Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN TUMBUHAN SAGU (Metroxylon sago Rottb.

) DALAM MASAKAN
TRADISIONAL LINGGA

Risna Bidiarti, Fitmawati

Mahasiswa Program Studi S1 Biologi


Dosen Bidang Botani Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Pekanbaru, 28293, Indonesia

ABSTRACT

Lingga Regency has indigenous knowledge and local culture use of plants which is passed
down from generation to generation. That knowledge is the use of plants in traditional lingga
cuisine. One type of plant that often was used by the Lingga community as a food ingredient is
sago (Metroxylon sago). The result found 10 types of food Lingga that inserted sago plants,
namely Gubal, Kepurun, Sagu Lenggang, Lempeng Sagu, Laksa Goreng, Lambok, Sesagu,
Kokyam, Laksa Kuah, and Keripik Sagu Lenggang. Phytochemical test results showed that sago
plants contained alkaloids and terpenoids.

Key words: Lingga community, traditional cuisine, Sago (Metroxylon sago), secondary
metabolites.

ABSTRAK

Kabupaten Lingga memiliki pengetahuan dan budaya lokal yang diwariskan secara turun-
temurun. Pengetahuan tersebut yaitu pemanfaatan tumbuhan dalam masakan tradisional lingga.
Salah satu jenis tumbuhan yang sering dimanfaatkan masyarakat Lingga sebagai bahan masakan
yaitu sagu (Metroxylon sago). Ditemukan 10 jenis makanan Lingga yang menggunakan
tumbuhan sagu yaitu Gubal, Kepurun, Sagu Lenggang, Lempeng Sagu, Laksa Goreng, Lambok,
Sesagu, Kokyam, Laksa Kuah, dan Keripik Sagu Lenggang. Hasil uji fitokimia menunjukkan
bahwa tumbuhan sagu banyak mengandung senyawa alkaloid dan terpenoid.

Kata kunci: Masyarakat Lingga, masakan tradisional, Sagu (Metroxylon sago), metabolit
sekunder.

1
PENDAHULUAN
Sistem pengetahuan tersebut biasanya
Kabupaten Lingga terletak di Provinsi dilakukan dengan melakukan percobaan
Kepulauan Riau. Daerah ini memiliki secara berulang oleh masyarakat lokal.
pengetahuan dalam pemanfaatan tumbuhan Pengetahuan memanfaatkan tumbuhan yang
dan budaya lokal yang diwariskan secara telah diwariskan secara turun-temurun
turun-temurun. Pengetahuan pemanfaatan biasanya didasarkan oleh pengalaman,
tumbuhan tersebut yaitu masakan tradisional tradisi, dan kepercayaan yang ada dalam
maupun pengobatan tradisional (Fitmawati kehidupan masyarakat lokal.
et al. 2017). Salah satu jenis tumbuhan yang
sering dimanfaatkan masyarakat Lingga Informasi mengenai pemanfaatan
sebagai bahan masakan yaitu sagu tumbuhan sagu didalam masakan lingga
(Metroxylon sago). masih sedikit diketahui. Sehingga perlu
dilakukan penelitian tentang pemanfaataan
Tumbuhan sagu (M. sago) merupakan tumbuhan sagu (Metroxylon sago Rottb.)
salah satu jenis tumbuhan dimanfaatkan didalam masakan tradisional Lingga serta
masyarakat sebagai bahan pangan (Bintoro analisis senyawa metabolit sekunder.
2008). Sagu memiliki kandungan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
karbohidrat yang tinggi dibandingkan jenis masakan tradisional lingga yang
singkong, ubi jalar, kentang, dan jagung menggunakan campuran dari tumbuhan sagu
(Hayati et al. 2014). Tumbuhan ini dikenal (Metroxylon sago Rottb.) dan kandungan
sebagai bahan makanan asli nusantara yang metabolit sekunder.
memiliki kualitas tinggi. Menurut Vita
(2017) seluruh bagian dari tumbuhan juga METODE PENELITIAN
memiliki banyak manfaat yaitu; daun a. Waktu dan tempat
tumbuhan sagu biasa dimanfaatkan sebagai Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
bahan bangunan dalam pembuatan atap, dan Oktober sampai dengan Februari 2020.
dinding rumah; kulit dan batang sagu dapat Pengambilan data penelitian dilaksanakan di
digunakan sebagai bahan bakar; hutan sagu Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan
dapat melindungi pantai dari polusi akibat Riau. Uji senyawa metabolit sekunder
endapan dari daerah daratan ke laut sehingga dilakukan di Laboratorium Botani Jurusan
mampu mengendali lingkungan; tumbuhan Biologi FMIPA Universitas Riau.
ini juga memiliki manfaat sebagai obat-
obatan. b. Uji Fitokimia

Tumbuhan sagu dapat dijadikan sebagai Uji Alkaloid


sumber informasi budaya lisan. Proses
Sebanyak 4 gram sampel organ tumbuhan
pengolahan sagu menjadi aneka makanan
ditambahkan kloroform secukupnya,
merupakan suatu budaya lisan yang masih
selanjutnya ditambahkan 10 ml kloroform-
bertahan hingga saat ini (Tulalessy 2016).
amonia, kemudian larutan disaring ke dalam

2
tabung reaksi dan filtrat ditambahkan 10 dipindahkan kedalam tabung reaksi dan
tetes H2SO4 2N. Campuran dikocok dengan ditambahkan 2-3 tetes H2SO4 pekat. Adanya
teratur, dibiarkan beberapa menit sampai terpenoid ditunjukkan dengan terbentuknya
terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas atau air warna jingga, merah atau ungu, sedangkan
dipindahkan ke dalam tabung reaksi steroid dengan terbentuknya warna biru
sebanyak 1 ml. kemudian ditambahkan 3 dengan pereaksi yang sama (Sangi et al.
tetes pereaksi dragendrof. Tumbuhan yang 2008).
menunjukkan hasil positif senyawa alkaloid
ditandai dengan terbentuknya endapan Uji Tanin
jingga (Sangi et al. 2008). Sebanyak 20 mg sampel tumbuhan
dihaluskan, dimasukkan kedalam tabung
Uji Flavonoid reaksi dan ditambahkan etanol 70% sampai
Sebanyak 200 mg sampel organ sampel terendam semuanya. Kemudian
tumbuhan dihaluskan, diesktrak dengan 5 ml diambil larutan sebanyak 1 ml dan
etanol dan dipanaskan selama lima menit dipindahkan ke dalam tabung reaksi.
didalam tabung reaksi. Selanjutnya Selanjutnya ditambahkan dengan larutan
ditambahkan 2-3 tetes HCI pekat. Kemudian FeCI3 1%, sebanyak 2-3 tetes. Menurut
ditambahkan 0,2 g serbuk magnesium. Hasil Sangi et al. (2008) hasil positif uji tanin
positif ditunjukkan dengan terbentuknya ditunjukkan dengan terbentuknya warna
warna orange tua, jingga atau merah tua hitam kebiruan atau hijau.
selama tiga menit pada penambahan
pereaksi serbuk magnesium (Sangi et al. c. Analisis Data
2008). Analisis data dilakukan dengan cara
tabulasi dalam bentuk tabel, deskripsi dan
Uji Saponin gambar. Ulangan?
Sebanyak 2 gram sampel tumbuhan
dihaluskan dan dimasukkan kedalam tabung HASIL DAN PEMBAHASAN
reaksi. Kemudian ditambahkan aquades
hingga seluruh sampel terendam, didihkan Masakan Tradisional Melayu Lingga
selama 3 menit. Selanjutnya didinginkan dan
dikocok kuat-kuat. Hasil positif ditunjukkan Masyarakat Melayu Lingga mempunyai
dengan terbentuknya buih yang stabil keunikan tersendiri dalam memanfaatkan
selama 15 menit (Sangi et al. 2008). tumbuhan dalam masakan tradisional. Salah
satu tumbuhan yang sering dimanfaatkan
Uji Steroid dan Terpenoid sebagai bahan masakan yaitu sagu
Sebanyak 50 mg - 100 mg sampel (Metroxylon sago). Pemanfaatan tumbuhan
tumbuhan dihaluskan kemudian sagu sudah lama dikenal terutama di daerah
ditambahkan asam asetat glasial sampai penghasil tanaman sagu (Tulalessy 2016).
semua sampel terendam dan dibiarkan Tumbuhan sagu (M. sago) sering
selama 15 menit. Sebanyak 6 tetes larutan dimanfaatkan masyarakat Lingga sebagai

3
makanan pokok. Berdasarkan hasil 2
1
penelitian, batang sagu yang memiliki pati
dan mengandung karbohidrat yang tinggi
merupakan alternatif sebagai pengganti
nasi. Selain itu, karbohidrat pada tumbuhan
sagu lebih tinggi dibandingkan beras dan 3 4
beberapa sumber karbohidrat lainnya (Tirta
2013).

Hal yang serupa ditemukan bahwa


tumbuhan sagu dapat dijadikan sebagai
5 6
alternatif sumber karbohidrat oleh
Kabupaten Luwu Utara Sulawesi Selatan
yang banyak memanfaatkan sebagai
makanan pokok pengganti nasi, hal ini
dikarenakan faktor kebiasaan (adat-istiadat)
yang membuat masyarakat sering
7 8
mengkosumsi sagu (Hayati et al. 2014).

9 10

Gambar 1. Sagu (Metroxylon sago Rottb.)


Gambar 2. Sepuluh jenis masakan
Hasil penelitian diperoleh sebanyak 10 tradisional Lingga 1.Gubal, 2.Kepurun,
jenis makanan Tradisional Lingga yang 3.Sagu Lenggang, 4.Lempeng Sagu,
5.Laksa Goreng, 6.Lambok, 7.Sesagu,
menggunakan tumbuhan sagu. Jenis-jenis
8.Kokyam, 9.Laksa kuah, 10.Keripik
masakan tradisiol yang ditemukan disajikan Sagu Lenggang.
dalam (Gambar 2).
Tumbuhan sagu dipercaya masyarakat
Lingga memiliki khasiat sebagai sumber
obat tradisional. Sagu juga (M. sago)
bermanfaat dalam menyembuhkan penyakit
kurap dan keracunan jengkol. Bagian
tumbuhan yang paling banyak digunakan

4
yaitu batang. Tumbuhan sagu juga pengatur pertumbuhan dan juga persediaan
berkhasiat menjaga kesehatan, unsur hidrogen yang diperlukan bagi
meningkatkan kekebalan tubuh, mengurang tumbuhan (Mu’awwanah dan Ulfah 2015).
resiko kanker usus, menjaga asupan kalori Alkaloid memiliki efek dalam bidang
dalam tubuh, dan sebagai obat sakit perut kesehatan berupa antihipertensi dan
seperti kembung, diare, muntah-muntah, dan antidiabetes (Sangi et al. 2008).
magh (Vita 2017).
Flavonoid
Uji Fitokimia Tumbuhan sagu memiliki hasil negatif
pada uji flavonoid. Flavonoid adalah
Uji senyawa metabolit sekunder senyawa pelindung tanaman dari efek
dilakukan untuk mengetahui keberadaan negatif sinar ultraviolet dan sebagai pemberi
senyawa spesifik seperati alkaloid, warna pada tumbuhan. Chikmawati et al.
flavonoid, saponin steroid, terpenoid, dan (2013) flavonoid berfungsi sebagai
tanin. Uji tersebut bermanfaat memberikan antioksidan untuk mengendalikan radikal
informasi senyawa kimia pada tumbuhan bebas, antivirus, antimikroorganisme,
(Supriani et al. 2014). Hasil uji fiokimia melancarkan peredaran darah, antiradang,
pada tumbuhan sagu dalam masakan memulihkan sel sel liver dan pereda sakit.
tradisional Lingga dapat dilihat pada (Tabel
1). Saponin
Berdasarkan hasil uji fitokimia tumbuhan
Tabel 1. Uji Fitokimia Tumbuhan sagu sagu memiliki hasil negatif saponin.
(Metroxylon sago) Saponin memiliki manfaat sebagai
menormalkan kadar kolesterol dan
UJI FITOKIMIA
menghambat kanker kolon (Arnelia 2011).
Al Fla Sap Ste Ter Tan
+++ – – - ++ –
Steroid dan Terpenoid
Keterangan : +++: memiliki banyak Berdasarkan hasil uji fitokimia
senyawa, ++: memiliki sedikit senyawa, + : tumbuhan sagu memiliki hasil negatif uji
memiliki lebih sedikit senyawa - : tidak steroid dan positif pada uji terpenoid.
memiliki senyawa. Al: Alkaloid, Fla: Senyawa steroid banyak digunakan dalam
Flavonoid, Sap: Saponin, Ste: Steroid, Ter: bidang kesehatan karena memiliki sifat
Terpenoid, Tan: Tanin. sebagai antibakteri, antiinflamasi dan obat
Alkaloid Pereda nyeri (Bhat et al. 2009). Terpenoid
Berdasarkan hasil uji fitokimia tumbuhan banyak digunakan sebagai pengobatan
sagu memiliki hasil positif alkaloid. dalam penyakit diabetes, gangguan
Senyawa alkaloid memiliki zat racun, menstruasi, kerusakan hati, gangguan kulit
melindungi tumbuhan dari gangguan dan sakit malaria (Harbone 1987).
serangga dan hewan produk akhir reaksi
detoksifikasi hasil metabolisme, faktor

5
Tanin Chikmawati, T. Sopyanti, PD. dan
Tumbuhan sagu memiliki hasil negatif Miftahudin. 2013. Pertumbuhan Dan
pada uji tanin. Tanin memiliki beberapa Analisis Kualitatif Tannin, Saponin
manfaat yaitu sebagai astringent, antidiare, Dan Flavonoid Dari Selaginella
aantibakteri dan antioksidan. (Desmiaty et plana, S. Wildemovii dan S. Mayeri
al. 2008). Selain itu, Tanin mempunyai Pada Tiga Naungan Berbeda. Jurnal
aktivitas menghambat pertumbuhan tumor Bioslogos 3(1)
dan menghambat enzim seperti reserve
transcriptase dan DNA topoisomerase Desmiaty, Y. Ratih, H. Dewi M.A. dan
(Sharma et al. 2009). Agustin R. 2008. Penentuan Jumlah
Tanin Total Oada Daun Jati Belanda
KESIMPULAN (Guazuma ilmifolia Lamk) Dan
Daun Sambang Darah (Excoecaria
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bicolor Hask) Secara Kilometric
10 jenis masakan tradisional Lingga yang Dengan Pereaksi Biru Prusia.
menggunakan tumbuhan sagu (Metroxylon Ortocarpus. 8.106-108.
sago) yaitu gubal, kepurun, sagu lenggang,
Fitmawati. N, Sofiyanti. RM. Roza. Isnaini.
lempeng sagu, laksa goreng, lambok,
H. Hazimi, YS. Irawan. Winat., APK
sesagu, kokyam, laksa kuah dan keripik sagu
Dewi. 2017. Traditional medicinal
lenggang. Tumbuhan sagu selain formulation: Obat Pahit from Lingga
dimanfaatkan sebagai bahan masakan, Malay Ethnic in Riau Archipelago.
masyarakat Lingga juga memanfaatkan Indonesia. Biodiversitas 18: 1196-
sebagai obat dalam mengatasi penyakit 1200.
kurap dan keracunan jengkol. Bagian yang
digunakan yaitu batang. Hasil uji fitokimia Harbone. 1987. Metode Fitokimia:
menunjukkan bahwa tumbuhan sagu banyak penentuan cara modern meganalisis
mengandung senyawa alkaloid dan tumbuhan. Bandung. Insitut
terpenoid. Teknologi Bandung.

Hayati, N. Rini, P. Abd, Kadir. W. 2014.


DAFTAR PUSTAKA Preferensi Masyarakat Terhadap
Makanan Berbahan Baku Sagu
Arnelia. 2011. Fitokimia komponen ajaib (Metroxylon sago Rottb) Sebagai
cegah PJK, DM, dan Kanker. Alternatif Sumber Karbohidrat Di
www.kimianet.lipi.go.id (Akses Kabupaten Luwu Dan Luwu Utara
Pekanbaru 25Juni 2019). Sulawesi Selatan. JURNAL
Bhat, S.V. B.A, Nagasampagi and S. Penelitian Sosial dan Ekonomi
Meenakshi. 2009. Natural Product. Kehutanan. Vol. 11 No. 1.
Chemistry and Application. Narosa Mu’awwanah, A dan Ulfah, M. 2015. Uji
Publishing House, New Delhi. India Aktivitas Antioksidan Fraksi n-
Heksana Ekstrak Etanol Daun Karika

6
(Carica pubscens) Dan Identifikasi
Senyawa Alkaloid Dan
Falvonoidnya. Prosiding Seminar
Nasional Peluang Herbak Sebagai
Alternatif Medicine.

Sangi, M. Runtuwene, MRJ. Simbala, HEI.


Makang, VMA. 2008. Analisis
Fitokimia Tumbuhan Obat Di
Kabupaten Minahasa Utara. Chem
Progress. 1(1) :47-53.

Sharma, C.S. Rajesh, K.N. dan Vinor, K.S.


2009. Synthesis, anticonvulsant
activity and in-silico study of some
novel amino acids incorporated
bicycle compound. Stamford Journal
Of Pharaceutical Sciences. 2(2).

Supriani, S. Fitmawati dan N. Sofiyanti.


2014. Studi Etnobotani Dalam
Budaya Kuliner Melayu Riau di
Kabupaten Siak dan Uji Fitokimia.
JOM FMIPA. 1(2).

Tirta, Parama WWK. 2013. Potensi


Tanaman Sagu (Metroxylon sp.)
Dalam Mendukung Ketahanan
Pangan Di Indonesia. Jurnal pangan.

Tullalessy, QD. 2016. Sagu Sebagai


Makanan Rakyat Dan Sumber
Informasi Budaya Masyarakat
Inanwatan: Kajian Folklore Non
Lisan. Jurnal Ilmiah Kajian Sastra
Dan Bahasa. Vol 01. No 01.

Vita. 2017. Etnobotani sagu (Metroxylon


sago) di lahan basah Situs Air
Sugihan, Sumatera Selatan: warisan
budaya Sriwijaya. Majalah
Arkeologi. Vol. 26 No. 2

Anda mungkin juga menyukai