Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN FERMENTASI LIMBAH SAYUR KOL

SEBAGAI PAKAN TERNAK


Vinalisania
Science Education Study Program, Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia 50229
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemafaatan fermentasi limbah sayur kol sebagai paka ternak
dengan variasi pemberian dedak padi. Pemberian dedak padi pada silase sayur kol memberikan pengaruh
terhadap kuaitas silase fermentasi yang dihasilkan. Variabel yang diukur adalah kualitas fisik silase
meliputi: warna, aroma, tekstur, dan keberadaan jamur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuaitas fisik
silase akan lebih baik jika pemberian dedak padi sebesar 500gr dibandingkan dengan dedak padi sebesar
250gr. Berdasarkan penelitian, dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan substrat dapat mempengaruhi
terhadap sifat fisik dari produk fermentasi limbah kol yaitu dengan penambahan dedak padi dalam
fermentasi silase berupa sayur kol dapat mempengaruhi kualitas berupa fisik dari silase yang dihasilkan.
Hal ini dapat terlihat pada ciri fisik dari hasil fermentasi kol setelah dua hari. Dimana, ciri fisik tersebut
mulai dari aroma, tekstur, warna, dan sebaran jamur yang berbeda pada variasi penambahan dedak. Melalui
projek ini juga dapat juga diketahui bahwa limbah sayur kol dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
dengan cara di fermentasikan dan bisa mengurangi pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan limbah
sayur kol, sehingga dapat meningkatkan nilai gizi pakan ternak.

Kata Kunci: Fermentasi, Kol, Pakan

Abstract
This study aims to determine the utilization of cabbage waste in the afterlife as animal feed with variations
in the provision of rice bran. Giving rice bran to cabbage silage has an influence on the quality of the
resulting weeping silage. The variables measured were the physical quality of the silage including: color,
aroma, texture, and the presence of fungi. The results showed that the physical quality of silage would be
better if 500 grams of rice bran were given compared to 250 grams of rice bran. Based on the research, it
can be interpreted that the addition of substrate can affect the physical properties of the cabbage waste
product, namely the addition of rice bran in calming silage in the form of cabbage can affect the physical
quality of the resulting silage. This can be seen in the physical characteristics of the boiled cabbage after
two days. Where, the physical characteristics start from the aroma, texture, color, and distribution of
different mushrooms in the addition of rice bran. Through this project it can also be seen that cabbage waste
can be used as animal feed by letting it sit and can reduce environmental pollution by utilizing cabbage
waste, so as to increase the nutritional value of livestock feed.
Keywords: Fermentation, Cabbage, Feed
1. PENDAHULUAN maupun jenis-jenis sayur yang tidak
Peningkatan jumlah penduduk layak untuk dijual.
harus disertai dengan adanya Salah satu limbah sayur yang
peningkatan sumber gizi berupa protein. sering kita jumpai adalah limbah sayur
Peningkatan gizi berupa protein tidak kol atau kubis. Kubis termasuk ke dalam
hanya bisa berasal dari daging merah spesies Brassica olaracea, famili
saja, melainkan dapat berasal dari Cruciferae. Kubis (Brassica olaracea)
daging ternak misalnya daging kambing merupakan jenis sayuran daun yang
ataupun daging unggas. Salah satu cukup popular di Indonesia yang
daging unggas yang berada diurutan sebagian daerah mengenalnya dengan
teratas dalam memenuhi kebutuhan nama kol. Brassica olaracea atau kubis
manusia adalah daginng ayam broiler. memiliki ciri-ciri daunnya saling
Hal ini dikarenakan harga dari daging menutup satu sama lain membentuk
ayam broiler lebih murah dibandingkan krop atau telur. Kubis mengandung air >
harga per kilogram daging lainnya 90% sehingga mudah mengalami
(Mushollaeni&Fitasari,2021) pembusukan (Roni & Herawati, 2012)
Salah satu faktor penting pada Kubis yang sudah menjadi limbah
usaha ternak unggas adalah penyediaan tentunya tidak dapat dikonsumsi oleh
pakan.Terpenuhinya kebutuhan pakan manusia, karena hal ini dapat berpotensi
baik dari segi kualitas maupun kuantitas mengganggu kesehatan. Padahal
sangat menentukan hasil produksi dari menurut Truong et al (2019)
ternak. Berbagai alternatif dilakukan menjelaskan bahwa limbah sayur masih
oleh peternak untuk menyediakan pakan mengandung kadar protein 10-19%.
bagi ternaknya di masa pendemi akibat Limbah sayur tersebut jika ditambahkan
harga pakan yang tidak menentu. bahan-bahan pelengkap pakan dan
Alternatif sumber pakan tersebut dapat mineral, maka sangat berpotensi untuk
digunakan sebagai pakan unggas dengan dijadikan bahan baku pakan ternak
syarat sumber pakan alternatif ini dapat ayam. Kelebihan lainnya jika
diperoleh dengan mudah dan tidak menggunakan limbah sayuran adalah
menambah beban biaya pakan (Perkasa, dapat mensubtitusi sebagian penggunaan
2018) Salah satu alternatif sumber pakan jagung dan kedelai sebagai bahan baku
yang murah adalah limbah sayur. utama pakan ternak, sehingga sebagian
Limbah sayur dapat berasal dari limbah penggunaan jagung dan kedelai dapat
pertanian sayur untuk konsumsi manusia dialihkan pada industri pengolahan
lainnya. Selain itu, menurut Mushollaeni EM4 untuk ternak, Viterna, dan Molase
& Fitasari (2021) pengolahan limbah serta dedak padi yang digunakan sebagai
yang berasal dari sayuran dapat variabel dalam penelitian ini. Sedangkan
memberikan dampak positif secara alat yang diperlukan dalam praktikum ini
berkelanjutan untuk lingkungan. yaitu wadah cat, plastik, pisau, dan juga
Permasalahan lingkungan akan muncul, toples nastar ukuran 250gr sebagai acuan
apabila limbah-limbah sayur tersebut dalam memberikan variasi dedak padi.
hanya sekedar dibuang saja, karena akan Prosedur penelitian
menambah massa sampah di TPA. Oleh 1) Menyediakan alat dan bahan.
karena itu, limbah sayur ini perlu diolah 2) Memotong sayur kol (kubis) dengan
lagi menjadi alternatif bahan pakan ukuran kecil.
ternak terutama untuk ayam, sehingga 3) Menyediakan dua wadah untuk variasi
akan membantu menurunkan biaya penambahan dedak.
pembelian pakan pabrik, harganya 3) Membuat larutan untuk fermentasi pada
murah, berkualitas baik, dan mudah wadah yang berbeda dengan mencampurkan
didapat. air, molase, EM4 dan viternaplus, dan
Berdasarkan data diatas, diaduk hingga merata.
penelitian ini dilakukan dengan tujuan 4) Lalu larutan yang sudah dibuat,
untuk mengetahui bagaimana pengaruh dipercikan ke sayur kol yang sudah di
penambahan dedak padi terhadap sifat pisahkan ke masing-masing wadah hingga
fisik dari produk fermentasi limbah. tercampur merata.
Pada penelitian dilakuka variasi 5) Kemudian, masukan dedak padi
penambahan dedak pada pakan sebanyak 250 gram ke wadah pertama dan
fermentasi sehingga dapat diperleh hasil 500 gram ke wadah yang kedua. Lalu,
pakan yang berbeda untuk setiap mencampurkan semua bahan yang sudah
variasinya ditambahkan dan mengaduk hingga merata.
6) Lalu menutup rapat sayur kol yang sudah
dicampurkan agar fermentasi bisa berjalan
2. METODE PENELITIAN
dengan baik dan diamkan selama 2 hari.
Bahan dan Peralatan
7) Setelah 2 hari difermentasi, pakan siap
Bahan yang digunakan dalam
digunakan.
praktikum ini adalah limbah sayur kol yang
diperoleh dari tukang sayur disekitar 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
lingkungan kampus. Selain itu, terdapat
Beragam teknologi telah diterapkan meliputi aroma, tekstur, warna, dan sebaran
untuk mengolah limbah sayuran, salah jamur. Berikut data hasil pengamatan pada
satunya yaitu teknologi olahan pakan silase pengaruh penambahan dedak pada pakan
yang memanfaatkan kembali limbah fermentasi sayur kol.
sayuran untuk diberikan kepada ternak. Variabel Kriteria Deskripsi
Limbah sayuran bersifat mudah busuk, Silase + Aroma Khas
Dedak molase,
banyak dan menumpuk serta 250gram Tengik,
ketersediaannya melimpah. Silase berbau
menyengat
merupakan salah satu teknologi pengawetan Tekstur Basah dan
dengan proses fermentasi, dengan teknik ini lunak
Warna Coklat muda
dapat dihasilkan pakan yang melimpah. Sebaran Berjamur
Silase bersifat berkelanjutan sehingga dapat jamur
Silase + Aroma Khas
digunakan secara terus menerus. Silase Dedak molase,
pakan sumber serat yang berasal dari limbah 500gram Tengik,
berbau tapi
sayuran pasar merupakan pakan alternatif tidak terlalu
yang berkelanjutan. Silase pakan dibuat menyengat
Tekstur Basar dan
dengan menggunakan penyimpanan secara lunak tapi
anaerob sehingga diharapkan dapat disukai agak kasar
Warna Coklat
ternak. Selain pengerjaannya mudah dan Sebaran Tidak
biaya murah, juga dapat meningkatkan jamur berjamur
kualitas dari pakan sehingga dapat diberikan
Dari hasil tersebut, menunjukkan
dengan maksimal.
bahwa penambahan dedak padi dalam
Perlakuan penambahan dedak padi fermentasi silase berupa sayur kol dapat
pada silase limbah sayur kol, memberikan mempengaruhi kualitas berupa fisik dari
pengaruh terhadap kualitas dari silase. silase yang dihasilkan. Hal ini dapat terlihat
Penambahan Dedak padi dalam pembuatan pada ciri fisik dari hasil fermentasi kol
silase merupakan sebagai sumber setelah dua hari. Dimana, ciri fisik tersebut
karbohidrat terlarut. Ciri-ciri silase yang mulai dari aroma, tekstur, warna, dan
baik dapat dilihat dari karakteristik fisik sebaran jamur yang berbeda pada variasi
silase yang dihasilkan yang merupakan penambahan dedak. Penambahan dedak
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pada wadah pertama yang berisi kol dan
kualitas silase. Variabel yang diukur pada larutan fermentasi diberikan sebesar 250
kegiatan ini yaitu kualitas fisik silase yang gram dan wadah kedua yaitu 500 gram. Ciri
fisik yang pertama yang membedakan kedua jika warna silase yang dihasilkan seperti
variasi ini terletak pada aroma yang warna asal menunjukkan kualitas silase
dihasilkan pada hasil fermentasi. Pada yang baik.
variasi pertama, aroma yang dihasilkan Kemudian, ciri fisik pada kualitas
lebih menyengat dibandingkan pada variasi silase yaitu sebaran jamur. Pada
yang kedua. Hal ini dapat diindikasikan penambahan dedak variasi pertama, terdapat
bahwa perubahan aroma yang tidak sebaran jamur yang cukup jelas. Sedangkan
diinginkan terjadi akibat gangguan dari pada kualitas yang kedua tidak terdapat
mikroorganisme dalam pakan yang sebaran jamur. Menurut Mursalim et al
menghasilkan bau tidak sedap (off odors). (2019) Silase yang baik adalah silase yang
Beberapa mikroorganisme yang berperan tidak memiliki cendawan atau jamur pada
adalah bakteri, jamur, dan mikroflora alami. bahan pakan. Pertumbuhan jamur pada
Menurut Jaelani et al (2018) aroma silase silase ini dapat disebabkan karena kondisi
yang baik adalah tida terlalu asam, bebas lingkungan yang mempunyai kelembaban
dari bau manis, bau ammonia, dan bau H2S. tinggi, adanya aliran udara dalam silo
Sedangkan pada tekstur yang maupun kadar air hijauan yang tinggi.
dihasilkan pada silase Menurut Daryatmo Apabila udara (oksigen) masuk maka
(2018), secara umum silase yang baik populasi yeast dan jamur akan meningkat
mempunyai ciri-ciri, yaitu tekstur masih dan menyebabkan panas dalam silase karena
jelas seperti alamnya, apabila kadar air proses respirasi. Dijelaskan lebih lanjut
hijauan pada saat dibuat silase masih tinggi, bahwa pemadatan bahan baku silase terkait
maka tekstur silase dapat menjadi lembek. dengan ketersediaan oksigen didalam silo,
Agar tekstur silase baik, hijauan yang akan semakin padat bahan kadar oksigen semakin
dibuat silase diangin-anginkan terlebih rendah sehingga proses respirasi semakin
dahulu, untuk menurunkan kadar airnya. pendek kadar air hijauan berpengaruh besar
Hasil yang diperoleh bersifat lembek karena pada kualitas silae yang dihasilkan. Menurut
dalam proses pakan fermentasi yang kami (Tahuk, 2019) menyatakan bahwa
lakukan tidak di angin-anginkan terlebih karakteristik silase yang baik adalah:
dahulu. Selanjutnya, pada warna yang 1) warna silase hijau kekuningan atau
dihasilkan oleh silase menunjukkan hasil kecoklatan, warna yang kurang baik adalah
coklat muda dan coklat. Hal ini dapat coklat tua atau kehitaman
dikatakan bahwa pada warna yang 2) Bau agak asam atau tidak tajam, bebas
dihasilkan oleh silase cukup baik. dari bau amis, bau amonia dan bau H2S, 3)
Berdasarkan Alvianto et al (2015) bahwa Tekstur kelihatan tetap dan masih jelas,
tidak menggumpal, tidak lembek dan tidak berkualitas belum tentu optimal dalam
berlendir mendukung pertumbuhan bakteri asam
4) pH 4,5 atau lebih rendah dan bebas laktat, sehingga masih belum memberikan
jamur. pengaruh terhadap perubahan bahan kering
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa selama proses silase.
dari kedua variabel, silase dengan Campuran larutan yang digunakan
penambahan dedak sebanyak 500 gram pada fermentasi, yaitu ada EM4, Molase
lebih baik dibandingkan dengan silase yang dan Viterna. Em4 adalah salah satu jenis
hanya ditambahkan dengan 250 gram larutan yang mengandung bakteri antara lain
dedak. Oleh karena itu, dalam pembuatan decomposer, lactobacillus sp, bakteri asam
pakan dari hasil fermentasi sayur kol untuk laktat, bakteri fotosintetik, Streptomyces,
ayam ternak dapat dilakukan dengan jamur pengurai selulosa, bakteri pelarut
menambahkan sebanyak 500 gram dedak fosfor yang berfungsi sebagai pengurai
padi untuk setiap 250 gram limbah sayur bahan organik secara alami. Molases
kol. merupakan limbah cair yang berasal dari
Pada hasil fermentasi, terjadi sisa – sisa pengolahan tebu menjadi gula.
peningkatan bahan kering terhadap silase Cairan kental yang berwarna cokelat gelap
limbah sayur kol dengan penambahan dedak dan masih mengandung banyak organik
padi. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh seperti gula, karbohidrat, asam organik,
pemberian dedak padi yang tinggi, karena senyawa nitrogen dan unsur abu. Molase
didalam dedak padi memiliki nilai bahan merupakan keuntungan dalam
kering yang tinggi sebesar 95,53% sehingga menambahkan molase di dalam proses
semakin tinggi level pemberian dedak padi fermentasi adalah dapat meningkatkan
dapat meningkatkan kandungan bahan pertumbuhan bakteri sehingga proses
kering pada silase limbah sayur kol. pemecahan senyawa organik menjadi
Perbedaan lama fermentasi menunjukan senyawa sederhana terjadi dengan sempurna
pengaruh tidak berbeda nyata terhadap dan kualitas biogas meningkat. Viterna
kandungan bahan kering. Hal ini merupakan feed suplemen khusus untuk
kemungkinan diduga penurunan pH yang peternak. Viterna mengandung protein dan
belum optimal pada perubahan kandungan asam-asam amino esensial yang tidak dapat
bahan kering selama proses ensilase. dibentuk oleh tubuh ternak tetapi harus
Bakteri asam laktat akan tumbuh dan diberikan dari luar. Viterna juga
bekerja melalui proses respirasi yang mengandung vitamin, mineral dan asam
menghasilkan air. Kondisi pH yang lemak.
Limbah organik salah satu peluang dapat mempengaruhi kualitas berupa fisik
pakan dengan biaya murah. limbah organik dari silase yang dihasilkan. Hal ini dapat
seperti kulit jagung, kulit tauge, daun terlihat pada ciri fisik dari hasil fermentasi
pisang, sisa sayur-sayuran dan sebagainya kol setelah dua hari. Dimana, ciri fisik
ternyata cukup melimpah setiap hari. tersebut mulai dari aroma, tekstur, warna,
Limbah pasar ini tidak kalah nilai nutrisinya dan sebaran jamur yang berbeda pada
dibandingkan dengan rumput unggul. variasi penambahan dedak. Melalui projek
Pembuatan silase dari bahan organik limbah ini juga dapat juga diketahui bahwa limbah
pasar yaitu dengan cara melayukan limbah sayur kol dapat dimanfaatkan sebagai pakan
berupa sayur-sayuran, agar kadar airnya ternak dengan cara di fermentasikan dan
tidak terlalu tinggi. Biasanya limbah bisa mengurangi pencemaran lingkungan
sayuran kadar airnya cukup tinggi. Kadar dengan memanfaatkan limbah sayur kol,
air sayuran yang layak dibuat silase adalah sehingga dapat meningkatkan nilai gizi
antara 55-65%. Sedangkan kadar air untuk pakan ternak.
limbah organik pasar pada limbah sayur kol
DAFTAR PUSTAKA
dapat terakumulasi dengan adanya .
Pemanfaatan limbah organik pasar dapat Alvianto, A. (2015). Pengaruh penambahan
berbagai jenis sumber karbohidrat
menekan biaya pakan.selain itu, dapat juga pada silase limbah sayuran terhadap
diketahui bahwa limbah sayur kol dapat kualitas fisik dan tingkat palatabilitas
silase. Jurnal Ilmiah Peternakan
dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan Terpadu, 3(4).
tambahan larutan EM4, molase dan viterna Daryatmo, J. (2018). Pengaruh Penggunaan
Molases, Dedak, Gula Merah, Gula
yang di fermentasikan dan bisa mengurangi Pasir Terhadap Kualitas Silase
pencemaran lingkungan dengan Rumput Gajah (Pennisetum
Purpureum). Prosiding Ilmu Ilmu
memanfaatkan limbah sayur kol, sehingga Peternakan.
dapat meningkatkan nilai gizi pakan ternak Jaelani, A., Rostini, T., & Misransyah, M.
(2018). Pengaruh Penambahan
(Superianto dkk, 2018). Suplemen Organik Cair (SOC)® dan
Lama Penyimpanan Terhadap Derajat
4. SIMPULAN Keasaman (pH) dan Kualitas Fisik
pada Silase Batang Pisang (Musa
Berdasarkan penelitian , dapat
paradisiaca L.). ZIRAA'AH MAJALAH
disimpulkan bahwa dengan penambahan ILMIAH PERTANIAN, 43(3), 312-
320.
substrat dapat mempengaruhi terhadap sifat
Mursalim, I., Mustami, M. K., & Ali, A.
fisik dari produk fermentasi limbah kol. (2018). Pengaruh penggunaan pupuk
organik mikroorganisme lokal media
Yaitu dengan penambahan dedak padi
nasi, batang pisang, dan ikan tongkol
dalam fermentasi silase berupa sayur kol terhadap pertumbuhan tanaman sawi
(Brassica juncea). Jurnal Biotek, 6(1),
32-42.
Mushollaeni, W., & Fitasari, E. (2021).
Pemanfaatan Limbah Sayur dalam
Formulasi Ransum Ayam
Broiler. PRIMA: Journal of
Community Empowering and
Services, 5(1), 29-37.
Perkasa, S. O. (2018). Evaluasi Penggunaan
Gandum Dengan Suplementasi Enzim
Xylanase Sebagai Substitusi Jagung
Pada Kecernaan Nutrisi,
Karakteristik Saluran Pencernaan,
Dan Performa Broiler (Doctoral
dissertation, Universitas Brawijaya).
Roni, K. A., & Herawati, N. (2012). Uji
Kandungan Asam Laktat Di Dalam
Limbah Kubis Dengan Menggunakan
Nacl Dan Cacl2. Berkala Teknik, 2(4),
320-333.
Superianto, S., Harahap, A. E., & Ali, A.
(2018). Nilai nutrisi silase limbah
sayur kol dengan penambahan dedak
padi dan lama fermentasi yang
berbeda. Jurnal Sain Peternakan
Indonesia, 13(2), 172-181.
Truong, L., Morash, D., Liu, Y., & King, A.
(2019). Food waste in animal feed
with a focus on use for
broilers. International Journal of
Recycling of Organic Waste in
Agriculture, 8(4), 417-429.

Anda mungkin juga menyukai