Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol.

19(2):161-165 ISSN 0853-7291

Studi Pendahuluan Hubungan Panjang–Berat Ikan Tenggiri


(Scomberomorus commerson) dari Perairan Semarang
Adi Santoso*, Endang Sri Susilo

Departemen Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH. Kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275
Email: adisantoso1959@gmail.com

Abstract

Length-weight relationship study of narrow-barred spanish mackerel (Scomberomorus


commerson) from Semarang waters was commenced in October-November 2014. The result
showed that the fish growth at both the months of October and November 2014 was a
negative allometric growth. There was uncertainty to answer the low value for b component
during November although at this month was a peak of the fish catching at Java Sea. Due
to small fish landed, it indicated that narrow-barred Spanish mackerel of Semarang waters
were not proper to be caught.

Keywords : narrow-barred Spanish mackerel, length-weight relationship, allometric growth

Abstrak

Studi hubungan panjang-berat ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) dari


perairan Semarang sudah dilakukan selama bulan Oktober dan November 2014. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan tenggiri selama bulan Oktober maupun
November 2014 adalah bersifat allometrik negative. Tidak diketahui dengan pasti penyebab
kecilnya nilai b terutama pada bulan November, meskipun pada periode tersebut
merupakan salah satu puncak musim penangkapan ikan tenggiri di Laut Jawa. Kecilnya
ukuran ikan yang didaratkan, menunjukkan bahwa ukuran ikan tenggiri di perairan
Semarang belum layak tangkap.

Kata kunci: ikan tenggiri, hubungan panjang-berat, pertumbuhan allometrik

PENDAHULUAN dalam gerombolan kecil, sedangkan yang


sudah dewasa sebagai individual
Ikan tenggiri (Scomberomorus (Collette, 2001).
commerson)merupakan jenis ikan yang
tergolong ekonomis penting dan menjadi Menurut Widodo & Burhanuddin
salah satu ikan yang digemari di dunia. (2003), salah satu sumberdaya perikanan
Ikan epipelagis dan bersifat migratory ini yang telah lama dieksploitasi di perairan
penyebarannya mencakup seluruh Laut Jawa adalah ikan dari suku
wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan scombridae termasuk didalamnya jenis
Laut Merah sampai ke perairan Indonesia, ikan tenggiri (Scomberomorus
Australia,dan Fiji ke utara sampai ke commerson), tongkol komo (Euthynnus
perairan China dan Jepang (McPherson, affinis), maupun kembung (Rastrelliger
1993). Spesies ikan ini menyukai habitat brachisoma). Khusus ikan tenggiri, yang
dangkal di continental shelf terutama dikenal dalam perdagangan internasional
dikaitkan dengan keberadaan terumbu sebagai narrow-barred spanish mackerel,
karang sampai kedalaman 10-70 m memiliki nilai ekonomis tinggi karena
(McPherson, 1985; Myers, 1991). Ikan permintaan domestik dan dunia yang
tenggiri juvenile dan masih muda hidup terus meningkat dan harga yang semakin

*) Corresponding author Diterima/Received : 01-07-2016, Disetujui/Accepted : 20-08-2016


www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/jkt
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):161-165

tinggi (Kasim dan Triharyuni, 2014). Pada mengetahui pola pertumbuhan ikan, serta
tahun 2011 produksi perikanan Laut Jawa berat ikan dapat dianggap sebagai fungsi
hanya mencapai 861.711 ton atau sebesar dari panjangnya (Effendie, 1997):
16,1% dari total produksi perikanan
nasional dimana ikan tenggiri yang W = a Lb
didaratkan berkonntribusi sebesar 2,6% Log W = log a + b(log L)
dari total pendaratan ikan di utara Jawa.
Produksi ini ditunjang 83.142 unit kapal Dimana:
penangkap ikan yang beroperasi di Laut
Jawa atau sekitar 14% dari total jumlah W = berat ikan
kapal tangkap ikan yang beroperasi di L= panjang ikan
seluruh perairan Indonesia (Statistik a dan b = konstanta
perikanan Tangkap, 2013).
Aplikasi terbaik dalam hubungan
Hubungan antara panjang-berat panjang-berat, menurut Ricker (1975)
sering digunakan untuk mengestimasi terjadi bila panjang dan berat ikan secara
biomasa stok ikan tertentu, menghitung individu diukur dalam waktu beberapa
indek kondisi dan perubahan-perubahan tahun secara berturutan (successive
ontogegeny (Safran, 1992) dan studi years). Nilai b ditentukan dari plotting
pertumbuhan (Moutopoulos and Stergion, logarima berat terhadap logaritma
2002). Bahkan, Froese (2006) menyatakan panjang dari sejumlah besar ikan dari
bahwa dengan studi hubungan panjang- berbagai ukuran, maka slope yang
berat suatu spesies akan lebih dihasilkan merupakan nilai b yang
menajamkan dalam mempelajari diestimasikan (koefisien regresi). Apabila b
ekologinya. Untuk tujuan pengelolaan = 3 maka dinamakan dengan isometrik
sumberdaya perikanan, pengetahuan yang menunjukkan ikan tidak berubah
berbagai parameter populasi mutlak bentuknya dan pertambahan panjang
diperlukan. Dalam konteks ini, tujuan dari ikan seimbang dengan pertambahan
penelitian ini adalah untuk mengestimasi beratnya. Apabila b < 3 dinamakan
hubungn panjang-berat dari ikan tenggiri alometrik negatif, bila pertumbuhan
yang ada di perairan Semarang. panjangnya lebih cepat dibandingkan
pertumbuhan beratnya, jika b > 3
dinamakan alometrik positif yang
MATERI DAN METODE menunjukkan bahawa pertumbuhan
beratnya lebih cepat dibandingkan
Sampel ikan tenggiri tanpa dengan pertambahan panjangnya
membedakan jenis kelaminnya dikoleksi (Effendie,1997).
selama bulan Oktober dan November
2014 dari pengepul di Tambaklorok,
Semarang. Pengepul memperoleh ikan HASIL DAN PEMBAHASAN
dari nelayan yang menangkap ikan di
perairan Semarang dan didaratkan di Sampel ikan yang dikoleksi dari
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tambaklorok pengepul di Tambaklorok Semarang
Semarang. selama bulan Oktober 2014 sebanyak 28
ekor dan selama bulan November 2014
Panjang ikan (mm) yang diukur sebanyak 29 ekor (Tabel 1). Secara umum
adalah panjang total, yaitu panjang ikan panjang total ikan tenggiri rata-rata pada
yang diukur mulai dari ujung terdepan dari bulan Oktober (279, 9 mm) lebih besar
kepala sampai ujung terakhir bagian dibandingkan bulan November 2014 (254
ekornya. Berat ikan (g) diukur sebagai mm), demikian juga dalam berat basah.
berat basah. Rata-rata berat basah pada bulan
Oktober 2014 sebesar 157,2 g, dan pada
Analisis data sampel dilakukan bulan November 2014 sebesar 129,6 g.
dengan mengamati hubungan panjang- Tetapi, variasi penyebaran data lebih
berat ikan sehingga kita dapat besar terjadi pada bulan November 2014.

162 Studi Pendahuluan Hubungan Panjang–Berat Ikan Tenggiri (Adi Santoso dan Endang Sri Susilo)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):161-165

Analisa beda nilai tengah panjang total ikan yang terlihat lebih langsing, terutama
ikan dengan uju T sampel berpasangan untuk ikan-ikan sampel bulan November.
hasilnya berbeda nyata (Sig 0,002<0,05).
Selama penelitian, untuk bulan
Hubungan panjang-berat dapat Oktober sebetulnya bukan musim
dilihat pada Gambar 1, yang penangkapan ikan tenggiri di Laut Jawa,
digambarkan dalam matriks scatter plot, sebab dari bulan Juli sampai Oktober
dan Gambar 2. merupakan bulan yang bukan musim ikan
tenggiri (Kasim dan Triharyuni, 2014).
Dari total 28 ekor ikan tenggiri pada Sebaliknya, masih menurut Kasim dan
bulan Oktober didapatkan panjang rata- Triharyuni (2014) untuk bulan November
rata 279,9 + 44,84 mm dan berat rata-rata bersama-sama bulan April merupakan
157,29 + 69,03 g. Pertumbuhan S. bulan puncak musim penangkapan ikan
commerson pada bulan tersebut adalah tenggiri di Laut Jawa, termasuk juga
allometrik negative dengan nilai b perairan Semarang tentunya. Adanya
terhitung 2,73 (R2=0,950). Sedangkan, dari variasi suhu dan salinitas secara tahunan
total 29 ekor ikan tenggiri pada bulan antara perairan Laut Jawa dan perairan
November didapatkan panjang rata-rata oseanik, akan mempengaruhi distribusi
254,0 + 78,34 mm dan berat rata-rata dan kelimpahan ikan tenggiri khususnya
129,55 + 110,97 g. Pertumbuhan S. pada musim peralihan sehingga pada
commerson pada bulan November seperti bulan April dan November ikan tenggiri
halnya pada bulan sebelumnya, yaitu cenderung melimpah sepanjang tahun.
allometrik negative dengan nilai b Sangat sulit untuk menjelaskan alasan
terhitung yang lebih kecil lagi sebesar 2,34 bahwa nilai b nilainya kecil (2,34) saat ikan
(R2=0,975). Rendahnya nilai b melimpah. Justru ikan-ikan pelagis besar
mengindikasikan bahwa pertambahan bermigrasi dengan tujuan mencari makan
panjang lebih cepat dibandingkan (Sumadhiharga, 2009), dan ikan tenggiri
dengan pertambahan berat. Keadaan bermigrasi ditandai dengan melimpahnya
seperti ini ditunjukkan dengan keadaan makanan (Noegroho, 2013).

Tabel 1. Analisa data panjang dan berat basah ikan tenggiri (Scomberomorus commerson)
di perairan Semarang selama bulan Oktober dan November 2014

Panjang Total (mm) Berat Basah (g)


Bulan n Standard Standard
Rata-rata Rata-rata
Deviasi Deviasi
Oktober 28 279,9 44,84 157,29 69,03
November 29 254,0 78,34 129,55 110,97

500 500
400 400
Berat (g)
Berat (g)

300 300
200 200
100 100
0 0
0 100 200 300 400 500 0 200 400 600
Panjang Total (mm) Panjang Total (mm)

(a) (b)
Gambar 1. Matriks scatter plot hubungan panjang-berat ikan tenggiri (Scomberomorus
commerson) di perairan Semarang selama bulan Oktober (a) dan November
(b) 2014

Studi Pendahuluan Hubungan Panjang–Berat Ikan Tenggiri (Adi Santoso dan Endang Sri Susilo) 163
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):161-165

3.00
3.00
2.50
2.50
Log Berat

2.00

Log Berat
2.00
1.50 Y = -4.51+ 2.73X
1.50 Y = -3.57+2.34X
1.00 R² = 0.950
1.00 R² = 0.975
0.50 0.50
0.00 0.00
2.20 2.30 2.40 2.50 2.60 2.70 2.20 2.40 2.60 2.80
Log Panjang Total Log Panjang Total

(a) (b)

Gambar 2. Hubungan panjang-berat ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) di


perairan Semarang selama bulan Oktober (a) dan November (b) 2014

Dari ukuran panjang tubuh sampel membantu di lapangan. Sadad sendiri


ikan, baik untuk bulan Oktober maupun saat itu sedang disibukkan dengan
November, dapat dikategorikan ikan penyusunan draft skripsinya.
tenggiri yang ditangkap di perairan
Semarang berukuran relative kecil dan
belum layak tangkap. Ukuran panjang DAFTAR PUSTAKA
ikan hasil tangkapan dapat digunakan
untuk menentukan layak atau tidaknya Collette, B.B., 2001. Tunas (also, Albacore,
ikan tersebut untuk ditangkap dengan Bonitos, Mackerels, Seerfishes and
mengetahui batasan ukuran panjang ikan Wahoo). In: FAO Species Identification
tersebut pertama kali matang gonad Guide for Fishery Purposes: The Living
(length at first maturity). Penelitian Marine Resources of the Western
Noegroho (2013) menunjukkan bahwa Central Pacific, Carpenter, K.E. and V.
tenggiri matang gonad untuk pertama kali Niem (Eds.). Food and Agricultural
berukuran panjang sekitar 80 cm di Organization, Rome, pp: 3721-3756.
perairan Laut Sulawesi, sekitar 75 cm di Collette, B.B. and Nauen, C.E., 1983. FAO
Laut Jawa, dan sekitar 65 cm di Bangka Species Catalogue. Vol 2. Scombrids
Belitung. of the world and annotated and
illustrated catalogue of tunas,
Mackerels, Bonitos and related
KESIMPULAN species known to date. FAO Fisheries
Dari hasil analisis hubungan panjang- Synopsis 125(2), 137.
berat S. commerson di perairan Semarang Effendie, M. I. 1979. Metoda Biologi
dapat diketahui bahwa pertumbuhan ikan Perikanan, Edisi 1. Yayasan Dewi Sri,
selama bulan Oktober dan November Bogor, 112 hlm.
2014 adalah bersifat allometrik negative. Froese, R. 2006. Cube law, condition factor
Pengambilan sampel seharusnya selama and weight–length relationships:
satu tahun penuh (yearly), sehingga history, meta-analysis and
penelitian ini baru merupakan penelitian recommendations. Journal of Applied
pendahuluan karena hanya dalam Ichthyology 22 (4): 241–253
periode waktu 2 bulan yang perlu ditindak Kasim, K. dan S. Triharyuni. 2014. Status
lanjuti. pemanfaatan dan musim
penangkapan ikan tenggiri
(Scomberomorus spp.)di Laut Jawa. J.
UCAPAN TERIMAKASIH Lit. Perikan. Ind. Vol.20 No. 4: 235-242.
Martin-Smith K.M. (1996). Length/weight
Terimakasih kepada mahasiswa kami relationships of fishes in a diverse
terkasih, Ikhwan Mussadad Cholid, yang tropical freshwater community,

164 Studi Pendahuluan Hubungan Panjang–Berat Ikan Tenggiri (Adi Santoso dan Endang Sri Susilo)
Jurnal Kelautan Tropis November 2016 Vol. 19(2):161-165

Sabah, Malaysia. Journal of Fish commerson, Lacepede 1800) di


Biology, 49: 731–734. perairan teluk Kuandang, laut
McPherson, G.R., 1985. Northern line fishery Sulawesi. Tesis, Fakultas MIPA
for mackerels still important. Aust. Fish., Universitas Indonesia, Depok: 82 hlm.
8: 12-14. Reef Fishes of the Tropical Central and
McPherson, G.R., 1993. Reproductive Western Pacific. 2nd Edn., Coral
biology of the Narrow- Barred Spanish Graphics, Guam,USA., , Pages: 299.
Mackerel(Scomberomorus Ricker, W.E. 1975. Computation and
commerson) in Queensland waters. Interpretation of Biological Statistics of
Asian fisheries. Sci.. 6:169- 182. Fish Populations. Bulletin of the
Moutopoulos D.K., Stergiou K.I. 2002. Fisheries Research Board of Canada
Length-weight and length-length 191, Department of Fisheries and
relationships of fish species from Oceans Canada. Ottawa.
Aegean Sea (Greece). Applied Safran P. (1992). Theoretical analysis of the
Ichthyology, 18: 200-203. weight–length relationship in fish
Myers, R.F., 1991. Micronesian Reef Fishes: juveniles. Marine Biology. 112: 545–551.
A Practical Guide to the Identification Statistik Perikanan Tangkap Indonesia.
of the Coral 2011. Direktorat Jenderal Perikanan
Noegroho, T. 2013. Penelitian aspek biologi Tangkap. Kementerian Kelautan dan
dan penangkapan ikan tenggiri (S. Perikanan. Vol 12. No.1.

Studi Pendahuluan Hubungan Panjang–Berat Ikan Tenggiri (Adi Santoso dan Endang Sri Susilo) 165

Anda mungkin juga menyukai