Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

PENGANTAR ILMU
PETERNAKAN DAN PERIKANAN

NAMA : Teresita Huma


STAMUK : O12123316
KELAS :A
DOSEN : Prof. Dr. Ir Andi lagaligo Amar, M.Sc

Program Studi Peternakan


Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan dan Perikanan
Universitan Tadulako
2023
Soal

1. Jelaskan pemahaman anda mengapa pengolahan/industri hasil ternak penting


dilakukan (gunakan referensi/sumber rujukan)!

2. Cari minimal 5 macam hasil olahan/indusri hasil ternak, disertai


penjelasan/informasi masing-masing, (gunakan referensi/sumber rujukan)!

3. Berikan minmal 3 contoh pemanfaatan limbah ternak melalui pengolahan,


(gunakan referensi/sumber rujukan)!

Jawaban

1. Pengolahan hasil ternak adalah suatu kegiatan mengubah bahan hasil peternakan
menjadi beraneka ragam bentuk/diversifikasi olahan dan macamnya dengan tujuan
untuk memperpanjang masa simpan, meningkatkan daya tahan, meningkatkan
kualitas, nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Pengelolaan yang baik
dapat menurunkan timbulnya penyakit, dan dengan pengelolaan ini diharapkan
limbah yang dihasilkannya pun dapat ditekan dampaknya terhadap peternak, ternak,
maupun lingkungan (Sihombing,2000).

2. - Susu Sapi
Susu sapi selalu dibutuhkan dalam kehidupan masyaraka, baik susu sapi murni
maupun susu sapi yang diolah kembali. Susu sapi ini merupakan salah satu hasil
peternakan yang sangat menjanjikan bagi para peternak sapi.
- Telur ayam
Hal yang dimanfaatkan dari ayam tidak hanya dagingnya saja, tetapi telurnya pun
juga mampu diperjualbelikan dalam harga yang cukup bersaing. Terlebih, telur ayam
merupakan salah satu lauk yang sangat disukai di Indonesia, sehingga permintaannya
pun cukup banyak.
- Kulit Sapi
Kulit sapi selalu menjadi produk yang begitu mahal dan berkelas bila sudah
dimasukkan ke dalam industri pengolahan kulit sapi menjadi aneka kerajinan seperti
tas dan sepatu.
- Bulu ayam
Bulu ayam kerap digunakan sebagai bahan baku pembuatan suatu benda, salah
satunya adalah kemoceng.
- Aneka daging
Mulai dari daging ayam, kambing, hingga sapi pun menjadi salah satu hasil utama
pengolahan ternak

3.- Pemanfaatan feses sapi pedaging sebagai pupuk organik dapat meningkatkan
kesuburan tanah dan menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman, pupuk
menjadi kebutuhan utama para petani untuk mengelola tanaman seperti padi, jagung,
kacang dan tanaman lain. Masyarakat perkotaan yang memanfaatkan pekarangan di
sekitar rumahnya juga cenderung memilih pupuk berlabel organik sebagai penyubur
tanamannya karena dinilai lebih sustainable dan tidak mencemari lingkungan.
penggunaan feses sapi sebagai pupuk alami dengan pengolahan yang sederhana
menjadi pupuk kandang memiliki nilai jual yang tinggi serta kualitas yang baik
(Sukamta et al. 2017).
- Selain pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk baik dalam fase padat maupun
cair. Limbah juga dapat diolah menjadi biogas yang sangat berguna bagi kebutuhan
sehari hari. Adityawarman et al. (2015) menyatakan bahwa limbah kotoran ternak
memiliki potensi sebagai bahan bakar alternatif karena mampu menghasilkan gas
melalui proses fermentasi.
- Cara berikutnya adalah pemanfaatan limbah ternak tersebut sebagai pakan ikan.
Sujono dan Yani (2014) menyatakan bahwa limbah feses sapi sangat berpotensi
sebagai pakan yang memiliki kualitas baik, murah, bernilai ekonomis tinggi,
palatabilitas tinggi, dan dapat mengurangi pencemaran bagi lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Adityawarman AC, Salundik, Lucia C. 2015. Pengolahan limbah ternak sapi secara
sederhana di Desa Pattalassang Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan. Jurnal
Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 3(3): 171-177.

Sihombing, D.T.H. 2000. Teknik Pengelolaan Limbah Kegiatan/Usaha Peternakan.


Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Lembaga Penelitian Institut Pertanian
Bogor.

Sujono, Yani A. 2014. Produksi pakan ikan dengan memanfaatkan limbah biogas asal
kotoran ternak yang murah dan berkualitas. Jurnal Dedikasi. 11(1): 1-10.

Sukamta, Shomad MA, Wisnujati A. 2017. Pengelolaan limbah ternak sapi menjadi
pupuk organik komersial di Dusun Kalipucang, Bangunjiwo, Bantul,
Yogyakarta. Jurnal Berdikari. 5(1): 1-10.

Anda mungkin juga menyukai