Anda di halaman 1dari 12

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium

ascalonicum) KULTIVAR BIMA BREBES TERHADAP BOKASHI


BRANGKASAN KEDELAI

The Respons of Growth and Yield of Shallot (Allium ascalonicum) cv. Bima Brebes to
Soyben Stover Bokashi

Nur Cahaya1, Umi Trisnaningsih2*, Ismail Saleh2


1
Alumni Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Swadaya
Gunung Jati Cirebon, nurcahaya670@gmail.com
2Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Swadaya Gunung Jati

Cirebon. umitrisna@gmail.com; ismail.saleh68@gmail.com


*) Penulis korespondensi

ABSTRAK

Brangkasan kedelai merupakan limbah pada pertanaman kedelai, yang terdiri dari
daun, batang, akar, dan kulit polong. Brangkasan ini dapat digunakan sebagai bahan
pembuatan pupuk organik bokashi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis
bokashi yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah. Percobaan
dilaksanakan di UPTD Balai Benih Padi dan Palawija Satuan Pelayanan Plumbon, Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat yang berlokasi di Plumbon,
Cirebon, mulai dari bulan Maret sampai Mei 2020. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan yang diuji adalah
dosis bokashi brangkasan kedelai. Dalam penelitian ini ada tujuh taraf perlakuan yang
diuji, yaitu: 0, 5, 10, 15, 20, 25, dan 30 ton/ha Masing-masing perlakuan diulang empat
kali. Hasil penelitian menunjukan bahwa bokashi brangkasan kedelai berpengaruh nyata
pada rata-rata tinggi tanaman, rata-rata jumlah daun, rata-rata jumlah anakan, diameter
umbi, serta bobot umbi segar per rumpun dan per petak, juga bobot umbi kering per
rumpun dan per petak. Perlakuan dosis bokashi brangkasan kedelai 25 ton/ha
memberikan pengaruh terbaik terhadap hasil tanaman bawang merah dengan bobot umbi
kering per petak 3,99 kg/petak.

Kata kunci: bawang merah, bokashi, brangkasan kedelai.

ABSTRACT

Soybean stove is a waste in soybean cultivation, which consists of leaves, stems,


roots, and pod skins. This stove can be used as an ingredient for making organic bokashi
fertilizer. This study aims to determine the best dose of bokashi for the growth and yield
of shallots. The experiment was carried out in Regional Technical Implementation Unit
of the Paddy and Cereal Seed Center of Palawija, Plumbon Service Unit, Department of
Food Crops and Horticulture of West Java Province, Indonesia from March to May 2020.
The experimental design used was a randomized complete block design (RCBD) with the
treatment being tested was the dose of soybean stover bokashi. In this study, there were
seven treatment levels tested, namely: 0, 5, 10, 15, 20, 25, and 30 tons/ha. Each treatment
was repeated four times. The results showed that soybean stover bokashi had a significant
effect on the average plant height, the average number of leaves, average number of

126 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2 Desember 2021


tillers, tuber diameter, and weight of fresh tubers per clump and per plot, as well as dry
tuber weight per clump and per plot. The dose treatment of soybean stover bokashi 25
tons/ha gave the best effect on the yield of shallots with a dry tuber weight of 3.99 kg/plot.

Keywords: bokashi, shallot, soybeans stove

PENDAHULUAN tanaman. Bokashi juga merupakan upaya


Bawang merah merupakan salah perbaikan lahan yang lebih mudah dan
satu komoditas hortikultura yang murah karena bahan yang digunakan
mempunyai nilai ekonomi yang cukup dapat diperoleh di sekitar lokasi petani
tinggi. Komoditas ini merupakan sumber (Ginting, 2019).
pendapatan petani maupun sebagai Proses pembuatan bokashi seperti
sumber devisa negara (Istina, 2016). pada pembuatan kompos, namun pada
Dalam rangka meningkatkan hasil, para bokashi ditambahkan mikroorganisme
petani melaksanakan budidaya tanaman efektif (effective microorganism, EM4)
bawang merah secara intensif dengan yang dapat mempercepat penguraian
dengan penggunaan pupuk buatan yang bahan-bahan organik. Penambahan
cukup tinggi. Dampak dari teknik sumber energi (seperti gula merah) akan
budidaya seperti itu adalah penurunan mempercepat oksidasi bahan organik
kualitas lahan, baik secara fisik, kimia melalui fase termofilik (45 hingga 65 °C)
maupun biologi. Penurunan kualitas lahan di mana mikroorganisme melepaskan
pada akhirnya akan menurunkan hasil panas, karbon dioksida, dan air, sehingga
bawang merah. Salah satu upaya yang memungkinkan diperolehnya pupuk
dapat dilakukan dalam mengatasi organik dalam waktu singkat (Álvarez-
permasalahan kualitas lahan pertanian Solís et al., 2016).
tersebut adalah dengan penambahan Keunggulan penggunaan teknologi
bahan organik ke dalam tanah. EM4 adalah pupuk bokashi dapat
Penambahan bahan organik juga dapat dihasilkan dalam waktu relatif singkat.
meningkatkan efisiensi penggunaan Dari sisi lain, EM4 sendiri mengandung
pupuk (Dirgantary et al., 2016). Salah satu Azotobacter sp, Lactobacillus sp, ragi,
jenis pupuk organik yang dapat digunakan bakteri pengurai selulosa, sehingga
adalah bokashi. Berbagai penelitian selulosa yang terkandung dalam limbah
menunjukkan bahwa bokashi dapat atau bahan alami tersebut akan lebih cepat
meningkatkan kesuburan tanah dan hasil terurai menjadi bahan berguna bagi

Cahaya, Trianingsih, Saleh, Repon Pertumbuhan dan… 127


https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i2.4659
tanaman berupa hara (Zulkifli & Sari, BAHAN DAN METODE
2015). Salah satu bahan organik yang Waktu dan Tempat Percobaan
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan Percobaan dilaksanakan pada bulan
bokashi adalah brangkasan kedelai. Maret – Mei 2020 di UPTD Balai Benih
Brangkasan kedelai merupakan bahan Padi dan Palawija Satuan Pelayanan
organik yang mampu menyediakan unsur Plumbon, Dinas Tanam Pangan dan
hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Hortikultura Provinsi Jawa Barat, di Desa
Brangkasan kedelai sendiri merupakan Plumbon Kecamatan Plumbon Kabupaten
bahan organik berkualitas tinggi karena Cirebon. Lokasi percobaan terletak pada
proses dekomposisinya yang relatif cepat ketinggian tempat sekitar ± 18 m di atas
sehingga unsur yang dibutuhkan oleh permukaan laut dengan jenis tanah latosol.
tanaman dapat tersedia dan dapat diserap Suhu udara di daerah tersebut berkisar
ketika tanaman membutuhkan (Sholihah 27oC-32oC dengan tipe curah hujan D.
et al., 2018). Bahan dan Alat Percobaan
Brangkasan kedelai mengandung Kultivar bawang merah yang
fitoestrogen 0,498-1,748g/100g bahan. digunakan dalam percobaan ini adalah
Selain mengandung fitoestrogen, kultivar Bima Brebes, selain itu juga bahan
brangkasan kedelai juga mempunyai lain yang digunakan adalah bokashi
kandungan protein yang cukup tinggi, brangkasan kedelai, insektisida, dan
sekitar 14,45% (Tiro et al., 2010). fungisida. Alat yang digunakan antara lain
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cangkul, penggaris, jangka sorong digital,
pengaruh bokashi brangkasan kedelai pita meteran, kamera, dan timbangan
terhadap pertumbuhan dan hasil bawang digital.
merah. Diharapkan dari penelitian ini Metode Penelitian
dapat dihasilkan rekomedasi tentang Metode penelitian yang digunakan
pemanfaatan limbah brangkasan kedelai adalah metode percobaan dengan
sebagai sumber unsur hara bagi tanaman, Rancangan Acak Kelompok (RAK).
khususnya bawang merah. Hasil Perlakuan yang diuji adalah dosis bokashi
penelitian ini juga merupakan salah satu brangkasan kedelai (B) yang terdiri dari
upaya untuk memanfaatkan limbah tujuh taraf perlakuan, yaitu: B1= 0 ton/ha,
pertanian untuk perbaikan kualitas lahan B2= 5 ton/ha, B3= 10 ton/ha, B4=15 ton/ha,
pertanian. B5= 20 ton/ha, B6=25 ton/ha, B7=30

128 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2 Desember 2021


ton/ha. Semua perlakuan diulang empat kedua, diaplikasikan pupuk bokashi
kali, sehingga jumlahnya 28 petak brangkasan kedelai dengan dosis sesuai
percobaan. dengan perlakuan. Pemberian bokashi
Pelaksanaan Percobaan dilakukan dengan cara ditabutkan merata
Pembuatan Bokashi di seluruh petakan kemudian diaduk
Bahan untuk pembuatan bokashi dengan menggunakan cangkul. Bawang
adalah brangkasan kedelai yang sudah merah yang akan ditanam, terlebih dahulu
dikeringkan sebanyak 300 kg, pupuk dipotong bagian ujungnya, 1/3 bagian.
kandang 50 kg, dedak halus 150 kg, arang Bibit ditanam satu bibit per lubang tanam
sekam 100 kg, gula merah 250 gr, larutan dengan jarak tanam 15 cm x 20 cm.
EM4 1 liter, dan air. Brangkasan dicacah Dengan demikian, pada setiap petak
halus kemudian dicampur dengan pupuk terdapat 50 tanaman.
kandang, dedak halus dan arang sekam. Pemeliharaan Tanaman
Gula merah dicampur dengan air dan EM4, Penyiraman dilakukan setiap pagi
kemudian disiramkan ke campuran dan sore tanaman berumur 55 HST.
brangkasan kedelai. Campuran diletakkan Penyiraman dilakukan dengan
di atas lantai kering dengan ketinggian menggunakan gembor. Penyiangan gulma
campuran 20-60 cm, kemudian ditutup dilakukan dua kali yaitu umur 20 hari dan
terpal plastik selama 21-30 hari. Suhu 35 hari setelah tanam (HST), secara
campuran bokashi dipertahankan manual. Pengendalian hama dan penyakit
maksimal 50 oC. Bila suhu lebih tinggi dilakukan secara kimia dengan
maka diturunkan dengan cara membolak- menggunakan insektisida dan fungisida.
balik campuran. Setelah 30–45 hari Aplikasi pestisida dilakukan sesuai dengan
bokashi telah siap digunakan. Bokashi tingkat serangan di lapangan. Panen
diaplikasikan pada pengolahan tanah bawang dilakukan pada 57 HST, dengan
kedua, tujuh hari sebelum tanam. cara mencabut seluruh bagian tanam
Pengolahan Tanah dan Penanaman dengan tangan.
Pengolahan tanah dilaksanakan dua Pengamatan
kali, 14 hari sebelum tanam dan 7 hari Pengamatan dilakukan terhadap
sebelum tanam. Ukuran petak yang tinggi tanaman, jumlah anakan per
digunakan adalah 150 cm x 100 cm dengan rumpun, jumlah daun per rumpun, yang
tinggi 50 cm. Pada saat pengolahan tanah diukur pada 14, 21, dan 28 HST.

Cahaya, Trianingsih, Saleh, Repon Pertumbuhan dan… 129


https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i2.4659
Sementara untuk variabel hasil semua umur pengamatan (Tabel 1). Pada
pengamatan dilakukan terhadap diameter Tabel 1 dapat dilihat bahwa pada umur 14
umbi, bobot umbi segar (per rumpun dan HST, tanaman yang tidak diberi bokashi
per petak) serta bobot umbi kering per (B1) lebih pendek dibanding dengan yang
rumpun dan per petak. diberi bokashi namun tidak ada perbedaan
Data hasil percobaan dianalisis tinggi tanaman yang nyata antar-dosis
dengan menggunakan Uji F dan untuk bokashi yang berbeda. Sementara pada
mengetahui perlakuan yang berbeda nyata umur 21 dan 28 HST, dosis bokashi yang
digunakan Uji Jarak Berganda Duncan. berbeda menyebabkan tinggi tanaman
Untuk mengetahui dosis bokashi terbaik bawang berbeda secara nyata. Hasil
dilakukan analisis regresi antara dosis penelitian ini sejalan dengan hasil
bokashi hasil dengan per petak. penelitian Álvarez-Solís et al. (2016) yang
menyatakan bahwa tanaman yang diberi
HASIL DAN PEMBAHASAN bokashi lebih tinggi dibandingkan tanpa
Tinggi Tanaman perlakuan bokashi. Pada umur 21 dan 28
Analisis statistik menunjukan bahwa HST, semakin meningkatnya dosis
dosis bokashi brangkasan kedelai bokashi akan menyebabkan tanaman
memberikan pengaruh nyata terhadap rata- bertambah tinggi.
rata tinggi tanaman bawang merah pada

Tabel 1. Pengaruh Pemberian Bokashi Brangkasan Kedelai terhadap Rata-Rata Tinggi


Tanaman Bawang Merah Umur 14, 21, dan 28 HST.
Tinggi Tanaman (cm), pada umur:
Perlakuan
14 HST 21 HST 28 HST
B1 19,15 a 27,30 a 27,78 a
B2 20,90 ab 31,94 b 35,78 b
B3 21,31 b 32,36 bc 36,73 bc
B4 22,14 b 33,01 bc 37,80 bcd
B5 22,65 b 33,92 bc 38,46 cd
B6 22,77 b 34,48 c 39,47 d
B7 22,17 b 33,28 bc 38,17 cd
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

130 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2 Desember 2021


Penambahan dosis bokashi dari 25 Suna mulai dari 14 HST. Jumlah daun akan
ton/ha ke 30 ton /ha secara nyata tidak menentukan luas daun tanaman.
meningkatkan tinggi tanaman. Hal ini Penambahan luas daun pada tanaman
diduga karena dosis 25 ton/ha telah adalah akibat unsur hara nitrogen,
mencukupi kebutuhan tanaman bawang sehingga berpengaruh terhadap proses
merah sehingga penambahan selanjutnya fotosintesis tanaman. Nitrogen merupakan
tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan komponen struktural dari senyawa organik
tanaman. Tanaman akan menyerap unsur- seperti asam amino, protein,
unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah nukleoprotein, enzim dan purin yang
yang sesuai dengan kebutuhannya. sangat dibutuhkan untuk pembesaran sel,
Pemupukan yang berlebihan hanya akan sehingga pemberian nitrogen optimum
menyebabkan kejenuhan hara dan pada akan meningkatkan pertumbuhan vegetatif
akhirnya meracuni tanaman (Frona et al., tanaman (Frona et al., 2016).
2016). Jumlah Anakan per Rumpun
Jumlah Daun per Rumpun Hasil analisis statistik menunjukan
Perlakuan pemberian bokashi perlakuan bokashi brangkasan kedelai
brangkasan kedelai tidak berpengaruh tidak memberikan pengaruh yang nyata
nyata terhadap jumlah daun umur pada 14 terhadap rata-rata jumlah anakan pada
HST tapi berpengaruh nyata terhadap umur 14 dan 21 HST, namun berpengaruh
jumlah daun pada umur 21 dan 28 HST nyata pada umur 28 HST (Tabel 3).
(Tabel 2). Hasil penelitian ini sedikit Pemberian bokashi brangkasan kedelai 25
berbeda dengan hasil penelitian Asie et al., ton/ha (B6) menghasilkan rata-rata jumlah
(2010), yang menunjukkan bokashi telah anakan yang paling banyak yaitu 7,84 buah
mempengaruhi tinggi tanaman bawang pada umur 28 HST.

Tabel 2. Pengaruh Pemberian Bokashi Brangkasan Kedelai Terhadap Rata-Rata Jumlah


Daun Bawang Merah Umur 14, 21, dan 28 HST.
Jumlah Daun (helai)
Perlakuan
14 HST 21 HST 28 HST
B1 11,84 a 15,69 a 17,94 a
B2 12,28 a 17,81 ab 24,56 b
B3 12,47 a 18,03 ab 25,50 b
B4 12,75 a 18,97 bc 25,72 b
B5 13,00 a 20,69 bc 27,19 bc
B6 14,13 a 21,63 c 30,34 c
B7 13,72 a 20,34 bc 26,25 bc
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Cahaya, Trianingsih, Saleh, Repon Pertumbuhan dan… 131


https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i2.4659
Bokashi brangkasan kedelai selain berpengaruh nyata terhadap diameter umbi
mengandung unsur hara yang cukup dan bawang merah (Tabel 4). Perlakuan 20
lengkap, juga mengandung C organik yang ton/ha (B5) menghasilkan diameter umbi
dapat memperbaiki struktur tanah, yang tertinggi sebesar 26,92 mm yang
sehingga kapasitas menahan air dan berbeda nyata dibandingkan dengan
kapasitas tukar kation akan meningkat dan perlakuan lain yang diuji. Hal ini diduga
selanjutnya meningkatkan pertumbuhan karena pemberian bokashi brangksan
akar. Hal ini kemudian dapat membantu kedelai dapat memberikan unsur hara yang
tanaman bawang merah dalam dibutuhkan untuk perkembangan umbi
meningkatkan pertumbuhannya. Semakin bawang, sehingga mendukung
banyak jumlah anakan maka umbi yang pertumbuhan umbi. Hal ini sesuai dengan
akan dihasilkan semakin banyak (Halifah hasil penelitian Lasmini et al. (2018), yang
et al., 2014). Diameter Umbi Analisis menunjukkan bahwa penggunaan bokashi
statistik menunjukan bahwa perlakuan secara nyata meningkatkan bobot kering
pemberian bokashi brangkasan kedelai umbi bawang per petak.

Tabel 3. Pengaruh Pemberian Bokashi Brangkasan Kedelai Terhadap Rata-Rata Jumlah


Anakan Bawang Merah Umur 14, 21 dan 28 HST.
Jumlah Anakan (buah)
Perlakuan
14 HST 21 HST 28 HST
B1 3,81 a 4,84 a 5,72 a
B2 3,94 a 4,84 a 6,75 b
B3 3,97 a 5,09 a 7,00 bc
B4 4,06 a 5,34 a 7,03 bc
B5 4,22 a 5,75 a 7,81 bc
B6 4,59 a 5,38 a 7,84 c
B7 4,16 a 5,34 a 7,25 bc
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Tabel 4. Pengaruh Pemberian Bokashi Brangkasan Kedelai Terhadap Rata-Rata Diameter


Umbi Bawang Merah.
Perlakuan Diameter Umbi (mm)
B1 18,53 a
B2 23,13 b
B3 24,57 bc
B4 25,11 bc
B5 26,92 c
B6 25,97 bc
B7 25,96 bc
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

132 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2 Desember 2021


Bokashi brangkasan kedelai, selain segar pada semua perlakuan bokashi.
mengandung nitrogen, juga mengandung Sementara pada bobot umbi segar per
kalium yang berperan aktif dalam petak, hasil tertinggi diperoleh pada
pertumbuhan umbi. Kalium dibutuhkan perlakuan 20 ton/ha (B5) dan 25 ton/ha
tanaman antara lain dalam proses (B6).
metabolism asam amino dan protein dari Pupuk bokashi sebagai bahan
ion ammonium. Kalium juga penting organik berfungsi sebagai granulator untuk
dalam mengatur tekanan turgo, sehingga memperbaiki struktur tanah, sebagai
semua proses-prose metabolism yang sumber unsur hara N, P, K, dan unsur
berlangsung dalam sel dapat berjalan mikro lainnya. Pupuk bokashi juga
dengan baik dan mendukung pemanjangan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
serta perluasan sel (Ansar et al., 2021). akar dengan meningkatkan panjang akar
Bobot Segar Umbi per Rumpun dan per dan berat kering akar pada kondisi rizosfer
Petak (Lasmini et al., 2018). Struktur tanah yang
Hasil analisis statistik menunjukan baik akan menjamin ketersediaan unsur
bahwa perlakuan berbagai pemberian hara dan tata udara tanah sehingga
bokashi brangkasan kedelai berpengaruh mempengaruhi pertumbuhan dan
nyata terhadap bobot segar umbi bawang perkembangan akar serta kemampuan akar
merah per rumpun dan per petak (Tabel 5). tanaman dalam menyerap unsur hara
Bobot umbi segar per rumpun pada (Aminudin, 2014). Pada akhirnya, semua
perlakuan tanpa bokashi secara nyata lebih itu akan berpengaruh terhadap bobot umbi
rendah dibandingkan dengan bobot umbi segar bawang merah.

Tabel 5. Pengaruh Pemberian Bokashi Brangkasan Kedelai Terhadap Bobot Segar Umbi
Bawang Merah Per Rumpun dan Per Petak.
Rata-rata Bobot Segar Umbi
Perlakuan
Per Rumpun (g) Per Petak (kg)
B1 28,69 a 1,43 a
B2 95,64 b 3,77 b
B3 97,61 b 3,98 bc
B4 101,71 b 4,35 bc
B5 103,65 b 4,55 c
B6 110,44 b 4,61 c
B7 102,99 b 4,39 bc
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

Cahaya, Trianingsih, Saleh, Repon Pertumbuhan dan… 133


https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i2.4659
Bobot Kering Umbi per Rumpun dan pertumbuhan tanaman. Pupuk kalium juga
per Petak memberikan pengaruh nyata terhadap
Hasil analisis statistik menunjukan bobot umbi kering per rumpun dan per
bahwa pemberian bokashi brangkasan petak. Menurut penelitian Khasanah et al.,
kedelai memberikan pengaruh nyata (2018) bahwa kalium berfungsi dalam
terhadap bobot kering umbi per rumpun pembentukan gula dan pati sintesis
dan per petak (Tabel 6). petak. Rata-rata protein, katalis bagi reaksi enzimatis,
bobot umbi per rumpun pada control penetral asam organik serta berperan
secara nyata lebih rendah dibandingka dalam pertumbuhan jaringan meristem.
dengan yang diberi perlakuan pupuk Hal ini sejalan dengan pendapat Pasaribu
bokashi brangkasan kedelai. Hal yang et al., (2012), bahwa kalium merupakan
sama juga ditunjukkan pada bobot kering unsur hara makro yang berpengaruh pada
umbi per petak. Pada bobot umbi kering pembentukan organ tanaman berupa umbi,
per rumpun, pemberian bokashi daun dan jaringan meristem. Kalium juga
brangkasan memberikan pengaruh yang berperan sebagai katalis enzimatis pada
tidak berbeda nyata sedangkan pada bobot metabolism serta pembentukan gula dan
umbi kering per petak memberikan pati pada sintesis protein sehingga
pengaruh yang berbeda nyata. Hal ini membantu pembentukan dan pembesaran
diduga karena pada bobot umbi per organ tanaman.
rumpun, perbedaannya relatif kecil namun Uji Regresi
secara keseluruhan satu petak perbedaan Untuk menentukan dosis bokasi
tersebut cukup besar sehingga hasil optimum dilakukan uji regresi dosis pupuk
analisisnya berbeda nyata. Perlakuan bokashi brangkasan kedelai dengan bobot
pupuk bokashi brangkasan kedelai 25 kering umbi per petak. Dari analisis
ton/ha (B6) memberikan bobot kering tersebut diperoleh persamaan regresi Y = -
umbi per rumpun dan per petak yang lebih 0,054 x2 + 0,2236 x + 1,6806. Kurva
tinggi dibandingkan dengan perlakuan regresi antara bobot bokashi brangkasan
lainnya, yaitu yaitu 88,96 gr dan 3,99 kg kedelai dengan bobot umbi per petak
berturut-turut. Menurut Frona et al., (2016) tersaji pada Gambar 1. Berdasarkan
bahwa bobot kering umbi dipengaruhi oleh persamaan regresi, dapat ditentukan bahwa
unsur hara nitrogen yang diperlukan titik puncak kurva berada pada x = 21,5
tanaman sebagai sumber nutrisi untuk ton/ha. Bila dilihat pada data yang tersaji

134 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2 Desember 2021


di Tabel 6, dapat diketahui bahwa meningkatkan hasil tanaman bahkan ada
perlakuan sampai dengan 20 t/ha dapat kecenderungan turun pada perlakuan B7
meningkatkan bobot umbi kering bawang (35 t/ha). Bila digunakan rumus regresi,
merah per hektar. Namun demikian, maka pada dosis optimum akan diperoleh
penambahan bokashi selanjutnya tidak hasil per hektar 6,376 t/ha.

Tabel 6. Pengaruh Pemberian Bokashi Brangkasan Kedelai terhadap Bobot Kering Per
Rumpun dan Per Petak.
Rata-rata Bobot Kering
Perlakuan
Per Rumpun (g) Per Petak (kg)
B1 27,21 a 1,29 a
B2 71,16 b 3,34 b
B3 78,88 b 3,41 bc
B4 81,64 b 3,61 bcd
B5 84,25 b 3,91 d
B6 88,96 b 3,99 d
B7 82,80 b 3,81 cd
Keterangan: Nilai yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama, tidak berbeda
nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%.

5 y = -0.0052x2 + 0.2236x + 1.6806


Bobot Umbi Kering per Petak (kg)

4.5 R² = 0.8028
4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Dosis Brangkasan Kedelai (ton/ha)

Gambar 1. Kurva Pengaruh Dosis Bokashi Brangkasan Kedelai terhadap Bobot Umbi
Kering per Petak

KESIMPULAN per petak, serta bobot umbi kering per


Pemberian pupuk bokashi rumpun dan per petak. Perlakuan bokashi
brangkasan kedelai berpengaruh nyata brangkasan kedelai perlakuan 25 ton/ha
terhadap rata-rata tinggi tanaman, jumlah yang setara dengan 3,75 kg/petak
daun, jumlah anakan per rumpun, diameter memberikan hasil tanaman bawang merah
umbi, bobot umbi segar per rumpun dan dengan bobot kering umbi kering per petak

Cahaya, Trianingsih, Saleh, Repon Pertumbuhan dan… 135


https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i2.4659
3,99 kg/petak. Berdasarkan hasil analisis https://doi.org/10.1088/1755-
1315/681/1/012047
regresi diperoleh dosis terbaik untuk hasil
Asie, E. R., Rhayna, E., & Usup, A.
bawang merah adalah 21,5 t/ha yang akan (2010). Pengaruh Pemberian
Bokashi Keladi dan Jarak Tanam
memberikan hasil 6,376 t/ha.
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Bawang Suna pada Tanah
Spodosol. Junal AGRI PEAT, 21(1),
UCAPAN TERIMA KASIH
20–25.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dirgantary, S., Halimursyadah, H., &
Syamsuddin, S. (2016). Respon
Kepala Lembaga Penelitian dan Rektor
Pertumbuhan dan Hasil Bawang
Universitas Swadaya Gunung Jati yang Merah (Allium ascalonicum)
terhadap Kombinasi Dosis NPK dan
telah membiayai kegiatan penelitian ini,
Pupuk Kandang. Jurnal Ilmiah
untuk skema Hibah Riset Skripsi tahun Mahasiswa Pertanian, 1(1), 217–
226.
akademik 2019/2020.
https://doi.org/10.17969/jimfp.v1i1.
862
Frona, W. S., Zein, A., & Vauzia, V.
DAFTAR PUSTAKA
(2016). Pengaruh Penambahan
Álvarez-Solís, J. D., Mendoza-Núñez, J. Bokashi Kubis (Brassica oleracea
A., León-Martínez, N. S., var. capitata) Terhadap
Castellanos-Albores, J., & Pertumbuhan Bawang Putih (Allium
Gutiérrez-Miceli, F. A. (2016b). sativum L) pada Tanah Podzolik
Effect of bokashi and vermicompost Merah Kuning. Sainstek : Jurnal
leachate on yield and quality of Sains Dan Teknologi, 8(1), 10–19.
pepper (Capsicum annuum) and https://doi.org/10.31958/js.v8i1.435
onion (Allium cepa) under Ginting, S. (2019). Promoting Bokashi as
monoculture and intercropping an Organic Fertilizer in Indonesia: A
cultures. Ciencia e Investigacion Mini Review. International Journal
Agraria, 43(2), 243–252. of Environmental Sciences &
https://doi.org/10.4067/S0718- Natural Resources, 21(4).
16202016000200007 https://doi.org/10.19080/ijesnr.2019
Aminudin, M. I. (2014). Pengaplikasian .21.556070
Dosis Pupuk Bokashi dan KNO3 Halifah, U. N., Soelistyono, R., & Santoso,
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil M. (2014). Pengaruh Pemberian
Tanaman Melon (Cucucmis melo Pupuk Organik (BLOTONG) dan
L.). Sainti, 6(2), 119–130 Pupuk Anorganik (ZA) Terhadap
Ansar, M., Bahrudin, Fathurrahman, Tanaman Bawang Merah (Allium
Darman, S., Thaha, A. R., Angka, A. ascalonicum L.). Jurnal Produksi
W., & Rahmadanih. (2021). Tanaman, 2(8), 665–672.
Application of bokashi goat manure Istina, I. N. (2016). Peningkatan Produksi
and organic liquid fertilizer to Bawang Merah Melalui Teknik
improve the growth and yield of Pemupukan NPK. Jurnal Agro, 3(1),
Lembah Palu shallot variety. IOP 36–42. https://doi.org/10.15575/810
Conference Series: Earth and Khasanah, M., Widodo, S., Suedy, A., &
Environmental Science, 681(1). Prihastanti, E. (2018). Aplikasi

136 Jurnal Pertanian Presisi Vol. 5 No. 2 Desember 2021


Pupuk Organik Kotoran Ayam dan Sholihah, A., Sugianto, A., & Alawiy, T.
Jerami Padi pada Pertumbuhan dan (2018). Variasi
Produksi Bawang Merah (Allium CampuranBrangkasan Kedelai dan
cepa L.) var. Bima Curut. Buletin Jerami Padi Terhadap Serapan N dan
Anatomi Dan Fisiologi, 3(2), 188– Efesiensi Penggunaan N,
194. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
ejournal2.undip.ac.id/index.php/baf/ Padi Gogo (Oryza sativa L.). Jurnal
index Folium, 2(1), 10–19.
Lasmini, S. A., Nasir, B., Hayati, N., & Tiro, B. M. W., Pramono, S., Hartadi, H.,
Edy, N. (2018). Improvement of soil Soetrisno, D., & Baliarti, E. (2010).
quality using bokashi composting The Content of Phytoestrogen on
and NPK fertilizer to increase shallot Legume Plants. The 5 Th
yield on dry land. Australian Journal International Seminar on Tropical
of Crop Science, 12(11), 1743–1749. Animal Production Community
https://doi.org/10.21475/ajcs.18.12. Empowerment and Tropical Animal
11.p1435 Industry, 141–145.
Pasaribu, M. S., Hasyim, H., & Winata, H. Zulkifli, & Sari, P. L. (2015). Respon Jenis
(2012). Pengaruh Penggunaan dan Dosis Pemberian Bokashi
Pupuk Anorganik dan Organik Terhadap Pertumbuhan dan
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays
Produksi Bawang Merah (Allium saccarata STURT) dalam Polybag.
ascalonicum L.). Agrium, 17(2), Jurnal Dinamika Pertanian, 30(1),
103–108. 13–20.

Cahaya, Trianingsih, Saleh, Repon Pertumbuhan dan… 137


https://doi.org/10.35760/jpp.2021.v5i2.4659

Anda mungkin juga menyukai