Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
yang diampu oleh Ibu Inayatilah Ridwan, SHI, M.Pd
Disusun oleh:
FAKULTAS FARMASI
CIMAHI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul
“Konsep Ketuhanan dan Konsep Kerasulan”.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….…...ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..2
1.4 Manfaat Makalah……………………………………………………….2
1.5 Metode Penyusunan Makalah…………………………………………..2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Ketuhanan……………………………………………………...4
2.1.1 Siapa itu Tuhan …………………………..………………………4
2.1.2 Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan……………………...5
2.1.3 Ajaran Islam Tentang Kemahaesaan Tuhan……………………...7
2.1.4 Wahdaniyat Allah……………………………………………….10
2.2 Konsep Kerasulan
2.2.1 Pengertian Nabi dan Rasul……………………………………...10
2.2.2 Perbedaan Nabi dan Rasul………………………………………11
2.2.3 Hukum Beriman kepada Nabi dan Rasul……………………….11
2.2.4 Ulul Azmi……………………………………………………….12
2.2.5 Akhlak Rasul……………………………………………………12
2.2.6 Keistimewaan Rasul…………………………………………….13
2.2.7 Peranan Rasul…………………………………………………...18
2.2.8 Adab Terhadap Rasul…………………………………………...23
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………24
3.2 Saran…………………………………………………………………..24
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
1. Pemikiran Barat
a) Dinamisme
b) Animisme
c) Politeisme
d) Henoteisme
e) Monoteisme
Ini berarti bahwa wujud Allah lain sama sekali dari wujud
alam semesta. Ia tidak dapat disamakan dalam bentuk apapun juga.
Karena itu Ia disbut wajibul wujud. Pernyataan ini mempunyai
makna bahwa hanya Allah lah yang abadi dan wajib eksistensi atau
wujud – Nya. Selain dari Dia, semuanya mumkinul wujud artinya
boleh ada boleh tiada seperti eksistensi manusia dan seluruh alam
semesta yang pada waktunya akan hancur binasa.
1. Wahdaniyat Rububiyah
2. Wahdaniyat Uluhiyah
Diwajibkan mengetahui
Tidak wajib mengetahui
Pengetahuan bilangan dan nama 25
bilangan dan nama Nabi
orang Rasul
3. Tabligh (Menyampaikan)
Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia,
pasti disampaikan. Sifat mustahilnya: Kitman (menyembunyikan).
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah
menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi
apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu
persatu.” (QS Al-Jin: 28)
4. Fathonah (Cerdas)
Dalam menyampaikan ayat Al-Quran dan kemudian
menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan kecerdasan
yang luar biasa. Sifat mustahilnya: Baladah (bodoh).
Rasul harus mampu menjelaskan firman-firman Allah SWT
kepada kaumnya sehingga mereka mau memeluk Islam. Rasul juga
harus mampu berdebat dengan orang-orang kafir dengan cara yang
sebaik-baiknya.
1. Wahyu
Di antara nabi dan rasul ada yang langsung berbicara dengan Allah
dan ada yang melalui perantara Malaikat jibril, sehingga mereka
mengetahui perkara-perkara ghaib dengan wahyu tersebut.
2. Kemaksuman (al-ismah)
ِ ُ سو ُل َب ِل ْغ َمآأ
ُنز َل ِإلَيْكَ ِمن َّر ِبكَ َو ِإن لَّ ْم ت َ ْف َع ْل فَ َما َبلَّ ْغتَ ِر َسالَتَهُ َوهللا َّ َياأ َ ُّي َها
ُ الر
َاس إِ َّن هللاَ الَ َي ْهدِي ْالقَ ْو َم ْالكَافِ ِرين ِ َّص ُمكَ ِمنَ الن ِ يَ ْع
ط ْعنَا ِم ْنهُ ْال َوتِينَ فَ َما ِمن ُكم ِم ْن أَ َح ٍد ِ ض اْألَقَا ِوي ِل أل َ َخذْنَا ِم ْنهُ بِ ْاليَ ِم
َ َين ث ُ َّم لَق َ َولَ ْو تَقَ َّو َل َعلَ ْينَا َب ْع
ِ َع ْنهُ َح
َاج ِزين
سلَّ َم نَائِ َمةٌ َع ْينَاهُ َو َال يَنَا ُم قَ ْلبُهُ َو َكذَلِكَ ْاأل َ ْن ِبيَا ُء تَنَا ُم أ َ ْعيُنُ ُه ْم َو َال تَنَا ُم َّ صلَّى
َ َّللاُ َعلَ ْي ِه َو ُّ َوالنَّ ِب
َ ي
قُلُوبُ ُه ْم
Para nabi dan rasul walaupun telah meninggal dunia, namun mereka
tetap hidup di kuburannya dalam keadaan shalat, sebagaimana
diberitakan Rasulullah dalam sabdanya:
َصلُّ ْون
َ ُاأل َ ْن ِبيَا ُء أَحْ يَا ٌء فِ ْي قُب ُْو ِر ِه ْم ي
“Para nabi itu tetap hidup di kuburan mereka dalam keadaan shalat.”
Dalam ayat yang mulia ini, Allah menjelaskan tugas, dasar dakwah
dan inti risalah para rasul. Yaitu mengajak kepada tauhid,
mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah dan menjauhi segala
sesembahan selainNya. Hal ini juga disebutkan dalam firmanNya:
ِ ُ سو ُل بَ ِل ْغ َمآأ
ُنز َل ِإلَيْكَ ِمن َّر ِبكَ َو ِإن لَّ ْم ت َ ْفعَ ْل فَ َما بَلَّ ْغتَ ِر َسالَتَهُ َوهللا َّ يَاأَيُّ َها
ُ الر
َاس ِإ َّن هللاَ الَ َي ْهدِي ْالقَ ْو َم ْالكَافِ ِرين ِ َّص ُمكَ ِمنَ الن ِ يَ ْع
َاس َمانُ ِز َل ِإلَ ْي ِه ْم َولَ َعلَّ ُه ْم َيتَ َف َّك ُرون ِ َالزب ُِر َوأَنزَ ْلنَآ ِإ َل ْيك
ِ َّالذ ْك َر ِلت ُ َب ِينَ ِللن ُّ ت َو
ِ ِبال َب ِينَا
َأ ُ ْولَئِكَ الَّذِينَ َهدَى هللاُ فَ ِب ُهدَا ُه ُم ا ْقت َ ِد ْه قُل ْلأ َ ْسئَلُ ُك ْم َعلَ ْي ِه أَجْ ًرا ِإ ْن ه َُو إِالَّ ِذ ْك َرى ِل ْلعَالَ ِمين
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al
Ahzab:21].
ُض َمآ أَنزَ َل هللا ِ َوأ َ ِن احْ ُكم بَ ْينَ ُهم ِب َمآأَنزَ َل هللاُ َوالَتَت َّ ِب ْع أ َ ْه َوا َء ُه ْم َواحْ ذَ ْر ُه ْم أَن يَ ْفتِنُوكَ َعن بَ ْع
اس ً ِض ذُنُو ِب ِه ْم َو ِإ َّن َكث
ِ َّيرا ِمنَ الن ِ ِإلَيْكَ فَإِن ت ََولَّ ْوا فَا ْعلَ ْم أَنَّ َما ي ُِريد ُ هللاُ أَن ي
ِ ُصيبَ ُهم بِ َب ْع
َلَفَا ِسقُون
َش ِهيدًا َعلَ ْي ِهم ِم ْن أَنفُ ِس ِه ْم َو ِج ْئنَا ِبكَ َش ِهيدًا َعلَى هَآ ُؤالَ ِء َون ََّز ْلنَا َعلَيْك َ ث فِي ُك ِل أ ُ َّم ٍة
ُ َويَ ْو َم نَ ْب َع
َش ْىءٍ َو ُهدًى َو َرحْ َمةً َوبُ ْش َرى ِل ْل ُم ْس ِل ِمين َ ْال ِكت
َ َاب ِت ْب َيانًا ِل ُك ِل
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep ketuhanan dan kerasulan merupakan hal yang sangat
penting bagi kita sebagai seorang muslim. Seorang muslim harus benar-
benar mengenal Tuhannya sehingga dapat beriman dengan sepenuh hati.
Begitu juga kepada Rasulnya, seorang muslim yang memahami berbagai
aspek kerasulan dengan baik akan senantiasa mempercayai dan menjalani
sunnah-sunnahnya. Dengan demikian, hidup seorang muslim akan bahagia
baik di dunia maupun di akhirat.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, penulis menyarankan agar pembaca
lebih mendalami pemahaman mengenai konsep ketuhanan dan kerasulan
melalui berbagai referensi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, M.D. (1998). Pendidikan Agama Islam. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta.
https://almanhaj.or.id/2951-rasul-tugas-dan-kekhususannya.html
https://www.slideshare.net/SitiFatimah63/konsep-kerasulan
http://rizkyfajar09.blogspot.com/2013/11/tugas-agama-islam-konsep-
kerasulan.html
https://www.materikelas.com/iman-kepada-rasul-pengertian-hukum-dan-ayat-
yang-menjelaskan-tentang-iman-kepad-rasul/