Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Agripet Vol 20 (2): 168-176, Oktober 2020

p-ISSN: 1411-4623 | e-ISSN: 2460-4534 Accredited: 28/E/KPT/2019


available online at http://jurnal.unsyiah.ac.id/agripet

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai


Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen Segar
Domba Ekor Tipis
(The utilization of ammoniated lemongrass waste (Cymbopogon nardus) as a partial replacement
of basal feed on the quality of fresh semen of Javanese thin tailed sheep)

Cut Intan Novita1*, Cici Helviza1, dan Asril1


1
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia

ABSTRAK. Suatu penelitian tentang kualitas semen segar domba ekor tipis yang diberikan limbah sereh wangi (Cymbopogon
nardus) amoniasi sebagai pengganti sebagian pakan basal, dilakukan dengan metode Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL)
dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan A adalah tanpa pemberian limbah sereh wangi amoniasi (kontrol), perlakuan B
pemberian limbah sereh wangi amoniasi (10%), perlakuan C pemberian limbah sereh wangi amoniasi (20%), perlakuan D
pemberian limbah sereh wangi amoniasi (30%). Parameter yang diamati secara makroskopis yaitu volume, warna, bau,
konsistensi dan pH. Sedangkan parameter yang diamati dengan mikroskopis yaitu konsentrasi, motilitas individu, dan motilitas
massa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah sereh wangi amoniasi 10%-30% tidak berpengaruh nyata
(P>0.05) terhadap pengujian kualitas semen segar baik secara makroskopis dan mikroskopis. Pemberian limbah sereh wangi
amoniasi sebagai pengganti sebagian hijauan pakan sampai taraf 30% pada domba ekor tipis jantan tidak berpengaruh negatif
terhadap kualitas dari semen domba ekor tipis baik pada pengujian makroskopis maupun mikroskopis.
Kata kunci: Domba ekor tipis, limbah sereh wangi, amoniasi, kualitas semen segar

ABSTRACT. A study on the quality of fresh semen of Javanese thin tailed sheep with ammoniated the waste of lemongrass
(Cymbopogon nardus) as a partial replacement for basal feed, was carried out by the Latin Square Design (LSD) experimental
method with 4 treatments and 4 replications. Treatment A was without ammoniated (control) lemongrass waste, treatment B was
ammoniated lemongrass waste (10%), treatment C was ammoniated lemongrass waste (20%), treatment D was ammoniated
lemongrass waste (30%). The parameters observed macroscopically are volume, color, odor, and consistency. While the
parameters observed microscopically are concentration, individual motility, and mass motility. The results showed that the
administration of 10% - 30% ammoniated lemongrass waste had no significant effect (P> 0.05) on testing the quality of fresh
semen both macroscopically and microscopically. The feeding of ammoniated lemongrass waste as a partial replacement of basal
feed up to 30% in male rams did not have a negative effect on the quality of semen of thin sheep in both macroscopic and
microscopic testing.
Keywords: Javanese thin-tailed sheep, lemongrass waste, ammoniation, quality of fresh semen

PENDAHULUAN1 Ruminansia merupakan ternak penyedia


protein hewani yang berpotensi untuk
Pakan memiliki peran penting bagi ternak,
dikembangkan Penyediaan pakan hijauan untuk
antara lain untuk pertumbuhan, bereproduksi,
ternak ruminansia yang bertumpu pada rumput,
mempertahankan hidup, menghasilkan produk
menjadi pembatas pengembangan ternak
hewani bagi ternak muda, serta menghasilkan
ruminansia dimasa datang karena sulitnya
tenaga (Kartadisastra, 1997). Ismaya (2014)
mendapatkan pakan hijauan yang berkualitas.
berpendapat bahwa kualitas dan kuantitas semen
Terbatasnya ketersediaan hijauan menyebabkan
pejantan antara lain dipengaruhi oleh genetik,
lebih banyak pemanfaatan pakan berserat yang
umur, pakan, frekuensi ejakulasi, libido, faktor
berasal dari limbah industri pertanian (Retnani et
fisik, pengangkutan, besar skrotum dan
al., 2009). Salah satu limbah industri pertanian
kesehatan/penyakit. Menurut Susilawati (2011),
yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
kekurangan energi nutrisi dalam makanan
ruminansia adalah limbah sereh wangi. Limbah
berpengaruh terhadap sekresi gonadotropin,
sereh wangi didapatkan dari proses penyulingan
pendewasaan jadi tertunda, bobot badan turun (25
minyak sereh wangi. Limbah sereh wangi
- 35%) dan terjadinya penurunan libido.
mempunyai mutu yang lebih baik dibandingkan
dengan jerami padi. Kandungan proteinnya 7%,
*Email Korespondensi: cutintan@unsyiah.ac.id jauh di atas limbah jerami padi yang hanya 3,9%.
Diterima: 23 Desember 2019
Direvisi: 4 Februari 2020
Limbah sereh wangi memiliki kandungan serat
Disetujui: 12 Agustus 2020 kasar yang lebih baik (lebih rendah) dibandingkan
DOI: https://doi.org/10.17969/agripet.v20i2.15261

168
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

dengan jerami padi dan rumput gajah, yaitu 25,7% Materi Penelitian
(Sukamto dan Djazuli, 2011). Sakdaronnarong Materi yang digunakan dalam penelitian ini
(2012) melaporkan bahwa limbah penyulingan adalah empat ekor domba ekor tipis jantan dengan
sereh wangi mengandung insoluble lignin yang kisaran umur 1 - 1,5 tahun dan kisaran bobot
tinggi yaitu 25–31 % sehingga kecernaannya badan 22-25 kg. Limbah sereh wangi diperoleh
rendah. Siregar (1994) menjelaskan bahwa semua dari wilayah Bener Meriah dan Gayo Lues,
tanaman termasuk hijauan pakan ternak Provinsi Aceh.
mengandung lignin. Lignin bukan karbohidrat,
tetapi termasuk dalam kelompok serat kasar dan Alat dan Bahan
sulit dicerna. Oleh karena itu pemberian pakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
yang mengandung lignin tinggi dapat ini adalah peralatan kandang, peralatan amoniasi
menimbulkan masalah pada ternak ruminansia. dan timbangan ternak, peralatan untuk
Disamping itu, menurut Usmiati et al. (2015) pengambilan semen dan uji semen yaitu vagina
limbah sereh wangi masih mengandung minyak buatan, tissue, termos berisi air hangat, tabung
atsiri sebanyak 0,1/10 gram bahan, di dalam reaksi, tabung penampung semen berskala,
limbah tersebut diperkirakan juga masih terdapat mikroskop, haemositometer, kamar hitung
senyawa volatil dan non volatil seperti terpen- neubauer, object glass, dan cover glass.
terpen yang dapat digunakan sebagai insektisida, Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
pewangi ruangan dan lain-lain. Minyak atsiri adalah rumput gajah, rumput lapangan, lamtoro,
diketahui dapat mengganggu kinerja mikroba urea, konsentrat komersil (Mabar SP 106), semen
rumen, menurut Almeida et al. (2013) bahan segar domba, air hangat, NaCL fisiologis, pewarna
kimia yang terdapat pada sereh dapur eosin negrosin, kertas indicator pH dan vaselin.
(Cymbopogon citratus) seperti geranial, neral dan
mirsen memiliki aktivitas antimikroba pada gram Metode Penelitian
positif dan negatif, sehingga penambahan limbah Metode yang digunakan dalam penelitian
sereh wangi dalam pakan dapat menyebabkan ini adalah metode eksperimen. Rancangan yang
proses fermentasi rumen akan terganggu, untuk digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin
mengatasi hal tersebut dapat digunakan teknologi (RBSL) dengan menggunakan empat perlakuan
pengolahan dengan amoniasi urea. dan empat periode (ulangan). Perlakuan dalam
Hasil percobaan yang telah dilakukan, penelitian ini adalah pemberian limbah sereh
amoniasi limbah sereh wangi dengan 4% urea wangi sebanyak 0%, 10%, 20%, dan 30% dari
mampu meningkatkan kecernaan bahan kering total pakan. Hasil analisa komposisi nutrisi bahan
46,39% dibandingkan tanpa amoniasi (Erpomen penyusun ransum dan komposisi nutrisi ransum
dan Rita, 2005). Berdasarkan hal tersebut di atas pada masing-masing perlakuan dapat dilihat pada
maka diperlukan suatu kajian untuk mengetahui Tabel 1 dan Tabel 2.
apakah pakan limbah sereh wangi yang
diamoniasi dengan urea sebagai bahan pakan Prosedur Penelitian
substitusi tidak memengaruhi kualitas semen segar Pembuatan Limbah Sereh Wangi Amoniasi
domba ekor tipis. dan Tahap Adaptasi Ternak
Proses pembuatan limbah sereh wangi
amoniasi diawali dengan mencacah limbah sereh
MATERI DAN METODE wangi dengan panjang 3 – 5 cm, kemudian
Waktu dan Tempat dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3 hari
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium (2 jam perhari). Selanjutnya dilakukan
Lapangan Peternakan devisi Laboratorium Ilmu pencampuran bahan-bahan amoniasi seperti urea
Teknologi Produksi Ternak Potong, Jurusan dan air, setelah itu semua bahan tersebut
Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah disemprotkan ke limbah sereh wangi yang telah
Kuala dan analisa pakan dilakukan di dikeringkan hingga merata. Limbah sereh wangi
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan, dimasukkan kedalam silo plastik dan disimpan
Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, selama 21 hari.
Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Tahap adaptasi bertujuan agar ternak tidak
Aceh. Analisis kualitas semen dilakukan di stress dengan lingkungan baru, adaptasi pakan
Laboratorium Reproduksi, Fakultas Kedokteran dilakukan selama 1 bulan yang bertujuan untuk
Hewan, Universitas Syiah Kuala. menghilangkan pengaruh pakan sebelumnya dan
agar ternak terbiasa dengan pakan amoniasi. Pada

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
169
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

masa adaptasi ini juga dilakukan pelatihan Pengambilan data penelitian dilakukan satu
penggunaan vagina buatan (VB) pada domba. kali selama satu periode penelitian. Proses
penampungan semen segar diawali dengan
Pelaksanaan Penelitian menyiapkan domba yang akan menjadi donor dan
Penelitian terdiri atas 4 (empat) periode. betina pemancing (teaser) dalam keadaan bersih
Masing-masing periode berlangsung selama 21 dan sehat. Domba pejantan yang menjadi donor
hari yang terdiri atas 7 hari masa adaptasi pakan harus dilakukan false mount/teasing sebanyak 2-3
perlakuan dan 14 hari masa pengumpulan data. kali sebelum semen ditampung. Semen ditampung
Konsentrat diberikan pada pukul 08.00 WIB, menggunakan VB pada saat terjadi ejakulasi,
kemudian pemberian limbah sereh wangi amoniasi penis harus masuk tepat pada VB. Semen yang
pada pukul 10.00 WIB. Pada pukul 16.00 - 18.00 telah ditampung segera dibawa ke laboratorium
WIB diberikan pakan hijauan (rumput lapangan, untuk pemeriksaan kualitas secara makroskopis
rumput gajah mini dan lamtoro). Air minum dan mikroskopis.
diberikan secara ad libitum.

Tabel 1. Komposisi nutrisi bahan penyusun ransum


Rumput Konsentrat Komersil Sereh Wangi
Nutrisi (%) Rumput Gajah Lamtoro
Lapangan (Mabar SP-106) Amoniasi
Bahan Kering 18,32 14,83 61,80 91,41 60,15
Protein Kasar 7,20 16,04 23,02 13,85 13,50
Serat Kasar 26,67 26,30 11,64 10 34,61
Lemak 2,48 2,64 3,92 14,85 2,07
Abu 1,84 1,74 4,83 9,41 5,06
BETN 53,81 43,45 53,66 51,89 41,65
TDN 53,97 57,20 75,86 80,15 54,60

Tabel 2. Komposisi nutrisi ransum dari masing-masing perlakuan


Pakan Perlakuan
Nutrisi
A B C D
Bahan Kering % 25,60 30,35 34,14 40,25
Protein Kasar % 12,03 12,34 12,64 12,82
Lemak Kasar % 7,49 7,48 7,42 7,37
Serat Kasar % 19,62 20,00 20,95 21,67
BETN % 50,86 50,58 49,57 48,87
TDN % 65,56 65,99 65,77 65,67

Parameter yang Diamati semennya kental, dan sebaliknya. pH semen


Parameter yang diamati dalam penelitian ini diukur dengan cara mengambil sedikit semen
meliputi evaluasi semen secara makroskopis dan segar dengan menggunakan ose dan diletakkan
mikroskopis. pada kertas indikator pH.

Penilaian secara Makroskopis Mikroskopis


Evaluasi semen secara makroskopis Konsentrasi spermatozoa Pemeriksaan
meliputi pengamatan terhadap volume, warna, bau konsentrasi spermatozoa dilakukan menggunakan
dan konsistensi dan pH. Evaluasi untuk volume haemositometer. Dengan cara pipet eritrosit yang
semen dilakukan dengan cara meletakkan tabung berskala 0,5 dihubungkan dengan selang
berskala yang berisi semen pada tempat khusus penghisap. Semen dihisap hingga skala 0,5 lalu
dengan posisi tegak lurus. Evaluasi warna dan bau diteruskan dengan NaCl fisiologis 3% sampai
semen dilakukan dengan cara mengamati warna pada skala 101. Setelah itu digoyang dengan
dan bau semen langsung dari tabung. Evaluasi gerakan menyerupai angka 8 selama 2-3 menit.
kekentalan (konsistensi) semen dilakukan dengan Pada saat akan dilakukan perhitungan, beberapa
cara memiringkan tabung semen perlahan-lahan, tetes dibuang dan dikocok lagi. Selanjutnya kamar
semen yang ada di dinding tabung akan turun ke hitung neubauer yang sudah terpasang cover glass
dasar tabung. Semakin lama proses penurunan ditetesi isi pipet eritrosit. Perhitungan konsentrasi
semen ke arah dasar tabung menunjukkan dengan menghitung lima kotak besar secara

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
170
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

diagonal di bawah mikroskop dengan pembesaran Analisis Data


400x, jumlah spermatozoa pada kelima kotak Analisis data yang digunakan dalam
tersebut dikalikan 107 dan konsentrasi penelitian ini terdiri atas analisis secara deskriptif
spermatozoa yang didapatkan. Misalnya, jumlah dan sidik ragam. Analisis deskriptif digunakan
spermatozoa dalam kelima kotak tersebut adalah untuk parameter warna, bau, konsistensi, dan
150, berarti konsentrasi yang didapatkan adalah motilitas massa. Sidik ragam (Anova) digunakan
150x107per ml. untuk parameter volume, konsentrasi, dan
Motilitas massa spermatozoa. Motilitas motilitas individu. Apabila terdapat perbedaan
massa dapat ditentukan sebagai: (1) "sangat baik" antar perlakuan maka akan dilanjutkan dengan Uji
(+++) yakni terlihat gelombang sangat besar, Jarak Berganda Duncan (Duncan Multiple Range
banyak, gelap, tebal dan aktif; (2) "baik" (++). Test) (Steel dan Torrie, 1991).
yakni bila terlihat gelombang kecil, tipis, jarang,
kurang jelas dan bergerak lamban; (3) "cukup" (+) HASIL DAN PEMBAHASAN
jika tidak terlihat gelombang melainkan hanya
gerakan individu aktif progresif. dan (4) "buruk" Kualitas Makroskopis Semen Segar
bila hanya sedikit atau tidak ada gerakan individu. Hasil pemeriksaan kualitas semen secara
Motilitas individu. Perhitungan persentase makroskopis meliputi volume, warna, bau,
spermatozoa hidup dilakukan melalui teknik konsistensi, dan pH. Kualitas makroskopis pada
menghitung jumlah spermatozoa yang fibrasi dan semen domba ekor tipis yang diberikan limbah
sirkuler, kemudian dihitung jumlah keseluruhan sereh wangi (Cymbopogon nardus) amoniasi dapat
dikurangi jumlah fibrasi dan sirkuler setelah itu dilihat pada Tabel 3.
dicari persentase motilitas.

Tabel 3. Kualitas makroskopis semen segar domba ekor tipis yang diberikan limbah sereh wangi amoniasi dengan
level berbeda
Penambahan Limbah Sereh Wangi Amoniasi
Parameter
A (0%) B (10%) C (20%) D (30%)
Volume (ml) 0,83±0,38 1,05±0,64 1,05±0,31 0,83±0,26
Warna Krem Krem Krem Krem
Bau Khas Khas Khas Khas
Konsistensi Kental Kental Kental Kental
pH 6,0±0,0 6,0±0,5 5,8±0,5 6,3±0,5

Volume Semen penelitian yang cukup tinggi, dimana kandungan


Menurut Melita et al. (2014) volume semen protein kasar (12,07-12,52 %) dan TDN (63,32-
merupakan salah satu standar dalam uji kualitas 63,59 %) dalam pakan penelitian lebih tinggi jika
semen. Berdasarkan hasil sidik ragam dibandingkan dengan standar kebutuhan untuk
menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata domba dengan bobot badan 22-25 kg (NRC, 2006)
(P>0,05) antar perlakuan, rataan kisaran volume yaitu kebutuhan nutrisi untuk domba sekitar 55%
semen segar domba ekor tipis yang diberikan TDN dan 9,6% PK. Sejalan dengan penelitian
limbah sereh wangi (Cymbopogon nardus) Nurcholis et al. (2015), dimana volume semen
amoniasi yaitu 0,83–1,05 ml dan termasuk dalam domba Garut yang diberi pakan rumput dan
kategori normal, hal ini mengacu pada pendapat konsentrat adalah 0,60±0,10ml sementara pada
Toelihere (1993) yang menyatakan bahwa volume semen domba yang diberi pakan konsentrat dan
semen domba normal berkisar antara 0,8–1,2 ml. limbah tauge meningkat menjadi 0,85±0,35 ml,
Sedangkan menurut Sekosi et al. (2016) volume dimana kita ketahui limbah tauge mengandung
semen kambing setiap kali ejakulasi berkisar protein yang tinggi yaitu 14,7% sehingga
antara 0,5–1,5 ml Garner dan Hafez(2008), berdampak pada meningkatnya volume semen.
standar volume sperma domba adalah 0,8–1,5 ml. Menurut Ax et al. (2008) volume semen
Volume semen segar hasil penelitian ini pada hewan muda lebih sedikit, volume semen
lebih baik jika dibandingkan hasil penelitian yang dipengaruhi oleh umur dan frekuensi
dilakukan oleh Hernaman et al. (2014) pada penampungan. Volume semen pada domba
domba lokal yang diberi pakan limbah perkebunan dibawah umur satu tahun atau pada saat pubertas
singkong (0,58 ml). Hal ini kemungkinan memiliki volume yang rendah, hal ini disebabkan
disebabkan oleh kandungan nutrisi pakan pejantan-pejantan muda yang tidak

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
171
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

berpengalaman umumnya kaku sewaktu pertama dengan konsentrasi spermatozoa, dimana semakin
kali ditampung semennya. Ereksi dan ejakulasinya kental semen menunjukkan semakin tinggi
lemah sehingga volume semen rendah (Toelihere, konsentrasi spermatozoanya. Menurut Pamungkas
1993). et al. (2008), apabila warna semen semakin pudar,
semen akan semakin encer dan konsentrasi
Warna dan Bau Semen spermatozoa semakin menurun. Semen dengan
Berdasarkan hasil penelitian warna semen konsistensi kental akan mempunyai konsentrasi
segar domba ekor tipis adalah berwarna krem. spermatozoa yang lebih tinggi dibandingkan
Sesuai dengan pendapat Susilawati (2013), warna dengan semen yang encer. Konsistensi dan
semen ruminansia kecil yaitu krem hingga konsentrasi sperma saling berhubungan. Semen
kekuningan. Arifiantini et al. (2005) juga akan semakin kental sejalan dengan kenaikan
berpendapat bahwa warna semen normal adalah konsentrasi sperma (Hidayati et al., 2015). Pada
kuning krem (yellowis cream). Hal ini penelitian Hadi (2018) menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa pemberian pakan limbah dengan pemberian ampas kecap di dalam pakan
sereh wangi amoniasi pada domba ekor tipis tidak terhadap kualitas spermatozoa kambing
memengaruhi warna semen. Hadi (2018) menunjukkan konsistensi kental.
menyatakan bahwa pemberian ampas kecap di
dalam pakan memberikan warna normal pada pH Semen
spermatozoa kambing. Menurut Evans dan Pada hasil analisis sidik ragam pH semen
Maxwell (1987), warna krem pada semen segar domba ekor tipis tidak berpengaruh nyata
disebabkan oleh adanya riboflavin dari sekresi antar perlakuan. Nilai rataan pH yang didapatkan
kelenjar vesikularis serta semen segar yang adalah 5,8 - 6,3 yang menunjukkan pH normal
memiliki jumlah spermatozoa banyak akan pada semen segar, hal ini mengacu pada pendapat
mengakibatkan semen lebih kental dan warna Toelihere (1993) menyatakan bahwa pH semen
yang lebih pekat. Menurut Feradis (2010), warna segar domba yang normal berkisar antara 5,9 - 7,3.
semen dipengaruhi oleh konsentrasi spermatozoa, Sujoko et al. (2009) menyatakan bahwa semakin
dimana semakin tinggi konsentrasi spermatozoa tinggi atau semakin rendah pH semen dari
maka warna semen akan semakin keruh. keadaan normal akan menyebabkan spermatozoa
Semen segar domba ekor tipis yang lebih cepat mengalami kematian. Jika pH netral
diberikan limbah sereh wangi amoniasi sebagai maka pakan yang diberikan mengandung zat
pengganti sebagian pakan basal adalah berbau makanan yang dapat mendukung proses
khas semen. Sesuai dengan Feradis (2010) dan metabolisme spermatozoa secara normal (Hersade
Kusumawati et al. (2016) yang menyatakan bahwa 2012).
semen yang normal umumnya memiliki bau amis Toelihere (1985) menyatakan bahwa derajat
khas disertai bau dari hewan itu sendiri. Hal ini keasaman atau pH sangat memengaruhi daya
menunjukkan bahwa domba ekor tipis yang hidup spermatozoa. Pengukuran pH semen
diberikan limbah sereh wangi amoniasi sebagai dilakukan untuk memastikan bahwa cairan semen
substitusi sebagian pakan basal tidak berpengaruh hasil penampungan memiliki karakteristik yang
buruk terhadap bau semen. Apabila semen segar normal (Kartasudjana, 2001). Terjadinya
berbau busuk dan mengandung nanah itu penurunan dan kenaikan pH disebabkan oleh
disebabkan oleh adanya infeksi saluran reproduksi akumulasi asam laktat hasil metabolisme
hewan jantan. karbohidrat, sedangkan peningkatan pH dapat
disebabkan oleh kontaminasi bakteri atau
Konsistensi (Kekentalan) Semen banyaknya spermatozoa yang mati sehingga
Berdasarkan hasil penelitian yang telah membentuk amoniak (Handarini, 2005).
dilakukan menunjukkan bahwa semen segar
domba ekor tipis yang dihasilkan memiliki Kualitas Mikroskopis Semen Segar
konsistensi yang normal (kental). Sesuai dengan Pemeriksaan mikroskopis pada penelitian
pendapat Zenichiro et al. (2002) bahwa semen semen segar domba ekor tipis ini meliputi
yang baik derajat kekentalannya hampir sama atau konsentrasi, motilitas massa, dan motilitas
sedikit lebih kental dari susu, sedangkan yang individu. Kualitas mikroskopis pada semen domba
buruk warna dan kekentalannya sama dengan air ekor tipis yang diberikan limbah sereh wangi
kelapa. Kartasudjana (2001) menambahkan bahwa amoniasi dapat dilihat pada Tabel 4.
terdapat hubungan antara konsistensi semen

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
172
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

Tabel 4. Kualitas Mikroskopis Semen Segar Domba Ekor Tipis yang Diberikan Limbah Sereh Wangi Amoniasi
dengan Level Berbeda
Penambahan Limbah Sereh Wangi Amoniasi
Parameter
A (0%) B (10%) C (20%) D (30%)
Konsentrasi (x106/ml) 2872±640,18 3285±526,02 2685±951,40 3182±814,96
Motilitas Massa +++ +++ +++ +++
Motilitas Individu (%) 82,39±2,13 84,91±2,13 84,91±4,07 81,02±5,29
Keterangan : +++ = Sangat Baik

Konsentrasi Spermatozoa melindungi integritas selubung lipoprotein sel


Berdasarkan hasil sidik ragam, pemberian spermatozoa. Menurut Mayasari (2005) asam
limbah sereh wangi amoniasi sebagai pengganti amino arginin dapat meningkatkan jumlah
sebagian pakan basal tidak berpengaruh nyata (P > spermatozoa pada tikus putih dengan cara
0,05) antar perlakuan terhadap konsentrasi semen menghambat inhibitor glikolisis spermatozoa
segar domba ekor tipis. Konsentrasi spermatozoa sehingga meningkatkan aktivitas metabolik hingga
pada penelitian ini berada pada kisaran normal delapan kali lipat.
yaitu 2685–3285 x 106 sel/ml. Menurut Garner
dan Hafez (2000), konsentrasi normal Motilitas Massa
spermatozoa kambing atau domba berkisar antara Motilitas massa merupakan parameter
2000–3000 x106 sel/ml dengan jumlah keaktifan spermatozoa sebagai indikator tingkat
spermatozoa normal 80–95% . Toelihere (1993) persentase spermatozoa hidup dan aktif dalam
menambahkan bahwa semen normal mempunyai semen (Iswanto et al., 2010). Hasil penelitian
persentase hidup minimal 50%. Semen domba motilitas massa pada semen segar domba ekor
yang baik dan dapat dilanjutkan pada proses tipis yang diberikan limbah sereh wangi amoniasi
selanjutnya memiliki konsentrasi 1500x106 memiliki rataan normal pada setiap perlakuan
sampai 3000x106 sel/ml. yaitu +++, kondisi tersebut sesuai dengan
Menurut Susilawati (2011) konsentrasi pendapat Toelihere (1993) bahwa motilitas massa
spermatozoa domba dapat dibagi 5 kategori spermatozoa yang normal adalah +++. Rizal et al.
penilaian, yaitu skor 0 (tidak terhitung); skor 1 (2015) melaporkan bahwa motilitas massa hasil
(0,3-1,0x109); skor 2 (1,0-2,5x109);skor 3 (2,5- pengamatan sebesar +++ memiliki pergerakan
3,5x109); skor 4 (3,5-4,5x109); dan skor 5 (4,5- yang cepat, terlihat gelombang besar, sangat gelap
6,0x109). Konsentrasi spermatozoa pada dan tebal. Hal ini menunjukkan bahwa semen
penelitian ini termasuk ke dalam skor 3. memiliki kualitas yang baik sehingga layak untuk
Konsentrasi spermatozoa dengan skor 0–2 tidak diproses lebih lanjut. Kandungan nutrisi di dalam
dapat digunakan sebagai pemacek. Heriyanta et al. limbah sereh wangi amoniasi seperti lemak dan
(2013) berpendapat bahwa konsentrasi protein cukup tinggi sehingga dapat mencukupi
spermatozoa dipengaruhi oleh umur pejantan dan kebutuhan untuk bergerak dan memproduksi
kecenderungan untuk meningkat seiring dengan spermatozoa sehingga gerakan massa yang
meningkatnya umur sampai 22 bulan. Konsentrasi dihasilkan akan semakin baik.
spermatozoa total umur 49–72 bulan kembali Susilawati (2011) menjelaskan bahwa
menurun, hal ini terjadi karena pada umur tua, kriteria penilaian gerak massa spermatozoa yakni
aktivitas proses spermatogenesis semakin sangat baik +++ terlihat adanya gelombang besar,
menurun. gelap, tebal, dan aktif yang bergerak cepat dan
Menurut Feradis (2010), perbedaan berpindah pindah tempat; baik ++ terlihat
konsentrasi spermatozoa dapat disebabkan oleh gelombang kecil tipis, jarang, kurang jelas dan
pengaruh individual dan kondisi dari hewan bergerak lamban; cukup + jika tidak terlihat
percobaan. Konsentrasi spermatozoa dipengaruhi gelombang melainkan gerakan individual aktif
oleh beberapa faktor diantaranya adalah progresif; buruk 0 terlihat hanya sedikit gerakan
kematangan seksual pejantan, interval individual. Bearden et al. (2004) menyatakan
penampungan semen, kualitas pakan, kesehatan bahwa motilitas spermatozoa berperan dalam
reproduksi ternak, besar testis, umur dan musim penentuan kualitas semen karena berkaitan erat
(Salisbury dan Vandemark, 1985). Toelihere dengan kemampuan spermatozoa untuk fertilisasi.
(1993) menyatakan bahwa protein berfungsi Pengukuran persentase motilitas dilakukan secara
sebagai zat pembentuk sel-sel spermatozoa, subjektif yang dilihat di bawah mikroskop dengan
protein juga dapat mempertahankan dan pembesaran 400x dengan cara membandingkan

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
173
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

spermatozoa yang bergerak progresif dengan lama dan dalam jumlah yang lebih besar untuk
semua spermatozoa yang teramati dinyatakan melihat pengaruhnya terhadap kualitas semen
dalam nilai persentase dari 0-100%. domba ekor tipis.

Motilitas Individu
DAFTAR PUSTAKA
Motilitas spermatozoa merupakan
kemampuan gerak maju individu spermatozoa di Almeida, R.B.A,, Akisue, G., Cardoso, L.M.L.,
dalam lingkungan zat cair (Herdis et al., 2005). Junqueira, J.C., Jorge, A.O.C.,
Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada Antimicrobial activity of the essential oil
motilitas individu semen domba ekor tipis yang cymbopogon citratus (DC) stapf. On
diberikan limbah sereh wangi amoniasi staphylococcus spp., streptococcus mutans
menunjukkan tidak terdapat perbedaan nyata pada and candida spp, vol.15. Brazil: Sao Paulo
setiap perlakuan dengan rataan motilitas individu State University; 2013: p. 1-12.
yang menunjukkan hasil dalam kisaran normal Arifiantini, I.R., Yusuf, T.L., dan Graha, N. 2005.
yaitu 84,91 %. Hasil penelitian ini sedikit lebih Longivitas dan ecoveryrrate pasca thawing
tinggi dari pendapat Hafez (2000) yang semen beku sapi Friesian Holstein
menyatakan bahwa motilitas individu normal yaitu menggunakan bahan pengencer yang
60-80%. Kusumawati et al. (2011) serta berbeda. Buletin Peternakan. 29(2): 53-61.
Kusumawati et al. (2017) yang menyebutkan
bahwa motilitas spermatozoa segar mencapai Ax, R.L., Dally, M.R., Didion, B.A., Lenz, R.W.,
70%. Standar Nasional Indonesia (SNI 4869-1: Love, C.C., Varner, D.D., Hafez, B., and
2017) mensyaratkan bahwa semen yang Bellin, M.E., 2008. Artificial Insemination.
memenuhi syarat digunakan harus memiliki In: Reproduction In Farm Animals. E.S.E
persentase spermatozoa motil minimum 70% Hafez and B. Hafez. (Edit). ed. Blackwell
(Badan Standardisasi Nasional, 2017). Mayes Publishing. Australia: 365-375.
(1995) melaporkan bahwa vitamin sangat penting Bearden, H.J., Fuquay, J.W., and Williams, S.T.,
dalam proses reproduksi domba jantan seperti 2004. Applied Animal Reproduction. 6th
vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan edn. Prentice-Hall, Inc. United States of
yang dapat mengikat senyawa radikal bebas. America.
Dethan et al. (2010) menyebutkan bahwa yang
menyebabkan perbedaan hasil penelitian Badan Standardisasi Nasional. 2017. Semen Beku-
disebabkan oleh perbedaan bangsa ternak Bagian 1: Sapi. BSN. Jakarta
percobaan, lama penelitian, suhu lingkungan Dethan., Agung, A., Kustono, Hartadi, H., 2010.
sewaktu penelitian dan status izi ternak. Kualitas dan kuantitas sperma kambing
bligon jantan yang diberikan pakan rumput
KESIMPULAN gajah dengan suplementasi tepung darah.
Buletin Peternakan. 34(3):145-153.
Pemberian limbah sereh wangi amoniasi
sebagai pengganti sebagian hijauan pakan sampai Evans and Maxwell. 1987. Membran Structure
taraf 30% pada domba ekor tipis jantan tidak and Function. IRL Press. Oxford
berpengaruh negatif terhadap kualitas dari semen University. Oxford : 11-28.
domba ekor tipis baik pada pengujian Erpomen, dan Rita Herawati. 2015. Substitusi
makroskopis maupun mikroskopis. Hasil dari rumput dengan limbah serai wangi amoniasi
pengujian makroskopis yaitu memiliki warna terhadap kecernaan secara in-vitro. Laporan
krem, bau khas semen domba, konsistensi kental, penelitian dana DIPA UNAND. Padang
volume 0,83 ml dan pH 6,0. Pengujian
mikroskopis memiliki hasil rerata yaitu Feradis, 2010. Bioteknologi Reproduksi pada
konsentrasi semen 3285x106 sel/ml, motilitas Ternak. Alfabeta. Bandung. 18,53,74-
massa +++, dan motilitas individu 84,91%. 75,84-85
Garner D.L., and Hafez, E.S.E., 2000.
SARAN Spermatozoa and Seminal Plasma. In :
Hafez B, Hafez ESE. Reproduction in Farm
Diharapkan ada penelitian selanjutnya Animals 7th Edition. Philadelphia (US) :
tentang pemberian limbah sereh wangi amoniasi Lea and Febiger. Pp 96-109.
pada ruminansia dalam jangka waktu yang lebih

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
174
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

Hafez, E.S.E., 2000. Reproduction in Farm Kusumawati, E.D., Leondro, H., Malang,
Animals. 6th ed. Lea & Fibiger, F.P.U.K., 2011. Kualitas semen segar sapi
Philadelphia pejantan pada penyimpanan dan lama
simpan yang berbeda. Jurnal Veteriner.
Herdis., Toelihere, MR., Supriatna, I., Purwantara,
15(1): 433-439.
B,. Adikara, R.T.S., 2005. Optimalisasi
waktu ekuilibrasi dan metode pencairan Kusumawati, E.D., Leondro, H., Krisnaningsih,
kembali pada proses pembekuan semen A.T.N., Susilawati, T., Isnaini, N., Widhad,
domba Garut (Ovis aries). J. Prod. Ternak. R., 2016 . Pengaruh suhu dan lama simpan
7: 81-88. semen segar terhadap motilitas dan
abnormalitas spermatozoa kambing
Hadi., Affandi., Franciscus., dan Gunawan., 2018.
peranakan etawa (PE). Seminar Nasional
Upaya pigmentasi melalui pakan. Buletin
Hasil Penelitian. Hal:199- 208.
Service. Diterbitkan oleh Divisi Agro Feed
Business Charoen Pokphand Indonesia. No Kusumawati, E.D., Krisnaningsih, A.T.N., dan
97 Tahun IX Lele, Y.U. 2017. Motilitas dan viabilitas
spermatozoa semen sexing menggunakan
Heriyanta, E., Nur Ihsan, M., Isnaini, N., 2013.
metode sedimentasi putih telur dengan
Pengaruh umur kambing peranakan etawah
pengencer yang berbeda. Prosiding Seminar
(PE) terhadap kualitas semen segar. Jurnal
Nasional Hasil Penelitian. Universitas
Ternak Tropika. 14(2): 1-5.
Kanjuruhan Malang. 5(1): 171-177.
Hernaman, I., Hidajat, K., Budiman, A.,
Mayasari, Y.R., 2005. Efek pemberian kedelai
Nurachma, S., 2014. Performa reproduksi
(Soya max) terhadap jumlah sperma tikus
domba jantan dengan ransum berbasis
putih (Rattus norvegicus) yang diasapi
limbah perkebunan singkong yang
rokok putih. Jurnal Kedokteran YARSI.
disuplementasi Seng (Zn) dan Kobalt (Co).
13(3): 273-280.
Jurnal Peternakan Indonesia. 16(3):153-
156. Mayes P.A., 1993. Metabolissm of Unsaturated
Fatty Acids and Ecicosanoids in
Hidayati, N., dan Sulistyawati, D., 2015. Pengaruh
Biochemistry Harpers. 20th ed. Prentice-
variasi konsentrasi seduhan teh hitam
Hall International Inc.pp. 236--238
selama tiga hari perendaman terhadap
perubahan kadar kolesterol telur asin Melita,.D., Dasrul., Adam, M., 2014. Pengaruh
olahan. Jurnal Teknologi Kimia, Industri umur pejantan dan frekuensi ejakulasi
dan Informasi. Fakultas Ilmu Kesehatan. terhadap kualitas spermatozoa sapi Aceh.
Universitas Setia Budi, Surakarta. Jurnal Medika Veterinaria. 8(1):15-19
Ismaya., 2014. Bioteknologi Inseminasi Buatan National Research Council., 2006. Nutrient
pada Sapi dan Kerbau (Biotechnology of Requirement of Small Ruminant. National
Artificial Insemination on Cattle and Academy Press, Washington D. C.
Buffalo). Gadjah Mada University Press.
Nurcholis, R.I. Arifiantini., Yamin. M., 2015.
Yogyakarta.
Pengaruh pemberian limbah tauge dan
Iswanto., Suyadi., dan Rachmawati., 2010. suplementasi Omega-3 terhadap produksi
Pengaruh Konsentrasi α-Tocopherol yang spermatozoa domba garut. Agricola.
Berbeda dalam Pengencer Tris 5(2):133-142.
Aminomethane Kuning Telur terhadap
Pamungkas, F.A., Mahmilia, F., Elieser, S., 2008.
Kualitas Semen Kambing Boer yang
Perbandingan karakteristik semen kambing
Disimpan pada Suhu 50ºC. Fakultas
boer dengan kacang. Seminar Nasional
Peternakan Universitas Brawijaya. Malang.
Teknologi Peternakan dan Veteriner. Loka
Kartadisastra, H.R., 1997. Penyediaan dan Penelitian Kambing Potong, Galang.
Pengelolaan Pakan Ternak Ruminansia.
Retnani, Y.W., Widiarti, Amiroh, I., Herawati, L.,
Kanisius. Yogyakarta.
Satoto, K.B., 2009. Daya simpan dan
Kartasudjana, R., 2001. Teknik Inseminasi Buatan palatabilitas wafer ransum komplit pucuk
Pada Ternak. Jakarta. Departemen dan ampas tebu untuk sapi pedet. Media
Pendidikan Nasional. Peternakan. 32(2):130-136.

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
175
Jurnal Agripet, Volume 20, No. 2, Oktober 2020

Rizal, M., Herdis, Nasrullah., Riyadhi, M., Sukamto., Djazuli., 2011. Limbah sereh wangi
Sangadji, Insun., Yulnawati., 2015. potensial sebagai pakan ternak. Warta
Kriopreservasi semen domba garut dengan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
pengencer tris yang disuplementasi ethylene 33(6).
diamine tetraacetic acid. Jurnal Veteriner.
Susilawati., 2011. Spermatology. UB Press.
16(2): 252-260.
Universitas Brawijaya. Malang.
Sakdaronnarong, C.K., Onsrithong, N.,
Susilawati., 2013. Pedoman Inseminasi Buatan
Suwangkrua, R., Jonglertjunya, W., 2012.
Pada Ternak. UB Press. Universitas
Improving enzymatic saccharification of
Brawijaya.
sugarcane bagasse by biological/physico-
chemical pretreatment using Trametes Toelihere, M.R., 1985. Fisiologi Reproduksi pada
versicolor and Bacillus sp. BioResources. Ternak. Angkasa. Bandung.
7(3): 3935-3947 Toelihere., 1993. Fisiologi Reproduksi Pada
Salisbury, G.W., dan Vandemark, N.L., 1985. Ternak. Cetakan keenam. Angkasa.
Fisiologi Reproduksi dan Inseminasi Buatan Bandung.
pada Sapi. Diterjemahkan Oleh Djanuar N. Usmiati, S., Nurdjannah, N., Yuliani, S., 2014.
Yogyakarta (ID) : UGM Press. Limbah penyulingan sereh wangi sebagai
Sekosi, P.P.P., Kusumawati, E.D., Krisnaningsih, insektisida pengusir lalat rumah (Musca
A.T.N., 2016. Motilitas dan viabilitas domestica). Jurnal Teknologi Indonesia
semen segar kambing peranakan etawa (PE) Pertanian. 15(1): 10-16.
dengan menggunakan pengencer cauda Williamson, G., and Payne, W.J.A., 1993.
epididymal plasma (CEP-2) pada lama dan Pengantar Peternakan di Daerah Tropis.
suhu simpan yang berbeda. Jurnal Sains Terjemahan oleh: IGN Djiwa Darmadja.
Peternakan. 4(1): 34-49. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Siregar, S.B., 1995. Ransum Ternak Ruminansia. Zenichiro., 2002. Instruksi Praktis Teknologi
Penebar Swadaya, Jakarta Prosesing Semen Beku pada Sapi. Balai
Steel, R.G.D., and Torrie, J.H., 2004. Principles Besar Inseminasi Buatan Singosari-
and Procedures of Statistics. McGraw-Hill JICA. Malang.
Book Company, New York.
Sujoko., Heri., Setiadi., Boediono., 2009. Seleksi
spermatozoa domba garut dengan metode
sentrifugasi gradien densitas percoll. Jurnal
Veteriner. 10(3): 125-132.

Pemanfaatan Limbah Sereh Wangi (Cymbopogon nardus) Amoniasi sebagai Pengganti Sebagian Pakan Basal terhadap Kualitas Semen... (Cut Intan Novita, et al.,)
176

Anda mungkin juga menyukai