Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Buah Pisang
Lilin (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam
Merah (Amaranthus tricolor L. var Blitum rubrum)
Eka Aulia Diatri*, Leni Marlina, Rozana Zuhri
Abstract
The lack of utilization of waxy banana peel waste in Merangin District is a source
of environmental pollution. Wax banana peel waste has the potential as a liquid
organic fertilizer. This study aims to determine the effect of giving liquid organic
fertilizer from wax banana peel waste on the growth of red spinach plants and to
determine the dose of liquid organic fertilizer from waxy banana peel waste which
gives the best results for the growth of red spinach plants. The study used a
Completely Randomized Design (CRD) of one factor, consisting of 6 treatments
namely P0 (0 ml / control), P1 (10 ml), P2 (20 ml), P3 (30 ml), P4 (40 ml) and P5
(50 ml) with 4 repetitions. The parameters of this study were plant height, number
of leaves, leaf surface area and root length. Data were analyzed using variance
analysis and continued with Duncan test 5%. The results showed that liquid organic
fertilizer of wax banana peel waste had a significant effect on the number of leaves,
but did not give effect to plant height, leaf surface area and root length of red
spinach. Liquid organic fertilizer of wax banana peel waste 20 ml dose gives the
best results on the number of red spinach plant leaves.
Key words: Wax Banana Peel, Liquid Organic Fertilizer, Red Spinach
ml. Sedangkan pemberian pupuk organik Keterangan: tn tidak berbeda nyata pada taraf α = 5%
6,77
merah dilakukan pada minggu ke- 3 atau saat 6,8 6,66
pemanenan. Data dianalisis menggunakan 6,6
analisis sidik ragam (ansira). Jika hasil 6,4 6,24
analisis sidik ragam menunjukkan 6,2 6,02
perbedaan, maka dilanjutkan dengan uji 6 5,83
lanjut Duncan New Multiple Range Test 5,8
16
Tinggi Tanaman Bayam Merah (cm)
nyata terhadap jumlah daun tanaman bayam Tabel 4. Analisis Sidik Ragam Luas
merah. Karena FHitung lebih besar Permukaan Daun Tanaman Bayam Merah
dibandingkan dengan FTabel 5% atau 3,5068
Sumber Db JK KT FHitung FTabel
> 2,77. Keragaman
5% 1%
Perlakuan 5 324,9782 64,9960 2,2050tn 2,77 4,25
Tabel 3. Uji Duncan terhadap Jumlah Daun Galat 18 530,6075 29,4782
Tanaman Bayam Merah Total 23 855,5857
9
7,84 7,66
30 ml dan 10 ml. Dosis 30 ml tidak berbeda 8
6,88 6,75
7 6,42
nyata dengan dosis 10 ml dan 0 ml. Dosis 10 6,29
6
ml tidak berbeda nyata dengan dosis 0 ml
5
dan 50 ml. Namun dari semua perlakuan,
4
tanaman yang diberikan pupuk organik cair 3
limbah kulit buah pisang lilin dosis 20 ml 2
memiliki rata-rata jumlah daun yang lebih 1
banyak dibandingkan dengan dosis 40 ml, 30 0
ml, 10 ml, 0 ml dan 50 ml. P0 (0ml) P1 (10ml) P2 (20ml) P3 (30ml) P4 (40ml) P5 (50
ml)
Dosis Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Buah Pisang Lilin
3. Luas Permukaan Daun
Luas permukaan daun tanaman bayam Gambar 4. Diagram Rata-rata Panjang Akar
Tanaman Bayam Merah dengan 6 Perlakuan
merah dapat dilihat pada Gambar 3.
37,83
Tabel 5. Analisis Sidik Ragam Panjang Akar
40
32,79
Tanaman Bayam Merah
Luas Pemukaan Daun Tanaman Bayam
15 Total 23 23,4183
5
Berdasarkan analisis sidik ragam
0
P0 (0ml) P1 P2 P3 P4 P5 (50 menunjukkan bahwa perlakuan
(10ml) (20ml) (30ml) (40ml) ml)
Dosis Pupuk Organik Cair Limbah Kulit Buah Pisang Lilin
pemberian pupuk organik cair limbah
kulit buah pisang lilin memberikan hasil
Gambar 3. Diagram Rata-rata Luas Permukaan Daun yang tidak berbeda nyata terhadap
Tanaman Bayam Merah dengan 6 panjang akar tanaman bayam merah.
Perlakuan
Karena FHitung lebih kecil dibandingkan Nitrogen diserap oleh tanaman dari dalam
dengan FTabel 5% atau 1,9318 ˂ 2,77. tanah dalam bentuk Nitrat (NO3-) dan
Amonium (NH4+) yang merupakan hasil
penguraian dari Nitrogen oleh
Pembahasan mikroorganisme dalam tanah. Nitrogen
1. Tinggi Tanaman merupakan bagian dari enzim yang
Berdasarkan Gambar 1 menunjukkan merupakan biokatalisator pada setiap reaksi
bahwa perlakuan pemberian pupuk organik metabolisme. Pasokan unsur nitrogen dalam
cair limbah kulit buah pisang lilin bentuk ion NO3- dan NH4+ akan
memberikan hasil yang tidak berbeda nyata mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
terhadap tinggi tanaman bayam merah. Kekurangan nitrogen menyebabkan
Tanaman bayam merah yang diberi pertumbuhan tanaman terhambat
perlakuan pupuk organik cair limbah kulit (Firmansyah dkk, 2013:79).
buah pisang lilin dengan berbagai dosis Faktor lain yang mempengaruhi
mempunyai rata-rata tinggi tanaman yang pertumbuhan tinggi tanaman bayam merah
hampir sama dengan tanaman yang tanpa yaitu faktor cahaya. Cahaya matahari dapat
diberi perlakuan pupuk organik cair limbah mempengaruhi kerja hormon auksin pada
kulit buah pisang lilin (kontrol). Rata-rata tanaman. Menurut Gardner dkk dalam Roidi
tinggi tanaman bayam merah dari yang (2016:60) hormon auksin berperan dalam
terbesar hingga yang terkecil yaitu 15,36 cm pertumbuhan untuk memacu proses
(P2); 14,88 cm (P3); 14,63 cm (P4); 14,29 pemanjangan sel. Jika terkena cahaya
cm (P1); 13,79 (P0); dan 13,36 (P5). matahari, hormon auksin menjadi tidak aktif.
Lama fermentasi pada saat pembuatan Tanaman bayam merah yang mendapatkan
pupuk organik cair limbah kulit buah pisang intensitas cahaya matahari yang berlebihan
lilin diduga menjadi salah satu penyebab dapat mempengaruhi kerja hormon auksin,
ketersediaan unsur hara relatif kecil yang sehingga tidak mengaktifkan hormon auksin
terdapat pada pupuk organik cair limbah pada tanaman dan berdampak pada
kulit buah pisang lilin. Fermentasi yang pertumbuhan tinggi tanaman bayam merah
hanya dilakukan selama 1 minggu belum yang menjadi terhambat.
mampu menguraikan bahan baku limbah
kulit buah pisang lilin tersebut secara 2. Jumlah Daun
optimal. Hal ini sejalan dengan pendapat Berdasarkan Gambar 2 menunjukkan
Setyorini (2017:10) yang menyatakan bahwa perlakuan pemberian pupuk organik
bahwa semakin lama waktu fermentasi maka cair limbah kulit buah pisang lilin
kandungan unsur hara dalam pupuk organik memberikan hasil yang berbeda nyata
cair akan semakin tinggi. Tingginya terhadap jumlah daun tanaman bayam
kandungan unsur hara inilah yang akan merah. Tanaman bayam merah yang
menunjang pertumbuhan tinggi tanaman. diberikan pupuk organik cair limbah kulit
Tanaman bayam merah membutuhkan buah pisang lilin dosis 20 ml mempunyai
unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan jumlah daun yang lebih banyak jika
dan perkembangannya. Unsur hara makro dibandingkan dengan tanaman yang
seperti nitrogen (N) merupakan unsur hara diberikan pupuk organik cair limbah kulit
esensial yang dibutuhkan tanaman bayam buah pisang lilin dosis 10 ml, 30 ml, 40 ml,
merah dalam jumlah yang cukup besar 50 ml dan tanaman kontrol (0ml). Rata-rata
(Saragih, 2016:43). Unsur nitrogen jumlah daun tanaman bayam merah dari
merupakan unsur hara utama yang berperan yang terbesar hingga yang terkecil yaitu 6,80
dalam pembentukan dan pertumbuhan helai (P2); 6,77 helai (P4); 6,66 helai (P3);
bagian-bagian vegetatif tanaman, salah 6,24 (P1); 6,02 helai (P0) dan 5,83 helai
satunya pertumbuhan batang yang (P5).
berhubungan dengan tinggi tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian Nasution bayam merah. Menurut Bandini dan Aziz
dalam Akbari dkk (2014:3) diketahui bahwa (1995:20) kisaran pH tanah yang baik bagi
pupuk organik cair limbah kulit buah pisang pertumbuhan tanaman bayam merah yaitu
mengandung beberapa unsur hara utama antara 6-7. Pada tanah yang ber-pH diatas
bagi tanaman. Kandungan unsur hara atau dibawah kisaran tersebut, tanaman
tersebut yaitu C 0,55%; N 0,18%; P 0,043% bayam merah akan sukar tumbuh.
dan K 1,137%. Sedangkan kandungan unsur Faktor lain yang mempengaruhi
hara yang terdapat pada pupuk organik pertambahan jumlah daun tanaman bayam
padatnya yaitu C 6,19%; N 1,34%; P 0,05% merah yaitu berkaitan dengan kompetisi
dan K 1,478%. Unsur-unsur hara tersebut (persaingan) ruang dan habitus pertumbuhan
jika diberikan pada tanaman dalam jumlah tinggi tanaman dan pertambahan jumlah
yang cukup maka akan membantu daun tanaman bayam merah. Pertumbuhan
pertambahan jumlah daun tanaman. tinggi tanaman lebih ke atas yang
Menurut Roidi (2016:67) daun mempunyai ruang lebih sempit karena lebih
merupakan organ tanaman yang berfungsi banyak bertautan dengan organ tanaman
sebagai tempat mensintesis makanan untuk bayam lainnya. Sementara, pertambahan
kebutuhan tanaman maupun sebagai jumlah daun lebih ke samping sehingga
cadangan makanan. Daun memiliki klorofil mempunyai ruang yang lebih luas dan tidak
yang berperan dalam proses fotosintesis. bertautan dengan organ tanaman lainnya.
Semakin banyak jumlah daun, maka tempat Menurut Neltriana (2015:18) perbedaan
untuk melakukan proses fotosintesis juga ruang itu merupakan penyebab mengapa
lebih banyak. perbedaan ketersediaan unsur hara yang
Nitrogen merupakan unsur pembentuk relatif kecil dapat memberikan pengaruh
klorofil. Klorofil merupakan pigmen yang terhadap jumlah daun tanaman bayam
dibutuhkan sebagai absorben cahaya merah. Hal ini sesuai dengan pendapat
matahari yang digunakan dalam proses Weafer dan Frederic dalam Neltriana
fotosintesis. Apabila N meningkat maka (2015:18) yang menyatakan bahwa antar
klorofil juga meningkat, sehingga yang organ tanaman akan terjadi kompetisi ruang.
dihasilkan dan diakumulasikan ke Kompetisi ruang tanaman yang tumbuh pada
pertambahan jumlah daun tanaman juga tempat yang lebih luas akan lebih rendah jika
meningkat (Meirina dalam Roidi, 2016:68). dibandingkan dengan tanaman yang tumbuh
Gardner dkk (2008:84) menyatakan bahwa ditempat yang sempit.
pertambahan jumlah daun tanaman terjadi
karena pembelahan sel, peningkatan jumlah
sel dan pembesaran ukuran sel yang 3. Luas Permukaan Daun
membutuhkan energi dalam bentuk ATP. Berdasarkan Gambar 3 menunjukkan
Unsur P dibutuhkan untuk pembetukan ATP bahwa perlakuan pemberian pupuk organik
tersebut. Unsur K berperan penting dalam cair limbah kulit buah pisang lilin
membuka dan menutupnya stomata serta memberikan hasil yang tidak berbeda nyata
berperan sebagai aktivator dari berbagai terhadap luas permukaan daun tanaman
enzim yang telibat dalam sintesis protein dan bayam merah. Tanaman bayam merah yang
karbohidrat. Apabila K meningkat maka diberi perlakuan pupuk organik cair limbah
karbohidrat juga meningkat, sehingga dapat kulit buah pisang lilin dengan berbagai dosis
digunakan untuk meningkatkan mempunyai rata-rata luas permukaan daun
pertambahan jumlah daun tanaman. tanaman yang hampir sama dengan tanaman
pH tanah juga merupakan faktor yang yang tanpa diberi perlakuan pupuk organik
mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun cair limbah kulit buah pisang lilin (kontrol).
tanaman bayam merah. pH (derajat Rata-rata luas permukaan daun tanaman
keasaman) tanah pada penelitian ini yaitu 6 bayam merah dari yang terbesar hingga yang
yang merupakan pH yang baik bagi tanaman
terkecil yaitu 37,83 (P2); 32,79 (P3); 31,94 Belum terpenuhinya kebutuhan unsur
(P4); 30,81 (P1); 29,28 (P0) dan 25,67 (P5). hara diduga menjadi penyebab tidak
Menurut Sari (2018:4) pertumbuhan berpengaruhnya pemberian pupuk organik
tanaman merupakan suatu proses yang cair limbah kulit buah pisang lilin terhadap
ditandai dengan bertambahnya ukuran dan pertumbuhan akan tanaman bayam merah.
berat tanaman. Pertambahan ini disebabkan Hal ini sejalan dengan pendapat
oleh bertambahnya ukuran organ tanaman Leiwakabessy dalam Rahmi, dkk (2017:252)
seperti luas permukaan daun sebagai akibat yang menyatakan bahwa pertumbuhan
dari metabolisme tanaman yang juga tanaman sangat ditentukan oleh unsur hara
dipengaruhi oleh unsur hara didalam tanah. yang tersedia dalam keadaan optimum dan
Luas permukaan daun menggambarkan seimbang. Apabila unsur hara yang
proses fotosintesis yang berlangsung. dibutuhkan tanaman berada dalam jumlah
Semakin besar luas daun maka proses yang cukup dan dapat diserap dengan baik,
fotosintesis yang berlangsung semakin maka tanaman akan tumbuh dengan optimal.
tinggi, sehingga hasil fotosintat yang Menurut Saragih (2016:46) unsur
terbentuk semakin banyak (Wibowo dkk nitrogen (N) merupakan unsur hara yang
dalam Sari, 2018:4). memegang peranan penting dalam fase
Faktor lain yang menyebabkan tidak vegetatif tanaman termasuk pertumbuhan
berpengaruhnya pupuk organik cair limbah akar tanaman. Nitrogen merupakan
kulit buah pisang lilin terhadap pertumbuhan komponen pembangun senyawa asam
luas daun yaitu berkaitan dengan interval amino, amida, protein dan beberapa zat
waktu pemupukan. Pemberian pupuk yang pengatur tumbuh yang terlibat dalam proses
hanya dilakukan setiap 1 minggu sekali metabolisme sel tanaman. Nitrogen berperan
diduga karena pada interval ini jumlah unsur dalam proses pembelahan dan pemanjangan
hara yang dibutuhkan tanaman belum sel (De Datta dalam Amanina, 2011:13).
tercukupi, sehingga pertumbuhan tanaman Nitrogen juga berperan meningkatkan
menjadi terganggu. Hal ini sesuai dengan pertumbuhan dan percabangan akar (Islami
pendapat Dwijoseputro dalam Agussimar dan Utomo, 1995:141). Selain unsur
(2016:46) yang menyatakan bahwa interval nitrogen, tanaman juga memerlukan fosfor
yang terlalu jarang menyebabkan (P) yang cukup untuk menambah perakaran
ketersediaan unsur hara bagi tanaman dan panjang akar tanaman sehingga akan
kurang terpenuhi, akibatnya pertumbuhan meningkatkan daya serap akar terhadap
tanaman terganggu. unsur hara (Lingga dan Marsono, 2001:8).
4. Panjang Akar
Berdasarkan Gambar 4 menunjukkan KESIMPULAN
bahwa perlakuan pemberian pupuk organik Berdasarkan hasil penelitian yang telah
cair limbah kulit buah pisang lilin dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
memberikan hasil yang tidak berbeda nyata 1. Pemberian pupuk organik cair limbah
terhadap panjang akar tanaman bayam kulit buah pisang lilin dengan berbagai
merah. Rata-rata panjang akar tanaman dosis memberikan pengaruh yang nyata
bayam merah yang dihasilkan dengan semua dalam meningkatkan pertambahan
dosis pupuk organik cair limbah kulit buah jumlah daun tanaman bayam merah,
pisang lilin yang diberikan ternyata hampir namun tidak memberikan pengaruh
sama dengan rata-rata panjang tanaman terhadap pertumbuhan tinggi, luas
bayam merah tanpa pemberian pupuk permukaan daun serta panjang akar
organik cair limbah kulit buah pisang lilin tanaman bayam merah.
(kontrol). Rata-rata panjang akar tanaman 2. Pupuk organik cair limbah kulit buah
bayam merah dari yang terbesar hingga yang pisang lilin dosis 20 ml memberikan
terkecil yaitu 7,84 (P2); 7,66 (P3); 6,88 (P0); hasil yang terbaik terhadap pertambahan
6,75 (P4); 6,42 (P1) dan 6,29 (P5). jumlah daun tanaman bayam merah.