Anda di halaman 1dari 11

FERMENTASI RUMPUT LAPANG

( laporan praktikum teknologi pengolahan & penangan pakan )

Disusun oleh :

Windi evia ( 200102010)

Dosen pengampuh :

Infitria,S.,Pt,M,Si

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI

TELUK KUANTAN

2023
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb Syukur alhamdulilah penulis dari lubuk hati penulis kehadirat Allah
yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini dengan baik, sholawat serta
salam penulis hantukan kepada Nabi Muhammad SAW.

Makalah yang berjudul ‘’ FERMENTASI RUMPUT LAPANG’’ ini semoga dapat


menambah pengetahuan bagi para pembaca.

Kami menyelesaikan bahwa yang kami tulis ini masih banyak kekurangan dan kesalahan Dan
sebab itu kami sangat mengharapkan adanys masukan dari para pembaca baik berupa kritikan
ataupun saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan Makalah ini supaya lebih baik
untuk masa yang akan datang.

Dan terima kasih atas semua bantuan dari semua pihak yang terkait dalam
penyusunan ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini
diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan
kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein . Pakan berkualitas
adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang .
Hal yang harus diperhatikan  mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam 2 minggu,
tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila pakan dibeli di pabrik
sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kualitas yang baik . Kualitas
pakan dapat menentukan kualitas ternak . Jika pakan disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah
tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap
akan berjamur 
Bagi semua makhluk hidup, pakan mempunyai peranan sangat penting sebagai sumber energi
untuk pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan perkembangbiakan . Selain itu, pakan juga dapat
digunakan untuk tujuan tertentu, misalnya untuk menghasilkan warna dan rasa tertentu. Fungsi
lainnya diantaranya yaitu sebagai pengobatan, reproduksi, perbaikan metabolisme lemak dll.
Namun pemberian pakan berlebih dapat membuat hewan peliharaan menjadi rentan terhadap
penyakit, produktifitasnyapun akan menurun.
Pada industri peternakan masa kini, pakan yang diberikan biasanya berupa campuran dari
bahan alami dan bahan buatan (komposisi) yang telah ditingkatkan kandungan gizinya . salah
satunya yaitu yang berasal dari limbah perkebunan. Kadang-kadang pada pakan ditambahkan
pula hormon dan vitamin tertentu untuk memacu pertumbuhan ternak dan membebaskannya
dari stress 
Pakan buatan adalah pakan yang disiapkan oleh manusia dengan bahan dan komposisi tertentu
yang sengaja disiapkan oleh manusia. Pakan buatan bersifat basa, seperti bentuk pasta atau
emulsi (cairan pekat), tidak perlu disimpan. Jenis pakan basah sebaiknya dihabiskan dalam satu
kali pemberian/ aplikasi karena pakan jenis ini mudah rusak jenis kandungannya. Namun bila
memang harus disimpan, sebaiknya disimpan dalam ruangan pendingin (lemari es), itu pun tidak
bisa terlalu lama, hanya 2 s.d 3 hari. Jika terlalu lama disimpan, kualitas pakan turun dan tidak
bagus untuk dikonsumsi. Bahan baku yang digunakan untuk menentukan kualitas pakan buatan
harus memenuhi beberapa syarat diantaranya,  bernilai gizi, mudah dicerna, tidak mengandung
racun, mudah diperoleh, dan bukan merupakan kebutuhan pokok manusia.
Pakan buatan dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu pakan lengkap (complete feed)
dan pakan suplemen (suplemental feed). Pakan lengkap adalah pakan yang diformulasi
sedemikian rupa sehingga memiliki semua vitamin esensial dalam jumlah yang diperlukan oleh
ternak . Pakan ini lebih ditujukan untuk memberikan pertumbuhan normal pada hewan yang
tidak mendapatkan suplai vitamin dari pakan alami . Pakan suplemen adalah pakan yang
diformulasi sedemikian rupa hingga mengandung protein dan energi yang memadai, tetapi
mungkin kekurangan mikronutrien tertentu .
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan pakan buatan, diantaranya yaitu,
bahan baku pakan dapat berupa limbah industri pertanian, perikanan, peternakan, dan makanan
yang bernilai ekonomi rendah, tetapi masih mengandung nilai gizi yang cukup tinggi . Pakan
buatan juga dapat disimpan dalam waktu relatif lama, tanpa terjadi perubahan kualitas yang
drastis. Dengan demikian kebutuhan pakan dapat terpenuhi setiap saat . Selain itu pakan
buatan juga dapat mengubah warna dan rasa, contohnya pada ikan . Penambahan lemak pada
jumlah tertentu menjadikan daging ikan bertambah gurih . Selain itu pemberian kepompong ulat
sutera dapat memperbaiki aroma daging ikan. Penambahan ekstrak bunga marigold ke dalam
pakan, seperti banyak yang dilakukan oleh petani di Jepang, dapat menghasilkan aroma daging
ikan yang lebih baik dan warna yang lebih menarik .

Sesuai dengan namanya, pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam . Namun dalam
perkembangannya, sumber pakan alami tidak hanya berasal dari alam . Sumber makan ini juga bisa
berasal dari budidaya. Pakan alami rata-rata memiliki kandungan protein cukup tinggi . Pakan alami
yang masih hidup bisa disimpan dalam lemari es pada bagian freezer. Kadar air pakan alami harus
tetap dijaga . Jika tidak dibekukan, pakan alami bisa membusuk hingga menurunkan kualitas pakan.
Pakan alami hidup contohnya untuk ikan koi, terdiri dari cacing darah (blood worm), cacing sutera
(tubifex), kutu air (daphnia) dan udang..

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini , yaitu :
- Supaya mengetahui cara pembuatan fermentasi rumput lapang yang baik dan benar
- Supaya mengetahui kriteria fermentasi rumput lapang yang baik
- Dan supaya bisa membandingkan kriteria fermentasi rumput lapang yang baik dan
kurang baik
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 fermentasi rumput

Di daerah seperti di indonesia yang terdapat dua musim, musim hujan dan musim kemarau,
menjadi perhatian penting bagi peternak yang memelihara ternak seperti sapi, kambing, domba
dll. karena terbatasnya rerumputan pada musim kemarau. melimpahnya hijauan pada musim
hujan adalah sauatu kesempatan bagi peternak untuk menyimpan pakan hijauannya untuk musim
kemarau. tapi bagaimana caranya pakan hijauan tersebut yang disimpan tidak kering dan nilai
gizi atau protein tidak berkurang, dan pakan hijauan tersebut dapat disimpan selama 1 bulan, 2
bulan atau 6 bulan bahkan 1 tahun. untuk itu diperkenalkan salah satu lagi teknologi pengewatan
pakan hijaun ternak yaitu fermentasi.

Pakan hijaun yang telah dipotong dari lahan seperti rumput gajah, kemudian dikeringkan dengan
kandungan air 60% sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau yang biasa disebut
anearob. pakan merupakan komponen penting untuk bisa menghasilkan hasil yang memuaskan.
pakan ternak memiliki peranan penting dalam pengembangan hewan ternak salah satunya adalah
ternak kambing. dalam ternak kambing hal yang perlu di perhatikan adalah pemberian pakan.
pakan sangat membantu dalam proses penggemukan kambing. kambing yang gemuk tentu
memiliki nilai jual yang tinggi dan juga dagingnya pun sangat laku di pasaran. saat ini sebagian
peternak kambing dan sapidan sapisudah banyak yang menggunakan pakan ternak fermentasi
kambing. pakan ternak fermentasi ini sangat membantu peternak dalam menggemukan kambing.
selain sangat mudah di dapat, pakan ternak fermentasi memiliki banyak kelebihan terutama
untuk hewan ternak itu sendiri. Oleh karena itu mengapa pada saat proses fermentasi pakan
hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat,
sehingga proses fermentasi berjalan dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh
bakteri lain dan jamur.

2.2 tujuan membuat fermentasi rumput

1. sebagai cadangan dan persediaan pakan ternak pada saaat musim tanpa penghujan
(kemarau) yang panjang.
2. untuk meyimpan dan menampung pakan hijauan yang berlebih pada saat musim hujan,
sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu pada saat musim kemarau.
3. memanfaatkan pakan hijauan pada saat kondisi dengan nilai nutrisi terbaik seperti protein
yang tinggi.
4. mendayagunakan sumber pakan dari sisa limbah pertanian ataupun hasil agroindustri
pertanian dan perkebunan seperti bekatul, dedak, bungkil sawit, ampasa tahu,tumpi
jagung, janggel jagung.
2.3 ciri – ciri fermentasi yang baik

 rasa dan wanginya asam


 pakan ternak masih hijau
 teskstur rumput masih jelas
 tidak berjamur, tidak berlendir, dan mengumpal

2.4 cara membuat fermentasi

1. Potong rumput hijau tersebut dengan ukuran 5-10 cm dengan menggunakan parang,
atau dengan menggunakan mesin chopper. potongan rumput yang kecil tujuannya
agar rumput yang dimasukkan dalam silo dalam keadaan rapat dan padat sehingga
tidak ada ruang untuk oksigen dan air yang masuk.
2. Campurkan bahan pakan tersebut hingga menjadi satu campuran.
3. Bahan pakan ternak tersebut dimasukkan dalam silo dan sekaligus dipadatkan
sehingga tidak ada rongga udara.
4. Bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. dan tidak ada ruang kosong antara
tutup silo dan permukaan pakan paling atas.
5. Setelah pakan hijauan dimasukkan semua, diberikan lembaran plastik, dan ditutup
rapat, dan diberi pemberat seperti batu, atau kantong plastik, atau kantong plastic
yang diisi dengan tanah.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 waktu dan tempat praktikum

praktikum teknologi pengolahan & penanganan pakan mengenai “fermentasi rumput


lapang” dengan gula pasir “ dilaksanakan pada 20-12-2022,diuniversitas islam
kuantan singingi,prodi peternakan,fakultas pertanian,universitas islam kuantan
singingi.

3.2 alat dan bahan


adapun peralatan yang digunakan pada praktikum fermentasi rumput lapang yaitu
parang,sarung tangan,plastik,dan tempat/wadah silo.sedangkan bahan yang digunakan
yaitu rumput lapang dan gula pasir.

3.3 cara kerja

adapun cara kerja yang yang dilakukan saat praktikum yaitu:


a. memotong rumput lapang hingga menjadi potongan kecil menggunakan mesin
chopper/parang,lalu potongan rumput dengan sesuai dengan perbandingan
b. memasukkan potongan rumput lapang yang dicampur ke dalam tempat/wadah
silo kemudian dipadatkan dan diikat sehingga tidak ada rongga udara yang
masuk
c. bahan pakan ternak dimasukkan sampai melebihi permukaan silo untuk menjaga
kemungkinan terjadinya penyusutan isi dari silo. Dan tidak ada ruang kosong
antara tutup silo dan permukaan pakan paling atas
d. setelah itu diikat lagi dengan plastik kemudian menyimpannya selama 30 hari
fermentasi untuk melihat hasilnya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 hasil pengamatan


adapun hasil praktikum yang telah dilakukan,diperoleh data sebagai berikut:
tabel 1. Hasil pengamatan pada indikator bau,tekstur,warna,suhu

Bau warna tekstur suhu faktor dan


kesimpulan
Wangi
Khas
keasam-
asaman tekstur agak lunak 25 control
wanginya khas asam-
asaman tekstur
agak lunak suhu 25
kesimpulan nya ada jamur dan gula lama penyimpanan

4.2 pembahasan

Teknologi fermentasi pakan merupakan salah satu teknologi untuk


pengawetan pakan yang sangat diperlukan dalam sistem integrasi sapi-tanaman
jagung. Teknologi ini menggunakan bakteri asam laktat yang dalam proses
fermentasimenghasilkan senyawa tertentu yang menghambat pertumbuhan bakteri
pembusuk.

Tujuan utama peternak memberikan pakan fermentasi adalah untuk memaksimumkan


pengawetan kandungan nutrisi yang tersedia pada makanan hijauan atau
bahan pakan ternak lainnya ,supaya bisa disimpan dalam kurun waktu yang
lama ,untuk kemudian diberikan sebagai pakan bagi ternak 

salah satu pengawetan hijauan makanan ternak yang memiliki potensi besar dalam menunjang
produksi ternak di musim kemarau adalah silase. Menurut soedomo (1988),silase adalah bahan
baku berupa tanaman hijauan, limbah pertanian, serta bahan pakan alami lainnya yang disimpan
dalam keadaan segar,dengan kadar air 60-70% didalam suatu tempat yang disebut silo atau
sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara.
kualitas silase dapat dilihat dari karakteristik fisiknya setelah silase dibuka, meliputi warna, bau,
tekstur dan suhu. Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan, silase dengan kualitas baik
menunjukkan bau harum khas silase yaitu bau asam tetapi segar dan enak, tekstur tidak
menggumpal, dan warna hijau kecoklatan. Bila temperatur tidak terkendali, silase akan berwarna
coklat tua sampai hitam. Hal ini menyebabkan turunnya nilai pakan karena banyak sumber
karbohidrat yang hilang dan kecernaan protein turun (prabowo et al.,2013).
Sedangkan pada silase buruk menunjukkan bau busuk, tekstur sedikit menggumpal, terdapat
sedikit jamur dan warna hijau kehitaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan ( ratnakomala
dkk,2006), bahwa silase yang mengalami kerusakan terlihat dari tekstur silase yang
menggumpal, berwarna coklat kehitaman, dan berbau busuk serta banyak ditumbuhi jamur.
Penyebab kegagalan pembuatan silase ini disebabkan karena penggunaan bahan pembuatan
silase , rumput lapang mengalami lama waktu penyimpanan, kemudian faktor gula.
Pengolahan melalui teknologi fermentasi akan lebih mengguntungkan karena dapat
meningkatkan nilai gizi, selain itu juga tidak berbahaya, tidak menyebabkan polusi, dan dapat
menurunkan presentase zat-zat penghambat pecerna seperti dinding sel dan lignin serta
meningkatkan protein kasar dan koefisiensi cerna bahan kering. Dalam proses fermentasi ini
serat-serat selulosa akan dipolimerasi menjadi polim
er-polimer yang lebih sederhana dan akhirnya menjadi gula.

V KESIMPULAN

5.1 Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

Pakan adalah makanan/asupan yang diberikan kepada hewan ternak (peliharaan). Istilah ini
diadopsi dari bahasa Jawa. Pakan merupakan sumber energi dan materi bagi pertumbuhan dan dan
kehidupan makhluk hidup. Zat yang terpenting dalam pakan adalah protein . Pakan berkualitas
adalah pakan yang kandungan protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitaminnya seimbang .
Hal yang harus diperhatikan  mengenai pakan yaitu pakan tidak boleh disimpan dalam 2 minggu,
tempat penyimpanan pakan sebaiknya kering (tidak lembap). Apabila pakan dibeli di pabrik
sebaiknya dipastikan pabrik tersebut memproduksi pakan dengan kualitas yang baik . Kualitas
pakan dapat menentukan kualitas ternak . Jika pakan disimpan dalam wadah, sebaiknya wadah
tersebut ditutup rapat dan tidak ada udara yang masuk. Pakan yang terkontaminasi udara lembap
akan berjamur
Rumput lapang dikategorikan sebagai gulma yang tumbuh liar dipermukaan tanah. Tanaman ini
merupakan tanaman pengganggu tanaman utama pada komodias pertanian, sehingga petani
kerap menggunakan pembasmi gulma (herbisida) secara teratur.
Pakan hijaun yang telah dipotong dari lahan seperti rumput gajah, kemudian dikeringkan dengan
kandungan air 60% sebelum disimpan dalam kondisi tertutup tanpa udara atau yang biasa disebut
anearob. pakan merupakan komponen penting untuk bisa menghasilkan hasil yang memuaskan.
pakan ternak memiliki peranan penting dalam pengembangan hewan ternak salah satunya adalah
ternak kambing. dalam ternak kambing hal yang perlu di perhatikan adalah pemberian pakan.
pakan sangat membantu dalam proses penggemukan kambing. kambing yang gemuk tentu
memiliki nilai jual yang tinggi dan juga dagingnya pun sangat laku di pasaran. saat ini sebagian
peternak kambing dan sapidan sapisudah banyak yang menggunakan pakan ternak fermentasi
kambing. pakan ternak fermentasi ini sangat membantu peternak dalam menggemukan kambing.
selain sangat mudah di dapat, pakan ternak fermentasi memiliki banyak kelebihan terutama
untuk hewan ternak itu sendiri. Oleh karena itu mengapa pada saat proses fermentasi pakan
hijauan ternak yang tersimpan dalam kantong plastik atau dalam silo harus ditutup rapat,
sehingga proses fermentasi berjalan dengan baik dan pakan hijauan tidak cepat dibusukkan oleh
bakteri lain dan jamur..

5.2 saran
Adapun saran dalam melakukan praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. mahasiswa diharapkan berhati-hati dalam melakukan pembuatan slase rumput lapang

2. mahasiswa diharapkan agar mengikuti apa yang dikatakan oleh ibu/bapak dosen yang
lebih paham dalam pembuatan silase rumput lapang,supaya hasil yang didapat sesuai dengan
yang diharapkan dan mengikuti prosedur pembuatan silase rumput lapang .

5.3 dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai