Bab I Pendahuluan 1-1

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan jumlah penduduk yang selalu meningkat dari tahun ke
tahun terus diimbangi dengan kesadaran akan arti penting peningkatan gizi
dalam kehidupan. Hal ini berimplikasi pada pola konsumsi makanan yang
juga akan terus meningkat. Disamping tujuan utama penggunaan makanan
sebagai pemberi zat gizi bagi tubuh yang berguna untuk mempertahankan
hidup, manusia juga menggunakannya untuk nilai-nilai sosial, karena
penggunaan makanan telah melembaga sebagai alat untuk berhubungan
dengan orang lain. Oleh karena itu, makanan dalam lingkungan masyarakat
menyangkut gizi dan aspek sosial. Secara ekonomi, pengembangan
pengusahaan ternak ayam petelur di Indonesia memiliki prospek bisnis
menguntungkan, karena permintaan selalu bertambah. Hal tersebut dapat
berlangsung bila kondisi perekonomian berjalan normal. Lain halnya bila
secara makro terjadi perubahan-perubahan secara ekonomi yang membuat
berubahnya pasar yang pada gilirannya akan mempengaruhi permodalan,
produksi dan pemasaran hasil ternak.
Dalam skala lokal, konsumsi protein hewani dari tahun ke tahun
mengalami peningkatan, setelah pada tahun 1998 mengalami penurunan yang
tajam akibat dari krisis moneter. Besarnya peluang pasar ayam petelur ini
merupakan kesempatan yang sangat potensial untuk mengembangkan
peternakan ayam petelur. Bagi seorang peternak kesalahan pemeliharaan ayam
akan menghasilkan pertumbuhan ayam yang buruk sehingga mengakibatkan
hasil produksi menurun.
Ayam petelur dijadikan pilihan dalam beternak karena dirasa ayam
tersebut mampu untuk menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup dengan
waktu yang cepat. Telur pertama dihasilkan pada saat berumur 6 bulan dan
akan terus menghasilkan telur sampai umurnya mencapai 2 tahun. Dengan
total produksi telurnya antara 250 sampai 280 butir per tahun. Teknik

1|Laporan Prakarya
manajemen pemeliharaan ayam ras petelur yang sesuai sangat diperlukan
untuk mencapai hasil produksi yang optimal.
Dalam beternak dan mendapatkan hasil yang sesuai, kita perlu
memperhatikan manajemen dalam pemeliharaan yaitu mulai dari pakan,
kandang, penyakit serta pengobatannya, sifat genetikanya, asal usulnya ternak,
vaksinasi dan sebagainya. Pemeliharaan ayam petelur membutuhkan
penanganan khusus dan sangat penting untuk diperhatikan. Kunci utama untuk
mencapai produksi yang optimal yaitu manajemen yang baik, yaitu persiapan
awal, terutama pada fase persiapan kandang, fase starter, grower dan layer
serta didukung dengan manajemen sistem recording baik.

B. Rumusan Masalah
1. Seperti apa profil perusahaan yang di wawancara?
2. Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk
menjalankan peternakan?
3. Bagaimana teknik budidaya ayam petelur?
4. Berapa besar biaya yang dibutuhkan dalam proses budidaya maupun
modal awal yang dibutuhkan oleh perusahaan?
5. Berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam sekali penjualan?
6. Bagaimana teknik yang dilakukan oleh perusahaan untuk memasarkan
hasil produksi?
C. Manfaat dan Tujuan
1. Memenuhi nilai keterampilan mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan
mengenai peternakan ayam petelur.
2. Mengetahui profil perusaan yang diwawancara.
3. Mengetahui sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh perusahaan.
4. Mengetahui teknik dalam budidaya ayam petelur.
5. Mengetahui biaya budidaya dan modal yang diperlukan untuk
membudidayakan ayam petelur.
6. Mengetahui keuntungan yang didapatkan dari hasil budaya ayam petelur
dalam sekali penjualan.

2|Laporan Prakarya
7. Mengetahui teknik yang digunakan untuk memasarkan telur ayam.

3|Laporan Prakarya
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

A. Perusahaan Peternakan
1. Nama Peternakan : Peternakan Telur Pak Iwan
2. Nama Pemilik : Pak Iwan
3. Lokasi Usaha : Jl.Sadanyana, sukaherang,
Kec.Singaparna,
Jawa Barat 46413
4. Tahun Berdiri : 2018
5. Latar Belakang Usaha :
Melihat Keinginan konsumen/ masyarakat disekitar pak iwan yang
menjadikan telur ayam sebagai salah satu makanan pokok yang
mudah dicari serta mudahnya mendapatkan ilmu atau informasi
mengenai budidaya ayam petelur dikarenakan terdapat sebuah
organisasiyang menghimpun para peternak dan calon peternak di
daerah sekitar.
6. Sistem Usaha : Sistem Kemitraan (bekerja sama
dengan organisasi penghimpun)
B. Organisasi penghimpun
1. Nama Organisasi : KPP. Galunggung Rahayu (GEC)
2. Lokasi Organisasi : Jl. Raya Cigalontang Km.0,7
No.35B RT.01/01 Desa. Singasari,
Singaparna, Tasikmalaya 46412
3. Tahun Berdiri : 2013
4. Latar Belakang Organisasi :
Ingin meningkatkan penghasilan para peternak ayam petelur dengan
konsep yang terbarukan dengan merubah konsep tradisional menuju
konsep yang semi-modern yang menyesuaikan dengan
perkembangan jaman (modernisasi) salah satunya dapat dilihat

4|Laporan Prakarya
dengan penggunaan kandangyang lebih modern dengan tidak lagi
menggunakan kayu karena akan menghasilkan amoniak yang kurang
baik untuk kesehatan ayam itu sendiri.
5. Jumlah Peternak : 40-50 Peternak
6. Sistem Usaha : Sistem Kemitraan

5|Laporan Prakarya
BAB III
SISTEM PRODUKSI USAHA
A. Unggas Petelur
Unggas adalah jenis hewan yang termasuk ke dalam kelompok
burung-burungan. Ciri-ciri ungags adalah bersayap, berbulu, berkaki dan
memiliki paruh. Berdasarkan produk yang dihasilkan, ungags
diklasifikasikan menjadi ungags petelur dan ungags pedaging. Unggas
petelur adalah unggas yang dipelihara untuk menghasilkan telur. Salah
satu ungags petelur yaitu Ayam.
Ayam adalah unggas petelur yang umum dibudidayakan karena
permintaan dan kebutuhan masyarakat terhadap telur ayam yang tinggi.
Bedasarkan budidayanya ayam dikelompokkan sebagai berikut:
1. Ayam pedaging
Ayam pedaging memiliki tubuh berukuran besar sehingga
mengandung banyak daging, pertumbuhan cepat, bergerak lamban dan
tenang, serta sebagian memiliki cakar dan kaki berbulu.
2. Ayam Petelur
Ayam petelur berbadan ramping dan ringan serta mencapai dewasa
lebih cepat. Ayam petelur terdiri atas dua jenis, yaitu ayam petelur
ringan dan ayam petelur medium.
a. Ayam petelur ringan (ayam petelur putih) memiliki ciri-ciri:
mempunyai badan yang ramping dan kecil, bulu berwarna putih,
berjengger merah. Ayam petelur putih mampu bertelur sampai 260
butir setiap tahun.
b. Ayam petelur medium ditandai dengan bobot tubuh yang lebih
besar dibandingkan dengan ayam petelur putih sehingga dapat
menghasilkan daging cukup banyak. Ayam petelur medium
memiliki telur berwarna coklat. Telur yang dihasilkan ayam petelur
medium lebih besar daripada telur yang dihasilkan oleh petelur
putih, namun jumlah telur coklat yang dihasilkan lebih sedikit.
3. Ayam Dwiguna

6|Laporan Prakarya
Ayam dwiguna adalah ayam yang dibudidayakan untuk
menghasilkan telur dan daging. Ayam ini memiliki badan berukuran
sedang, tetapi bergerak tidak lamban dan kemampuan bertelur cukup
baik.
4. Ayam Ornamental
Ayam ornamental adalah ayam yang digunakan untuk fungsi
keindahan baik pada suara maupun bulunya. Ayam ornamental
ditandai dengan bulu dan bentuk badan yang indah serta suara yang
merdu.
Berdasarkan hasil wawancara jenis ayam yang dimiliki oleh
peternak adalah ayam jenis ayam petelur medium yamg berjumlah 1.800
ekor.
B. Sarana dan Prasarana
1. Kandang
Iklim kandang yang cocok untuk beternak ayam petelur
meliputi   persyaratan temperatur berkisar antara 32,2–35 °C, kelembaban
berkisar antara 60–70%, penerangan dan atau pemanasan kandang sesuai
dengan aturan yang ada, tata letak kandang agar mendapat sinar matahari
pagi dan tidak melawan arah mata angin kencang serta sirkulasi udara
yang baik, jangan membuat kandang dengan permukaan lahan yang
berbukit karena menghalangi sirkulasi udara dan membahayakan aliran air
permukaan bila turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dengan sistem
terbuka agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dalam
kandang. Untuk kontruksi kandang tidak harus dengan bahan yang mahal,
yang penting kuat, bersih dan tahan lama.
Bentuk kandang yang digunakan berbentuk persegi dengan jenis
kandang semi-individual karena dalam satu kandang berisi 2 ekor ayam.
Yang terbuat dari baja ringan. Bentuk kandang ini disebut dengan kandang
sangkar yang dimodifikasi menjadi kandang battery.
Keuntungan dari kandang battery sebagai berikut.
a. Memudahkan mengambil dan mengumpulkan telur

7|Laporan Prakarya
b. Menghindarkan kerusakan telur oleh ungags
c. Memperoleh telur yang bersih dari kotoran ungags
d. Menghindari kanibalisme antarunggas
2. Peralatan Kandang
Perlengkapan kandang yang disediakan oleh peternak Pak Iwan
tersebut adalah tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat ransum,
tempat bertelur, dan sistem alat penerangan.
a. Tempat Pakan
Tempat pakan ayam petelur di peternakan menggunakan paralon
ukuran besar yang dibelah menjadi dua bagian dan disimpan di
sepertiga kandang memanjang sepanjang kandang untuk memudahkan
ayam untuk makan
b. Tempat Minum dan Obat perangsang
Untuk minum Ayam petelur melalui pipa kecil yang dialiri air dimana
air tersebut sudah dilartkan dengan eggs stimulan yang merangsang
ayam untuk bertelur dengan memutarkan keran baut kecil sehingga air
yang akan diminum oleh ayam petelur akan menetes/Keluar.
c. Tempat Air
Tempat air yang terdapat di peternakan berada di ujung peternakan di
dalam 2 bak yang berukuran besar yang kemudian dialirkan pada pipa
kecil yang menjadi tempat minum ayam setelash sebelumnya
dilarutkan eggs stimulant setiap kali pengisian air.
d. Ember
Ember digunakan untuk membersihkan kandang dan juga untuk
pemberian pakan.
e. Tempat Bertelur
Tempat bertelur ayam disamakan dengan kandang yaitu terbuat dari
baja ringan. Untuk penempatannya tempat bertelur ini menjadi alas
kandang untuk menanggulangi agar mudah pengambilan telur dari luar
sehingga telur tidak pecah dan terinjak-injak serta dimakan. Dasar

8|Laporan Prakarya
tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar
sarang setelah bertelur.
f. Sistem Alat Penerangan
Untuk system penerangan menggunakan lampu neon system pararel
dengan listrik yang bersumber dari KWh tersendiri,

3. Bibit
Bibit yang diperlukan dalam budidaya peternakan ini dibeli dari
penyedia bibit di Jakarta ketika usianya 13 minggu. Setelah berada di
kandang dibesarkan sampai berusia 19 minggu.
Bibit ayam yang digunakan disebut DOC (Day Old Chicken) atau
ayam umur sehari. Persyaratan bibit DOC sebagai berikut:
a. Anak ayam (DOC) berasal dari induk yang sehat.
b. Bulu tampak halus dan penuh serta baik pertumbuhannya.
c. Tidak terdapat kecacatan pada tubuhnya.
d. Anak ayam mempunyai nafsu makan yang baik.
e. Tidak ada letakan tinja di duburnya

4. Pakan
Pakan unggas terdiri atas campuran bahan makanan seperti jagung,
kedelai dan bahn lainnya sehingga memiliki komposisi nutrisi karbohidrat
(kalori), serat kasar, protein, lemak, kalsium, dan fosfor sehingga sesuai
sebagai pakan ayam.
Pakan yang diberikan kepada ayam petelur ini disebut dengan egmex
yaitu pakan yang di khususkan untuk ayam petelur karena sudah
mengandung komposisi nutrisi yang dibutuhkan oleh ayam petelur.
5. Obat-Obatan, Hormon Pertumbuhan dan Vitamin
a. Obat-obatan
Obat-obatan diberikan kepada unggas yang sakit. Obat-obatan
yang diberikan harus disesuaikan dengan penyakit yang diderita
oleh unggas.

9|Laporan Prakarya
1). Tetra
Tetra-Chlor adalah kapsul yang mengandung 2 antibiotik
berspektrum luas, vitamin B kompleks, vitamin C dan mineral.
Kombinasi antibiotik, vitamin, mineral tersebut akan mempercepat
proses penyembuhan penyakit-penyakit pada tubuh ayam seperti
penyakit ngorok, berak hijau, snot, dan berak kapur.

b. Vitamin
Vitamin berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan menjaga
kesehatan unggas.
1). Microgen
Microgen adalah formula nutrisi herbal probiotik, yang
memadukan teknologi kultur mikrobakteri terkini, dipadukan
dengan ekstrak mahkota dewa guna mengatasi masalah kolesterol
pada daging ayam, juga mengandung ekstrak jahe dan kunyit serta
berbagai mikroorganisme yang bermanfaat sehingga meningkatkan
pertambahan bobot daging dan menjaga imunitas ayam.

c. Hormon
Hormon pertumbuhan berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan
unggas.
1). Egg Stimulant
Egg stimulant adalah serbuk larut air berwarna coklat muda sedikit
orange dengan kandungan multivitamindan abiotic yang berfungsi
menstimulasi produksi telur.

6. Peralatan Panen
Peralatan yang digunakan untuk proses panen adalah egg stray/tempat
telur.
C. Teknik Budidaya
1. Penyediaan Sarana dan Prasana

10 | L a p o r a n P r a k a r y a
a. Penyediaan Kandang, Peralatan, Pemanas
Kandang ayam yang digunakan adalah baja ringan yang
setiap kandangnya berisi 2 ayam. Dan seluruh kandang yang
berada di peternakan tersebut adalah mulanya 900 kandang ayam
kemudian menjadi 800 kandang ayam yang dipakai sampai
sekarang. Untuk penghangatnya yaitu lampu neon yang berada di
atas kandang ayam. Setiap 1 kandang ayam disediakan tempat
minum melalui pipa kecil yang di aliri air yang telah dicampurkan
dengan egg stimulant (obat perangsang) sehingga ayam nanti
meminumnya dengan cara dipatuk.
b. Penyediaan bibit
Bibit ayam yang dipakai adalah ayam DOC yang berumur
13 minggu yang dibeli langsung dari Jakarta, kemudian dibesarkan
terlebih dahulu oleh pemiliknya sampai berumur 19 minggu karena
ayam petelur tersebut baru bisa bertelur pada umur 19 minggu.
Ayam petelur tersebut dapat bertelur sampai umur 2 tahun, setelah
berumur 2 tahun ayam tersebut masih bisa bertelur, namun telurnya
tidak sebagus pada masanya sehingga ayam petelur tersebut
dinamakan ayam kaling. Biasanya ayam yang sudah berumur 2
tahun tersebut dijual ke peternak ayam pedaging.
c. Penyediaan Pakan,Vitamin, Obat dan Hormon
Pakan yang diberikan pada ayam petelur adalah egg max.
Ada obat khusus untuk perangsang ayam agar bertelur yaitu egg
stimulant yang dicampur dengan air. Adapun obat yang disuntikan
untuk ayam atau vaksin ayam yang disuntikan oleh dokter hewan
biasanya diberikan vaksin setiap 3 bulan sekali..
Adapun Vitamin yang berikan kepad ayam yaitu Microgen
yang bermanfaat untuk meningkatkan immunitas ayam,
memaksimalkan kecernaan protein dan nutrient, mengurangi
tingkat mortalitas, menjadikan kotoran kering dan tidak berbu,

11 | L a p o r a n P r a k a r y a
memperpanjang masa produksi telur dan meningkatkan kualitas
telur.
Serta Obat-obatan yang biasa digunakan yaitu Tetra chlor
untuk mempercepat proses penyembuhan penyakit-penyakit pada
tubuh ayam seperti penyakit ngorok, berak hijau, snot, dan berak
kapur.
2. Pemeliharaan
a. Pemberian pakan
Setiap 800 ayam diberi pakan sebanyak 7 ember egg max.
untuk takaran pakan 2 ekor ayam petelur adalah 1 ons 20 gram
yang diberikan pada pagi hari pada pukul 05.00 pagi dan sore hari
pada pukul 13.00 , jika keseringan telat diberi makan akan
berpengaruh pada ayam petelur tersebut yaitu ayam petelur
tersebut akan stress dan akan mempengaruhi pada telur ayam.
Apabila ayam bertelur tidak pada waktunya maka telur tersebut
tidak akan nampak seperti telur pada umumnya yang keras tapi
malah lemas karena telur belum matang didalamnya.
b. Pemberian minum
Untuk minum ayam tersedia pipa yang sudah dirancang
yang dipakaikan dengan pentil, jadi ayam tinggal mematuk pentil
tersebut untuk minumnya.
c. Pengendalian Penyakit
Adapun vaksin ayam yang disuntikan oleh dokter hewan
biasanya diberikan vaksin setiap 3 bulan sekali sebagia
pengendalian penyakit pada ayam petelur.
d. Penanggulangan Penyakit
Terdapat beberapa penyakit yang biasa di derita oleh ayam
petelur diantaranya yaitu:
1. Ngorok
Faktor penyebab ayam ngorok selain adanya infeksi
bakteri juga dikarenakan terjadi pergantian kondisi

12 | L a p o r a n P r a k a r y a
lingkungan yang ekstream. Seperti pergantian musim,
stress, lingkungan kandang, nutrisi, perlakuan vaksin,
dan penyakit bersifat imonusepresif
(Imunosupresif berhubungan dengan penekanan kerja
sistem imun).
Ciri ciri serangan penyakit ayam ngorok diantaranya
adalah:
a) Dari hidung keluar leleran eksudat yang awalnya
jernih dan encer lambat laut berubah menjadi kuning
kental dan bernanah dengan bau yang khas.
b) Sekitar lubang hidung terdapat kerak eksudat
berwarna kuning.
c) Sinus membengkak sangat besar, akibatnya lipatan
sekitar mata membengkak dan mata menjadi tertutup.
d) Suara ngorok pada saat hewan kesulitan bernafas,
diare dan pertumbuhan lambat dan kerdil.
2. Berak hijau
Penyakit ini sering disebut dengan kolera, dan
disebabkan oleh bakteri pasteurella multocida. Pada
musim penghujan, situasi yang lembab akan membuat
bakteri ini berkembangbiak dengan sangat cepat.
Apalagi saat kondisi kandang kurang terjaga
kebersihannya akan membuat penyakit ini mudah
menyerang dan menular ke semua ayam
Ciri ciri serangan penyakit ayam ngorok diantaranya
adalah:
a) Keluar cairan dari hidung dan mulut
b) Jengger berwarna biru kehitaman
c) Nafsu makan berangsur angsur menurun

13 | L a p o r a n P r a k a r y a
d) Bisa terjadi pembengkakan pada sambungan lutut
sehingga ayam bisa sampai mengalami
kelumpuhan
e) Jika terjadi komplikasi dengan snot atau corisa
maka di bagian wajah ayam bisa membengkak

3. Snot
Penyakit snot adalah penyakit yang disebabkan oleh
bakteri Haemophillus gallinarum, penyakit snot
merupakan salah satu penyakit pernapasan yang bisa
menggangu pertumbuhan serta produktifitas.
Ciri ciri serangan penyakit ayam ngorok diantaranya
adalah:

a) Ayam mengangguk-angguk seperti mengantuk,


b) Ayam kesulitan untuk bernapas,
c) Terdengar suara seperti Ayam ngorok,
d) Keluar lendir dari hidung yang baunya
menyengat,
e) Muka ayam bengkak terutama pada bagian bawah
mata,
f) Ayam mengeluarkan cairan dari mata,
g) Nafsu makannya menurun drastis,
h) Dan pertumbuhan ayam menjadi terhambat.

4. Berak kapur
Pullorum atau berak kapur merupakan penyakit
yang sangat menular pada ayam sering dikenal dengan
nama berak putih atau berak kapur (Bacilary White
Diarrhea= BWD). Penyakit ini menimbulkan mortalitas
yang sangat tinggi pada anak ayam umur 1-10 hari.

14 | L a p o r a n P r a k a r y a
Ciri ciri serangan penyakit ayam ngorok diantaranya
adalah:
a) Feses atau kotoran akan berwarna putih, seperi
kapur pada umumnya.
b) Feses akan menempel di bagian dubur yang
akan berwarna keputihan.
c) Kloaka akan terkena kotoran hingga kering dan
lengket.
d) Jengger akan berwarna keungguan
e) Mata akan tertutup dan nafsu makan akan
berkurang atau menurun.
f) Kondisi ayam akan lemah dan memiliki gerakan
lambat.
g) Kedua sayap akan mengantung dan terlihat
kusam.
h) Mengalami lumpuh karena artritis

Untuk penanggulangannya bisa menggunakan satu obat


yang sama yaitu obat tetra yang diberikan 1 kali sehari dan 3 hari
berturut turut.
3. Panen
a. Teknik pemanenan
Dalam pengambilan dan pengumpulan telur yang sudah di
ambil di letakan di egg tray dan para pengambil telur harus
langsung memisahkan antara telur yang normal dan yang tidak
normal.
b. Waktu Pemanenan
Waktu pemanenan dilakukan pada pagi hari antar pukul
10.00-11.00 dan sore hari antara pukul 15.00-16.00.

15 | L a p o r a n P r a k a r y a
Untuk hasil tambahan yang dapat dinikmati dari hasil
budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yang telah tua
(afkir).
4. Pasca panen
a. Sanitasi
Setelah telur selesai di kumpulkan dan di sortir,selanjutnya
telur yang kotor karena terkena kotoran atau tinja ayam di
bersihkan. telur yang terkena kotoran di bersihkan dengan amplas
besi yang halus atau di rendam dengan cairan pembersih.
Lingkungan disekitar kandang juga dibersihkan sebagai
usaha dari pencegahan penyakit yang paling murah dan mudah.
b. Pemeliharaan kandang
Kandang dibersihkan secara teratur dan penempatan
kandang di atas kolam ikan agar kotoran ayam bisa langsung ke
kolam sehingga tidak menjadi bau. Serta perbaikan apabila ada
kandang yang rusak.
D. Keuangan
1. Pembiayaan
a. Modal Awal : Rp. 400.000.000
b. Biaya Produksi 1 Kali Produksi (1 tahun)
1) Bibit : 1.800 x 55.000 =
99.000.000
2) Pakan : ( 110 kg/1.800)/hari x 1
tahun = 14.454.000
3) Vitamin : 90.000,00 x 6 = 540.000
4) Obat : 10.000,00 x 4 = 40.000
5) Hormon : 123.500,00 x 6 = 741.000
6) Pegawai : 700.000,00 x 12 =
8.400.000
7) Listrik : 135.000,00 x 12 =
1.620.000

16 | L a p o r a n P r a k a r y a
8) Air : 5000,00 x 12 = 60.000
9) Peralatan lainnya : Rp. 144.699.000
c. Biaya Sewa Lahan : Rp. 2.000.000
d. Biaya Pemasaran : Rp. 1.000.000
2. Pendapatan
a. Jumlah telur : Kurang lebih 432.000 butir
telur / tahun.
b. Harga telur : Rp. 1000/ butir x 432.000 =
Rp.432.000,000
3. Laba
a. Persentase laba
80/100 x 1000 = Rp. 800.000
b. Penjualan
1.800 x 432.000 = Rp. 777.600.000
c. Keuntungan
777.600.000 – 272.554.000 = Rp. 505.046.000
E. Teknik Pemasaran
1. Teknik Pemasaran
Teknik pemasaran yang digunakan oleh peternak pak iwan untuk
menarik konsumen yang nantinya dapat menjadi pelanggan dapat
dengan :
a. Memberikan harga yang kompetitip
Menerapkan harga yang kompetitip adalah strategi yang
sangat ulung. Sekecil apapun selisih harga yang di patok
jika dibandingkan dengan jenis bibit lain maka konsumen
akan jauh lebih tertarik. Namun lakukan perhitungan yang
mateng supaya tidak merugi.
b. Memberikan Telur yang berkualitas
Kepuasaan konsumen akan membawanya kembali dating
berbelanja.
c. Menjual Telur Kepada Bandar

17 | L a p o r a n P r a k a r y a
2. Target Pasar

Target pasar yang digunakan oleh peternak pak iwan diantaranya:


a. Masyarakat Sekir
Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masyarakat yang
mengonsumsi ayam petelur.
b. Pasar Tradisional
Hal ini dilatarbelakangi oleh banyaknya orang yang
membeli ayam petelur dari pasar tradisional.

18 | L a p o r a n P r a k a r y a
BAV IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil laporan wawancara yang telah dilakukan
dapat disimpulkan bahwa untuk membangun sebuah peternakan
ayam petelur harus dimulai dengan modal yang cukup besar. Tetapi,
hal itu sesuai dengan keuntungan yang didapatkan. Serta
pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga ayam petelur tetap
sehat serta menghasilkan telur yang baik dan berkualitas bergantung
pada proses pemeliharaanya dan kebersihan kandang serta
lingkungannya.
Hal ini dapat dilihat dari perusaan peternakan ayam petelur
Pak Iwan yang bermitra dengan organisasi penghimpun untuk
sumber pakannya yang kemudian memulai perusaahaan dengan
modal sekitar 400.000.000. sampai pada akhirnya menghasilkan laba
yang cukup besar. Adapun Sarana dan prasarana yang dibutuhkan
dalam peternakan ayam petelur diantaranya yaitu kandang, peralatan
kandang, bibit, pakan, serta peralatan untuk memanen hingga
akhirnya memasarkan hasil produksi dengan menggunakan teknik
pemasaran berupa memberikan harga yang kompetitip, memberikan
telur yang berkualitas, serta menjual kepada Bandar telur seperti
perusahaan makanan.
B. Saran
1. Sebaiknya saat anda akan melakukan wawancara ke peternakan
unggas petelus, jangan lupa untuk membawa masker karena
keadaan di dalam kandang sangat bau.
2. Saat melakukan wawancara jangan lupa untuk merekam semua
pembicaraan narasumber ,apabila hanya mengandalkan dengan

19 | L a p o r a n P r a k a r y a
mencatat dikhawatirkan tidak jelas karena keadaan dalam kandang
sangat berisik dengan suara ayam
3. Setelah selesai melaksanakan wawancara,jangan lupa untuk
mencuci tangan

20 | L a p o r a n P r a k a r y a

Anda mungkin juga menyukai