Anda di halaman 1dari 11

Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online)

Oktober 2018 Volume 21 No.3

PERTUMBUHAN SAWI PAKCHOI (Brassica rapa L.) PADA PEMBERIAN


PUPUK BOKASHI KULIT BUAH KAKAO DAN POC KULIT PISANG KEPOK
Asritanarni Munar1)*,Imam Hartono Bangun2), dan Efrida Lubis1)
1)
Dosen Program Studi Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia
2)
Mahasiswa Program Studi Agroteknologi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, Indonesia
Jl. Kapten Mukhtar Basri No. 3, Glugur Darat II, Medan Timur, Kota Medan Sumatera Utara 20238
Correspondence authors : asritanarnimunar@umsu.ac.id

Abstrak
Pakchoi (Brassica rapa L.) adalah jenis sayur yang bernilai gizi tinggi. Untuk tetap menjamin
produktivitasnya, pemupukan merupakan hal yang harus dilakukan, diantaranya dengan memberikan
pupuk organik yang berasal dari limbah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari pupuk
bokashi kulit buah kakao dan Pupuk Organik Cair (POC) kulit pisang kepok terhadap pertumbuhan
tanaman sawi pakchoi. Tempat dilaksanakannya penelitian di lahan percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK) Faktorial dengan dua faktor yang diteliti, yaitu: Faktor bokashi kulit buah kakao (B) terdiri dari 4
taraf, B1 = 50 g/polibeg, B2 = 100 g/polibeg, B3 = 150 g/polibeg, B4 = 200 g/polibeg. Faktor POC kulit
pisang kepok (P) terdiri dari 4 taraf, P0 = Kontrol, P1 = 25 ml/polibeg P2 = 50 ml /polibeg, P3 =75
ml/polibeg. Parameter yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun. Hasil penelitian
mendapatkan bahwa pupuk bokashi kulit buah kakao memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi
tanaman umur 4 sampai 6 minggu setelah pindah tanam (MSPT), jumlah daun umur 3 MSPT dan luas
daun pada 5 MSPT. Pemberian POC kulit pisang kepok memberikan pengaruh signifikan terhadap tinggi
tanaman umur 4 sampai 6 MSPT, serta luas daun 5 dan 6 MSPT. Diberikannya pupuk bokashi kulit buah
kakao berinteraksi secara nyata dengan pemberian POC kulit pisang kepok terhadap tinggi tanaman 3
MSPT, jumlah daun 4 dan 6 MSPT.
Kata kunci: Bokashi kulit buah kakao, Pakchoi, Pertumbuhan, POC kulit pisang kepok

THE GROWTH OF MUSTARD PAKCHOI (Brassica rapa L.) IN THE GIVEN


FERTILIZER BOKASHI THE RIND OF THE FRUIT OF COCOA AND
LIQUID ORGANIC FERTILIZER THE SKIN OF KEPOK BANANA
Abstract
Pakchoi (Brassica rapa L.) is vegetable crops in that it has value high nutrition. To keep ensure its
productivity, fertilizing is thing to do, such as give organic fertilizers derived from waste. Research aims
to understand the influence of the provision of fertilizer bokashi the rind of the fruit of cocoa and liquid
organic fertilizers ( LOF) the skin of a banana kepok on the growth of plants mustard pakchoi. Place this
research is about the land of Agricultural Faculty University of Mmuhammadiyah Sumatera Utara. This
research using Randomized Block Design (RBD) with two factors the treatment, the fist factors are
bokashi the rind of the fruit cocoa (B) consists of 4 levels, B 1 = 50 g/polibeg, B2 = 100 g/polibeg, B3 =
150 g/polibeg, B4 = 200 g/polibeg. Factors LOF the skin of banana kepok (P) consists of 4 the levels, P0
= control, P1 = 25 ml/polibeg P2= 50 ml/polibeg, P3 = 75 ml/polibeg. Measured parameters are tall of
plants, number of leaves and broad leaves. The results of the study get that levels of fertilizer bokashi the
rind of the fruit cocoa an influence significant to tall of plant for their 4 until 6 weeks after planting
(WAP), number of leaves 3 MSPT, broad leaves 5 MSPT. The provision of LOF the skin of a banana
significantly affect to tall of plants for 4-6 WAP, broad leaves 5 and 6 MSPT. The provision of levels
fertilizer bokashi the rind of the fruit cocoa be able to interact with to be gained from a by the provision
of LOF the skin of a banana kepok against high in plant 3 MSPT , number of leaves 4 and 6 MSPT .
Keywords : fertilizer bokashi the rind of the fruit of cocoa, Pakchoi, Growth, liquid organic fertilizers
(LOF) the skin of a banana kepok

PENDAHULUAN Berdasarkan Direktorat Gizi, Departemen


Sawi pakchoi saat ini dikembangkan Kesehatan RI (2001) dalam setiap 100 g sawi
secara luas di Filipina, Malaysia, Indonesia pakchoi mengandung 4,00 g karbohidrat dan
dan Thailand yang berasal dari China dan merupakan jumlah terbanyak dibandingkan
dibudidayakan secara menyebar setelah abad senyawa lainnya diantara kandungan gizi yang
ada. Menurut Fahrudin (2009) sawi pakchoi
kelima di China Selatan dan China Pusat
sangat baik untuk mensubtitusi kebutuhan
(Akasiska, 2014).

243 DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449


Asritanarni Munar, Imam Hartono Bangun, dan Efrida Lubis

karbohidrat manusia yang dipasok dibandingkan timbangan analitik, kamera digital dan klorofil
dengan sayuran lainnya karena kandungan meter
karbohidrat dalam pakchoi tinggi, yang menjadi
pilihan utama untuk mengatasi kekurangan Metode Penelitian
kebutuhan karbohidrat dalam tubuh. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Produksi tanaman sawi pakchoi terus Faktorial digunakan untuk penelitian ini, dengan
mengalami penurunan akibat penggunaan pupuk dua faktor, yaitu bokashi kulit buah kakao (B)
anorganik meskipun budidaya sawi pakchoi telah terdiri dari 4 taraf, B1 = 50 g/polibeg, B2 = 100
banyak dilakukan baik untuk skala kecil maupun g/polibeg, B3 = 150 g/polibeg, B4 = 200 g/polibeg
besar, namun seiring dengan semakin tinggi dan POC kulit pisang kepok (P) terdiri dari 4
tingkat resistensi pupuk kimia, maka sebaiknya taraf, P0 = Kontrol, P1 = 25 ml/polibeg P2 = 50 ml
penggunaan pupuk kimia sintetis harus kurangi /polibeg, P3 =75 ml/polibeg (Nasution, 2014).
dengan cara menggunakan pupuk organik baik
yang padat ataupun cair (Nasution, 2014). Pelaksanaan Penelitian
75% dari buah kakao adalah kulit Pembuatan bokashi kulit buah kakao
buahnya yang merupakan limbah dan berpotensi Kulit buah kakao sebanyak 50 kg dicacah
menjadi pupuk jika dikomposkan (Damanik, halus, dimasukkan ke dalam tong lalu ditambah
2013). Hasil penelitian Anshar (2002), 10 kg dedak, campuran 750 ml EM4 dan larutan
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan 500 gram gula pasir dalam setengah liter air,
pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis kemudian diaduk hingga rata dan ditutup dengan
jika diberikan 15 ton/ha bokashi kulit buah plastik, lalu diikat agar udara tidak masuk. Dua
kakao. hari sekali diaduk-aduk setelah bentuk dan
Selain pemberian pupuk padat, alternatif warnanya hitam, bokashi kulit buah kakao ini
yang dapat dilakukan untuk mencukupi penulis gunakan. Proses ini memakan waktu
kebutuhan unsur hara pada tanaman adalah selama 14 hari.
dengan memberikan POC kulit pisang kepok.
Buah pisang banyak dikonsumsi masyarakat baik Pembuatan POC kulit pisang kepok
dalam keadaan segar maupun olahan, limbah 25 kg kulit pisang kepok dicacah dan
yang dihasilkannya mencapai 1/3 bagian dari ditumbuk hingga halus, lalu dimasukkan ke
buah pisang (Nasution, 2014). dalam wadah kemudian ditambahkan 30 liter air,
Menurut Sari (2015) dari penelitiannya 500 ml EM4 dan 500 gram gula pasir yang telah
tentang penggunaan pupuk organik cair dari kulit dilarutkan dengan 500 ml air setelah itu diaduk
buah pisang kepok terhadap pertumbuhan rata dan didiamkan selama 14 hari. Setiap dua
tanaman bayam menunjukkan bahwa adanya hari diaduk-aduk, penulis gunakan saat sudah
pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah berwarna orange gelap dan berbau seperti tapai.
tanaman dan luas daun, dengan hasil tertinggi
diperoleh pada konsentrasi 20 ml Penyemaian benih
Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik Terlebih dahulu benih disortir, kemudian
melakukan penelitian tentang pengaruh benih disemai pada wadah tray dengan media
pemberian pupuk bokashi kulit buah kakao dan arang sekam 2 benih/lubang. Kemudian ditutup
POC kulit pisang kepok terhadap pertumbuhan dengan plastik hitam dan diletakkan pada tempat
dan hasil sawi pakchoi (Brassica rapa L.). yang teduh, setelah berkecambah disinari sedikit,
dan pada saat bibit telah berdaun 2 helai, maka
BAHAN DAN METODE penulis pindahkan ke polibeg yang lebih besar.
Tempat dan Waktu
Jalan Tuar nomor 65 Kecamatan Medan Pemasangan naungan
Amplas adalah tempat penelitian ini Naungan terbuat dari bambu sebagai tiang
dilaksanakan, berada pada 27 meter di atas dan diberi atap paranet ketinggian 1,5 m dengan
permukaan laut. Pelaksanaannya pada bulan Juli ukuran 5 m x 12 m. Pembuatan naungan
2017 sampai bulan September 2017. dilakukan satu minggu sebelum melakukan
pemindahan bibit.
Bahan dan Alat
Benih pakchoi varietas Nauli F1, Pupuk Aplikasi bokashi kulit buah kakao
bokashi kulit buah kakao, POC kulit pisang Aplikasi bokashi kulit buah kakao pada
kepok, polibeg berukuran 25 cm x 30 cm, EM 4, media tanam dengan mencampurkannya pada
fungisida dithane M-45 dan top soil. Alat yang tanah yang akan diisikan ke polibeg, sesuai
digunakan adalah meteran, gunting, penggaris, perlakuan.
alat tulis, oven, ember besar, gayung,
handsprayer, pisau cutter, plang perlakuan, Pemindahan bibit

DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449 244


PERTUMBUHAN SAWI PAKCHOI (Brassica rapa L.)

Pemindahan bibit dilakukan pada umur MSPT. Daun yang dijadikan sampel untuk
benih 7 hari setelah tanam (HST) secara hati-hati dihitung luas daunnya adalah daun yang terletak
agar akar tidak putus dilakukan menggunakan pada bagian pertengahan (Dartius, 2005).
bantuan solet bambu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Aplikasi POC kulit pisang kepok Tinggi Tanaman
Aplikasi POC kulit pisang kepok Setelah dilakukan analisis ragam, dengan
dilakukan dua minggu setelah pindah tanam Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial
sesuai dengan perlakuan dengan cara disiramkan menunjukkan bahwa masing-masing faktor
pada permukaan tanah di sekeliling bibit pada tunggal pupuk bokashi kulit buah kakao dan
sore hari, setelah meresap ke dalam tanah, maka POC kulit pisang kepok memberi pengaruh nyata
disiram dengan air secukupnya. Aplikasi POC pada pengamatan tinggi tanaman pakchoi umur
dilakukan sanpai 5 MSPT. 4, 5 dan 6 MSPT, sedangkan kombinasi kedua
perlakuan tersebut berinteraksi nyata pada
Pemeliharaan tanaman pengamatan umur 3 MSPT. Berdasarkan uji
Penyiraman dilakukan pada sore hari beda rataan dari perlakuan dengan Duncan’s
dengan menggunakan gembor. Multiple Range Test (DMRT) dapat dilihat pada
Pengendalian gulma dilakukan setiap 4 Tabel 1.
hari sekali dengan cara manual yaitu mencabut Tabel 1. Tinggi Tanaman Pakchoi dengan
gulma yang tumbuh disekitarareal tanaman. Aplikasi Bokasi Kulit Buah Kakao
Pengendalian hama yang menyerang dan POC Kulit Pisang Kepok Umur
tanaman yaitu ulat gerak, dikendalikan dengan 3 MSPT
cara mengambil langsung pada tanaman yang Bokashi POC Kulit Pisang Kepok
terserang. Kulit Buah
P0 P1 P2 P3
Penyisipan dilakukan pada 3 hari setelah Kakao (B)
pindah tanam (HSPT), 7 HSPT dan 13 HSPT, …………….…cm………………
tanaman yang mati atau rusak disisip dengan B1 3,46b 4,37b 4,44b 4,43b
bibit yang berumur sama yang telah disiapkan, B2 4,03b 4,54b 5,59a 5,94a
penyisipan dihentikan pada umur tanaman 2 B3 6,07a 4,80b 4,30b 5,16a
MSPT. B4 4,18b 4,07b 4,46b 4,89b
Keterangan: huruf yang tidak sama setelah angka pada
Panen kolom dan baris yang sama berbeda
Panen tanaman sawi pakchoi dilakukan nyata menurut Uji DMRT 5%.
pada umur 47 hari setelah tanam, dengan melihat
fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran Tabel l menunjukkan bahwa kombinasi
daun yang sudah memenuhi kriteria panen. antara perlakuan bokashi kulit buah kakao
Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut dengan perlakuan POC kulit pisang kepok, tinggi
seluruh bagian tanaman. tanaman tertinggi terdapat pada kombinasi B3P0.
Hal ini menunjukan bahwa jumlah unsur hara
Parameter Pengamatan pada perlakuan B3 (150 g/polibeg) yang tidak
Tinggi tanaman (cm) diaplikasian POC kulit pisang kepok merupakan
Pengukuran tinggi tanaman dilakukan keadaan unsur hara yang menghasilkan
mulai dari permukaan media tanam hingga ujung pertumbuhan tertinggi pada penelitian ini (6.07
daun tertinggi. Pengamatan dimulai pada umur cm) sesuai dengan penelitian Nurhayati (2002)
tanaman 3 MSPT dan dilakukan dengan interval Penggunaan bokashi kulit buah kakao dengan
satu minggu sekali dosis tertentu berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan tanaman sawi.
Jumlah daun (helai) Hubungan tinggi tanaman pakchoi umur 3
Jumlah daun dihitung pada saat tanaman MSPT dengan pemberian pupuk bokashi kulit
telah berumur 3 MSPT, dengan interval buah kakao dan POC Kulit pisang kepok dapat
pengamatan satu minggu sekali. yang diamati dilihat pada gambar 1.
adalah daun yang telah terbuka sempurna. Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa
pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok
Luas daun (cm) bersamaan dengan pemberian pupuk bokashi
Pengukuran luas daun secara manual kulit buah kakao memberikan tinggi tanaman
yaitu dengan cara mengukur panjang dan lebar yang berbeda, dengan pola grafik kubik.
helaian daun. Kemudian dimasukan ke dalam
rumus p x l x k (konstanta) dengan nilai
konstanta yaitu 0.6825 dan pengamatan
dilakukan pada saat tanaman berumur 5 dan 6

245 DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449


Asritanarni Munar, Imam Hartono Bangun, dan Efrida Lubis

7 B1 B2 B3 B4

6
Tinggi Tanaman (cm) B1: y =3.46- 0.0786x + 0.0055x2 - 6E-05x3
5 R² = 1

4 B2 : y = 4.57+ 0.0558x-0.0007x2
R = 0.6739
3
B3 :y = 4.37- 0.0094x + 0.0009x2 -1E-05x3
2 R² = 1

1 B4 : y = 4.43 + 0.1435- 0.0041x2 +3E-05x3


R² = 1
0
0 25 50 75
POC Kulit Pisang Kepok (ml)
Gambar 1. Grafik Tinggi Tanaman Pakchoi dengan Aplikasi Bokasi Kulit Buah Kakao dan POC Kulit Pisang Kepok
Umur 3 MSPT.

Pemberian bokashi kulit buah kakao dan Berdasarkan uji beda rataan dari
POC kulit pisang kepok saling bersinergi dalam perlakuan DMRT dapat dilihat pada Tabel 2.
memenuhi kebutuhan nutrisi sawi pakchoi, ini Tabel 2. Tinggi Tanaman Pakchoi dengan
diduga karena keseimbangan kandungan unsur Aplikasi Bokasi Kulit Buah Kakao
hara N dan P dari kombinasi perlakuan pupuk umur 4 - 6 MSPT
bokashi kulit buah kakao dan POC kulit pisang Bokashi Umur Pengamatan
kepok dapat memenuhi kebutuhan dari tanaman
Kulit Buah
sawi pakchoi sesui dengan pendapat dari Liferdi 4 MSPT 5 MSPT 6 MSPT
Kakao (B)
(2010) Peran nitrogen pada pembentukan sel,
jaringan dan organ tanaman. Nitrogen berfungsi .......................cm.......................
sebagai bahan sintesis klorofil, asam amino dan B1 5,52b 9,09c 12,01c
protein. Karena itu nitrogen diperlukan dalam B2 7,48a 11,63a 14,98a
jumlah yang banyak, utamanya saat pertumbuhan B3 6,87a 10,81a 14,25a
vegetatif, dengan fosfor (P), nitrogen digunakan B4 5,28c 9,28b 12,67b
untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara Keterangan: Huruf setelah angka yang berbeda pada
keseluruhan. kolom yang sama berbeda nyata menurut
Pemberian bokashi kulit buah kakao Uji DMRT 5%.
dengan dosis 150 g/polibeg dan pemberian 50
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa secara
ml/polibeg POC kulit pisang kepok menunjukan
umum pada perlakuan bokashi kulit buah kakao
tinggi tanaman yang semakin rendah ini diduga
tanaman tertinggi untuk tanaman pakchoi yaitu
karena ada faktor keseimbangan unsur hara dari
B2 pada pengamatan 4, 5 dan 6 MSPT. Hal ini
dosis 150 g/polibeg yang dikombinasikan dengan
menunjukan bahwa jumlah unsur hara pada
penambahan POC kulit pisang kepok yang
perlakuan B2 (100 g/polibeg) adalah unsur hara
menyebabkan pertumbuhan tanaman terhambat
yang memberikan pertumbuhan maksimal pada
ini sesuai dengan pendapat Hochmuth (2009)
penelitian ini dibandingkan dengan perlakuan
bahwa zona defisiensi terjadi pada saat
lainnya, penambahan taraf dosis menyebabkan
konsentrasi hara daun berada di bawah zona
penurunan tinggi tanaman pakchoi, Hasil
transisi dan pertumbuhan tanaman berkurang
penelitian ini hampir sama dengan hasil
drastis, sedangkan zona kelebihan terjadi
saat.konsentrasi hara lebih besar dari konsentrasi penelitian Mariana (2012) menyampaikan bahwa
kecukupan. Fosfor berperan penting proses faktor bokashi kulit buah kakao menyebabkan
tanaman dapat tumbuh baik dengan dosis 100
pertumbuhan tanaman dan suplainya akan
g/tanaman.
berkurang bila tanaman berada pada kondisi
Hubungan pupuk bokashi kulit buah
defisiensi atau kelebihan P, yang pada tingkat
kakao dengan tinggi tanaman pakchoi umur 4-6
lanjut akan menghambat proses pertumbuhan
MSPT ditampilkan pada gambar 2.
dan perkembangan tanaman serta diperkuat dari
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa
pendapat Hochmuth (2009) melaporkan bahwa
pola pertumbuhan tinggi tanaman pakchoi umur
kelebihan P pada daerah perakaran dapat
4, 5 dan 6 MSPT menunjukan pola yang sama,
mengurangi pertumbuhan tanaman karena
yaitu kuadratik dengan tinggi tanaman tertinggi
kelebihan P akan mengurangi penyerapan Zn, Fe
dan Cu, sehingga terjadi defisiensi ketiga unsur diperoleh pada dosis 100 g/polibeg dengan
tersebut. model kuadratik.

246
DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449
PERTUMBUHAN SAWI PAKCHOI (Brassica rapa L.)

4 MSPT 5 MSPT 6 MSPT


16

Tinggi Tanaman (cm)


14 6 MST : y = -0.0004x2 + 0.1013x + 5.1775
12 R² = 0.9219
10
5 MSPT ŷ = 7.4775 - 0.1163x + 0.0005x2
8 R = 0.9282
6
4 4 MST : y = -0.0004x2 + 0.0861x + 2.1825
R² = 0.9624
2
0
50 1000 150 200
Bokashi Kulit Buah Kakao (g)
Gambar 2. Grafik Tinggi Tanaman Pakchoi terhadap Pemberian Bokashi Kulit Buah Kakao 4-6 MSPT.

Selain itu dihubungkan dengan kebutuhan Berdasarkan uji beda rataan dari perlakuan
hara bagi tanaman baik makro maupun mikro POC kulit pisang kepok terhadap tinggi tanaman
dosis B2 diketahui lebih memberikan hasil yang dengan DMRTdapat dilihat pada Tabel 3.
paling tinggi dibandingkan dosis lainnya dan Perlakuan POC kulit pisang kepok yang
berperan menambah ketersediaan unsur hara menghasilkan tanaman tertinggi terdapat pada
tanamankarena suplay unsur hara yang cukup konsentrasi P3(75 ml/polibeg), umur 4 dan 5
dapat merangsang dan mempercepat MSPT, P2 (50 ml/polibeg) umur 6 MSPT. Hal
pertumbuhan organ tanaman sehingga tanaman ini diduga karena unsur hara yang terdapat pada
memberikan hasil akhir yang lebih baik terhadap perlakuan P2 adalah unsur hara yang terbanyak
hasil tanaman pakchoi. Pendapat Buckman untuk tanaman sawi, pemberian unsur hara yang
(1969) Tanaman akan tumbuh sempurna jika tepat akan menyebabkan pertumbuhan yang
jumlah unsur hara yang dibutuhkan cukup maksimal bagi tanaman dan terhadap
tersedia yaitu hara makro dan mikro pada tanah peningkatan aktivitas fotosintesis yang
atau tanaman. digunakan oleh tanaman sebagai sumber energi
Tabel 3. Tinggi Tanaman Pakchoi dengan untuk pertumbuhan. Seperti diungkapkan (Prelly,
Aplikasi POC Kulit Pisang Kepok 2014) dari penelitiannya bahwa energy
Umur 4 – 6 MSPT dihasilkan dari meningkatnya fotosintesis,
POC Kulit Umur Pengamatan sehingga tanaman bertambah tinggi disertai pula
Pisang dengan pertumbuhan daun tanaman.
4 MSPT 5 MSPT 6 MSPT
Kepok (P) Hubungan tinggi tanaman pakchoi umur
..........................cm..................... 4-6 MSPT dengan pemberian perlakuan pupuk
P0 5.40b 9.21b 12.33b POC kulit pisang kepok ditunjukkan pada
P1 6.00a 9.97b 13.33a gambar 3.
P2 6.66a 10.72a 14.21a Dari grafikpadagambar3dapat diketahui
P3 7.08a 10.92a 14.05a bahwapertumbuhan tinggi tanaman terjadi
Keterangan: Huruf yang tidak sama setelah angka peningkatan secara linier positif dari
pada kolom dan baris yang sama berbeda penambahan POC kulit pisang kepok di semua
nyata menurut Uji DMRT 5%. umur pengamatan 4, 5 dan 6 MSPT.

16
14 6 MSPT : ŷ = 0.0228x + 5.43
r = 0.9923
Tinggi Tanaman (cm)

12
10 5 MSPT : ŷ = 0.0235x + 9.323
8 r = 0.949
6
4 4 MSPT : ŷ = 0.0242x + 12.574
r = 0.8281
2
0
0 25 50 75
POC Kulit Pisang Kepok (ml)

Gambar 3. Grafik Tinggi Tanaman Pakchoiterhadap Pemberian POC Kulit Pisang Kepok 4 – 6 MSPT.

247 DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449


Asritanarni Munar, Imam Hartono Bangun, dan Efrida Lubis

Perbedaan tinggi tanaman secara visual Berdasarkan uji beda rataan dari
dapat dilihat di gambar 3. perlakuan dengan DMRT dapat dilihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah Daun Tanaman Pakchoi dengan
Aplikasi Bokasi Kulit Buah Kakao dan
POC Kulit Pisang Kepok Umur 4
MSPT.
Bokashi Kulit Buah
Rataan
Kakao (B)
.………helai..………
B1 4.03c
B2 5.14a
Gambar 3. Tinggi tanaman pakchoi umur 6 MSPT B3 4.72a
B4 4.25b
Perbedaan tinggi tanaman dapat di lihat Keterangan: huruf yang tidak sama setelah angka pada
respon yang nyata pada setiap pengamatan. kolom dan baris yang sama berbeda
Peningkatan tinggi tanaman dapat mencapai hasil nyata menurut Uji DMRT 5%.
yang nyata, karena memperoleh hara dari
bokashi sesuai dengan kebutuhan tanaman Pemberian bokashi kulit buah kakao dosis
sehingga peningkatan jumlah maupun ukuran sel 100 g/polibeg meningkatkan jumlah daun
dapat tercapai dengan baik. Dari gambar 4, tanaman secara nyata dibandingkan tanpa
bahwa tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan bokashi kulit buah kakao. Hal ini menunjukan
P2 (50 ml/polibeg) yang tidak berbeda nyata pemberian beberapa dosis bokashi kulit buah
dengan P3 (75 ml/polibeg) dan berbeda nyata kakao secara sinergis, mampu meningkatkan
dengan P0 (kontrol) disemua umur pengamatan. jumlah daun tanaman kakao Menurut
Ini karena kadar bahan organik di P3 lebih tinggi Indrakusuma (2000), penurunan tinggi tanaman,
dari konsentrasi lainnya Hardjowigeno (2004) jumlah daun, panjang daun, lebar daun, bobot
menyatakan bahwa bahan organik akan basah dan bobot konsumsi tanaman disebabkan
memperbaiki struktur tanah sehingga ketersedian penambahan pupuk yang belebihan
unsur hara yang akan diserap tanaman semakin menyebabkan bertambahnya hara yang tersedia
meningkat pula. Peningkatan penyerapan unsur dalam media dan daun sehingga terjadi kelebihan
hara akan meningkatkan pertumbuhan dan hara yang diserap tanaman, karena ukuran daun
produksi tanaman dipengaruhi oleh jumlah dan ketersediaan unsur
Dilihat dari waktu pengaplikasian POC hara dan lingkungannya, sehingga
kulit kepok diaplikasikan pada minggu ke 2 mempengaruhi secara nyata pada lajunya
dengan konsentrasi 50 ml/polibeg interval waktu pertumbuhan daun.
seminggu sekali diduga pengaplikasian yang Hubungan jumlah daun tanaman pakchoi
tepat dari POC kulit pisang kepok juga umur 4 MSPT dengan perlakuan bokashi kulit
menyebabkan pertumbuhan tanaman semakin buah kakao dapat dilihat pada gambar 4.
meningkat, Menurut Simatupang (1990), bahwa 7.00
waktu pemberian bahan organik akan
6.00
menentukan dekomposisi bahan organik yang
Jumlah Daun (helai)

akan menghasilkan unsur hara berlangsung 5.00


dengan baik. Bahan organik yang telah 4.00
mengalami dekomposisi harus segera diberikan
ke tanaman pada waktu yang tepat agar unsur 3.00 ŷ = 1.9514 + 0.0659x -0.0003x2
hara yang dikandungnya dapat dimanfaatkan R = 0.8409
2.00
secara lebih baik.
1.00
Jumlah Daun 0.00
Berdasarkan hasil analisis of varians 0 50 100 150 200
(ANOVA) dengan Rancangan Acak Kelompok Bokashi Kulit Buah Kakao (g)
(RAK) faktorial menunjukkan bahwa masing-
Gambar 4. Grafik Jumlah daun Tanaman Pakchoi
masing perlakuan tunggal pupuk bokashi kulit Terhadap Pemberian Bokashi Kulit Buah
buah kakao dan POC kulit pisang kepok Kakao 4 MSPT
berpengaruh nyata pada pengamatan jumlah
daun tanaman sawi pakchoi umur 4 MSPT dan Dari gambar 5 grafik menunjukkan bahwa
kombinasi perlakuan pupuk bokashi kulit buah terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah daun
kakao dan POC kulit pisang kapok berinteraksi tanaman secara linier positif dari penambahan
nyata pada jumlah daun tanaman sawi pakchoi perlakuan Bokashi kulit buah kakao B2 sampai
umur 5 dan 6 MST.

DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449 248


PERTUMBUHAN SAWI PAKCHOI (Brassica rapa L.)

dosis 100 g/polibeg namun terjadi penurunan Hubungan jumlah daun tanaman pakchoi
pada penambahan taraf dosis yang lebih tinggi. umur 4 MSPT dengan perlakuan POC kulit
Hal ini menandakan ada korelasi kuadratik di pisang kepok dapat dilihat pada gambar 5.
antara kedua variabel tersebut dengan persamaan 7.00
regresi ŷ = 1.9514 + 0.0659x -0.0003x2 dengan

Jumlah Daun (helai)


6.00
nilai koefisien determinasiR = 0.8409.
Bertambahnya jumlah daun tanaman 5.00
mempunyai hubungan dengan unsur hara makro 4.00 ŷ = 4.7361 + 0.0161x
seperti nitrogen, fosfor dan kalium. Sesuai r = 0.9873
3.00
dengan Lingga dan Marsono (2001) bahwa asam
amino, protein, dan pembentukan protoplasma 2.00
sel disusun oleh unsur hara yang dapat berfungsi 1.00
dalam merangsang pertumbuhan jumlah daun
tanaman. Peran fosfor terhadap pembelahan sel 0.00
pada tiik tumbuh yang berdampak pada tingginya 25 050 75
tanaman. Kalium juga mempunyai peran POC Kulit Pisang Kepok (ml)
menambah pertumbuhan tanaman yang berperan Gambar 5. Grafik Jumlah daun Tanaman Pakchoi
untuk aktivator bermacam enzim. Menurut terhadap Pemberian POC Kulit Pisang
Harjadi (2002), mengemukakan tanaman akan Kepok 4 MSPT
baik tumbuhnya jika unsur hara yang dibutuhkan
tanaman tersedia cukup dalam bentuk yang dapat Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa
diserap oleh tanaman dan didukung oleh keadaan terjadi peningkatan pertumbuhan jumlah daun
struktur tanah yang gembur. tanaman secara linier positif dengan penambahan
Tabel 5. Jumlah Daun Tanaman Pakchoi perlakuan POC kulit pisang kepok pada umur
padaPerlakuanPOC Kulit Pisang Kepok tanaman 4 MSPT. Hal ini menandakan ada
Umur 4 MSPT. korelasi linier positif di antara kedua variabel
POC Kulit Pisang Rataan tersebut dengan persamaan regresiŷ = 4.7361 +
Kepok (P) 0.0161x dengan nilai regresi r = 0.9873
………helai..……… Pemberian POC kulit pisang kepok
P0 4.17b dengan konsentrasi yang semakin tinggi diduga
P1 4.22a dapat menambah pasokan N yang diperlukan
P2 4.81a tanaman yang menyebabkan proses fotosintesis
P3 4.94a semakin meningkat. Dari penelitian Wijaya
Keterangan: huruf yang tidak sama setelah angka pada (2000) penambahan ekstrak kulit pisang pada
kolom dan baris yang sama berbeda tanaman dapat mendorong pertumbuhan organ
nyata menurut Uji DMRT 5%. organ yang berkaitan dengan fotosintesis. Daun
yang diberikan kulit pisang akan membentuk
Pemberian POC kulit pisang kepok daun yang memiliki helaian daun yang lebih luas
dengan dosis 75 ml/polibeg merupakan dengan kandungan kandungan klorofil yang
konsentrasi yang menunjukan jumlah daun lebih tinggi, sehingga tanaman mampu
terbanyak. Hal ini diduga karena unsur hara menghasilkan karbohidrat dalam jumlah yang
berupa nitrogen yang dimiliki oleh perlakuan tinggi untuk mendukung pertumbuhan vegetatif
POC kulit pisang kepokterpenuhi sehingga dapat suatu tanaman.
mempercepat pertumbuhan daun. Dalam proses Tabel 6. Jumlah daun Tanaman Pakchoi terhadap
pembentukan organ vegetatif daun tanaman Pemberian Bokashi Kulit Buah Kakao
membutuhkan unsur hara nitrogen dalam jumlah dan POC Kulit Pisang Kepok 6 MSPT
banyak, karena nitrogen adalah bahan yang perlu Bokashi POC Kulit Pisang Kepok
dalam membentuk asam amino dan protein Kulit Buah
P0 P1 P2 P3
sebagai bahan dasar tanaman dalam menyusun Kakao (B)
daun. Menurut Sutrisno (2015) pertumbuhan ………………helai..…………….
organ-organ yang berhubungan dengan B1 6.00c 6.22c 6.67c 7.00c
fotosintesis dipacu dengan adanya nitrogen. B2 6.78c 8.22b 8.78a 9.56a
Selanjutnya, tersedianya unsur hara bagi tanaman B3 7.56b 7.00c 7.89b 7.89b
ditandai oleh luasnya daun. Sejalan dengan B4 6.44c 7.22b 7.11bc 7.00c
pernyataan Amitasari (2016) pertumbuhan Keterangan: huruf yang tidak sama setelah angka pada
tanaman pengahasil daun-daunan, meningkat kolom dan baris yang sama berbeda
dengan meningkatnya nitrogen dan dapat nyata menurut Uji DMRT 5%.
menyehatkan pertumbuhan daun, sehingga daun
tanaman lebar dengan warna lebih hijau. Hubungan jumlah daun tanaman pakchoi
umur 6 MSPT dengan perlakuan POC kulit
pisang kepok dapat dilihat pada gambar 6.

249
DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449
Asritanarni Munar, Imam Hartono Bangun, dan Efrida Lubis

12 B1 B2 B3 B4
P0 : y = 0.0138x + 5.955
Jumlah Daun (helai) 10 r = 0.9849
8
P1 : y = 0.0356x + 7
6 r = 0.959

4 P2: y = 0.0075x + 7.303


r = 0.3341
2 P3 : y = -0.0004x2 + 0.033x +6.4845
R = 0.8903
0
0 25 50 75
POC Kulit Pisang Kepok (ml)
Gambar 6. Grafik Jumlah daun Tanaman Pakchoi terhadap Pemberian Bokashi Kulit Buah Kakao dan POC Kulit
Pisang Kepok Umur 6 MSPT.

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa Berdasarkan uji beda rataan dari
pemberian pupuk organik cair kulit pisang kepok perlakuan dengan DMRT dapat dilihat pada
bersamaan dengan pemberian pupuk bokashi Tabel 7.
kulit buah kakao memberikan jumlah daun yang Tabel 7. Luas Daun Tanaman Pakchoi terhadap
berbeda, pemberian pupuk bokashi kulit buah Pemberian Bokashi Kulit Buah Kakao
kakao 50 dan 100 g/polibeg yang 5-6 MSPT.
dikombinasikan bersamaan dengan konsentrasi Bokashi Kulit
5 MSPT 6 MSPT
POC yang semakin meningkat menunjukkan Buah Kakao
jumlah daun tanaman sawi pakchoi yang …..……… cm2……...…….
semakin banyak secara linier positif. Akan tetapi B1 12.79c 15.51c
pemberian pupuk bokashi kulit buah kakao 150
dan 200 g/polibeg bersamaan dengan pemberian B2 24.04a 27.46a
POC kulit pisang kepok dengan konsentrasi 25 B3 19.97a 23.12ab
ml/polibeg menunjukan daun yang lebih sedikit B4 14.5b 17.21b
kemudian pada konstrasi 50 ml/polibeg jumlah Keterangan: huruf yang tidak sama setelah angka pada
daun sawi pakchoi menunjukan jumlah daun kolom yang sama berbeda nyata menurut
yang lebih banyak dengan pola kubik. Hal ini Uji DMRT 5%.
menunjukan semakin tinggi konsentrasi
pemberian POC kulit pisang kepok bersamaan Pemberian bokashi kulit buah kakao 100
dengan aplikasi bokashi kulit buah kakao dengan g/polibeg menunjukkan dosis yang maksimum
dosis 100 g/polibeg mampu meningkatkan untuk luas daun tanaman terbanyak, luas daun
jumlah daun tanaman sawi pakchoi. lebih kecil jika dosis ditingkatkan menjadi 150
Penyebab dari peningkatan jumlah daun dan 200 g/polibeg. Hal ini disebabkan pada dosis
ini diduga karena kombinasi dari kedua 100 g/polibeg jumlah unsur hara yang dikandung
perlakuan dapat meningkatkan laju fotosintesis. cukup untuk memasok kebutuhan unsur hara
Peningkatan laju fotosintesis disebabkan karena tanaman pakchoi. Sejalan dengan pendapat
daun tanaman yang semakin banyak Hamin Rakhmiati (2003) yang menyatakan bahwa
(2004) mengemukakan daun yang banyak akan pemasokan unsur hara yang cukup akan
mendukung terjadinya fotosintesis yang membantu tanaman untuk membentuk protein,
menyebabkan hasil fotosintat yang semakin sehingga dengan tercukupinya kebutuhan unsur
banyak Menurut Isdarmanto (2009), energy hara baik makro maupun mikro bagi tanaman
maupun unsur hara semakin banyak dibutuhkan jumlah protein yang terbentuk semakin banyak
dengan meningkatnya fotosintesis. dan akan menambah jumlah protoplasma pada
sel tanaman dan akhirnya akan menambah lebar
Luas Daun daun yang kaya akan klorofil.
Setelah diuji dengan analisis of varians Hubungan luas daun tanaman pakchoi
(ANOVA) dengan Rancangan Acak Kelompok umur 5 – 6 MSPT dengan perlakuan pupuk
(RAK) faktorial ditunjukkan bahwa perlakuan bokashi kulit buah kakao dapat dilihat pada
pupuk bokashi kulit buah kakao dan POC kulit gambar 7.
pisang kepok berpengaruh nyata pada
pengamatan luas daun tanaman pakchoi umur 5
dan 6 MSPT dan untuk kombinasi kedua
perlakuan tersebut berinteraksi tidak nyata.

DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449 250


PERTUMBUHAN SAWI PAKCHOI (Brassica rapa L.)

6 MSPT : ŷ = - 3.295 + 0.419x -0.0017x2 Pada perlakuan pemberian POC kulit


30 R = 0.8767 pisang kepok diketahui bahwa semakin tinggi
25 konsentrasi yang diberikan maka semakin lebar
Luas daun (cm2) luas daun tanaman pakchoi di umur pengamatan
20 5-6 MSPT. Ini diduga semakin tinggi konsentrasi
15 yang diberikan maka semakin banyak unsur hara
Nitrogen untuk pertumbuhan luas daun. Hal ini
10 sesuai dengan pendapat Susandri (2014), bahwa
5 MSPT : ŷ =- 1.69 + 0.448x -0.0018x2 pertumbuhan vegetataif dirangsang dengan
5 R²= 0.8804
adanya unsur nitrogen dan warna hijau yang
0 dihasilkan. Dengan penyerapan hara nitrogen
0 100 200 300 akan dapat meningkatkan pembentukan dan
Bokashi Kulit Buah Kakao (g pertumbuhan daun pada tanaman. Hubungan luas
daun tanaman pakchoi umur 5-6 MSPT dengan
Gambar 7. Grafik Luas Daun Tanaman Pakchoi
terhadap Bokashi Kulit Buah Kakao
perlakuan POC kulit pisang kepok dapat dilihat
Umur 5-6 MSPT pada gambar 8.
30
Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa 6 MSPT : y = 17.195 + 0.0968x
terjadi peningkatan pertumbuhan luas daun 25 r = 0.9379

Luas Daun (cm2)


tanaman dengan pola yang sama dari 20
penambahan bokashi kulit buah kakao. luas daun
terlebar diperoleh pada dosis 100 g/polibeg, 15
namun terjadi penurunan luas daun, jika 5 MSPT y =14.419 + 0.0914x
ditingkatkan sampai 200 g/polibeg. 10 r = 0.9352
Berdasarkan uji Lab. Kimia Hasil 5
Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau tahun 2016, bokashi kulit buah 0
kakao mengandung 1,232 % K total, 0,476 % P 20 0
40 60 80
total, 2,731 N total dengan pH 5,88. Kompos POC Kulit Pisang Kepok (ml)
kulit buah kakao yang mengandung unsur hara P Gambar 8. Grafik Luas Daun Tanaman Pakchoi
dan K yang berperan dalam fotosintesis. Sesuai terhadap POC Kulit Pisang Kepok Umur
pendapat Gardner (1991) bahwa unsur hara P 5-6 MSPT
dan K berperan di dalam fotosintesis tanaman
dan terpenuhinya kebutuhan hara pada Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa
kombinasi ini. setiap penambahan konsentrasi POC kulit pisang
Ditinjau dari kebutuhan unsur hara pada kepok menyebabkan peningkatan luas daun.
setiap tanaman unsur hara dari pupuk yang Peningkatan terjadi secara linier positif.
umumnya dibutuhkan adalah N, P, K, Mg, Ca, B, Pemberian POC kulit pisang kepok dengan
Cu, Zn, Fe. Dosis B2 (100 g/polibeg) diketahui konsentrasi 75 ml/polibeg diduga dapat
menghasilkan daun pakchoi terluas dibandingkan memperbaiki struktur dan tekstur tanah, seperti
dengan dosis lainnya dan berperan menambah yang di ungkapkan Hardjowigeno (2004) bahwa
ketersediaan unsur hara tanaman. Oleh karena struktur tanah dapat diperbaiki dengan
itu suplay unsur hara yang cukup dapat diberikannya bahan organik, sehingga
merangsang dan mempercepat pertumbuhan bertambahnya unsur hara meningkatkan unsur
organ tanaman sehingga memberikan hasil akhir hara yang akan diserap tanaman. Peningkatan
tanaman sawi yang lebih besar. penyerapan unsur hara akan meningkatkan
Tabel 8. Luas Daun Tanaman Sawi Pakchoi pada pertumbuhan dan produksi tanaman, dengan
Perlakuan POC Kulit Pisang Kepok demikian hal ini sangat mendukung pertumbuhan
Umur 5-6 MSPT yang lebih baik.
POC Kulit
5 MSPT 6 MSPT
Pisang Kepok KESIMPULAN DAN SARAN
…..……… cm ……...…….
2 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang
P0 13.85b 16.63b
telah dilakukan dengan merujuk pada hipotesis,
P1 17.81a 20.75a maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
P2 18.48a 21.46a 1. Diberikannya pupuk bokashi kulit buah
P3 21.24a 24.46a kakao menyebabkan meningkatnya
Keterangan: huruf yang tidak sama setelah angka pada pertumbuhan tanaman pakchoi (B. rapa L.)
kolom yang sama berbeda nyata menurut pada pengamatan tinggi tanaman 4-6
Uji DMRT 5%. MSPT, jumlah daun 3 dan 4 MSPT, luas

251
DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449
Asritanarni Munar, Imam Hartono Bangun, dan Efrida Lubis

daun 5 dan 6 MSPT dengan hasil tertinggi Gardner. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
diperoleh pada pemberian 100 g /polibeg. UI Press. Jakarta.
2. Diberikannya POC kulit Pisang Kepok
dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman Hamim. 2004. Underlaying Drought Stress
pakchoi (B. rapa L.) pada pengamatan Effect on Plant: Inhibition of
tinggi tanaman 4-6 MSPT, jumlah daun 4 Photosynthesis. Journal of Biosciences.
MSPT dan luas daun 5 dan 6 MSPT, 11(4):164169.
dengan hasil tertinggi diperoleh pada Hardjowigeno, S. 2003. Klasifikasi Tanah dan
pemberian 75 ml/polibeg Pedogenesis. Jakarta. Akademika
3. Kombinasi pupuk bokashi kulit buah kakao Pressindo. 250 hal.
dan POC kulit pisang kepok berinteraksi
terhadap pertumbuhan tanaman pakchoi (B. Harjadi, S. S. 2002. Pengantar Agronomi.
rapa L.) di parameter tinggi tanaman 3 Gramedia. Jakarta.
MSPT serta jumlah daun 4 dan 6 MSPT
Haryanto, W. 2013. Pertumbuhan dan Produksi
Saran Sawi (Brassica juncea L.) pada
Penanaman sawi pakchoi di masyarakat Inceptiol dengan Aplikasi POC Kulit
diharapkan dapat menggunakan kombinasi Pisang Kepok. Jurnal Agroteknologi.
bokashi kulit buah kakao dosis 100 g/polibeg dan
Hochmuth, G. 1991. N Requirements of
POC kulit pisang kepok konsentrasi 75
Mulched Eggplant in NorthernFlorida.
ml/polibeg agar dapat mewujudkan pertanian
Univ. of Florida Coop. Ext. Serv.
yang berkelanjutan dan mensubtitusi
SVAREC 91-4. 12 pp.
penggunaaan pupuk kimia anorganik.
Indrakusuma. 2000. Pupuk Organik Cair Supra
DAFTAR PUSTAKA Alam Lestari. PT Surya Pratama Alam.
Akasiska, R. 2014. Pengaruh Konsentrasi Nutrisi Yogyakarta
dan Media Tanam terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Sawi Pakcoy Isdarmanto. 2009. Pengaruh Macam Pupuk
(Brassica parachinensis) Sistem Organik dan Kosentrasi Pupuk Daun
Hidroponik Vertikultur. Jurnal Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Inovasi Pertanian Vol. 13. No. 2. Tanaman Cabai Merah (Capsicum
annum L.) Dalam Budidaya Sistem Pot.
Amitasari. 2016 Pertumbuhan Tanaman Sawi Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas
Caisim (Brassica Juncea L.) Secara Sebelas Maret. Surakarta.
Hidroponik pada Media Pupuk Organik
Cair dari Kotoran Kelinci dan Kotoran Lakitan, B. 2007. Dasar - Dasar Fisiologi
Kambing. Skripsi. UMS. Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
Jakarta.
Anshar, M. 2002. Respon Tanaman Jagung
Manis yang Ditanam pada Lahan Lakitan, B. 2012. Dasar - Dasar Fisiologi
Kering Terhadap Pupuk Bokashi Tumbuhan. Rajawali Press. Jakarta.
Limbah Kulit Buah Kakao dan NPK-
Plus. Jurnal Agroland Vol. 9 No. 1. Liferdi, L dan Saparinto, C. 2016. Vertikultur
Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya.
Buckman, H. O., and N. C. Brady. 1969. Ilmu Jakarta Timur:
Tanah. (terjemahan The Nature and
Lingga, P dan Marsono, 2001. Petunjuk
Properties of Soil Oleh Soegiman,
1982). Bharata Karya Aksara. Jakarta. Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.
788 halaman. Mariana, C. 2012. Pemanfaatan Kompos Kulit
Buah Kakao pada Pertumbuhan Bibit
Damanik, V.2013. Pengaruh Pemberian Kompos
Kulit Durian dan Kompos Kulit Kakao Kakao Hibrida (Theobroma cacao L).
Pada Ultisol Terhadap Beberapa Aspek Jurnal Pertanian. Pekanbaru. Riau.
Kimia Kesubran Tanah. ISSN No. Nasution, F. J. 2014. Aplikasi Pupuk Organik
2337- 6597. Vol.2, No.1: 455-461 Padat dan Cair dari Kulit Pisang Kepok
Fahrudin, F. 2009. Budidaya Caisim (Brassica Untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi.
juncea L.) Menggunakan Ekstrak Teh Medan. USU. ISSN No 2337-6597. Vol.
dan Pupuk Kascing. Universitas Sebelas 2. No. 3.
Maret, Surakarta. Nurhayati dan M.S. Saleh, 2002. Peningkatan
Produksi Jagung Manis pada Pemberian
Bokashi Limbah Kulit Buah Kakao Di

DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449 252


PERTUMBUHAN SAWI PAKCHOI (Brassica rapa L.)

Lahan Kering. Jurnal Agroland Vol. 9 Simatupang, S., 1990. Pengaruh Beberapa Pupuk
No. 2. Organik terhadap Pertumbuhan dan
Produksi Wortel. Jurnal Hortikultura
Nyanjang, R., A. A. Salim., dan Y. Rahmiati. Vol. 2 No. 1. Jakarta.
2003. Penggunaan Pupuk Majemuk
NPK 25-7- 7 terhadap Peningkatan Sutrisno, A., Evie Ratnasari, Herlina
Produksi Mutu pada Tanaman Teh Fitrihidajati, 2015. Fermentasi Limbah
Menghasilkan di Tanah Andisols. PT. Cair Tahu Menggunakan EM4 sebagai
Perkebunan Nusantara XII. Prosiding Alternatif Nutrisi Hidroponik dan
Teh Nasional. Gambung. Hal 181- 185. Aplikasinya pada Sawi Hijau (Brassica
juncea var. Tosakan). Jurusan Biologi,
Prelly. 2014. Pemberian Pupuk Kulit Pisang Raja Fakultas Matematika dan Ilmu
(Musa sapientum) terhadap Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Surabaya.
Cabai Rawit (Capsicum frutescens)
Press. Jakarta. Wijayani, A. 2000. Budidaya Paprika Secara
Hidroponik: Pengaruhnya Terhadap
Sari, M. P. 2015. Pengaruh Pupuk Organik Cair Serapan Nitrogen Dalam Buah. Jurnal
Kulit Buah Pisang Kepok terhadap Agrivet Vol 4. Juli 2017.
Pertumbuhan Bayam. Skripsi.
Pendidikan

253 DOI: https://doi.org/10.30596/agrium.v21i3.2449

Anda mungkin juga menyukai