Judul Artikel Jurnal Penggunaan Khamir Saccharomyces Cereviseae Untuk Memerbaiki
Kualitas Nutrien Dedak Padi Jurnal Jurnal Nukleus Peternakan Volume & Halaman Vol. 8, No. 1, Hal. 40-45, Juni 2021 Tahun 2021 Penulis Maritje A. Hilakore, Mariana Nenobais, Twenfosel Oc. Dami Dato Reviewer Elza Tria Lutvia (23010120120029) Tanggal 29 April 2022
Abstrak Jurnal yang berjudul “Penggunaan Khamir Saccharomyces cereviseae
Untuk Memerbaiki Kualitas Nutrien Dedak Padi” ini, berisi tentang perbaikan kualitas nutrien dedak padi melalui fermentasi dengan menggunakan Saccharomyces cereviseae secara in vitro.
Abstrak yang disajikan penulis mengunakan dua bahasa, yaitu bahasa
Inggris (bahasa internasional) serta bahasa Indonesia. Secara keseluruhan isi dari abstrak ini ditulis secara singkat, padat, dan langsung menuju ke topik pembahasan yang akan dibahas pada jurnal ini, seperti tujuan penelitian, metode yang digunakan, parameter yang diukur, serta hasil dari penelitian ini, sehingga menurut saya, pembaca akan lebih mudah memahami isi jurnal ini. Pendahuluan Pada bagian pendahuluan, penulis menjelaskan mengenai zat antinutrisi yang terkandung pada dedak padi, yaitu asam fitat sebesar 6,9%. Asam fitat menyebabkan mineral dan protein tidak dapat terserap olehvili usus, namun asam fitat juga memiliki fungsi yaitu sebagai antioksidan, serta sebagai penyimpanan fosfor terbesar pada tanaman serealia. Asam fitat dapat bertahan pada pemanasan dan suhu tinggi, sehingga perlakuan pemanasan tidak efektif untuk menurunkan kandungan asam fitat pada dedak padi. Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan konsentrasi asam fitat yaitu dengan melakukan proses fermentasi. Proses fermentasi dibantu oleh mikroorganisme, akan menyebabkan perubahan komposisi kimia, seperti protein, lemak, karbohidrat, asam amino, vitamin dan mineral, sehingga akan meningkatkan kualitas nutrien dedak serta akan mengurangi kandungan anti nutrisi pada bahan. Proses ferementasi pada dedak padi dapat dilakukan dengan bantuan mikroba khamir Saccharomyces cereviseae. Khamir Saccharomyces cereviseae dapat menghasilkan enzim fitase yang dapat menghilangkan efek penyerapan dan penghambatan mineral di dalam usus. Penulis menjelaskan mengenai tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan Khamir Saccharomyces cereviseae dalam proses fermentasi dedak padi, dapat memperbaiki kualitas serta mengurangi kandungan zat anti nutrisi yaitu asam fitat di dalam dedak padi sebagai pakan ternak. Pada bagian pendahuluan ini, penulis telah menjelaskan secara jelas dan rinci mengenai kandungan zat anti nutrisi dalam dedak padi yaitu asam fitat, kandungan serta fungsi asam fitat, proses menurunkan kadar asam fitat dalam dedak padi, proses fermentasi, serta tujuan dilakukannya penelitian ini. Sehinga dengan membaca bagian pendahuluan ini, pembaca akan mendapatkan banyak informasi mengenai pokok bahasan yang akan dibahas pada jurnal ini. Metode Penelitian Penelitian dilakukankan di Laboratorium Kimia Pakan Fakultas Peternakan Undana Kupang. Pada metode penelitian ini, penulis menjelaskan mengenai tiga sub bab yaitu pembuatan bubuk inokulum, metode penelitian, serta analisis data.
Pembuatan bubuk inokulum dilakukan dnegan pemanenan mikroba
menggunakan aquades steril pada kultur murni pada agar miring yang telah diinkubasi selama tiga hari. Hasil & Pembahasan Simpulan Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa pemberian perlakuan fermentasi dedak padi menggunakan khamir S.cerevisiae dapat meningkatkan kandungan protein kasar dedak, serta dapat menurunkan kandungan asam fitat dan lemak kasar pada dedak padi.
Pada bagian kesimpulan, penulis sudah cukup baik dalam menjelaskan
hasil dari penelitiannya. Namun, penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan kesulurhan isi dari jurnal ini. Kekuatan Penelitian Penulis telah berhasil dalam melakukan penelitian mengenai topik ini, dibuktikan dengan terjadinya peningkatan protein kasar, serta penurunan asam fitat dan lemak kasar pada dedak padi. Teori dan model analisis yang digunakan penulis sudah tepat. Bahasa yang digunakan oleh penulis mudah untuk dipahami oleh pembaca. Analisis yang diberikan sangat rinci dan mudah dipahami Kelemahan Penelitian Penulis kurang lengkap dalam menyimpulkan keseluruhan isi jurnal serta penulis kurang menjelaskan mengenai istilah-istilah ilmiah yang terdapat didalamnya.