Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1): 45 - 55

ISSN: 0852-3581
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/

Profil perlemakan darah ayam broiler yang diberi pakan tepung daun
kayambang (Salvinia molesta)
Destriana Meliandasari, Bambang Dwiloka dan Edjeng Suprijatna

Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang

destrianameliandasari@gmail.com

ABSTRACT : The aim of this study was to determine the effect of alternative local
feed ingredients kayambang leaf meal (Salvinia molesta) as a fibrous protein source in
broiler diet composition on the production performance and blood lipid. The study used
one hundred broiler chickens at 15 days old unsex with average weight 500 ± 6,99 g.
The study used experimental completely randomized design with four treatments and
five replications. Ration treatment was arranged for starter and finisher periods
including T0 (ration without Salvinia molesta leaf meal); T1 (ration with 6% of Salvinia
molesta leaf meal); T2 (ration with 12% of Salvinia molesta leaf meal); and T3 (ration
with 18% Salvinia molesta leaf meal). The results showed that Salvinia molesta leaf
meal treatment in broiler diet significantly (P <0.05) influenced body weight gain, feed
conversion, and blood lipid. However, the treatment had no significant effect (P>0.05)
on feed consumption and carcass percentage. The conclusion of the study was the use of
Salvinia molesta leaf meal decreased the production performance of broiler chickens. In
addition, the use of Salvinia molesta leaf meal in broiler rations increased blood lipid
profiles although they were still within the normal limits.

Keywords: Salvinia molesta, ration, performance, lipid, broiler

PENDAHULUAN peningkatan kematian yang diakibatkan


Ayam broiler merupakan ayam oleh penyakit jantung koroner yang
ras pedaging dan termasuk ayam diperkirakan 28% per tahun. Upaya
terbesar di Indonesia yang banyak untuk mengurangi tingginya lemak
diminati masyarakat untuk memenuhi jenuh dan kolesterol dapat diupayakan
kebutuhan konsumsi protein hewani. dengan mengurangi konsumsi lemak
Peningkatan kesejahteraan peternak jenuh dan menggantinya dengan lemak
dalam pembangunan peternakan untuk tidak jenuh. Peningkatan penampilan
memenuhi kebutuhan protein hewani produksi baik dari kualitas maupun
nasional menjadi salah satu masalah kuantitas menuntut para peternak untuk
penting yang perlu mendapatkan menyediakan pakan yang berkualitas,
perhatian. Pertimbangan masyarakat utamanya mampu menghasilkan
dalam mengkonsumsi produk daging penyediaan pakan sumber protein
adalah adanya hubungan kandungan berbasis bahan pakan inkonvensional
lemak dan kolesterol yang memicu sebagai alternatif untuk pakan unggas.
penyakit jantung koroner dan Kayambang (Salvinia molesta)
hipertensi. Bebeberapa negara merupakan tanaman paku air yang
berkembang tercatat terjadi mengapung dipermukaan air

45
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

persawahan, rawa dan danau di dijadikan sumber yang baik dari


Indonesia. Tanaman kayambang mineral. Selain itu terdapat asam amino
merupakan limbah pertanian yang esensial (Agung dkk, 2007; Laterme et
masih belum banyak dimanfaatkan oleh al., 2009). Fraksi serat kasar meliputi
para petani peternak. Kayambang selulosa, hemiselulosa dan lignin. Serat
termasuk gulma air (duckweed) yang pada tumbuhan mengandung selulosa
menutupi permukaan air dan cenderung dan lignin dalam dinding selnya,
dibersihkan dari permukaan air karena sehingga akan sulit dicerna oleh ternak
produksi dan penyebarannya yang unggas karena keterbatasan kapang
sangat cepat sehingga menurunkan dalam saluran penceraan ayam
populasi ikan. Disamping itu pedaging dalam mengurai serat kasar
kayambang berpotensi sebagai pakan yang tinggi. Sedangkan hemiselulosa
ternak karena mengandung nutrien dan merupakan polimer (heksosa dan
masih tergolong sebagai pakan pentosa) sebagai sumber energi yang
inkonvensional yang dapat digunakan dapat dimanfaatkan ternak unggas
sebagai alternatif bahan pakan sumber (Piliang dan Djojosoebagjo, 1991).
protein berserat, mineral, dan zat aktif Berbagai penelitian dengan
seperti asam lemak esensial, pigmen kayambang sebagai pakan ternak dapat
xanthophyll serta β-karoten yang baik dikaji dari berbagai parameter. Haloho
untuk dimanfaatkan ternak. Hidayat dan Silalahi (1997) menyatakan bahwa
dkk. (2011) menyatakan bahwa tepung kayambang (Salvinia molesta)
tanaman paku air yang dianggap palatabel sebagai pakan ternak ayam
sebagai gulma (Azolla sp.) cenderung dan dapat digunakan sampai dengan
dibersihkan dari permukaan air oleh 12% dalam ransum ayam pedaging.
petani dan kemudian dibuang, sebagian Hasil penelitian dengan tepung
diantaranya digunakan untuk pupuk kayambang (Salvinia molesta) 18%
hijau bagi tanaman pertanian. dapat meningkatkan retensi nitrogen
Komposisi asam lemak omega-3 dan dan kinerja produktif ayam kampung
omega-6 pada Salvinia cuculata adalah persilangan (Ma’rifah et al., 2013).
1,4 % dan 1,6% (Mukherjee et al., Ransum itik yang diberi kayambang
2010). Kandungan β-karoten tanaman 10% dapat menghasilkan perfoma yang
air (duckweed) sebesar 111,24 mg/kg sama dengan itik yang diberi ransum
BK (Anderson et al., 2011). tanpa kayambang (Rosani, 2002).
Kandungan protein pada tepung Persentase karkas pada itik lokal jantan
kayambang cukup tinggi sehingga yang terbaik dengan kayambang adalah
sangat potensial digunakan untuk pakan 40% (Muhsin, 2002).
ternak, akan tetapi kandungan serat Penelitian ini bertujuan untuk
kasar pada kayambang (Salvinia mengetahui adanya pengaruh
molesta) yang masih tinggi menjadi penggunaan alternatif bahan pakan lokal
faktor pembatas dalam pemanfaatannya tepung daun kayambang (Salvinia
sebagai bahan pakan untuk ayam molesta) sebagai sumber protein
pedaging. Kandungan tepung berserat dalam susunan ransum terhadap
kayambang sebagai tanaman gulma air kinerja produksi dan perlemakan darah
memiliki protein kasar 16,64%, lemak ayam broiler yang meliputi konsumsi
kasar 6,19%, serat kasar 9,50%, dan ransum, pertambahan bobot badan,
energi 3.900 kkal/kg, serta sebagian konversi ransum, persentase karkas,
mineral yang tinggi seperti K kemudian total kolesterol darah dan trigliserida
diikuti Ca, P dan Mg sehingga dapat darah.

46
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

antara lain ransum untuk periode starter


MATERI DAN METODE yang mengandung PK 20% dan EM
2.900 kkal/kg yang diberikan pada
Materi penelitian umur 15 hari sampai dengan 21 hari,
Ternak yang digunakan dalam dan ransum untuk periode finisher yang
penelitian ini adalah ayam broiler unsex mengandung PK 19% dan EM 2.900
strain Lohmann kode dagang MB-202 kkal/kg yang diberikan pada umur 22-
umur 15 hari sebanyak 100 ekor. Bobot 42 hari. Pakan dan air minum diberikan
badan rata-rata 500 ± 6,99 g dipelihara secara ad libitum. Komposisi dan
sampai umur 42 hari dengan kandungan nutrisi ransum perlakuan
menggunakan ransum perlakuan periode starter dan periode finisher
periode starter dan periode finisher. dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Ransum perlakuan yang digunakan

Tabel 1. Komposisi dan kandungan nutrisi ransum perlakuan periode starter


Ransum (%)
Bahan pakan
T0 T1 T2 T3
Jagung 52,10 52,30 51,00 51,80
Salvinia molesta 0,00 6,00 12,00 18,00
Bungkil kedelai 21,30 17,00 14,00 10,80
Minyak 1,20 1,20 1,30 1,30
Bekatul 16,80 15,90 15,10 11,80
Tepung ikan 5,00 5,00 5,00 5,00
Kapur 0,80 0,70 0,40 0,40
Premix 0,80 0,70 0,40 0,30
Methionin 1,00 0,60 0,40 0,30
Lysin 1,00 0,60 0,40 0,30
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Kandungan nutrien:
Energi metabolis (kkal/kg)2) 2900,71 2900,84 2900,31 2900,80
1)
Protein (%) 20,32 20,04 20,27 20,33
Lemak kasar (%)1) 5,04 5,30 5,63 5,75
Serat kasar (%)1) 6,76 7,37 8,02 8,11
1)
Kalsium (%) 1,24 1,17 0,90 0,93
Fosfor (%)1) 0,72 0,69 0,66 0,61
3)
Methionin (%) 1,10 0,70 0,50 0,41
Lisin (%)3) 1,39 0,98 0,78 0,66
Sumber : 1) Hasil analisis proksimat, Ca dan P (Ma’rifah, 2013)
2) Hasil perhitungan energi berdasarkan rumus Balton (Siswohardjono, 1982)
EM = 40,81 {0,87 [protein kasar + 2,25 lemak kasar + BETN] +2,5}
3) Tabel komposisi bahan pakan NRC (1994)

47
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1): 45 - 55
ISSN: 0852-3581
©Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/
Tabel 2. Komposisi dan kandungan nutrisi ransum perlakuan periode finisher
Ransum (%)
Bahan pakan
T0 T1 T2 T3
Jagung 54,00 52,90 52,60 52,50
Salvinia molesta 0,00 6,00 12,00 18,00
Bungkil Kedelai 19,30 16,50 12,70 9,40
Minyak 1,20 1,10 1,20 1,20
Bekatul 17,70 17,60 16,40 14,60
Tepung Ikan 4,00 3,50 3,50 3,50
Kapur 1,00 0,70 0,40 0,20
Premix 1,00 0,50 0,40 0,20
Methionin 0,90 0,60 0,40 0,20
Lysin 0,90 0,60 0,40 0,20
Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00
Kandungan nutrien:
Energi metabolis (kkal/kg)2) 2902,62 2901,51 2901,97 2902,10
Protein (%)1) 19,02 19,14 19,03 19,12
1)
Lemak Kasar (%) 5,09 5,27 5,59 5,79
Serat Kasar (%)1) 6,86 7,66 8,20 8,63
1)
Kalsium (%) 1,36 1,06 0,79 0,62
Fosfor (%)1) 0,68 0,66 0,62 0,59
3)
Methionin (%) 1,00 0,70 0,50 0,31
Lisin (%)3) 1,28 0,99 0,78 0,57
Sumber : 1) Hasil analisis proksimat, Ca dan P (Ma’rifah, 2013)
2) Hasil perhitungan energi berdasarkan rumus Balton (Siswohardjono, 1982)
EM = 40,81 {0,87 [protein kasar + 2,25 lemak kasar + BETN] +2,5}
3) Tabel komposisi bahan pakan NRC (1994)

Parameter yang diamati pertambahan bobot badan pada minggu


meliputi konsumsi ransum, yang sama. Persentase karkas diperoleh
pertambahan bobot badan, konversi dengan cara membandingkan bobot
ransum, persentase karkas, total karkas (g) dengan bobot akhir ayam
kolesterol darah, dan trigliserida darah. broiler (g) dikalikan 100%. Total
Konsumsi ransum dihitung setiap kolesterol darah dan trigliserida darah
minggu yang diperoleh dengan cara diperoleh dengan cara pengambilan
selisih dari jumlah ransum yang darah ayam broiler yang dilakukan pada
diberikan pada awal minggu (g) dengan minggu ke 6 dengan disposable
sisa ransum pada akhir minggu syringes sebanyak ± 3 ml melalui vena
berikutnya. Pertambahan bobot badan brachialis. Darah yang diperoleh
diperoleh dengan cara menimbang disentrifuge dengan kecepatan 4000
bobot badan ayam broiler perlakuan rpm selama 10 menit. Sampel serum
setiap seminggu sekali kemudian yang diperoleh kemudian dimasukkan
dihitung selisih bobot akhir minggu kedalam tabung eppendorf yang telah
dengan bobot badan sebelumnya selama diberi label kemudian dimasukkan
pemeliharaan (g/ekor/hari). Konversi dalam freezer. Pengukuran kolesterol
ransum diperoleh dengan cara darah dianalisis dengan metode
membandingkan jumlah ransum yang Enzymatic chalorimetric test (Cypress
dikonsumsi selama seminggu dengan Diagnostics).

48
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

analisis ragam (Analysis of Variance /


Metode penelitian ANOVA) dengan uji F pada taraf
Penelitian ini menggunakan signifikansi 5%. Jika hasil analisis
Rancangan Acak Lengkap (RAL) menunjukkan pengaruh perlakuan yang
dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan berbeda nyata kemudian dilanjutkan
sehingga menghasilkan 20 unit dengan uji wilayah Ganda Duncan
percobaan. Pemberian ransum dengan program SPSS versi 16.0.
perlakuan antara lain:
T0 : ransum tanpa penggunaan tepung HASIL DAN PEMBAHASAN
daun kayambang (Salvinia Hasil penelitian menunjukkan
molesta); bahwa perlakuan penggunaan tepung
T1 : ransum dengan penggunaan tepung daun kayambang dalam ransum ayam
daun kayambang (Salvinia broiler tidak berpengaruh nyata
molesta) 6% ; (P>0,05) terhadap konsumsi ransum
T2 : ransum dengan penggunaan tepung dan persentase karkas, namun
daun kayambang (Salvinia berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
molesta) 12%; PBB dan konversi ransum (lihat Tabel
T3 : ransum dengan penggunaan tepung 3). Pengaruh protein berserat tepung
daun kayambang (Salvinia daun Salvinia molesta berpengaruh
molesta) 18%. nyata (P<0,05) terhadap total kolesterol
darah dan trigliserida darah ayam
Analisis data
broiler seperti yang tersaji pada Tabel 4.
Data yang diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan prosedur

Tabel 3. Pengaruh protein berserat tepung daun Salvinia molesta terhadap konsumsi
ransum, PBBH, konversi ransum, dan persentase karkas
Perlakuan Parameter
Konsumsi ransum PBB Konversi Persentase karkas
(g/hr) (g/ek/hari) ransum (%)
a a
T0 118,07 ± 8,54 78,51 ± 7,29 1,51 ± 0,08 85,28 ± 6,41
T1 120,77 ± 11,18 71,83 ± 6,29b 1,69 ± 0,19a 74,30 ± 7,40
T2 120,35 ± 10,59 56,49 ± 3,07b 2,13 ± 0,13b 76,29 ± 4,81
b c
T3 118,11 ± 9,13 49,49 ± 6,31 2,41 ± 0,28 84,72 ± 10,93
Keterangan: Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang
nyata (P<0,05)

Tabel 3 menunjukkan bahwa dibandingkan dengan kontrol (T0).


tepung daun Salvinia molesta Hasil konversi ransum ayam broiler
memberikan penurunan terhadap yang diberi perlakuan menggunakan
kinerja produksi yang nampak pada tepung daun Salvinia molesta pada
penurunan PBB dan angka konversi level 12% (T2) berbeda nyata dengan
ransum yang tinggi meskipun konsumsi level 18% (T3), sedangkan pada level
ransum dan persentase karkas pada 6% (T1) sama dengan ransum kontrol
ayam broiler sama. Perlakuan (T0). Hal ini menyebabkan laju
penggunaan tepung daun Salvinia pertumbuhan ayam broiler pada
molesta dalam ransum (T1, T2, dan penelitian ini tidak optimal sehingga
T3) secara nyata menghasilkan menyebabkan kinerja produksi ayam
penurunan PBB yang lebih rendah broiler menurun.
49
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

Penggunaan tepung daun Salvinia Ma’rifah et al. (2013) yang


molesta sampai level 18% dalam menghasilkan performa produksi yang
ransum mengakibatkan penurunan baik yaitu ditunjukkan dengan adanya
PBB. Hasil penelitian ini tidak sejalan peningkatan konsumsi ransum pada
dengan penelitian Ma’rifah et al. (2013) ayam kampung persilangan yang diberi
yang menghasilkan peningkatan perlakuan dengan tepung kayambang
pertambahan bobot badan harian pada (Salvinia molesta). Parakkassi (1990)
ayam kampung persilangan yang diberi dan Wahju (1997) menyatakan bahwa
perlakuan tepung kayambang (Salvinia ada hubungan antara komposisi kimia
molesta). Hal ini disebabkan karena dan keseragaman ransum. Konsumsi
dalam penelitian ini masih memiliki ransum dapat dipengaruhi oleh kualitas
kandungan serat kasar dalam ransum dan kuantitas ransum, umur, aktivitas
yang bervariasi mulai 6,76-8,11% pada ternak, palatabilitas ransum, suhu
periode starter dan 6,86-8,63% pada lingkungan, kesehatan, tingkat produksi
periode finisher. Suciani dkk. (2011) dan pengelolaannya.
menyatakan bahwa ayam broiler tidak Ayam broiler yang diberi
dapat mencerna serat kasar yang terlalu perlakuan pakan dengan tepung daun
tinggi yang akan menyebabkan efisiensi Salvinia molesta berpengaruh nyata
penggunaan zat-zat makanan (P<0,05) meningkatkan angka konversi
mengalami penurunan. Menurut ransum yang lebih tinggi dibandingkan
pendapat Rasyaf (2004), faktor yang kontrol. Hasil penelitian ini tidak
mempengaruhi bobot badan antara lain sejalan dengan penelitian Ma’rifah et
genetik, kesehatan, nilai gizi pakan, al. (2013) yang menghasilkan angka
keseimbangan zat pakan, stress dan konversi ransum ayam kampung
lingkungan. persilangan yang lebih rendah dengan
Ayam broiler yang diberi perlakuan tepung Salvinia molesta.
perlakuan pakan tepung daun Salvinia Penelitian Herawati dan Latief (2009)
molesta tidak mempengaruhi (P>0,05) menghasilkan nilai konversi ransum
konsumsi ransum. Hasil ini pada ayam broiler yang berbeda dengan
menunjukkan bahwa penggunaan perlakuan kayambang fermentasi. Hal
tepung daun Salvinia molesta dalam ini disebabkan masih tingginya
ransum perlakuan sampai level 18% kandungan serat kasar sehingga
sama dengan ransum kontrol yang tidak menyebabkan daya cerna menurun.
menimbulkan pengaruh negatif Hasil konversi ransum dalam
terhadap konsumsi ransum ayam penelitian ini dipengaruhi oleh
broiler. Kandungan serat kasar dalam penurunan PBB dengan konsumsi
ransum perlakuan yang masih ransum yang sama, sehingga kualitas
bervariasi tidak mempengaruhi ransum mengalami penurunan yang
konsumsi ransum. Serat kasar dalam mengakibatkan ransum menjadi tidak
ransum perlakuan yang semakin tinggi efisien. Ransum yang tidak efisien pada
menghasilkan konsumsi ransum yang penelitian ini terjadi karena ayam
sama. Ransum perlakuan yang broiler dengan konsumsi yang sama
digunakan merupakan ransum yang tidak mampu menghasilkan
seimbang dengan imbangan protein dan pertambahan bobot badan harian yang
imbangan energi, sehingga zat-zat tinggi, sehingga efisiensi pakan
makanan yang diabsorbsi ayam broiler menurun yang mengakibatkan
sama antar perlakuan. Hasil penelitian kecernaannya menurun. Konsumsi yang
ini tidak sejalan dengan penelitian sama menunjukkan tercukupinya

50
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

imbangan energi dan protein periode serat kasar dalam ransum yang semakin
starter (2900 kkal/kg dan 20%) dan tinggi, sehingga efisiensi pakan
periode finisher (2900 kkal/kg dan menjadi rendah.
19%) pada ayam broiler meskipun Persentase karkas berdasarkan
konsumsi yang sama tersebut tidak hasil analisis ragam menunjukkan
secara efisien digunakan untuk bahwa penggunaan tepung daun
pertumbuhan. Kecernaan yang rendah Salvinia molesta dalam ransum tidak
merupakan faktor penurunan PBB dan nyata (P>0,05) mempengaruhi
konversi ransum yang tinggi. Hasil persentase karkas ayam broiler. Hal ini
penelitian Gena (2014) menghasilkan mengindikasikan bahwa tepung daun
penurunan kecernaan (T0: 91,78%; T1: kayambang tidak dapat meningkatkan
90,35%; T2: 90,17%; dan T3: 88,02%) persentase karkas ayam broiler.
pada ayam broiler yang diberi ransum Kualitas dan kuantitas ransum
mengandung tepung kayambang merupakan hal pokok dalam
(Salvinia molesta) sampai level 18%. menentukan tingkat produksi.
Hal ini berhubungan dengan Kandungan zat-zat dalam ransum perlu
ketersediaan protein dan asam amino diperhatikan imbangan energi dan
esensial didalam pakan yang berperan protein yang akan berdampak pada
dalam proses percepatan laju sintesis pertambahan bobot badan, bobot akhir,
protein dalam menunjang pertumbuhan. bobot karkas dan timbunan lemak
Penggunaan asam amino yang tidak abdominal. Hasil penelitian tidak
tepat dalam ransum baik kekurangan menunjukkan adanya pengaruh akibat
maupun kelebihan akan mengakibatkan imbangan energi dan protein dalam
terhambatnya pertumbuhan ternak. ransum yang disebabkan energi yang
Samadi (2012) menyatakan bahwa tersimpan digunakan untuk memecah
asam amino esensial dalam formulasi protein yang tidak termanfaatkan pada
ransum perlu diperhatikan ayam broiler menjadi asam-asam
keseimbangannya karena kelebihan amino.
atau kekurangan asam amino akan Pemberian tepung daun
berdampak pada ketidakseimbangan kayambang dalam ransum dapat
asam amino, antagonis dan bersifat menurunkan bobot akhir ayam broiler
racun bagi ternak. Menurut Widyaratne yang diduga serat kasar dalam ransum
and Drew (2011), tingginya kandungan masih tinggi. Persentase karkas
protein disertai dengan keseimbangan merupakan perbandingan bobot karkas
asam amino menghasilkan kecernaan dengan bobot akhir. Penurunan bobot
yang tinggi. Menurut Kartikasari akhir ayam broiler terjadi sebagai akibat
(2010) menyatakan bahwa faktor yang pertumbuhan ayam broiler lebih lamban
mempengaruhi konversi ransum antara karena energi yang dihasilkan dari
lain bentuk fisik dari pakan yang proses fermentasi serat kasar menjadi
dikonsumsi, bobot badan ayam dan VFA sebagai sumber energi relatif
kandungan nutrien ransum. Hasil kecil. Menurut Sumirat (2002), proses
penelitian Mahmilia (2005) fermentasi serat kasar dalam caeca
menunjukkan ransum perlakuan ayam menjadi VFA (Volatile Fatty Acid)
broiler yang mengandung 15% enceng menghasikan energi yang lebih sedikit
gondok fermentasi memiliki nilai dibandingkan dengan energi yang
konversi tertinggi yang disebabkan oleh dihasilkan dari pencernaan pati.

51
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

Tabel 4. Pengaruh protein berserat tepung daun Salvinia molesta terhadap total
kolesterol darah dan trigliserida darah ayam broiler
Perlakuan Parameter
Total kolesterol darah Trigliserida darah
(mg/dl) (mg/dl)
T0 122,17c 41,79c
T1 124,96c 54,18a
b
T2 131,14 46,62b
a
T3 140,76 38,97c
Keterangan: Superskrip berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang
nyata (P<0,05)

Tabel 4 menunjukkan bahwa ransum, sehingga prekusor karnitin


tepung daun Salvinia molesta yang terbentuk dari lisin dan metionin
berpengaruh nyata (P<0,05) dalam ransum sedikit. Lisin dan
meningkatkan perlemakan darah ayam metionin dalam ransum merupakan
broiler. Hasil uji duncan total kolesterol prekusor karnitin yang akan
darah menunjukkan peningkatan pada menurunkan kandungan lemak tubuh.
perlakuan T2 dan berbeda nyata dengan Karnitin sebagai senyawa pembawa
perlakuan T3 dibandingkan dengan asam lemak rantai panjang akan
ransum kontrol (T0). Sedangkan menembus membran mitokondria
perlakuan T1 dan kontrol (T0) sama. dalam jalur β-oksidasi asam lemak,
Hasil uji duncan pada trigliserida darah sehingga apabila ketersediaan prekusor
menunjukkan terjadi peningkatan pada karnitin dalam ransum telah mencukupi
ransum perlakuan T1 dan T2 kebutuhan maka timbunan lemak dapat
dibandingkan ransum kontrol (T0), ditekan. Lisin dan metionin dalam
sedangkan T3 dan kontrol (T0) sama. komposisi ransum yang rendah
Total kolesterol darah mengalami menyebabkan terhambatnya
peningkatan pada perlakuan T2 dan T3. pembentukan prekusor karnitin didalam
Peningkatan total kolesterol darah pada tubuh unggas. Amiruddin dkk. (2011)
perlakuan T2 dan T3 masih dalam batas menyatakan bahwa, lisin dan metionin
normal berkisar 52 - 248 mg/dl termasuk salah satu asam amino
(Manoppo dkk., 2007). Sebagai upaya esensial yang bermanfaat bagi tubuh.
menjaga kondisi homeostatis, ayam Selain itu, lisin dan metionin digunakan
broiler akan melakukan sistem sebagai prekusor biosintesis karnitin
pengaturan umpan balik kolesterol, untuk merangsang proses β-oksidasi
yaitu kolesterol yang terkonsumsi dari asam lemak rantai panjang untuk
sedikit maka ayam broiler cenderung menembus membran mitokondria.
untuk mensintesis kolesterol endogen Sedangkan asam lemak rantai pendek
yang akan meningkat sampai batas total dan rantai sedang dapat masuk
kolesterol normal. Linder (1992) menembus matriks mitokondria tanpa
menyatakan bahwa kolesterol 25-40% bantuan karnitin.
berasal dari pakan. Ketika kolesterol Hasil trigliserida darah pada
yang terkonsumsi belum tercukupi perlakuan T1 dan T2 meningkat
maka hati akan mensintesis kolesterol. berbeda nyata dibandingkan kontrol
Peningkatan tepung daun Salvinia yang disebabkan oleh
molesta dalam komposisi ransum termetabolismenya kembali kolesterol
menurunkan lisin dan metionin dalam yang diangkut oleh HDL untuk

52
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

mensintesis garam empedu menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu


asam empedu yang akan digunakan Kelautan, Laporan Penelitian
untuk absorbsi nutrien khususnya lemak Penelitian Dasar (Litsar).
(trigliserida) dan kolesterol dari ransum Universitas Padjadjaran.
oleh sel-sel didalam tubuh sebagai Bandung.
proses lebih lanjut untuk digunakan Amiruddin, B. N. K., Sudiyono, dan A.
sebagai sumber energi atau dikonversi Ratriyanto. 2011. Pengaruh
menjadi senyawa kolesterol. Ketaren suplementasi lisin terhadap
(2010) menyatakan bahwa lemak total karakteristik karkas itik lokal
(trigliserida) dibutuhkan oleh tubuh jantan umur sepuluh minggu.
ayam broiler sebagai cadangan energi Sains Pet. Vol 9 No.1.
untuk aktivitasnya. Zahra (2014) Anderson, K. E., Z. Lowman, A. M.
menyatakan bahwa sel yang kekurangan Stomp., J. Chang. 2011.
energi akan mensintesis glikogen yang Duckweed as a feed ingredient in
disebut proses glikogenolisis, dan tubuh laying hen diets and its effect on
yang kekurangan glukosa maka sel egg production and composition.
mensintesis simpanan energi dalam Int. J. of Poult. Sci. Vol 10 No.1.
bentuk lemak yang disebut proses Gena, F. 2014. The use of Salvinia
lipolisis. molesta in broiler diet and its
effect on digestibility, protein
KESIMPULAN DAN SARAN deposition and carcass
composition. Unpublished paper.
Kesimpulan Diponegoro University.
Pengunaan tepung daun Semarang. (Thesis S2).
kayambang (Salvinia molesta) dalam Haloho, L., dan M. Silalahi. 1997.
ransum menghasilkan penurunan Pengaruh penggunaan tepung
kinerja produksi pada ayam broiler. kayambang (Salvinia molesta,
Tingginya angka konversi ransum pada D.S.) sebagai substitusi dedak
ayam broiler dipengaruhi oleh halus dalam ransum ayam
penurunan pertambahan bobot badan pedaging Arbor arces (CP-707)
dengan konsumsi ransum yang sama. umur 11-54 hari. Prosiding
Tepung daun kayambang (Salvinia Seminar Nasional II Ilmu Nutrisi
molesta) dalam ransum tidak Makanan Ternak. Fakultas
memberikan pengaruh persentase Peternakan IPB dan Asosiasi Ilmu
karkas ayam broiler. Profil perlemakan Nutrisi Makanan Ternak
darah yang ditunjukkan pada total Indonesia. Bogor.
kolesterol darah dan trigliserida darah Herawati R., dan A. Latief. 2009. To
yang meningkat masih dalam batas make high quality Salvenia with
normal dengan pemberian tepung daun biotechnology on several yeast as
Salvinia molesta dalam ransum ayam ration broiler. Penelitian
broiler. Fundamental Jurusan Nutrisi dan
Makanan Ternak. Universitas
DAFTAR PUSTAKA Andalas. Padang.
Agung, M. U. K., K. Haetami, dan Y. Hidayat, C., A. Fanindi., S. Sopiyana.,
Mulyani. 2007. Penggunaan dan Komarudin. 2011. Peluang
limbah kiambang jenis duckweeds pemanfaatan tepung Azolla
dan Azola dalam pakan dan sebagai bahan pakan sumber
implikasinya pada ikan nilem. protein untuk ternak ayam.

53
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

Prasetyo, L. H, Damayanti, R, lokal persilangan. Universitas


Iskandar, S., Herawati T, Diponegoro. Semarang. (Tesis
Priyanto, D., Puastuti, W., S2).
Anggraeni, A., Tarigan, S., Ma’rifah, B., U. Atmomarsono., dan N.
Wardhana, A. H,, Dharmayanti, Suthama. 2013. Nitrogen
N. L. P. I., penyunting. Prosiding retention and productive
Seminar Nasional Teknologi performance of crossbred native
Peternakan dan Veteriner: Bogor, chicken due to feeding effect of
7-8 Juni 2011. Pusat Penelitian kayambang (Salvinia molesta).
dan Pengembangan Peternakan. Internat J. of Sci. and Eng. Vol. 5.
Bogor. Muhsin. 2002. Persentase bobot
Kartikasari, L. R. 2010. Kinerja, potongan karkas, kepala, leher
perlemakan dan kualitas daging dan shank itik lokal jantan yang
ayam broiler yang mendapat diberi berbagai level kayambang
suplementasi metionin pada pakan (Salvinia molesta) dalam ransum.
berkadar protein rendah. Paper Institut Pertanian Bogor, Bogor.
tidak dipublikasikan. Universitas (Skripsi S1).
Gadjah Mada, Yogyakarta. (Tesis Mukherjee, K. P., Kalita., B. G. Unni.,
S2). S. B. Wann., D. Saikia., P. K.
Ketaren, P. P. 2010. Kebutuhan gizi Mukhopadhay. 2010. Fatty acid
ternak unggas di Indonesia. composition of four potential
Wartazoa. Vol 20 No. 4. aquatic weeds and their possible
Laterme, P., A. M. Londono, J. E. us fish-feed neutraceuticals. Food
Munoz., J. Suarez., C. A. Chem. Vol. 123.
Bedoya., W. B. Souffrant, and A. NRC. 1994. Nutrient requirement for
Buldgen. 2009. Salvinia molesta poultry. 9th revised ed. National
Mitchell in pig. Anim. Feed Sci Academy Press.Washington D
and Technol. Vol 149. C.
Linder, M. C. 1992. Biokimia nutrisi Parakkasi. 1990. Ilmu gizi dan makanan
dan metabolisme. Terjemahan: A. ternak monogastrik. Penerbit
Parakkasi. Penerbit Universitas Angkasa. Bandung.
Indonesia. Jakarta. Piliang, W. G, dan S. Djojosubagjo.
Mahmilia, F. 2005. Perubahan niali gizi 1991. Fisiologi nutrisi volume I
tepung enceng gondok fermentasi dan II. Pusat antar universitas.
dan pemanfaatannya sebagai Institut Pertanian Bogor. Bogor.
ransum ayam pedaging. JITV. Rasyaf, M. 2004. Makanan ayam
Vol 10. broiler. Kanisius. Yogyakarta.
Manoppo, M. R. A. R., T. S. Rosani, U. 2002. Performa itik lokal
Sugihartuti., Adikara, dan Y. jantan umur 4-8 minggu dengan
Dhamayanti. 2007. Pengaruh pemberian kayambang (Salvinia
pemberian crude chlorella molesta) dalam ransumnya.
terhadap kadar total kolesterol Institut Pertanian Bogor. Bogor.
darah ayam broiler. Fakultas (Skripsi S1).
Kedokteran Hewan Universitas Samadi. 2012. Konsep ideal protein
Airlangga. Surabaya. (asam amino) fokus pada ternak
Ma’rifah, B. 2013. Pemanfaatan protein ayam pedaging (review artikel).
ransum menggunakan kayambang Agripet. Vol. 12 No. 2.
(Salvinia molesta) pada ayam

54
J. Ilmu-Ilmu Peternakan 24 (1):45 - 55

Siswohardjono, W. 1982. Beberapa (Salvinia molesta) dalam


metode pengukuran energi ransumnya. Institut Pertanian
metabolis bahan makanan ternak Bogor. Bogor. (Skripsi S1)
pada itik. Institut Pertanian Wahju, J. 1997. Ilmu nutrisi unggas.
Bogor. Bogor. (Makalah Seminar Gadjah Mada University Press.
Fakultas Pasca Sarjana). Yogyakarta.
Suciani., K. W. Parimartha, N. L. G. Widyaratne, K. Y., V. D. Y. B. Ismadi,
Sumardani., I. G. N. G. Bidura, I. and Tristiarti. 2011. Effect of
G. N. Kayana., dan S. A. protein level and digestibility on
Lindawati. 2011. Penambahan the growth and carcas
multi enzim dan ragi tape dalam characteristic of broiler chickens.
ransum berserat tinggi (pod- Poult. Sci. Vol. 90.
kakao) untuk menurunkan Zahra, A. A. 2014. Performans, profil
kolesterol daging ayam broiler. J lemak darah dan daging pada
Vet. Vol. 12. ayam broiler yang diberi pakan
Sumirat, A. 2002. Persentase bobot sorgum dan kulit pisang
saluran pencernaan dan organ terhidrolisis dengan NaOH.
dalam itik lokal (Anas Universitas Diponegoro.
platyrhyncos) jantan yang diberi Semarang. (Tesis S2).
berbagai taraf kayambang

55

Anda mungkin juga menyukai