Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei, 2008, Vol. XI. No. 2.

Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat yang Berasal


dari Limbah Pertanian dengan Amoniasi

Jul Andayani1

Intisari

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh amoniasi dengan urea terhadap
kecernaan in sacco bahan kering, bahan organik dan protein kasar pakan serat yang berasal dari
limbah pertanian. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 5 ulangan. Perlakuan yang dilakukan
adalah penggunaan beberapa jenis pakan serat bermutu rendah yang berasal dari limbah
pertanian yang ada di Propinsi Jambi, yaitu : A = Jerami Padi Amoniasi urea 6% dan inokulasi
digesta rumen 15%, B = Serat Sawit Amoniasi urea 6% dan inokulasi digesta rumen 15%, C =
Kulit Buah Jagung Amoniasi urea 6% dan inokulasi digesta rumen 15%, D = Pucuk Tebu
Amoniasi urea 6% dan inokulasi digesta rumen 15%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap degradasi bahan kering, bahan organik dan
protein kasar. Degradasi pada masing-masing bahan setelah diamoniasi terjadi peningkatan
dibandingkan dengan bahan yang tanpa amoniasi. Dapat disimpulkan bahwa amoniasi
dengan menggunakan urea dan penambahan digesta rumen dapat meningkatkan kualitas
pakan serat yang berasal dari limbah pertanian. Perbedaan bahan perlakuan yang digunakan
akan memberikan respon yang berbeda terhadap amoniasi sehingga memberikan pengaruh
yang berbeda terhadap degradasi zat-zat makanan.

Kata Kunci : Limbah Pertanian, Amoniasi, In Sacco, Degradasi

Evaluation of the In Sacco Digestibility of Feed From Agriculture By


Products Through Ammoniation Procedure

Abstract

The aim of this study was to evaluate the effect ammoniated feed from agriculture by products on the
in sacco dry matter, organic matter and crude protein digestibilities. This study was assigned into a
completely randomized design (CRD) with 4 treatments and 5 replications. The treatments were
different types of low quality fibre of agricultural by-products found in Jambi Province; A = ammoniated
rice straw with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, B = ammoniated palm oil fibre with
6% of urea and 15 % of inoculated rumen digesta, C = ammoniated corn peel with 6 % of urea and 15 %
of inoculated rumen digesta, D = ammoniated top cane with 6 % of urea and 15 % of inoculated rumen
digesta. Result of this study showed that the treatments were significantly affect (P<0,05) on the dry
matter, organic matter and crude protein degradations. Ammoniation significantly increased
degradation of feed compared with those without ammoniation. It is concluded that ammoniation with
urea and addition of rumen digesta increased fibre quality of agricultural by-products. Different of type
of ammoniated feed resulted in the difference respond on the nutrient degradation.

Key Words : Agricultural By-Products, Ammoniation, In Sacco, Degradation

1 Staf Pengajar Fakultas Peternakan Universitas Jambi, Jambi.

88 Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat Yang Berasal Dari Limbah Pertanian
Dengan Amoniasi
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei, 2008, Vol. XI. No. 2.

Pendahuluan kandungan protein kasar dan kecernaan


Penyediaan hijauan pakan untuk (Komar, 1984).
ternak ruminansia sampai saat ini masih Penggunaan urea pada proses
mengalami beberapa masalah, antara lain amoniasi merupakan perlakuan yang
fluktuasi jumlah produksinya sepanjang sederhana murah dan mudah diterapkan
tahun, dimana ketersediaan hijauan pada bagi para peternak di pedesaan,
musim kemarau lebih sedikit mengingat urea tersebut mudah didapat
dibandingkan dengan musim hujan dan tidak membutuhkan biaya yang
sehingga pada musim kemarau ternak banyak.
akan kekurangan pakan. Kendala di atas Pada amoniasi dibutuhkan enzim
dapat diatasi dengan pemanfaatan urease untuk membantu agar terbentuk-
hijauan pakan yang berasal dari limbah nya amonia dari larutan urea yang
pertanian dan perkebunan. berfungsi untuk merenggangkan ikatan
Di Indonesia khususnya di Propinsi lignosellulosa dan lignohemisellulosa.
Jambi banyak tersedia hijauan pakan Salah satu bahan yang dapat digunakan
yang berasal dari limbah pertanian sebagai penghasil enzim urease adalah isi
seperti jerami padi, serat sawit, kulit buah rumen ternak sapi yang dikeringkan.
jagung dan pucuk tebu. Namun Pemanfaatan isi rumen disamping
penggunaan pakan serat yang berasal berperan sebagai sumber enzim urease
dari limbah pertanian sebagai pakan juga dapat meningkatkan kecernaan serat
utama ternak ruminansia umumnya kasar dan meningkatkan partumbuhan
dibatasi dengan kualitasnya yang rendah. ternak.
Dilihat dari harga dan keter- Dari setiap pakan serat yang berasal
sediaannya, pakan yang berasal dari dari limbah pertanian akan memberikan
limbah pertanian mempunyai nilai respon yang berbeda terhadap amoniasi.
ekonomis yang baik karena bahan Oleh karena itu dalam penelitian ini
makanan ini belum dimanfaatkan secara digunakan beberapa pakan serat berasal
maksimal. Selain itu pemanfaatan limbah dari limbah pertanian yang banyak
pertanian sebagai pakan ternak tersedia di Propinsi Jambi dengan kadar
merupakan salah satu cara penang- dinding sel yang berbeda. Berdasarkan
gulangan pencemaran lingkungan. pertimbangan tersebut di atas maka
Pakan serat dapat ditingkatkan dilakukan penelitian untuk meningkatan
mutunya dengan perlakuan alkali, baik kualitas pakan serat bermutu rendah
dengan NaOH, Ca(OH)2, atau gas NH3. berasal dari limbah pertanian dengan
Perlakuan alkali dapat melarutkan amoniasi dan inokulasi digesta rumen.
sebagian lignin dari pakan dan dapat
memutuskan ikatan hydrogen antara Materi dan Metode
karbon nomor dua molekul glukosa dan Penelitian ini dilaksanakan di
nomor enam molekul glukosa lain dalam kandang percobaan Fapet Farm dan di
selulosa (Sutardi, dkk., 1993). Laboratorium Nutrisi Ruminansia
Salah satu perlakuan alkali yang Fakultas Peternakan Universitas Jambi.
dapat meningkatkan kualitas pakan serat Penelitian ini menggunakan
adalah dengan amoniasi dengan meng- seekor sapi Bali jantan dengan bobot
gunakan urea. Amonia yang dihasilkan badan kurang lebih 250 kg yang
dalam proses hidrolisis urea dengan dilengkapi dengan fistula rumen. Bahan
bantuan enzim urease akan terikat dalam yang digunakan adalah jerami padi, serat
jaringan dan dapat merenggangkan sawit, kulit buah jagung, pucuk tebu dan
ikatan lignosellulosa dan ligno- urea. Pakan yang diberikan pada sapi
hemisellulosa sehingga meningkat-kan fistula adalah rumput lapangan dan

89 Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat Yang Berasal Dari Limbah Pertanian Dengan
Amoniasi
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei, 2008, Vol. XI. No. 2.

konsentrat dengan perbandingan 70 : 30, rumen 15%, D=Pucuk Tebu Amoniasi


konsentrat yang diberikan berupa dedak urea 6 % dan inokulasi digesta rumen 15
halus. Untuk mengukur kecernaaan %.
secara in sacco digunakan alat yaitu ; Peubah yang diamati meliputi
kantong nilon, tali nilon, selang plastik, degradasi bahan kering, bahan organik
karet pengikat, karet penggantung. dan protein kasar. Data yang diperoleh
Rancangan yang digunakan adalah dianalisis dengan analisis ragam sesuai
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dengan rancangan yang digunakan dan
4 perlakuan dan 5 ulangan. Per- uji lanjut yang digunakan adalah uji jarak
lakuannya adalah penggunaan beberapa berganda Duncan (Steel dan Torrie, 1993).
pakan serat asal limbah pertanian yaitu
A = Jerami Padi Amoniasi urea 6 % dan Hasil dan Pembahasan
inokulasi digesta rumen 15%, B = Serat Degradasi Bahan Kering
Sawit Amoniasi urea 6% dan inokulasi Rataan degradasi bahan kering
digesta rumen 15%, C=Kulit Buah Jagung setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel
Amoniasi urea 6% dan inokulasi digesta 1.

Tabel 1. Rataan Degradasi Bahan Kering Pada Setiap Perlakuan.


Perlakuan Rataan Degradasi Bahan Kering (%)
A 66,41b
B 19,64c
C 81,87a
D 64,53b
Keterangan : Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda Nyata (P<0,05)

Hasil analisis ragam menunjuk-kan dengan bahan perlakuan yang lain juga
bahwa perlakuan bahan yang berbeda mengalami peningkatan.
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap Hal ini diduga adanya pengaruh
degradasi bahan kering. Hasil uji jarak amoniasi. Amoniasi akan mereng-
Duncan menunjukkan bahwa degradasi gangkan ikatan lignosellulosa dan
bahan kering pada perlakuan A berbeda lignohemisellulosa pada bahan, dengan
nyata dengan B dan C tetapi tidak demikian akan meningkatkan degradasi
berbeda nyata dengan D. Perlakuan B bahan kering. Hal ini sesuai dengan
berbeda nyata dengan C dan D, pendapat Siregar (1994) yang menyatakan
perlakuan C dengan D berbeda nyata. bahwa amoniasi dapat digunakan sebagai
Hal ini diduga karena bahan yang salah satu cara untuk memperbaiki
digunakan berbeda, setiap bahan kandungan nitrogen, meningkatkan
makanan mempunyai struktur bahan dan kecernaan serat kasar. Sedangkan
kandungan komponen serat yang Djajanegara, dkk. (1981) menyatakan
berbeda. Perbedaan tersebut akan bahwa amoniasi dengan menggunakan
menyebabkan degradasi bahan kering urea sebagai sumber amonia merupakan
pada setiap perlakuan jadi berbeda. salah satu cara yang memberikan
Rataan degradasi bahan kering harapan baik untuk meningkatkan nilai
pada setiap perlakuan mengalami gizi pakan, dimana dapat meningkatkan
peningkatan degradasi dibandingkan kandungan bahan kering dan nitrogen
dengan bahan tanpa amoniasi sebelum- akibat naiknya kecernaan dan konsumsi
nya, salah satu contoh jerami padi setelah bahan kering.
diamoniasi meningkat degradasi-nya dari
57,38 % menjadi 66,41 %, begitu juga

90 Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat Yang Berasal Dari Limbah Pertanian Dengan
Amoniasi
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei, 2008, Vol. XI. No. 2.

Degradasi Bahan Organik karena bahan yang digunakan berbeda,


Rataan degradasi bahan organik setiap bahan makanan mempunyai
setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel struktur bahan dan kandungan
2. komponen serat yang berbeda. Perbedaan
Hasil analisis ragam menunjuk-kan tersebut akan menyebabkan degradasi
bahwa perlakuan bahan yang berbeda bahan organik pada setiap perlakuan jadi
berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berbeda. Degradasi bahan organik ini
degradasi bahan organik. Hasil uji jarak sejalan dengan degradasi bahan kering,
Duncan menunjukkan bahwa degradasi ini disebabkan bahan organik tersebut
bahan organik pada perlakuan A, B, C merupakan bagian dari bahan kering.
dan D berbeda nyata. Hal ini diduga

Tabel 2. Rataan Degradasi Bahan Organik Pada Setiap Perlakuan


Perlakuan Rataan Degradasi Bahan Organik (%)
A 69,59b
B 18,71d
C 82,15a
D 64,25c
Keterangan : Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda Nyata (P<0,05)

Rataan degradasi bahan organik dan yang membedakannya adalah


setiap perlakuan mengalami pening- kandungan abu.
katan dibandingkan dengan bahan tanpa
amoniasi, salah satu contoh jerami padi Degradasi Protein Kasar
setelah diamoniasi meningkat degradasi Rataan degradasi protein kasar
dari 57,96 % menjadi 69,59 %, begitu juga setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel
dengan perlakuan yang lain. Hal ini 3.
diduga adanya pengaruh amoniasi, Hasil analisis ragam menunjukkan
amoniasi akan merenggangkan ikatan bahwa perlakuan bahan yang berbeda
lignosellulosa dan lignohemisellulosa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap
pada bahan perlakuan, dengan demikian degradasi protein kasar. Hasil uji jarak
akan meningkatkan degradasi bahan Duncan menunjukkan bahwa degradasi
organik. Hal ini sesuai dengan pendapat protein kasar pada perlakuan A, B, C dan
Djajanegara, dkk. (1981) menyatakan D saling berbeda nyata. Hal ini diduga
bahwa amoniasi dengan menggunakan karena bahan yang digunakan
urea sebagai sumber amonia merupakan mempunyai struktur, kadar protein dan
salah satu cara yang memberikan kandungan komponen serat yang
harapan baik untuk meningkatkan nilai berbeda. Perbedaan tersebut akan
gizi pakan, dimana dapat meningkatkan menyebabkan degradasi protein kasar
kandungan bahan kering dan nitrogen setiap perlakuan jadi berbeda.
akibat naiknya kecernaan dan konsumsi Rataan degradasi protein kasar
bahan kering. Anggorodi (1979) yang yang tertinggi terdapat pada perlakuan C
menyatakan bahwa sebagian besar yaitu kulit buah jagung. Hal ini diduga
komponen bahan kering terdiri dari karena kulit buah jagung merupakan
bahan organik dan hal ini didukung oleh bahan yang mempunyai komponen serat
pendapat Tillman, dkk. (1990) yang yang rendah dan belum banyak
menyatakan bahwa pola dari kecernaan mengalami proses lignifikasi sehingga
bahan organik sejalan dengan kecernaan degradasi zat-zat makanannya lebih
bahan kering, karena sebagian besar dari tinggi dibandingkan pucuk tebu, jerami
bahan kering terdiri dari bahan organik padi dan serat sawit.

91 Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat Yang Berasal Dari Limbah Pertanian Dengan
Amoniasi
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Mei, 2008, Vol. XI. No. 2.

Tabel 3. Rataan Degradasi Protein Kasar Pada Setiap Perlakuan.


Perlakuan Rataan Degradasi Bahan Organik (%)
A 77,30b
B 71,96c
C 79,95a
D 45,02d
Keterangan : Superskrip berbeda pada kolom yang sama menunjukkan berbeda Nyata (P<0,05)

Setiap perlakuan bahan mengalami Djajanegara, A., A. R. Ambar., and M.


peningkatan degradasi dibandingkan Rangkuti. 1981. Aplication of Urea
dengan bahan tanpa dilakukan amoniasi. to Increase The Digestibility of Rice
Hal ini diduga adanya pengaruh urea Strow During Storage. AFAR News
yang digunakan untuk amoniasi, dimana Letter . V. I. No. 2.
proses amoniasi dengan urea akan Komar, A. 1984. Teknologi Pengolahan
menyebabkan proses perenggangan Jerami Sebagai Makanan Ternak.
terhadap ikatan lingosellulosa dan Dian Grahita Indonesia. Bandung.
lignohemisellulosa pada bahan Siregar. 1994. Ransum Ternak Ru-
perlakuan, selain itu perlakuan amoniasi minansia. PT. Penebar Swadaya.
akan meningkatkan kandungan protein Jakarta.
kasar, dengan demikian akan Soejono, M. 1981. Effect of anhydrous
meningkatkan degradasi protein kasar. ammonia of corn stalklage on
Hal ini sesuai dengan pendapat Soejono crude protein and fiber diges-
(1981) yang menyatakan bahwa tibility in improving utilization of
perlakuan urea atau gas amonia dapat low quality roughays by chemical
meningkatkan kualitas pakan limbah treatment. Thesis outlines.
karena menaikkan kecernaan dinding sel Unpublished.
dan menaikkan kandungan protein. Steel, R. G. D dan H. J. Torrie. 1993.
Prinsip dan Prosedur Statistik Suatu
Kesimpulan Pendekatan Biometrik. PT.
Kesimpulan yang diambil dari hasil Gramedia. Jakarta.
penelitian ini adalah bahwa amoniasi Sutardi, T., D. Sastradipradja, T.
dengan menggunakan urea dan Toharmat, Anita S. Tjakradidjaja
penambahan digesta rumen dapat dan I. G. Permana. 1993.
meningkatkan kualitas pakan serat yang Peningkatan Produksi Ternak
berasal dari limbah pertanian. Perbedaan Ruminansia melalui Amoniasi
bahan perlakuan yang digunakan akan Pakan Serat Bermutu Rendah,
memberikan respon yang berbeda Defaunasi dan Suplementasi
terhadap amoniasi sehingga memberikan Sumber Protein Tahan Degradasi
pengaruh yang berbeda terhadap dalam Rumen. Laporan Penelitian
degradasi zat-zat makanan. Fakultas Peternakan, IPB. Bogor.
Tillman, A. P., H. Hartadi., S.
Daftar Pustaka Reksohadiprodjo., P. Suharto dan S.
Anggorodi, R. 1979. Ilmu Makanan Lebdosoekojo. 1990. Ilmu Makanan
Ternak Umum. PT. Gramedia. Ternak Dasar. Gadjah Mada
Jakarta. University Press. Yogyakarta.

92 Evaluasi Kecernaan In Sacco Beberapa Pakan Serat Yang Berasal Dari Limbah Pertanian
Dengan Amoniasi

Anda mungkin juga menyukai