Anda di halaman 1dari 4

Prarancangan Pabrik Biodiesel Dari Mikroalga Dengan Kapasitas 8.

500
ton/tahun

BAB I

PENGANTAR

I.1. LATAR BELAKANG


Permasalahan energi tak henti-hentinya menjadi pokok bahasan mendunia
hingga detik ini. Dapat diketahui dari data terakhir tingkat konsumsi energi dunia
saat ini mencapai 15 terawatt per hari. Sumber energi ini sebagian besar, yaitu
85% dari kebutuhan energi diperoleh dari bahan bakar fosil yaitu minyak, gas, dan
batu bara. Sisanya disupplai oleh energi bersumber dari nuklir, hidroelektrik, dan
energi terbarukan. Sebagian kecil kebutuhan energi dipenuhi oleh panas matahari
(photovoltaic dan solar cell), energi angin, dan bio energy. Karena sumber energi
tak terbarukan terus berkurang maka perlu diambil langkah-langkah untuk
mendapatkan sumber energi alternatif yang bersumber dari energi terbarukan.
Salah satu solusi sumber energi alternatif untuk hal tersebut adalah biodiesel.
Biodiesel yang selama ini kita kenal, merupakan kategori biodiesel
generasi pertama, yaitu biodiesel yang diproduksi dari edible oil. Bahan baku
yang digunakan berasal dari tanaman pangan seperti jagung, kedelai, kelapa sawit,
dan kelapa. Pemilihan bahan pangan tersebut memicu permasalahan baru di sektor
ketahanan pangan. Sektor pangan juga merupakan kebutuhan pokok yang tidak
dapat terabaikan. Pengalih fungsian tanaman pangan sebagai sumber energi
tentunya mengurangi ketersediaan sumber bahan pangan. Oleh karena itu
muncullah biodiesel generasi kedua sebagai pengganti biodiesel generasi pertama.
Biodiesel generasi kedua memang diproduksi dari nonedible oil seperti jarak,
rapeseed, bunga matahari, dan minyak jelantah. Pasalnya lahan penanaman untuk
sektor pangan bersaing dengan lahan tanam untuk mencukupi kebutuhan energi.
Kompetisi lahan berdampak besar terhadap ketersediaan sumber bahan makanan
pokok masyarakat kita. Penggunaan herbisida dan pestisida untuk pembudidayaan
tanaman tersebut dalam jumlah yang cukup besar juga menjadi pemicu terjadinya
kerusakan tanah dan biosfer. Kini muncullah banyak penelitian yang focus pada
pengkonversian mikroalga sebagai sumber energi biodiesel generasi ketiga.
Alasan utama yang mendasari pemilihan mikroalga disebabkan selain karena

Ni’mah Ayu Lestari 09/284274/TK/35216


M. Hamzah Ismail 09/284643/TK/28417 9
Prarancangan Pabrik Biodiesel Dari Mikroalga Dengan Kapasitas 8.500
ton/tahun

bukan berasal dari tanaman pangan, kandungan minyak dalam alga cukup tinggi.
Meskipun sebelumnya alga telah banyak dimanfaatkan untuk produksi bahan
makanan, obat-obatan maupun kosmetik, nampaknya tidak menutup kemungkinan
untuk mengolah alga menjadi biodiesel. Karena jenis alga yang lebih difokuskan
untuk produksi biodiesel adalah mikroalga, bukan makroalga seperti yang telah
banyak dimanfaatkan dalam dunia farmasi.
Selain dikarenakan alasan di atas, mikroalga dapat menjadi media
penyelamat atmosfer bumi karena mikroalga menyerap karbondioksida dalam
jumlah yang besar dalam proses duplikasi sel dan menghasilkan oksigen sebagai
produk sampingnya. Nantinya oksigen ini akan dikonsumsi sendiri oleh tanaman
tersebut, sedangkan sisanya akan dilepas di udara menggantikan karbondioksida.
Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri dalam pemilihan mikroalga sebagai
bahan baku biodiesel.
Pabrik ini terdiri atas unit kultivasi mikroalga yang memakan lahan yang
cukup luas dan unit pengolahan minyak dari mikroalga hingga dihasilkan
biodiesel. Lokasi pendirian pabrik tak jauh dari Kilang Balongan, Indramayu yang
terletak di pesisir pantai utara Jawa. Kondisi yang cukup strategis untuk
ketersediaan air proses dan kebutuhan utilitas. Produk yang dihasilkan juga sangat
memungkinkan untuk didistribusikan langsung ke pihak Pertamina Balongan
sehingga mengurangi biaya transportasi dan pemasaran produk.

I.2. TINJAUAN PUSTAKA

Secara kimiawi, biodiesel dapat diartikan sebagai bahan bakar yang


mengandung monoalkil ester dari asam lemak rantai panjang yang dapat diperoleh
dari lemak nabati maupun hewani. Beberapa keunggulan biodiesel dibandingka
dengan bahan bakar konvensional lainnya terletak pada beberapa hal yaitu
biodiesel mampu mereduksi emisi gas-gas berbahaya seperti CO, NOx, Sox, O3,
sifatnya yang dapat diperbarui serta non-toxic.

Dalam pabrik ini biodiesel akan dihasilkan dari bahan baku berupa
mikroalga jenis Nannochloropsis sp. Jenis mikroalga ini jumlahnya cukup
melimpah di Indonesia, proses kultivasinya juga terbilang mudah, hanya dalam

Ni’mah Ayu Lestari 09/284274/TK/35216


M. Hamzah Ismail 09/284643/TK/28417 10
Prarancangan Pabrik Biodiesel Dari Mikroalga Dengan Kapasitas 8.500
ton/tahun

kurun waktu 14 hari biasanya alga ini dapat dipanen. Nantinya dalam proses
kultivasi, akan digunakan fresh water sebagai medianya. Menurut Chisti,
kandungan minyak dalam mikroalga Nannochloropsis sp. berkisar antara 31-68%.
Diperkirakan dalam mikroalga terdiri atas 15% asam lemak dan 85% trigliserida.
Komposisi asam lemak yang terkandung di dalam Nannochloropsis sp. tersaji
dalam data di bawah ini :

Asam Miristat (C13H27COOH) : 5-9%


Asam Palmitat (C15H31COOH) : 45-47%
Asam Stearat (C17H35COOH) : 4,5-7%
Asam Oleat (C17H33COOH) : 42-48%
Asam Linoleat (C17H31COOH) : 10,5-12%
Pemungutan minyak dari mikroalga dapat dilakukan dengan berbagai
metode ekstraksi, yang mana masing-masing metode menghasilkan %yield
minyak yang berbeda-beda. Mengacu dari jurnal ACS, minyak dari mikroalga
dapat diekstrak dengan menggunakan pelarut n-heksan dengan komposisi 1:100
(w/v) yang disertai dengan pemanasan pada suhu 50oC dan pengadukan selama 1
jam. Persen yield minyak yang diperoleh mampu mencapai 82% berat kering alga.
Untuk memproduksi biodiesel dari minyak alga, dapat dilakukan satu tahap
ataupun 2 tahapan sekaligus tergantung dari jumlah asam lemak bebasnya.
Apabila kandungan FFAnya >2.5% (Guether, 1987), maka perlu dilakukan tahap
esterifikasi sebelumnya untuk menurunkan kadar FFA. Pada proses di pabrik ini,
akan dilakukan dengan 2 tahapan yaitu esterifikasi dan transesterifikasi karena
kandungan FFAnya mencapai 15%.

Esterifikasi adalah proses yang mereaksikan asam lemak dengan alkohol


rantai pendek menghasilkan ester asam lemak dan air. Dalam esterifikasi terjadi
reaksi antara gugus ester dari asam lemak dengan metanol. Katalis yang
digunakan untuk reaksi esterifikasi adalah katalis padat, yaitu Amberlyst 15
Resin. Reaksi esterifikasi yang terjadi mengikuti persamaan sebagai berikut :
RCOOH + CH3OH  RCOOH3 + H2O
Asam Lemak Metanol Metil Ester Air

Ni’mah Ayu Lestari 09/284274/TK/35216


M. Hamzah Ismail 09/284643/TK/28417 11
Prarancangan Pabrik Biodiesel Dari Mikroalga Dengan Kapasitas 8.500
ton/tahun

Transesterifikasi adalah proses yang mereaksikan trigliserida dalam


minyak alga dengan alkohol rantai pendek seperti metanol dan menghasilkan
metil ester asam lemak (fatty acids methyl esters / FAME) atau biodiesel dan
gliserol sebagai produk samping. Katalis yang digunakan pada proses
transesterifikasi adalah katalis padat, yaitu digunakan CaO. Reaksi
transesterifikasi mengikuti persamaan sebagai berikut :

R1, R2, R3 adalah rantai karbon asam lemak jenuh maupun asam lemak tak jenuh.
Biodiesel diproduksi secara kontinyu melalui teknologi reactive
distillation, di mana reaksi kimia katalitik dan distilasi terjadi secara bersamaan
pada alat yang sama. Teknologi reactive distillation, dapat diterapkan untuk
beberapa proses seperti hidrolisis, esterifikasi, maupun transesterifikasi. Beberapa
keuntungan penggunaan teknologi ini adalah

1. Konversi yang tinggi melebihi konversi kesetimbangan (hamper


mendekati 100%) sehingga jumlah reaktan yang direcycle tidak terlalu
banyak.
2. Meningkatkan laju reaksi dengan menghilangkan produk yang
dihasilkan melalui hasil bawah.
3. Penggunaan panas reaksi secara langsung untuk proses pemisahan
apabila reaksi berlangsung secara eksotermis.
4. Pada reaksi yang bersifat eksotermis, integrasi panas reaksi dengan
distilasi akan menghemat sejumlah energy dengan mengurangi beban
reboiler.
5. Kemungkinan terjadinya reaksi seri sangat kecil karena produk yang
terbentuk langsung diambil.
6. Menurunkan biaya investasi karena piping, pompa dan instrumentasi.

Ni’mah Ayu Lestari 09/284274/TK/35216


M. Hamzah Ismail 09/284643/TK/28417 12

Anda mungkin juga menyukai