Anda di halaman 1dari 19

ILMU NUTRISI TERNAK

(Paper Ilmu Nutrisi Ternak)

Oleh :

Arfan Fahrizki Musthofa


2014141019

JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas paper yang berjudul “Paper Ilmu Nutrisi
Ternak” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari paper ini adalah
untuk memenuhi tugas pada mata kuliah ilmu nutrisi ternak.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Ir. Muhtarudin, M.S selaku dosen
mata kuliah ilmu nutrisi ternak yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan dalam
penulisan paper ini. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar penulis dapat mengetahui kesalahan atau kekurangan yang penulis lakukan
dan penulis dapat memperbaiki kekurangan dalam paper ini agar kedepannya penulis
dapat lancar dalam menulis paper.

Bandar Lampung, 05 Desember 2021

Penulis,

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................... 3

BAB I ............................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4

BAB II .............................................................................................................................. 5

PENCERNAAN DAN NUTRISI ............................................................................... 5

BAB III ............................................................................................................................ 7

NUTRISI HEWAN TERNAK ................................................................................... 7

BAB IV .......................................................................................................................... 10

PENCERNAAN DAN METABOLISME KARBOHIDRAT ............................... 10

BAB V ............................................................................................................................ 12

SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA ............................................................. 12

BAB VI .......................................................................................................................... 15

NUTRISI MINERAL UNTUK RUMINANSIA .................................................... 15

BAB VII ......................................................................................................................... 18

METABOLISME DAN PERAN PROTEIN DALAM NUTRISI ........................ 18

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pakan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan suatu usaha
peternakan. Biaya untuk pakan sebesar 50-60% dari biaya produksi sehingga perlu
mendapatkan perhatian khusus dari segi kualitas maupun kuantitas dalam ketersediaan
pakan. Kandungan gizi dari pakan ternak juga perlu diperhitungkan dimana nilai gizi
pakan dapat mempengaruhi kinerja produktivitas dari ternak itu sendiri (Riswandi et al.,
2015).
Parakassi (1999) menyatakan pakan pada ternak ruminansia yang diberikan jangan
sekedar dimaksudkan untuk mengatasi lapar atau sebagai pengisi perut saja melainkan
harus benar-benar bermanfaat untuk kebutuhan hidup, membentuk selsel baru, mengganti
sel-sel yang rusak dan untuk produksi. Pakan adalah semua bahan pakan yang bisa di
berikan dan bermanfaat bagi ternak. Pakan yang diberikan harus berkualitas tinggi yaitu
mengandung zat-zat yang diperlukan oleh tubuh ternak dalam hidupnya seperti air,
karbohidrat, lemak, protein, mineral dan air

B. Tujuan
1) Apa saja yang termasuk nutrisi bagi ternak?
2) Bagaimana pencernaan dan metabolisme karbohidrat?
3) Bagaimana sistem pencernaan ruminansia?
4) Apa saja nutrisi mineral untuk ruminansia?
5) Bagaimana metabolisme dan peran protein?

4
BAB II
PENCERNAAN DAN NUTRISI

Pencernaan Dan Nutrisi


Semua organisme membutuhkan energi untuk mempertahankan struktur kompleks
mereka.Sumber energi utama adalah matahari. Tumbuhan hijau memanfaatkan energi
sinar matahari untuk membuat glukosa. Begitu juga dengan autotrof, autotrof adalah
organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik dengan bantuan
energi seperti energi cahaya matahari dan kimia.
Sedangkan hewan adalah heterotrof, Heterotrof adalah organisme yang membutuhkan
senyawa organik di mana karbon diekstrak untuk pertumbuhannya. Heterotrof dikenal
sebagai "konsumer" atau yaitu makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri
dalam rantai makanan dan hanya memperoleh makanan bergantung pada yang lain.
Dalam penguraian makanan ini ada beberapa tahapan, yakni penerimaan, pengunyahan,
penelanan, penyimpanan, pencernaan, penyerapan, dan pembuangan. Penerimaan
dilakukan didaerah mulut yang akan diikuti tahap berikutnya yaitu pengunyahan.
Pengunyahan adalah merubah bentuk pakan menjadi partikel yang lebih kecil. Sedangkan
penelanan adalah tahap pertama pengolahan makanan yang sebelumnya juga bahan
makanan tersebut diolah menjadi bentuk lebih kecil agar memungkinkan dipindahkan ke
organ lain dengan mudah. Penyimpanan makanan sementara dilakukan di lambung yang
merupakan pelebaran saluran gastrointestinal.
Pencernaan dibedakan menjadi 2, yaitu pencernaan intraseluler dan pencernaan
ekstraseluler. Pencernaan intraseluler adalah proses pencernaan yang terjadi didalam sel.
Di dalam pencernaan intraseluler, partikel makanan ditelan oleh endositosis dan
kemudian akan dicerna. Sedangkan pencernaan ekstraseluler Adalah pencernaan yang
terjadi diluar sel-sel dari organ-organ atau kantung-kantung pencernaan.

Sistem Pencernaan
Organ atau sistem pencernaan hewan melaksanakan empat macam fungsi yaitu
memasukkan makanan kedalam tubuh, mengubah makanan yang kompleks 12 menjadi
sederhana, menyerap hasil pencernaan serta membawa hasil penyerapan ke dalam darah
dan mengeluarkan sisa makanan yang tidak tercerna atau yang tidak dapat diserap oleh
tubuh. Bagian makanan yang tercerna dan terserap digunakan oleh tubuh hewan sebagai
sumber energi dan bahan pembangun tubuh. Setelah mendapatkan makanan hewan harus
mencernanya dengan baik agar sari-sarinya dapat diserap oleh sel-sel tubuh.
Enzim Pencernaan
Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai katalisator untuk
mempercepat reaksi pemecahan senyawa-senyawa yang komplek menjadi sederhana.

5
Saat ini telah terindentifikasi lebih kurang 3.000 enzim. Walaupun dalam tubuh makhluk
hidup enzim dapat diproduksi sendiri sesuai kebutuhan, penambahan enzim pada pakan
kadang kala masih dibutuhkan. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti anti-nutrisi
faktor pada bahan pakan (lectins dan trypsin inhibitor), rendahnya efesiensi kecernaan
bahan pakan dan tidak tersedianya enzim tertentu dalam tubuh ternak. Xylanase dan ß-
glucanase adalah contoh enzim yang digunakan pada ternak monogastrik untuk
meningkatkan daya cerna ternak. Rendahnya kemampuan ternak muda untuk mencerna
protein pada kacang kedele (glycin dan ß-conglycinin) dapat diatasi dengan penambahan
enzim protease.

6
BAB III
NUTRISI HEWAN TERNAK

Pakan adalah segala sesuatu yang kita berikan pada terenak untuk dimakan. Nutrisi adalah
apa yang terkandung dalam pakan tersebut. Kebutuhan pakan dari tiap-tiap ternak
berbeda-beda sesuai dengan jenis, umur, bobot badan, keadaan lingkungan dan kondisi
fisiologis ternak. Pakan harus mengandung semua nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh
ternak, namun tetap dalam jumlah yang seimbang. Nutrien yang dibutuhkan oleh ternak
antara lain karbohidrat, lemak, protein, vitamin, air dan unsur anorganik serta mineral.
Ransum untuk pakan ternak dikatakan seimbang apabila diberikan kepada ternak dapat
memenuhi kebutuhan hidup ternak yaitu kebutuhan hidup pokok dan kebutuhan hidup
produksi tanpa menimbulkan gangguan kesehatan bagi ternak yang mengkonsumsinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat-zat pakan dan memperlihatkan
hubungan-hubungan yang mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, reproduksi dan
kualitas produksi. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat-zat pakan dan
yang sangat penting untuk diperhatikan adalah hubungan-hubungan antara : (1) makanan
dan genetik; (2) makanan dan penyakit dan cekaman-cekaman lainnya, (3) hubungan-
hubungan lain yang menyangkut fungsi khusus untuk tujuan produksi misalnya untuk
menjaga ualitas telur omega tiga dll. Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam
usaha peternakan, bahkan dapat dikatakan bahwa keberhasilan suatu usaha peternakan
tergantung pada manajemen pakan. Kebutuhan pakan dari tiap-tiap ternak berbeda-beda
sesuai dengan jenis, umur, bobot badan, keadaan lingkungan dan kondisi fisiologis
ternak. Pakan harus mengandung semua nutrient yang dibutuhkan oleh tubuh ternak,
namun tetap dalam jumlah yang seimbang.

Nutrien yang dibutuhkan oleh ternak antara lain


Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomermonomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptide. Protein adalah senyawa organik yang sebagian besar unsurnya terdiri atas
karbon, hidrogen. oksigen, nitrogen, sulfur, dan fosfor. Ciri khusus protein adalah adanya
kandungan nitrogen. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi,
sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan
juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai
sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut
(heterotrof). Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang
dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi
yang dilakukan ribosom.
Karbohidrat. Karbohidrat adalah zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering dalam
bahan makanan ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji, buah dan akar

7
tumbuhan. Hijauan daun merupakan zat fotosintetik aktif pada tumbuh-tumbuhan. Zat
tersebut merupakan molekul yang rumit dengan suatu struktur yang serupa dengan
struktur hemoglobin, yang terdapat dalam darah hewan. Hijauan daun mengandung
magnesium : hemoglobin mengandung besi. Lebih terperinci lagi, karbohidrat dibentuk
dari air (H2O) berasal dari tanah, karbondioksida (CO2) berasal dari udara dan energi
berasal dari matahari. Suatu reaksi kimiawi sederhana yang memperlihatkan suatu
karbohidrat (glukosa) disintesis oleh fotosintesis dalam tumbuh-tumbuhan adalah sebagai
berikut : 6CO2 + 6H2O + 673 cal —-> C6H12O6 + 6 O2.
Fungsi utama karbohidrat dalam ransum ayam adalah untuk memenuhi kebutuhan energi
dan panas bagi semua proses-proses tubuh. Ayam adalah hewan yang aktif dalam
pergerakannya dan mempunyai suhu badan tinggi (40,5 - 41,5oC). Karena suhu tersebut
biasanya adalah lebih tinggi daripada udara sekelilingnya, maka tubuh ayam secara terus-
menerus kehilangan panas. Oleh sebab itu ayam memerlukan bahan makanan yang
mengandung energi dalam jumlah besar untuk mengganti panas yang hilang tersebut.
Jagung, beras, sorghum, gandum dan hasil ikutan penggilingan, merupakan bahan
makanan utama yang mengandung energi. Bila ayam dalam ransumnya memperoleh
karbohidrat terlalu banyak maka kelebihan tersebut oleh tubuh akan dirubah ke dalam
lemak yang akan disimpan sebagai sumber energi potensial. Serat kasar (termasuk
selulosa) merupakan sumber panas dan energi bila dicerna. Zat tersebut mencegah pula
menggumpalnya makanan dalam lambung dan usus hewan dengan cara memberi
pengaruh pencahar dan mempertahankan tenus otot yang wajar dalam saluran
pencernaan.
Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon, membantu
transport vitamin yang larut lemak, sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta
pelindung organ-organ tubuh bagian dalam. Salah satu fungsi lemak memang untuk
mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak mengandung 9 kalori, sedangkan 1
gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain dari lemak adalah untuk
membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu, lemak juga merupakan
sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh dan harus disuplai
dari makanan.
Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat berpengaruh terhadap proses
fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon seks.
Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai
insulator untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada
wanita dapat memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong
dan dada. Selain itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan
yang melindungi organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Vitamin. Klasifikasi vitamin dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan
kelarutannya dalam lemak dan dalam air. Vitamin-vitamin yang larut dalam vitamin A,
D, E dan K, terdapat dalam bahan-bahan makanan bersama dengan lipida. Vitamin –
vitamin yang larut dalam lemak dan diabsorbsi bersama-sama lemak yang terdapat dalam
ransum memperhatikan mekanisme yang sama seperti mekanisme absorbsi lemak.

8
Kondisi yang baik untuk absorbsi lemak, misalnya cukup aliran empedu dan formasi
misel sangat membantu absorbsi vitamin – vitamin yang larut dalam lemak.
Vitamin A. Meliputi hampir di semua bagian tubuh yang berperan membantu proses
metabolism. Vitamin A tidak terdapat pada hijauan (forages), tetapi vitamin A pada
tanaman biasanya dalam bentuk prekursor yang berupa pigmen tanaman. Tidak semua
pigmen tanaman menyediakan vitamin A yang aktif.
Vitamin D berfungsi untuk membantu absorbsi dan metabolisme kalsium dan phosphor.
Jika kekurangan vitamin D akan mengganggu pertumbuhan normal tulang, tulang
menjadi lunak baik pergelangan tangan dan kaki, dan kekurangan secara regular akan
mengakibatkan rakhitis. Pada ternak rakhitis terjadi pada anak yang baru lahir sebagai
akibat defesien vitamin D pada saat kebuntingan. Bahan-bahan pakan yang dapat
digunakan sebagai sumber vitamin D adalah hay yang dijemur di bawah sinar matahari
(suncured hay). Selain itu ternak dapat memanfaatkan langsung irradiasi
7dehydrocholesterol pada kulitnya. De Luca (1974) menemukan adanya vitamin D3 yang
aktif terjadi pada hati dan ginjal ternak.
Vitamin E berfungsi untuk memperbaiki fertilitas dan sebagai antioksidan. Ternak yang
defesien vitamin E akan menyebabkan penyakit jaringan putih yang disebut Stiff lamb
disease, dan akan mengganggu reproduksi.
Vitamin K berfungsi untuk membantu proses penggumpalan darah, biasanya dapat
disintesis oleh rumen.
Faktor lain dapat mempengaruhi kebutuhan untuk hanya satu atau dua vitamin. Faktor-
faktor yang menimbulkan kenaikan dalam kebutuhan vitamin antara lain dipengaruhi oleh
factor genetic, kandungan energi ransum, penambahan lemak ke dalam ransum,
kandungan protein ransum, suhu dan sistem perkandangan. Sedangkan faktor – faktor
yang menyebabkan naiknya kebutuhan vitamin dapat disebabkan oleh kerusakan vitamin
dalam ransum dan bahan pakan, antagonis dan anti metabolit serta tersedianya vitamin
dalam ransum.
Mineral. Mineral merupakan elemen-elemen atau unsur-unsur kimia selain dari karbon,
hidrogen, oksigen dan nitrogen yang jumlahnya mencapai 95% dari berat badan. Jumlah
seluruh mineral dalam tubuh hanya sebesar 4% (Piliang, 2002). Mineral berfungsi sebagai
pengganti zat-zat mineral yang hilang, untuk pembentukan jaringan-jaringan pada tulang,
urat dan sebagainya serta untuk berproduksi.
Bagi ternak ruminansia, mineral selain digunakan untuk memenuhi kebutuhannya sendiri
juga digunakan untuk mendukung dan memasok kebutuhan mikroba rumen. Pada ternak
ruminansia, selama siklus laktasi terdapat perbedaan antara beberapa periode dalam
metabolisme mineral. Beberapa mineral berperan penting dalam meningkatkan aktivitas
mikroba dalam rumen. Mineral yang mempengaruhi proses fermentasi rumen adalah S,
Zn, Se, Co dan Na (Arora, 1989). Mineral di dalam rumen dibutuhkan oleh mikroba untuk
pembentukan vitamin B dan protein. Defisiensi mineral akan mempengaruhi hasil dan
proses fermentasi pakan dalam rumen (Arora, 1989).

9
BAB IV
PENCERNAAN DAN METABOLISME KARBOHIDRAT

Gambaran Umum Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi untuk
mencerna makanan. Makanan - makanan tersebut akan diproses secara mekanik ataupun
secara kimia. Pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di dalam lambung
yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh.
Sistem pencernaan bekerja dalam menyerap nutrisi dalam pakan sehingga mampu
memenuhi kebutuhan ayam (Jacob dan Pescatore, 2013), terdiri atas saluran cerna utama,
yaitu mulut, oesofagus, ingluvies, proventrikulus, ventrikulus, intestinum tenue
(duodenum, jejunum, illeum), coecum, intestinum crassum, dan cloaca, dilengkapi
dengan kelenjar tambahan, yaitu hati, pankreas dan kantung empedu (Zainuddin et al.,
2015).
Mulut Pencernaan pakan dimulai dari paruh, diteruskan di mulut, terdapat kelenjar yang
menghasilkan saliva dengan kandungan enzim amilase dalam konsentrasi rendah,
sehingga proses pencernaan karbohidrat secara enzimatik di mulut sangat terbatas
(Svihus, 2014; Yasin, 2010).
Esofagus Yaitu saluran fleksibel yang menghubungkan mulut dengan ingluvies, sebagai
penyimpan makanan sementar
Proventriculus Merupakan perut glandular (glandula stomach), perbesaran dari bagian
belakang esophagus, menghasilkan lendir untuk membantu proses penyaluran makanan
menuju saluran selanjutnya dan menjaga kelembaban makanan.
Ventrikulus Keutuhan epitel pada proventrikulus dan duodenum dapat melindungi dari
infeksi mikroorganisme dan meningkatkan reabsorpsi zat makanan.
Usus Pencernaan makanan terjadi di duodenum, sedangkan penyerapan nutrisi terjadi
pada usus bagian belakang yaitu jejunum dan ileum, untuk tujuan tersebut duodenum
menerima enzim pencernaan dari pankreas, yaitu amilase, lipase dan protease (Porter,
2012), yang juga menghasilkan bikarbonat untuk menetralisir asam hidroklorida dari
proventrikulus (Jacob dan Pescatore, 2013).
Usus besar adalah tempat terakhir penyerapan nutrisi, yaitu asam amino dan karbohidrat
yang terbatas, terjadi penambahan air, selanjutnya sisa pakan menuju ke kloaka
Kloaka Kloalkamerupakan gabungan saluran urogenital, tempat keluar feses, dan saluran
reproduksi, dimana pencampuran limbah pencernaan bersamaan dengan limbah dari
sistem saluran kencing (urat) dikeluarkan menjadi ekskreta (Porter, 2012; Jacob dan
Pescatore, 2013).

10
Metabolisme karbohidrat
Karbohidrat merupakan salah satu zat dalam makanan yang merupakan sumber utama
energi bagi ternak, Beberapa fungsi karbohidrat antara lain: karbohidrat sebagai sumber
utama tenaga atau energi, karbohidrat sebagai komponen pembentukan lemak di dalam
tubuh.
Setelah dicerna, karbohidrat yang terkandung dalam bahan makanan diserap oleh darah
dalam bentuk glukosa dan langsung dioksidasi untuk menghasilkan energi atau disimpan
sebagai cadangan lemak dalam tubuh. Komponen yang termasuk dalam karbohidrat
antara lain serat kasar, BETN yaitu bahan makanan yang banyak mengandung gula dan
pati. Jagung merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi.
Kebutuhan karbohidrat juga bisa dipenuhi dari hijauan, sehingga dalam pemenuhan
kebutuhan akan karbohidrat, ternak peliharaan bisa mendapatkannya dengan mudah.
Perbedaan dasar antara ternak ruminansia dan non ruminansia pada metabolisme sumber
energi berupa karbohidrat dan protein, oleh karena adanya mikroorganisme (bakteri,
protozoa dan fungi) di dalam rumen dan retikulum ruminansia. Pada ruminansia,
karbohidrat mengalami fermentasi oleh mikroba membentuk VFA (volatile fatty acids)/
asam lemak terbang dan produk ini merupakan energi utama untuk ruminansia.
Perbedaan antara ruminansia dan non-ruminansia dalam metabolisme energi yang berasal
dari lemak adalah: ternak non-ruminansia hanya dapat memanfaatkan senyawa lemak
sederhana (trigliserida), sedangkan ruminansia dapat memanfaatkan senyawa yang lebih
kompleks seperti fosfolipid (lesitin).
Pada ternak non-ruminansia, trigliserida dimetabolis menjadi asam-asam lemak bebas
dan bersama-sama garam-garam empedu membentuk misel, terus masuk ke usus dalam
bentuk trigliserida dan bergabung bersama β- lipoprotein membentuk kilomikron,
kemudian masuk ke saluran limpa. Pada ruminansia, lesitin dimetabolis menjadi
lisolesitin, bersama asam-asam lemak bebas yang berasal dari metabolisme senyawa
lemak sederhana dan garam-garam empedu bergabung membentuk misel, terus masuk ke
usus dalam bentuk lesitin dan bergabung bersama trigliserida dan lipoprotein membentuk
kilomikron, kemudian masuk ke saluran limpa

11
BAB V
SISTEM PENCERNAAN RUMINANSIA

Pencernaan adalah serangkaian proses yang terjadi di dalam alat pencernaan(tractus


digestivus ) ternak sampai memungkinkan terjadinya penyerapan. Pencernaan pada
ternak ruminansiamerupakan proses yang sangat komplek yang melibatkan interaksi
dinamis antar pakan, populasi mikroba dan ternak itu sendiri. Berdasarkan perubahan
yang terjadi pada bahan makanan dalam alat pencernaan, proses pencernaan dapat dibagi
menjadi tiga jenis yaitu : pencernaan mekanis, pencernaan fermentatif dan pencernaan
hidrolitik.

Anatomi Saluran Pencernaan Ruminansia


Mulut
Pencernaan di mulut pertama kali di lakukan oleh gigi molar dilanjutkan olehmastikasi
dan di teruskan ke pencernaan mekanis. Di dalam mulut terdapat saliva.Saliva adalah
cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar khusus dandisebarkan ke dalam cavitas
oral.
Oesofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung.Pada
ujung saluran esophagus setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring.Pada faring
terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidakmasuk ke trakea
(tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makananke lambung. Agar
makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga
makanan dapat berjalan menuju lambung.
Rumen
Bagian sistem pancernaan ruminansia yang paling berperan besar adalah rumen.Rumen
berupa suatu kantung muskular yang besar yang terentang dari diafragma menuju pelvis
dan hampir menempati sisi kiri dari rongga abdominal. Di dalam rumen terdapat populasi
mikroba yang cukup banyak jumlahnya. Mikroba rumendapat dibagi dalam tiga grup
utama yaitu bakteri, protozoa dan fungi. Bakteri rumen dapat diklasifikasikan
berdasarkan substrat utama yang digunakan,karena sulit mengklasifikasikan berdasarkan
morfologinya. Kebalikannya protozoa diklasifikasikan berdasarkan morfologinya sebab
mudah dilihat berdasarkan penyebaran silianya. Kapasitas rumen pada ternak ruminansia
dewasa mencapai 80% dari totalkapasitas perut ruminansia, sedangkan pada ternak
ruminansia baru lahir perkembangan rumen belum sempurna kapasitasnya sekitar 30%.
Oleh sebab itu pada anak ternak ruminansia yang baru lahir belum diberikan pakan yang
berseratkarena masih belum ada pencernaan fermentatif dan mikroba rumen belum
tumbuh. Pencernaan pada ternak ruminansia yang baru lahir hanya berupa
pencernaanenzimatik. Namun setelah ternak tersebut berumur dua bulan ukuran rumen

12
sudah baik dan mikroba rumen sudah dalam jumlah yang cukup untuk mencerna bahan
berserat. Mikroba pada rumen merupakan mikroba yang berasal dari susu yangdiberikan
induk saat masa menyusui maupun mikroba yang berasal dari bahanlain.
Reticulum
Retikulum sering disebut sebagai perut jalang atau hardware stomach. Fungsiretikulum
adalah sebagai penahan partikel pakan pada saat regurgitasi rumen.Retikulum berbatasan
langsung dengan rumen, akan tetapi diantara keduanyatidak ada dinding penyekat.
Pembatas diantara retikulum dan rumen yaitu hanya berupa lipatan, sehingga partikel
pakan menjadi tercampur. Fungsinya untukmenyaring benda- benda asing seperti paku,
plastic dst.
Omasum
Omasum sering juga disebut dengan perut buku, karena permukaannya berbuku- buku.
Ph omasum berkisar antara 5,2 sampai 6,5. Omasum merupaka suatu organseferis yang
terisi oleh lamina muskuler yang turun dari bagian dorsum atau bagian atap. Membrana
mukosa yang menutupi lamina, ditebari dengan papileyang pendek dan tumpul yang akan
menggiling hijauan atau serat - serat sebelummasuk ke abomasum (perut sejati).
Omasum letaknya disebelah kanan rumen danretikulum persis pada posisi kaudal hati.
Omasum domba dan kambing jauh lebihkecil dibandingkan omasum sapi dalam keadaan
normal tidak menyentuh dindingabdominal ruminansia kecil itu.
Abomasum
Abomasum sering juga disebut dengan perut sejati. Fungsi Omaso abomasalorifice adalah
untuk mencegah digesta yang ada di abomasum kembalike omasum. Ph pada abomasum
asam yaitu berkisar antara 2 sampai 4,1.Abomasum terletak dibagian kanan bawah dan
jika kondisi tiba-tiba menjadisangat asam, maka abomasum dapat berpindah kesebelah
kiri. Permukaan abomasum dilapisi oleh mukosa dan mukosa ini berfungsi untuk
melindungidinding sel tercerna oleh enzim yang dihasilkan oleh abomasum. Sel-sel
mukosamenghasilkan pepsinogen dan sel parietal menghasilkan HCl. Pepsinogen
bereaksi dengan HCl membentuk pepsin. Pada saat terbentuk pepsin reaksi terus berjalan
secara otokatalitik.
Intestinum tenue (usus halus)
Usus halus terbagi atas 3 bagian, yaitu: deudenum, jejenum, dan ileum, berdasarkan pada
perbedaan - perbedaan struktural histologis/mikroskopis.Deudenum merupakan bagian
yang pertama dari usus halus. Ini amat dekatdengan dinding tubuh dan terikat pada
mesenteri yang pendek, yaitumesoduodenum. Duktus yang berasal dari pankreas dan hati
masuk ke bagian pertama dari duodenum.
Intestinum crasum (usus besar)
Usus besar terdiri atas sekum, yang merupakan suatu kantung buntu dan kolonyang terdiri
atas bagian-bagian yang naik, mendatar dan turun. Bagian yang turunakan berakhir
direktum dan anus. Variasi pada usus besar (terutama pada bagiankolon yang naik) dari

13
satu spesies ke spesies yang lain, jauh lebih menonjoldibandingkan dengan pada usus
halus. Kolon yang menurun, bergerak ke depan diantara dua lapis mesenteri yang
menyangga usus halus. Lop proksimal (ansa proksimalis) terletak di antara sekum dan
kolon spiral (ansa spiralis).
Rektum
Rektum merupakan lubang tempat pembuangan feses dari tubuh. Sebelumdibuang lewat
anus, feses ditampung terlebih dahulu pada bagian rectum. Apabilafeses sudah siap
dibuang maka otot spinkter rectum mengatur pembukaan dan penutupan anus. Otot
spinkter yang menyusun rektum ada 2, yaitu otot polos danotot lurik.

14
BAB VI
NUTRISI MINERAL UNTUK RUMINANSIA

A. Mineral
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi
dua golongan, yaitu mineral logam esen-sial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan
dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi
penting yang jika kekurang-an dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut
penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein, termasuk enzim
untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium
(Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah
golongan logam yang tidak berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh
hewan, sehingga hadirnya unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan
keracunan. Logam tersebut bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal
(Pb), merkuri (Hg), arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al) (Gartenberg et al.
1990; Darmono 1995; Spears 1999). Berdasarkan banyaknya, mineral di-bagi menjadi
dua kelompok, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan atau
terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca, P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro
ialah mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam
jaringan dengan konsentrasi sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se
(McDonald et al. 1988; Spears 1999; Tabel1).
Kalsium (Ca)
Kalsium atau zat kapur adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom
20. Mempunyai massa atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah satu logam alkali
tanah, dan merupakan elemen kelima terbanyak di bumi. Kalsium berfungsi untuk
menjaga kesehatan tulang dan gigi, kalsium juga diperlukan untuk mendukung kerja
sistem saraf, pembekuan darah, dan kontraksi otot. Usia dewasa umumnya membutuhkan
kalsium harian hingga 1000 mg. Sementara kebutuhan kalsium untuk pria berusia di atas
70 tahun dan wanita di atas 50 tahun adalah sebesar 1.200 mg. Makanan yang
mengandung tinggi kalsium yaitu, Susu, Sayuran hijau, Yoghurt, Keju, Makanan laut,
Kacangkacangan dan biji-bijian, Makanan yang diperkaya kalsium.
Fosfor (P)
Fosforus adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosforus
berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam
batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam
bentuk unsur bebasnya Fosfor adalah salah satu mineral yang jumlahnya paling banyak
di dalam tubuh. Di dalam tubuh, fosfor memiliki berbagai peran penting, seperti
membentuk serta menguatkan jaringan tulang dan gigi, memberikan energi bagi tubuh,
menghasilkan protein, serta memelihara otot, saraf, jantung, dan ginjal.

15
Selain itu Fosfor dalam bentuk fosfolipid membantu protein dan lemak untuk
didistribusikan dalam tubuh dan membentuk membran sel. Dengan kata lain, fosfor
membantu mengoptimalkan metabolisme dalam tubuh serta pembentukan sel dalam
tubuh. Makanan yang mengandung fosfor sangat beragam, mulai dari daging ayam,
daging babi, susu, dan sarden. Produk nabati seperti kacang merah juga menjadi sumber
fosfor. Fosfor merupakan mineral yang berperan penting bagi tubuh. Bahaya kekurangan
fosfor dalam tubuh: Otot lemas. Badan terasa lelah. Tidak kuat berolahraga. Tulang
menjadi rapuh.
Sulfur (S)
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S
dan nomor atom 16. Belerang merupakan unsur non-logam yang tidak berasa. Belerang,
dalam bentuk aslinya, adalah sebuah zat padat kristalin kuning.
Besi (Fe)
Zat besi atau Fe merupakan salah satu mineral yang memiliki fungsi penting dalam
pembentukan hemoglobin yang ada pada sel darah merah. Hemoglobin unu sendiri
memiliki tugas untuk mengalirkan maupun mengikat oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Zat besi merupakan mineral yang dapat melakukan banyak hal di dalam tubuh. Manfaat
zat besi untuk tubuh, di antaranya membantu menjaga tubuh agar tidak mengalami
anemia, hingga menjaga kesehatan sel-sel tubuh, kuku, rambut, dan kulit.
Seng (Zn)
Seng, zink, atau timah sari adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, bernomor atom
30, dan massa atom relatif 65,39. Ia merupakan unsur pertama golongan 12 pada tabel
periodik. Beberapa sifat kimia seng mirip dengan magnesium. Hal ini dikarenakan ion
kedua unsur ini berukuran hampir sama.
Kobalt (Co)
Cobalt merupakan unsur mineral esensial untuk pertumbuhan hewan, dan merupakan
bagian dari molekul vitamin B12. Cobalt memiliki fungsi untuk membentuk pembuluh
darah serta pembangun vitamin B12. Vitamin ini diperlukan untuk mematangkan sel
darah merah dan menormalkan fungsi semua sel.
Natrium (Na)
Natrium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Na dan
nomor atom 11. Ini adalah logam lunak, putih keperakan, dan sangat reaktif. Sebesar 85%
natrium dalam tubuh ditemukan dalam darah dan cairan getah bening. Mineral ini
membantu dalam menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh. Natrium juga
berperan dalam kerja otot dan saraf. Serta, berperan dalam menjaga tekanan darah.
Clorin (Cl)
Klorin adalah unsur kimia dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Senyawa ini adalah
halogen kedua paling ringan, berada diantara fluor dan bromin dalam tabel periodik dan

16
sifat-sifatnya sebagian besar di antara mereka. Fungsi utama klorin adalah menghambat
pertumbuhan serta membasmi bakteri dan berbagai jenis mikroba. Karena manfaat ini,
klorin sering kali digunakan sebagai penjernih air minum dan kolam renang.
Magnesium (Mg)
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Mg
dan nomor atom 12. Ia berupa padatan abu-abu mengkilap yang memiliki kemiripan fisik
dengan lima unsur lainnya. Manfaat magnesium untuk tubuh sering dikaitkan dengan
kesehatan tulang. Hal ini karena tubuh membutuhkan magnesium untuk membangun sel
tulang yang baru. Manfaat magnesium juga berperan dalam membantu aktivasi vitamin
D dalam mengatur kebutuhan kalsium dan fosfat guna menunjang pertumbuhan dan
pembentukan tulang. Kekurangan magnesium dapat memengaruhi sistem saraf pusat,
lebih khusus lagi siklus GABA dalam tubuh, efek sampingnya dapat berupa mudah
tersinggung dan gugup. Ketika defisiensi memburuk, hal itu menyebabkan kecemasan
tingkat tinggi dan, dalam kasus yang parah, menyebabkan depresi dan halusinasi.
Asam Fitat
Asam Fitat merupakan bahan persediaan asam fosfat yang akan terhidrolisa pada waktu
perkecambahan biji untuk selan- jutnya disintesa menjadi sumber tenaga dalam bentuk
ATP, Pada sayursayuran sedikit sekali dijumpai asam fitat ini. Pengaruh asam fitat
sebagai zat anti nutrisi yaitu dapat mengikat zat besi dan mampu mengganggu
ketersediaan kalsium, selenium, tembaga, dan zink. Selain mengikat mineral, fitat juga
dapat berikatan dengan protein sehingga menurunkan nilai cerna protein. Zat ini banyak
terdapat dalam padipadian, kacang polongan, terutama kedelai dan kacang koro. fungsi
asam fitat yaitu : Asam fitat juga memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan fosfor,
menyimpan energi, sumberkation, sumbermyoinositol (prekursor dinding sel)dan inisiasi
dormansi. Asam fitat juga berperan sebagai antioksidan alam dalam biji selama dormansi.
Toksisitas
Toksisitas merupakan sifat relatif dari suatu zat kimia, dalam kemampuannya
menimbulkan efek berbahaya atau penyimpangan mekanisme biologi pada suatu
organisme (Niruri & Wirasuta, 2006). Toksisitas adalah tingkat merusaknya suatu zat jika
dipaparkan terhadap organisme. Toksisitas dapat mengacu pada dampak terhadap seluruh
organisme, seperti hewan, bakteri, atau tumbuhan, dan efek terhadap substruktur
organisme, seperti sel (sitotoksisitas) atau organ tubuh seperti hati (hepatotoksisitas).

17
BAB VII
METABOLISME DAN PERAN PROTEIN DALAM NUTRISI

Metabolisme tubuh merupakan proses kimia yang terjadi di dalam sel tubuh untuk
mengubah makanan dan minuman yang Anda konsumsi menjadi energi. Energi
dibutuhkan oleh tubuh agar sel dan jaringan tubuh tetap sehat, tumbuh dan berkembang,
serta fungsinya berjalan dengan baik.
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan
ikatan peptida. Molekul protein memiliki beberapa kandungan di antaranya karbon,
hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein memiliki ciri yaitu, Molekul yg sangat vital untuk organisme terdapt di semua sel,
Polimer disusun oleh 20 mcm asam amino standar, Rantai asam amino dihubungkan dg
iktn kovalen yg spesifik, Struktur & fungsi ditentukan oleh kombinasi jumlah dan urutan
asam amino, Sifat fisik dan kimiawi dipengaruhi oleh asam amino penyusunnya. Pada
pembentukan protein ada asam amino yang berfungsi sebagai N-terminus dan C-
terminus. Asam amino yang masih memiliki gugus amino dalam rangkaian protein
dinamakan Nterminus sedangkan yang masih memiliki gugus karboksilat dinamakan
Cterminus. Berdasarkan konvensi, penggambaran peptida dan protein selalu dimulai
dengan N-terminus kemudian diakhiri dengan C-terminus.

Protein mempunyai beberapa fungsi yaitu:


 Membentuk jaringan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
 Memelihara jaringan tubuh, memperbaiki serta mengganti jaringan yang rusak atau
mati.
 Menyediakan asam amino yang diperlukan untuk membentuk enzim pencernaan dan
metabolisme serta antibodi yang diperlukan. D
 Mengatur keseimbangan air yang terdapat dalam tiga kompartemen, yaitu
intraseluler, ekstraseluler/intraseluler dan intravaskuler (Adriani dan Wirjatma 2012)

18
DAFTAR ISI

Adriani M & Wirjatmadi B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group.

Candrawati, Desak Putu Mas Ari. 2016. Bahan ajar Nutrisi Ternak Dasar. Fakultas
Peternakan. Universitas Udayana.

Nurma Oktavianti. 2021. Modul Biokimia Materi : Metabolisme Protein, Asam Amino
dan Genetik. Bandarlampung. Universitas Islam Raden Intan Lampung.

Piliang, W.G. dan S. Djojosoebagio. 2002.Fisiologi Nutrisi. Vol. I. Edisi Ke-4.IPB


Press. Bogor

Rip Krishasitersanto. 2019. Bahan Ajar Startegi pemberian Pakan. Kupang. Balai Besar
Pelatihan Peternakan Kupang.

Sampurna, I Putu. 2013. Kebutuhan Nutrisi Ternak. Fakultas kedokteran hewan.


Universitas Udayana
Sri Wahjuni. 2013. Metabolisme Biokimia. Denpasar : Penerbit Udayana University
Press.

19

Anda mungkin juga menyukai