Anda di halaman 1dari 10

JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022

(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)


(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGOLAHAN LIMBAH


PERTANIAN DENGAN PEMANFAATAN KOMPOSTER DI DESA BALOK
Community Empowerment Through Agricultural Waste Treatment with Composter Utilization in Balok
Village

Imni Fitrahni1*, Muhammad Eka Mardyansyah Simbolon2, Joko Supriyanto3, Mersy4, Rada Rizki5,
Ikra Vazira6, Malpino Andre Saputra7, Hovifah Resria Dinata8

1,4,5,6,8
Jurusan Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung,
Jl.KH.Ahmad Dahlan Komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Mangkol, Kec.Pangkalanbaru, Kab.Bangka
Tengah
2,3,7
Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung,
Jl.KH.Ahmad Dahlan Komplek Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Mangkol, Kec.Pangkalanbaru, Kab.Bangka
Tengah
Penulis korespondensi : simbolon@unmuhbabel.ac.id

ABSTRAK
Mata pencaharian masyarakat sebagai petani memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas
limbah pertanian yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan limbah tersebut tentunya memerlukan
pengelolaan. Hal inilah yang mendasari dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan memberikan
penyuluhan dan pelatihan pembuatan komposter. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan transfer pengetahuan
kepada masyarakat melalui pengolahan limbah pertanian dengan cara membuat pupuk kompos menggunakan
komposter. Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan, pelatihan, pendampingan,
monitoring, dan pengembangan usaha setelah dilakukannya pelatihan dan pendampingan, dengan menerapkan
metode di atas secara tetap, masyarakat bisa mengetahui cara dan tahapan untuk menggunakan komposter dengan
membuat pupuk kompos dari limbah pertanian. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat melatih masyarakat dalam
pembuatan komposter untuk membuat kompos dari limbah hasil pertanian sehingga masyarakat bisa melakukan
pengolahan limbah pertanian dengan benar dan dapat dilakukan di mana saja dengan peralatan apa saja serta
dapat berkelanjutan.
Kegiatan pelatihan ini dilakukan di Desa Balok dimana subjek dari kegiatan pelatihan ini merupakan 5 orang
kelompok tani dan 10 orang karang taruna di desa tersebut. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa masyarakat
menunjukkan sikap antusias dan bisa memanfaatkan secara benar dan tepat dalam menggunakan komposter sebagai
pengolahan sampah limbah pertanian menjadi kompos. Hal ini dibuktikan dengan tingkat pemahaman masyarakat
yang serta kesediaan warga untuk mendukung terlaksananya kegiatan ini.
Kata kunci: Komposter, Limbah Pertanian

ABSTRACT
Community livelihoods as farmers make a major contribution to the quantity and quality of agricultural waste
produced. The increasing volume of waste generation certainly requires management. This is what underlies
community empowerment activities by providing counseling and training on composting. This activity aims to
provide knowledge transfer to the community through processing agricultural waste by making compost using a
composter. The methods used in this activity are counseling, training, mentoring, monitoring, and business
development after the training and mentoring, by applying the above method regularly, the community can find out
how and stages to use a composter by making compost from agricultural waste. Through this activity, it is expected
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 198

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

to train the community in making composters to make compost from agricultural waste so that people can treat
agricultural waste properly and can be done anywhere with any equipment and can be sustainable.
This training activity was carried out in Balok Village where the subjects of this training activity were 5 farmer
groups and 10 youth organizations in the village. The results of this activity indicate that the community shows an
enthusiastic attitude and can use it correctly and appropriately in using a composter as processing agricultural
waste into compost. This is evidenced by the level of understanding of the community and the willingness of the
residents to support the implementation of this activity.
Keyword: composter, agricultural waste

PENDAHULUAN permukaan tanah serta menyebabkan polusi


udara sehingga dapat memusnahkan
Desa Balok memiliki areal lahan mikroorganisme yang berguna dalam proses
sawah yang diisi berbagai macam tanaman, biologis tanah, seperti perombak bahan
mulai dari tanaman padi, jagung, ubi, dan organik tanah sehingga berdampak pada
kacang edamame. Dengan mayoritas mata menurunnya kadar bahan organik dalam
pencaharian masyarakat sebagai petani juga tanah. Belum optimalnya pemanfaatan
memberikan kontribusi yang besar terhadap limbah pertanian tersebut disebabkan karena
kuantitas dan kualitas limbah pertanian yang kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan hal pengelolaan dan pengolahan limbah.
limbah tersebut memerlukan pengelolaan. Mencermati fenomena di atas maka
Pengelolaan limbah yang tidak sangat diperlukan model pengelolaan limbah
mempergunakan metode dan teknik hasil pertanian yang baik dan tepat dalam
pengelolaan limbah yang ramah lingkungan upaya mengatasinya. Terkait dengan hal
selain akan dapat menimbulkan dampak tersebut salah satu model/teknik pengelolaan
negatif terhadap kesehatan juga akan sangat limbah yang dapat diterapkan untuk
mengganggu kelestarian fungsi lingkungan. membantu penanggulangan limbah terutama
Sama halnya dengan beberapa permasalahan limbah hasil pertanian dengan minimsasi
yang terdapat di Desa Balok terkhususnya di limbah serta maksimasi daur ulang dan
bidang pertanian ini yaitu belum optimalnya pengomposan, dengan menggunakan
pemanfaatan limbah pertanian. Dalam hal ini komposter sederhana. Komposter adalah alat
seperti ampas padi, buah padi, dan jerami pengolahan sampah melalui pengomposan
yang merupakan limbah pertanian terbesar dengan memanfaatkan tong bekas yang
karena belum sepenuhnya dimanfaatkan. Hal kemudian menggunakan bantuan
ini jika dibiarkan terus menerus tentu akan bioaktivator untuk mempermudah terurainya
membuat timbunan limbah pertanian limbah (Sri Fadhilah, 2019). Dari proses
menjadi menumpuk, umumnya limbah hasil tersebut akan diperoleh dua produk yang
pertanian sebagian besar dibakar langsung. bermanfaat, yaitu pupuk organik cair susulan
Pembakaran limbah tersebut secara terus- (POCS) dan pupuk padat (kompos). Pupuk
menerus di lahan pertanian dapat cair dikeluarkan melalui kran bagian bawah
menyebabkan meningkatnya suhu udara di komposter dan dapat langsung dimanfaatkan
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 199

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

sebagai pupuk tanaman dengan diolah menjadi kompos dengan


menyiramkan pada tanah di sekitar tanaman, memanfaatkan alat yang bernama
bukan pada batang komposter. Selain itu juga menjelaskan
tanaman, sedangkan pupuk mengenai kelengkapan alat dan bahannya
padat (kompos) yang diperoleh perlu maupun tata cara pembuatan serta
dikering anginkan dahulu sebelum penggunaannya. Metode diskusi (tanya
digunakan. Selain komposter dianggap jawab) di setiap kesempatan sehingga terjadi
cukup efektif untuk digunakan dalam komunikasi 2 arah.
mengkomposkan sampah sebab penggunaan Selain itu pelatihan dan
tong tersebut juga menghemat lahan. pendampingan pembuatan pupuk kompos
Adapun tujuan pelaksanaan menggunakan metode demonstrasi plot
kegiatan tersebut adalah memberdayakan pembuatan alat yang digunakan untuk
masyarakat melalui pelatihan dan juga membuat pupuk kompos, yaitu komposter.
pendampingan pembuatan komposter untuk Metode demonstrasi plot dilakukan dengan
membuat kompos sehingga dapat pertimbangan masyarakat dapat terlibat
meminimalisir limbah hasil pertanian. langsung dalam kegiatan pembuatan
komposter sehingga mereka dapat lebih
METODE mudah untuk mengikutinya tahap demi tahap
yang pada akhirnya mereka diharapkan
Metode yang digunakan dalam dapat mempraktekkannya sendiri.
kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini adalah Monitoring dan evaluasi kegiatan, hal ini
metode ceramah sebagai proses transfer dilakukan untuk melihat dan memantau
pengetahuan dengan menggunakan media sejauhmana masyarakat memanfaatkan dan
leaflet dan powerpoint, penyuluhan ini mengaplikasikan pengetahuan yang mereka
dilakukan untuk menjelaskan pupuk kompos peroleh.
dalam hal ini pemahaman tentang pupuk Metode penelitian yang digunakan
kompos. Kemudian sosialisasi mengenai adalah metode penelitian deskriptif melalui
pengolahan pupuk kompos dengan pendekatan survei. Survey dilakukan dengan
menggunakan komposter. Dengan menggunakan media google form dengan
menggunakan model pengomposan ini sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan
diharapkan mampu menjadi alternatif pemanfaatan komposter sebagai upaya
pengelolaan limbah pertanian untuk pengoptimalan limbah pertanian. Angket
masyarakat di Desa Balok Kecamatan penilaian data menggunakan skala Likert
Dendang Kabupaten Belitung Timur. Sugiyono (2013).
Sehingga upaya yang dapat dilakukan adalah No. Skor Keterangan
dengan memberikan penyuluhan kepada 1. 5 Sangat Setuju
masyarakat Desa Balok mengenai 2. 4 Setuju
pengolahan limbah pertanian yang kemudian 3. 3 Kurang Setuju
4. 2 Tidak Setuju
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 200

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

5. 1 Sangat Tidak Setuju Pengambilan sampel ini dilakukan dengan


Tabel 1. Kategori Skor dalam Skala Likert metode purposive sampling dimana sampel
Setelah memperoleh hasil penilaian, yang diambil merupakan orang-orang yang
maka skor yang diperoleh menggunakan terlibat secara langsung dalam kegiatan ini.
rumus skala likert dan index. Menurut
(Arifin, 2010) sebagai berikut. HASIL DAN PEMBAHASAN

Rumus skala likert : 1. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan kegiatan ini dibagi menjadi
T x Pn
beberapa tahapan diantaranya yaitu:
Tahap 1 : Melakukan persiapan dan
Keterangan: observasi lanjutan
T = Total Jumlah Responden yang Memilih persiapan dan observasi lapangan serta
Pn = Pilihan Angka Skor Likert koordinansi dengan Badan Penyuluh
Skor perhitungan : Pertanian (BPP) Kecamatan Dendang
Y = skor tertinggi likert x jumlah responden terkait rencana pelaksanaan kegiatan.
X = skor terendah likert x jumlah responden

Rumus Index :
!"#$% '(")
Index % = *
𝑥100

Adapun berikut kriteria berdasarkan skor


interval:
Gambar 1
Koordinasi dengan BPP Kecamatan Dendang

Tahap 2 : Penyuluhan
melakukan penyuluhan berbantu media
leaflet dan powerpoint mengenai materi
pengelolaan limbah yang meliputi jenis-
jenis limbah dan karakteristiknya, serta
Lokasi penelitian ini dilakukan di materi mengenai pengolahan limbah yang
Desa Balok dengan populasi penelitian meliputi pengolahan limbah pertanian
merupakan masyarakat Desa Balok. Adapun menjadi kompos cair.
sampel dari penelitian ini merupakan
merupakan 5 orang kelompok tani dan 10
orang anggota karang taruna Desa Balok.
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 201

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

komposter tersebut antara lain gergaji, bor,


meteran, cutter, pensil, gunting, lem paralon
dan bahan-bahannya yaitu tong bekas ukuran
20 liter, pipa paralon berdiameter 1 inch,
sambungan pipa berbentuk T, keran plastik
dan kasa plastik. Selain itu kami bahan yang
digunakan untuk pembuatan kompos yang
meliputi, EM4, gula merah, air cucian beras,
kunyit, dan jahe. Pada akhir kegiatan kami
Gambar 2 hibahkan 2 komposter sederhana berukuran
Penyampaian Materi oleh Badan Penyuluh Pertanian
20 liter untuk Desa Balok agar dapat
(BPP) Kecamatan Dendang
digunakan sebagai contoh dan sekaligus
Tahap 3 : Sosialisasi dalam pengolahan sampah yang
melakukan sosialisasi mengenai pengolahan berkelanjutan.
pupuk kompos dengan menggunakan
komposter. Tahap 5 : Implementasi
Implementasi kegiatan dengan metode
demonstrasi plot. Metode demonstrasi plot
dilakukan dengan pertimbangan masyarakat
dapat terlibat langsung dalam kegiatan
pembuatan komposter sehingga mereka
dapat lebih mudah untuk mengikutinya tahap
demi tahap yang pada akhirnya mereka
diharapkan dapat mempraktekkannya sendiri
menggunakan perlatan bekas yang tersedia
Gambar 3 di sekitar.
Penyampaian Materi oleh Badan Penyuluh Pertanian
(BPP) Kecamatan Dendang

Tahap 4 : Pengadaan alat/material


Pengadaan alat/material penunjang
pembuatan komposter meliputi kelengkapan
alat dan bahannya maupun tata cara
pembuatan serta penggunaannya. Alat yang
kami persiapkan adalah alat penunjang
proses pengolahan sampah berupa komposer
sederhana yang sudah jadi dan komposter
yang belum jadi untuk pelatihan pembuatan
komposter sendiri, alat dan bahan pembuatan
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 202

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

Berikut skema tahap pelaksanaan kegiatan


penyuluhan dan pelatihan ke Di Desa Balok,
Kabupaten Belitung Timur, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

Persiapan dan
observasi lapangan

Penyuluhan Sosialisasi

Impelementasi Pengadaan
(demonstrasi plot) alat/material

Gambar 4 Monitoring dan Evaluasi


Demonstrasi plot pembuatan komposter dan kompos

Tahap 6 : Monitoring Gambar 6


Monitoring dilakukan untuk melihat dan Skema Tahap Pelaksanaan Kegiatan
memantau sejauh mana masyarakat
memanfaatkan dan mengaplikasikan 2. Pengetahuan yang dihasilkan
pengetahuan yang mereka peroleh dari Penyuluhan dan pelatihan merupakan
penyuluhan dan pelatihan tersebut. kegiatan penambahan pengetahuan yang
diperuntukan bagi masyarakat melalui
penyebaran pesan. Tujuan kegiatan
penyuluhan ini yaitu dapat pengetahuan
kepada masyarakat melalui pengolahan
limbah pertanian dengan cara membuat
pupuk kompos menggunakan komposter.
Senada dengan yang dikemukan olej
Rachmijati (2019), bahwa pelatihan dapat
meningkatkan pemahaman dan
Gambar 5 pengetahuan. Untuk mengetahui hal
Foto bersama Bdan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan tersebut dilakukan pengumpulan data
Dendang, Kelompok Tani, dan Karang Taruna
dengan menggunakan angket penelitian
sebanyak 10 butir pertanyaan. Adapun
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 203

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

persentase jawaban disajikan dalam


diagram sebagai berikut: Diagram 4 Apakah melalui kegiatan
Diagram 1 Apakah melalui kegiatan ini masyarakat dapat membuat
ini masyarakat dapat mengetahui komposter dengan memanfaatkan
bagaimana pengolahan limbah alat dan peralatan di sekitar rumah?
pertanian secara optimal?

Diagram 5 Apakah melalui kegiatan


Diagram 2 Apakah melalui kegiatan ini masyarakat dapat mempraktekkan
ini masyarakat dapat mengetahui cara pembuatan komposter secara
pembuatan komposter sebagai alat berkelanjutan?
untuk membuat kompos?

Diagram 6 Apakah dengan


Diagram 3 Apakah melalui kegiatan komposter masyarakat dapat
ini masyarakat dapat mengetahui cara menjadikan pembuatan kompos
dan tahapan untuk menggunakan sebagai kegiatan yang produktif?
komposter?

Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 204

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

Diagram 7 Apakah membuat kompos diunggulkan untuk sektor


dengan memanfaatkan komposter perekonomian Desa Balok?
dapat menumbuhkan kepedulian
masyarakat terhadap lingkungan?

Dari hasil penelitian di atas


menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui
bagaimana pengolahan limbah pertanian
Diagram 8 Apakah komposter dapat secara optimal hal ini berdasarkan data yang
membantu perekonomian masyarakat diperoleh dimana 46,7% responden
Desa Balok? menjawab setuju dan 53,3% sangat setuju
pada pertanyaan apakah melalui kegiatan ini
masyarakat dapat mengetahui bagaimana
pengolahan limbah pertanian secara optimal.

Adapun pada pertanyaan kedua apakah


apakah melalui kegiatan ini masyarakat
dapat mengetahui cara pembuatan
komposter sebagai alat untuk membuat
kompos. Data yang diperoleh menunjukan
Diagram 9 Apakah kompos dapat 60% responden menjawab sangat setuju dan
membantu perekonomian masyarakat 40% mejawab setuju serta 0% menjawab
Desa Balok? kurang setuju dan tidak setuju. Hal ini
menunjukan bahwa semua responden
menyetujui bahwa kegiatan ini bermanfaat
sebagai transfer pengetahuan cara
pembuatan komposter untuk membuat
kompos.

Data yang ditemukan menunjukan


33,3% responden menyatakan sangat setuju
Diagram 10 Apakah komposter dan dan 66,7% responden menyatakan setuju
kompos bisa menjadi produk yang bahwa melalui kegiatan ini masyarakat dapat
mengetahui cara dan tahapan untuk
menggunakan komposter. Seperti yang kita
Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 205

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

ketahui bahwa pembuatan komposter dapat responden menjawab setuju, dan 12,5%
dilakukan dimana saja dan peralatan apa saja menjawab tidak setuju pada pertanyaan
karena itu berdasarkan hasil survei diperoleh
apakah komposter dapat membantu
data 60% responden menyatakan sangat
setuju, 33,3% setuju dan 6,7% kurang setuju perekonomian masyarakat Desa Balok. Lalu
pada pertanyaan apakah melalui kegiatan ini 56,3% menyatakan sangat setuju, 31,3%
masyarakat dapat membuat komposter
menyatakan setuju, dan 12,5% menyatakan
dengan memanfaatkan alat dan peralatan di
sekitar rumah. tidak setuju pada pertanyaan apakah kompos
dapat membantu perekonomian masyarakat
Selanjutnya pada pertanyaan apakah
melalui kegiatan ini masyarakat dapat Desa Balok. Seperti yang kita ketahui,
mempraktekkan pembuatan komposter bahwasanya mayoritas masyarakat adalah
secara berkelanjutan menunjukan 37,5%
sebagai petani dimana komposter dan
responden menjawab sangat setuju dan 50%
setuju, dan sisanya 12,5% menyatakan tidak kompos dapat menjadi salah satu hal yang
setuju. Sama halnya berdasarkan hasil diunggulkan dan 50% masyarakat menjawab
survei 31,3% responden menjawab sangat sangat setuju sisanya menjawab 50% setuju
setuju, 56,3% menjawab setuju dan 12,5%
menjawab kurang setuju pada pertanyaan pada pertanyaan apakah komposter dan
apakah dengan komposter masyarakat dapat kompos bisa menjadi produk yang
menjadikan pembuatan kompos sebagai diunggulkan untuk sektor perekonomian
kegiatan yang produktif.
Desa Balok.
Dari segi pemanfaatan lingkungan,
berdasarkan hasil survei 50% responden
SIMPULAN
menyatakan sangat setuju dan 43,8%
menjawab setuju, dan hanya 6,3% yang Kegiatan pelatihan dan penyuluhan ini
menyatakan tidak setuju untuk pertanyaan menunjukkan bahwa masyarakat bisa
apakah membuat kompos dengan memanfaatkan secara benar dan tepat dalam
memanfaatkan komposter dapat menggunakan komposter sebagai
menumbuhkan kepedulian masyarakat pengolahan sampah limbah pertanian
terhadap lingkungan. Tentu saja pembuatan menjadi kompos. Kegiatan ini juga
komposter ini bila dikembangkan lebih meningkatkan keterampilan masyarakat
lanjut dapat memberikan dampak positif dalam pembuatan komposter agar
dalam meminimalisir limbah pertanian. masyarakat bisa mempraktekkan pembuatan
komposter dimana saja dan menggunakan
Hasil survei menunjukan 62,5% peralatan yang tersedia di sekitar. Selain itu
responden menjawab sangat setuju dan 25% menumbuhkan kepedulian masyarakat akan

Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 206

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT BORNEO VOLUME 6 NOMOR 3 TAHUN 2022
(p-ISSN: 2615-4323) (Halaman 198-207)
(e-ISSN: 2579-9797)
Diterima: Maret 2022
Disetujui: Oktober 2022
Dipublikasikan: Desember 2022

kelestarian lingkungan hidup melalui


pengelolaan sampah limbah pertanian Rachmijati, C., Anggraeni, A., & Parmawati,
menjadi kegiatan produktif yang A. (2019). Pelatihan Classroom Task
Untuk Guru Paud Di Desa Palinggihan
menghasilkan kompos. Segi ekonomi
Kecamatan Plered Kabupaten
memberdayakan masyarakat dengan Purwakarta. Jurnal Pengabdian Kepada
produksi pupuk kompos yang siap dijual di Masyarakat, 25(2), 91.
pasaran dan diharapkan dapat mendukung https://doi.org/10.24114/jpkm.v25i2.1335
kesejahteraan masyarakat, khususnya para 7
petani di Desa Balok.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian dan
Pengembangan (Research and
DAFTAR PUSTAKA
Development). Bandung. Alfabeta

Arifin. 2010. Evaluasi Pembelajaran. Yanti, D. and Arlius, F. (2018)


Bandung: Remaja Rosdakarya ‘Pemberdayaan Masyarakat Tani Melalui
Pengembangan Teknologi Biogas Dengan
Fadhillah, Sri. (2019). Mengenal jenis Pemanfaatan Limbah Pertanian Sebagai
komposter dan cara membuat komposter Sumber Energi Alternatif Pedesaan’,
di rumah. Diakses dari Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat,
http://sustaination.id/mengenal-jenis- 24(1), p. 537. doi:
komposter-dan-cara-membuat-kompos- 10.24114/jpkm.v24i1.8946.
di-rumah/

Imni Fitrahni., et al., Pemberdayaan Masyarakat Melalui 207

Available at http://jurnal.borneo.ac.id/index.php/jpmb

Anda mungkin juga menyukai