Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 2 : Adinda Margarisa (1915041027)

Diandra Pusparini (1915041033)


Wayan Pipit Puspita (1915041061)
Audhea Yolandha Kania (1955041001)
Mata Kuliah : PSPL
Dosen Pengampu : Dr. Joni Agustian, S.T., M.Sc.

Keterangan
Jurnal 1: Analisis Karakteristik Limbah Pabrik Gula (Blotong) Dalam Produksi Bahan Bakar Gas
(BBG) Dengan Teknologi Anaerob Biodigester Sebagai Sumber Energi Alternatif Nasional.
Jurnal 2: Studi Pembuatan Biohidrogen dari Limbah Padat Blotong dan Limbah Cair Industri
Gula Secara Fermentasi Anaerob.
Jurnal 3: Pemanfaatan Limbah Gula untuk Pembuatan Etanol yang Dipengaruhi oleh Komposisi
Khamir pada Proses Fermentasi.
Jurnal 4: Pemanfaatan Limbah Cair Industri Gula Rafinasi Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Energi Terbarukan (Biogas)

Karakteristik Jurnal 1 Jurnal 2 Jurnal 3 Jurnal 4


Bahan Baku Limbah Blotong Limbah padat industri gula Molasses dan khamir Limbah cair industri gula,
(Limbah Pabrik Gula), yaitu blotong dan limbah Kotoran sapi (starter),
kotoran sapi, air, serta cair industri gula yang K2Cr2O7 0,25 N, Fero
inokulum. digunakan sebagai media Amonium Sulfat 0,25 N,
bakteri penghasil hidrogen. Hg2SO4 padat, H2SO4 98%,
Penelitian ini dilakukan Ag2SO4 padat, NaOH 0,1N,
dengan 3 variasi alkohol, Indikator Feroin,
perbandingan antara Indikator PP dan aquades.
limbah padat blotong dan
limbah cair industri gula
yaitu: 1:1, 1:2, dan 2:1
Proses Blotong adalah limbah Produksi biohidrogen dapat Proses bioethanol Proses produksi biogas
padat yang dihasilkan dilakukan dengan cara dilakukan secara dilakukan di dalam
dari stasiun pemurnian teknik fermentasi. Metode fermentasi dari bahan biodigester secara anaerob
dengan mekanisme ini merupakan perpaduan biomassa dengan (kedap udara) melibatkan
penapisan nira kotor antara pendekatan secara bantuan konsorsium mikroorganisme
pada vacuum filter kimiawi dan biologi. mikroorganisme. (mixed culturs) dengan
dengan nira kotor yang Secara biologi limbah yang Proses fermentasi harapan menghasilkan gas
terdapat pada door menjadi bahan baku menggunakan jenis mentana (CH4) dengan
clarifier, yang telah pembuatan hidrokarbon ini fermentasi sistem kadar. yang tinggi (nyala api
diberi bahan-bahan didegridasi menggunakan tertutup (batch biru). Proses pembentukan
tambahan. berbagai jenis jamur. culture), yaitu selama biogas melibatkan kelompok
Sedangkan secara kimiawi proses fermentasi mikroorganisme yang saling
menggunakan asam kuat berjalan tidak ada menguntungkan satu sama
dari mulai yang kuat penambahan substrat. lain karena tidak terjadi
sampai yang telah saling kompetisi antara
diencerkan. kelompok mikroorganisme
dalam rangka pemanfaatan
nutrien (substrat).
Produk Biogas Biohidrogen Etanol Biogas

Kelebihan Meninjau dari jumlah Keistimewaan yang ada Mampu kombinasi kotoran ternak
Proses limbah blotong yang pada biohidrogen adalah memanfaatkan limbah dan limbah cair industri gula
sangat banyak maka bahwa biohidrogen mudah gula untuk pembuatan merupakan suatu alternatif
pemanfaatan limbah dikonversi menjadi fuel etanol yang yang sangat baik untuk
blotong menjadi salah atau listrik tanpa dipengaruhi oleh sistem penyisihan/penurunan
satu bahan baku dalam menyisakan polutan. komposisi khamir kandungan bahan organik
pembuatan energi baru Penelitian ini dilakukan pada proses (penurunan nilai COD/BOD)
terbarukan merupakan dengan tujuan untuk fermentasinya dan dan menghasilkan energi
solusi yang sangat memanfaatkan limbah penelitian ini terbarukan yang dapat
efektif dan efisien. industri gula dengan menggunakan khamir dimanfaatkan.
menggunakan bakteri murni dan bukan
hidrogenasi secara berupa ragi, sehingga
fermentasi anaerob untuk diharapkan
menghasilkan biohidrogen menghasilkan kadar
sebagai bahan bakar Etanol yang lebih
terbarukan dan ramah tinggi.
lingkungan serta dapat
mengidentifikasi
perbandingan yang baik
untuk menghasilkan
biohidrogen antara limbah
padat blotong dengan
limbah cair.

Teknologi Teknologi digestion Produksi biohidrogen dapat Metode yang produksi biogas dengan
dilakukan dengan cara digunakan pada mengkombinasikan dari
teknik fermentasi penelitian ini adalah limbah cair industry gula
metode Experimental rafinasi dengan variasi
Laboratories substrat (limbah cair) dengan
starter (kotoran sapi) untuk
memperoleh kondisi proses
yang mampu menghasilkan
biogas dengan nyala yang
biru (kadar gas metana baik)
Kesimpulan Dalam penelitian Limbah blotong dan Kesimpulan dari Produk biogas dari limbah
pemanfaatan limbah limbah cair dari industri penelitian tentang cair pabrik gula dengan
blotong sebagai biogas gula dapat dirubah menjadi pengaruh jumlah komposisi substrat LG :
ini, nilai C/N Ratio, pH, biohidrogen dengan cara khamir secara anaerob TASI, 50%:50%; 60%:40%;
Dry Content, Volatil fermentasi. Fermentasi terhadap kualitas 70%:30% dapat
Solid, BOD, dan COD blotong dan limbah cair etanol dari tetes tebu menghasilkan nyala api
tertinggi pada enam pada suhu termofilik (molases) yaitu (warna merah) mulai hari ke-
variasi yaitu 44,2438; (250°C - 400°C) adanya pengaruh 14 (empat belas) dan nyala
5,1; 1,0936%; 0,2462%; mempunyai potensi tinggi jumlah khamir api berwarna biru untuk
116,0000 ppm; dan sebagai penghasil energi. terhadap kualitas komposisi 50%: 50%;
954,9120 ppm secara Proses termofilik dapat etanol. Kadar etanol 60%:40%; 70%:30% mulai
berurutan. menghigieniskan sampah tertinggi 5,6% hari ke-28, hari ke-24, dan
organik yang digunakan dihasilkan pada hari ke-21.
sebagai substrat komposisi 12gram,
sedangkan kadar Waktu optimum untuk
etanol terendah 3,3% produksi biogas pada
dihasilkan pada komposisi LG: TASI;
komposisi komposisi 50%:50%; 60%:40%;
32gram. 70%:30% adalah berturut-
turut hari ke-28; hari ke-24;
dan hari ke-21 dengan nyala
api produk biogas yang
berwarna biru (kadar gas
metana yang tinggi).

Anda mungkin juga menyukai