Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331257339

Pengaruh Reduksi Tepung Ikan pada Pertumbuhan dan Fisiologi Ikan

Article · February 2019

CITATION READS

1 350

1 author:

Romi Novriadi
Ministry of Marine Affairs and Fisheries
81 PUBLICATIONS 336 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Development of plant-based diet for Florida pompano View project

Evaluation of Functional Properties (Nucleotide, Tannin, and protein hydrolysates) in Formulated Diet View project

All content following this page was uploaded by Romi Novriadi on 21 February 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pengaruh Reduksi Tepung Ikan
pada Pertumbuhan dan Fisiologi Ikan
Saat ini, usaha untuk mengurangi jumlah penggunaan tepung ikan dalam formulasi
pakan praktis untuk beberapa spesies yang dibudidayakan, seperti pada pakan ikan
salmon, nila, hingga udang Litopenaeus vannamei telah memberikan hasil yang
cukup memuaskan. Beberapa bahan alternatif telah digunakan untuk subtitusi
tepung ikan, seperti pengunaan tepung bungkil kedelai, jagung, tepung limbah
pengolahan ayam hingga kepada penggunaan maggot.
Pakan

Preparasi jaringan distal intestine pompano Florida Pompano

N
amun, dari semua bahan tepung bungkil kedelai hasil olahan
alternatif tersebut, tepung dari konvensional dan konsentrat protein
bungkil kedelai menjadi alter­ kedelai (Soy protein concentrate)
natif sumber protein yang cukup pen­ mampu mengurangi jumlah
ting karna secara global, ketersediaan­ pengunaan tepung ikan dalam
nya cukup stabil, memiliki profil asam formulasi pakan dari 30% hingga
amino yang cukup baik, cost effective, menjadi 15%.
dan memiliki daya cerna yang baik. Menurut hasil kajian yang
Untuk mengatasi faktor anti- dilakukan Quintero et al., 2012,
nutrisi, seperti proteinase inhibitors, pengurangan ini tidak memberikan
phytic acid, saponins, dan anti-vitamins dampak yang serius pada
yang membatasi penggunaan pertumbuhan dan juga nilai gizi ikan
tepung kedelai ini dalam jumlah di akhir masa percobaan. Berdasarkan
besar, selain dari proses pemanasan informasi diatas, maka penulis
dan pengeringan dalam sistem melakukan upaya untuk mengurangi
produksi, proses pengolahan lanjutan tingkat penggunaan tepung ikan
seperti fermentasi dan penambahan dibawah 15% dengan menggunakan
enzim juga dapat digunakan untuk campuran tepung kedelai yang diberi
meningkatkan nilai gizi tepung perlakuan enzim dan tepung bungkil
Oleh bungkil kedelai serta mengurangi kedelai hasil olahan konvensional.
Romi Novriadi
jumlah anti-nutrisi yang terkandung Pada penelitian ini penulis coba
Staff Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, dalam produk akhir. mengurangi penggunaan tepung
Kementerian Kelautan dan Perikanan, Republik
Indonesia yang juga Mahasiswa S3 Bidang Nutrisi Untuk ikan Florida pompano ikan hingga menjadi 12%, 9% dan 6%
Pakan, Auburn University, Alabama, USA Trachinotus carolinus, kombinasi dalam formulasi pakan. Penelitian ini

24 Edisi No. 49/Tahun V/Februari 2019 | Majalah Info Akuakultur


bertujuan untuk menganalisis apakah Tabel 1. Komposisi (g kg-1) pakan dengan menggunakan komposisi kedelai
pengurangan tepung ikan lebih konvensional dan kedelai yang sudah diberi perlakuan enzim untuk subtitusi
rendah dari 15% memiliki dampak tepung ikan (TI=Tepung ikan).
negatif terhadap pertumbuhan, profil
Perlakuan pakan
asam amino ikan, aktivitas serum Ingredients (g kg-1, as is)
dan enzim serta kondisi jaringan 15% TI 12% TI 9% TI 6% TI
pencernaan ikan pompano. Tepung ikan 150.0 120.0 90.0 60.0

Metoda Uji Coba Tepung bungkil kedelai 466.0 466.0 466.0 466.0
Seluruh pakan dirancang memiliki Tepung kedelai enzim 0.0 30.8 61.4 92.1
kandungan protein kasar sebesar
Protein jagung 80.0 80.0 80.0 80.0
40% dan kandungan lemak kasar
8%. Uji coba dilakukan dalam sistem Minyak ikan 50.0 52.9 55.8 58.7
resirkulasi tertutup dengan masing- Trace Mineral premix 2.5 2.5 2.5 2.5
masing perlakukan memiliki tiga
pengulangan. Pada awal uji coba, Vitamin premix 5.0 5.0 5.0 5.0
sebanyak dua puluh ikan pompano Choline chloride 2.0 2.0 2.0 2.0
dengan berat rata-rata 13.05 ± 0.34 g
Stay C 35% 1.0 1.0 1.0 1.0
dimasukkan pada masing-masing bak
perlakuan (12 bak perlakuan) pada Methionine 0.0 0.2 0.4 0.6
sistem ujicoba yang mengikuti kaidah Lainnya 2338.5 234.4 230.5 226.5
sistem rancang acak lengkap.
Uji coba dilakukan selama 8 Tabel 2. Performa pertumbuhan ikan (TGC = Thermal Growth Coefficient, FCR =
minggu dan parameter kualitas Food -Conversion Ratio, PSE = Pooled Standard Error)
air dipantau secara rutin untuk
Pertum­ Jumlah
mempertahankan kondisi optimal Berat Survival
Diet buhan TGC pakan FCR
bagi pertumbuhan ikan. Di akhir masa akhir (g) (%)
(%) (g fish-1)
uji coba, ikan dipuasakan selama
15% TI 70.34a 432.73a 0.1183a 96.39 1.69a 98.33
12 jam, dan kemudian ditimbang
secara individu dan grup untuk 12% TI 70.73a 444.13a 0.1188a 97.07 1.68a 100.00
mendapatkan berat akhir individu, 9 % TI 66.33ab 411.98ab 0.1100ab 94.51 1.77a 91.67
persentase pertumbuhan, FCR, asupan
pakan dan kelulushidupan (Survival). 6 % TI 62.04b 376.45b 0.1070b 90.74 1.86b 95.00
Data dianalisa menggunakan Analysis PSE1 1.6356 12.2549 0.0022 2.0130 0.0401 2.7639
of covariance (ANCOVA) pada software
P-value 0.0177 0.0201 0.0206 0.1947 0.0445 0.2272
SAS system (V9.4. SAS Institute, Cary,
NC, USA).
Secara umum, berdasarkan Gambar 1. Grafik berat akhir pertumbuhan ikan pompano yang diberi
data yang ditampilkan pada Tabel perlakuan 4 (empat) konsentrasi tepung ikan yang berbeda.
2 dan Gambar 1, reduksi jumlah
tepung ikan dari 15% hingga 6%
tidak berdampak signifikan terhadap
tingkat kelulushidupan. Namun,
semakin jumlah tepung ikan dalam
formulasi pakan berkurang dari
15% ke 6%, hal ini berdampak
nyata terhadap pengurangan laju
pertumbuhan dan meningkatnya
rasio konversi pakan.
Hal ini secara nyata terlihat dari
rendahnya berat akhir, persentase
pertumbuhan dan thermal growth
coefficient ikan Florida pompano yang
diberi pakan dengan komposisi 6%
tepung ikan dalam formulasi pakan.

Majalah Info Akuakultur | Edisi No. 49/Tahun V/Februari 2019 25


Profil Gizi ikan Tabel 3. Analisa profil asam amino (g kg-1, as is) badan ikan di akhir masa perlakuan
Pada akhir masa uji coba, juga
dilakukan analisa profil asam amino Composition1 Initial 15% TI 12% TI 9% TI 6% TI PSE P-value
tubuh ikan sebagai dampak perlakuan Taurine 1.2 3.7 3.8 3.8 3.8 0.0050 0.5570
dengan empat konsentrasi tepung
Hydroxyproline 3.2 3.4 3.9 4.0 4.5 0.0323 0.2185
ikan yang berbeda. Untuk analisa
ini, empat ikan dari masing-masing Aspartic Acid 13.0 15.5 15.5 15.0 15.0 0.0268 0.4076
bak perlakuan diambil secara acak Threonine 6.0 7.2 7.2 6.9 7.0 0.0117 0.3319
kemudian dihomogenisasikan dan
Serine 5.4 6.3 6.4 6.2 6.2 0.0091 0.6996
dianalisa dengan mengacu pada
metoda baku yang dipublikasikan Glutamic Acid 19.1 22.5 22.7 22.1 21.9 0.0388 0.4737
oleh Association of Official Analytical Proline 7.7 8.4b 9.4ab 9.1ab 9.8a 0.0268 0.0325
Chemists (AOAC, 1990).
Glycine 13.4 13.2 15.1 14.4 16.4 0.0752 0.0925
Secara umum, berdasarkan data
yang tertera Tabel 3, pengurangan Alanine 9.6 11.1 11.8 11.3 12.0 0.0310 0.2267
jumlah tepung ikan tidak berdampak Cysteine 1.3 1.5 1.5 1.5 1.5 0.0041 0.6265
secara nyata terhadap perubahan kom­
Valine 6.9 8.5 8.6 8.2 8.2 0.0139 0.1723
posisi asam amino ikan. Hal ini menun­
jukkan bahwa penggunaan tepung ke­ Methionine 4.0 4.7 4.7 4.6 4.7 0.0091 0.6996
delai yang telah diberi perlakuan enzim Isoleucine 6.1 7.3 7.2 6.9 6.8 0.0155 0.1904
untuk mensubtitusi tepung ikan juga
Leucine 10.0 12.3 12.0 11.6 11.5 0.0234 0.1370
memiliki tingkat penyerapan, penggu­
naan dan daya cerna yang cukup baik Tyrosine 33. 5.3 4.9 4.9 4.8 0.0164 0.1942
pada ikan pompano. Phenylalanine 5.7 6.8 6.7 6.5 6.5 0.0099 0.2428

Hydroxylysine 0.5 0.5 0.6 0.6 0.6 0.0033 0.2679


Profil Serum Ikan
Selain parameter laju pertumbuh­ Lysine 10.9 13.4 13.4 13.0 12.9 0.0250 0.3267
an, profil serum darah ikan dapat Histidine 2.9 3.8 3.7 3.6 3.5 0.0058 0.0639
menyediakan informasi pendukung
Arginine 9.1 10.9 11.3 11.0 11.5 0.0230 0.2590
tentang pengaruh perubahan
komposisi pakan terhadap status Tryptophan 1.1 1.7 1.7 1.6 1.6 0.0053 0.9375
kesehatan ikan. Kajian yang dilakukan
oleh Lin & Luo (2011) menunjukkan Untuk analisa ini, empat ikan Perbedaan hanya terlihat pada
bahwa penggunaan tepung diambil secara acak dari masing- level kolesterol, dimana ikan yang
kedelai dalam jumlah tinggi dapat masing bak perlakuan, kemudian diberi pakan dengan menggunakan
mempengaruhi konsentrasi normal darah diperoleh dari caudal vein dan 15% tepung ikan memiliki level
glutamyl oxaloacetic transaminase diambil menggunakan anticoagulant- kolesterol yang secara signifikan
(GOT) dan glutamyl pyruvic transami­ free centrifuge tubes. Serum kemudian lebih tinggi dibandingkan ikan
nase (GPT) pada jaringan hati ikan. diperoleh dengan men-sentrifugasi yang diberi pakan 9% tepung
Namun menariknya, kajian kajian darah pada kecepatan 3,000rpm ikan. Menurut Zhu et al. (2017),
yang dilakukan oleh Ye et al. (2011) selama 10 menit. penggunaan protein nabati dengan
tidak menemukan sama sekali adanya Analisa difokuskan kepada konsentrasi tinggi akan secara nyata
perbedaan nyata pada level serum beberapa parameter penteing, seperti menurunkan kadar kolesterol pada
alanine aminotransferase (ALT) dan alkaline phosphatase (ALP), alanine pakan.
aspartate aminotransferase (AST) pada aminotransferase (ALT), aspartate Hal ini juga ditambah dari
ikan Japanese flounder Paralichthys aminotransferase (AST), glukosa, keberadaan phytosterols yang
olivaceus yang diberi pakan tepung kolesterol, konsentrasi bile acid, total terkandung pada sumber protein
bungkil kedelai dengan konsentrasi protein dan albumin. nabati yang juga memiliki peran
yang berbeda. Berdasarkan hasil analisa untuk menghambat penyerapan
Karna pentingnya aktivitas serum yang terangkum dalam Tabel kolesterol pakan oleh ikan. Oleh
ini terhadap fisiologis ikan, maka pada 4, pengurangan jumlah tepung karena itu, patut dimaklumi bahwa
kajian ini juga dilakukan analisa serum ikan dalam komposisi pakan tidak penggunaan sumber protein dari
dan parameter darah lainnya sebagai berdampak nyata terhadap perubahan bahan nabati dengan konsentrasi
dampak pengurangan persentase konsentrasi total protein, albumin, tinggi dapat berpengaruh pada
tepung ikan dalam formulasi pakan. glukosa, bile acids, ALP, ALT dan AST. tingkat kolesterol pada darah ikan.

26 Edisi No. 49/Tahun V/Februari 2019 | Majalah Info Akuakultur


Table 4. Dampak penggunaan pakan dengan level tepung ikan berbeda pada komposisi serum darah ikan Florida pompano.

Total
Albumin ALP1 ALT2 AST3 Glucose Cholesterol Bile acid
Diets protein
(g dL-1) (U L-1) (U L-1) (U L-1) (mg dL-1) (mg dL-1) (mg dL-1)
(g dL-1)

First trial

15% TI 4.61 1.52 46.07 <5.00 69.00 214.67 236.33a 4.10

12% TI 4.21 1.36 35.53 <5.00 65.00 239.67 217.33


ab
3.73

9% TI 3.92 1.27 40.70 <5.00 30.00 232.67 192.67b 3.80

6% TI 4.29 1.39 41.57 <5.00 87.00 215.00 211.67


ab
3.67

PSE 0.1982 0.0638 3.3131 >0.0000 13.0356 20.9649 7.6014 0.6183

P- value 0.1800 0.1295 0.2438 >0.0000 0.0764 0.7811 0.0230 0.9603

Gambar 2. Representasi gambar histologi saluran pencernaan ikan Florida pompano setelah diberi pakan (A) 15% TI,
(B) 12% TI, (C) 9% TI, and (D) 6% TI selama 8 minggu

A B C D

Histologi jaringan pencernaan (H&E). Interpretasi hasil kemudian saluran pencernaan bekerja “ekstra”
Untuk mendukung data pertum­ dilakukan dengan menggunakan untuk penggunaan dan optimalisasi
buh­an dan profil serum ikan pompano, skor untuk menentukan derajat penyerapan nutrisi.
juga dilakukan analisa histologi perubahan morfologi dan kemudian Sebagai kesimpulan,
pencernaan ikan pompano. Analisa ini skor ini di analisa menggunakan analisa komprehensif dengan
bertujuan untuk mengetahui apakah linear regression model untuk melihat menggabungkan pengamatan
penggunaan protein nabati dalam apakah ada perbedaan nyata antara laju pertumbuhan, biokimia darah
jumlah besar juga memiliki dampak kondisi ikan yang diberi pakan 15% dan juga kondisi histologi saluran
tersendiri pada status histologi TI dengan 12, 9 dan 6% TI. Parameter pencernaan memberikan pemahaman
pencernaan ikan pompano. yang diamati adalah jumlah goblet yang lengkap terhadap efek
Hipotesa ini berdasarkan cells (GC), derajat cellular infiltration pengurangan tepung ikan dalam
pendapat dari beberapa ahli (CI), and ketebalan lamina propria da­ formulasi pakan. Dari hasil kajian
nutrisi yang mengatakan bahwa lam lipatan jaringan pencernaan (WLP). diatas terlihat bahwa tepung ikan
keberadaan saponin dan beberapa Dari gambar dan analisa statistik yang hanya digunakan sebanyak 6%
faktor anti-nutrisi dalam tepung yang dilakukan terlihat bahwa terlihat memiliki dampak negatif terhadap
yang diperoleh dari bungkil kedelai perubahan pada struktur lamina laju pertumbuhan dan kondisi
dapat menyebabkan perubahan propria ikan pompano, dimana kondisi histologi saluran pencernaan ikan.
pada morfologi histologi saluran pada ikan yang diberi pakan dengan Namun, dengan kombinasi
pencernaan. Untuk melihat risk factor jumlah tepung ikan lebih rendah (6%) yang tepat, penggunaan kombinasi
dimaksud, pada kajian ini dilakukan memiliki struktur lamina propria lebih tepung kedelai yang sudah diberi
sampling secara acak dengan tebal dengan infiltrasi inflammation perlakuan enzim dengan hasil olahan
mengambil empat ikan dari masing- cells yang lebih banyak dibandingkan konvensional mampu mengurangi
masing bak perlakuan. ikan yang diberi pakan 15% TI. penggunaan tepung ikan dari 15% ke
Target analisa histologi Jumlah GC pada ikan 6% TI juga 9% tanpa ada perbedaan yang nyata
dilakukan pada distal intestine lebih banyak dibandingkan 15% TI. Hal terhadap laju pertumbuhan ikan, FCR,
ikan pompano mengikuti protokol ini menunjukkan bahwa penggunaan profil asam amino ikan, komposisi
baku dengan menggunakan protein nabati dengan komposisi biokimia darah dan juga kondisi
pewarnaan Hematoxylin-Eosin yang lebih besar mengakibatkan saluran pencernaan ikan. l (Ed: Adit)

Majalah Info Akuakultur | Edisi No. 49/Tahun V/Februari 2019 27


View publication stats

Anda mungkin juga menyukai