SEMESTER V TA.2022/2023
PRODI: PETERNAKAN
Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil., M.Si (Han)
Pertemuan 2: KONSEP DASAR
MSDM: PENGERTIAN , FUNGSI,
TANTANGAN & PERAN
STRATEGIS MSDM.
( 22.09.2022 )
Dr. Rofinus Neto Wuli, S.Fil., M.Si
(Han)
Peringatan Lagi
tentang:
KONTRAK
BELAJAR
KONTRAK BELAJAR
A.PERKULIAHAN:
1. Pada masa pandemic Covid 19 ini berlaku Pembelajaran Bauran (Blended
Learning) yaitu pendekatan pembelajaran yang memadukan secara harmonis,
terstruktur dan sistematis antara keunggulan pembelajaran tatap muka (face to face)
dan daring (online). Pembelajaran bauran memungkinkan mahasiswa terlibat dalam
pembelajaran secara aktif, dan dengan demikian pembelajaran berpusat pada
mahasiswa. Dalam pembelajaran bauran, mahasiswa tidak hanya mendapatkan
pengalaman belajar saat didampingi dosen di kelas ataupun di luar kelas, namun juga
lebih berperan aktif belajar secara mandiri.
2. Pada saat perkuliahan secara daring/online (zoom meeting) mahasiswa/-i wajib
menyalakan video pada tampilan HP atau Laptop-nya untuk memastikan keaktifan
selama mengikuti perkuliahan dan memudahkan dialog interaktif atau diskusi.
3. Pada saat kuliah Tatap Muka (luring), terlambat sampai 15 menit: duduk di depan +
pertemuan berikutnya mengumpulkan review materi kuliah saat terlambat datang dari
minimal 3 sumber informasi.
4. Pada saat kuliah Tatap Muka (luring), terlambat 16-30 menit atau lebih: duduk di
depan + pertemuan berikutnya mengumpulkan review materi kuliah saat terlambat
datang dari minimal 6 sumber informasi.
5. Ketentuan point 3 dan 4 di atas juga berlaku pada saat kuliah daring/online khusus
tentang tugas-tugas review, hanya tempat duduknya tetap di depan HP atau Laptopnya
di rumah tetapi dengan mengangkat tangan (raise hand) pada layar.
6. Ijin tidak hadir kuliah yang ditoleransi (dianggap hadir): maksimal 2 kali selama 1
Semester Perkuliahan disertai Surat Pemberitahuan.
Lanjutan A. PERKULIAHAN:
8. Setiap mahasiswa/-i wajib memiliki sebuah Buku Tulis tebal khusus untuk
membuat Catatan Ringkasan atau Resume materi ajar Mata kuliah PANCASILA
yang akan ditugaskan Dosen pada setiap akhir pertemuan kuliah sekaligus sebagai
tugas belajar lanjut.
10. Mahasiswa/-i dengan kehadiran minimal 90% sari jumlah kehadiran yang
boleh mengikuti UTS dan UAS.
5
B.KETERLIBATAN DI KELAS:
Saat Kuliah Luring:
1. Tidak boleh mengganggu konsentrasi kelas.
2. HP di-sillent, tak boleh ber-SMS. Jika hendak menerima telpon penting, di luar
kelas.
Saat Kuliah Daring:
3. Mikrofon di-mitu selama presentasi materi ajar oleh dosen.
4. Mikrofon boleh di-unmute saat diberi kesempatan oleh bicara oleh Dosen atau
Host.
C.PENAMPILAN:
Bepakaian yang sopan dan pantas pada saat kuliah baik Tatap Muka maupun Daring.
D.LOGISTIK:
Boleh membawa minuman dan permen. 6
0. PENDAHULUAN
Realitas dewasa ini menunjukkan bahwa keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata
ditentukan oleh sumber daya alam (SDA) yang tersedia akan tetapi ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia
(SDM) yang berperan strategis merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.
Keberlanjutan pembangunan yang dilakukan sekarang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) hanya dapat
dipertahankan bila kualitas SDM yang ada, mendapat perhatian yang serius baik dari pemerintah maupun dari kalangan
swasta.
Oleh karena itu, perlu pengembangan SDM di Negara kita mengingat jumlah penduduk Indonesia yang besar, di mana
pada era tahun 2010-2040 perhatian dunia tertuju ke Asia Pasifik karena jumlah penduduk Indonesia yang besar.
Demikian pula dengan bonus demografinya, Indonesia merupakan potensi pangsa pasar yang besar pula ( Lemhannas
RI, 2015: 32). Jumlah penduduk Indonesia yang besar ini merupakan sumber produktif potensial yang dapat diubah
menjadi sumber produktif yang nyata. Demikian pula perhatian yang semakin besar di Indonesia dewasa ini terhadap
“Manajemen” oleh lembaga-lembaga swasta diharapkan akan mampu membawa dampak positif dan significant
terhadap pertumbuhan/perkembangan ekonomi, perusahaan dan organisasi pada masa yang akan datang.
Salah satu cabang manajemen yang khusus menaruh perhatian terhadap SDM adalah Manajemen Sumber Daya
1. PENGERTIAN
MANAJEMEN
Etimologis “Manajemen”:
Secara etimologis (=asal usul kata) “manajemen” berasal dari
kata Inggris “management” dengan kata kerja “to manage”
diartikan sebagai mengendalikan, menangani atau mengelola
(Yasin ,2014: 7); diderivasi dari kata Italia Kuno “maneggiare”
(Latin: manus = tangan) yang berarti: mengendalikan kuda.
Bawaan lahirnya , kuda adalah binatang liar, sukar diatur mau
dan arahnya, tapi jika bisa dikendalikan maka sangt berguna
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu sering diberi “kacamata
kuda” agar kuda focus melihat ke depan. Kemudian hari
khazanah perkudaan itu berevolusi menjadi: seni melaksanakan
dan mengatur pekerjaan, apapun jernis pekerjaan itu (Susanto,
AB., 2015: 38).
Secara leksikal, manajemen mengandung dua pengertian:
Penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran.
Pimpinan yang bertanggungjawab atas jalannya perusahaan
dan organisasi (KBBI, 2007:708).
Definisi Manajemen:
Sebuah titik awal memahami manajemen adalah melihat definisinya. Salah satu
definisi yang besifat umum dan popular adalah : “the art of getting things done
through other people” (Mary Parker Folett, 1868-1933), yaitu seni menyelesaikan
suatu pekerjaan melalui orang lain. Yang berarti suatu pekerjaan tidak dilaksanakan
sendiri, tetapi tetap mencapai hasil yang diinginkan. Seorang manajer bertugas
mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (Susanto,
AB, 2015:39).
Peter F Drucker (1909-2005) melihat tugas pokok manajemen ada dua, yaitu
marketing dan innovation (Yasin ,2014: 7). Pada awal tahun 1950-an Drucker
memperkenalkan sebuah aliran dalam manajemen yang dikenal dengan
“manajemen berdasarkan hasil”. Aliran manajemen ini lebih memfokuskan pada hasil-
hasil yang dicapai pekerja/karyawan daripada interaksi kegiatan.
Definisi Manajemen yang lain berasal dari Mullins,
yaitu:”management as being responsible for the attainment of objectives, taking place within
a structured organization and with prescribed roles” .
Definisi ini menjelaskan bahwa manajemen mencakup orang yang melaksanakan tanggung
jawab mencapai tujuan dalam suatu struktur organisasi dan peran yang jelas. Itu artinya,
manajemen berkaitan dengan organisasi. Di dalam organisasi ada struktur yang jelas dengan
pembagian tugas dan kewenangan formal sebagai upaya menggerakkan personil melakukan
tugas mencapai tujuan. Berdasarkan penekanan di atas, maka manajemen berisikan unsur:
struktur organisasi yang tertata, terarah kepada tujuan dan sasaran, dilakukan melalui usaha
orang-orang, dan menggunakan sistem dan prosedur. (Rifa’i, 2013: 12).
Definisi Manajemen:
Menurut Matteson dan Ivancevich: ”Management as a process of getting things
done through and with people operating in organize group” (Matteson dan
Ivancevich, 1989:21). Dari pendapat ini dipahami bahwa manajemen adalah
proses melakukan usaha memperoleh tindakan melalui pekerjaan orang dalam
kesatuan kelompok.
Seperti saya kemukakan pada bagian Pendahuluan di atas, Kekuatan sumber daya
manusia (SDM) dalam suatu organisasi semakin disadari keberadaannya sehingga
manusia dipandang sebagai aset terpenting dari berbagai sumber daya dalam organisasi.
Kuatnya posisi manusia dalam organisasi melebihi sumber daya lainnya seperti material,
metode, uang, mesin, pasar sehingga mendorong para ahli memberi sumbangan teori
tentang manajemen sumber daya manusia.
Berikut, secara Terminologis (menurut para pakar, ahli, dalam konteks tertentu)
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):
Berdasarkan pendapat para ahli maka aktivitas manajemen sumber daya manusia di era sekarang ini meliputi:
Pemberhentian
2. Perbandingan Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan Manajemen
Personalia
Manajemen sumber daya manusia menjadi populer di tahun 1970 dan secara luas
diterima di tahun 1989 pada saat Perhimpunan Amerika untuk Administrasi
Personalia (American Society for Personal Administration – ASPA) mengganti namanya
menjadi Perhimpunan untuk Manajemen Sumber Daya Manusia (Society for Human
Resource Management – SHRM). Kedua istilah tersebut menunjuk pada ”personalia”
yang bekerja bagi perusahaan mewakili sumber daya perusaaan karena sumber daya
manusia merupakan aset organisasi terpenting. (Sumual, 2017:6-7).
Pendekatan sumber daya manusia menjadi semakin populer ketika riset ilmu perilaku
menunjukkan bahwa mengelola orang-orang dengan menganggapnya sebagai sumber
daya lebih baik bagi organisasi maupun karyawan ketimbang memandang karyawan
hanya sebagai faktor produksi.
Sedangkan, Manajemen personalia merupakan pendekatan yang memandang
manusia sebagai faktor produksi sehingga harus dimanfaatkan secara produktif oleh
organisasi. Sebagai faktor produksi maka manusia seperti dipaksa dalam bekerja
sehingga melalaikan faktor emosi, kesehatan dan keterbatasan fisik.
Ada sejumlah prinsip yang menjadi landasan bagi pendekatan sumber
daya manusia yaitu:
╫ Sumber daya manusia adalah modal atau aset terpenting dari sejumlah sumber
daya yang dimiliki organisasi seperti material, metode, uang, mesin, pasar;
╫ Kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku manajerial yang
berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh besar terhadap hasil
pencapaian terbaik;
2) Manajemen personalia, seperti manajemen sumber daya manusia, menyadari bahwa manajer lini
bertanggung jawab mengelola manusia, fungsi personalia menyajikan saran yang diperlukan dan layanan
pendukung sehingga memungkinkan pimpinan menjalankan tanggung jawabnya;
3) Nilai manajemen personalia dan minimal versi “lunak” dari manajemen sumber daya manusia mirip,
keduanya menghargai individu, menyeimbangkan kebutuhan organisasi dan individu, serta
mengembangkan manusia untuk mencapai kompetensi maksimal mereka, di mana hal tersebut dilakukan
untuk kepuasan kedua pihak dan untuk memfasilitasi pencapaian sasaran organisasi;
4) Manajemen personalia dan manajemen sumber daya manusia menyadari bahwa salah satu proses,
keduanya yang paling berharga adalah mencocokkan orang dengan kebutuhan organisasi yang selalu
berubah menempatkan dan mengembangkan orang yang tepat dalam dan pada jabatan tepat.
5) Dengan tingkatan sama, teknik seperti seleksi, penilaian, pelatihan, pengembangan manajemen dan
manajemen imbalan digunakan dalam manajemen sumber daya manusia dan manajemen personalia;
6) Manajemen personalia seperti versi “lunak” dari manajemen sumber daya manusia, menekankan
pentingnya proses komunikasi dan partisipasi dalam sistem hubungan karyawan.
3. Tujuan, Manfaat Dan Peran Manajemen
Sumber Daya Manusia
Manajemen sumber daya manusia bermaksud memperbaiki kontribusi produktif orang-orang
terhadap organisasi dengan cara yang bertanggung jawab secara srategis, etis dan sosial. Tujuan
dari manajemen sumber daya manusia secara umum adalah untuk memastikan bahwa organisasi
mampu mencapai keberhasilan melalui kerja sama dan kontribusi aktif dari manusia.
Sedangkan secara khusus menurut Sedarmayanti (2007), manajemen sumber daya manusia
bertujuan:
Memungkinkan organisasi mendapatkan dan mempertahankan karyawan cakap, dapat dipercaya dan
memiliki motivasi tinggi seperti yang diperlukan organisasi;
Meningkatkan dan memperbaiki kapasitas yang melekat pada manusia, kontribusi, kemampuan dan
kecakapan mereka;
Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi prosedur perekrutan dan seleksi yang
teliti, sistem kompensasi dan insentif yang tergantung pada kinerja, pengembangan manajemen serta
aktivitas pelatihan yang terkait kebutuhan bisnis;
Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang menyadari bawah karyawan adalah
pihak terkait dalam organisasi bernilai dan membantu mengembangkan iklim kerja sama dan kepercayaan
Menciptakan iklim, dimana hubungan produktif dan harmonis dapat
dipertahankan melalui asosiasi antara manajemen dengan karyawan;
Selain mempunyai peran significant, menurut Robert Mathis dan John Jakson
(2001) Manajemen Sumber Daya Manusia juga memiliki Peran yang sangat Strategis.
Peran administrasi sumber daya manusia banyak ditekankan pada memproses dan
menyimpan catatan, menyimpan arsip tenaga kerja dan bank data terkait. Jika seperti
ini, maka staf sumber daya manusia hanya dilihat sebagai klerikal dan kontributor
administrasi tingkat rendah pada organisasi. Aktivitas operasional sifatnya taktis
sedangkan peran strategis sumber daya manusia menekankan bahwa orang-orang di
organisasi adalah sumber daya terpenting dan investasi organisasi. Agar sumber daya
manusia dapat memainkan peran strategis, maka harus fokus pada masalah dan
implikasi sumber daya manusia jangka panjang. (Sumual, 2017: 10).
4. Tantangan Manajemen Sumber Daya Manusia
Di era globalisasi dan perdagangan bebas, perkembangan teknologi dan
informasi merupakan tantangan lingkungan manajemen sumber daya manusia.
Penelitian Hudson Institute dalam bukunya berjudul ”Workforce 2020”, telah
menitikberatkan masalah penting menyangkut tenaga kerja.
Berikut ini berbagai tantangan yang dihadapi oleh manajemen sumber daya
manusia sebagaimana dikemukakan oleh Tinneke Evie Meggy Sumual dalam
bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia ( 2017: 10-13 ) sebagai berikut:
1.Perubahan perekonomian dan perkembangan teknologi
Perubahan strategi ekonomi negara akan berpengaruh pada perubahan pola
ketenagakerjaan dan jenis pekerjaan. Di Negara Amerika Serikat, perubahan menonjol
terjadi pada pergeseran bidang manufaktur dan pertanian menjadi bidang industri
jenis pelayanan telekomunikasi. Perubahan ini mengartikan bahwa ada organisasi yang
harus mengurangi jumlah tenaga kerjanya, ada yang harus menarik dan
mempertahankan tenaga kerja yang memiliki kemampuan yang semula tidak
diperlukan pada pekerjaan sebelumnya.
2.Ketersediaan dan kualitas tenaga kerja
a. Tenaga kerja kualitas rendah
Pada masa mendatang akan banyak industri yang membutuhkan tenaga kerja lebih terdidik. Jumlah
pekerjaan yang menuntut tenaga kerja dengan pengetahuan lebih tinggi akan bertumbuh lebih cepat
dari pekerjaan lainnya. Singkatnya muncul kesenjangan pertumbuhan antara pengetahuan dan
keahlian yang dituntut dengan pengetahuan dan keahlian dimiliki tenaga kerja dan calon tenaga kerja.
b. Pertumbuhan pada ketersediaan tenaga kerja kontingen
Saat ini pekerja kontingen (pekerja sementara, kontraktor independen, tenaga kerja yang disewa dan
part-timer) sangat banyak sehingga perusahaan yang mempunyai sejumlah tenaga kerja dengan
keterampilan yang kurang memadai akan mengembangkan dan menyewa tenaga kerja kontingen.
3.Kependudukan
Faktor kependudukan merupakan tantangan dari manajemen sumber daya manusia misalnya
perbedaan etnis/ras, tenaga kerja yang menua dan keseimbangan kerja dan keluarga.
4.Restrukturisasi organisasi
Dapat dilakukan dalam bentuk merjer dan akuisisi. Sebagai bagian dari perubahan yang ditunjukkan
oleh suatu organisasi, beberapa organisasi telah melakukan ”right sized” dengan organisasi lain
dengan melakukan hal-hal seperti menghilangkan lapisan tingkat manajer, menutup fasilitas, merjer
dengan organisasi lain dan mengganti para tenaga kerja.