CATUR
MITRA TARUMA
Disusun oleh :
MUHAMMAD ABDUSYAKUR 17021029
RADIKA PRASIAJI 17021035
RIDWAN BANU BUDIARTO 17021059
ABHIE FITRI ANGGONO 17021064
RAHMAT MUHARYADI 17021136
YOGYAKARTA 2019
BAB I
PNDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ternak sapi merupakan salah satu ternak besar, khususnya di Indonesia telah
lama diusahakan oleh petani. Peternakan di Indonesia sekarang ini sudah
berkembang, hal ini terbukti dengan banyaknya peternak-peternak rakyat.
Fenomena tersebut muncul karena masyarakat mulai sadar akan pentingnya
kebutuhan gizi hewani yang cukup. Salah satu makanan yang mengandung gizi
adalah daging.
Usaha penggemukan sapi potong merupakan salah satu usaha yang sudah
berkembang secara pesat dan telah menyebar di wilayah Indonesia. Keberhasilan
usaha penggemukan sapi potong, maka yang harus diperhatikan adalah
manajemen pemeliharaan yang terarah dan pengelolah yang professional. Usaha
penggemukan sapi potong sangat berkembang karena masyarakat sadar akan
kebutuhan hewani, sehingga permintaan akan daging terus meningkat.
Usaha penggemukan sapi potong tidak hanya diusahakan oleh industri-industri
besar tetapi juga diusahakan oleh peternak meskipun dalam hal manajemen
pemeliharannya peternak masih relative sederhana. Usaha penggemukan sapi
potong berkembang sangat pesat karena sapi potong sebagai ternak yang
mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi.
Ternak sapi, khususnya sapi potong, merupakan salah satu sumber daya
penghasil daging yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan penting, artinya
didalam kehidupan masyarakat seekor atau kelompok ternak sapi bisa
menghasilkan berbagai macam kebutuhan, terutama sebagai bahan makanan
berupa daging, disamping hasil ikutan lainnya seperti pupuk kandang, kulit, dan
tulang.
Usaha penggemukan sapi potong harus diperhatikan yang meliputi:
perkandangan, pembibitan, pakan dan pemberiannya, pengendalian penyakit,
recording, pemanenan hasil atau pemasaran, penanganan limbah dan manajerial.
Magang diprogramkan agar mahasiswa dapat secara langsung turun dilapangan
untuk membandingkan teori dan keadaan sebenarnya.
B. Rumusan Masalah
Pengalaman praktek sangat dibutuhkan guna mendukung pemahaman
teoritis, khususnya pada manajemen perkandangan, manajemen pakan,
manajemen bakalan, manajemen kesehatan dan manajemen pemeliharaansapi
potong di PT.CATUR MITRA TARUMA.
A. Sapi Potong
Setiap proses penggemukan sapi, pada akhirnya sapi akan menjadi penghasil
daging. Sapi-sapi yang dipekerjakan sebagai pembajak sawah atau ternak-ternak
perah yang tidak produktif lagi biasanya akan digemukan sebagai ternak potong.
Umumnya, mutu daging yang berasal dari sapi-sapi afkiran ini tidak terlalu
baik.Meskipun demikian ada beberapa jenis sapi yang memang khusus dipelihara
untuk digemukkan karena karakteristik yang dimilikinya, seperti tingkat
pertumbuhannya cepat dan kualitas daging cukup baik.Sapi-sapi inilah yang
umumnya dijadikan sebagai sapi bakalan, yang dipelihara secara intensif selama
beberapa bulan sehingga diperoleh pertambahan berat badan yang ideal untuk
dipotong (Abidin, 2002).
Produksi daging tidak hanya didasarkan pada jumlah permintaan, tetapi juga
melihat dari pengaruh harga, ketersediaan pakan hewan, dan juga keterkaitan
antara daging sapi dan produksi susu. Kebutuhan daging sapi di Indonesia saat ini
dipenuhi dari tiga sumber, yaitu peternakan rakyat (ternak lokal), industri
peternakan rakyat (hasil penggemukan sapi ex-import), dan import daging dari
luar negeri. Setiap tahun, Indonesia membutuhkan tambahan pasokan daging
impor yang berasal dari 450.000 ekor sapi. Indonesia saat ini masih mengalami
kekurangan pasokan sapi karena pertambahan populasi tidak seimbang dengan
kebutuhan nasional ( Soeprapto and Abidin,2066)
1. Melindungi sapi potong dari peribahan cuaca atau iklim yang ekstrim,
seperti panas, hujan, dan angin.
2. Mencegah dan melindungi sapi dari penyakit.
3. Menjaga keamanan ternak dari pencurian.
4. Memudahkan pengelolaan ternak dalam proses produksi, seperti
pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran atau limbah, dan
perkawinan.
5. Meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga kerja (Rukmana, 2015).
F. Pengendalian Penyakit
Penyakit merupakan hal yang sangat merugikan dalam usaha ternak sapi
potong, oleh karena itu usaha pencegahan dan pengendalian penyakit sangat
diperlukan agar sapi yang dipelihara tetap sehat.
Dalam peternakan sapi potong ada berbagai macam jenis penyakit, baik itu
yang disebabkan manajemen yang kurang baik, bakteri, virus, parasit dan agen
penyebab penyakit yang lain.
Berikut ini adalah berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mencegah
penyakit pada sapi :
Vaksinasi dilakukan oleh Dinas Peternakan setempat, jika ada wabah penyakit
yang berbahaya, misalnya penyakit mulut dan kuku (PMK), brucellosis (kluron
menural), surra, septicemia epizootical/SE 9 (ngorok), antraks (radang limpa) dan
tuberkulosis (TBC). Untuk sapi-sapi impor, sebelum masuk ke indonesia biasanya
sudah dilakukan vaksinasi terlebih dahulu, baik oleh negara asal ternak maupun
petugas karantina ternak pelabuhan
G. Pakan
Produktivitas ternak sapi potong sangat peka atau sensitif terhadap perubahan
pemberianpakan, oleh karena itu pakan yang diberikan harus sesuai dengan
ketersediaan, kesinambungan mutu maupun jumlahnya. Disamping itu perlu
diketahui bahwa biaya pakan dalam usaha penggemuka memberikan konstribusi
yang cukup besar. Oleh karena itu dalam usaha penggemukan, peternak harus
dapat memberikan pakan yang murah namun bermanfaat bagi peningkatan
produksi daging (Siregar, 2003).
B. Metode
Metode yang digunakan pada kegiatan Magang Kerja Perusahaan adalah :
1. Melakukan pengukuran kandang, saanitasi kandang dan pengolahan
limbah serta menghitung kapasitas kandang
2. Melakukan pemilihan bakalan, identifikasi bakalan, penanganan bakalan
dan pencatatan jumlah bakalan masuk
3. Melakukan pemilihan bahan pakan untuk pembuatan ransum
4. Melakukan penyusunan ransum
5. Melakukan penimbangan jumlah pakan yang akan diberikan
6. Menghitungan FCR, ADG, dan feed per gain
7. Melakukan kontrol lalu lintas, sanitasi kandang, kontrol hama dan
pengobatan ternak sakit.
8. Melakukan wawancara yaitu dilakukan dengan mewawancarai petugas
sehingga diharapkan dapat memberikan pengetahuan tentang ruang
lingkup Magang Kerja Perusahaan.
Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sugeng, Y. B. 2002. Sapi Potong. Penebar Swadaya. Jakarta