Anda di halaman 1dari 2

pastura

pastura ❖Vol. 7 No.


Volume 1 : 52
7 Nomor - 53 2017
1 Tahun p-ISSN 2088-818X e-ISSN 2549-8444

SILASE LIMBAH ORGANIK PASAR SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF


TERNAK RUMINANSIA (SEBUAH REVIEW)

Fenny R. Wolayan., Yohanis. R. L. Tulung, Betty Bagau., Hengkie. Liwe., Ivonne. M Untu
Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: rinayw@yahoo.com

ABSTRAK

Teknologi pengolahan pakan diperlukan untuk mempertahankan ketersediaan pakan, meningkatkan kualitas
pakan dan mengoptimumkan produksi ternak ruminansia. Teknologi pengolahan silase sudah lama dikenal.
namun dengan perkembangan riset maka pengolahan silase dengan penggunaan berbagai metode telah
banyak dikembangkan. Limbah organik pasar seperti limbah sayur-sayuran dapat menggantikan hijauan
dikala musim kering. Tulisan ini merangkum sejumlah penelitian mengenai pemanfaatan teknologi silase
dan produknya sebagai pakan ternak ruminansia yang telah dipublikasi di jumal atau prosiding lokal dalam
beberapa tahun terakhir. Mikroorganisme digunakan untuk pembuatan silase terutama untuk meningkatkan
kualitas limbah organik pasar dan fungsi rumen. Teknologi silase ini akan memberikan prospek yang semakin
baik untuk meningkatkan produktivitas ternak ruminansia akan tetapi harus terus ditunjang oleh penelitian
yang lebih spesifik dan mendalam tentang pemanfaatan silase limbah organik pasar pada ternak ruminansia.

Kata kunci: teknologi silase, mikroorganisme, limbah pasar, ruminansia

PENDAHULUAN dapat dipergunakan sebagai pakan ternak.


Limbah sayuran akan bernilai guna jika
Limbah organik pasar seperti limbah sayur- dimanfaatkan sebagai pakan melalui pengolahan.
sayuran dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak Hal tersebut karena pemanfaatan limbah sayuran
ruminasia, karena ketersediaanya melimpah dan sebagai bahan pakan dalam ransum harus bebas
memiliki nilai ekonomis karena harganya murah dan dari efek anti-nutrisi, terlebih toksik yang dapat
tidak bersaing dengan kebutuhan manusia, selain itu menghambat pertumbuhan ternak yang bersangkutan.
dapat mengurangi pencemaran lingkungan Kelemahan Limbah sayuran mengandung antinutrisi berupa
limbah ini mudah busuk dan voluminus (bulky) alkaloid dan rentan oleh pembusukan sehingga perlu
sehingga perlu teknologi pengolahan pakan untuk dilakukan pengolahan ke dalam bentuk lain agar dapat
bahan menjadi awet, mudah disimpan. Teknologi silase dimanfaatkan secara optimal dalam susunan ransum
dapat menjawab permasalahan tersebut. Berdasarkan ternak dan dapat disimpan dalam kurun waktu yang
kajian pustaka metode-metode penambahan aditif cukup lama sebagai cadangan pakan ternak saat
seperti mikrooraganisme dan karbohidarat dapat kondisi sulit mendapatkan pakan hijauan.
meningkatkan kualitas silase limbah pasar. Silase merupakan proses pengolahan limbah yang
Pemberian silase baik secara tunggal maupun dalam sudah sering dilakukan. Silase merupakan bahan
ransum komplit dapat meningkatkan performans pakan dari hijauan pakan ternak maupun limbah
ternak ruminansia. Sampah organik yang mudah pertanian yang diawetkan melalui proses fermentasi
rusak dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. anaerob dengan kandungan air 60 – 70%. Kadar
Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan airbahan yang akan diolah menjadi silase tidak boleh
dipilih terlebih dahulu sebelum dikonsumsi ternak. terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Untuk bahan-
Penanganan sampah organik terpisah dengan sampah bahan yang memiliki kadar air cukup tinggi (>80%),
anorganik. Jika sampah organik bercampur dengan perlu dilakukan pelayuan, penjemuran atau dikering
sampah yang mengandung logam-logam berat, maka anginkan terlebih dahulu sebelum proses pembuatan
dapat terakumulasi di dalam tubuh ternak yang akan silase dimulai untuk menurunkan kadar airnya.
membahayakan manusia pengkonsumsi daging ternak
tersebut. Ada beberapa jenis limbah sayuran pasar Metode-Metode Pengolahan Silase Limbah
dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia Pasar
diantaranya adalah bayam, kangkung, kubis, kecamba Ada dua cara pembuatan silase yang pertama
kacang hijau, daun kembang kol, kulit jagung, klobot secara kimia dengan penambahan asam sebagai
jagung dan daun singkong. Limbah sayuran pasar bahan pengawet seperti asam fosfat, asam klorida dan
yang dominan ada di pasar antara lain kol, daun asam sitrat. Penambahan asam tersebut diperlukan
kembang kol, kulit toge, serta sawi putih, kulit jagung agar pH silase turun dengan segera (sekitar 4.2)

52
Silase Limbah Organik Pasar Sebagai Pakan Alternatif Ternak Ruminansia [Fenny R. Wolayan., Yohanis. R. L. Tulung, Betty Bagau., Hengkie. Liwe., Ivonne. M Untu]

sehingga menghambat proses respirasi, proteolitis sehingga kontrol perlu dilakukan agar aman buat
dan mencegah aktifnya bakteri clostridia (Cullinson, ternak. Penggunaan silase kulit buah kopi sebesar
1978). Cara yang kedua adalah pengolahan secara 20% dapat direkomendasikan untuk menggantikan
biologis dengan cara memfermentasi bahan tersebut rumput sebagai pakan basal ternak kambing.
dalam suasana asam. Asam yang terbentuk adalah
asam laktat, asam asetat dan asam butirat serta SIMPULAN
beberapa senyawa lain seperti etanol, karbondioksida
gas metan, karbon monoksida, nitrat dan panas Pengolahan limbah organik pasar menjadi silase
(Cullinson 1978). Pada pembuatan silase secara dengan berbagai metode dapat meninkatkan kualitas
biologis sering ditambahkan bahan pengawet sebanyak silase dan performans ternak ruminansia. Meskipun
±3% dari berat hijauan yang digunakan (Bolsen et demikian, penelitian yang lebih spesifik dan mendalam
al., 2000). perlu dilakukan da perlu adanya standardisasi
dan kontrol sehingga dapat meyakinkan pengguna
HASIL DAN PEMBAHASAN mengenai keamanan dannkeuntungan pemberian
silase sebagai pakan alternative ternak ruminansia.
Pembuatan silase dengan penambahan pengawet
terutama yang banyak mengandung karbohidrat REFERENSI
berfungsi sebagai perangsang berlangsungnya
fermentasi sehingga bakteri asam laktat dapat Bolsen, K. K, Sapienza. 1993. Teknologi Silase;
berkembangbiak dengan baik (Ensminger 1980). Penanaman, Pembuatan dan Pemberiannya
Berdasarkan cara tersebut sehingga banyak pada Ternak. Kansas: Pioner Seed.
penelitian telah dilakukan untuk mendapatkan silase Cullinson. 1978. Feed and Feeding Animal Nutrition.
yang baik untuk pakan ternak. Beberapa peneliti telah Precentise Hall of India. New York: Private
melakukan penelitian tentang silase limbah pasar Limited.
diantaranya adalah Retnani et al (2009), silase Klobot Ensminger ME. 1980. Animal Science. Denville.
jagung, kulit ari kecambah toge dan daun brokoli Illinois: Interstate Publishing Inc.
diberikan pada ternak domba ternyata menghasilkan Muktiani A., J. Achmadi, B. I. M. Tampoebolon, dan
pertambahan berat badan sebesar 137,30 g/hari. R. Setyorini, 2013. Pemberian Silase Limbah
Demikian pula Yumadi (2008) menggunakan silase Sayuran yang di Supllementasi dengan Mineral
klobot jagung klobot jagung, ampas tahu dan kulit dan Alginat sebagai Pakan Domba. JITP Vol. 2
kembang kol, pada ternak kambing dapat menaikan No. 3. Undip Semarang.
berat badan sebesar 516,86 g/hari. Muktiani et Noferdiman, A. Y. dan Afzalani, 2013. Konversi
al. (2013) memanfaatkan silase limbah sayuran Sampah Organik Menjadi Silase Pakan Konplit
yang disuplementasi dengan mineral alginat dalam dengan Penggunaan Teknologi Fermentasi dan
ransum domba mampu memperbaiki konversi dan Suplementasi Probiotik Terhadap Pertumbuhan
efisiensi pakan serta pertambahan bobot badan Sapi Bali. Jurnal Unja Volume 15, Nomor 2.
domba. Pembuatan silase secara biologis dengan Hal.51-56.
penambahan bakteri asam laktat (Laktobacillus Purwanto, 2010. Pemberian Silase Klobot Jagung
casei) telah dilakukan oleh Noferdiman dan Afzalani dalam Ransum terhadap Penampilan Domba
(2013) pada sapi bali menghasilkan kecernaan bahan Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian
kering sebesar 45,76% dan bahan organik sebesar Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
37,06%. Selanjutnyapenelitian dari Purwanto (2010) Retnani, Y., F. P. Syananta, W. Widirati, L. Herawati,
bahwa silase klobot jagung dapat menggantikan dan A. Saenap. 2010. Physical characteristic and
rumput lapangan sampai level 70% dari total ransum palatability of market vegetable waste wafer for
domba lokal jantan. Simanihuruk dan Sirait 2010 sheep. J. Anim. Prod. 12(1): 2933.olumeId=50&
mengkaji silase kulit kopi, hasil peenelitiannya bahwa issueId=02&aid=738702.
penggunaan silase kulit buah kopi sebesar 20 persen Simanihuruk, K. dan J. Sirait. 2010. Silase Kulit Buah
dapat direkomendasikan untuk menggantikan rumput Kopi s ebagai Pakan Dasar Pada Kambing Boerka
sebagai pakan basal trnak kambing. Sedang Tumbuh. eminar Nasional Teknologi
Berdasarkan hasil-hasil penlitian ini teknologi Peternakan dan Veteriner. 2010.Sumatera Utara.
silase dapat diterapkan pada petani peternak asalkan Yusmdi. 2008. Kajian Mutu dan Palatabilitas Silase dan
mereka diberi pengetahuan tentang teknik pembuatan Hay Ransum Komplit Berbasis Sampah Organik
silase agar berhasil dengan baik. Teknik pembuatan Primer pada Kambing Peranakan Etawah.
silase dengan mnggunakan mikroorganisme perlu Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor,
dperhatikan karena mikrorganisme mudah bermutasi Bogor.

53

Anda mungkin juga menyukai