Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL

OLEH :

NAMA : AGUSTINA CAHAYA

NIM : 1905030358

1. Kualitas Nutrisi Silase Berbahan Baku Singkong Yang Diberi Enzim Cairan Rumen Sapi
dan Leuconostoc Mesenteroides
Nutritive Quality Of Cassa-Va Based Silage Added Cattle Rumen Liquor Enzyme and
Leuconostoc Mesenteroide.

No.

1 Jumlah Penyusun Disusun oleh 5 orang


.
Hanya menggunakan angka
2 Penomoran Judul
.
3 Abstrak Menjelaskan tentang kualitas nutrisi silase bahan baku
.
singkong. Bahan singkong dihidrolisis dengan enzim minuman
keras. caĴ le rumen dan diinkubasi selama 24 jam. Si produk
terhidrolisis ditambahkan L. mesenteroides dan diberi peka
dalam silo mini selama 30 hari. Dirancang dalam desain yang
sepenuhnya acak dengan 15 perawatan dan 3 replikasi.

4 Tujuan Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengevaluasi kualitas


.
nutrisi bahan berbasis singkong silase dengan enzim minuman
keras caĴ le rumen dan Leuconostoc mesenteroides sebagai
pakan ungags
5 Daftar Pustaka Terdiri dari 39 jumlah daftar pustaka
.
6 Manfaat Penelitian ini dilakukan untuk 26 Edisi April 2010 mengkaji
.
pengaruh penambahan enzim cairan rumen sapi dan L.
mesenteroides terhadap kualitas nutrisi silase bahan baku
singkong BBS.

Latar Belakang
Perkembangan industri peternakan di Indonesia menuntut ketersediaan pakan
yang murah, berkualitas baik, dapat tersedia setiap saat dan tidak bersaing dengan
kebutuhan manusia. Hasil samping pertanian dan industri pengolahan singkong
merupakan salah satu alternatif bahan baku pakan yang dapat dipergunakan karena
produksi yang besar dan ketersediaannya terjamin sepanjang tahun. Penggunaan hasil
samping tanaman singkong dalam campuran pakan unggas masih terbatas (10%-15%)
karena kandungan serat kasar dan sianida yang tinggi. Salah satu cara untuk
menghilangkan batasan penggunaan bahan baku tersebut, yaitu dengan fermentasi
anaerob (silase) yang dikombinasikan dengan penambahan enzim cairan rumen dan
bakteri Leuconostoc mesenteroides.
Penambahan cairan rumen difokuskan pada aktivitas enzim pendegradasi serat
yang terdapat dalam cairan rumen, diantaranya enzim pemecah serat yang merupakan
komplek multienzim, seperti endoglukonase, eksoglukonase, β-glukosidase
(Purnomohadi, 2006), xilanase, xilosidase, asetil xilan, esterase dan asetil esterase
(Lamid et al., 2006). Bakteri L. mesenteroides dapat mendegradasi sianida lebih baik
dibandingkan bakteri asam laktat lain, karena mempunyai aktivitas β–glukosidase yang
tinggi, yaitu 25,18x 10-4 μM/ml/menit (Kobawila et al., 2005). Selain sebagai penghasil
asam laktat, bakteri L. mesenteroides diharapkan dapat mempercepat proses penurunan
pH silase. Semakin cepat pH turun maka enzim proteolisis yang bekerja pada protein juga
dapat ditekan. Dengan demikian diharapkan kombinasi penggunaan enzim cairan rumen
dan L. mesenteroides mampu meningkatkan kualitas silase bahan baku singkong (BBS).
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan enzim cairan rumen sapi
dan L. mesenteroides terhadap kualitas nutrisi silase bahan baku singkong BBS.
2. Pemberian Pakan Komplit Dengan Rasio Jerami Padi Dan Konsentrat Yang Berbeda
Terhadap Retensi Nitrogen Dan Energi Kambing Kacang Betina
(Offering Complete Feed With Different Ratio Of Rice Straw And Concentrate On Nitrogen
And Energy Retention Of Female Local Goat)

No.

1. Jumlah Penyusun 3 orang penyusun


Hanya Menggunakan angka
2. Penomoran Judul
3. Abstrak Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing
kacang betina sebanyak 12 ekor dengan kisaran umur 8 – 10
bulan, rata-rata berat badan awal ternak ± 12,2 kg dengan
koefisien variasi sebesar 22,5 %. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3
perlakuan dan 4 kelompok.
4. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian pakan komplit dengan rasio jerami padi dan
konsentrat yang berbeda terhadap retensi nitrogen dan energi
kambing kacang betina. Ternak yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kambing kacang betina sebanyak 12 ekor
dengan kisaran umur 8 – 10 bulan, rata-rata berat badan awal
ternak ± 12,2 kg dengan koefisien variasi sebesar 22,5 %.
Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak
kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 4 kelompok.
5. Daftar Pustaka Terdiri dari 17 jumlah daftar pustaka
6. Manfaat Pemanfaatan pakan komplit oleh ternak maka perlu dilakukan
pengukuran retensi nitrogen dan energi. Pengukuran retensi
nitrogen dilakukan untuk menilai kualitas protein pakan yang
digunakan oleh ternak sehingga dapat digunakan sebagai
gambaran penggunaan protein dalam tubuh. Retensi nitrogen
secara umum menunjukkan nutrien dalam pakan ternak
(Keshan dan Singh, 1980). Pengukuran retensi energi
dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan energi dalam
pakan. Retensi nitrogen dan energi menentukan apakah pakan
yang diberikan sudah mampu memenuhi kebutuhan ternak
atau ternak merombak jaringan tubuh untuk memenuhi
kebutuhannya.

Latar Belakang

Kambing kacang merupakan salah satu ternak ruminansia yang mampu


memanfaatkan berbagai jenis bahan pakan berkualitas rendah karena mempunyai
mikroorganisme yang hidup dan berkembang di dalam rumen. Kambing kacang juga
mempunyai potensi untuk dikembangkan, potensinya adalah mudah pemeliharaan dan
tingkat fertilitasnya yang tinggi Jakfar (2010). Hal ini dapat dikembangkan sebagai usaha
dalam skala besar. Dengan meningkatnya skala usaha, keterbatasan ketersedian hijauan
terutama pada musim kemarau sangat berpengaruh terhadap produktivitas ternak karena
kekurangan pakan.

Masalah kekurangan pakan tersebut perlu dicarikan pemecahan masalah dengan


memanfatkan pakan alternatif sebagai pengganti hijauan, salah satu alternatifnya yaitu
jerami padi. Jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan
untuk pakan ternak, tetapi memiliki kandungan protein kasar yang rendah dengan
kandungan serat kasar yang tinggi (Warta, 2003 disitasi Ichwani et al., 2013). Lebih
lanjut dikatakan Purbowati dan Dilaga (2005) disitasi Setiyadi et al., (2013) bahwa
kandungan karbohidrat fermentabel yang rendah, serta ikatan lignin dan silika yang tinggi
menyebabkan jerami padi sulit dicerna ternak. Hal ini yang menjadi kendala dalam
penggunaannya sebagai pakan ternak Kendala tersebut dapat dikurangi dengan cara
dibuat menjadi pakan komplit.
Secara umum pakan komplit adalah suatu teknologi formulasi pakan yang
mencampur semua bahan pakan yang terdiri dari jerami dan konsentrat yang dicampur
menjadi satu tanpa atau hanya sedikit tambahan rumput segar. Parakkasi (1999)
melaporkan bahwa penggunaan jerami sebagai pakan ternak ruminansia harus diimbangi
dengan pemberian konsentrat, sehingga kebutuhan ternak dapat terpenuhi. Dengan
penambahan konsentrat maka akan lebih menjamin ketersediaan nutrien bagi ternak dan
kehidupan mikroba rumen (Sumoprastowo, 1993 disitasi Nuraini et al., 2014). Lebih
lanjut dijelaskan Purbowati et al., (2003) bahwa dengan pemberian konsentrat maka akan
lebih meningkatkan konsentrasi energi ransum.
Untuk mengetahui sejauh mana pemanfaatan pakan komplit oleh ternak maka
perlu dilakukan pengukuran retensi nitrogen dan energi. Pengukuran retensi nitrogen
dilakukan untuk menilai kualitas protein pakan yang digunakan oleh ternak sehingga
dapat digunakan sebagai gambaran penggunaan protein dalam tubuh. Retensi nitrogen
secara umum menunjukkan nutrien dalam pakan ternak (Keshan dan Singh, 1980).
Pengukuran retensi energi dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan energi dalam pakan.
Retensi nitrogen dan energi menentukan apakah pakan yang diberikan sudah mampu
memenuhi kebutuhan ternak atau ternak merombak jaringan tubuh untuk memenuhi
kebutuhannya.

Journal 1 Kelebihan Kelemahan


Penjelasan lebih rinci Teknik penulisan kurang
konsisten dan rapi

Journal 2 Kelebihan Kelemahan


Teknik penulisannya Penjelasannya masih belum
sudah sangat konsisten dan terperinci dan bahasa dalam
rapi. tulisannyapun masih sulit untuk
dipahami

Anda mungkin juga menyukai