ABSTRAK
Kata kunci: Lactobacillus sp., umbi dahlia, kecernaan lemak, massa lemak telur, ayam
Kedu petelur
ABSTRACT
Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 25
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
and 1,2% dahlia tuber powder both in farmer ration and improved ration can decreases
egg fat mass with the same fat digestibility.
Keywords: Lactobacillus sp., dahlia tubers, fat digestibility, egg fat mass, Kedu hen.
26 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
Lactobacillus sp. diketahuimampu bulan(awal bertelur) dengan rata-rata bobot
memproduksi enzim bile salt hydrolise badan awal 1300 ± 229,92 g sebanyak 80
(BSH) yang dapat mendekonyugasi garam ekor. Bahan penyusun ransum formula
empedu. Bile salt hydrolise(BSH) peternak terdiri dari jagung, bekatul,
mengakibatkan empedu terkonyugasi dan premix, konsentrat dan untuk ransum
tidak dapat mengemulsikan lemak serta formula perbaikan terdiri dari jagung,
terbuang melalui ekskreta (Sunarlim, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan,
2009)dalam Santoso (2013). Probiotik CaCO3, tepung tulang, cangkang kerang,
dapat menurunkan kadar lemak telur karena premix, lisin dan methionin. Kedua jenis
kemampuannya dapat memfermentasi ransum tersebut diberi tambahan
karbohidrat dan menghasilkan asam lemak Lactobacillus sp. dan inulin dari umbi
rantai pendek dalam saluran pencernaan. dahlia.Formulasi dan kandungan nutrisi
Pemberian probiotik dan prebiotik yaitu ransum peternak dan perbaikan
Lactobacillus sp.dan inulin dari umbi dahlia ditampilkanpada Tabel 1.
diharapkan dapat memanipulasi proses Pemeliharaan ayam selama 3 bulan
pencernaan lemak yang berkaitan dengan dengan memberikan ransum perlakuan dari
kualitas pertumbuhan dan produksi telur umur 7 bulan sampai umur 9 bulan.
pada ayam Kedu.Penelitian ini bertujuan Pemberian ransum dilakukan dua kali
untuk mengetahui kecernaan lemak dan sehari pada pagi dan sore hari. Kombinasi
massa lemak telur ayam kedu periode Lactobacillus sp.1,2 ml dan inulin dari
petelur yang diberi ransum dengan umbi dahlia 1,2%diberikan pada pagi hari
tambahanLactobacillus sp.dan inulin dari dengan mencampur sebagian kecil ransum
umbi dahlia. (20-30gram) secara homogen untuk
menjamin agar dapat dikonsumsi habis
METODE PENELITIAN seluruhnya sesuai dengan perlakuan. Air
minum diberikanadlibitum.
Ternak yang digunakan dalam
penelitian adalah ayam Kedu umur 7
Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 27
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
Bahan pakan Ransum Peternak Ransum Perbaikan
---------------------------%------------------------
DL-Metionin*** 0,27 0,42
DL-Lisin*** 0,83 1,06
Arginin*** 1,125 1,25
Serat Kasar* 7,58 3,95
Lemak Kasar* 2,28 2,28
Kalsium* 2,43 2,21
Posphor* 2,68 0,68
Keterangan :
*Dianalisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian,
Universitas Diponegoro (2015).
**Berdasakan rumus perhitungan Balton (Siswohardjono,1982).
***Berdasarkan Tabel NRC (1998).
Tahap pengambilan data kecernaan dianalisis bahan kering dan kadar lemak
lemak kasar dilakukan total koleksi kasarnya.Pengambilan data massa lemak
ekskreta untuk pengukuran kecernaan telur dilakukan dengan cara menimbang
lemak dengan penambahan indikator bobot telur kemudian putih telur dan kuning
Pengukuran kecernaan lemak dengan telur dihomogenkan lalu dianalisis kadar
indikator Fe2O3 sebanyak 0,5% dalam lemaknya kemudian bobot telur tersebut
ransum, koleksi ekskreta dimulai ketika dikalikan dengan kadar lemak telur.
ekskreta mulai berubah warna dan Sedangkan untuk pengambilan data lemak
dihentikan ketika ekskreta tidak berwarna abdominal adalah dengan menimbang
seperti indikator yang diberikan. Sampel bobot lemak abdominal yang diperoleh dari
ransum dan sampel ekskreta kemudian proses pemotongan ayam Kedu.
ditimbang dan dikering udara, lalu
28 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
mengetahui perbedaan (Steel dan Torie, Lima et al. (2003) menyatakan bahwa
1995). enzim lipase meningkat seiring dengan
bertambahnya usia ayam. Berbeda halnya
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan penelitian sebelumnya dengan umur
ayam yang lebih muda terjadi dekonjugasi
Kecernaan Lemak garam empedu sehingga menurunkan
Kecernaan lemak kasar pada kecernaan lemak. Fajrih (2014) melaporkan
perlakuan ransum peternak (T1) bahwa pada ayam dengan umur muda
denganransum peternak + inulin dan enzim bile salt hydrolise (BSH)dapat
Lactobacillus sp. (T3) sertaransum mendekonjugasi garam empedu, sehingga
perbaikan(T2) dengan ransum perbaikan + menurunkan kecernaan lemak.Perlakuan
inulin dan Lactobacillus sp. (T4) ransum perbaikan + inulin dan
menunjukkan hasil yang tidak berbeda, Lactobacillus sp. (T4) memiliki kecernaan
karena tidak terjadi dekonjugasi garam lemak kasar paling tinggi karena
empedu sehingga kecernaan lemak tidak keberadaan probiotik diduga belum mampu
berubah. Fenomena ini dapat diasumsikan mempengaruhi aktivitas enzim bile salt
pemberian probiotik tidak terjadi hydrolise (BSH) untuk menurunkan
dekonjugasi dari pengaruh bile salt kecernaan lemak.Sunarlim (2009) dalam
hydrolise (BSH) sehingga tidak Santoso (2013)menyatakan bahwa probiotik
mempengaruhi kecernaan lemak, karena memproduksi enzim bile salt hydrolise
pengaruh enzim lipase yang lebih dominan (BSH) yang dapat mendekonyugasi garam
daripada bile salt hydrolise (BSH) empedu, akan tetapi pada penelitian ini
berhubung umur ayam yang sudah tua. belum terjadi.
Tabel 2. Kecernaan Lemak Kasar, Lemak Abdominal dan Massa Lemak Telur
Perlakuan
Parameter
T1 T2 T3 T4
Kecernaan Lemak Kasar (%) 72,83b 74,00ab 72,09b 76,92a
Lemak Abdominal (g) 2,41 2,29 1,97 2,14
Massa Lemak Telur (g) 16,86a 14,33b 8,51d 11,69c
Keterangan : Superskip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05).
Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 29
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
abdominal yang dihasilkan sama. Lima et telur. Ljungh et al.(2005) menyatakan
al. (2003) menyatakan bahwa enzim lipase probiotik dapat menurunkan kadar lemak
meningkat seiring dengan bertambahnya kuning telur karena kemampuannya dapat
umur ayam. Meningkatnya enzim lipase memfermentasi karbohidrat dan
serta rendahnya kontribusi probiotik menghasilkan asam lemak rantai pendek
sehingga menyebabkan lemak yang dalam saluran pencernaan. Probiotik dalam
dihasilkan sama. Aktivitas probiotik dalam penelitian ini Lactobacillus sp.
saluran pencernaan seharusnya turut menghasilkan asam laktat dan short chain
mempengaruhi rendahnya pembentukan fatty acid (SCFA). Short chain free fatty
lemak abdominal, namun pada penelitian acid(SCFA) setelah diabsorpsi langsung ke
ini proses tersebut tidak terjadi. portal vein menuju ke hati untuk proses
Timbunan lemak dalam tubuh ayam, sintesis lemak di sel hati, tepatnya di
termasuk lemak abdominal terjadi karena sitoplasma. Peran enzim yang berhubungan
energi yang merupakan hasil dari proses dengan lipogenesis sangat diperlukan.
metabolisme nutrisi yang masuk ke dalam Enzim tersebut satu diantaranya dikenal
tubuh ayam melebihi tingkat kebutuhan dengan malic enzyme.Mekanisme lain yang
yang diperlukan oleh tubuh itu sendiri, baik berkaitan dengan penurunan lemak yaitu
untuk hidup pokok maupun untuk melalui perananshort chain fatty acid
berproduksi (Oktaviana dkk., 2010). (SCFA). Inulin merupakan karbohidrat
Timbunan lemak abdominal juga dapat yang tidak bisa dicerna oleh hewan inang
dijadikan indikasi pada penelitian ini bahwa nonruminan, tetapi dapat difermentasi oleh
pemenuhan energi tidak berlebihan. Data mikroba saluran pencernaan seperti
konsumsi energi padapenelitian ini adalah Lactobacillus sp. menjadi short chain fatty
T1=245,39; T2=251,42; T3=259,28; dan acid(SCFA) dalam bentuk asetat, propionat
T4=262,14(Lampiran 6). Konsumsi energi dan butirat. Menurut Heavy dan Rowland
diketahui mempengaruhi secara langsung (2004) short chain fatty acid (SCFA)
timbunan lemak abdominal dalam tubuh tersebut dapat diserap dan dimetabolisir
ayam (Hidayat, 2015). oleh hati serta terlibat dalam regulasi
metabolisme lemak. Proses regulasi lemak
Massa Lemak Telur seperti tersebut diatas dapat dianalogikan
Perlakuan ransum peternak (T1) dengan penelitian Fajrih (2014) bahwa
dibandingkan dengan ransum peternak + penambahan inulin dapat menurunkan
inulin dan Lactobacillus sp. (T3) lemak daging, sehingga dapat diasumsikan
menghasilkan penurunan massa lemak telur bahwa pengaruh inulin juga dapat
karena probiotik dapat menekan sintesis menurunkan lemak telur. Disamping itu,
enzim lipase dalam usus halus menjadi probiotik dapat menurunkan lemak karena
lebih kecil, sehingga menghasilkan massa secara efektif dapat menekan aktivitas
lemak telur yang lebih rendah meskipun enzim asetil KoA karboksilaseyaitu enzim
dengan kecernaan lemak yang tidak yang berperan dalam meningkatkan laju
berbeda. Ini berdampak tidak langsung sintesis asam lemak(Santoso et al., 1995).
terhadap penurunan lemak total didalam Pemberian probiotik mempunyai
kuning telur, yang memberikan arti bahwa peranan dalam penurunan massa lemak
inulin dan Lactobacillus sp.dapat telur meskipun dengan kecernaan lemak
mengurangi metabolisme lemak kedalam yang samabaik pada perlakuan ransum
30 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
perbaikan (T2) maupun ransum perbaikan + Kompiang I. P. 2009. Pemanfaatan
inulin dan Lactobacillus sp. (T4). mikroorganisme sebagai probiotik
Fenomena ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produksi ternak
mobilisasi lemak dapat dihambat oleh unggas di Indonesia. Pengembangan
probiotik karena adanya keterkaitan enzim Inovasi Pertanian 2(3):177 – 19.
asetil KoA karboksilase yang mengatur Lima A.C.F, Pizauro Jr. JM, Macari M,
metabolisme lemak untuk telur. Malheiros EB. 2003. Efeito do uso
Ketersediaan dan deposisi akhir lemak de probiótico sobre o desempenho e
dalam kuning telur berasal dari sintesis atividade de enzimas digestivas de
lemak di hati. Penelitian terdahulu frangos de corte. Rev.
menyatakan bahwa dalam proses sintesis Bras.Zootecnia32(1):200-207.
lemak di hati, kaitannya dengan peran Ljungh A., W. Torkel. 2005. Lacticacid
enzim malat yang sangat besar (Rosebrough bacteria asprobiotic: Current issue
et al., 2011). intestinal Microbiol. 7:73- 90.
Oktaviana D, Zuprizal, dan Suryanto E.
KESIMPULAN 2010. Pengaruh penambahan ampas
virgin coconut oil dalam ransum
Kesimpulan penelitian adalah terhadap performans dan produksi
pemberian 1,2 mL Lactobacillus sp. dan karkas ayam broiler. Bul. Pet.
1,2% inulin dari umbi dahlia baik pada 34:159-164.
ransum peternak maupun ransum perbaikan Rosebrough, R.W., B.A. Russell, M.P.
mampu menurunkan massa lemak telur, Richards. 2011. Furtherstudies on
meskipun dengan kecernaan lemak sama. short-term adaptations in the
expression oflipogenic genes in
DAFTAR PUSTAKA broilers. Comp. Biochem. Physiol-
AMol. Integr. Physiol. 159 (1):1-6.
Azhar, M. 2009. Inulin sebagai prebiotik. J. Santoso, A., N. Iriyanti dan S. T. Rahardjo.
Scientec. 12(1):23-26. 2013. Penggunaan pakan fungsional
Fajrih. 2014. Pemberian Umbi Bunga mengandung omega 3, probiotik dan
Dahlia (Dahlia variabilis) sebagai isolat antihistamin N3 terhadap
Sumber Prebiotik Inulin Kaitannya kadar lemak dan kolesterol kuning
dengan Ketahanan Tubuh dan Profil telur ayam kampung. J. Ilmiah Pet.
Lemak pada Ayam Lokal 1(3): 848-855.
Persilangan. Universitas Santoso, U., K. Tanaka, 1995. Effect of
Diponegoro, Semarang. (Tesis) dried Bacillus subtilisculture on
Heavey, P.M and I. R. Rowland. 2004. growth, body composition and
Review of role for short chain fatty hepatic lipogenic enzyme activity.
acids in human health and desease. Br. J. Nutr. 71: 523-529.
J. European Nutrition Research 48: Saryono, Chainulfiffah, S. Devi, Monalisa,
124-141. dan Dasli. 1998. Pemanfaatan umbi
Hidayat, C. 2015. Penurunan deposit lemak Dahlia variabilis untuk produksi
abdominal pada ayam pedaging sirup fruktosa dan fruktoologosarida
melalui manajemen pakan. (FOS). Seinar Nasional PBBMI
Wartazoa 25 (3): 125-134. XIV, Bandung.
Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 31
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
Steel, R. G. D dan J. H. Torrie. 1995.
Prinsip dan Prosedur Statistika.
Terjemahan B. Sumantri. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Ulupi, N dan C. Sumantri. 2015. Peranan
kelompok gen triglyceride lipase,
fatty acid synthase dan fattyacid
binding protein pada metabolisme
lemak ayam broiler. Wartazoa25 (1)
: 015-022.
32 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur