Epinephelus fuscoguttatus
By
Mahyuddin salim , Iskandar Putra2),Rusliadi2)
1)
The research was conducted from February 2016 to March 2016 at Batam Mariculture
Development Center .The aim of this research was to investigate the dose of Thyroxine
(T4) hormone in fish meal on the growth of fish Epinephelus fuscoguttatus. The
research method used was experimental method and Complete Random Device (CRD)
with four treatments and three replications. The treatments in this study were control
(without thyroxine hormone), 0,3 mg Thyroxine hormone/kg of feed, 0,6 mg Thyroxine
hormone/kg of feed and 0,9 mg Thyroxine hormone / kg of feed. The best result was
treatment on 0,6 mg Thyroxine hormone/kg of feed with absolute growth weights
(17,60 g), absolute growth length (1,75 cm), specific growth rate (1,30 %) and survival
rate (100 %).
55 terhadap metabolisme.
50 p0
Pertumbuhan Bobot Mutlak
45 p1
Pertumbuhan bobot mutlak ikan
p2 kerapu macan (E. fuscoguttatus) yang
40
p3 diukur selama penelitian maka didapat
35
0 10 20 30 pertumbuhan bobot mutlak pada masing-
Waktu pengamatan ke (hari) masing perlakuan, dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1. Rata-rata pertumbuhan bobot
Gambar 1. Bobot rata-rata ikan kerapu
mutlak ikan kerapu macan pada
macan selama penelitian.
masing-masing perlakuan
Berdasarkan Gambar 1 dapat Ulangan Pertumbuhan bobot mutlak (g)
dilihat bahwa terdapat peningkatan P0 P1 P2 P3
pertambahan bobot ikan yang diberikan 1 8,12 14,00 18,82 17,64
pakan dengan penambahan hormon 2 10,20 13,42 16,97 16,04
tiroksin dan tanpa penambahan hormon 3 6,90 10,86 17,02 14,40
tiroksin (kontrol). Pada perlakuan 0,9
Jumlah 25,22 38,28 52,81 48,08
mg/kg pertumbuhan bobot ikan terlihat
Rata-rata (Std. Dev) 8,41± 12,76± 17,60± 16,03±
lebih rendah dibandingkan dosis 0,6 mg/kg 1,67a 1,67b 1,05c 1,62c
pakan hal ini diduga karena pemberian
hormon tiroksin dengan dosis 0,9 mg/kg Keterangan : Huruf yang berbeda pada baris yang
pakan menyebabkan kelebihan konsentrasi sama menunjukkan adanya perbedaan
tiroksin dalam tubuh ikan uji. Hal ini yang nyata antar perlakuan
didukung oleh Djojosoebagio (1996), yang Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat
menyatakan kelebihan konsentrasi tiroksin pertumbuhan bobot mutlak ikan kerapu
(T4) dalam tubuh dapat menyebabkan macan (E. fuscoguttatus) selama penelitian
abnormalitas pada metabolisme tubuh. dari yang tertinggi hingga terendah yaitu
Menurut Hidayat (2013) pada penambahan hormon 0,6 mg/kg
peningkatan pertumbuhan yang cepat pada pakan sebesar 17.60 g, penambahan
ikan dengan pemberian hormon tiroksin hormon 0,9 mg/kg pakan sebesar 16,03 g,
karena hormon yang di berikan dapat penambahan hormon 0,3 mg/kg sebesar
merangsang sistem syaraf pusat yaitu 12,76 g dan pada kontrol yaitu pakan yang
hypothalamus dan merangsang tidak ditambahkan hormon tiroksin sebesar
adenohypophysis yang mengandung 8,41 g.
hormon tyrotropik yaitu TSH untuk
mengaktifkan kelenjar tyroid pada ikan Ikan kerapu macan dengan
sehingga kelenjar tyroid mengumpulkan pemberian pakan yang mengandung
iodine mensenyawakan dengan tyrosil hormon tiroksin (T4) dengan dosis 0,6
yang diberikan lalu mengaktifkan mg/kg pakan merupakan dosis yang tepat
metabolisme ikan. Karena metabolisme sehingga menunjukkan pertumbuhan bobot
pada ikan berjalan dengan baik sehingga yang tinggi pada ikan kerapu macan,
nafsu makan meningkat dan sedangkan pada perlakuan 0,9 mg/kg
mengakibatkan pertumbuhan meningkat terlihat lebih rendah dibandingkan 0,6
pula. mg/kg pakan hal ini diduga karena
Menurut Lagler et al., dalam pemberian hormon tiroksin dengan dosis
Lukistiyowati (1992) bahwa fungsi dari 0,9 mg/kg pakan menyebabkan kelebihan
hormon tiroid yaitu memberikan efek konsentrasi tiroksin dalam tubuh ikan uji.
Hal ini didukung oleh Djojosoebagio Tabel 2. Pertumbuhan panjang mutlak ikan
(1996), yang menyatakan kelebihan kerapu macan pada masing-
konsentrasi tiroksin (T4) dalam tubuh dapat masing perlakuan selama
menyebabkan abnormalitas pada penelitian.
metabolisme tubuh.
Ikan kerapu macan yang diberi Ulangan pertumbuhan panjang multak (cm)
hormon tiroksin dengan dosis 0,6 mg/kg P0 P1 P2 P3