PETERNAKAN
ACARA 1
Oleh :
23010120140171
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum Manajement penanganan limbah peternakan pada acara 1
mengenai penentuan jumlah substrat pada pengukuran produksi biogas dengan digester
type batch yang telah dilakukan yaitu untuk mengetahui cara melakukan produksi biogas
dengan menggunakan digester biogas type batch serta untuk mengetahui cara dalam
penentuan jumlah dari bahan kering serta bahan organik pada sampel dan sampel dan
stater.
B. MANFAAT
Tujuan dari praktikum Manajement penanganan limbah peternakan pada acara 1
mengenai penentuan jumlah substrat pada pengukuran produksi biogas dengan digester
type batch yang telah dilakukan yaitu mengetahui proses produksi biogas dengan
penggunaan sampel feses kambing dengan starter/inoculum air yang dalam prosesnya
telah dimasukan ke dalam oven dan tanur serta dapat menentukan jumlah dari bahan
kering serta bahan organik pada sampel dan sampel dan stater.
E. SIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
sampel feses kambing dengan starter berupa air menggunakan perbandingan 1:1 dapat
menghasilkan biogas dalam jumlah banyak. Pada kandungan rata-rata bahan kering
sampel (20,86%) yang tinggi menunjukkan bahwa kadar serat pakannya yang tinggi
sehingga kecernaan bahan kering dan bahan organiknya rendah. Kadar bahan organik
sampel (16,39%) yang tinggi akan menghasilkan produksi biogas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, T. K. dan C. K. Dewi. 2014. Pembatan gas bio dari serbuk gergaji, kotoran sapi, dan larutan
EM4. J. Teknik Kimia 1 (20): 1 – 9.
Hariyadi, M. Kamil dan P. Ananda. 2020. Sistem pengecekan ph air otomatis menggunakan
sensor ph probe berbasis Arduino pada sumur bor. J. Rang Teknik. 3 (2): 340 – 346.
Karlina. 2017. Pengujian Parameter Fisis Biogas dari Komposisi Kotoran Sapi dan Limbah
Eceng Gondok Menggunakan Reaktor dengan Pengaduk. Fakultas Sains dan
Teknologi, UIN Alauddin Makassar. Makassar. (Skripsi).
Manikari, M., B. Hadisusanto, J. S. Oematan dan B. Badewi. 2020. Kecernaan bahan kering
dan bahan organic kambing kacang jantan yang diberi naugan dan tanpa naugan
dilahan kering kepulauan. J. Partner. 25 (1).
Mujahidah, Mappiratu dan R, Sikanna. 2013. Kajian tentang produksi biogas dari sampah
basah rumah tangga. Online jurnal of natural science. 2 (1): 25-34.
Nurahman, A. A., N. Luthfi, Sutaryo dan A. Purnomoadi. 2021. Kualitas feses dan produksi
biogas kambing kejobong muda dan dewasa yang diberi pakan dengan imbangan
konsentrat dan hijauan yang berbeda. J. Mediagro, 17 (2): 172-181.
Pratiwi, L. 2019. Studi Tentang Pengaruh Variasi Komposisi Kotoran Sapi dan Kotoran
Kambing terhadap Produk Biogas. Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik
Kesehatan Kemenkes Surabaya. Surabaya. (Skripsi).
Sari, S. N., M. Sutisna dan Y. Pratama. 2017. Biogas yang dihasilkan dari dekomposisi eceng
gondok (Eicchornia crassipes) dengan penambahan kotoran sapi sebagai starter. J.
Institus Teknologi Nasional. 1 (2): 1 – 10.
Zulius, A. 2017. Rancang bangun monitoring ph air menggunakan soil moisture di smk n 1
Tebing Tinggi Kabupaten Empat Lawang. J. Sistem Informasi dan Ilmu Komputer
Prima. 2 (1): 37 – 43.
Note : setiap bab diberi jarak 2 garis folio
LAPORAN DI TULIS SEBAIK – BAIKNYA 1X DRAFT