Abstract. Limbah cair yang dihasilkan industri tahu sangat merugikan lingkungan jika tidak dilakukan
pengolahan terlebih dahulu. Namun, limbah cair tahu dapat diolah secara anaerob sehingga menghasilkan
biogas. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya potensi biogas yang dapat
dihasilkan dari limbah cair tahu sebagai upaya dalam teknologi bersih serta mengetahui kelayakannya dari
aspek ekonomi dan lingkungan. Penelitian dilakukan pada industri tahu skala rumah tangga yang berlokasi
di Desa Puspiptek, Tangerang Selatan dengan metode digesti anaerobik. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa selama waktu tinggal 14 hari, limbah tahu menghasilkan biogas sebesar 1.525 liter dengan
penurunan kandungan COD sebesar 8,1% dari 748,75 mg/L menjadi 688,125 mg/L, Total Solid sebesar
56,9% dari 16,36 g/L menjadi 7,049 g/L, dan Volatile Solid sebesar 66,3% dari 14,85 g/L menjadi 5,001
g/L. Hasil analisis simulasi kelayakan biogas berdasarkan aspek ekonomi berupa Harga Pokok Penjualan
(HPP) Rp7.342 per kg, BEP 109.500 kg/tahun, dan PBP 0,48 dengan pengolahan limbah tahu sebesar 5676
liter per hari, menghasilkan biogas sebanyak 5,174 m3 per hari. Banyak sekali manfaat yang didapat dari
pemanfaatan limbah menjadi biogas, baik dari aspek ekonomi, lingkungan, maupun sosial.
e-mail : hanifahnisrinar98@gmail.com
1 Pendahuluan 30%). Zat-zat organik penelitian ini,
terdiri dari protein (± diharapkan dapat
Pada era teknologi 65%), karbohidrat (± mengetahui kelayakan
saat ini, peningkatan 25%), lemak (± 25%) potensi energi biogas dari
pada permintaan bahan (Triwikantoro, 2012). limbah tahu skala rumah
bakar fosil telah Selain kandungan tangga tersebut.
meningkat secara pesat organik, limbah tahu juga
yang mengakibatkan mengandung kandungan
pemanasan global dan BOD, COD, TSS yang 2 Metodologi
efek rumah kaca cukup tinggi. Apabila Penelitian
(Sulistyono, 2016). Oleh dilihat dari baku mutu air
karena itu, dibutuhkan limbah bagi usaha Penelitian dilakukan pada
energy terbaharukan dan/atau kegiatan industri tahu skala rumah
sebagai alternatif bahan pengolahan kedelai tangga di Desa
bakar yang ramah menurut Peraturan Puspiptek, Tangerang
lingkungan. Salah satu Menteri Lingkungan
energi terbaharukan Selatan. Bahan yang
Hidup Republik
adalah biogas, di mana Indonesia Nomor 5 digunakan dalam
biogas adalah gas yang Tahun 2014 tentang Baku penelitian ini adalah
dihasilkan oleh aktivitas Mutu Air Limbah, kadar limbah cair tahu dan
anaerobik atau fermentasi maksimum yang kotoran sapi sebagai
dari bahan-bahan organik diperbolehkan untuk
starter. Alat yang
oleh mikroorganisme BOD5, COD dan TSS
anaerob. Untuk berturut-turut adalah 150 digunakan yaitu digester
memperolehenergi mg/L, 300 mg/L, dan 200 anaerobik tipe batch
biogas, dapat mg/L dengan pH 6-9. dengan kapasitas volume
menggunakan metode Sebagian besar limbah 20 liter, gelas pengukur
digesti anaerobik. cair tahu langsung
volume biogas 650 ml,
Metode ini menggunakan dibuang ke lingkungan
beragam jenis mikroba tanpa pengolahan terlebih magnet pump CXB – 10,
yang dapat mengubah dahulu. Hal tersebut dan beberapa alat
biomassa dan limbah sangat disayangkan, penunjang lainnya.
menjadi biogas dengan sebanyak lebih dari 50% Berikut pada
cara mendegradasi air limbah tahu
material organik tanpa mempunyai kandungan Table 1. Proses Produksi Reaktor yang
melibatkan oksigen dan Metana (CH4), sehingga Tahu
bantuan bakteri digunakan adalah
sangat memungkinkan
(Olatunde, Oranusi, & untuk menjadi bahan digester anaerobik skala
Enontiemonria, 2017). sumber energi biogas, batch dengan kapasitas
Sumber bahan yang seperti memasak, 20 liter. Langkah
dapat digunakan pada pemananasan, atau pengujian:
biogas sangat beragam, dikonversi menjadi listrik
contohnya adalah limbah (Maragkaki, a. Identifikasi awal
tahu. Limbah industri Fountoulakis, Kyriakou,
limbah tahu dan
tahu skala rumah tangga Lasaridi, & Manios,
adalah limbah yang 2018). kotoran sapi
dihasilkan dalam proses Berdasarkan kondisi dengan parameter
pembuatan tahu maupun ini, penelitian yang COD, total dan
pada saat pencucian dilakukan adalah volatile solid, pH,
kedelai. Komposisi pemanfaatan limbah tahu dan suhu.
limbah cair tahu sebagian dengan bantuan starter
besar terdiri dari air mikroorganisme dari b. Seeding inokulum
(99,9%) dan sisanya kotoran sapi guna
terdiri dari partikel- dengan kotoran
mengetahui potensi
partikel padat terlarut kelayakan energi biogas sapi dan air
(dissolved solid) dan tersebut sebagai upaya dicampurkan
tidak terlarut (suspended teknologi bersih yang hingga homogen
solid) sebesar 0,1%. dilaksanakan pada dengan
Partikel-partikel padat Laboratorium Pusat
dari zat organik (± 70%) perbandingan 1 : 6
Teknologi PTL – BPPT.
dan zat anorganik (± Dengan melakukan yang dimasukkan
e-mail : hanifahnisrinar98@gmail.com
pada drum dengan i. Setelah reaktor awal limbah dan yang tercantum pada
penyaringan. dalam kondisi inokulum yang Peraturan Mentri
anaerob, digunakan sebelum Lingkungan Hidup
c. Aklimatisasi
penambahan dilakukan uji biogas, Republik Indonesia No. 5
inokulum dengan
volume gas didapatkan data yang Tahun 2014 Tentang
penambahan 1
dicatat. tercantum pada Baku Mutu Air Limbah
liter limbah tahu
bagi usaha pengolahan
yang telah j. Setiap hari, limbah
Tabel 1. Idenfitikasi kedelai, khususnya
disaring, tahu sebanyak 1
Limbah Tahu dan pembuatan tahu nilai
kemudian liter ditambahkan
Inokulum COD yang diizinkan
dimasukkan pada dan diperhatikan
yaitu sebesar 300 mg/L
seeding drum. kondisi
dan untuk peternakan
mikroorganisme
d. Dilakukan sapi COD yang diizinkan
dalam reaktor
pengadukan sebesar 200 mg/L.
dengan uji pH,
secara berkala Namun, dari hasil
jika berada pada
serta uji pH dan pengujian COD,
rentan asam,
perubahan didapatkan nilai COD
inokulum
tekanan pada limbah tahu dan
ditambahkan pada Dari Tabel 1, didapatkan
balon karet yang inokulum yang
reaktor. nilai total solid untuk
dipasang pada melampaui baku mutu,
lubang kontrol k. Pada akhir waktu limbah tahu sebesar yaitu berturut – turut
diamati. pengujian, 16,63 g/l, sedangkan sebesar 748,75 dan
identifikasi volatile solid sebesar 712,75 mg/L. Nilai pH
e. Empat belas liter 14,85 g/l. Total Solid ampas tahu berkisar 4,03
lumpur efluen
inokulum yang menunjukkan kandungan dengan suhu 46˚C yang
dengan parameter
telah teraktivasi padatan organik dan berpotensi mengalami
COD, total dan
dimasukkan ke anorganik dalam air, pengasaman, sedangkan
volatile solid, pH,
dalam reaktor yang mana volatile solid untuk inokulum dengan
dan suhu.
dengan merepresentasikan pH 6,89 dengan suhu 28
penambahan 2 kandungan padatan ˚C masih tergolong pH
liter limbah tahu 3 Hasil dan
organik. Hal ini netral.
Pembahasan
menunjukkan bahwa
f. Ruang kosong
Mengidentifikasi limbah limbah tahu mengandung 3.3 Proses Seeding
dalam reaktor
tahu dan inokulum, padatan organik sebesar dan Aklimatisasi
disisakan sebesar
proses seeding dan 89,3%. Kemudian,
20% sebagai
aklimatisasi, identifikasi perbandingan TS dan VS Identifikasi proses
tempat fermentasi
kebocoran gas, analisis pada inokulum juga tidak seeding dilakukan
gas metan.
kuantitatif dan kualitatif berbeda jauh dengan dengan mengukur
g. Uji suhu dan pH harian, identifikasi perbandingan TS dan VS tekanan gas yang diukur
setiap harinya dan lumpur efluen, serta pada limbah tahu, yakni dengan menggunakan
pengukuran gas kelayakan limbah tahu untuk total solid sebesar media balon karet dan
pada measurement sebagai biogas. 8,3 g/l dan untuk volatile juga pengujian nilai pH.
glass diamati. solid sebesar 6,5 g/l. Hal Data yang didapatkan
3.1. Identifikasi ini menunjukkan bahwa dapat dilihat pada Tabel
h. Karena gas yang inokulum mengandung
Limbah Tahu dan 2.
terbentuk Inokulum padatan organik sebesar
tercampur dengan 78,32%. Nilai COD dari
udara pada awal Tabel 2. Hasil Uji pH
Identifikasi limbah tahu limbah tahu maupun
pengujian, maka Seeding
dan inokulum dilakukan inokulum sangat tinggi.
gas tersebut harus untuk menentukan Dibandingkan dengan
dibuang melalui mengetahui karakteristik baku mutu industri tahu
kran pembuangan.
menguntungkan dalam kompresor dan mendeteksi adanya
produksi biogas. Oleh dicelupkan pada ember kebocoran.
karena itu, diperlukan berisi air. Pada
suatu upaya identifikasi kebocoran di lubang 3.5 Simulasi
Pembiakan bakteri yang kebocoran gas. Beberapa penutup reaktor, Pemanfaatan
dimaksud adalah adanya titik kebocoran terletak dilakukan pelapisan Limbah Tahu
kehidupan bakteri dalam Menjadi Biogas
pada reaktor digesti lubang penutup reaktor
Pada Desa
suatu zat. Bakteri yang anaerobik, yaitu pada dengan menggunakan Puspiptek
berkembangbiak akan overflow yang lem silikon. Kemudian
melakukan metabolisme, disambungkan dengan kebocoran pada selang Pengaplikasian
yaitu proses yang selang elastis dan gelas pengukur volume pengolahan limbah
membutuhkan nutrisi dicelupkan pada ember, biogas, dilakukan dengan metode digesti
untuk meregenerasi sel kemudian pada dinding penggantian selang baru anaerobik pada industri
tubuhnya dan penutup reaktor. Selain dan dilapisi dengan lem tahu skala rumah tangga
menghasilkan energi itu, pada gelas pengukur silikon dan sealt tape. memerlukan reaktor yang
ataupunproduk lainnya volume biogas terdapat Menurut (Clemens, bersifat kontinyu karena
(Indriyati, 2003). Dari titik kebocoran pada Kohne, Weserems, & membutuhkan kapasitas
Tabel 2, dapat dilihat lubang inflow serta Schreier, 2012), terdapat yang lebih besar daripada
bahwa pH seeding penutup gelas. beberapa cara untuk tipe batch. Biaya
konstan pada rentan mendeteksi adanya investasi awal ini
netral, yaitu pada hari kebocoran pada reaktor berdasarkan karakteristik
Rabu (17/1/18), Kamis biogas, yaitu dengan unit biogas yang
(18/1/18), dan Jumat melakukan pengecekan tercantum pada Prosiding
(19/1/18) berturut – turut tekanan, leakage spray, Seminar Nasional Kimia
adalah 6.58, 6.62, dan laser gas, dan kamera tentang instalasi
6.56. Sedangkan proses inframerah. Pendeteksi pengolahan air limbah
aklimatisasi adalah upaya adanya kebocoran biogas biogas pada industri tahu,
untuk mengetahui tingkat dengan cara pengecekan oleh Triyasa (2014),
kemampuan bakteri tekanan diidentifikasikan yaitu kapasitas produksi
bertahan hidup dan dengan adanya tahu 600 kg / hari, debit
beradaptasi pada suatu penurunan tekanan gas air limbah 6 m3/detik,
kondisi (Indriyati, 2003). secara signifikan. Cara dan jumlah pengrajin 1
Proses aklimatisasi kedua yaitu dengan orang. Sistem
dilakukan selama 4 leakage spray, semprotan pengolahan IPAL
Gambar 3. Identifikasi Anaerob, ukuran bak
(empat) hari, yaitu hari ini berbentuk busa, ketika
Potensi Kebocoran penampung 0,8 x 0,8 x
Jumat, tanggal 19 Januari telah teridentifikasi
Keterangan: (a) Titik – 1,2 m = 0,768 m3, bak
2018 (19/1/18) hingga adanya kebocoran
titik kebocoran gas pada anaerob 30 m3, bak
hari Senin, tanggal 22 biogas, maka busa
reaktor pelimpahan 2,4 m3.
Januari 2018. Proses tersebut akan berubah
(b) Titik – titik Waktu tinggal: bak
aklimatisasi dikatakan warna. Selanjutnya
kebocoran gas pada penampung 3,6 jam, bak
berhasil ketika nilai pH adalah laser gas, laser ini
selang anaerob 6 hari, bak
netral dan stabil. Pada berbentuk seperti remote
(c) Titik – titik kebocoran pelimpahan: 11,5 jam,
akhir proses aklimatisasi ac yang memiliki
gas pada dinding jenis bak: fixed dome
nilai pH yaitu sebesar monitor untuk
penutup reaktor digester.
6.80. menginformasikan
adanya kebocoran gas.
Dari titik – titik
3.4 Identifikasi Cara terakhir adalah Tabel 5. Investasi Tetap
kebocoran tersebut,
Kebocoran Gas dengan kamera
teradapat beberapa solusi
inframerah, kamera ini
Kebocoran gas yang dapat dilakukan,
menggunakan sinyal
merupakan hal yang yaitu pada overflow
inframerah untuk
sangat tidak dipasangkan valve
hasil perhitungannya waktu 5,76 bulan usaha Nilai kalor LPG =
adalah sebagai berikut : ini telah kembali modal. 10.882 kkal/m3 = 10,882
Total cost kkal/L (Tabel 8)
= Penyusutan + Biaya 4.1 Jumlah Harga LPG
Produksi Biogas yang = (Rp270.000,00/5,5kg) /
= Rp3.471.816 + Dihasilkan (500L/kg)
Rp800.460.000 = Rp98.182 per liter
= Rp803.931.816, Untuk menghitung Harga biogas
Tabel 6. Biaya Variabel
HPP jumlah biogas yang = 4,785/10,882 kkal/L x
= Total cost (TC) per dihasilkan, maka Rp98.182
tahun dibagi dengan total kapasitas limbah harus Harga biogas terhadap
produksi per tahun diperhitungkan, dengan LPG
= Rp menggunakan rumus = Rp43.172 per liter
4 Analisis 803.931.816/109.500kg berikut: Dari perbandingan
Kelayakan Aspek = Rp7.342 per kg Kapasitas Limbah = harga biogas dengan gas
Ekonomi Dari hasil perhitungan Koefisien Limbah x LPG, didapat nilai harga
maka harga pokok Jumlah Kedelai Di mana, biogas sebesar Rp43.172.
penjualan biogas adalah koefisien limbah sebesar Maka, dengan
Umur ekonomis usaha
Rp7.342 per kg, 9,46 L/kg untuk limbah menggunakan biogas
diperkirakan 10 tahun
diasumsikan penjualan tahu skala rumah tangga sebagai bahan bakar
dalam 1 tahun
per kg adalah Rp8.000. (Sadzali, 2010). alternatif LPG, dapat
berproduksi selama 6
Titik Impas (BEP) Kapasitas Limbah = menghemat pengeluaran
bulan dengan setiap
BEP (break event point) 9,46 L/kg x 600 kg/hari sebesar Rp55.010.
bulannya selama 30 hari,
terjadi jika total cost = Perbandingan dengan
sedangkan tingkat bunga
(TC) sama dengan total 5676 L/hari Minyak Tanah
yang berlaku
revenue (TR), maka hasil = Nilai kalor biogas
diasumsikan 20% dan
perhitungannya adalah : 5,676 m3/hari = 4.789 kkal/m³ = 4,789
biaya produksinya adalah
BEP = Rp 803.931.816 / Pengolahan limbah tahu kkal/L
sebagai berikut:
Rp 7.342 90 L = 0,08204 m3 Nilai kalor minyak tanah
Biaya produksi per bulan = 109.500 kg/thn biogas (Ridhuan, 2009). = 10.478 kkal/m³ =
= 30 x Rp4.447.000 Keuntungan tahun ke – 1 Maka, jumlah biogas 10,478 kkal/L
= Rp133.410.000, = penjualan per tahun – yang dihasilkan dari Harga minyak tanah =
Biaya produksi per tahun biaya produksi per tahun kapasitas limbah 2838 L Rp10.450 per liter
= 6 x Rp133.410.000 = (Rp8.000 x 109.500) – adalah: Harga biogas
= Rp800.460.000. Rp 803.931.816 Jumlah biogas = 5676/90 = 4,785/10,478 kkal/L x
Rp10.450,00
Kapasitas produksi (kg) = Rp 72.068.184, L x 0,08204 m3
Harga biogas terhadap
= 600 kg/hr Pay Back Period (PBP) Jumlah biogas = 5,174 miyak tanah
Perhitungan PBP ini m3/hari = Rp4.772 per liter
= 109.500 kg/thn dilengkapi dengan rasio Dari perbandingan harga
Perhitungan dilakukan keuntungan dan biaya 4.2 Perbandingan biogas dengan minyak
tanah, didapat nilai harga
per tahun dengan dengan nilai sekarang. Biogas biogas sebesar Rp4.772.
menggunakan indikator – PBP Dengan Maka, dengan
indikator kelayakan = Nilai investasi / Bahan menggunakan biogas
ekonomi yang sederhana Keuntungan tahun 1 Bakar Lain sebagai bahan bakar
yaitu : = alternatif minyak tanah,
dapat menghemat
Harga pokok penjualan Rp34.718.165/Rp72.068. Perbandingan dengan
pengeluaran sebesar
(HPP) 184 LPG (Bright 5,5 kg) Rp5.678.
Harga pokok penjualan = 0,48 Nilai kalor biogas = Perbandingan dengan
adalah suatu metode Pay Back Period yang 4.785 kkal/m3 = 4,785 Kayu Bakar
untuk menentukan harga didapatkan adalah 0,48, kkal/L (Tabel 8) Nilai kalor biogas
= 4.789 kkal/m³
biogas per kg, di mana maka dalam jangka
= 4,789 kkal/L
Nilai kalor untuk kayu adanya pemanfaatan menimbulkan bau yang aspek sosial antar
bakar limbah tahu menjadi sangat menyengat. masyarakat.
= 4.266 kkal/kg biogas, maka bahan
= 4,266 kkal/L bakar fosil dapat Kesimpulan
Harga kayu bakar tergantikan dengan bahan
= Rp25.000 per pikul bakar alternatif yang Jumlah volume Daftar Pustaka
Harga biogas ekonomis dan ramah biogas yang dihasilkan
= 4,785/4,266 kkal/L x lingkungan. Penggunaan dari pemanfaatan limbah Clemens, J., Kohne, S.,
Rp25.000 biogas sebagai bahan tahu skala rumah tangga Weserems, S. N.
Harga biogas terhadap bakar alternatif ini dapat
dengan inokulum berupa S., & Schreier, W.
kayu bakar menurunkan emisi gas
= Rp28.041 per liter metan dan karbon kotoran sapi adalah Leakage control of
Dari perbandingan harga dioksida secara sebesar 1,525 liter biogas plants.
biogas dengan kayu signifikan (Elizabeth & dengan waktu tinggal 14 ORBIT, 1–8.
bakar, didapat nilai harga Rusdiana, 2011). Biogas hari. Keberhasilan proses (2012).
biogas sebesar Rp28.041 tidak saja dapat
fermantasi limbah Deublein, D. and
per liter. Dari hasil digunakan pada kegiatan
perhitungan ini, dengan rumah tangga, namun organik dibuktikan S.Angelika. Biogas
menggunakan biogas dapat juga digunakan dengan terjadinya from Waste and
sebagai bahan bakar untuk produksi tahu jika penurunan kandungan Renewable
alternatif kayu bakar, diolah dengan benar. COD sebesar 8,1%, Total Resource.
pengeluaran yang Residu limbah yang
Solid sebesar 56,9%, dan Weinheim: Wiley
dibutuhkan bertambah dihasilkan dari
sebesar Rp3.041. pengolahan limbah Volatile Solid sebesar VCH Verlag GmbH
menjadi biogas dapat 66,3%. Pembuktian & Co. KGaA. 2008.
digunakan sebagai pupuk biogas hasil pengujian Elizabeth, R., &
organik yang kaya dilakukan dengan cara Rusdiana, S.
dengan unsur hara.
visualisasi, namun gas Efektivitas
Pupuk ini tidak lagi
mengundang parasit dan yang tertampung dalam Pemanfaatan Biogas
biji gulma yang dapat volume pengukur tidak sebagai Sumber
tumbuh, sehingga tidak cukup untuk Bahan Bakar dalam
ada unsur yang menghasilkan Mengatasi Biaya
berbahaya (Elizabeth & Ekonomi Rumah
pembakaran sempurna.
Rusdiana, 2011). Oleh
karena tidak ada limbah Tangga di
Hasil analisis Perdesaan, 220–
yang tersisa, maka
disebut dengan istilah simulasi kelayakan 234. (2011).
Maka, dari keseluruhan zero waste. Selain itu, biogas berdasarkan aspek Subekti, S. Pengolahan
hasil perhitungan tersebut biogas dapat mengurangi ekonomi berupa HPP
dapat disimpulkan bahwa Limbah Cair Tahu
pencemaran terhadap Rp7.342 per kg, BEP
biogas dapat dijadikan lingkungan, baik pada menjadi Biogas
alternatif bahan bakar 109.500 kg/tahun, dan sebagai Bahan
aspek air dengan
yang terjangkau dan mengurangi pembuangan PBP 0,48 dengan Bakar Slternatif. In
ramah lingkungan limbah cair tahu ke badan pengolahan limbah tahu Sains dan
dibandingkan dengan air, aspek udara dengan sebesar 5676 liter per Teknologi (pp. 61–
bahan bakar LPG dengan mengurangi polusi hari, menghasilkan
penghematan 66). (2011).
berupa bau yang biogas sebanyak 5,174
pengeluaran sebesar dihasilkan dari limbah Triwikantoro, P.
Rp55.010 dan minyak m3 per hari. Hasil Pengaruh Tetes
tahu, maupun aspek
tanah dengan tanah dengan mengurangi analisis kelayakan biogas Tebu dan Limbah
penghematan polusi limbah cair yang berdasarkan aspek Cair Tahu pada
pengeluaran sebesar masuk ke tanah yang lingkungan adalah
Rp5.678. Namun, harga Produksi Biogas.
dapat merusak air tanah, dengan pemanfaatan
biogas terhadap kayu serta diharapkan masalah Fisika Dan
bakar lebih mahal limbah tahu menjadi Aplikasinya, 8(2),
aspek sosial antar
Rp3.041 tanpa masyarakat tidak biogas dapat mengurangi 4–7. (2012).
memperhitungkan aspek terganggu dengan pencemaran terhadap Sadzali, I. (Potensi
kerugian terhadap keberadaan limbah tahu lingkungan, baik pada
lingkungan. Analisis limbah tahu sebagai
yang pada umumnya aspek air, udara, maupun
Kelayakan Aspek
Lingkungan Dengan tanah, serta masalah
biogas, 1, 62–69.
(2010).
Sulistyono. Pemanasan
Global (Global
Warming) dan
Hubungannya
dengan Penggunaan
Bahan Bakar Fosil.
Jurnal Forum
Teknologi, 2, 2.
(2016).
Triyasa, A. Analisis
Kelayakan
Lingkungan dan
Ekonomi Instalasi
Pengolahan Air
Limbah Biogas
pada Industri Tahu.
Seminar Nasional
Kimia (pp. 80–89).
Bandung: ISBN
9786020951003.
(2014).
Hutagulung, H. Pengaruh
Waktu Tinggal Dan
Komposisi Bahan
Baku Pada Proses
Fermentasi
Terhadap
Produktivitas
Biogas Limbah Cair
Industri Tahu Di
Desa Sindang Sari.
UNILA,
Departemen Teknik
Mesin, Skripsi.
Lampung:
Universitas
Lampung (2017).
Marsudi. Produksi
Biogas dari Limbah
Rumah Tangga
sebagai Upaya
Mengatasi Krisis
Energi dan
Pencemaran
Lingkungan.
(2012).