OLEH
dibutuhkan oleh tubuh untuk proses pertumbuhan dan pembentukan jaringan otot.
Semakin tinggi kandungan protein yang terdapat di dalam ransum, diharapkan mampu
pakan, terutama protein yang dapat diperoleh dari berbagai sumber bahan pakan.
Nilai hayati protein pakan pada umumnya dapat dibedakan menjadi 2 kelompok
besar berdasarkan degradabilitasnya di dalam rumen, yaitu (1) protein yang mudah
didegradasi, dan (2) protein yang tahan terhadap degradasi. Protein pakan yang
asam amino karena proses deaminasi akan memisahkan gugus amonia dari rantai
karbon utamanya. Protein yang tahan terhadap degradasi akan mencapai saluran
cerna pascarumen secara utuh, sehingga apabila masih dapat dicerna, hasil hidrolisis
diserap melalui dinding usus. Pemberian pakan dengan tingkat protein kasar (PK)
sebagai sumber protein pengganti yang telah banyak digunakan untuk pakan ternak
Indonesia dan daun MF dapat dipanen sepanjang tahun tidak bergantung pada
musim. Menurut Rohmah, dkk (2020) menjelaskan bahwa kandungan protein sebesar
27% selanjutnya dijelaskan oleh Zaher (2020) kadar protein pada tepung daun MF
bervariasi dari 0,18 hingga 0,28 kg/kg bahan kering dan sekitar 470 g/kg CP
merupakan protein rumen yang tidak dapat terurai. Lebih lanjut dinyatakan bahwa
asam amino yang lengkap baik yang asensial maupun non asensial (Robo, 2019).
Selain
Penelitian mengenai penggunaan daun Moringa oleifera pada pakan baik itu
oleh pasokan protein pakan. Tabel 1. Menunjukkan hasil penelitian Rohmah, dkk
(2020) mengenai subtitusi bungkil kedelai dengan daun kelor (M. oleifera) terhadap
Tabel 1. Subtitusi Bungkil Kedelai Dengan Daun Kelor (M. Oleifera) Terhadap
Konsumsi Bahan Kering Dan Pertambahan Bobot Badan Kambing
Perlakuan
Parameter (g/hari)
T0 T1 T2
Konsumsi bahan kering 274,69 260,98 306,24
Pertambahan bobot badan 42,52 50,09 66,7
Keterangan : T0 : Ransum dengan 100% protein bungkil kedelai; T1 : Ransum dengan 75
% protein bungkil kedelai + 25 % protein daun kelor; T2 : Ransum dengan 25
% protein bungkil kedelai + 75 % protein daun kelor.
Substitusi bungkil kedelai dengan tepung daun kelor dalam ransum tidak
berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering kambing. Hal ini
menunjukkan bahwa selera kambing tetap sama meskipun tepung daun kelor
mempunyai bau dan rasa berbeda dengan bungkil kedelai. Salah satu faktor yang
yang diberikan. Perbedaan bentuk dan jenis bahan pakan dalam ransum
menyebabkan perbedaan jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak. Tepung daun
kelor mempunyai palatabilitas yang sama dengan bungkil kedelai sehingga substitusi
bungkil kedelai dengan tepung daun kelor tidak mempengaruhi konsumsi pakan.
Subtitusi bungkil kedelai dengan daun kelor (M. oleifera) terhadap konsumsi
menunjukkan konsumsi bahan kering pada perlakuan T2 paling tinggi diikuti oleh
perlakuan T0 dan T1. Hal ini menunjukkan zat antinutrisi tannin dan saponin yang
terkandung dalam tepung daun kelor tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering
kambing. Pemberian protein daun kelor sampai pada taraf 75 % tidak mempengaruhi
konsumsi pakan kambing karena kambing masih dapat mentolerir rasa pahit.
Substitusi protein bungkil kedelai dengan protein tepung daun kelor dalam
ransum tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan bobot badan harian
kambing. Hal ini dapat disebabkan karena konsumsi bahan kering tidak berbeda dan
kandungan nutrient protein kasar ketiga pakan perlakuan sama yaitu T0 : 20,24%; T2
: 20,16% dan T3 : 19,60%. Pertumbuhan ternak berhubungan erat dengan energi dan
protein. Ternak yang diberi pakan dengan kandungan protein dan energi lebih dari
jaringan tubuh.
Protein merupakan makro nutrien yang dibutuhkan ternak untuk pertumbuhan
jaringan tubuh kambing hanya mengandalkan suplai asam amino yang dibawa oleh
darah. Asam amino yang diserap oleh usus halus peletdarkan oleh darah menuju ke
seluruh tubuh untuk pembentukan jaringan. Konsumsi protein dan profil darah yang
merupakan sumber protein yang tidak mahal untuk pakan ternak dan memiliki
juga dilaporkan oleh Tuga, dkk (2021). Tabel 2. menunjukkan pengaruh penggantian
tepung ikan dengan daun kelor dalam konsentrat terhadap kecernaan protein dan
serat kambing.
Tabel 2. Pengaruh Penggantian Tepung Ikan Dengan Daun Kelor Dalam Konsentrat
Terhadap Kecernaan Protein Dan Serat Kambing.
Perlakuan
Paramater
K0 K25 K50 K75
Kecernaan Protein (%) 78,12 77,21 75,61 74,22
Kecernaan Serat (%) 56,87 56,77 56,31 63,36
Keterangan : K0: Silase rumput kume daun gamal + Konsentrat mengandung 100% tepung
ikan tanpa tepung daun kelor; K25: Silase rumput kume daun gamal +
Konsentrat mengandung 75% tepung ikan dan 25% tepung daun kelor; K50:
Silase rumput kume daun gamal + Konsentrat mengandung 50% tepung ikan
dan 50% tepung daun kelor; K75: Silase rumput kume daun gamal +
Konsentrat mengandung 25% tepung ikan dan 75% tepung daun kelor.
tepung kelor berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap kecernaan protein kasar
kambing. Kecernaan protein kasar yang tidak nyata ini diduga disebabkan oleh
kandungan protein kasar ransum yang tidak jauh berbeda. Kecernaan protein kasar
lebih rendah ketika tepung daun kelor menggantikan tepung ikan dengan laju
penurunan sebesar 0,65%. Penurunan ini terjadi karena kandungan protein pakan
yang rendah dan laju degradasi oleh mikroba rumen yang mempengaruhi kecernaan
Kecernaan serat kasar yang tidak nyata disebabkan oleh setiap perlakuan yang
memiliki kandungan serat pakan dan jumlah konsusmsi serat kasar yang hampir
sama. Selain itu jenis dan kualitas pakan yang diberikan memiliki pengaruh yang sama
sehingga degradasi serat didalam rumen hampir sama. Tingginya serat kasar pakan
kecernaan. Pakan yang mengandung serat kasar yang tinggi menyebabkan mikroba
Jumlah konsumsi dan nilai cerna berkorelasi positif dengan kandungan nutrient
terutama kandungan protein dan serat kasar. Kandungan protein yang tinggi akan
berpengaruh terhadap konsumsi dan nilai cerna nutrient semakin tinggi karena
Sebaliknya kandungan serat kasar terutama lignin yang semakin tinggi cenderung
1. Protein tepung daun kelor mampu menggantikan protein bungkil kedelai sampai
pertambahan bobot.
2. Tepung daun kelor dapat dijadikan sebagai pengganti tepung ikan dalam
Sumber Review