PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dengan terus tumbuhnya perekonomian Indonesia yang mencakup berbagai
sektor, hal ini berdampak pada peningkatan kebutuhan energi baik untuk kegiatan
industri maupun konsumsi rumah tangga, termasuk penggunaan energi yang lebih
modern dan dapat diterapkan di berbagai bidang. masih sedikit di bawah potensi
yang ada Dalam Kebijakan Konservasi Energi dan Pengembangan Energi
Terbarukan (Energi Hijau) Departemen ESDM, apa yang dimaksud dengan
biomassa termasuk limbah kayu, pertanian/perkebunan/hutan, senyawa organik
dari industri dan rumah tangga.
Rumusan Masalah
1.Bagaimana cara meningkatkan nilai kalor biomassa agar setra dengan batu bara.?
2.Bagaimana cara kombinasi desifikasi dan torrefikasi menjadi alternatif yang
cukup menjajikan.?
Tujuan Penelitian
1. Tujuan penelitiaan ini maka diharapkan akan memperbaiki karakteristik bahan
bakar seperti peningkatan nilai kalor, menurunkan kadar air, grindability, dan
memperbaiki sifat higroskopik
2. Tujuan penelitiaan ini untuk menaikkan nilai kalori per unit volume, mudah di
simpan dan diangkut serta mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam.
Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui kualitas bahan bakar padat biomassa dengan proses densifikasi
dan torrefaksi.
3.3.3 Oven
3.3.5 Kayu
3.3.6 Sekam padi
Terdapat dua jenis analisa sifat untuk bahan bakar padat (batubara atau
biomassa) berdasarkan standar ASTM, “Standard on coal and coke”, yaitu:
1. Analisis Proksimasi
Analisis proksimat adalah analisis bahan bakar padat dari bahan biomassa
yang menghasilkan fraksi massa kadar air, kadar abu, zat terbang dan kadar karbon
tetap (Sutapa, 2004). Metode pengujian yang dilakukan menurut standar ASTM D-
1762 meliputi:
a. Analisis kadar air (kadar air) Sampel bahan bakar dihaluskan dan diambil ± 1
gram kemudian dimasukkan ke dalam beaker porselin. Perlakuan selanjutnya
adalah pengeringan dalam oven pada suhu 105°C selama 2 jam. Kemudian
didinginkan dalam desikator selama satu jam dan ditimbang. Ditimbang sampai
massa konstan tercapai. Kelembaban adalah massa yang hilang karena pemanasan
dibagi dengan massa awal dan dikalikan 100%.
Bahan bakar diuji sesuai dengan standar ASTM 2015, yaitu H. mengambil
sampel bahan bakar ±1 gram untuk diuji dengan kalorimeter bom untuk analisis
kandungan panas. Perhitungan yang dilakukan dalam kalorimeter bom ini untuk
menentukan nilai kalor zat padat adalah:
𝐻𝑔 = 𝑡𝑤−𝑒1−𝑒2 𝑤 (3)
dimana,