OLEH
pakan dapat mencapai 60-80% dari biaya produksi. Kualitas pakan harus diperhatikan
agar ternak tumbuh secara maksimal. Hijauan merupakan pakan ruminansia yang
Pentingnya bahan pakan khususnya untuk ternak merupakan hal yang tidak bisa
kita pungkiri untuk kita tidak mempelajarinya. Pertumbuhan penduduk yang semakin
ini menyebabkan luas lahan pertanian mengalami penurunan, yang berpengaruh pada
ketersediaan hijauan sumber pakan ternak ruminansia dan bahan konsentrat (Fauzi,
2014).
ayam,kambing maupun hewan ternak lainnya mencari alternative pakan selain hijauan
dan dedak padi pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah menambahkan
kian meningkat, harus diikuti dengan peningkatan produksi tenak ruminansia sebagai
salah satu sumber protein hewani, sebagai upaya untuk mencapai swasembada daging
sapi 2014. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ternak ruminansia
diantaranya dengan perbaikan kualitas bibit ternak (secara genetik), peningkatan mutu
dibutuhkan oleh ternak untuk menjaga fungsi normal saluran pencernaan. Konsentrat
adalah pakan yang mengandung nutrisi yang mudah dicerna dan dibutuhkan untuk
mempercepat produktifitas. Pemberian pakan hanya berupa hijauan saja terkadang tidak
cukup, sehingga perlu ditambahkan jenis pakan lain berupa konsentrat. Perbandingan
hijauan dan konsentrat umumnya didasarkan kebutuhan sapi dan kemampuan peternak
Tingginya konsumsi ternak terhadap pakan membuat para peternak sapi, ayam,kambing
maupun hewan ternak lainnya mencari alternative pakan selain hijauan dan dedak padi
pada umumnya. Para peternak pada saat ini telah menambahkan protein,sumber
harus diikuti dengan peningkatan produksi tenak ruminansia sebagai salah satu sumber
protein hewani, sebagai upaya untuk mencapai swasembada daging sapi 2014. Upaya
dengan perbaikan kualitas bibit ternak (secara genetik), peningkatan mutu pakan ternak,
Bahan Makanan Ternak guna mengetahui berbagai macam bahan pakan sumber energi,
protein (hewani dan nabati), hijauan makanan ternak, vitamin, feed additive, mineral
Tujuan dari praktikum pengenalan bahan makanan ternak adalah praktikan dapat
menjelaskan berbagai macam bahan pakan sumber energi, protein (hewani dan nabati),
hijauan makanan ternak, vitamin, feed additive, mineral dan bahan pemalsu pakan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang dapat di ambil dari praktikum pengenalan bahan makanan ternak
adalah praktikan dapat mengetahui berbagai macam bahan pakan sumber energi, protein
(hewani dan nabati), hijauan makanan ternak, vitamin, feed additive, mineral dan bahan
pemalsu pakan
II. TINJAUAN PUSTAKA
produksi dengan kontribusi biaya tertinggi dalam komposisi biaya produksi yang harus
dikeluarkan selama masa pemeliharaan ternak. Usaha ternak akan menguntungkan jika
ada efisiensi biaya pakan karena lebih dari 704 biaya produksi digunakan untuk
Bahan pakan ternak adalah bahan yang dapat dimakan, dicerna dan digunakan
oleh ternak. Bahan pakan dapat berasal dari tanaman dan hewan. Semua bahan pakan
baik yang berasal dari tanaman maupun hewan terdiri dari air dan bahan kering. Bahan
kering dapat dibedakan menjadi bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik
2.2.1 Onggok
sumber energi. Onggok merupakan limbah padat agroindustri pada pembuatan tepung
tapioka yang dapat dijadikan sebagai media fermentasi dan sekaligus sebagai pakan
ternak. Onggok dapat dijadikan sebagai sumber karbon dalam suatu media fermentasi
karena masih banyak mengandung pati yaitu sekitar 75,19% yang tidak terekstrak,
tetapi kandungan protein kasarnya rendah yaitu sekitar 1,04% berdasarkan bahan
kering. Oleh sebab itu onggok dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak karena
memiliki kandungan karbohidrat atau pati yang tinggi. Disamping itu penggunaan
bahan baku terfermentasi seperti onggok relatif murah sehingga dapat mengurangi biaya
Jagung merupakan salah satu komoditas yang mempunyai peran yang strategis
dan berpeluang untuk dikembangkan karena perannya sebagai sumber energi utama
bagi ternak unggas. kadar air tepung jagung sebesar 17,02%, abu sebesar 4,21%,
protein kasar sebesar 10,57%, serat kasar sebesar 2,41%, dan lemak kasar sebesar
4,60%. Tepung jagung mengandung protein, serat kasar dan lemak kasar yang
Bungkil kelapa adalah salah satu bahan pakan yang banyak digunakan dalam
penyusunan ransum ayam broiler. Bungkil kelapa mengandung protein kasar yang
cukup tinggi yaitu sekitar 21 persen, hampir sama dengan kandungan protein ransum
Brand gluten feed adalah pakan ternak alternatif dari bahan baku kulit gandum yang di
fermentasi dengan bahan lain sehingga menjadi bahan pakan sejenis polar tapi dengan
kandungan protein yang tinggi untuk kebutuhan hewan ternak seperti sapi pedaging,
2.2.5. Tumpi
dan penambahan bahan yang berprotein tinggi. Kandungan nutrien yang terdapat dalam
tumpi jagung adalah bahan kering (BK) 88,28%, protein kasar (PK) 8,04%, serat kasar
(SK) 11,70%, dan total digestible nutrien (TDN) 51,16% (Khasanah, 2019).
dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ternak. Pemanfaatan limbah kulit kopi dapat
dipilih sebagai salah satu alternatif bahan pakan ternak, dikarenakan limbah kulit kopi
memiliki kandungan protein yang relatif tinggi sekitar 11%. Hasil analisis proksimat
menunjukkan, limbah kulit kopi mengandung 6,67% protein kasar, dengan serat kasar
18,28%, lemak 1,0%, kalsium 0,21%, dan fosfor 0,03% (Khalil, 2016).
2.2.7 CaCO3
Tepung batu yang berasal dari Kamang ini kaya akan mineral kalsium (Ca).
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, tepung batu mengandung Ca sekitar
55% yang terikat dalam bentuk karbonat (CaCO3). tepung batu juga berpotensi untuk
(Khalil, 2017).
Dicalcium Phosphate (DCP) adalah salah satu jenis bahan tambahan (aditif)
dalam pakan ternak dan suplemen hewan ternak, terutama pada ternak unggas.
(Ca) dan fosfor (P) untuk mendukung pertumbuhannya. Fosfor pada hewan yang
jaringan tulang, kebutuhan energi pada hewan. Zat aditif yang ditambahkan dalam
produk pakan ternak guna memenuhi kebutuhan kalsium serta fosfor yang dibutuhkan
oleh hewan yang biasanya ditambahkan dalam bentuk zat DCP (Dicalcium Phospate)
dan MCP (Mono Calcium Phospate). DCP sendiri mengandung 18-24% kalsium dan
CGM (Corn Gluten Meal) adalah hasil sampingan dari wet milling process
dalam pembuatan corn starch dan corn syrup. Kandungan xanthopyll juga cukup tinggi
(200 ppm) sehingga biasanya digunakan juga untuk membantu proses pigmentasi pada
ayam. Corn gluten meal (CGM) mengandung nutrisi yaitu protein kasar 66,2%, lemak
Tepung limbah udang merupakan limbah industri pengolahan udang yang terdiri
dari kepala dan kulitudang. Hasil analisis berdasarkan bahan kering bahwa tepung
limbah udang mengandung 45,29% protein kasar, 17,59% serat kasar, 6,62% lemak,
18,65% abu, 13,16 BETN. Tepung limbah udang yang digunakan dalam ransum pakan
buatan hanya sebesar 10% dan bila dipakai sebagai pengganti tepung ikan, maka tepung
limbah udang mempunyai kelemahan, yaitu serat kasar tinggi dan mempunyai khitin
(Andi, 2015).
Tepung ikan merupakan salah satu pakan sumber protein hewani yang biasa
digunakan dalam ransum ternak monogastrik. Kebutuhan ternak akan pakan sumber
protein hewani sangat penting, karena memiliki kandungan protein relatif tinggi yang
disusun oleh asam - asam amino esensial kompleks yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh ternak. Tepung ikan yang baik mempunyai
kandungan protein kasar sebesar 58- 68%, air 5,5-8,5%, serta garam 0,5-3,0%. Tepung
ikan adalah salah satu produk yang diolah dari ikan, baik ikan bentuk utuh, limbah
pengolahan ikan ataupun ikan yang tidak layak dikonsumsi manusia. Tepung ikan
merupakan bahan baku paling umum dalam pembuatan pakan ikan dan merupakan
sumber protein utama yang belum tergantikan. Umumnya penggunaan tepung ikan
dan kandungan zat gizi yang cukup tinggi serta memiliki palatabilitas yang tinggi bagi
ternak ruminansia. Tanaman ini merupakan salah satu jenis hijauan pakan ternak yang
berkualitas dan disukai ternak. Rumput ini dapat hidup diberbagai tempat, tahan
yang tinggi. Rumput odot tumbuh merumpun dengan perakaran serabut yang kompak,
dan terus menghasilkan anakan apabila dipangkas secara teratur (Luh, 2019).
Kingdom : Plantae
Sub-kingdom : Tracheobionta
Super-divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida (monokotil)
Sub-kelas : Commolinidae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)
Bangsa : Paniceae
Genus : Pennisetum
Spesies : Pennisetum purpureum cv. Mott
Beberapa tanaman legum tropik yang bersifat perennial (hidup lebih dari satu
tahun) berpotensi menjadi alternatif dalam pengadaan hijauan legum pakan ternak saat
musim kemarau, salah satu tanaman legume tersebut adalah legum Centro (Centrosema
cukup yaitu sekitar 22.45%, dengan produktivitas mencapai 20 ton/ha/th, bahan kering
antara 3-7,5 ton/hektar dan gizinyaterdiri atas: abu 8,8%; EE 3,6%; SK 31,2%; BETN
34,4%; PK 22,0%; dan TDN 60,7%. Tanaman Centro selain sebagai pakan hijauan
ternak banyak dipakai sebagai cover crop, centro di Malaysia banyak digunakan sebagai
pencegah erosi dan penutup tanah, sedangkan di Indonesia digunakan untuk menekan
biasanya ditanam secara campuran dengan tanaman rumput. Hal ini karena sebagai
tanaman legum, centro juga dapat menyuplai unsur hara ke dalam tanah terutama
nitrogen sehingga selalu tersedia dan dapat dipergunakan oleh tanaman lain (Harief,
2021).
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Centrosema
Spesies : Centrosema pubescens Benth
mengandung nutrisi tinggi, biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing
atau gajah. Ketahanan rumput gajah dari cuaca panas adalah kelebihan yang jarang di
dapat dari tanaman sejenis lain. Kandungan gizi rumput gajah terdiri dari 19,9% bahan
kering; 10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu. Kandungan
ini akan sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia seperti sapi atau kerbau (Yeni, 2013)
Klasifikasi Pennisetum purpureum
mengandung protein tinggi dan karotenoid yang sangat potensial sebagai pakan ternak
non ruminansia seperti unggas di daerah tropis. Tanaman lamtoro menghasilkan bahan
kering sebesar 6–8 ton per hektar per tahun atau sekitar 20-80 ton bahan segar dan
kandungan protein kasar hij auan lamtoro cukup tinggi berkisar 25%–30%. Daun
sumber pigmentasi pada kulit dan kuning telur unggas. Dedaunan leguminosa pohon
banyak mengandung senyawa fenolik dalam konsentrasi yang tinggi, khususnya tanin
dan mimosin seperti halnya daun lamtoro. Mimosin terdapat pada bij i dan daun spesies
Leucaena, kandungannya pada daun lamtoro berkisar antara 1,40–7,19 g/100g bahan
kering yang lebih tinggi dibandingkan dengan seluruh hij auan, yaitu antara 0,70–3,59
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Leucaena
Spesies : Leucaena leucocephala
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.2.1 Alat
3.2.1 Bahan
yang digunakan pada Pengenalan Bahan Makanan Ternak dapat di lihat pada
Tabel 2 berikut :
1. Menungkan setiap bahan pakan pada masing-masing nampan yang telah di beri
label
6. Membuat laporan
4.2. Pembahasan
Bahan pakan merupakan segala sesuatu yang dapat dimakan dan masih
mempunyai nilai nutrisi yang ada sehingga dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi ternak.
Bahan baku pakan yaitu segala sesuatu yang dapat diberikan pada ternak baik berupa
pakan organik maupun anorganik yang dapat dicerna tanpa mengakibatkan adanya
gangguan kesehatan pada ternak yang memakannya. Bahan pakan dengan kandungan
zat makanan yang dapat dicerna tinggi pada umumnya tinggi pula nilai nutriennya dan
dari sampingan ubi kayu dan bersumber energi titik bahan pakan berupa hasil
sampingan singkong ini memiliki bentuk yang crumble bertekstur kasar berbau dan
berwarna abu-abu. Pernyataan ini sesuai pendapat (Abdurahman, 2011), bahwa onggok
bersumber energi dan protein memiliki karakteristik yang berwarna abu-abu kehitaman
ini disebabkan oleh pengangkutan onggok basah yang tidak diayak terlebih dahulu.
Tekstur onggok yang dikeringkan di atas semen dan di atas tanah teksturnya keras, agak
keras dan remah hal ini dikarenakan cuaca suhu dan ketebalan onggok. Onggok untuk
pakan ternak yang telah berbau tengik akan disortir untuk dijadikan pupuk titik
kandungan yang terdapat pada umum yaitu protein kasar 2,2% dan serat kasar 10,8%.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bahan pakan tepung jagung
berasal dari hasil sampingan jagung dan bersumber energi titik bahan pakan berupa
hasil sampingan jagung ini memiliki bentuk yang cromble, bertekstur kasar tidak berbau
dan berwarna kuning pernyataan ini tidak sesuai pendapat (Pisca, 2016), bahwa
karakteristik fisik tepung jagung memiliki warna kulit terang teksturnya hampir mirip
tepung terigu dan aromanya seperti jagung yang dikeringkan. Tepung jagung dapat
diolah menjadi berbagai macam produk makanan titik kandungan yang terdapat pada
tepung jagung adalah kadar air 7,68% kadar protein total 8,27%, kadar abu 0,27% dan
berasal dari hasil sampingan pembuatan minyak kelapa dan bersumber energi. Bahan
pakan berupa hasil sampingan pembuatan minyak kelapa ini memiliki bentuk yang yang
croumble, bertekstur kasar, berbau dan berwarna coklat. Pernyataan ini sesuai pendapat
berbentuk butiran daripada hijauan utuh titik konsumsi pakan kambing peranakan etawa
yang diberikan pada hijauan dan konsentrat yang ditambah bungkil kelapa berpengaruh
nyata hal ini dipengaruhi oleh tekstur dan bau khas yang dihasilkan dan warna bungkil
kelapa sendiri berwarna coklat. Kandungan yang terdapat pada bungkil kelapa yaitu
minyak 20% protein 45%, abu 5%, BO 84%, dan BETN 45,5%.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bahan pakan BGF (Bran Gluten
Feed) berasal dari hasil sampingan tepung gandum dan bersumber energi titik bahan
pakan berupa hasil sampingan tepung gandum ini memiliki bentuk yang mesh,
bertekstur halus, berbau dan berwarna coklat. Pernyataan ini tidak sesuai pendapat
( Fadlya, 2015), yang mengatakan bahwa tepung gandum merupakan jenis tepung yang
penggunaannya sangat luas dan tepung gandum sebagai bahan baku utama tepung
gandum Nias memiliki kadar protein 10, 794 %. Sedangkan tepung gandum Selayar
Berdasarkan tabel hasil pengamatan diketahui bahwa bahan pakan tumpi berasal
dari hasil sampingan kulit ari jagung dan bersumber serat bahan pakan berupa hasil
sampingan kulit ari jagung ini memiliki bentuk yang croumble, bertekstur kasar, tidak
berbau dan berwarna putih, pernyataan ini sesuai pendapat (Umiani, 2012) bahwa tumpi
adalah limbah yang diperoleh ketika biji jagung dirontokkan dari buahnya dan
bersumber serat. akan diperoleh jagung pipilan sebagai produk utamanya dan sisa buah
yang disebut tongkol atau janggel. Kandungan nutrien yang terdapat dalam tumpi
jagung adalah bahan kering (BK) 88,28% protein kasar (PK) 8,04%, serat kasar (SK)
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bahan pakan kulit kopi berasal
dari hasil sampingan kulit ari kopi dan bersumber serat bahan pakan berupa hasil
sampingan kulit ari kopi ini memiliki bentuk yang crumble, bertekstur kasar, berbau dan
berwarna coklat. Pernyataan ini sesuai pendapat ( Nugroho, 2015), bahwa kulit kopi
bersumber serat memiliki karakteristik tekstur yang kasar, warna kecoklatan dan berbau
khas kopi setelah dikeringkan dan penggilingan dibandingkan bahan pakan yang
lainnya. Kandungan serat kasarnya yang tinggi merupakan faktor pembatas utama
pemanfaatan hasil sampingan kulit kopi bahan pakan non ruminansia. Kandungan yang
terdapat pada kopi adalah serat kasar 18, 17%, 1, 97% dan Ca 0,68%.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bahan pakan CaCO3 berasal
dari hasil sampingan batu kapur dan bersumber mineral bahan pakan berupa hasil
sampingan batu kapur ini memiliki bentuk yang mesh, bertekstur kasar, berbau dan
berwarna putih pernyataan ini sesuai pendapat (Khalil, 2017), bahwa bahan pakan
CaCO3 bersumber mineral memiliki karakteristik bentuk serbuk, tekstur yang sedikit
kasar berwarna putih dan beraroma khas. Sumber mineral merupakan bahan pakan yang
mengandung sumber mineral yang tinggi seperti grit kulit ikan dan garam. Kandungan
Bahan pakan DCP (Di Calcium Phosphat) berasal dari hasil sampingan kimia
dan bersumber adiktif bahan pakan berupa hasil kimia ini memiliki bentuk yang mesh,
bertekstur halus, tidak berbau dan berwarna putih, pernyataan ini sesuai pendapat dari
(Suharyanto 2014), bahwa bahan alami lokal lain yang dapat dipakai sebagai aditif
kesehatan ternak dan bahan adiktif adalah bahan tambahan additife untuk pakan ternak.
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa bahan pakan CGM (Corn Gluten
Meal) berasal dari hasil sampingan Corn Gluten Meal dan bersumber protein. Bahan
pakan berupa hasil sampingan Corn Gluten Meal ini memiliki bentuk yang mesh,
bertekstur kasar, berbau dan berwarna kuning. Pernyataan ini sesuai pendapat (Varah,
2019), Bahwa CGM biasanya digunakan sebagai sumber protein untuk ternak. CGM
jarang digunakan karena memiliki aroma khas yang kurang disukai, CGM juga berperan
penting yang memberikan warna alami karena pigmen kuning dan mempengaruhi
tekstur yang terkandung pada CGM. Kandungan yang terdapat pada CGM protein kasar
dari hasil sampingan cangkang kepiting dan bersumber protein bahan pakan berupa
hasil sampingan cangkang kepiting ini memiliki bentuk yang mesh, bertekstur kasar,
berbau dan berwarna coklat. Hal ini sesuai pendapat (Hastuti, 2012), bahwa tepung
putih, kecokelatan, bertekstur halus dan beraroma atau berbau khas hasil sampingan
kepiting yang tidak menyengat titik kandungan yang terdapat pada cangkang kepiting
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa pakan tepung ikan berasal dari
hasil sampingan ikan dan bersumber protein bahan pakan berupa hasil sampingan ikan
ini memiliki bentuk yang mesh, bertekstur kasar, berbau dan berwarna coklat.
Pernyataan ini sesuai pendapat (Bain, 2017), bahwa tepung ikan bersumber protein
memiliki karakteristik berwarna coklat dan berbau khas amis sehingga digunakan
sebagai makanan hewan dan pupuk tanaman titik tepung ikan sendiri memiliki tekstur
yang halus dan mempunyai protein yang sangat tinggi dari bahan protein lainnya.
Kandungan yang terdapat pada tepung ikan yaitu protein kasar 58 - 68%, air 8,5%, serta
garam 3,0%.
berasal dari hasil sampingan rumput dan bersumber hijauan bahan pakan berupa hasil
sampingan rumput ini memiliki bentuk yang craumble, bertekstur kasar, berbau dan
berwarna hijau hal ini tidak sesuai pendapat (Wiwik, 2018), bahwa rumput odot
bersumber hijauan memiliki karakteristik bertekstur kasar yang disebabkan kadar air
rumput odot rendah, beraroma asam yang disebabkan oleh anaerob yang berwarna hijau
kecoklatan. Kandungan yang terdapat pada rumput odot protein kasar 12 - 14% dan
dari hasil sampingan legum dan bersumber hijauan bahan pakan berupa hasil sampingan
Lego mini memiliki bentuk yang mesh, bertekstur kasar, tidak berbau dan berwarna
hijau. Hal ini sesuai pendapat (Adriani, 2015), bahwa centrosema (Centrosema
Pubescens) merupakan negara yang berasal dari Amerika Selatan. Kandungan protein
kasar leguminosa central adalah sekitar 13,1% sampai 24,30% berdasarkan kondisi
100% bahan keringnya dan nilai tersebut tergantung pada unsur tanaman saat dipanen.
berasal dari hasil sampingan rumput dan bersumber hijauan bahan pakan berupa hasil
sampingan, rumput ini memiliki bentuk yang croumble, bertekstur kasar, berbau dan
berwarna hijau hal ini sesuai pendapat (Muhakka, 2017), bahwa Rumput Gajah
tinggi, biasanya dipakai sebagai pakan ternak seperti sapi, kambing atau gajah.
Ketahanan rumput gajah dari cuaca panas adalah kelebihan yang jarang di dapat dari
tanaman sejenis lain. Kandungan gizi rumput gajah terdiri dari 19,9% bahan kering;
10,2 % protein kasar; 1,6% lemak; 34%,2 serat kasar; 11,7% abu.
dari hasil sampingan legum dan bersumber hijauan bahan pakan berupa hasil sampingan
Lego ini memiliki bentuk yang mesh, bertekstur halus, berbau dan berwarna hijau. Hal
ini sesuai pendapat (Risrianto, 2018), bahwa leguminosa merupakan hijauan pakan
yang dapat meningkatkan kualitas nutrisi dan dapat mensuplai protein, Lamtoro
(Leucena leucocephala) merupakan salah satu leguminosa pohon yang mengandung
protein tinggi dan karotenoid yang sangat potensial sebagai pakan ternak non
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bahan pakan merupakan segala sesuatu yang dapat dimakan dan masih
mempunyai nilai nutrisi yang ada sehingga dapat diabsorpsi dan bermanfaat bagi ternak.
Bahan baku pakan yaitu segala sesuatu yang dapat diberikan pada ternak baik berupa
pakan organik maupun anorganik yang dapat dicerna tanpa mengakibatkan adanya
gangguan kesehatan pada ternak yang memakannya. Bahan pakan sumber protein terdiri
atas tepung ikan, tepung rese, CGM, sentrosema, lamtoro. Bahan pakan sumber serat
berupa kulit kopi, tumpi, rumput gajah dan rumput odot. Bahan pakan sumber energi
berupa onggok, tepung jagung, bungkil kelapa. Bahan pakan sumber mineral CaCO3.
B. SARAN
Saran untuk asisten dalam kegiatan paraktikum ini sudah sangat baik, di mana
kakak Dewi Mustiqa Umstitian selaku asisten praktikum telah mengajarkan banyak hal
mengenai maksud dan isi dari praktikum ini secara jelas dan runtut, semoga kedepannya
tetap seperti ini guna praktikan dapat menyelesaikan praktikumnya dengan sangat baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar., S., H. 2017. Studi Komposisi Mineral Tepung Batu Bukit Kamang Sebagai
Bahan Baku Sumber Mineral. Jurnal Peternakan, April 2017, hlm. 18-25
Vol. 30 No. 1.ISSN 0126-0472
Ardiansyah,. R. 2021 Analisis Kandungan Nutrisi Tepung Jagung (Zea Mays Lam) Dari
Desa Wedelan Kecamatan Tojo Kabupaten Tojo Una-Una Untuk Pakan Ternak.
Jurnal Agropet, Vol. 18, No 2 (2021)
Ari, 2019. Substitusi Tepung Ikan Menggunakan Jagung Gluten Meal (Cgm) Pada
Pakan Formulasi Terhadap Kandungan Lemak Kasar, Bahan Ekstrak Tanpa
Nitrogen Dan Energi Daging Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus)
Khaerani., K. 2011. Potensi Dan Pemanfaatan Onggok Dalam Ransum Unggas Jurnal
Teknosains, Vol. 5, No. 2, Juli 2011, Hal. 155-163
Khalil.,M. 2016. Pengaruh Pemberian Limbah Kulit Kopi (Coffea Sp). Amoniasi
Sebagai Pakan Alternatif Terhadap Pertambahan Bobot Ayam Broiler. Jurnal
ilmiah mahasiswa pendidikan biologi, vol 1, Issue 1, Agustus 2016, hal 119-
130
Khasanah., H. 2019 Pemanfaatan MOL (Mikroorganisme Lokal) Sebagai Substitusi
Biostarter EM4 Untuk Meningkatkan Kualitas Nutrisi Pakan Fermentasi
Berbasis Tongkol Dan Tumpi Jagung
Ratih,. E. 2015. Pengaruh Penggunaan Onggok Dan Ampas Tahu Terfermentasi Mix
Culture Aspergillus Niger Dan Rhizopus Oligosporus Sebagai Pengganti Jagung
Dalam Pakan Terhadap Kualitas Fisik Daging Ayam Pedaging. Jurnal Ilmu Dan
Teknologi Hasil Ternak, April 2015, hal 9-17 ISSN :1978-0303 Vol.10, No. 1
Rosa. 2015. Pengolahan Bahan-Bahan Pakan. Jurnal Peternakan, Mei 2015, hlm. 10-25
Vol. 2
Rusdiyanto. 2022. Pra Desain Pabrik DCP Sebagai Pakan Ternak Dari Batuan
Phosphate Dengan Kadar P2O5 Rendah