1
Program Sarjana Ilmu Peternakan, Fakultas Peternakan, PSDKU Universitas Padjadjaran
2
Departemen Nutrisi Ternak dan Teknologi Pakan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas
Padjadjaran. Kampus Jatinangor, Jl. Raya Bandung-Sumedang KM.21, Jatinangor,
Sumedang, Jawa Barat 45363
ABSTRAK
Silase merupakan pengawetan hijauan pakan ternak melalui
KORESPONDENSI DAN fermentasi anaerob sehingga dapat disimpan dalam jangka
RIWAYAT ARTIKEL waktu yang relatif lama dan memenuhi kebutuhan nutrisi
ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan dedak fermentasi terhadap kualitas fisik dan pH
Hansa Aglazziyah silase rumput gajah cv. Hawaii. Penelitian dilaksanakan pada
3 November 2019 – 15 Januari 2020 di kelompok ternak
Fakultas Peternakan, Mekar Jaya, Dusun Cikangkung RT 01 RW 03, Desa
Universitas Padjadjaran. Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran
Kampus Jatinangor, Jl. Raya serta Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia
Bandung-Sumedang Km. 20, Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas
Sumedang, Jawa Barat Padjadjaran. Penelitian menggunakan metode eksperimental
405363 dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dari 3 perlakuan dan
6 ulangan. Perlakuan terdiri atas P1 (penggunaan 1% dedak
fermentasi), P2 (penggunaan 3% dedak fermentasi), dan P3
email : (penggunaan 5% dedak fermentasi). Hasil penelitian
hansaeffendi@gmail.com menunjukkan bahwa penggunaan dedak fermentasi dengan
berbagai dosis mempengaruhi warna dan aroma silase, namun
Dikirim I : Juli 2020 tidak mempengaruhi tekstur dan pH silase rumput gajah
Diterima : September 2020 (Pennisetum purpureum). Penggunaan dedak fermentasi
dosis 5% menghasilkan silase dengan kategori terbaik yaitu
mempunyai warna hijau kekuningan dan aroma asam
fermentasi.
silase rumput gajah adalah P1 (27,58°C), P2 dkk. (1991) bahwa bakteri asam laktat
(27,38°C), dan P3 (27,32°C). Tingginya suhu tumbuh baik pada kondisi asam. Bakteri
silase pada P1 menyebabkan terjadinya aerob akan memanfaatkan oksigen yang
degradasi klorofil. Arrohmah (2007) dalam terdapat pada media fermentasi sehingga
penelitiannya menyebutkan bahwa klorofil proses respirasi aerob berlangsung lebih
mudah terdegradasi oleh cahaya, suhu, dan cepat. Hal ini menyebabkan warna silase
oksigen menjadi molekul turunannya. yang dihasilkann tidak gelap seperti
Degradasi klorofil akibat peningkatan suhu kecoklatan sampai hitam. Cepat lambatnya
akan mempercepat pembentukan pigmen proses respirasi oksigen dalam silo
pheophytin yang menyebabkan warna silase tergantung dosis dedak fermentasi yang
memudar menjadi hijau kecoklatan. ditambahkan. Dedak fermentasi merupakan
Perubahan warna silase disebabkan media substrat yang dimanfaatkan sebagai
oleh pengaruh suhu selama proses ensilase. sumber energi dan media pertumbuhan
Tinggi dan rendahnya suhu yang dihasilkan bakteri pembentuk asam laktat. Semakin
tergantung pada aktivitas bakteri anaerob tinggi penambahan dosis dedak fermentasi
pada proses fermentasi. Peningkatan suhu menunjukkan hasil yang semakin baik.
pada proses ensilase dapat menyebabkan
kandungan panas dalam silase meningkat. Aroma Silase Rumput Gajah
Ensminger dan Olentine (1978) menyebutkan
bahwa silase yang suhunya terlalu tinggi Aroma merupakan salah satu indikator
dapat menyebabkan kandungan panas dalam untuk menentukan kualitas fisik silase,
silase meningkat, sehingga warna yang karena dapat menunjukkan ada tidaknya
dihasilkan coklat tembakau atau coklat penyimpangan ketika proses fermentasi
kehitaman. Tingginya suhu silase dapat berlangsung. Mannetje (1999) menyebutkan
diatasi dengan pemadatan dan penambahan bahwa silase kategori baik menghasilkan
karbohidrat mudah larut agar proses aroma khas fermentasi yang menandakan
fermentasi anaerob dapat terkendali. bahwa proses fermentasi anaerob berjalan
Penambahan dedak fermentasi pada dengan baik. Rataan penilaian aroma silase
silase rumput gajah dapat meningkatkan rumput gajah dengan berbagai dosis
pertumbuhan bakteri asam laktat pada proses penggunaan dedak fermentasi ditampilkan
fermentasi anaerob. Hal ini karena dedak pada Tabel 1. Hasil analisis Ragam
fermentasi merupakan media substrat yang menunjukkan bahwa tingkat penggunaan
memberikan lingkungan optimal untuk dedak fermentasi berpengaruh nyata
pertumbuhan bakteri asam laktat. pH dedak (P<0,05) terhadap aroma yang dihasilkan
fermentasi yang dihasilkan pada penelitian oleh silase rumput gajah. P1 nyata
ini adalah 4,4, dimana menurut McDonald, menghasilkan kualitas aroma silase yang