodiesel production process
using various calcium-based catalysts from biomass waste from previous studies. Based on studies reported that
the use of heterogeneous catalysts is very effective from an economic point of view, because it can be
regenerated/reused. It was also reported that biodiesel yields were >90% in several comparative studies. It is
hoped that in the future, the application of waste-based heterogeneous catalysts can be applied on a larger scale
(scale-up process).
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

Keywords: biodiesel, calcium catalyst, heterogeneous catalyst, waste biomass, transesterification

1. PENDAHULUAN menghasilkan sekitar 20% berat beras saat


digiling. Sekitar 151 juta ton sekam
Meningkatnya permintaan energi dan diproduksi seperti yang dilaporkan pada Juli
bahan bakar minyak fosil secara berlebihan 2017 (FAO, 2017). Kalsium oksida (CaO)
mengakibatkan cadangan minyak menipis. adalah salah satu katalis yang paling aktif
Biofuel yang bersifat ramah lingkungan dan dalam kategori katalis basa padat. Karena
terbarukan merupakan solusi alternatif dalam biayanya yang rendah, ketersediaan yang
mengatasi bahan bakar fosil yang menipis mudah dan kemampuan regenerasi yang
(Cercado dkk., 2018). Penggunaan bahan tinggi. CaO adalah katalis yang banyak
bakar bio sebagai pengganti bahan bakar fosil digunakan untuk transesterifikasi berbagai
saat ini sedang diproduksi dengan intensitas bahan baku. Selain itu, berbagai produk
yang meningkat (Endalew et al., 2011). Salah limbah mengandung kandungan Ca dalam
satu bahan bakar bio yang menjadi perhatian jumlah besar dan mudah didapat dengan
adalah biodiesel. Bio-diesel, bahan bakar yang biaya rendah. CaO sebagai penyangga katalis
tidak dapat diperbarui dan terurai secara sangat ideal karena luas permukaannya yang
hayati, adalah bahan bakar alternatif yang tinggi dan banyaknya pori yang tersedia di
sesuai dengan sifat-sifatnya sesuai dengan permukaan. CaO adalah katalis non-toksik
spesifikasi standar ASTM dan EN (Knothe et yang memiliki kebasaan tinggi dan
al., 2010). meningkatkan hasil fatty acid methyl esters
Proses transesterifikasi adalah metode (FAME) yang lebih tinggi (Boey et al., 2011;
yang banyak digunakan dalam produksi Shu et al., 2017).
biodiesel, yang melibatkan konversi
trigliserida menjadi metil ester (dengan Melihat hal ini, ada kebutuhan untuk
metanol) atau etil ester (dengan etanol) mengeksplorasi katalis yang berasal dari
bersama dengan penggunaan katalis yang limbah yang menunjukkan aktivitas tinggi.
sesuai. Katalis basa homogen (KOH dan Melalui pendekatan ini, biaya produksi
NaOH) tidak mampu mengubah minyak biodiesel akan menjadi turun, dengan
goreng bekas dan minyak nabati karena mempertimbangkan aplikasi industri. Tujuan
kandungan FFA-nya yang tinggi sehingga dari tinjauan ini adalah untuk membahas
menyebabkan terbentuknya sabun di dalam pergeseran katalisis heterogeny yang baru-
produk. Selain itu, pemisahan biodiesel dari baru ini menuju kemungkinan yang lebih
larutan sulit dan mahal. Reaksi dengan katalis ekonomis bersama dengan aktivitas tinggi
asam untuk pra-esterifikasi FFA tinggi tidak dan dapat digunakan kembali. Suhu kalsinasi
sesuai karena sifat korosif katalis asam. Oleh untuk aktivasi katalis berbasis Ca merupakan
karena itu, studi tentang pengembangan variabel penting bersama dengan parameter
katalis heterogen padat telah meningkat transesterifikasi: rasio molar, jumlah katalis,
(Serio et al., 2010). Rasio molar yang lebih suhu reaksi dan waktu reaksi.
tinggi, jumlah katalis dan suhu reaksi yang
dibutuhkan untuk katalisis heterogen bila 2. PRODUKSI BIODIESEL DENGAN
dibandingkan dengan katalisis homogen KATALIS HETEROGEN
merupakan komplikasi untuk produksi
Biodiesel secara kimiawi dikenal sebagai
biodiesel berbiaya rendah.
asam lemak metil ester (FAME) dicapai
Katalis heterogen basa padat relatif dengan reaksi kimia yang disebut
memerlukan kondisi reaksi yang lebih rendah transesterifikasi (Chen et al, 2012; Reddy et
jika dibandingkan dengan katalis asam padat. al., 2018; Boro et al, 2012). Transesterifikasi
Bahan limbah yang berasal dari industri dan adalah salah satu metode termudah dan
biologis dapat membantu dalam paling efektif untuk produksi biodiesel di
pengembangan katalis dasar padat yang mana trigliserida yang ada dalam minyak dan
ekonomis. Kesadaran terhadap eksplorasi lemak bereaksi dengan alkohol (lebih disukai.
bahan limbah dapat membantu dalam Metanol) dengan adanya katalis untuk
pengembangan katalis yang menghasilkan FAME dan gliserol sebagai
mempromosikan pendekatan berkelanjutan produk samping (Hoque et al., 2011; Tariq et
dan ramah lingkungan terhadap produksi al., 2012; Kouzu et al., 2008). Sintesis
biodiesel (Markowski et al., 2013). Sekam biodiesel melalui transesterifikasi dikatalisis
padi sebagai produk sampingan menggunakan katalis asam, basa, dan enzim

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

(Schuchardt et al., 1998; Meher et al., 2006). al., 2007; Teng et al., 2009). KF/ZnO (Hameed
Selain bersifat korosif, reaksi katalis asam et al., 2009), KF/Al2O3 (Guomin et al., 2007),
memerlukan rasio metanol terhadap minyak KF-Eu2O3 (Sun et al., 2008), KF/hidrotalsit
yang tinggi, tekanan dan suhu yang lebih (Gao et al., 2008), KF/Ca-Mg-Al hidrotalsit
tinggi serta waktu reaksi yang lebih lama (Gao et al., 2010), oksida logam berbasis
dimana proses tersebut memiliki kelemahan kalsium (Kawashima et al., 2008), MgO
dalam banyak aspek (Freedman et al., 1999; (Dossin et al., 2006), K2CO3-MgO (Liang et al.,
Canacki & Gerpen). 2009), oksida logam yang didukung Al2O3
Meskipun reaksi transesterifikasi minyak (Benjapornkulaphong et al., 2009), Na/SiO2
dengan katalis basa homogen memerlukan (Akbar et al., 2009), KOH-Nd2O3 (Li et al.,
kondisi yang lebih ringan dan waktu reaksi
2011) dan sebagainya.
yang lebih singkat dengan konversi yang
Namun, semua katalis yang dilaporkan ini
tinggi, namun memiliki beberapa kekurangan
tidak efisien untuk produksi biodiesel karena
seperti pembentukan sabun dan komplikasi
langkah persiapan katalis yang rumit dan
dalam pemisahan katalis dari campuran
mahal dari sisi proses dan bahan baku. Karena
produk res yang katalisnya tidak dapat didaur
katalis ini berasal dari sumber tak terbarukan,
ulang karena dikonsumsi selama reaksi
beberapa katalis di atas menimbulkan
(Hoque et al., 2011; Dube et al., 2007).
masalah pembuangan dan juga tidak ramah
Akibatnya, proses ini mahal dan karenanya
lingkungan (Abdullah et al., 2017).
tidak layak untuk produksi biodiesel
Mempertimbangkan biaya dan efisiensi
(Abdullah et al., 2017). Umumnya, biaya
produksi biodiesel, penelitian dan
katalis enzim sangat tinggi dan laju
pengembangan katalis heterogen belakangan
transesterifikasi minyak dengan katalis ini juga
ini telah dialihkan ke sumber daya terbarukan
sangat lambat sehingga menghambat
alami .
aplikasi yang lebih luas (Leung et al., 2010).
Beberapa laporan katalis padat berbasis
Untuk mengatasi masalah yang dihadapi CaO yang diperoleh dari biomassa terbarukan
pada katalisis homogen, penerapan katalis telah ditemukan dalam berbagai studi literatur
heterogen atau basa padat untuk sintesis untuk produksi biodiesel. Bahan biomassa
biodiesel telah mendorong para peneliti dan yang digunakan untuk preparasi katalis adalah
mendapatkan daya tarik yang meningkat di cangkang kerang (Hu et al., 2011) cangkang
seluruh dunia karena mereka memiliki banyak kerang (Boey et al., 2011) cangkang biont (Xie
keuntungan. Mereka jauh lebih baik daripada et al., 2009), cangkang telur (Wei et al., 2009;
katalis asam dan enzim. Mereka dapat Viriya-empikul et al., 2010) cangkang telur
digunakan dalam proses kontinyu, dapat ayam kampung (Sharma et al., 2010)
digunakan kembali beberapa kali, dapat cangkang telur burung unta (Tan et al., 2015),
memberikan waktu reaksi yang lebih singkat cangkang rajungan (Boey et al., 2009; Madhu
dalam kondisi ringan dengan aktivitas et al., 2017), cangkang keong (Birla et al.,
katalitik yang lebih tinggi, dan dapat 2012), kulit udang (Yang et al., 2007),
memberikan produk berkualitas serta katalis cangkang kerang (Nair et al., 2012), tulang
tidak memungkinkan pembentukan sabun hewan (Obadiah et al., 2012), tulang ayam
selama reaksi, dan keseluruhan proses ramah (Suwannasom et al., 2016) skala Labeo rohita
lingkungan (Chen et al., 2012; Li & Rudolph, (Chakraborty et al., 2011), cangkang tiram
2008; Reddy et al., 2007; Teng et al, 2009; (Nakatani et al., 2009).
Liu et al., 2008). Banyak katalis heterogen
telah dilaporkan dalam beberapa dekade
3. KATALIS BERBASIS LIMBAH
terakhir dalam berbagai studi literatur untuk
produksi biodiesel. Katalis berbasis biomassa adalah istilah
Beberapa di antaranya adalah natrium yang mengacu pada jenis katalis yang berasal
molibdat (Na2MoO4) (Nakagaki et al., 2008), dari sumber alami (bahan biologis dari
vanadil fosfat (Serio et al., 2007), zirkonia yang makhluk hidup). Tren saat ini menunjukkan
didukung tungsten oksida (Ramu et al., 2004), bahwa penerapan sumber biologis alami
zirkonia tersulfat (Garcia et al., 2008), tembaga kalsium dan karbon menjadi katalis heterogen
vanadium fosfat (Chen et al., 2011), CaO yang potensial untuk transesterifikasi minyak
(Zhang et al., 2010; Liu et al., 2008) kalsium nabati. Aplikasi ini merupakan metode yang
etoksida (Liu et al., 2008), kalsium metoksida, menjanjikan karena dapat menghasilkan
SrO (Liu et al., 2007), KF/c-Al2O3 (Lingfeng et katalis heterogen berbasis bio yang sangat
efisien. Katalis padat yang dibuat dari

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

biomassa menyajikan solusi ramah lingkungan penggunaan berulang. Selain itu, CaO
karena tidak beracun, tidak korosif dan cangkang telur puyuh yang dibuat
menghilangkan produksi air limbah (Lam et al., menunjukkan kinerja katalitik yang lebih
2010). Selain itu, sebagian besar berasal dari tinggi daripada CH3OK karena pori-pori
biomassa yang dianggap sebagai bahan besar pada permukaan katalis tidak hanya
berbiaya rendah dan tersedia berlimpah memberikan situs basa yang kuat dalam
(Luque et al., 2012). Selain itu, tidak ada jumlah besar tetapi juga membuat molekul
masalah pembuangan yang akan segera minyak mudah dilewati.
terjadi karena katalis itu sendiri dapat terurai Boey et al. (2009) dan Boey et al. (2011)
secara hayati (Sanjay, 2013). Beberapa telah berhasil memanfaatkan limbah
laporan katalis padat berbasis CaO yang cangkang kepiting dan kerang (Anadara
diperoleh dari biomassa terbarukan telah granosa) sebagai prekursor CaO untuk
ditemukan dalam berbagai studi literatur untuk produksi biodiesel. Setelah kalsinasi pada
produksi biodiesel. suhu 900 °C, kemurnian biodiesel dapat
mencapai 96,5% untuk cangkang rajungan
sedangkan rendemen 97,48% diperoleh
3.1 Katalis Berbasis Limbah Cangkang
untuk cangkang kerang. Penggunaan limbah
Hewan kalsinasi cangkang Turbonilla striatula sebagai
Jumlah cangkang yang berlebih yang katalis dalam transesterifikasi minyak mustard
tidak bernilai berfungsi sebagai pengganti untuk sintesis biodiesel pertama kali diteliti
katalis komersial. Penggunaan cangkang oleh Boro et al. (2012). Para peneliti
limbah mengurangi biaya produk secara menemukan bahwa katalis yang dihasilkan
keseluruhan dengan menghilangkan menunjukkan luas permukaan dan volume
kebutuhan untuk mendapatkan CaCO3 dari pori yang lebih tinggi pada 700-900 °C. Hasil
sumber yang tidak terbarukan (Oliveira et al., 93,3% diperoleh. Strategi serupa digunakan
2013). Limbah kulit telur dan moluska untuk limbah cangkang kerang untuk
merupakan sumber terkaya CaCO3, yang mendapatkan katalis CaO untuk produksi
berasal dari sumber biologis (Boro et al., biodiesel (Rezaei et al., 2013).
2012). Cangkang kerang juga dapat diterapkan
Cangkang telur burung telah terbukti untuk memperoleh CaO. Buasri et al. (2014),
menjadi sumber CaO yang andal (Tan et al., meneliti katalis turunan CaO dari limbah
2015). Kulit telur burung yang paling umum cangkang kerang untuk produksi biodiesel
adalah kulit telur ayam (Balakrishnan et al., dari minyak sawit. Sebelum reaksi
2011). Katalis cangkang telur ayam yang transesterifikasi, cangkang kerang
dikalsinasi pertama untuk reaksi mengalami kalsinasi pada suhu 1000 °C
transesterifikasi disintesis (Wei et al., 2009). selama 2 jam yang mengakibatkan
Dalam penelitiannya, katalis CaO dari kulit terbentuknya butiran dan agregat pada
telur setelah dikalsinasi pada suhu 1000 °C permukaan katalis berukuran lebih kecil.
selama 2 jam menunjukkan kinerja katalitik Kondisi ini menyebabkan peningkatan luas
yang tinggi untuk biodiesel (yield biodiesel permukaan spesifik katalis dan secara
95%). Selain itu, aktivitas katalitik katalis bersamaan meningkatkan aktivitas
menurun secara bertahap dalam 13 siklus katalitiknya. Katalis yang dihasilkan mampu
pertama, dan sepenuhnya dinonaktifkan menghasilkan 95,44% FAME dalam waktu
setelah siklus ke-17 karena munculnya reaksi 3 jam.
kalsium hidroksida. Cangkang telur ayam Dalam studi lain oleh Jairam et al. (2012),
yang dikalsinasi juga telah digunakan untuk penerapan cangkang tiram yang diresapi KI
transesterifikasi minyak yang tidak dapat sebagai katalis untuk produksi biodiesel telah
dimakan (Wei et al., 2009; Sharma et al., diselidiki. Katalis dibuat melalui kalsinasi pada
2010). Cho et al. (2010), mengeksplorasi 1000 °C selama 4 jam, diikuti dengan
katalis kulit telur puyuh yang diolah dengan impregnasi dengan KI dan kalsinasi ulang
asam untuk transesterifikasi minyak sawit. pada 300 °C selama 2 jam. Impregnasi
Setelah menggunakan asam yang diolah meningkatkan kimia permukaan katalis
dengan larutan HCl untuk menghilangkan dengan pembentukan lapisan tebal KI dan
lapisan kutikula yang padat dan kemudian peningkatan luas permukaan dari 1,8 menjadi
dikalsinasi di atas 800 °C, katalis yang 6 m2/g (31 kali lipat katalis yang tidak diolah).
disintesis dapat mempertahankan konversi Penggunaan selanjutnya dalam
yang tinggi (di atas 98%) selama 5 transesterifikasi minyak kedelai menghasilkan

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

85% konversi menjadi FAME menggunakan 1 3.2 Katalis Abu dari Limbah Biomassa
mmol/g katalis loading selama 4 jam waktu Beberapa penelitian telah meneliti
reaksi. tentang potensi abu biomassa sebagai
Di sisi lain, Correia et al. (2014), katalisator produksi biodiesel. Secara alami,
mengevaluasi kinerja dua jenis limbah senyawa organik mungkin mengandung
cangkang dalam transesterifikasi minyak sejumlah besar karbon (C) dan oksigen (O)
bunga matahari. Kulit telur dan cangkang dan garam logam termasuk kalium (K), natrium
kepiting dikalsinasi pada suhu 900 °C selama (Na), magnesium (Mg), kalsium dan (Ca)
2 jam untuk menguraikan bahan organik dan (Luque et al., 2012). Setelah pembakaran
menyelesaikan konversi menjadi CaO. pada suhu yang sangat tinggi, kandungan C
Penggunaan cangkang telur menghasilkan dan O akan tiba-tiba berkurang, meninggalkan
yield FAME 97,75% pada kondisi reaksi oksida logam alkali seperti CaO, kalium oksida
beban katalis 3 wt%, rasio metanol-minyak (K2O) dan magnesium oksida (MgO) sebagai
9:1 dan waktu reaksi 3 jam. Di sisi lain, bahan aktif utama dalam abu (Vadery et al.,
cangkang rajungan menunjukkan rendemen 2014). Kehadiran oksida berkekuatan basa
FAME sebesar 83,1% pada kondisi reaksi tinggi dalam abu meningkatkan kemampuan
beban katalis 3% berat, rasio metanol-tooil katalitiknya untuk menghasilkan biodiesel
6:1 dan waktu reaksi 4 jam. Cangkang telur (Chakraborty et al., 2015) Dalam studi lain
menunjukkan aktivitas katalitik yang lebih baik oleh Ofori-Boateng dan Lee (2013),
daripada cangkang rajungan karena melaporkan bahwa, kalium sebagai katalisator
kandungan Ca permukaan yang lebih tinggi potensial untuk produksi biodiesel.
sebagai hasil dari pori-pori yang terdistribusi Dalam studi lain yang dilakukan oleh
dan berkembang dengan baik selama proses Potash atau bahan yang mengandung kalium
kalsinasi. dapat ditemukan dalam bentuk kalium
Sebuah studi serupa dilakukan oleh
karbonat (K2CO3) atau kalium klorida (KCl),
Viriya-empirikul et al. (2012) yang
produk sampingan dari pembakaran
membandingkan kinerja tiga jenis limbah
biomassa. Kalium yang diturunkan secara
cangkang pada produksi biodiesel dari
anorganik telah terbukti memiliki kemampuan
minyak sawit olein. Cangkang telur, keong
katalitik yang tinggi dan digunakan sebagai
mas, dan Meretrix venus diubah menjadi CaO
katalis dasar dalam produksi biodiesel, tetapi
melalui kalsinasi pada suhu 800 °C selama
sintesisnya agak berbahaya, merusak
0,5–8 jam sebelum dilakukan reaksi
lingkungan dan tidak berkelanjutan. Dengan
transesterifikasi. Setelah reaksi 1 jam
demikian, kalium yang diturunkan dari
diperoleh yield biodiesel yang menggunakan
biomassa menunjukkan aktivitas katalitik yang
limbah cangkang telur, keong mas, dan
sama dengan sebelumnya selain ramah
Meretrix venus masing-masing adalah 93,86
lingkungan, aman dan berkelanjutan
dan 74%. Cangkang telur menunjukkan
Bazargan et al. (2015), memanfaatkan
kemampuan yang sangat baik sebagai katalis
residu cangkang sawit (PKS) yang bila
dibandingkan dengan yang lain karena
dilakukan perlakuan termal membentuk katalis
pembentukan partikel terkecil dengan
CaO. CaO yang terbentuk pada temperatur
berbagai bentuk dan ukuran yang
antara 550-670°C terlihat melimpah. PKS
memberikan luas permukaan tertinggi untuk
dikalsinasi pada 800°C selama 2 jam pada 5
reaksi. Namun demikian, semua katalis.
wt% pemuatan, rasio molar mengubah minyak
memberikan FAME lebih besar dari 90% pada
bunga matahari menjadi biodiesel (99% dalam
waktu reaksi 2 jam. Penulis juga mempelajari
5 jam). Katalis menunjukkan serupa jika
pengaruh berbagai waktu kalsinasi pada
dibandingkan dengan CaO komersial.
sampel yang dikalsinasi. Dari hasil
Kemudian, Bazar et al. (2015), yang juga
pengamatan, waktu kalsinasi yang lama
menggunakan katalis cangkang sawit berbasis
memberikan efek sintering pada partikel
CaO memperoleh hasil yang serupa dengan
katalis dan susut pada butiran yang dapat
hasil FAME 99% dengan kondisi reaksi yang
menurunkan luas permukaan. Oleh karena
dioptimalkan: residu cangkang sawit 5% berat
itu, aktivitas katalitik berkurang secara drastis
dikalsinasi pada 800 °C selama 2 jam, rasio
dan menurunkan hasil biodiesel. Waktu
molar 9:1 dan suhu reaksi 60 °C. Aktivitas
penahanan kalsinasi optimal ditemukan pada
katalitik dipertahankan hanya untuk tiga kali
2 – 4 jam.
penggunaan kembali berturut-turut setelah
itu turun secara signifikan, kemungkinan
besar karena pencucian ion Ca2+.

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

Vadery et al. (2014), menyelidiki potensi (hidroksiapatit) sebagai komponen utama,


sabut kelapa sebagai katalisator produksi yang berubah menjadi β-trikalsium fosfat
biodiesel dari minyak biji jarak pagar. Katalis setelah kalsinasi. Chakraborty et al., (2012)
dibuat melalui kalsinasi pada 250-500 °C mengembangkan metode baru untuk
selama 1 jam. Setelah pembakaran, menggunakan sisik ikan limbah sebagai katalis
kandungan karbon dan oksigen berkurang heterogen. Limbah ikan Rohu (Labeo rohita),
dengan cepat, meninggalkan spesies K, saat dikalsinasi pada suhu 900 °C selama 2
termasuk KCl, K2Si2O5, dan K2SO4 sebagai jam, menghasilkan pembentukan katalis aktif
komponen utama dalam abu. Penggunaan β-Ca3(PO4)2. Perbandingan molar 6,27:1,
abu sabut kelapa sebagai katalis untuk reaksi jumlah katalis wt% dan temperatur kalsinasi
transesterifikasi menghasilkan 97% rendemen 997,42°C, ditinjau dengan teknik RSM
FAME dalam 30 menit reaksi. Katalis yang (Response Surface Methodology),
dibuat menunjukkan kinerja yang sangat baik menghasilkan FAME 97,73% dari minyak
(> 95%) bahkan pada suhu kamar dan rasio kedelai. Tidak ada kehilangan aktivitas katalitik
metanol-terhadap-minyak yang lebih rendah. yang signifikan yang diamati selama enam kali
Namun, studi kegunaan kembali menunjukkan penggunaan kembali. Dalam studi lain,
bahwa katalis bekas kehilangan aktivitasnya Chakraborty et al. (2012) menyiapkan katalis
karena pencucian komponen aktif yang asam padat Ni-Ca-HAP dengan memasukkan
berlebihan sehingga mencegah penggunaan nikel nitrat heksahidrat pada skala limbah ikan
berulang untuk esterifikasi minyak sisa penggorengan
(kedelai), sesuai untuk transesterifikasi
3.3 Katalis Heterogen berbasis Tulang selanjutnya dengan katalis basa padat pada
Tulang hewan hasil limbah industri kalsinasi skala ikan pada suhu 300 °C. Konversi
daging terdiri dari hidroksiapatit maksimum 59,90% FFA (free fatty acid)
(Ca10(PO4)6(OH)2), sebagai komponen dicapai dengan parameter yang sesuai (suhu
utamanya. Chakraborty et al. (2015), kalsinasi 300 °C, laju alir metanol 0,80
menggunakan abu tulang kalkun sebagai mL/menit, 30% berat Ni(NO3)2,6H2O jumlah)
katalis untuk transesterifikasi minyak mustard dihitung dengan pendekatan RSM. Skala
India (Brassica nigra). Perlakuan kalsinasi pada limbah ikan yang dikalsinasi sebagai katalis
909,4 °C selama 4 jam mengubah tulang dasar menghasilkan rendemen FAME sebesar
kalkun menjadi katalis BTCP (tri ‑ kalsium fosfat 98,40%.
biologis). Teknik RSM yang dibantu dengan
desain komposit FCC (face centered central) 4. KATALISIS MINYAK MELALUI
menghitung parameter optimum untuk hasil TRANSESTERIFIKASI MENGGUNAKAN
tertinggi. Ghanei et al. (2016), KATALIS HETEROGEN BERBASIS KALSIUM
mengembangkan limbah tulang domba yang (KATALIS CaO)
dimuat Ca(NO3)2.4H2O sebagai katalis dasar Banyak penelitian melaporkan
padat untuk transesterifikasi minyak kanola. mekanisme reaksi untuk CaO yang dikatalis
Katalis yang dikalsinasi pada 600°C transesterifikasi Mekanisme umum untuk
selama 4 jam mengubah kalsium nitrat reaksi transesterifikasi dengan katalis
tetrahidrat menjadi CaO yang dimuat pada heterogen CaO dijelaskan dalam Gambar 1.
HPA (dari bubuk tulang). Analisis BET Banyak penelitian melaporkan mekanisme
mengkonfirmasi luas permukaan terbesar reaksi untuk CaO yang dikatalis
(5.2499 m2/g) dari katalis dengan muatan CaO transesterifikasi (Roschat et al., 2016; Marinkov
5% berat. Katalis tulang yang dimuat CaO et al., 2016).
menunjukkan usabilitas yang baik dengan
kerugian minimal dalam hasil setelah empat Reaksi transesterifikasi terjadi ketika
kali berjalan. Katalis tulang domba yang gugus trigliserida mengalami penyerangan
diturunkan menunjukkan aktivitas yang tidak akibat ion metoksida (metanolisis) yang
mencukupi dan dapat digunakan kembali membentuk senyawa metil ester. Produk
yang dapat diabaikan. samping yang dihasilkam adalah crude
gliserol. Reaksi umum dari transesterifikasi
3.4 Katalis Heterogen berbasis dapat dilihat pada Gambar 1 (Darwin et al.,
2010).
Limbah Sisik Ikan Pada kenyataannya, reaksi
Sumber limbah juga mencakup limbah
transesterifikasi yang terjadi, jika ditinjau dari
sisik ikan yang mengandung HAP
sisi dekomposisi trigliserida (minyak) terbagi

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

dalam tiga tahapan yaitu (1) dekomposisi sebagai produk samping (Budiman et al.,
trigliserida (TG) membentuk digliserida (DG), 2017).
(2) dekomposisi digliserida membentuk
monogliserida (MG), dan (3) dekomposisi
monogliserida membentuk gliserol (GL)

Gambar 1. Reaksi Transesterifikasi Trigliserida secara umum (Darwin et al., 2015).

lemak metil ester (FAME) dan gliserol. Siklus


Mekanisme umum untuk reaksi tersebut berlanjut hingga ketiga karbon
transesterifikasi dengan katalis CaO dijelaskan karbonil trigliserida telah diikat oleh ion
dalam Gambar 2. Efek katalitik katalis CaO metoksida menghasilkan 3 mol metil ester dan
dalam transesterifikasi disebabkan adanya 1 mol gliserol.
anion oksigen yang menampilkan sifat dasar Selama reaksi transesterifikasi, kalsium
yang kuat (Kouzu & Hidaka, 2012). Langkah 1, metoksida terbentuk pada permukaan katalis
melibatkan pembentukan anion metoksida CaO akibat pencucian ion kalsium menjadi
basa kuat baik secara langsung maupun tidak metanol (Granados et al., 2007; Kouzu et al.,
langsung dalam dua cara. O2- dari situs dasar 2009). Oleh karena itu, katalis heterogen
nanokatalis CaO mengekstrak Hþ dari gugus berbasis kalsium (CaO) dapat berperan
OH (hidroksil) metanol dan membentuk anion sebagai katalis dan mempercepat laju reaksi,
metoksida. Dalam keberadaan molekul air banyak laporan (Gryglewicz, 1999; Taufiq-yap
(H2O), O2- dari nanokatalis CaO mengekstrak et al., 2011), menunjukkan bahwa kalsium
metoksida memiliki aktivitas katalitik yang
Hþ dari H2O untuk membentuk OHe yang
tinggi dan memiliki kebasaan yang kuat
selanjutnya mengekstraksi Hþ dari metanol
sebagai katalis basa padat.
untuk membentuk anion metoksida dan H2O.
Pada reaksi transesterifikasi, reaktan pada
Pada langkah 2, anion metoksida yang
menempel pada permukaan keadaan awal mengalami pembentukan
katalis
sistem cairan dua fasa. Pada keadaan ini, reaksi
menyerang karbon karbonil dari molekul
dikendalikan oleh difusi. Akan tetapi, difusi
trigliserida untuk membentuk zat antara
memberi sedikit hasil antara dua fasa sehingga
tetrahedral. Kemudian zat antara tetrahedral
reaksi pada kondisi awal lambat. Ketika ester-
mengambil ion Hþ dari permukaan CaO dan
ester (biodiesel) mulai terbentuk, ester
bereaksi dengan metanol menghasilkan anion
bertindak sebagai pelarut fungsional sehingga
metoksida. Akhirnya, penataan ulang hasil
liquid menjadi satu fasa (Reyero et al., 2015).
antara tetrahedral dalam pembentukan asam

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

Gambar 1. Mekanisme transesterifikasi dengan sistem Katalis Heterogen (Pandit et al., 2017)

5. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI yield karena transesterifikasi merupakan reaksi


TRANSESTERIFIKASI (KINETIKA DAN reversible sehingga produk biodiesel dapat
TERMODINAMIKA) kehilangan ester-esternya. Ini bisa kita kaitkan
Transesterifikasi merupakan proses reaksi dengan konversi kesetimbangan
trigliserida, lipid, lemak, asam lemak dengan termodinamika yang menurun bila suhu
alkohol rantai pendek menggunakan bantuan meningkat (Smith et al., 2018). sebagaimana
katalis basa (Zahan et al., 2018). Faktor yang diekspresikan pada Persamaan (1) berikut ini.
mempengaruhi reaksi ini diantaranya d ln K ∆Ho
kecepatan pengadukan, suhu reaksi, = 2
dT RT
konsentrasi katalis, rasio mol minyak alkohol, K ∆Ho 1 1
dan waktu reaksi. Produksi biodiesel dari ln ' =- ( - ) ….…………………………………….…..(1)
K R T T'
minyak sawit dan katalis heterogen oleh Zhang
et al. (2020) mencapai 99,68% pada rasio Dimana K merupakan konstanta konversi
minyak metanol 1:12. Kajian lain oleh Ding et kesetimbangan yang berbanding terbalik
al. (2018) pada rasio 9:1 yield sebesar 97,77%, terhadap suhu T. Disisi lain, bila ditinjau dari
dan tidak jauh berbeda saat 1:12 sebesar segi kinetika reaksi kimia, reaksi
97,77%, dan terjadi penurunan ketika rasio transesterifikasi dapat berbalik mengikuti
molar dinaikkan menjadi 1:18, yield biodiesel hukum pada persamaan (2).
yang dihasilkan berkurang menjadi 94,04%.
Transesterifikasi merupakan reaksi yang 𝑘 = 𝐴𝑒 −𝐸𝑎/𝑅𝑇 …………………………………………………………… (2)
Ea
berlangsung pada 50 – 80°C. Reaksi ln k = ln A- (2𝑎)
endotermis membutuhkan panas, sehingga RT ……………………………………………………………
suhu adalah faktor penting. Jika suhu tidak Dimana k adalah konstanta kinetika laju
mencukupi kondisi, maka reaksi tidak akan reaksi, R adalah konstanta gas ideal, A
berjalan baik. Namun, ketika reaksi melampaui koefisien tumbukan, E energi aktivasi, dan T
suhu optimum, maka akan terjadi penurunan adalah suhu. Saat suhu dinaikkan, harga k akan

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

meningkat. Jika harga k meningkat akan pada proses transesterifikasi juga memperluas
mempercepat laju reaksi sehingga bidang permukaan reaksi.
meningkatkan yield biodiesel. Nilai A atau Berbagai perbandingan hasil
koefisien tumbukan merupakan manifestasi transesterifikasi dirangkum dalam Tabel 1.,
dari jumlah energi kinetik yang terjadi didalam mengenai perkembangan produksi biodiesel
reaksi melalui tumbukan molekul. Peningkatan dengan katalis heterogen pada berbagai
tumbukan molekul dapat dilakukan dengan kondisi untuk melihat pengaruh
meningkatkan kecepatan pengadukan (rpm) transesterifikasi untuk produksi biodiesel.

Tabel 1. Pengembangan berbagai jenis katalis heterogen berbasis limbah biomassa untuk produksi
biodiesel
Suhu Kondisi Transesterifikasi
Bahan (°C), Rasio
Yield
Baku Limbah waktu mol Katalis Suhu Waktu Referensi
(%)
Minyak Kalsinasi minyak/ (%wt) (°C) (jam)
(jam) metanol
Minyak Cangkang (Wei et al.,
1000; 1 1/9 3 65 3 95
kedelai telur ayam 2009)
1
Minyak Cangkang (Wei et al.,
1000; 4 1/10 mmol/ 50 4 85
kedelai tiram 2009)
g
Minyak Cangkang (Rezaei et
1050; 2 1/24 12 60 8 94,1
kedelai kerang al., 2013)
Minyak Cangkang (Cho et al.,
800; 2 1/12 1,5 65 - 98
sawit telur puyuh 2010)
(Viriya-
Minyak Cangkang
800; 4 1/18 15 - 4 96,7 empikul et
sawit telur ayam
al., 2010)
Minyak Cangkang (Chen et
800; 4 1/15 9 65 8 80,2
sawit telur ayam al., 2012)
Minyak Cangkang (Roschat et
800; 3 1/12 5 65 1,5 98,5
sawit siput al., 2016)
Minyak Cangkang (Buasri et
1000; 4 1/9 10 65 3 95,4
sawit kerang al., 2014)
Minyak Cangkang (Buasri et
900; 4 1/9 20 60 4 94,4
sawit telur ayam al., 2014)
Minyak Cangkang (Buasri et
900; 4 1/9 20 60 4 92,9
sawit telur bebek al., 2014)
(Viriya-
Olein Cangkang
800; 2 1/18 10 60 2 94,1 empikul et
sawit telur
al., 2010)
(Sirisombo
Minyak Cangkang
1000; 2 1/6 5 65 2 >86 onchai et
jelantah kerang
al., 2015)
Minyak
Cangkang (Buasri et
bunga 900; 2 1/9 3 60 3 97,8
telur al., 2014)
matahari
Minyak (Bazargan
Abu tandan
bunga 800; 2 1/9 5 60 5 99 et al.,
sawit
matahari 2015)
Minyak Abu sabut (Vadery et
500; 1 1/12 7 45 0,5 90
jarak kelapa al., 2014)
Minyak Abu sekam (Hindryawari
500; 3 1/9 3 65 1 96,5
jelantah padi et al., 2014)

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

Minyak (Obadiah
Tulang 200 –
kelapa 1/18 20 65 4 96,7 et al.,
hewan 1000
sawit 2012)
(Suwannaso
Minyak
Tulang ayam 800; 5 1/3 3 80 3 96 m et al.,
Jelantah
2016)
(Chakrabort
Minyak
Sisik ikan 1000, 2 1/6 1 70 5 97,7 y et al.,
kedelai
2011)
Minyak Cangkang (Yasar,
950, 4 1/9 4 60 1 96,81
rapeseed telur 2019)

Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat mengandung mineral atau abu (kalsium Ca


perbandingan dari berbagai penelitian yang dan kalium K). Bahan baku seperti limbah
telah dilakukan. Potensi yang sangat cangkang hewan, tulang, sisik ikan dan tandan
menjanjikan dari katalis berbasis limbah biomassa sangat mudah dikalsinasi. Katalis ini
biomassa memberikan rendemen atau yield dapat diaplikasikan untuk proses
biodiesel secara rata-rata adalah mencapai transesterifikasi trigliserida untuk produksi
>90%. Hasil yang telah diperoleh ditentukan biodiesel.
oleh beberapa faktor seperti bahan baku yang Berdasarkan hasil review ini, katalis
digunakan, kondisi kalsinasi katalis (treatment), heterogen yang berbasis limbah biomassa
rasio molar penggunaan minyak dan metanol, memberikan yield biodiesel yang tinggi
serta kondisi operasi suhu, dan lain-lain. dengan rata-rata >90%. Pada saat proses
Potensi limbah biomassa sebagai sumber transesterifikasi, waktu reaksi juga tidak terlalu
katalis heterogen sangat menjanjikan terlebih lama, tidak mengalami reaksi saponifikasi dan
lagi keberlimpahan bahan baku cukup tinggi katalis ini juga dapat diregenerasi atau
di Indonesia. Hambatan dan tantangan digunakan kembali sehingga meminimalkan
kedepannya adalah bagaimana penggunaan biaya produksi untuk proses yang ekonomis.
katalis berbasis limbah biomassa dapat
diaplikasikan dalam skala besar atau industri. DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan bahan biomassa pada
pembuatan katalis heterogen ini juga [1] A. F. Lee, J. A. Bennett, J. C. Manayil, and K.
melibatkan proses pre-treatment awal. Wilson, Heterogeneous Catalysis for
Tentunya diperlukan modal yang besar Sustainable Biodiesel Production via
ditahap awal. Sehingga kedepannya perlu Esterification and Transesterification,
dilakukan kajian ekonomi dan efektivitas Chemical Society Review, 43, (2014).
ekonomi terkait hal ini. Para peneliti dari [2] A. K. Endalew, Y. Kiros, and R. Zanzi,
belahan dunia juga tentunya akan terus Heterogeneous Catalysis for Biodiesel
berusaha untuk mengembangkan metode Production from Jatropha curcas Oil
sintesis katalis heterogen yang lebih ringkas, (JCO), Energy, 36, (2011).
efektif dan juga ramah lingkungan. Terlepas [3] Knothe, G. (2010). Biodiesel and renewable
dari kebutuhan untuk mengeksplorasi lebih diesel: a comparison. Progress in
lanjut bidang katalis untuk produksi biodiesel, energy and combustion science,
prospek penelitian yang intens dan beragam 36(3), 364-373.
tentang katalis yang diturunkan dari sumber [4] Di Serio, M., Tesser, R., Pengmei, L., &
limbah (biomassa) menunjukkan potensinya Santacesaria, E. (2008). Heterogeneous
sebagai katalis heterogen untuk produksi catalysts for biodiesel production.
biodiesel di tingkat industri. Energy & Fuels, 22(1), 207-217.
[5] Markowski, M., Trafczynski, M., & Urbaniec,
K. (2013). Validation of the method for
determination of the thermal resistance
6. KESIMPULAN
of fouling in shell and tube heat
Dalam pembuatan katalis heterogen exchangers. Energy Conversion and
berbasis limbah biomassa memerlukan suhu Management, 76, 307-313.
kalsinasi yang cukup tinggi. Proses konversi [6] Food and Agriculture Organisation of the
limbah akan menghasilkan katalis yang United Nations, Rice market

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

monitor,http://www.fao.org/fileadmin/ V. Sagar, and S. N. Naik, (2006).


templates/est/COMM_MARKETS_MO Technical aspects of biodiesel
NITORING/ Rice/Images/RMM/RMM- production by transesterification–A
Jul17.pdf, (2017) review, Renewable Sustainable Energy
[7] Boey, P. L., Maniam, G. P., & Abd Hamid, S. Rev. 10, 248–268.
(2011). Performance of calcium oxide [17] B. Freedman, E. H. Pryde, and T. L.
as a heterogeneous catalyst in Mounts, (1999). Variables affecting the
biodiesel production: a review. yields of fatty esters from transesterified
Chemical Engineering Journal, 168(1), vegetable oils, J. Am. Oil Chem. Soc.
15-22 61, 1638–1643 (1984).
[8] Shu, G., Wang, X., Tian, H., Liu, P., Jing, D., [18] M. Canacki and J. V. Gerpen, Biodiesel
& Li, X. (2017). Scan of working fluids production via acid catalysis, Trans
based on dynamic response characters ASAE 42, 1203– 1210.
for Organic Rankine Cycle using for [19] M. A. Dube, A. Y. Tremblay, and J. Liu,
engine waste heat recovery. Energy, (2007). Biodiesel production using a
133, 609-620. membrane reactor, Bioresour. Technol.
[9] Chen, X., Qian, W. W., Lu, X. P., & Han, P. F. 98(3), 639–647.
(2012). Preparation of biodiesel [20] S. H. Y. S. Abdullah, N. H. M. Hanapi, A.
catalysed by KF/CaO with ultrasound. Azid, R. Umar, H. Juahir, H. Khatoon,
Natural Product Research, 26(13), and A. Endut, (2017). A review of
1249-1256. biomassderived heterogeneous
[10] Reddy, A. N. R., Saleh, A. A., Islam, M. S., catalyst for a sustainable biodiesel
Hamdan, S., Rahman, M. R., & Masjuki, production, Renewable Sustainable
H. H. (2018). Experimental evaluation of Energy Rev. 70, 1040–1051.
fatty acid composition influence on [21] D. Y. C. Leung, X. Wu, and M. K. H. Leung,
Jatropha biodiesel physicochemical (2010). A review on biodiesel
properties. Journal of Renewable and production using catalyzed
Sustainable Energy, 10(1), 013103. transesterification, Appl. Energy 87,
[11] Boro, J., Deka, D., & Thakur, A. J. (2012). A 1083–1095.
review on solid oxide derived from [22] E. Li and V. Rudolph, (2008).
waste shells as catalyst for biodiesel Transesterification of vegetable oil to
production. Renewable and biodiesel over MgOfunctionalized
Sustainable Energy Reviews, 16(1), 904- mesoporous catalysts, Energy Fuels 22,
910. 145–149.
[12] Hoque, M. E., Singh, A., & Chuan, Y. L. [23] C. Reddy, V. Reddy, B. M. Fetterly, and J.
(2011). Biodiesel from low cost G. Verkade, (2007). Polymer supported
feedstocks: The effects of process azidoproazaphosphatrane: A
parameters on the biodiesel yield. recyclable catalyst for the room-
Biomass and Bioenergy, 35(4), 1582- temperature transformation of
1587. [13] Tariq, M., Ali, S., & Khalid, N. triglycerides to biodiesel, Energy Fuels
(2012). Activity of homogeneous and 21, 2466–2472.
heterogeneous catalysts, spectroscopic [24] G. Teng, L. Gao, G. Xiao, and H. Liu,
and chromatographic characterization (2009). Transesterification of soybean
of biodiesel: A review. Renewable and oil to biodiesel over heterogeneous
Sustainable Energy Reviews, 16(8), solid base catalyst, Energy Fuels 23,
6303-6316. 4630–4634.
[14] Kouzu, M., Kasuno, T., Tajika, M., [25] X. Liu, X. Piao, Y. Wang, and S. Zhu, (2008).
Sugimoto, Y., Yamanaka, S., & Hidaka, Calcium ethoxide as a solid base
J. (2008). Calcium oxide as a solid base catalyst for the transesterification of
catalyst for transesterification of soybean oil to biodiesel, Energy Fuels
soybean oil and its application to 22, 1313–1317.
biodiesel production. Fuel, 87(12), [26] S. Nakagaki, A. Bail, V. C. dos Santos, V. H.
2798-2806. R. de Souza, H. Vrubel, F. S. Nunes, and
[15] U. Schuchardt, R. Sercheli, and R. M. L. P. Ramos, (2008). Use of anhydrous
Vargas, (1998). Transesterification of sodium molybdate as an efficient
vegetable oils: A review, J. Braz. Chem. heterogeneous catalyst for soybean oil
Soc. 9(1), 199–210 [16] L. C. Meher, D.

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

methanolysis, Appl. Catal. A: Gen. 351, over a KF/Al2O3 heterogeneous base


267–274. catalyst, Energy Fuels 21, 3109–3112.
[27] M. D. Serio, M. Cozzolino, R. Tesser, P. [38] H. Sun, K. Hu, H. Lou, and X. Zheng,
Patrono, F. Pinzari, and B. Bonelli, (2008). Biodiesel production from
(2007). Vanadyl phosphate catalysts in transesterification of rapeseed oil using
biodiesel production, Appl. Catal. A: KF/Eu2O3 as a catalyst, Energy Fuels
Gen. 320, 1–7. 22, 2756–2760.
[28] S. Ramu, N. Lingaiah, B. L. A. P. Devi, R. B. [39] L. Gao, B. Xu, G. Xiao, and J. Lv, (2008).
N. Prasad, I. Suryanarayana, and P. S. S. Transesterification of palm oil with
Prasad, (2004). Esterification of palmitic methanol to biodiesel over a
acid with methanol over tungsten oxide KF/Hydrotalcite solid catalyst, Energy
supported on zirconia solid acid Fuels 22, 3531–3535.
catalysts: Effect of method of [40] L. Gao, G. Teng, J. Lv, and G. Xiao, (2010).
preparation of the catalyst on its Biodiesel synthesis catalyzed by the
structural stability and reactivity, Appl. KF/Ca-MgAl hydrotalcites base
Catal. A: Gen. 276, 163–168. catalysts, Energy Fuels 24, 646–651.
[29] C. M. Garcia, S. Teixeira, L. L. Marciniuk, [41] A. Kawashima, K. Matsubara, and K.
and U. Schuchardt, (2008). Honda, (2008). Development of
Transesterification of soybean oil heterogeneous base catalysts for
catalyzed by sulfated zirconia, biodiesel production, Bioresour.
Bioresour. Technol. 99, 6608–6613. Technol. 99, 3439–3443.
[30] L. Chen, P. Yin, X. Liu, L. Yang, Z. Yu, X. [42] T. F. Dossin, M. F. Reyniers, R. J. Berger,
Guo, and X. Xin, (2011). Biodiesel and G. B. Marin, (2006). Simulation of
production over copper vanadium heterogeneously MgO-catalyzed
phosphate, Energy 36, 175–180. transesterification for fine-chemical and
[31] J. Zhang, S. Chen, R. Yang, and Y. Yan, biodiesel industrial production, Appl.
(2010). Biodiesel production from Catal. B: Environ. 67, 136–148.
vegetable oil using heterogenous acid [43] X. Liang, S. Gao, H. Wu, and J. Yang,
and alkali catalyst, Fuel 89, 2939–2944. (2009). Highly efficient procedure for
[32] X. Liu, H. He, Y. Wang, S. Zhu, and X. Piao, the synthesis of biodiesel from soybean
(2008). Transesterification of soybean oil, Fuel Process. Technol. 90, 701–704.
oil to biodiesel using CaO as a solid [44] S. Benjapornkulaphong, C.
base catalyst, Fuel 87, 216–221. Ngamcharussrivichai, and K. Bunyakiat,
[33] X. Liu, X. Piao, Y. Wang, S. Zhu, and H. He, (2009). Al2O3- supported alkali and
(2008). Calcium methoxide as a solid alkali earth metal oxides for
base catalyst for the transesterification transesterification of palm kernel oil
of soybean oil to biodiesel with and coconut oil, Chem. Eng. J. 145,
methanol, Fuel 87, 1076– 1082. 468–474.
[34] X. Liu, H. He, Y. Wang, and S. Zhu, (2007). [45] E. Akbar, N. Binitha, Z. Yaakob, S. K.
Transesterification of soybean oil to Kamarudin, and J. Salimon, (2009).
biodiesel using SrO as a solid base Preparation of Na doped SiO2 solid
catalyst, Catal. Commun. 8, 1107–1111. catalysts by the sol-gel method for the
[35] C. Lingfeng, X. Guomin, X. Bo, and T. production of biodiesel from jatropha
Guangyuan, (2007). Transesterification oil, Green Chem. 11, 1862–. [46] Y. H.
of cottonseed oil to biodiesel by using Li, F. Qiu, D. Yang, X. Li, and P. Sun,
heterogeneous solid basic catalysts, (2011). Preparation, characterization
Energy Fuels 21, 3740–3743. and application of heterogeneous solid
[36] B. H. Hameed, L. F. Lai, and L. H. Chin, base catalyst for biodiesel production
(2009). Production of biodiesel from from soybean oil, Biomass Bioenergy
palm oil (Elaeis guineensis) using 35, 2787–2795.
heterogeneous catalyst: An optimized [47] S. Hu, Y. Wang, and H. Han, (2011).
process, Fuel Process. Technol. 90, Utilization of waste freshwater mussel
606–610. shell as an economic catalyst for
[37] X. Bo, X. Guomin, C. Lingfeng, W. Ruiping, biodiesel production, Biomass
and G. Lijing, (2007). Transesterification Bioenergy 35(8), 3627–3635.
of palm oil with methanol to biodiesel [48] P. L. Boey, G. P. Maniam, S. A. Hamid, and
D. M. H. Ali, (2011). Utilization of waste

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

cockle shell (Anadara granosa) in mereterix as a heterogeneous catalyst,


biodiesel production from palm olein: J. Clean Prod. 29–30, 82–90.
Optimization using response surface [59] A. Obadiah, G. A. Swaroopa, S. V. Kumar,
methodology, Fuel 90, 2353–2358. K. R. Jeganathan, and A. Ramasubbu,
[49] J. Xie, X. Zheng, A. Dong, Z. Xiao, and J. (2012). Biodiesel production from palm
Zhang, (2009). Biont shell catalyst for oil using calcined waste animal bone as
biodiesel production, Green Chem. 11, catalyst, Bioresour. Technol. 116, 512–
355–364. 516.
[50] Z. Wei, C. Xu, and B. Li, (2009). Application [60] P. Suwannasom, P. Tansupo, and C.
of waste eggshell as low-cost solid Ruangviriyachai, (2016). A bone-based
catalyst for biodiesel production, catalyst for biodiesel production from
Bioresour. Technol. 100, 2883–2885. waste cooking oil, Energy Sources, Part
[51] N. Viriya-empikul, P. Krasae, B. Puttasawat, A 38(21), 3167–3173.
B. Yoosuk, N. Chollacoop, and K. [61] R. Chakraborty, S. Bepari, and A. Banerjee,
Faungnawakij, (2010). Waste shells of (2011). Application of calcined waste
mollusk and egg as biodiesel fish (Labeo rohita) scale as low-cost
production catalysts, Bioresour. heterogeneous catalyst for biodiesel
Technol. 101, 3765–3767. synthesis, Bioresour. Technol. 102,
[52] Y. C. Sharma, B. Singh, and J. Korstad, 3610–3618.
(2010). Application of an efficient [62] N. Nakatani, H. Takamori, K. Takeda, and
nonconventional heterogeneous H. Sakugawa, (2009).
catalyst for biodiesel synthesis from Transesterification of soybean oil using
Pongamia pinnata oil, Energy Fuels 24, combusted oyster shell waste as a
3223–. catalyst, Bioresour. Technol. 100, 1510–
[53] Y. H. Tan, M. O. Abdullah, C. Nolasco- 1513.
Hipolito, and Y. H. Taufiq-Yap, (2015). [63] Lam, M. K., Lee, K. T., & Mohamed, A. R.
Waste ostrich- and chicken-eggshells (2010). Homogeneous, heterogeneous
as heterogeneous base catalyst for and enzymatic catalysis for
biodiesel production from used transesterification of high free fatty acid
cooking oil: Catalyst characterization oil (waste cooking oil) to biodiesel: a
and biodiesel yield performance, Appl. review. Biotechnology advances, 28(4),
Energy 160, 58–70. 500-518.
[54] P. L. Boey, G. P. Maniam, and S. A. Hamid, [64] Luque, R., Pineda, A., Colmenares, J. C.,
(2009). Biodiesel production via Campelo, J. M., Romero, A. A., Serrano-
transesterification of palm olein using Riz, J. C., ... & Cot-Gores, J. (2012).
waste mud crab (Scylla serrata) shell as Carbonaceous residues from biomass
a heterogeneous catalyst, Bioresour. gasification as catalysts for biodiesel
Technol. 100, 6362–6368. production. Journal of natural gas
[55] D. Madhu, R. Arora, S. Sahani, V. Singh, chemistry, 21(3), 246-250.
and Y. C. Sharma, (2017). Synthesis of [65] Sanjay, B. (2013). Heterogeneous catalyst
high quality biodiesel using feedstock derived from natural resources for
and catalyst derived from fish wastes, J. biodiesel production: A review. Res. J.
Agric. Food Chem. 65(10), 2100–2109. Chem. Sci. ISSN, 2231, 606X.
[56] A. Birla, B. Singh, S. N. Upadhyay, and Y. [66] D.A. Oliveira, P. Benelli, E.R. Amante, A
C. Sharma, (2012). Kinetics studies of literature review on adding value to
synthesis of biodiesel from waste frying solid residues: egg shells, J. Clean.
oil using a heterogeneous catalyst Prod. 46 (2013) 42–47.
derived from snail shell, Bioresour. [67] Boro, J., Deka, D., & Thakur, A. J. (2012). A
Technol. 106, 95–. review on solid oxide derived from
[57] L. Yang, A. Zhang, and X. Zheng, (2009). waste shells as catalyst for biodiesel
Shrimp shell catalyst for biodiesel production. Renewable and
production, Energy Fuels 23, 3859– Sustainable Energy Reviews, 16(1), 904-
3865. 910.
[58] P. Nair, B. Singh, S. N. Upadhyay, and Y. C. [68] Tan, Y. H., Abdullah, M. O., & Nolasco-
Sharma, (2012). Synthesis of biodiesel Hipolito, C. (2015). The potential of
from low FFA waste frying oil using waste cooking oil-based biodiesel
calcium oxide derived from Mereterix using heterogeneous catalyst derived

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

from various calcined eggshells production using waste mussel shell


coupled with an emulsification catalyst. Fuel, 109, 534-541.
technique: A review on the emission [78] Buasri, A., Worawanitchaphong, P.,
reduction and engine performance. Trongyong, S., & Loryuenyong, V.
Renewable and Sustainable Energy (2014). Utilization of scallop waste shell
Reviews, 47, 589-603. for biodiesel production from palm oil–
[69] Balakrishnan, M., Batra, V. S., Hargreaves, optimization using taguchi method.
J. S. J., & Pulford, I. D. (2011). Waste APCBEE procedia, 8, 216-221.
materials– catalytic opportunities: an [79] Jairam, S., Kolar, P., Sharma-Shivappa, R.,
overview of the application of large Osborne, J. A., & Davis, J. P. (2012).
scale waste materials as resources for KIimpregnated oyster shell as a solid
catalytic applications. Green Chemistry, catalyst for soybean oil
13(1), 16-24 transesterification. Bioresource
[70] Wei, Z., Xu, C., & Li, B. (2009). Application technology, 104, 329-335.
of waste eggshell as low-cost solid [80] Correia, L. M., Saboya, R. M. A., de Sousa
catalyst for biodiesel production. Campelo, N., Cecilia, J. A., Rodríguez-
Bioresource technology, 100(11), Castellón, E., Cavalcante Jr, C. L., &
2883-2885. Vieira, R. S. (2014). Characterization of
[71] Sharma, Y. C., Singh, B., & Korstad, J. calcium oxide catalysts from natural
(2010). Application of an efficient sources and their application in the
nonconventional heterogeneous transesterification of sunflower oil.
catalyst for biodiesel synthesis from Bioresource technology, 151, 207-213.
Pongamia pinnata oil. Energy & Fuels, [81] Viriya-Empikul, N., Krasae, P., Nualpaeng,
24(5), 3223-3231. W., Yoosuk, B., & Faungnawakij, K.
[72] Sharma, Y. C., Singh, B., & Korstad, J. (2012). Biodiesel production over Ca-
(2010). Application of an efficient based solid catalysts derived from
nonconventional heterogeneous industrial wastes. Fuel, 92(1), 239-244.
catalyst for biodiesel synthesis from [82] Vadery, Vinu, Binitha N. Narayanan, Resmi
Pongamia pinnata oil. Energy & Fuels, M. Ramakrishnan, Sudha Kochiyil
24(5), 3223-3231. Cherikkallinmel, Sankaran Sugunan,
[73] Cho, Y. B., & Seo, G. (2010). High activity Divya P. Narayanan, and Sreenikesh
of acid-treated quail eggshell catalysts Sasidharan. (2014). Room temperature
in the transesterification of palm oil with production of jatropha biodiesel over
methanol. Bioresource Technology, coconut husk ash. Energy 70, 588- 594.
101(22), 8515-8519. [83] Chouhan, A. P. S., & Sarma, A. K. (2013).
[74] Roschat, W., Siritanon, T., Kaewpuang, T., Biodiesel production from Jatropha
Yoosuk, B., & Promarak, V. (2016). curcas L. oil using Lemna perpusilla
Economical and green biodiesel Torrey ash as heterogeneous catalyst.
production process using river snail biomass and bioenergy, 55, 386-389.
shells-derived heterogeneous catalyst [84] Ofori-Boateng, C., & Lee, K. T. (2013). The
and co-solvent method. Bioresource potential of using cocoa pod husks as
technology, 209, 343-350. green solid base catalysts for the
[75] Boey, P. L., Maniam, G. P., Abd Hamid, S., transesterification of soybean oil into
& Ali, D. M. H. (2011). Utilization of biodiesel: Effects of biodiesel on
waste cockle shell (Anadara granosa) in engine performance. Chemical
biodiesel production from palm olein: Engineering Journal, 220, 395-401.
optimization using response surface [85] A. Bazargan, M.D. Kostić, O.S.
methodology. Fuel, 90(7), 2353-2358. Stamenković, V.B. Veljković, G. McKay,
[76] Sirisomboonchai, S., Abuduwayiti, M., (2015). A calcium oxide-based catalyst
Guan, G., Samart, C., Abliz, S., Hao, X., derived from palm kernel shell
... & Abudula, A. (2015). Biodiesel gasification residues for biodiesel
production from waste cooking oil production, Fuel 150, 519–525.
using calcined scallop shell as catalyst. [86] Chakraborty, R., Das, S., & Bhattacharjee,
Energy Conversion and Management, S. K. (2015). Optimization of biodiesel
95, 242-247. production from Indian mustard oil by
[77] Rezaei, R., Mohadesi, M., & Moradi, G. R. biological tri-calcium phosphate
(2013). Optimization of biodiesel catalyst derived from turkey bone ash.

Page | 1
Widharta Surya Alam (2021), Review: Pemanfaatan limbah biomassa sebagai katalis heterogen
untuk produksi biodiesel

Clean Technologies and Environmental biodiesel catalyzed by CaO: a review.


Policy, 17(2), 455-463. Fuel 93, 1-12.
[87] Ghanei, R., Dermani, R. K., Salehi, Y., & [92] Granados, L.M., Poves, Z.M.D., Alonso,
Mohammadi, M. (2016). Waste animal M.D., Mariscal, R., Galisteo, C.F., Tost,
bone as support for CaO impregnation M.R., Santamaria, J., Fierro, G.L.J.,
in catalytic biodiesel production from 2007. Biodiesel from sunflower oil by
vegetable oil. Waste and biomass using activated calcium oxide. Appl.
valorization, 7(3), 527-532. Catal. B: Environ. 73, 317-326.
[88] Hindryawati, N., Maniam, G. P., Karim, M. [93] Kouzu, M., Yamanaka, S., Hidaka, J.,
R., & Chong, K. F. (2014). Tsunomori, M., 2009. Heterogeneous
Transesterification of used cooking oil catalysis of calcium oxide used for
over alkali metal (Li, Na, K) supported transesterification of soybean oil with
rice husk silica as potential solid base refluxing methanol. Appl. Catal. A. Gen.
catalyst. Engineering Science and 355, 94-99.
Technology, an International Journal, [94] Gryglewicz, S., 1999. Rapeseed oil methyl
17(2), 95-103. esters preparation using
[89] Chakraborty, R., & Das, S. K. (2012). heterogeneous catalysts. Bioresour.
Optimization of biodiesel synthesis Technol. 70, 249-253.
from waste frying soybean oil using fish [95] Taufiq-yap, Y.H., Lee, H.V., Hussein, M.Z.,
scale-supported Ni catalyst. Industrial & Yunus, R., 2011. Calcium-based mixed
engineering chemistry research, oxide catalysts for methanolysis of
51(25), 8404-8414. Jatropha curcas oil to biodiesel.
[90] Marinkovic, M.D., Stankovic, V.M., Biomass Bioeng. 5, 1-8.
Velickovic, V.A., Avramovic, M.J., [96] Pandit, P. R., & Fulekar, M. H. (2017). Egg
Marija, R., Miladinovic, R.M., shell waste as heterogeneous
Stamenkovic, O.O., Veljkovic, B.V., nanocatalyst for biodiesel production:
Jovanovic, M.D., 2016. Calcium oxide optimized by response surface
as a promising heterogeneous catalyst methodology. Journal of
for biodiesel production: current state environmental management, 198, 319-
and perspectives. Renew. Sustain. 329.
Energy Rev. 56, 1387-1408.
[91] Kouzu, M., Hidaka, J., 2012.
Transesterification of vegetable oil into

Page | 1

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai