Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BAHAN PAKAN DAN FORMULASI RANSUM


“POTENSI LIMBAH INDUSTRI PABRIK TAHU SEBAGAI BAHAN PAKAN ALTERNATIF”

NAMA: katharina wea


NIM : 0022020031

PRODI PETERNAKAN
SEKOLAH TINGGI PETANIAN FLORES BAJAWA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia dan penyertaannya
bagi penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Potensi Limbah
Industri Pabrik Tahu Sebagai Bahan Pakan Alternatif”.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak kekurangan,baik dari segi
isi,oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan makalah
ini,akan penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca
sekalian.tidak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.Semoga bantuan yang penulis dapatkan dibalas oleh Tuhan yang
Maha Esa.

Bajawa,26 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kualitas Kandungan Nutrisi dari Limbah Industri Pabrik Tahu


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan suatu alternatif bijaksana
dalam upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi ternak. Dua aspek yang terkait dengan
pemanfaatan limbah sebagai pakan ternak adalah ketersediaan bahan baku penyusun ransum bagi
ternak dengan nilai ekonomis yang tinggi dan membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Limbah sebagai bahan pakan selalu dikaitkan dengan harga yang murah dengan kualitas yang
rendah, akan tetapi faktanya ada beberapa hal yang perlu diperhitungkan sebelum limbah itu
digunakan seperti ketersediaan, kontinuitas pengadaan, kadungan gizi, kemungkinan adanya
factor pembatas sperti zat racun atau zat anti nutrisi, serta perlu tidaknya bahan diolah sebelum
dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak. Limbah yang biasanya dapat dijadikan sebagai
bahan baku ternak berasal dari limbah pertanian, limbah hasil pertanian, limbah perkebunan,
limbah pengolahan hasil pertanian dan perkebunan, limbah ternak dan peternakan, limbah
perikanan dan beberapa limbah rumah tangga. Besaran pemanfaatan limbah sangat tergantung
pada potensi limbah baik secara kuantitas maupun kualitas yang dapat dimanfaatkan. Aspek
kuantitas terkait dengan jumlah limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dan persentase
penggunaannya sebagai bahan penyusun ransum. Aspek kualitas lebih ditekankan pada nilai
nutrisi yang dapat dimanfaatkan oleh ternak untuk meningkatkan produksi dan produktivitasnya.
Tahu merupakan salah satu lauk sumber protein nabati bagi masyarakat yang dihasilkan
dari proses pengolahan kacang kedelai. Tahu merupakan salah satu bahan pangan yang mudah
dijumpai dalam kehidupan kita sehari-hari. Banyak produsen tahu di Indonesia, mulai dari
tingkat usaha kecil dan menengah hingga produsen yang berupa pabrik tahu. Fakta tersebut juga
secara tidak langsung menyebabkan surplus produksi ampas tahu atau sisa dari pembuatan tahu.
Dengan banyaknya industri pengolahan pabrik tau, akan menimbulkan beberapa gangguan
pencemaran lingkungan. Limbah dari industri pengolahan tahu ini dapat berupa padatan (ampas
tahu) dan cairan (air rendaman), apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan gangguan
terhadap lingkungan.
Industri pengolahan hasil pertanian pada umumnya akan menghasilkan limbah, baik
berupa padatan maupun cair. Semakin banyak industri pengolahan tersebut semakin besar pula
potensi limbah yang akan dihasilkan. Limbah tersebut dalam jumlah besar akan berpotensi
menimbulkan polusi bagi penduduk sekitar industri pengolahan. Pada industri pengolahan tahu
akan menyebabkan polusi udara (bau), air, dan ampas tahu. Penanganan limbah yang baik akan
menghasilkan limbah yang berpotensi mampu dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Seiring
dengan berkembangnya jumlah industri tersebut dapat diketahui potensi kualitas maupun
kuantitas limbah industri tahu sebagai pakan ternak alternatif di Kota bajawa.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kualitas kandungan nutrisi dari limbah industri pabrik tahu
1.3 Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk Mengetahui kualitas kandungan nutrisi dari limbah industri pabrik
tahu
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kualitas Kandungan Nutrisi dari Limbah Industri Pabrik Tahu


Daya dukung limbah sebagai bahan baku pakan mampu memenuhi 3 aspek pola
penyediaan bahan pakan yaitu aspek kuantitas (jumlah), kualitas (mutu) dan kontinuitas
(kesinambungan). Pemenuhan aspek kualitas untuk beberapa jenis limbah baru tercapai bila
sudah mengalami perlakuan. Tahu adalah makanan yang banyak mengandung protein nabati
yang merupakan hasil dari pengolahan kacang kedelai. Kedelai adalah sumber protein nabati
yang sangat baik bagi kesehatan. Kedelai adalah jenis kacang-kacangan yang sangat mudah
dicerna oleh tubuh daripada jenis kacang-kacangan yang lain. ini dikarenakan kandungan dalam
kedelai, persentase yang sangat tinggi adalah protein, sehingga kedelai sangat baik sebagai
pengganti protein hewani atau mg. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap
100 gram Tahu, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.Ampas tahu merupakan
limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas dan tidak berguna lagi dalam
pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai sebagai bahan makanan ternak karena ampas tahu
masih mengandung gizi yang baik dan dapat digunakan sebagai ransum ternak besar dan kecil
daging.
Kedelai terbentuk dari 40% protein dan lemak sekitar 20%, dibagi menjadi lemak jenuh
dan tidak jenuh, jumlah kandungan mineral juga sangat melimpah di antara yang utama diwakili
oleh kalium, kalsium fosfor, dan magnesium. Dan beberapa sejumlah vitamin adalah vitamin A,
B1, B2, B3, B5, B6, dan sedikit vitamin C. Tahu merupakan makanan yang sehat, tanpa
kolesterol dan lemak jenuh. (Anonymous, 2015) Kacang kedelai mentah tidak dianjurkan untuk
dipergunakan sebagai pakan karena kacang kedelai mentah mengandung zat anti nutrisi, salah
satunya tripsin inhibitor. Tripsin inhibitor tidak tahan terhadap panas, karena itu sebaiknya
kacang kedelai diolah terlebih dahulu sehingga inhibitor ini terurai dan menjadi tidak aktif
(Susana, 2010). Tahu adalah bahan makanan dengan bahan dasar kacang kedelai lokal maupun
impor yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tahu mengandung energi sebesar 68
kkal, protein 7,8 gr, karbohidrat 1,6 gr, lemak 4,6 gr, kalsium 124 mg, fosfor 63 mg, dan zat besi
1 mg. Selain itu di dalam Tahu juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 mg
dan vitamin C 0 mg. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Tahu,
dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %.
Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas
dan tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai sebagai bahan
makanan ternak karena ampas tahu masih mengandung gizi yang baik dan dapat digunakan
sebagai ransum ternak besar dan kecil. Limbah industri pabrik tahu ini jika tidak ditangani akan
bermasalah serius terhadap lingkungan. Jalan keluar dari permasalahan, limbah digunakan
sebagai bahan pakan ternak baik limbah cair maupun ampas tahu. Sebagai bahan pakan,
sebaiknya mengetahui kandungan nutrisi dari ampas tahu sehingga dapat mengetahui sebesar apa
limbah ini mampu dimanfaatkan oleh ternak. Limbah Tahu Cair Proses pembuatan tahu selain
menghasilkan limbah cair yaitu berupa air hasil rendaman kacang kedelai. Selain hasil rendaman,
ada beberapa limbah cair dari pemerasan kedelai. Sebagian peternak sudah mengetahui
digunakan sebagai minum untuk ternak mereka.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Ampas tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas
dan tidak berguna lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai sebagai bahan
makanan ternak karena ampas tahu masih mengandung gizi yang baik dan dapat digunakan
sebagai ransum ternak besar dan kecil. Limbah industri pabrik tahu ini jika tidak ditangani akan
bermasalah serius terhadap lingkungan.
Pemanfaatan limbah sebagai bahan pakan ternak merupakan suatu alternatif bijaksana
dalam upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi ternak. Hasil tersebut didapat dari melakukan
penelitian terhadap 100 gram Tahu, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 100 %. Ampas
tahu merupakan limbah dalam bentuk padatan dari bubur kedelai yang diperas dan tidak berguna
lagi dalam pembuatan tahu dan cukup potensial dipakai sebagai bahan makanan ternak karena
ampas tahu masih mengandung gizi yang baik dan dapat digunakan sebagai ransum ternak besar
dan kecil daging.
3.2 SARAN

Untuk penggolahan tahu bahan berupa kedelai harus diolah secara baik karena kedelai
mengandung zat antinutrisi yang dapat berbaya bagi ternak
DAFTAR PUSTAKA

Mahfudz, L. D. 2006. Efektifitas Oncom Ampas Tahu sebagai Bahan Pakan Ayam. Jurnal
Produksi Ternak Vol. 8 (2) : 108 – 114
Mahfudz, L. D. 2006. Ampas Tahu Fermentasi sebagai Bahan Pakan Ayam Pedaging. Caraka
Tani, Jurnal Ilmu-Ilmu pertanian Vol 21 (1) : 39 – 45
Mastika, I. M. 1991. Potensi Limbah Pertanian dan Industri Pertanian serta Pemanfaatannya
untuk Makanan Ternak. Pidato Pengukuhan GuruBesar Tetap dalam Ilmu Nutrisi Makanan
Ternak. Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar.

Anda mungkin juga menyukai