Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/318721741

PENGARUH KONSENTRASI BAKTERI Lactobacillus acidophilus TERHADAP


KARAKTERISTIK SENSORI SNACK BAR SINBIOTIK BERBASIS TEPUNG
KOMPOSIT UBI JALAR KUNING DAN KEDELAI HITAM

Article  in  Food Microbiology · July 2016

CITATIONS READS

0 176

3 authors, including:

Tita Rialita Ranti Dwiutami Puteri


Universitas Padjadjaran Universitas Padjadjaran
12 PUBLICATIONS   5 CITATIONS    2 PUBLICATIONS   0 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Distillation: Fundamentals and Principles. View project

SINBIOTIK View project

All content following this page was uploaded by Ranti Dwiutami Puteri on 23 January 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


PENGARUH KONSENTRASI BAKTERI Lactobacillus acidophilus TERHADAP
KARAKTERISTIK SENSORI SNACK BAR SINBIOTIK BERBASIS TEPUNG KOMPOSIT UBI
JALAR KUNING DAN KEDELAI HITAM

The Effect of Lactobacillus acidophilus Bacteria Concentration on Sensory Characteristics Snack Bar
Sinbiotik Based On Composite Flour Yellow Sweet Potato and Black Soybean

Debby M. Sumanti*, Tita Rialita*, Ranti Dwiutami Puteri*


*Departemen Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran,
Bandung.
Email korespondensi: rantiputeri@gmail.com

ABSTRAK
Sinbiotik merupakan kombinasi dari bakteri probiotik dan prebiotik yang dapat meningkatkan
kesehatan di saluran pencernaan manusia. Aplikasi sinbiotik pada produk pangan salah satunya dengan
membuat snack bar sinbiotik berbahan baku tepung komposit dari ubi jalar kuning dan kedelai hitam dengan
penambahan bakteri Lactobacillus acidophilus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi bakteri
L.acidophilus yang tepat sehingga menghasilkan snack bar sinbiotik berbasis tepung komposit dengan
karakteristik yang baik dan disukai panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak
Kelompok dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah penambahan konsentrasi
bakteri L. acidophilus sebesar 8%, 10%, 12%, 14%, dan 16% (b/b). Penambahan konsentrasi bakteri L.
acidophilus sebanyak 10% (b/b) menghasilkan karakteristik produk terbaik yaitu jumlah total bakteri 11,2 log
cfu/g, kadar protein 11,60%, kadar air 6,64%, kadar lemak 5,44%, nilai kalori 141,39 kkal/ 30 g, nilai
kekerasan 6557,34 gF, serta panelis agak menyukai hingga menyukai produk dari segi warna, aroma, rasa,
dan tekstur berdasarkan uji hedonik.

Kata Kunci: Snack bar sinbiotik, tepung komposit, Lactobacillus acidophilus.

ABSTRACT
Sinbiotic is a combination of probiotic bacteria and prebiotic that can improve human gastrointestinal
health. The application of sinbiotic in food product can be applied in the making of sinbiotic snack bar made
from composite flour from yellow sweet potato and black soybean with the addition of Lactobacillus
acidophilus. The aims of this research was to determine the exact concentration of bacteria L.acidophilus to
produce sinbiotic snack bar made from composite flour with the best characteristics and accepted by panelist.
The research method used was Randomize Block Design with five treatment and three times repeated. The
treatments used are the addition of L. acidophilus bacteria concentration of 8%, 10%, 12%, 14%, and 16%
(w/w). The addition of L. acidophilus bacteria concentration of 10% (w/w) produced the best product
characteristics with totally bacteri 11,2 log cfu/g, 11,60% protein contents, 6,64% water contents, 5,44% ash
contents, 141,39 kkal/ 30 g calori value, 6557,34 gF hardness value, and showed average value from quite like
to like for color, smell, taste, and texture of the product based on hedonic test by panelist.

Keywords: Snack bar Sinbiotic, composite flour, Lactobacillus acidophilus.

PENDAHULUAN kedelai hitam. Pemanfaatan dari kedua bahan lokal


itu adalah dengan menjadikannya sebagai tepung
Usaha untuk mengurangi konsumsi tepung komposit.
terigu terus digalakkan dari tingginya jumlah impor Tepung komposit adalah suatu bentuk
yaitu dengan mencari alternatif pengganti dari campuran antara tepung dengan beberapa jenis
bahan baku lokal, contohnya ubi jalar kuning dan tepung dari bahan lain. Tujuan pembuatan tepung
komposit antara lain untuk mendapatkan pemanggangan yang memerlukan suhu dan waktu
karakteristik bahan yang sesuai untuk produk pemanggangan yang tepat agar bakteri probiotik
olahan yang diinginkan atau untuk mendapatkan yang ditambahkan dapat tetap hidup dan
sifat fungsional tertentu. Tepung ubi jalar kuning memberikan pengaruh yang baik setelah
dan tepung kedelai hitam dipilih sebagai bahan dikonsumsi serta karakteristik snack bar sinbiotik
dalam pembuatan tepung komposit karena ubi jalar tetap baik. Karakteristik snack bar sinbiotik juga
kuning mengandung karbohidrat sebesar 79,36% ditentukan oleh jumlah bakteri serta sifat
yang dapat dijadikan sebagai sumber karbohidrat organoleptik (warna, aroma, rasa, dan tekstur).
serta memiliki komponen oligosakarida seperti Menurut FAO (2002), suatu produk dapat
fruktooligosakarida (FOS), rafinosa, dan verbakosa dikatakan sebagai produk sinbiotik apabila
sedangkan kedelai hitam mengandung protein mengandung bakteri probiotik minimal 7 log
sebesar 33,3% yang dapat dijadikan sebagai cfu/gram produk. Berdasarkan penelitian Widarta
sumber protein serta memiliki komponen (2012), penambahan konsentrasi bakteri probiotik
oligosakarida seperti galaktooligosakarida (GOS). sebesar 16% (b/b) pada pembuatan biskuit
Komponen oligosakarida pada ubi jalar kuning dan sinbiotik menghasilkan karakteristik yang disukai
kedelai hitam ini merupakan komponen yang tidak panelis dan mengandung total BAL sebanyak 9,2
dapat dicerna oleh tubuh manusia atau sering log cfu/g.
dikenal dengan komponen prebiotik. Prebiotik Penelitian Sari (2015) telah melakukan proses
secara singkat merupakan makanan bagi probiotik mikroenkapsulasi terhadap bakteri L. acidophilus
(bakteri baik yang hidup dalam saluran pencernaan menggunakan kombinasi susu skim dan
manusia). Probiotik merupakan mikroorganisme maltodekstrin. Mikrokapsul bakteri L. acidophilus
hidup yang ditambahkan pada suatu produk dalam yang disalut oleh kombinasi susu skim 10% dan
jumlah tertentu dan dapat menyehatkan inangnya. maltodekstrin 20% memberikan hasil yang terbaik
Kerjasama yang baik antara komponen prebiotik dengan bentuk serbuk berwarna putih serta
dan bakteri probiotik dapat diaplikasikan pada karakteristik viabilitas sel tertinggi yaitu 93,67%.
produk sinbiotik salah satunya snack bar sinbiotik. Hasil penelitian tersebut dapat diaplikasikan pada
Snack bar merupakan makanan selingan siap produk pangan, salah satunya snack bar sinbiotik.
santap (ready to eat), umumnya terbuat dari Berdasarkan uraian di atas perlu dilakukan
tepung-tepungan, bahan-bahan lain yang kaya zat penelitian mengenai pengaruh konsentrasi bakteri
gizi maupun non gizi, dan buah-buahan kering L. acidophilus terhadap karakteristik snack bar
yang berbentuk bar atau batang. Snack bar sinbiotik berbasis tepung komposit, sehingga
sinbiotik merupakan snack bar yang mengandung menghasilkan snack bar sinbiotik dengan
komponen probiotik dan prebiotik. Menurut karakteristik yang baik dan disukai panelis.
Havenaar dan Jos (1992), prebiotik dapat bekerja
sama dengan bakteri probiotik sehingga BAHAN DAN METODE PENELITIAN
bermanfaat bagi inang (hewan atau manusia) Bahan dan Alat
dengan jalan menjaga keseimbangan mikroflora Bahan-bahan yang digunakan dalam
dalam saluran pencernaan. Bakteri Lactobacillus percobaan ini adalah ubi jalar kuning varietas Ase
acidophilus dipilih sebagai bakteri probiotik yang dengan umur panen 120 hari berasal dari Fakultas
akan digunakan pada pembuatan snack bar Pertanian Universitas Padjadjaran, kedelai hitam
sinbiotik. Bakteri ini menyukai lingkungan asam varietas Akibe 1 dengan umur panen 75-100 hari
berasal dari Fakultas Pertanian Universitas
dan bertanggung jawab mengubah laktosa menjadi
Padjadjaran, kismis, madu, selai strawberry,
asam laktat. Penelitian Salminen dan Wright minyak goreng, lesitin, garam, air, kultur murni
(1998), menunjukkan bahwa, L. acidophilus L.acidophilus, susu skim merek Sunlac, aquades,
menghasilkan bakteriosin yang dapat merangsang media MRS agar, media NA, NaCl fisiologis
pembentukan antibodi tubuh. 0,85%, alkohol 70%, asam asetat glasial, HgO,
Salah satu faktor yang mempengaruhi K2SO4, H2SO4 pekat, larutan NaOH : NaTio (60:5),
larutan H3BO3 jenuh, indikator metil merah metil
pembuatan snack bar sinbiotik adalah tahap
biru, HCl 0,02 N, akuades,dan n-heksan.
Alat-alat yang digunakan meliputi plastik, Kriteria Pengamatan :
kertas saring, alumunioum foil, spatula, batang 1) Pengamatan Utama
pengaduk, sendok, pisau, fintip, mikro pipet, a. Total bakteri probiotik, metode SPC
beaker glass, tabung reaksi, cawan alumunium, (Rosiana, 2008) (Tanpa uji statistik)
cawan petri, botol semprot, gelas ukur, bunsen,
b. Uji Hedonik terhadap kesukaan warna,
labu ukur, rak tabung, labu Erlenmeyer, labu
kjeldhal, Erlenmeyer refluks, ayakan 80 mesh, aroma, rasa dan tekstur (Soekarto, 1985) (Uji
timbangan analitik, loyang, baskom, colony statistik)
counter, panci, kompor, autoclave, oven blower, 2) Pengamatan Penunjang (Perlakuan Terbaik)
inkubator, desikator, oven vakum, a. Uji prebiotik Rafinosa dengan metode HPLC
spektrofotometer UV-Vis, bomb calorimeter C- (AOAC,1999)
2000, Texture Analyzer TA-XT2, freeze dryer b. Kadar protein dengan metode Kjedhal
Christ Alpha 1-4 LDPlus, dan refrigerator.
(AOAC, 2000)
Metode Penelitian dan Rancangan Percobaan c. Kadar air dengan metode gravimetric
Metode penelitian yang digunakan adalah (AOAC, 2000)
metode percobaan dengan menggunakan d. Kadar lemak dengan metode ekstrasi soxhlet
Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebagai (AOAC, 2000)
rancangan lingkungan yang terdiri 5 perlakuan dan e. Nilai kalori dengan Bomb Kalorimeter C-
3 kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah 2000 (IKA-WERKE, 2006)
penambahan konsentrasi bakteri Lactobacillus f. Nilai kekerasan dengan alat Texture Analyzer
acidophilus dari total bahan pada pembuatan snack model TA-XT2 (Stable Micro System, 2000)
bar sinbiotik dengan rincian sebagai berikut:
A: 8 % (b/b) HASIL DAN PEMBAHASAN
B: 10 % (b/b)
Total Bakteri Probiotik
C: 12 % (b/b) Pengaruh penambahan konsentrasi bakteri L.
D: 14 % (b/b) acidophilus terhadap total bakteri probiotik snack
E : 16 % (b/b) bar sinbiotik berbasis tepung komposit ubi jalar
kuning dan kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel
Pelaksanaan Percobaan
1.
Diagram proses pembuatan snack bar
sinbiotik dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 1. Pengaruh Penambahan Konsentrasi
Bakteri L. acidophilus terhadap Total
Bakteri Probiotik Snack Bar Sinbiotik
Berbasis Tepung Komposit Ubi Jalar
Kuning dan Kedelai Hitam
Penambahan Rata-rata Jumlah
Konsentrasi Bakteri Total Bakteri
L.acidophilus Probiotik
(Log cfu/g)
A (8%) 11,1
B (10%) 11,2
C (12%) 11,2
D (14%) 11,2
E (16%) 11,1

Berdasarkan Tabel 1, perlakuan B, C, dan D


menghasilkan total bakteri probiotik L. acidophilus
yang berbeda dengan perlakuan A dan E pada
pembuatan snack bar sinbiotik berbasis tepung
Gambar 1. Diagram Proses Pembuatan Snack komposit ubi jalar kuning dan kedelai hitam.
Bar Sinbiotik Berdasarkan hasil semua perlakuan, penambahan
konsentrasi 10% (b/b) sudah dapat meningkatkan
total bakteri probiotik sekitar 0,1 log. Hal ini baku yang dapat menimbulkan warna kecoklatan
sejalan dengan pernyataan Widarta (2012) pada diantaranya kandungan beta karoten dalam ubi
pembuatan biskuit sinbiotik yaitu semakin tinggi jalar kuning yang dapat menghasilkan warna coklat
penambahan konsentrasi kultur freeze dried yang ketika pemanggangan (Persagi, 2005) dan
ditambahkan maka jumlah bakteri yang terkandung kandungan protein tinggi dalam kedelai hitam yang
dalam 1 gram biskuit sinbiotik juga akan semakin mengalami reaksi Maillard (Palupi, et al., 2007).
tinggi. Adapun perbedaan terjadi pada penambahan Beta karoten merupakan pigmen tanaman
konsentrasi 16% yang mengalami penurunan berwarna merah-jingga yang apabila mengalami
jumlah total bakteri probiotik. Hal ini diduga pemanasan maka akan mengalami pencoklatan
jumlah bakteri yang ditambahkan mengalami masa enzimatis sehingga menghasilkan warna
dorman pada proses pemanggangan vakum. Masa kecoklatan pada produk. Adapun reaksi Maillard
dorman merupakan tidak aktifnya bakteri untuk menghasilkan perubahan warna menjadi
mengalami pertumbuhan. Bakteri probiotik ini kecoklatan yang dapat dikehendaki atau tidak,
tetap hidup dan viabilitasnya terjaga akibat proses selain itu juga menimbulkan cita rasa (Winarno,
mikroenkapsulasi menggunakan penyalut 2002).
maltodekstrin. Jumlah bakteri probiotik L. Daya terima panelis terhadap warna
acidophilus pada produk snack bar sinbiotik didapatkan karena adanya pembentukan warna
berada dikisaran 11,1 sampai 11,2 log cfu/g dimana coklat pada snack bar setelah proses
sudah memenuhi Standar Internasional FAO pemanggangan. Hal tersebut karena warna coklat
(2002), yaitu mengandung bakteri probiotik menunjukkan tingkat kematangan yang baik pada
minimal 7 log cfu/g produk. snack bar menurut panelis. Warna coklat pada
snack bar sinbiotik ubi jalar kuning dan kedelai
Kesukaan Terhadap Warna Snack Bar hitam jika dibandingkan dengan snack bar
Sinbiotik komersial memiliki warna yang lebih cerah. Jika
Pengaruh penambahan konsentrasi bakteri L.
snack bar komersial berwarna coklat agak tua,
acidophilus terhadap kesukaan warna snack bar
snack bar ubi jalar kuning dan kedelai hitam ini
sinbiotik berbasis tepung komposit ubi jalar kuning
memiliki warna coklat keemasan. Hal tersebut
dan kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel 2.
yang dapat meningkatkan nilai kesukaan panelis
Tabel 2. Pengaruh Penambahan Konsentrasi terhadap produk snack bar sinbiotik.
Bakteri L. acidophilus terhadap
Kesukaan Warna Snack Bar Sinbiotik
Berbasis Tepung Komposit Ubi Jalar Kesukaan Terhadap Aroma Snack Bar
Kuning dan Kedelai Hitam Sinbiotik
Pengaruh penambahan konsentrasi bakteri L.
Penambahan
Rata-rata Nilai acidophilus terhadap kesukaan aroma snack bar
Konsentrasi Bakteri
Kesukaan Warna sinbiotik berbasis tepung komposit ubi jalar kuning
L.acidophilus
A (8%) 3,47 a dan kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel 3.
B (10) 3,60 a Tabel 3. Pengaruh Penambahan Konsentrasi
C (12%) 3,12 a Bakteri L. acidophilus terhadap
D (14%) 3,62 a Kesukaan Aroma Snack Bar Sinbiotik
E (16%) 3,49 a Berbasis Tepung Komposit Ubi Jalar
Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang Kuning dan Kedelai Hitam
ditandai huruf yang sama menunjukan Penambahan
Rata-rata Nilai
tidak ada perbedaan yang nyata pada Konsentrasi Bakteri
Kesukaan Aroma
taraf uji 5% menurut uji Duncan L.acidophilus
A (8%) 3.25 a
Berdasarkan Tabel 2, menunjukan bahwa B (10) 3,45 a
setiap penambahan konsentrasi bakteri L. C (12%) 3,27 a
acidophilus menghasilkan warna snack bar D (14%) 3,31 a
sinbiotik yang tidak berbeda nyata yaitu E (16%) 3,42 a
kecoklatan. Hal tersebut karena kandungan bahan
Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang kuat. Penambahan konsentrasi bakteri pada
ditandai huruf yang sama menunjukan pembuatan snack bar sinbiotik ini tidak
tidak ada perbedaan yang nyata pada memberikan pengaruh terhadap rasa yang
taraf uji 5% menurut uji Duncan
dihasilkan karena bakteri L. acidophilus tidak
mengalami proses fermentasi saat proses
Berdasarkan Tabel 3, setiap penambahan
pembuatan snack bar sinbiotik sehingga tidak
konsentrasi bakteri L.acidophilus menghasilkan
mengubah rasa secara keseluruhan. Selain itu
pengaruh tidak berbeda nyata terhadap kesukaan
komponen susu skim pada kultur freeze dried L.
aroma snack bar sinbiotik berbasis tepung
acidophilus dapat menghasilkan sedikit rasa susu
komposit ubi jalar kuning dan kedelai hitam. Nilai
pada produk snack bar sinbiotik di semua
rata-rata kesukaan terhadap aroma adalah agak
perlakuan.
disukai (3,24-3,45). Aroma yang dihasilkan adalah
Rasa manis pada snack bar sinbiotik berasal
aroma khas baking serta aroma yang dihasilkan
dari madu yang mengandung glukosa dan fruktosa
dari bahan tambahan seperti madu. Aroma dari
dalam bentuk jenuh (Manyi-Loh, 2011). Selain itu
penambahan madu berasal dari beberapa
proses pemanggangan menyebabkan bahan baku
komponen volatil seperti aldehid, keton, asam,
khususnya tepung kedelai hitam yang mengandung
alcohol, hidrokarbon, norisoprenoid, terpen, dan
protein tinggi mengalami reaksi Maillard. Reaksi
benzen (Manyi-Loh, dkk., 2011)
Maillard tersebut menghasilkan senyawa
melanoidin yang merupakan komponen utama
Kesukaan Terhadap Rasa Snack Bar Sinbiotik
dalam membentuk warna dan cita rasa (Manley,
Pengaruh penambahan konsentrasi bakteri L.
2001). Senyawa tersebut menghasilkan
acidophilus terhadap kesukaan rasa snack bar
karakteristik sensori yang merangsang reseptor
sinbiotik berbasis tepung komposit ubi jalar kuning
dalam indera pengecap atau perasa dalam lidah,
dan kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel 4.
sehingga menghasilkan sensasi rasa. Panelis
Tabel 4. Pengaruh Penambahan Konsentrasi
mendeteksi rasa akibat adanya senyawa
Bakteri L. acidophilus terhadap
Kesukaan Rasa Snack Bar Sinbiotik melanoidin tersebut melalui indera pengecap yang
Berbasis Tepung Komposit Ubi Jalar menghasilkan rasa yang disukai.
Kuning dan Kedelai Hitam
Penambahan Kesukaan Terhadap Tekstur Snack Bar
Rata-rata Nilai
Konsentrasi Bakteri Sinbiotik
Kesukaan Rasa
L.acidophilus Pengaruh penambahan konsentrasi bakteri L.
A (8%) 3,24 a
acidophilus terhadap kesukaan tekstur snack bar
B (10) 3,67 a
C (12%) 3,60 a sinbiotik berbasis tepung komposit ubi jalar kuning
D (14%) 3,53 a dan kedelai hitam dapat dilihat pada Tabel 5.
E (16%) 3,62 a Tabel 5. Pengaruh Penambahan Konsentrasi
Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang Bakteri L. acidophilus terhadap
ditandai huruf yang sama menunjukan Kesukaan Tekstur Snack Bar Sinbiotik
tidak ada perbedaan yang nyata pada Berbasis Tepung Komposit Ubi Jalar
taraf uji 5% menurut uji Duncan Kuning dan Kedelai Hitam
Penambahan
Rata-rata Nilai
Berdasarkan Tabel 4, setiap penambahan Konsentrasi Bakteri
Kesukaan Tekstur
konsentrasi bakteri L.acidophilus menghasilkan L.acidophilus
A (8%) 3,27 a
pengaruh tidak berbeda nyata terhadap kesukaan
B (10) 3,29 a
rasa snack bar sinbiotik. Nilai rata-rata kesukaan C (12%) 3,33 a
terhadap rasa snack bar sinbiotik berkisar antara D (14%) 3,29 a
agak suka sampai suka (3,24-3,67). Berdasarkan E (16%) 3,49 a
penilaian panelis terhadap nilai kesukaan rasa Keterangan : Nilai rata-rata perlakuan yang
menunjukan bahwa snack bar sinbiotik memiliki ditandai huruf yang sama menunjukan
rasa agak manis serta memiliki rasa kedelai yang
tidak ada perbedaan yang nyata pada Adonan yang tidak konsisten ini
taraf uji 5% menurut uji Duncan mempengaruhi tekstur snack bar sinbiotik. Tekstur
keras dan mudah dipatahkan (crisp) dipengaruhi
Berdasarkan Tabel 5, setiap penambahan oleh banyaknya penggunaan gula dalam adonan
konsentrasi bakteri L. acidophilus menghasilkan (Maache-Rezzoug, et al., 1998). Air membentuk
kesukaan terhadap tekstur snack bar sinbiotik yang struktur snack bar sinbiotik yang lebih panjang dan
tidak berbeda nyata. Nilai rata-rata kesukaan sedikit lebih tebal, namun dengan penyerapan air
terhadap tekstur berkisar antara 3,27-3.49 yang rendah, maka perubahan ini tidak terlalu
menunjukkan panelis agak menyukai tekstur snack terlihat. Selama proses pemanggangan, air yang
bar sinbiotik. Imbangan tepung ubi jalar kuning menguap akan membentuk rongga-rongga di
dan tepung kedelai hitam yang sama membuat dalam snack bar sehingga dapat meningkatkan
tekstur snack bar sinbiotik yang dihasilkan di luar tingkat kerenyahan dan kemudahan untuk digigit
keras namun agak beremah saat dikonsumsi. dari snack bar sinbiotik.
Tekstur diujikan kepada panelis untuk melihat
sejauh mana penerimaan tekstur snack bar secara Penentuan Perlakuan Terbaik
subjektif selain diamati juga dengan alat Texture Tabulasi keseluruhan data hasil penelitian
Analyzer untuk penilaian secara objektif. yang meliputi total bakteri probiotik, kesukaan
Proses pengadonan snack bar sinbiotik terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur disajikan
pada Tabel 6. snack bar sinbiotik dengan
menggunakan metode all in. Bahan baku yang
penambahan konsentrasi bakteri L. acidophilus
digunakan mempengaruhi tekstur adonan. sebanyak 10% (perlakuan B) dipilih menjadi
Penambahan konsentrasi bakteri L. produk perlakuan terbaik.
acidophilus tidak mempengaruhi pembuatan
adonan serta hasil akhir produk setelah proses Tabel 6. Matriks Data Hasil Penelitian
pemanggangan. Hal ini disebabkan peran bakteri L.
acidophilus dalam bentuk freeze dried ini seperti
bahan kering yaitu susu, sehingga saat pembuatan
adonan bakteri ini menyatu sempurna dan adonan
menjadi kalis.
Penggunaan pemanis, dalam hal ini berupa
madu dapat menurunkan viskositas adonan dan
waktu relaksasi. Kandungan protein dan pati yang
terdapat pada tepung ubi jalar kuning dan tepung
kedelai hitam juga mempengaruhi struktur internal,
dimana kedua tepung ini harus mampu mengikat
air dan bahan cair lainnya untuk membentuk
adonan. Penggunaan lesitin ditambahkan untuk
mengurangi tegangan antara air dan minyak goreng
serta bahan cair lainnya sehingga dapat menyatu. Keterangan:
Adonan yang dihasilkan tergolong tidak konsisten  Arsiran menunjukkan perlakuan yang memiliki
karena penggunaan air yang dibawah 13,5% serta prospek terbaik
tidak adanya gluten yang menyerap air (Maache-
Rezzoug, et al., 1998). Penyerapan air dalam
adonan bergantung pada kemampuan penyerapan
air tepung ubi jalar kuning dan kedelai hitam.
Proses moulding dough untuk adonan yang tidak
konsisten dilakukan dengan tangan dan berkali-kali
hingga adonan dapat dibentuk.
Tabel 7. Hasil Pengamatan Penunjang Snack kadar protein yang terdapat pada snack bar adalah
Bar Sinbiotik Perlakuan Terbaik 9,38%. Hasil analisis menunjukkan bahwa snack
SNI 01-
No. Pengamatan
Perlakuan Komersial USDA
4216-1996
bar sinbiotik dengan penambahan konsentrasi
Terbaik * ** ***
****
1. Rafinosa 10.994 ppm - - -
bakteri L. acidophilus sebesar 10% (b/b) telah
1. Kadar Protein 11,60% 16,7%
Maks.
9,3%
25-50% memenuhi standar USDA 25048.
2. Kadar Air 6,64% 11,4%
Maks. - Tingginya kandungan protein pada snack bar
11,26%
3. Kadar Lemak 5,44% 20%
Maks.10 1,4-14 % sinbiotik ini diduga berasal dari tepung kedelai
,91%
Maks.12 120 kkal hitam yang digunakan serta susu skim yang
4. Nilai Kalori 141,39 kkal 140 kkal 0,93
kkal terdapat dalam kultur freeze dried bakteri L.
5. Kekerasan 6557,34 gF 5466,53 gF - -
acidophilus. Protein dalam snack bar memiliki
Keterangan : * Perlakuan terbaik pada penelitian pengaruh terhadap tekstur. Hal ini dipengaruhi oleh
utama (2016) sifat protein yang terdenaturasi ketika diberikan
** PT. Otsuka Amerta Indah (2014) suhu tinggi. Menurut Winarno (2002), denaturasi
***USDA National Nutrient Database adalah suatu perubahan atau modifikasi terhadap
for Standard Reference (2015) struktur sekunder, tersier, dan kuartener terhadap
****Badan Standarisasi Nasional
molekul protein, tanpa terjadinya pemecahan
(1996)
Rafinosa ikatan-ikatan kovalen. Ketika diberikan suhu
Nilai rafinosa yang terkandung dalam snack panas, ikatan protein akan menggumpal, dimana
bar sinbiotik dengan penambahan konsentrasi ikatan ini mengalami pengembangan rantai peptida
bakteri L. acidophilus sebesar 10% (b/b) adalah menjadi asimetrik sehingga viskositas protein
10.994 ppm. Rafinosa ini berasal dari tepung bertambah. Penambahan viskositas ini yang
komposit ubi jalar kuning dan kedelai hitam yang menyebabkan peningkatan tekstur kekenyalan
digunakan. Jumlah rafinosa dalam produk ini (chewiness) pada snack bar sinbiotik.
cukup tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber makanan oleh bakteri probiotik Kadar Air
L.acidophilus untuk menunjang pertumbuhan Berdasarkan hasil pengujian kadar air dengan
bakteri tersebut secara in vitro. metode gravimetri, kadar air yang terkandung
Li et al. (2009) menyebutkan bahwa ada dalam snack bar sinbiotik dengan penambahan
hubungan yang erat antara efek dosis probiotik dan konsentrasi bakteri L. acidophilus sebesar 10%
prebiotik terhadap efisiensinya. Akan tetapi (b/b) adalah 6,64 %. Nilai ini cukup rendah
pemberian oligosakarida dalam jumlah tertentu dibanding dengan kadar air snack bar komersial
dapat bersifat sebagai antinutrisi. Sinbiotik (maksimal 11.4%) dan kadar air snack bar menurut
merupakan aplikasi kombinasi dari probiotik dan standar USDA 25048 (maksimal 11.26%) sehingga
prebiotik, didasarkan pada prinsip menyediakan snack bar sinbiotik yang dihasilkan telah memiliki
probion yang kompetitif (mampu memfermentasi kadar air yang sesuai dengan standar USDA 25048
sumber energi) selama bersaing dengan populasi maupun snack bar komersial.
endogen, sehingga secara efektif meningkatkan Proses pemanggangan dapat menurunkan
kelangsungan hidup dan perlekatan dari mikrobial kadar air karena evaporasi yang diikuti
hidup yang diberikan, pada saluran pencernaan perpindahan air dari adonan permukaan atmosfer
inang (Gibson dan Roberfroid, 1995). oven. Nilai penurunan kadar air dapat mencapai
4% (Manley, 2001). Optimumnya proses
Kadar Protein pemanggangan dapat menyebabkan rendahnya
Kadar protein yang terkandung dalam snack kadar air snack bar sinbiotik perlakuan B. Selain
bar sinbiotik dengan penambahan konsentrasi itu, keberadaan gula yang bersifat higroskopis
bakteri L. acidophilus sebesar 10% (b/b) adalah seharusnya mampu mengikat kandungan air dalam
11,60%. Hal ini menunjukan bahwa snack bar bahan (Manley, 2001). Namun, gula yang dipakai
sinbiotik yang dihasilkan merupakan snack bar dalam pembuatan snack bar sinbiotik yang berupa
tinggi protein. Menurut USDA 25048 (2015),
madu belum mampu mengikat banyak kandungan sudah melebih nilai kalori snack bar komersial.
air. Snack bar sinbiotik rendah kalori ini dapat
Snack bar sinbiotik dengan kadar air yang dimanfaatkan konsumen penderita diabetes melitus
tinggi sangat rentan rusak, Maka dari itu, kemasan tipe 2 sebagai makanan selingan, sehingga
yang digunakan harus tepat. Kemasan yang berdasarkan data tersebut snack bar sinbiotik ini
sebaiknya digunakan untuk produk adalah dapat dikonsumsi 1 ½ porsi.
kemasan metalized plastic, yang dapat menahan
penyerapan air dari lingkungan ke dalam produk. Nilai Kekerasan
Kemasan yang baik juga dapat menambah umur Kekerasan adalah salah satu parameter utama
simpan produk. dari karakteristik secara mekanik (Szczesniak,
1974). Kekerasan dinilai dari tekanan maksimum
Kadar Lemak pada kompresi pertama. Nilai kekerasan
Kadar lemak yang terkandung dalam snack dipengaruhi oleh ikatan antar komponen penyusun
bar sinbiotik dengan penambahan konsentrasi snack bar. Nilai kekerasan snack bar sinbiotik
bakteri L. acidophilus sebesar 10% (b/b) adalah dengan penambahan konsentrasi bakteri L.
5,44%. Hasil ini sesuai dengan syarat SNI acidophilus sebesar 10% (b/b) yang diuji dari alat
mengenai makanan diet kontrol berat badan, yaitu Texture Analyzer adalah 6557,34 gF. Berdasarkan
antara 1.4-14% juga sesuai dengan syarat SNI 01- metode kompresi yang didapat dalam bentuk
4216-1996 dimana kadar lemak harus berada di Texture Profile Analysis (TPA), nilai kekerasan
kisaran 3%-30%. Nilai kadar lemak snack bar 2000-4000 gF menunjukan bahwa produk
sinbiotik ini juga masih jauh di bawah nilai kadar memiliki tekstur yang keras.
lemak produk komersial, yaitu 20%. Perbedaan
nilai kadar lemak ini dapat disebabkan oleh KESIMPULAN DAN SARAN
penggunaan bahan baku lemak, dimana produk
komersial menggunakan mentega dan produk Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat ditarik
snack bar sinbiotik perlakuan terbaik
kesimpulan bahwa:
menggunakan minyak goreng. Nilai kadar lemak
a. Snack bar sinbiotik berbahan baku tepung
produk yang rendah ini juga dipengaruhi oleh nilai
komposit tepung ubi jalar kuning dan kedelai
kadar lemak bahan baku imbangan. Ubi jalar
hitam dengan penambahan bakteri L.
kuning memiliki kadar lemak 0.45% (Anwar, et al.,
acidophilus pada berbagai konsentrasi
1993) sedangkan kacang kedelai hitam memiliki
memberikan pengaruh terhadap total bakteri
nilai kadar lemak 5,43%. Selain itu jumlah
probiotik L.acidophilus namun tidak berbeda
penggunaan lesitin juga mempengaruhi kadar
nyata terhadap kesukaan terhadap warna,
lemak produk.
aroma, rasa dan tekstur.
b. Snack bar sinbiotik berbahan baku tepung
Kalori
komposit tepung ubi jalar kuning dan kedelai
Nilai kalori yang terkandung dalam snack bar
hitam pada penambahan konsentrasi bakteri L.
sinbiotik dengan penambahan konsentrasi bakteri
acidophilus 10% (b/b) terpilih sebagai snack
L. acidophilus sebesar 10% (b/b) yang didapat dari
bar sinbiotik yang memiliki karakteristik paling
alat Bomb Calorimeter C-2000 adalah 141,39
baik berdasarkan pengujian hedonik dengan
kkal/30 g sajian. Nilai kalori ini belum memenuhi
warna, aroma, rasa dan tekstur dinilai agak suka
nilai kalori setara dengan energi asupan makanan
hingga disukai oleh panelis serta mengandung
selingan yaitu sekitar 200 kalori (Kementrian
total bakteri 11,2 log cfu/g, kadar proterin
Kesehatan RI, 2009). Namun, sudah memenuhi
11,60%, kadar air 6,64%, kadar lemak 5,44%,
persyaratan nilai kalori yang disarankan oleh
nilai kalori 141,39 kkal/30g dan nilai kekerasan
USDA 25048 (2015) sebesar 120.9 kkal/30 g dan
6557,34 gF.
oleh SNI 01-4215 (1996) mengenai makanan diet
kontrol berat badan sebesar 120 kkal/30 g, serta
Saran Available at : http://www.mdpi.com/1422-
Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk 0067/12/12/9514/htm (diakses 6 Juni 2016).
meneliti kemampuan hidup bakteri probiotik L. Palupi, N.S., F.R. Zakaria, dan E. Pradingmurti.
2007. Metode Evaluasi Efek Negatif
acidophilus yang terdapat pada snack bar sinbiotik
Komponen Non Gizi. Laporan Departemen
pada dinding saluran penceranaan sebagai salah Ilmu dan Teknologi Pangan. Institut Pertanian
satu syarat agar bakteri L. acidophilus dapat Bogor. Bogor.
berperan sebagai probiotik dan produk ini berperan Persagi. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan
sebagai produk sinbiotik serta disarankan untuk (DKBM). Jakarta.
meneliti umur simpan produk serta kemasan yang Salminen S., Wright A. V., Ouwehand A. 2004.
cocok untuk produk. Selain itu juga mengenai Lactic Acid Bacteria: Microbiology and
Fungtional Aspects. 2nd edition. Revised and
formulasi untuk memperbaiki tekstur dapat
Expanded. Marcel Dekker, Inc., New York.
dilakukan untuk mendapatkan tekstur yang Sari, D.P. 2015. Pengaruh Konsentrasi Susu Skim
mendekati produk komersial dan disukai panelis. Dan Maltodekstrin Sebagai Penyalut Terhadap
Viabilitas Dan Karakteristik Mikroenkapsulasi
DAFTAR PUSTAKA Suspensi Bakteri Lactobacillus Acidophilus
Dengan Metode Freeze Drying. Usulan
Anwar, F., Setiawan, dan A. Sulaeman. 1993. Studi Penelitian. Fakultas Teknologi Industri
Karakteristik Fisiko Kimia dan Fungsional Pertanian. Universitas Padjadjaran,
Pati dari Tepung Ubi Jalar Serta Jatinangor.
Pemanfaatannya dalam Rangka Diversifikasi USDA. 2015. National Nutrient Database for
Pangan. PAU Pangan dan Gizi IPB, Bogor. Standard Reference. Basic Report 25048,
Badan Standarisasi Nasional. 1996. Syarat Mutu Snacks, Nutri-Grain Fruit and Nut Bar. The
Makanan Diet Kontrol Berat Badan. SNI 01- National Agricultural Library, USA.
4216-1996. BSN, Jakarta Widarta, Frans. 2012. Kajian Penambahan Kultur
FAO. 2002. Joint FAO/ WHO Working Group Freeze Dried Terhadap Karakteristik Biskuit
Report on Drafting Guidelines for the Sinbiotik Berbahan Baku Tepung Komposit.
Evaluation of Probiotics in Food. FAO. Skripsi. Fakultas Teknologi Industri Pertanian.
London. Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Havenaar, R., and H. Jos, J. Huis in`t Veld. 1992. Winarno, F.G. 2002. Kimia Pangan Dan Gizi. PT.
Probiotics: A General View in The Lactic Acid Gramedia Pustaka Utama.
Bacteria in Health and Disease. Wood, B.J.B.
(ed.). New York: Blackie Academic and
Profesional.
Kementrian Kesehatan RI, 2009. Pedoman Praktis
Memantau Status Gizi Orang Dewasa.
Available at : http.//www.Kementrian
Kesehatan.go.id/. (Diakses 1 Juni 2016)
Li J, Beiping T, Kangsen M. 2009. Dietary
Probiotic Bacillus OJ and
Isomaltooligosaccharides Influence The
Intestine Microbial Populations, Immune
Responses and Resistance To White Spot
Syndrome Virus In Shrimp (Litopenaeus
vannamei). Aquaculture 291: 35–40.
Manley, D. J. R. 2001. Biscuit, Crackers, Cookies
Recipes for The Industry. Woodhead Ltc. and
CRC Press LLC, USA.
Manyi-Loh, C. E., R. N. Ndip, dan A.M. Clarke.
2011. Volatile Compounds in Honey: A
Review on Their Involvement in Aroma,
Botanical Origin Determination and Potential
Biomedical Activities. Online. Crop
Management Doi:10.3390/ijms12129514.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai