Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMANFAATAN BATANG PISANG DAN LAMTORO SEBAGAI PAKAN


ALTERNATIF TERNAK

BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Mohamad Daffa Falih 202110350311082, Peternakan
Rizka Fitriana 202110350311032, Peternakan
Elsha Pramudyansyah 202110350311017, Peternakan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


MALANG
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..ii


BAB 1. PENDAHULUAN …………………………………………………….. 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA…………………………. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, 3
BAB 3. METODE PENELITIAN….. ……………………………….. 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN …………………………….. 9
4.1. Anggaran Biaya ……………………………………………….
4.2. Jadwal kegiatan ………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota, Biodata Dosen Pendamping … 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan …………………………….. 15
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas…. 16
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana …………………………. 17

2
1

BAB 1
PENDAHULUAN

Pakan adalah semua makanan yang dapat dimakan oleh hewan ternak, tidak
mengganggu kesehatan, dapat diberikan sebagai asupan sumber energi, dan zat-zat
gizi bagi ternak. Keberhasilan suatu usaha peternakan sangat ditentukan oleh
adanya pemberian pakan yang berkualitas. Kandungan pada bahan pakan yang
harus diperhatikan adalah sumber proteinnya. Protein merupakan satu dari
biomolekul raksasa diantaranya polinukleotida, polisakarida, lipid, dan yang
merupakan penyusun utama dalam perkembangan makhluk hidup. Pakan juga
memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan ternak baik untuk hidup pokok,
pertumbuhan, reproduksi dan produksi. Tiga faktor penting dalam kaitan
menyediakan hijauan bagi ternak ruminansia adalah kesediaan pakan harus ada
dalam jumlah yang cukup, mengandung nutrisi yang baik, dan kesinambungan
sepanjang tahun. Kesediaan hijauan umumnya berfluktuasi mengikuti pola musim,
dimana produksi hijauan melimpah di musim hujan dan sebaliknya terbatas pada
musim kemarau.
Salah satu permasalahan dalam usaha peternakan adalah ketersediaan
sumber pakan. Tingginya kebutuhan bahan pakan bersumber protein tinggi
menyebabkan naiknya biaya pakan menjadi sangat pesat dari tahun ke tahun.
Adanya biaya bahan pakan sumber protein tentunya menjadi perhatian lebih bagi
peternak, karena biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam kegiatan usaha
peternakan yaitu kurang lebih sekitar 50 sampai 70%. Ketersediaan bahan pakan
berkualitas yang kurang memadai menjadikan masalah utama dalam menjadi
peternak, sehingga menyebabkan kurang optimalnya hasil panen. Peternak yang
bermitra dengan perusahaan penyedia pakan sering diresahkan dengan biaya yang
mahal, oleh karena itu banyak peternak yang mengalihkan pakan ternak kearah
pakan alternatif, selain dapat menekan biaya, pakan alternatif tetap mempunyai
nutrisi yang cukup bagi hewan ternak. Indonesia menganggarkan kurang lebih US$
200 juta per tahun untuk mengimpor bahan baku utama pembuatan pakan seperti
tepung dan minyak ikan sebagai nutrisi pakan. Semakin meningkatnya biaya pakan,
ancaman mutu atau kualitas pakan ternak, serta meningkatnya permintaan protein
di pasar menyebabkan biaya protein yang berbasis hewan semakin mahal.
Berbagai cara dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak, diantaranya
yaitu dengan melakukan riset untuk menghasilkan pakan yang ekonomis atau pakan
alternatif dengan kandungan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan ternak. Pakan
alternatif sangat menguntungkan bagi peternak maupun hewan ternak. Pakan
alternatif ini jumlahnya sangat melimpah dan juga sangat mudah didapat dari sisa-
sisa konsumsi manusia, kebutuhan nutrisi pakan alternatif juga sangat menjanjikan.
Pakan tersebut dapat dijadikan pakan pokok atau sampingan selain pakan yang telah
tersedia. Pakan alternatif dipilih karena mempunyai nutrisi tinggi diantaranya
protein yang berperan besar dalam pertumbuhan dan perkembangan hewan.
2

Penelitian yang sejenis dengan penelitian yang akan saya buat yaitu seperti
Pengaruh Pemberian Batang dan Kulit Pisang Sebagai Pakan Fermentasi untuk
Ternak Sapi Potong. Pakan merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan dalam beternak sapi potong. Syarat pakan yang diberikan harus
berkualitas, mengandung zat gizi untuk kebutuhan hidup pokok ternak sapi potong.
Salah satu bahan pakan yang diberikan pada ternak pada saat musim kemarau
adalah batang pisang, kulit pisang yang dapat diolah dalam bentuk pakan fermentasi
untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi. Kebanyakan para pembudidaya tanaman
pisang hanya membuang atau membiarkan batang pisang hingga busuk begitu saja
setelah dipanen buahnya. Di Kabupaten Manokwari umumnya, nilai ekonomis dari
batang pisang dan kulit pisang belum dimanfaatkan, batang pisang masih memiliki
potensi lain yang berguna yaitu sebagai bahan baku pakan ternak. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan November 2017, tempat
pelaksanaan di Kampus STPP Manokwari, bertujuan Untuk mengetahui pengaruh
pemberian batang dan kulit pisang sebagai pakan fermentasi terhadap pertambahan
berat badan ternak sapi potong. Hasil penelitian diperoleh Pada perlakuan A0 (
tanpa pemberian pakan fermentasi ada pertambahan berat badan antara 0,98 kg per
ekor per hari, pada perlakuan A1 (penambahan pakan fermentasi 20 %), terjadi
pertambahan berat badan 2,41 kg per ekor per hari, sedangkan pada perlakuan A2
(penambahan pakan fermentasi 30 %) pertambahan berat badan 2,71 kg per ekor
per hari. Hasil analisis SPSS versi 22, menunjukkan bahwa pemberian pakan
fermentasi batang dan kulit pisang pada level 20 % dan 30 % memberikan pengaruh
nyata ( P < 0,05) , pada pertambahan berat badan harian (Labatar,2018).
Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya maka kebaharuan dari
penelitian ini adalah dengan menjadikan batang pisang menjadi bahan utama dan
di tambahkan dengan bahan utama lain yaitu lamtoro yang nantinya akan di jadikan
pakan alternatif pellet yang bisa menjadi pakan hewan – hewan ternak.
Tujuan khusus penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan bisa
memanfaatkan bahan limbah organic yaitu batang pisang dan lamtoro menjadi
sebuah hal yang bermanfaat bagi peternak yaitu di jadikannya pakan alternatif
berupa pellet.
Manfaat dari penelitian ini yaitu meminimalisir kebutuhan pakan ternak
yang kurang dengan menghasilkan pakan alternatif pellet dari batang pisang dan
lamtoro.
Keutamaan penelitian ini adalah dengan menciptakan hal baru yaitu bukan
sekedar pakan alternatif tapi pakan ini dijadikan sebuah pellet yang mana pakan ini
akan bertahan lama.
Temuan yang ditargetkan dari penelitian ini yaitu menemukan pakan
alternatif yang terbuat dari batang pisang dan lamtoro dan bisa di konsumsi oleh
hewan -hewan ternak.
Kontribusi penelitian ini terhadap ilmu pengetahuan adalah penelitian ini
mengenai cara dalam mengatasi kekurangan pakan dalam bidang peternakan
melalui pemanfaatan limbah organic menjadi pakan alternatif hewan ternak.
3

Target luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah Laporan


kemajuan, laporan akhir, dan artikel ilmiah berupa jurnal penelitian.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Hasil2 penelitian sebelumnya yang menjadi landasan disusunnya proposal


ini melaporkan hasil penelitian dari beberapa peneliti bahwa lamtoro penting
sebagai sumber bahan pakan karena kaya akan protein, asam-asam amino esensial,
mineral, karotenoid dan vitamin. Meskipun terdapat mimosin sebagai faktor toksik
penting yang sering disebutkan sebagai penghambat dalam pemanfaatan secara
intensif, tetapi lamtoro sudah lama digunakan pada ternak ruminansia dan
monogastrik. Berbagai variasi dalam performans yang dihasilkan adalah tergantung
pada level dan nilai nutrisi lamtoro yang digunakan. Bahan pakan daun lamtoro
diharapkan merupakan sumberdaya yang tersedia sepanjang waktu untuk pakan
ayam pedaging. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh penggunaan
tepung daun lamtoro pada beberapa level dalam pakan dasar terhadap performans
ayam pedaging. melaporkan hasil penelitian dari beberapa peneliti bahwa lamtoro
penting sebagai sumber bahan pakan karena kaya akan protein, asam-asam amino
esensial, mineral, karotenoid dan vitamin. Meskipun terdapat mimosin sebagai
faktor toksik penting yang sering disebutkan sebagai
penghambat dalam pemanfaatan secara intensif, tetapi lamtoro sudah lama
digunakan pada ternak ruminansia dan monogastrik. Berbagai variasi dalam
performans yang dihasilkan adalah tergantung pada level dan nilai nutrisi
lamtoro yang digunakan. Bahan pakan daun lamtoro diharapkan merupakan
sumberdaya yang tersedia sepanjang waktu untuk pakan ayam
pedaging(Susan,2018).
Tujuan penelitian adalah mengevaluasi pengaruh penggunaan tepung daun
lamtoro pada beberapa level dalam pakan dasar terhadap
performans ayam pedaging. Lamtoro atauLeucaena leucocephala menurut Agbede
(2003) adalah satu di antara tepung daun yang dapat digunakan sebagai bahan pakan
alternatif untuk unggas di daerah tropis. Tanaman ini adalah leguminosa pohon
yang keras dan tahan kering, mengandung protein yang tinggi dan biasa digunakan
sebagai bahan pakan ruminansia di daerah tropis (Nuttaporn and Naiyatat, 2009).
Eniolorunda (2011) melaporkan komposisi proksimat tepung daun leucaena adalah
88,2% bahan kering, 21,8% protein kasar, 15,1% serat kasar, 3,1% abu, 8,6%
ekstraketer, dan 50,7% BETN.(Ayssiwede, et al.2010)
Parakkasi (1983) menyatakan bahwa tingkat protein dalam pakan sangat
mempengaruhi jumlah pakan yang dikonsumsi. Meena Devi, et al (2013) berikan
pengaruh yang sama dengan pakan kontrol tanpa daun lamtoro diukur dari jumlah
konsumsi pakan, pertambahan berat badan dan konversi pakan. Hasil
smenggunakan tepung daun lamtoro hingga level 21% dengan kandungan pakan
4

iso-protein dan iso-kalori dan mendapatkan hasil yang berbeda nyata terhadap
performans ayam pedaging. Namun daun lamtoro dalam pakan yang digunakan
disubstitusi dengan sorghum dan juga level bahan pakan yang lain ditingkatkan
sehingga diperkirakan kualitas pakannya meningkat. Jull (1951) menyatakan
bahwa dibanding dengan kebanyakan ternak domestik, ayam pedaging bertumbuh
lebih cepat, berat mencapai dua kali lipat dalam dua minggu dan meningkat sampai
sepuluh kali dalam waktu kira-kira enam minggu. Laju pertumbuhan tersebut
ditentukan oleh kemampuan untuk bertumbuh, jenis dan jumlah pakan yang
dikonsumsi, dan kondisi lingkungan selama pemeliharaan. (Susan,2018).
Pengaruh Pemberian Batang dan Kulit Pisang Sebagai Pakan Fermentasi
untuk Ternak Sapi Potong. Pakan merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan dalam beternak sapi potong. Syarat pakan yang diberikan harus
berkualitas .Mengandung zat gizi untuk kebutuhan hidup pokok ternak sapi potong.
Salah satu bahan pakan yang diberikan pada ternak pada saat musim kemarau
adalah batang pisang, kulit pisang yang dapat diolah dalam bentuk pakan fermentasi
untuk memenuhi kebutuhan ternak sapi. Kebanyakan para pembudidaya tanaman
pisang hanya membuang atau membiarkan batang pisang hingga busuk begitu saja
setelah dipanen buahnya. Di Kabupaten Manokwari umumnya, nilai ekonomis dari
batang pisang dan kulit pisang belum dimanfaatkan, batang pisang masih memiliki
potensi lain yang berguna yaitu sebagai bahan baku pakan ternak (Mandey,2015).
Bertujuan Untuk mengetahui pengaruh pemberian batang dan kulit pisang
sebagai pakan fermentasi terhadap pertambahan berat badan ternak sapi potong.
Hasil penelitian diperoleh Pada perlakuan A0 ( tanpa pemberian pakan fermentasi
ada pertambahan berat badan antara 0,98 kg per ekor per hari, pada perlakuan A1
(penambahan pakan fermentasi 20 %), terjadi pertambahan berat badan 2,41 kg per
ekor per hari, sedangkan pada perlakuan A2 (penambahan pakan fermentasi 30 %)
pertambahan berat badan 2,71 kg per ekor per hari. Hasil analisis SPSS versi 22,
menunjukkan bahwa pemberian pakan fermentasi batang dan kulit pisang pada
level 20 % dan 30 % memberikan pengaruh nyata ( P < 0,05) , pada pertambahan
berat badan harian. Dengan adanya keterbatasan pakan hijauan , maka diperlukan
solusi pakan alternatif untuk mengatasi kekurangan hijauan. Pakan merupakan
salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam beternak sapi potong. Pakan
yang diberikan harus berkualitas, mengandung zat gizi untuk kebutuhan hidup
pokok ternak sapi potong. Batang dan kulitnya dicacah dan difermentasi untuk
memperlama umur penyimpanan dan menaikkan nutrisi batang dan kulit pisang
tersebut (Mandey,2015).
Kandungan nutrisi kulit pisang sangat berpotensi sekali sebagai sumber
karbohidrat yang baik untuk semua fase kehidupan ternak. Kandungan karbohidrat
terutama bahan ekstrak tanpa nitrogen sebesar 66,20 % (Heruwatno, dkk. 1993) dan
masih mengandung selulosa dan hemiselulosa sebesar 40 % dari total serat kasar
yang dikandungnya (Parakkasi, 1990) dengan kandungan serat kasar kulit pisang
5

sebesar 13 % (Gohl, 1981). Van Soest (1994) bahwa selulosa dan hemiselulosa
merupakan komponen dinding sel tanaman yang masih dapat dimanfaatkan oleh
ternak ruminansia. Hasil ini sejalan dengan pendapat Ali (2013). Pemberian pakan
fermentasi dengan menambahkan batang dan kulit pisang memiliki komponen
nutrisi yang tinggi dan merupakan limbah tidak diperjualbelikan, memberikan
manfaat ekonomi sebagai pakan ternak. Dengan pemberian pakan fermentasi
batang dan kulit pisang dapat meningkatkan palatabilitas ternak sapi,sehingga
terjadi pertambahan bobot badan (Mandey,2015).

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Lamongan dimulai
bulan Juli sampai dengan September.
Bahan. Pada penelitian ini, bahan yang digunakan paling utama adalah
batang pisang dan lamtoro,dedeg,dan jagung.
Peralatan. Alat yang dipakai adalah pisau,pengilingan,tampah,mesin
pencetak pellet.
Rancangan Penelitian.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian percobaan lapangan yang
mana kita turun langsung dalam pembuatan pakan alternatif ternak berupa pellet
yang berbahan utama batang pisang dan juga lamtoro yang mana keduanya
memiliki kandungan gizi yang mencukupi bagi hewan ternak dengan takaran yang
akan disesuaikan pada saat percobaan penelitian ini.
Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas
Pengaruh batang pisang dan lamtoro ini yaitu sebagai bahan utama pembuatan
pakan alternatif ternak yang kali ini dipercobakan pada hewan ternak.
2. Variabel Terikat
Hasil yang akan di capai dalam penelitian ini yaitu kami akan melihat
perkembangan dari segi fisik dan bobot ternak tersebut apakah dengan pakan
alternatif ini nantinya bobot dari hewan ternak akan bertambah atau sebaliknya.

3.2 Tahapan Penelitian


6

1. Persiapan bahan yang akan di buat pada penelitian ini yang berbahan utama
batang pohon dan lamtoro juga bahan tambahan lainnya.
2. Setelah itu bahan utama berupa batang pisang dan lamtoro dicacah dan
dikeringkan di terik matahari.
3. Setelah bahan utama sudah kering maka tahap selanjutnya yaitu pencampuran
dengan bahan tambahan berupa dedeg, jagung dan sedikit air dengan estimasi berat
komposisi masing masing dan dengan Teknik di giling.
4. Setelah dilakukan pengilingan tahap selanjutnya yaitu pencetakan dengan mesin
cetak pellet.
5. Setelah itu pellet yang sudah jadi dibiarkan agar kering dan nantinya bisa di
percobakan pada hewan ternak.
6. Pada penelitian kali ini pakan alternatif ini akan dipercobakan pada hewan
unggas ayam ayam dan hewan kelinci.
7. Nantinya akan kita lihat apabila pakan alternatif ini diberikan kepada hewan
ternak tersebut kita akan melihat dari segi bobot hewan ternak itu.

3.3 Prosedur, Luaran dan Indikator Capaian Setiap Tahapan

Prosedur Luaran Indikator Capaian


Preparasi bahan yang Limbah organic Menghasilkan pakan dari
meliputi pencacahan berupa batang bahan organic ini untuk
batang pisang dan lamtoro pisang dan lamtoro mencukupi kekurangan
dan pengeringan di terik sebagai bahan pakan ternak
matahari utama
Pencampuran bahan utama Menggunakan Menghasilkan adonan
dan bahan tambahn dengan bahan tambahan pakan untuk nantinya
Teknik pengilingan dan seperti dedeg, dilakukan prosedur
memperhatikan berat jagung dan air selanjutnya
komposisinya dengan
menggunakan alat
gilingan untuk
mencampurnya
7

Pembentukan adonan Menggunakan Menghasilkan pakan


pakan alternatif dengan mesin pencetak alernatif dengan bentukan
menggunakan mesin pellet agar pellet
pencetak pellet memudahkan
pekejing atau
pembentukan
pakan alternatif
tersebut
Percobaan pemberian paka Dengan Nantinya kita akan
alternatif pellet pada memberikan pakan mengecek bobot unggas
hewan ternak alternatif berupa atau kelinci tersebut dan
pellet ini pada tingkat reaksi organisme
khusus hewan pada hewan ternak tersebut
unggas dan kelinci apabila diberi pakan
alternatif ini

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Riset yang kami gunakan adalah merupakan jenis riset empiric sehingga teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara menyesuaikan penelitian
terdahulu dengan di perbaharui di penelitian yang akan kami lakukan. Persiapan
bahan utama,Parameter ini dengan cara mengcacah bahan utama dan
mengeringkannya di terik matahari. Pencampuran bahan pembuatan pakan
alternatif,Parameter ini dengan cara mencampur bahan utama dan tambahan dengan
Teknik penggilingan. Pembentukan pakan dengan bentuk pellet,Parameter ini
dengan menggunakan mesin pencetak pellet. Pemberian hasil pakan alternatif pada
hewan ternak,Parameter in I dengan cara melihat bobot hewan ternak setelah diberi
pakan alternatif ini.
3.5 Analisis Data
Melakukan analisis dari data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan
menggunakan analisis variansi (ANOVA) untuk mengetahui adanya pengaruh
perlakuan terhadap peubah yang diamati. Jika setelah di analisis variansi terdapat
pengaruh pada peubah yang diamati maka dilakukan uji beda Duncan Multiple
Range Test (DMRT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.

3.6 Penafsiran Data


Kandungan nutrisi kulit pisang sangat berpotensi sekali sebagai sumber
karbohidrat yang baik untuk semua fase kehidupan ternak. Pemberian pakan
fermentasi dengan menambahkan batang dan kulit pisang memiliki komponen
nutrisi yang tinggi dan merupakan limbah tidak diperjualbelikan, memberikan
8

manfaat ekonomi sebagai pakan ternak. Dengan pemberian pakan fermentasi


batang dan kulit pisang dapat meningkatkan palatabilitas ternak sapi,sehingga
terjadi pertambahan bobot badan (Susan,2018).
Lamtoro adalah satu di antara tepung daun yang dapat digunakan sebagai
bahan pakan alternatif untuk unggas di daerah tropis. Pakan alternatif Lamtoro ini
dapat diketahui bahwa dibanding dengan kebanyakan ternak domestik, ayam
pedaging bertumbuh lebih cepat, berat mencapai dua kali lipat dalam dua minggu
dan meningkat sampai sepuluh kali dalam waktu kira-kira enam minggu. Laju
pertumbuhan tersebut ditentukan oleh kemampuan untuk bertumbuh, jenis dan
jumlah pakan yang dikonsumsi, dan kondisi lingkungan selama pemeliharaan.
Artinya bahwa penggunaan dau lamtoro sampai 20% dalam pakan sama efisiennya
dengan pakan kontrol (Mandey,2015).
Dari kedua penelitian diatas perbandingan yang bisa diambil bahwa
keduannya memiliki potensi sebagai pakan alternatif ternak dan kita nanti akan
memperbaharuinya denngan pencampur dua bahan utama itu untuk dijadikan pakan
alternatif ternak dengan bentuk pellet.
3.7 Penyimpulan Hasil Penelitian
Hasil penelitian nantinya di lihat dari berat badan hewan ternak apabila telah
diberi pakan alternatif. Teknik yang digunakan nanti berupa penimbangan berat rata
rata hewan ternak tersebut di lihat dari minggu per minggu agar nantinya kitab isa
mengevaluasi Kembali komposisi yang harus di terapkan pada pakan alternatif ini.

BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya

Tabel 4.1. Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya


No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Terpal 300.000
Sekop 180.000
Karung 120.000
Pisau pencacah 200.000
Sewa mesin pencetak pelet 500.000
2 Lamtoro 500.000
Batang pisang 21.000
Dedak 67.500
Tepung ikan 812.500
Tepung tulang 1.625.000
9

Tepung jagung 445.000


3 Perjalanan dalam kota 250.000
4 kuota internet 225.000
Jumlah 5.256.000

4.2. Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan Person Penanggung


1 2 3 Jawab
1 Pencacahan batang ✔ Elsha Pramudyansyah
pisang dan daun
lamtoro
2 Penjemuran batang ✔ Elsha Pramudyansyah
pisang dan daun
lamtoro
3 Pencampuran bahan ✔ Rizki Fitriana

4 Penggilingan ✔ Daffa Falih


/pembuatan pelet

DAFTAR PUTAKA

Jet.S Mandey,N.J (2015).Manfaat Daun Lamtoro Dalam Pakan Ayam Pedaging


Diukur dari Penampilan Produksi. Jurnal Zootek,72-77
Labatar,S.C. (2018).Pengaruh Pemberian Batang Pisang dan Kulit Pisang Sebagai
Pakan Fermentasi untuk Ternak Sapi Potong. Jurnal Triton,31-35
10

LAMPIRAN

Biodata Ketua

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Mohamad Daffa Falih

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Peternakan

4. NIM 202110350311082

5. Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan,10 April 2003

6. Alamat E-mail Daffafalih04@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 082139866963

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1.

2.

3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1.

2.

3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE
11

Malang, 26 Februari 2022


Ketua

( Mohamad Daffa Falih )

Biodata Anggota 1

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Rizka Fitriana

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Peternakan

4. NIM 202110350311032

5. Tempat dan Tanggal Lahir Batu bulan, 19 Desember 2003

6. Alamat E-mail riskafitriana990@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 085239117157

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1.

2.

3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1.

2.
12

3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE

Malang, 26 Februari 2022


Anggota 1

( Rizka Fitriana )

Biodata Anggota 2

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Elsha Pramudyansyah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Peternakan

4. NIM 202110350311017

5. Tempat dan Tanggal Lahir Pacitan, 19 November 2002

6. Alamat E-mail elshapramudya6@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 081803437673

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti

No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan Tempat

1.

2.
13

3.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima

No Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1.

2.

3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-RE/PKM-RSH

Malang, 26 Februari 2021


Anggota 2

( Elsha Pramudyansyah )

Anda mungkin juga menyukai