Anda di halaman 1dari 10

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/354982568

Jurnal Pengelolaan Limbah pertanian

Article · June 2021

CITATIONS READS
0 1,087

8 authors, including:

Tharmizi Hakim
Universitas Pembangunan Panca Budi
26 PUBLICATIONS   14 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

community service View project

Agribisnis Budidaya Tanaman Terong Ungu View project

All content following this page was uploaded by Tharmizi Hakim on 01 October 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

PENGELOLAAN LIMBAH PERTANIAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN


PRODUKSI TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

Tharmizi Hakim1), Rhiki Budianto2)


Universitas Pembangunan Panca Budi

Abstrak
Bawang merah (Allium ascalonicum. L) telah lama dibudidayakan oleh petani di
Indonesia sebagai usaha tani komersial. Dalam meningkatkan produksi tanaman
bawang merah dibutuhkan unsur hara yang maksimal, dengan pemanfaatan kompos
campuran dan POC bintil akar mix. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dengan 16 kombinasi
perlakuan dan 2 ulangan. Faktor-faktor yang diteliti merupakan faktor utama
perlakuan kompos campuran (JC) terdiri dari 4 taraf, JC0 = Kontrol, JC1 = 1 Kg/plot,
JC2 = 2 Kg/plot,dan J3 = 3 Kg/plot. Faktor yang kedua POC bintil akar mix (BA)
terdiri dari 4 taraf yaitu BA0 = Kontrol, BA1 = 100 ml/liter air/plot, BA2 = 200
ml/liter air/plot, BA3 = 300 ml/liter air/plot. Parameter penelitian ini adalah jumlah
daun per sampel usia 2,3,4 dan 5 MST (helai), umbi basah per sampel (g), umbi
kering per plot (g), konversi produksi per Ha (kg). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan kompos campuran berpengaruh sangat nyata pada parameter jumlah
daun per sampel (helai), umbi kering per plot (g), dan konversi produksi per hektar
(kg), namun berpengaruh nyata terhadap parameter umbi basah per sampel (g).
Pemanfaatan POC bintil akar mix berpengaruh sangat nyata pada jumlah daun per
sampel (helai), umbi kering per plot (g), dan konversi produksi per Ha (kg), namun
berpengaruh nyata pada parameter umbi basah per sampel (g). Interaksi pemanfaatan
kompos campuran dan POC bintil akar mix tidak memberikan pengaruh nyata pada
semua parameter.

Kata kunci: Limbah Pertanian, Kompos Campuran, POC Bintil Akar Mix, Bawang Merah

Abstract
Shallots (Allium ascalonicum. L) have long been cultivated by farmers in Indonesia
as commercial farming. In increasing the production of shallots, maximum nutrients
are needed, with the use of mixed compost and mixed POC root nodules. This
research method used a factorial Randomized Block Design (RAK) consisting of 2
factors with 16 treatment combinations and 2 replications. The factors that must be
studied are the main factors in the treatment of mixed compost (JC) consisting of 4
levels, JC0 = Control, JC1 = 1 Kg/plot, JC2 = 2 Kg/plot, and J3 = 3 Kg/plot. The
second factor was mixed root nodule POC (BA) consisting of 4 levels, namely BA0 =
Control, BA1 = 100 ml/liter water/plot, BA2 = 200 ml/liter water/plot, BA3 = 300
ml/liter water/plot. The parameters of this study were the number of leaves per
sample aged 2,3,4 and 5 WAP (strands), wet tubers per sample (g), dry tubers per
plot (g), production conversion per Ha (kg). The results showed that the mixed
mixture treatment had a very significant effect on the parameters of the number of
leaves per sample (strands), dry tubers per plot (g), and production conversion per
hectare (kg), but had a significant effect on the parameters of wet tubers per hectare
1
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

(g). The use of mixed root nodule POC had a very significant effect on the number of
leaves per sample (strands), dry tubers per plot (g), and production conversion per
Ha (kg), but had a significant effect on wet tuber parameters per sample (g). The
interaction of mixed utilization and POC of mixed root nodules did not have a
significant effect on all parameters.

Keywords: Agricultural Waste, Mixed Compost, Mixed Root Nodule POC, Shallots

PENDAHULUAN tidak bersubtitusi yang berfungsi


Sayuran bawang merupakan sebagai bumbu penyedap makanan
hal paling penting yang popularitasnya serta bahan obat tradisional.
meningkat terkait dengan rasa pedas Berdasarkan data dari the National
dan kekayaannya dalam senyawa Nutrient Database bawang merah
bioaktif non-nutrisi. Banyak jenis lokal memiliki kandungan karbohidrat, gula,
yang beragam hadir dan dihargai di asam lemak, protein dan mineral
beberapa daerah, meskipun masih lainnya yang dibutuhkan manusia
memiliki karakter yang buruk. Dalam (Olvie dkk, 2015).
penelitian ini, bagian segar yang dapat Permintaan pasar bawang
dimakan dari bawang merah Italia dan merah di Sumatera Utara cukup besar
Ukraina, bawang kentang, dan Produksi bawang merah masih jauh
populasi bawang merah dianalisis dibawah kebutuhan. Dari data BPS
untuk konten fenolik dan sistein (2017), produksi bawang merah
sulfoksida dan kapasitas antioksidan. provinsi Sumatera Utara pada tahun
Lima belas senyawa fenolik termasuk 2012 adalah 14.158 ton sedangkan
flavanol dan antosianin, dan dua kebutuhan bawang merah mencapai
sistein sulfoksida, methin dan isoallin 66.420 ton sehingga perlu dilakukan
dihitung. Total fenolat dan sistein impor dari luar negeri. Ada beberapa
sulfoksida berada di kisaran 2595- cara untuk meningkatkan produksi
9840 dan 6777-18.916 mg kg-1 hari, bawang merah yaitu menggunakan
masing-masing. Umbi bawang dan varietas yang tepat.
kentang menunjukkan kandungan Varietas bawang merah yang
sistein sulfoksida yang serupa, digunakan dalam penelitian ini adalah
sedangkan pada bawang merah tingkat varietas Bima Brebes. Varietas unggul
sulfoksida sekitar 17% lebih rendah. bawang merah Bima Brebes telah
Namun anthocyanin memberikan diadopsi oleh petani di Kabupaten
kontribusi yang menonjol terhadap Brebes dan adopsi tersebut
total kapasitas antioksidan dalam diperkirakan meningkatkan
bawang merah. Variasi kuantitatif dari pendapatan bersih petani adopter di
beberapa komponen memungkinkan Brebes. Selain itu, diperkirakan bahwa
deskriminasi yang jelas di antara ke biaya penelitian dan diseminasi
tiga kelompok bawang, menyoroti bawang merah varietas Bima Brebes
kemungkinan pemilihan untuk yang telah dikeluarkan oleh Balitsa
kandungan komponen tertentu yang menghasilkan tingkat pengembalian
rendah (Federico and Filippo, 2016). yang positif dalam meningkatkan
Bawang merah merupakan pendapatan bersih petani adopter di
salah salah satu kelompok rempah Kabupaten Brebes. Hasil penelitian ini
2
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

diharapkan dapat menunjukan manfaat Salah satu limbah lingkungan


yang diperoleh petani dengan yang akan dimanfaatkan sebagai hasil
mengadopsi varietas unggul bawang produk yang memiliki nilai jual yang
merah varietas Brebes, serta cikup tinggi dan ramah terhadap
diperolehnya feedback yang lingkungan ialah pengolahan cangkang
diperlukan untuk memperbaiki telur, kulit bawang, dan daun kering
varietas unggul tersebut agar adopsi di Banyaknya telur yang dimakan baik
tingkat petani semakin luas (Rofik telur ayam maupun telur bebek
dkk, 2017). membuat limbah cangkang telurnya
Pemakaian pupuk kimia menjadi cukup banyak dam terbuang.
anorganik yang terus menerus tanpa Jika limbah cangkang telur ini tidak
diimbangi penggunaan pupuk organik dapat diolah kembali maka dapat
telah mendegradasi lahan pertanian. menimbulkan pencemaran lingkungan
Salah satu dampak negatifnya adalah karena pada cangkang telur memiliki
penurunan produksi pertanian yaitu komposisi utama CaCO3 yang bisa
salah satunya produksi bawang merah. menyebabkan terjadinya polusi yang
Solusi yang dapat dilakukan untuk disebabkan oleh adanya aktivitas
mengatasi masalah ini adalah dengan mikroba di lingkungan (Rahmadina
mengganti penggunaan pupuk kimia dan Efrida, 2017).
yang dapat merusak tanah menjadi Limbah cangkang telur yang
pupuk organik ( Fitri dkk, 2014). sering terbuang dan tidak
Bahan organik memiliki peran dimanfaatkan, Menurut Umar (2000)
penting dalam memperbaiki sifat fisik, dalam Zulfita dan Raharjo (2012),
biologis, dan sifat kimia tanah. Bahan cangkang telur mengandung hampir
organik yang berperan dalam sifat fisik 95,1 % terdiri atas garam-garam
diantaranya dapat mengikat partikel- organik, 3,3 % bahan organik(terutama
partikel tanah menjadi lebih remah, protein), dan 1,6 % air. Sebagian besar
untuk meningkatkan stabilitas struktur bahan organik terdiri atas
tanah, meningkatkan kemampuan persenyawaan Calsium karbonat
tanah dalam menyimpan air dan (CaCO3) sekitar 98,5 % dan
membantu granulasi tanah sehingga magnesium karbonat (MgCO3) sekitar
tanah menjadi lebih gembur yang akan 0,85 % . Kandungan di dalam
memperbaiki aerasi tanah dan cangkang telur Menurut Stadelman &
perkembangan sistem perakaran. Owen (1989) dalam Zulfita dan
Bawang merah bisa tumbuh dan Raharjo (2012) jumlah mineral di
berkembang dengan baik bila kondisi dalam cangkang telur beratnya 2,25
fisik tanahnya baik dan cukup unsur gram, yang terdiri dari 2,21 gram
hara. Penerapan pupuk organik bisa kalsium, 0,02 gram magnesium, o0,02
dilakukan sebagai upaya gram posfor serta sedikit besih dan
meningkatkan pertumbuhan dan hasil sulfur.
bawang merah melalui perbaikan sifat Pemberian kompos jerami
fisik dan sifat kimia tanah. Selain itu kedalam tanah dapat memberikan
bahan organik dapat meningkatkan manfaat untuk memperbaiki struktur
kesuburan tanah sehingga cocok untuk tanah dan menambah ketersediaan hara
budidaya tanaman bawang merah bagi tanaman. Kompos jerami padi
(Sulasih dan Widawati, 2015). mengandung hara C-organik (20,02
7
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

%), N(0,75 %), P(0,12 %), K (0,69%), mempengaruhi dalam menentukan


C/N (23,69) (Bambang dkk, 2010). hasil produksi tanaman bawang merah.
Pertanian banyak diminati di Tanaman bawang merah dalam
dunia terutama pupuk organik yang pertumbuhannya menyukai daerah
semakin sering digunakan dalam yang beriklim kering. Bawang merah
kegiatan pertanian bukan pupuk buatan tidak tahan kekeringan karena akarnya
konvensional. Pupuk organik yang pendek. Tanaman bawang merah dapat
terbuat dari berbagai sumber limbah ditanam di dataran rendah sampai
organik termasuk residu tanaman, tinggi (0-900 mdpl) dengan curah
limbah pengolahan makanan dan hujan yang sesuai dengan
limbah pengolahan industri. Beberapa pertumbuhan bawang merah adalah
tahun terakhir pupuk organik cair telah 300-2500 mm per tahun dalam suhu
diperkenalkan untuk aplikasi potensial 25-320 C. Tanaman bawang merah
dalam pertanian organik. Pupuk sangat rentan terhadap curah hujan
organik cair dapat diaplikasikan tinggi. Terutama daunnya mudah rusak
dengan cara menyiram atau sehingga dapat menghambat
menyemprotkan langsung pada daun pertumbuhan dan umbinya pun mudah
(Dao et al, 2017). busuk. Tanaman bawang merah
membutuhkan sinar matahari
METODE PENELITIAN maksimal dengan minimal 70 %
Bawang merah ditinjau dari penyinaran dan kelembaban nisbi 50-
segi kesehatan memiliki beberapa 70 %. Tanaman bawang merah masuh
manfaat yaitu sebagai obat tradisional dapat tumbuh dan berumbi di dataran
yang memiliki banyak manfaat bagi tinggi tetapi umur tanaman lebih
kesehatan, dan khasiatnya sebagai zat panjang (Tim Bina Karya Tani, 2010).
anti kanker dan pengganti antibiotik, Pada umumnya bawang merah
penurunan tekanan darah, kolestrol, diperbanyak dengan menggunakan
serta penurunan kadar gula darah. umbi sebagai bibit. Pada kualitas bibit
Menurut penelitian, bawang merah pun juga akan menentukan pada hasil
mengandung kalsium, fosfor, zat besi, produksi tanaman itu sendiri, umbi
karbohidrat, vitamin seperti A dan C yang akan digunakan tidak terserang
yang sangat bernanfaat bagi manusia. dari hama penyakit. Pembelahan umbi
Bawang merah telah diakui sebagai dapat menghemat dalam pemakaian
sumber penting fitonutrien yang bibit yang akan dignakan dalam
berharga, seperti sebagai flavonoid, penanaman yang dilakukan pada lahan
fructo-oligosaccharides dan sulfur pertanian. Pembelahan umbi bawang
senyawa. Diantara zat-zat ini, merah berasal dari satu umbi dengan
flavonoid telah menimbulkan persentase pertumbuhannya yang
perhatian besar karena peran mereka masih tinggi, untuk itu petani masih
dalam pencegahan peradangan, menggunakan bibit untuk memulai
penyakit kardiovaskular, dan kanker budidaya bawang merah (Suparman,
(Elena et al, 2015). 2010).
Dalam melakukan budidaya Teknik pengumpulan data
bawang merah harus diperhatikan selama penelitian dilakukan dengan
kondisi lingkungan yang ada disekitar metode rancangan acak kelompok
lahan, terutama iklim karena sangat (RAK) faktorial dengan 2 perlakuan.
8
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

16 kombinasi perlakuan dan 2 ulangan berbeda sangat nyata pada taraf 1 %


sehingga terdapat 32 plot penelitian. (huruf besar).
Analisis data pengamatan yang Tabel 1 menunjukkan jumlah
digunakan adalah analisis sidik ragam daun (helai) per sampel bawang merah
berdasarkan model linier, yaitu : Y i j pada umur 5 MST memberikan
k= µ + pi + αj + βk + (αβ)jk + ɛijk dan pengaruh sangat nyata pada jumlah
metode analisa konversi produksi daun per sampel tanaman bawang
perhektar pada umbi bawang merah merah. Jumlah daun terbanyak
yang digunakan dengan rumus sebagai terdapat pada perlakuan kompos
berikut : Q(m2) x H(g) campuran JC3 = 3 kg/plot yaitu 22,75
L(m2) helai, berbeda sangat nyata dengan
Parameter (peubah) yang perlakuan JC2 = 2 kg/plot yaitu 20,88
diamati/diukur yaitu jJumlah daun per helai, perlakuan JC1 = 1 kg/plot yaitu
sampel (helai), umbi basah per sampel 20,80 helai dan JC0 = 0 kg/plot
(g), umbi kering per plot (g), konversi (kontrol) yaitu 17,44 helai.
produksi per ha (kg)

HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis
ragam terhadap perlakuan pengelolaan
limbah kompos campuran dengan
symbol (JC) dan perlakuan POC
(pupuk organic cair) bintil akar mix Gambar 1. Grafik Hubungan Jumlah
dengan simbol (BA) terhadap Daun Per Sampel Bawang Merah
parameter yang diukur dapat dilihat Umur 5 MST Akibat Pemberian
pada tabel berikut dibawah ini. Kompos Campuran
Parameter Jumlah Daun Per
Sampel (helai) Pemberian POC bintil akar mix
Tabel 1. Rata-rata Jumlah pada Tabel 3, umur 5 MST
Daun Per Sampel (helai) Tanaman memberikan pengaruh sangat nyata
Bawang Merah Akibat Pemberian terhadap jumlah daun per sampel
Kompos Campuran (JC) dan POC (helai) bawang merah, jumlah daun
Bintil Akar Mix (BA) Umur 2, 3, 4, terbanyak terdapat pada perlakuan BA3
dan 5 Minggu Setelah Tanam. = 300 ml/l.air/plot yaitu 21,84 helai
berbeda nyata dengan perlakuan BA2 =
200 ml/l.air/plot yaitu 20,93 helai,
perlakuan BA1 = 200 ml/l.air/plot yaitu
19,75 helai, dan perlakuan BA0 = 0
ml/l.air/plot yaitu 19,35 helai.

Keterangan : Angka-angka
pada kolom yang sama diikuti oleh
huruf yang tidak sama berarti berbeda
nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan

9
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

Gambar 3. Grafik Hubungan Umbi


Gambar 2. Grafik Hubungan Jumlah Basah Per Sampel Bawang Merah
Daun Per Sampel Bawang Merah Akibat Pemanfaatan Kompos
Umur 5 MST Akibat Pemberian POC Campuran.
Bintil Akar Mix Pemberian POC bintil akar mix
Parameter Umbi Basah Per Sampel memberikan pengaruh nyata pada
(gram) umbi basah per sampel, pada
Tabel 2. Rata-Rata Umbi perlakuan POC bintil akar mix umbi
Basah Per Sampel (gram) Akibat basah terberat di peroleh pada
Pemberian Kompos Campuran (JC) perlakuan BA3 = 300 ml/l.air/plot yaitu
dan POC Bintil Akar Mix (BA). 37,43 gram, berbeda tidak nyata
dengan perlakuan BA2 = 200
ml/l.air/plot yaitu 35,51 gram, dan
perlakuan BA1 = 100 ml/l.air/plot yaitu
34,05 gram.

Keterangan : Angka yang diikuti oleh


huruf yang sama menunjukkan Gambar 4. Grafik Hubungan Umbi
berbeda tidak nyata menurut uji jarak Basah Per Sampel Bawang Merah
duncan pada taraf 5 % (huruf kecil) Akibat Pemanfaatan POC Bintil Akar
dan 1 % (huruf besar). Mix
Tabel 2 dijelaskan bahwa Parameter Umbi Kering Per Plot
pemberian kompos campuran (gram)
memberikan pengaruh sangat nyata Tabel 3. Rataan Umbi Kering
pada umbi basah per sampel (gram). Per Plot (gram) Tanaman Bawang
Parameter umbi basah per sampel (g) Merah Akibat Pemanfaatan Kompos
hasil terberat yang di peroleh pada Campuran dan POC Bintil Akar mix.
perlakuan kompos campuran JC3 = 3
kg/plot yaitu 37,99 gram yang berbeda
nyata dengan perlakuan JC2 = 2
kg/plot yaitu 35,33 gram, tetapi
berbeda sangat nyata dengan perlakuan
JC1 = 1 kg/ plot yaitu 33,74 gram, dan
perlakuan JC0 = kontrol yaitu 33,04
gram.
10
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

berbeda sangat nyata dengan perlakuan


BA0 = kontrol yaitu 702,13 gram.

Gambar 6. Grafik Hubungan Umbi


Keterangan : Angka yang diikuti oleh Kering Per Plot Bawang Merah Akibat
huruf yang sama menunjukkan berbeda Pemanfaatan POC Bintil Akar Mix
tidak nyata pada taraf 5 % (huruf kecil)
dan 1 % (huruf besar) berdasarkan Uji Parameter Konversi Produksi Bawang
Jarak Duncan (DMRT). Merah Per Ha (kg)
Tabel 4. Rata-Rata Konversi
Tabel 3 pemberian kompos Produksi Bawang Merah (Ha) Bawang
campuran memberikan pengaruh Merah Akibat Pemberian Kompos
sangat nyata pada umbi kering per plot Campuran (JC) dan POC Bintil Akar Mix
(g). Perhitungan umbi kering per plot (BA)
(g) hasil terberat di peroleh pada
perlakuan kompos campuran JA3 = 3
kg/plot yaitu 379,63 gram, berbeda
nyata dengan perlakuan JA2 = 2
kg/plot yaitu 333,75 dan perlakuan
TA1 = 1 kg/plot yaitu 322,50 gram,
namun berbeda sangat nyata dengan
perlakuan JA0 = kontrol yaitu 301,50
gram.

Keterangan : Angka yang diikuti oleh


huruf yang sama menunjukkan
berbeda tidak nyata pada taraf 5 %
Gambar 5. Grafik Hubungan Umbi (huruf kecil) dan 1 % (huruf besar)
Kering Per Plot Bawang Merah Akibat berdasarkan Uji Jarak Duncan.
Pemanfaatan Kompos Campuran Tabel 4 diatas dapat dijelaskan
konversi produksi bawang merah per
Perlakuan POC bintil akar mix Ha (kg) akibat pemberian kompos
umbi kering per plot tertinggi campuran memberikan pengaruh nyata
diperoleh pada perlakuan BA3 = 300 pada konversi produksi bawang merah
ml/l.air/plot yaitu 926,50 gram, per Ha (kg). Hasil terberat yang
berbeda tidak nyata dengan perlakuan diperoleh yaitu pada perlakuan JC3 =
BA2 = 400 ml/l.air/plot yaitu 797,13 9796,30 kg/Ha, berbeda tidak nyata
gram, namun berbeda nyata dengan dengan perlakuan JC2 = 3337,50
perlakuan BA1 = 788,75 gram, dan kg/Ha, dan perlakuan JC1 = 3225,00
11
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

kg/Ha, namun berbeda sangat nyata merah per ha (kg), namun berbeda
pada perlakuan JC0 = 3015,00 kg/Ha. nyata dengan parameter umbi basah
per sampel (g). Perlakuan terbaik
pada perlakuan JA3 yaitu 3 kg/plot
kompos campuran.\
2. Hasil penelitian setelah dianalisa
secara statistik pemberian POC
bintil akar mix memberikan
pengaruh sangat nyata terhadap
Gambar 7. Grafik Hubungan parameter jumlah daun per sampel
Konversi Produksi Per Ha (Kg) (helai), umbi kering per plot (g) dan
Bawang Merah Akibat Pemanfaatan konversi produksi bawang merah
Kompos Campuran. per Ha (kg), namun berbeda nyata
Tabel 4 diatas, pemberian POC dengan parameter umbi basah per
bintil akar mix memberikan pengaruh sampel (g). Perlakuan terbaik pada
sangat nyata terhadap konversi perlakuan BA3 yaitu 300 ml/l.
produksi per Ha (kg). Hasil terberat air/plot POC bintil akar mix.
yang diperoleh yaitu pada perlakuan Adapun saran yang dapat diberikan
BA3 = 3515,00 kg/Ha, berbeda tidak yaitu
nyata dengan perlakuan BA2 = 1. Perlu adanya penelitian lanjutan
3412,50 kg/Ha, namun berbeda nyata pada perlakuan kompos campuran
dengan perlakuan BA1 = 3246, 30 dan POC bintil akar mix, serta
kg/Ha , dan berbeda sangat nyata menambahkan dosis yang di
dengan perlakuan BA0 = 2978,80 berikan kepada tanaman.
kg/Ha. 2. Agar tercapai hasil panen umbi
kering per plot sesuai deskripsi
tanaman bawang merah varietas
Bima Brebes, dan mengalami
keuntungan saat melakukan
penelitian dan pembudidayaan
tanaman bawang merah.
Gambar 8. Grafik Hubungan Konversi
DAFTAR PUSTAKA
Produksi Per Ha (Kg) Bawang Merah
Bambang, W., Andareas,Nasriati, dan
Akibat Pemanfaatan POC Bintil Akar
Kiswanto.2010. Pembuatan
Mix
Kompos Jerami Padi dan
KESIMPULAN Jagung. Balai Pengkajian
1. Hasil penelitian setelah dianalisa Teknologi Pertanian (BPTP)
secara statistik bahwa pemberian Lampung. Lampung.
kompos campuran berpengaruh BPS (Badan Pusat Statistik). 2017.
sangat nyata pada parameter Statistik Indonesia.
pertumbuhan yaitu parameter Jakarta.Indonesia.
jumlah daun per sampel umur 2,3,4 Dao M. Hai. Xuchun Qiul. Hai
dan 5 MST (helai), dan parameter Xul. Masato Honda.
produksi yaitu umbi kering per plot Mitsuyasu Sabe. Kiwao
(g) dan konversi produksi bawang
12
Journal of Animal Science and Agronomy Panca Budi Volume 06 Nomor 01 Juni 2021

Kadokami. Yohei Shimasaki. Yuji Rahmadina, T.S.P dan Efrida. 2017.


Oshima. 2017. Contaminants in Pemanfaatan Limbah
Liquid Organic Fertilizers Cangkang Telur, Kulit
Used for Agriculture in Japan. Bawang, dan Daun Kering
Bull Environ Contam Toxicol Melalui Proses Sains dan
DOI 10.1007/s00128-017- Teknologi Sebagai Alternatif
2081-y Penghasil Produk yang Ramah
Elena Dozio, Alessandra Barassi, Lingkungan. Fakultas Sains
Alessandro Ravelli, Illaria dan Teknologi UIN Sumatera.
a.ngeli, Franco Lodi,Gian Vico Rofik Sinung Basuki, Nur
Melzi Eril, and Massimiliano Khaririyatun, Asma Sembiring
M.Corsi Romanelli.2015. The dan Idha Widh Arsanti. 2017.
“Breme” Red onion: Effects Of Studi Adopsi Varietas Bawang
Home-Storage. Methods On Merah Bima Brebes dari
Quercetin And Quercetin- Balitsa di Kabupaten
Glycoside Contents. Czech J. Brebes.Jurnal Hortikultura. Vol
Food Sci, 33, 2015 (5): 405- 27. No 2, Desember 2017.
409 Suparman. 2010. Bercocok Tanam
Fitri Anisyah. Rosita Sipayung. Bawang Merah. Azka Press.
Chairani Hanum. Jakarta
Pertumbuhan dan Produksi Sulasih dan Widawati. 2015.
Bawang Merah dengan Meningkatkan Produksi
Pemberian Berbagai Pupk Tanaman. Penerbit Rineka
Organik. Jurnal Online Cipta Jaya.
Agroteknologi. ISSN No 2337- Tim Bina Karya Tani. 2010.
6597. Vol 2., No 2: 482-496. Panduan Bertanam Bawang
Maret 2014. Merah. CV.Yrama. Jakarta.
Federico Ferioli and L., Filippo Zulfita, D. And Raharjo, D. 2012.
D’Antuono, 2016. Evaluation Pemanfaatan Tepung Cangkang
of Phenolics and Cysteine Telur Sebagai Substitusi
Sulfoxides in Local Onion and Kapur dan Kompos Keladi
Shallot Gramplasm from Italy Terhadap Pertumbuhan dan
and Ukraine. Departemen of Hasil Cabai Merah Pada Tanah
Agri-Food Science and Aluvial. Jurnal Sains
Tecnology University of Mahasiswa Pertanian, 1(1)
Bologna Casena Italy. Volume Rachmad.
63, Issue 4, pp 601-614, April
2016.
Olvie. G Tandi. Jeanne Paulus dan
Arthur Pinaria.2015.
Pertumbuhan dan Produksi
Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) Berbasis
Aplikasi Biourine Sapi.
Eugenia Volume 21 No.3

13

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai