Anda di halaman 1dari 4

KUALITAS BAHAN PAKAN

PENTINGNYA MENGETAHUI KUALITAS BAHAN PAKAN

Seharusnya harga bahan pakan atau pakan komersial tergantung atau


berdasarkan:
Ketersediaan nutrien atau tinggi / rendahnya kualitas dan kuantitas dari nutrient
yang terkandung.

NYATANYA tidak jarang para penjual bahan pakan / pakan komersial berusaha
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, dengan cara MEMALSU /
MENGGANTI bahan pakan / pakan komersial dengan bahan lain yang mempunyai
nilai rupiah & nilai nutritive yang lebih rendah, untuk satuan bobot yang sama dengan
bahan pakan murninya.

Kejadian ini jelas akan MERUGIKAN peternak/ pembeli sbg pengguna,


MAKA HARUS DIHINDARI. Oleh karena itu Pengenalan dan Pegujian Kualitas
Bahan Pakan / Pakan komersial / Pelengkap pakan / Penyubal adalah sangat penting.

Demi keberhasilan peternakan perlu kerjasama yang baik antara :


1. Ahli Makanan Ternak, dia bertanggung jawab menyusun formula pakan yang
paling efisien (Least Cost Combination)
2. Pengolah / Pembuat Pakan, dia berperanan membuat pakan dengan semestinya
sesuai dengan formula yang dibuat ahli makanan.
3. Penjual Pakan, dia harus menjual pakan dalam keadaan murni atau tidak
disubal / dipalsu (atau sudah tidak baik).
4. Peternak / Pengguna pakan, tugasnya memberikan pakan dengan baik sesuai
dengan masing-masing kondisi ternaknya sehingga semua nutrient yang
dibutuhkan dapat terpenuhi.

PADA GILIRANNYA PAKAN YANG BERKUALITAS BAIK AKAN


MENINGKATKAN KINERJA / PRODUKSI TERNAK (Manusia dapat berbohong /
dibohongi tetapi ternak tidak dapat bohong / dibohongi, jika ia diberi pakan sesuai
kebutuhannya maka dia akan menampilkan kinerja yang sesuai dengan pakan yang
dikonsumsinya).

PENGUJIAN KUALITAS PAKAN secara :


1. Fisik
a. Kualitatif, menggunakan :
1. indra tanpa alat Bantu
2. indra dengan alat Bantu
b. Pengujian Fisik Kuantitatif
1. Faktor bahan pemalsu
2. Teknik pemisahan
2. Kemik
a. Kualitatif
1. Uji noda mineral
2. Uji cepat mineral, vitamin dan beberapa macam bahan.
b. Kuantitatif
1. Analisis proksimat
2. Analisis Serat
3.Kombinasi Fisik dan Kemik
4. Biologic
a. Uji Energi (GE, DE, ME, NE, Nutrien Tercerna total, Rasio nutritive)
b. Uji Protein (PK, Protein tercerna, Nilai biologic, Nilai protein neto,
keseimbangan nitrogen, Nilai pengganti protein, Skor kimiawi, index
asam amino esensial)
c. Penampilan Ternak (FI, ADG, FCR, IOFCC, dll)

Ad 1 ) FISIK

a. Fisik Kualitatif

Menggunakan indra tanpa alat Bantu:


-Akan di ketahui ada/tidak nya bahan pemalsu.
1. indra lihat , untuk ukuran partikel < 20 mesh
-warna,kecemerlangan
- bentuk, ukuran partikel
- macam & ada tidak nya bahan pemalsu
2. indra cium
- sedap, segar, manis
- apek, kecut, tengik, busuk DLL
3. indra cicip
- asin, manis, pahit, asam
- tengik, apek DLL
4. indra raba : dgn jari, gigi, ujung jarum tumpul.
- keras, rapuh, kenyal, lunak, lemas&lekat.
- tingkat kekeringan
5. indra dengar
- di pukul / di jatuhkan pd benda keras
- kedengaran suara yg menunjukan tingkat kekeringan bhn pakan tsb

Menggunakan indra dgn alat Bantu:


- di gunakan jika dgn mata tanpa alat Bantu ,- menemui hambatan
(missal untk benda yg buruk, partikel, >20 mesh)
dg alat: a. kaca pembesar
b. stereo mikroskop, slide =100 segi 4
untuk latihan:
- sediakan : a. kaca pembesar / stereo mikroskop
b. bahan pakan standar
c. bahan pakan pemalsu
bahan pakan standar :
a. sumber energi- jagung giling.
b. sumber protein- tepung ikan.
c. sumber mineral- tepung tulang

-pemalsu :
a. ada nutrien : ( sekam , tongkol ,urea )
b. tak ada nutrient (tahi gergaji, arang, pasir halus).

Cara : Latihan uji fisik yang tekun dan rajin, maka akan dengan mudah dan cepat
dapat mengetahui / mengenal : masing-masing bahan pakan standar & subalan.
Dengan demikian bila berhadapan dengan bahan yang berasal dari pasar maka akan
mudah dan cepat mengetahui secara kualitatif apakah bahan tersebut MURNI atau
mengandung pemalsu ataukah ada kerusakan.

PENGUJIAN FISIK KUANTITATIF


Tujuan :
1. Mengetahui ada / tidaknya pemalsuan
2. Mengetahui seberapa banyak bahan pemalsu.

Metode :
1. Faktor Bahan Pemalsu : missal factor sekam
(hal 12-16)
2. Teknik pemisahan
Berdasarkan :
a. ukuran partikel (hal 16-18) dan
b. bobot partikel (hal 18-21). pemisahan apung

PENGUJIAN KEMIK (Kualitatif dan kuantitatif)


1. Kualitatif
Tujuan : mengetahui ada tidaknya nutrient (organic dan an-organik) dalam suatu
bahan.
Contoh : a. Adanya nutrient organic
missal : - protein dengan uji biuret,
- pati dengan uji iod.
b. adanya mineral (senyawa an-organik) , biasanya dalam bentuk
tepung / partikel halus oleh karena itu perlu pemisahan dengan :
pengayakan dan kemudian pemisahan apung (gunakan pelarut
organic).
Selanjutnya endapannya untuk :
- uji noda mineral (hal 23-26)
- uji cepat (garam, urea, darah, vit & aditif pakan, ( hal 27-41)

2. Kemik Kuantitatif
a. Analisis proksimat : hasilkan 6 fraksi
(air, SK, PK, LK, abu, ETN)
b. Analisis serat : isi sel (NDS) dan dinding sel (NDF)
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan sebelum mengerjakan pengujian secara
kemik adalah mendapatkan dan mempersiapkan cuplikan secara benar yaitu :
1). Pengambilan cuplikan dari beberapa sudut kemasan bahan yang akan
dianalisis.
2). Pencampuran dan penggilingan cuplikan tersebut harus homogen dan halus.
3). Penempatan cuplikan yang sudah digiling halus pada tempat khusus, kemudian
disimpan di dalam refrigerator selama cuplikan belum akan dianalisis.
Disamping langkah-langkah tersebut di atas perlu diperhatikan pula bahwa kadar
fraksi dari bahan pada pengujian kemik kuantitatif dapat dinyatakan dalam
beberapa macam satuan yaitu : per seratus (%) dan part per million (ppm),
dll
Selain dinyatakan dengan satuan tersebut di atas masih harus diikuti dengan
kondisi ataupun keadaan bahan pada saat itu, yaitu :
a. keadaan segar (as fresh, as wet atau as fed basis). Pakan sering
diberikan dalam keadaan segar atau dalam keadaan seperti saat
dipotong atau pada saat dipanen, sehingga kadar fraksinya sangat
bervariasi sebab kadar bahan keringnya juga sangat bervariasi berkisar
5-80%.
b. Keadaan kering udara (as air dry basis)
Kadang pakan juga diberikan dalam keadaan kering udara dengan cara
dikeringkan dibawah sinar matahari ataupun dioven pada suhu 60C.
Kadar BK ini dapat mencapai 90%.
c. Keadaan kering oven (as oven dry basis)
Kadar fraksi dari bahan kering oven adalah betul-betul kadar
berdasarkan bahan bebas air / cairan atau kadar berdasarkan 100%
bahan kering. Untuk mendapatkan 100% BK dapat dilakukan dengan
pengeringan oven pada suhu 105-110C selama beberapa waktu
sehingga cairannya menguap.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :


Nutrient/ fraksi segar Kering udara Kering oven
air 20-95% 10% 0%
Bahan kering 5-80% 90% 100%

PENGUJIAN PAKAN KOMBINASI FISIK DAN KEMIK


Contoh : TDT (Tepung Daging Tulang) yang baik sebagai sumber : protein dan
mineral (Ca + P)  hal ini dapat dipalsukan dengan tepung sisa pemotongan
unggas (SPU)
Maka perlu pengkajian
secara : Fisik (dengan mikroskop)dan
Kemik (dengan analisis kimia) 
hal 73-75

PENGUJIAN PAKAN SECARA BIOLOGIK


1. Uji energi (hal 76-91)
2. Uji protein (hal 92-102)
3. Uji kinerja (81-84)

TUGAS, TOLONG ANDA FOTO KOPI


BUKU KONTROL KUALITAS PAKAN, SEBAGAI REFERENSI BAIK UNTUK
KULIAH MAUPUN PRAKTIKUM
PENGARANG : DRS. MUHAMMAD KAMAL, M.SC.

DAPAT DIPEROLEH DI PERPUSTAKAAN FAPET UGM

Anda mungkin juga menyukai