Anda di halaman 1dari 8

PEMBERIAN Lactobacillus sp.

DAN INULIN DARI UMBI DAHLIA


TERHADAP KECERNAAN LEMAK DAN MASSA LEMAK TELUR
PADA AYAM KEDU PETELUR
(Feeding Lactobacillus sp. and Inulin from Dahlia Tuber
on Fat Digestibility and Egg Fat Mass in Kedu Hen)

Ika Luciana Widia Astuti, Istna Mangisah, Nyoman Suthama

Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro


Kompl.Drh. R. Soejono Koesoemowardojo-Tembalang, Semarang 50275
Email: ikaluciana709@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian kombinasi Lactobacillus


sp. dan inulin dari tepung umbi dahlia terhadap kecernaan lemak kasar, lemak abdominal
dan massa lemak telur pada ayam Kedu. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu T1 = ransum
peternak, T2 = ransum perbaikan, T3 = T1 + 1,2 mL Lactobacillus sp. dan 1,2% unulin
dari umbi dahlia, T4 = T2 + 1,2 mL Lactobacillus sp. dan 1,2% inulin dari umbi dahlia.
Ternak yang digunakan adalah 80 ekor ayam Kedu betina fase layer berumur 7 bulan.
Parameter yang diamati yaitu kecernaan lemak kasar, lemak abdominal dan massa lemak
telur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan Lactobacillus sp. dan inulin
tepung umbi dahlia berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kecernaan lemak kasar dan massa
lemak telur, tetapi tidak terhadap lemak abdominal. Kesimpulan penelitian adalah
pemberian 1,2 mL Lactobacillus sp. dan 1,2% inulin dari umbi dahlia baik pada ransum
peternak maupun ransum perbaikan mampu menurunkan massa lemak telur, meskipun
dengan kecernaan lemak sama.

Kata kunci: Lactobacillus sp., umbi dahlia, kecernaan lemak, massa lemak telur, ayam
Kedu petelur

ABSTRACT

The present research was aimed to evaluate feeding effect of a combination


of Lactobacillus sp. and inulin from dahlia tuber powder on fat digestibility, abdominal fat
and egg fat mass. The experiment was assigned in a randomized complete design (CRD)
with 4 treatments and 5 replications. The treatments applied were T1 = farmer ration, T2
= improved ration, T3 = T1 + 1,2 mL Lactobacillus sp. and 1.2% dahlia tuber powder, T4
= T2 + 1,2 mL Lactobacillus sp. and 1.2% dahlia tuber powder. Experimental animals
were 80 birds of Kedu hen of 7 months old with initial body weight was 1300 ±
229,92g. Parameters observed were fat digestibility, abdominal fat and egg fat mass. The
results showed that feeding Lactobacillus sp. and inulin of dahlia tuber powder
significantly (P <0,05) affected fat digestibility and fat mass of eggs, but there was no
effect on abdominal fat. Conclusion is that dietary inclusion of 1,2 mL Lactobacillus sp.

Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 25
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
and 1,2% dahlia tuber powder both in farmer ration and improved ration can decreases
egg fat mass with the same fat digestibility.

Keywords: Lactobacillus sp., dahlia tubers, fat digestibility, egg fat mass, Kedu hen.

PENDAHULUAN perkembangan bakteri yang


menguntungkan di dalam usus seperti
Unggas lokal seperti misalnya ayam misalnya jenis bakteri asam laktat. Inulin
Kedu dapat dikembangkan untuk merupakan dietary fiber yang mudah larut
memperkuat ketahanan pangan daerah dalam air sehingga dapat difermentasi oleh
dengan memanfaatkan produksi daging dan Bifidobacteria dan Lactobacillus.
telur. Ayam Kedu termasuk jenis unggas Penggunaan probiotik seperti bakteri asam
lokal yang populer dikalangan masyarakat laktat (BAL) diharapkan menghasilkan
karena memiliki karakteristik yang spesifik antimikrobia yang bersifat antagonis
dengan beberapa keunggulan dibandingkan terhadap pertumbuhan bakteri patogen dan
dengan ayam kampung lainnya.Ayam Kedu memperbaiki keseimbangan bakteri
memiliki produksi telur dan pertumbuhan menguntungkan didalam usus halus (Azhar,
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan 2009).Bakteri yang umum digunakan
jenis ayam lokal lainnya, namun lebih sebagai probiotik yaitu Lactobacillus
rendah dibanding ayam ras. Kemampuan sp.yang dapat mempengaruhi peningkatan
produksi ayam Kedu dapat ditingkatkan kesehatan karena dapat menstimulasi
dengan pemberian ransum yang memenuhi respon imun dan menghambat bakteri
kebutuhan. Upaya pemenuhan kebutuhan patogen (Kompiang, 2009).Lactobacillus
nutrien dapat dilakukan dengan perbaikan sp. membutuhkan sumber “makanan”untuk
kualitas ransum. Bahan additif juga perlu dapat menghasilkan asam laktat dan short
diberikan untuk membantu peningkatan chain fatty acid (SCFA) sehingga dapat
efisiensi nutrien sehingga berdampak pada membantu menyehatkan saluran
perbaikan produktivitas. Penambahan pencernaan. Dampak dari pemberian inulin
bahan additifbersifat alami yang tidak bakteri menguntungkan lebih berkembang
mempunyai efek negatif bagi konsumen dan menekan pertumbuhan bakteri patogen.
berupa prebiotik atau probiotik ataupun Mekanisme tersebut diatas menyebabkan
gabungan antara keduanya yang dapat kesehatan saluran pencernaan semakin baik
diberikan bersama dengan perbaikan dan penyerapan nutrien menjadi maksimal
ransum. pada akhirnya berdampak pada
Fungsi prebiotik sebagai sumber produktivitas.
“makanan” bagi mikroba yang Fungsi probiotik umumnya selain
menguntungkan. Jenis prebiotik yang dapat mengatur keseimbangan mikroba dalam
digunakan pada ternak unggas adalah inulin saluran pencernaan yang mendukung
yang berasal dari tanaman seperti umbi pertumbuhan, efisiensi penggunaan ransum
dahlia.Umbi bunga dahlia merupakan serta mengoptimalkan penyerapan nutrien,
tanaman yang mengandung inulin 69,50 kecuali lemak. Probiotik dalam penelitian
sampai 75,48% dari karbohidrat(Saryono et ini berupa Lactobacillus sp.diharapkan
al., 1998).Inulin merupakan “makanan” dapat menekan metabolisme lemak pada
yang sesuai bagi pertumbuhan dan ayam. Bakteri asam laktat khususnya

26 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
Lactobacillus sp. diketahuimampu bulan(awal bertelur) dengan rata-rata bobot
memproduksi enzim bile salt hydrolise badan awal 1300 ± 229,92 g sebanyak 80
(BSH) yang dapat mendekonyugasi garam ekor. Bahan penyusun ransum formula
empedu. Bile salt hydrolise(BSH) peternak terdiri dari jagung, bekatul,
mengakibatkan empedu terkonyugasi dan premix, konsentrat dan untuk ransum
tidak dapat mengemulsikan lemak serta formula perbaikan terdiri dari jagung,
terbuang melalui ekskreta (Sunarlim, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan,
2009)dalam Santoso (2013). Probiotik CaCO3, tepung tulang, cangkang kerang,
dapat menurunkan kadar lemak telur karena premix, lisin dan methionin. Kedua jenis
kemampuannya dapat memfermentasi ransum tersebut diberi tambahan
karbohidrat dan menghasilkan asam lemak Lactobacillus sp. dan inulin dari umbi
rantai pendek dalam saluran pencernaan. dahlia.Formulasi dan kandungan nutrisi
Pemberian probiotik dan prebiotik yaitu ransum peternak dan perbaikan
Lactobacillus sp.dan inulin dari umbi dahlia ditampilkanpada Tabel 1.
diharapkan dapat memanipulasi proses Pemeliharaan ayam selama 3 bulan
pencernaan lemak yang berkaitan dengan dengan memberikan ransum perlakuan dari
kualitas pertumbuhan dan produksi telur umur 7 bulan sampai umur 9 bulan.
pada ayam Kedu.Penelitian ini bertujuan Pemberian ransum dilakukan dua kali
untuk mengetahui kecernaan lemak dan sehari pada pagi dan sore hari. Kombinasi
massa lemak telur ayam kedu periode Lactobacillus sp.1,2 ml dan inulin dari
petelur yang diberi ransum dengan umbi dahlia 1,2%diberikan pada pagi hari
tambahanLactobacillus sp.dan inulin dari dengan mencampur sebagian kecil ransum
umbi dahlia. (20-30gram) secara homogen untuk
menjamin agar dapat dikonsumsi habis
METODE PENELITIAN seluruhnya sesuai dengan perlakuan. Air
minum diberikanadlibitum.
Ternak yang digunakan dalam
penelitian adalah ayam Kedu umur 7

Tabel 1. Formulasi dan Kandungan Nutrisi


Bahan pakan Ransum Peternak Ransum Perbaikan
---------------------------%------------------------
Jagung 36 50
Bekatul 36 15
Bungkil kedelai - 22
Tepung ikan - 6,9
CaCO3 - 1,5
Tepung tulang - 0,5
Cangkang tulang - 3
Premix 5 1
Konsentrat 23 -
Lisin - 0,05
Methionin - 0,05
Total 100 100
Kandungan Nutrien
Energi Metabolis** (kkal/kg) 2585 2823
Protein Kasar* 12,82 17,89

Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 27
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
Bahan pakan Ransum Peternak Ransum Perbaikan
---------------------------%------------------------
DL-Metionin*** 0,27 0,42
DL-Lisin*** 0,83 1,06
Arginin*** 1,125 1,25
Serat Kasar* 7,58 3,95
Lemak Kasar* 2,28 2,28
Kalsium* 2,43 2,21
Posphor* 2,68 0,68
Keterangan :
*Dianalisis di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian,
Universitas Diponegoro (2015).
**Berdasakan rumus perhitungan Balton (Siswohardjono,1982).
***Berdasarkan Tabel NRC (1998).

Tahap pengambilan data kecernaan dianalisis bahan kering dan kadar lemak
lemak kasar dilakukan total koleksi kasarnya.Pengambilan data massa lemak
ekskreta untuk pengukuran kecernaan telur dilakukan dengan cara menimbang
lemak dengan penambahan indikator bobot telur kemudian putih telur dan kuning
Pengukuran kecernaan lemak dengan telur dihomogenkan lalu dianalisis kadar
indikator Fe2O3 sebanyak 0,5% dalam lemaknya kemudian bobot telur tersebut
ransum, koleksi ekskreta dimulai ketika dikalikan dengan kadar lemak telur.
ekskreta mulai berubah warna dan Sedangkan untuk pengambilan data lemak
dihentikan ketika ekskreta tidak berwarna abdominal adalah dengan menimbang
seperti indikator yang diberikan. Sampel bobot lemak abdominal yang diperoleh dari
ransum dan sampel ekskreta kemudian proses pemotongan ayam Kedu.
ditimbang dan dikering udara, lalu

Kecernaan lemak kasar =

(𝐾𝑜𝑛𝑠.𝑅𝑎𝑛𝑠𝑢𝑚 𝑥 𝐿𝐾 𝑟𝑎𝑛𝑠𝑢𝑚) – (𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑠𝑘𝑟𝑒𝑡𝑎 𝑥 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝐿𝐾 𝑒𝑘𝑠𝑘𝑟𝑒𝑡𝑎)


x 100%
(𝐾𝑜𝑛𝑠.𝑅𝑎𝑛𝑠𝑢𝑚 𝑥 𝐿𝐾 𝑟𝑎𝑛𝑠𝑢𝑚)
Massa lemak telur
Massa lemak telur = Berat telur x Kadar lemak telur
Bobot Lemak Abdominal
Lemak abominal = x 100%
Bobot Hidup
Rancangan yang digunakan dalam ransum perbaikan + 1,2 mL Lactobacillus
penelitian ini yaitu rancangan acak lengkap spdan1,2% inulin dari umbi dahlia.
(RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Data hasil penelitian dianalisis
Perlakuan terdiri dari R1 = ransum menggunakan analisis varians dengan
peternak, R2 = ransum perbaikan, R3 = membandingkan nilai F hitung dengan F
ransum peternak + 1,2 mL Lactobacillus sp tabel pada taraf 5%. Jika terdapat pengaruh
dan1,2% inulin dari umbi dahlia, R4 = akan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk

28 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
mengetahui perbedaan (Steel dan Torie, Lima et al. (2003) menyatakan bahwa
1995). enzim lipase meningkat seiring dengan
bertambahnya usia ayam. Berbeda halnya
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan penelitian sebelumnya dengan umur
ayam yang lebih muda terjadi dekonjugasi
Kecernaan Lemak garam empedu sehingga menurunkan
Kecernaan lemak kasar pada kecernaan lemak. Fajrih (2014) melaporkan
perlakuan ransum peternak (T1) bahwa pada ayam dengan umur muda
denganransum peternak + inulin dan enzim bile salt hydrolise (BSH)dapat
Lactobacillus sp. (T3) sertaransum mendekonjugasi garam empedu, sehingga
perbaikan(T2) dengan ransum perbaikan + menurunkan kecernaan lemak.Perlakuan
inulin dan Lactobacillus sp. (T4) ransum perbaikan + inulin dan
menunjukkan hasil yang tidak berbeda, Lactobacillus sp. (T4) memiliki kecernaan
karena tidak terjadi dekonjugasi garam lemak kasar paling tinggi karena
empedu sehingga kecernaan lemak tidak keberadaan probiotik diduga belum mampu
berubah. Fenomena ini dapat diasumsikan mempengaruhi aktivitas enzim bile salt
pemberian probiotik tidak terjadi hydrolise (BSH) untuk menurunkan
dekonjugasi dari pengaruh bile salt kecernaan lemak.Sunarlim (2009) dalam
hydrolise (BSH) sehingga tidak Santoso (2013)menyatakan bahwa probiotik
mempengaruhi kecernaan lemak, karena memproduksi enzim bile salt hydrolise
pengaruh enzim lipase yang lebih dominan (BSH) yang dapat mendekonyugasi garam
daripada bile salt hydrolise (BSH) empedu, akan tetapi pada penelitian ini
berhubung umur ayam yang sudah tua. belum terjadi.

Tabel 2. Kecernaan Lemak Kasar, Lemak Abdominal dan Massa Lemak Telur
Perlakuan
Parameter
T1 T2 T3 T4
Kecernaan Lemak Kasar (%) 72,83b 74,00ab 72,09b 76,92a
Lemak Abdominal (g) 2,41 2,29 1,97 2,14
Massa Lemak Telur (g) 16,86a 14,33b 8,51d 11,69c
Keterangan : Superskip pada baris yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05).

Lemak Abdominal didalam hati, sedangkan kurang dari 10%


Perlakuan ransum peternak (T1) dan sintesis lemak tubuh berlangsung di luar
ransum peternak dengan penambahan inulin hati.Demikian pula dengan perlakuan
+ Lactobacillus sp. (T3) tidak perbaikan (T2) dan ransum perbaikan
menghasilkan perubahan lemak abdominal dengan penambahan inulin + Lactobacillus
karena aktivitas probiotik tidak sampai pada sp.(T4) tidak terjadi perubahan lemak
deposisi lemak non hepatik dalam hal ini abdominal. Seperti yang telah dibahas
lemak abdominal, karena pada unggas sebelumnya bahwa pemberian probiotik
metabolisme lemak non hepatik hanya belum mampu menghasilkan enzim bile salt
10%. Ulupi dan Sumantri (2015) hydrolise (BSH) secara maksimal karena
menyatakan bahwa lebih dari 90% sintesis pengaruh enzim lipaseyang lebih dominan
lemak pada ayam adalah melalui jalur berhubung ayam yang digunakan sudah
langsung (direct pathways) yang terjadi menjelang bertelur sehingga lemak

Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 29
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
abdominal yang dihasilkan sama. Lima et telur. Ljungh et al.(2005) menyatakan
al. (2003) menyatakan bahwa enzim lipase probiotik dapat menurunkan kadar lemak
meningkat seiring dengan bertambahnya kuning telur karena kemampuannya dapat
umur ayam. Meningkatnya enzim lipase memfermentasi karbohidrat dan
serta rendahnya kontribusi probiotik menghasilkan asam lemak rantai pendek
sehingga menyebabkan lemak yang dalam saluran pencernaan. Probiotik dalam
dihasilkan sama. Aktivitas probiotik dalam penelitian ini Lactobacillus sp.
saluran pencernaan seharusnya turut menghasilkan asam laktat dan short chain
mempengaruhi rendahnya pembentukan fatty acid (SCFA). Short chain free fatty
lemak abdominal, namun pada penelitian acid(SCFA) setelah diabsorpsi langsung ke
ini proses tersebut tidak terjadi. portal vein menuju ke hati untuk proses
Timbunan lemak dalam tubuh ayam, sintesis lemak di sel hati, tepatnya di
termasuk lemak abdominal terjadi karena sitoplasma. Peran enzim yang berhubungan
energi yang merupakan hasil dari proses dengan lipogenesis sangat diperlukan.
metabolisme nutrisi yang masuk ke dalam Enzim tersebut satu diantaranya dikenal
tubuh ayam melebihi tingkat kebutuhan dengan malic enzyme.Mekanisme lain yang
yang diperlukan oleh tubuh itu sendiri, baik berkaitan dengan penurunan lemak yaitu
untuk hidup pokok maupun untuk melalui perananshort chain fatty acid
berproduksi (Oktaviana dkk., 2010). (SCFA). Inulin merupakan karbohidrat
Timbunan lemak abdominal juga dapat yang tidak bisa dicerna oleh hewan inang
dijadikan indikasi pada penelitian ini bahwa nonruminan, tetapi dapat difermentasi oleh
pemenuhan energi tidak berlebihan. Data mikroba saluran pencernaan seperti
konsumsi energi padapenelitian ini adalah Lactobacillus sp. menjadi short chain fatty
T1=245,39; T2=251,42; T3=259,28; dan acid(SCFA) dalam bentuk asetat, propionat
T4=262,14(Lampiran 6). Konsumsi energi dan butirat. Menurut Heavy dan Rowland
diketahui mempengaruhi secara langsung (2004) short chain fatty acid (SCFA)
timbunan lemak abdominal dalam tubuh tersebut dapat diserap dan dimetabolisir
ayam (Hidayat, 2015). oleh hati serta terlibat dalam regulasi
metabolisme lemak. Proses regulasi lemak
Massa Lemak Telur seperti tersebut diatas dapat dianalogikan
Perlakuan ransum peternak (T1) dengan penelitian Fajrih (2014) bahwa
dibandingkan dengan ransum peternak + penambahan inulin dapat menurunkan
inulin dan Lactobacillus sp. (T3) lemak daging, sehingga dapat diasumsikan
menghasilkan penurunan massa lemak telur bahwa pengaruh inulin juga dapat
karena probiotik dapat menekan sintesis menurunkan lemak telur. Disamping itu,
enzim lipase dalam usus halus menjadi probiotik dapat menurunkan lemak karena
lebih kecil, sehingga menghasilkan massa secara efektif dapat menekan aktivitas
lemak telur yang lebih rendah meskipun enzim asetil KoA karboksilaseyaitu enzim
dengan kecernaan lemak yang tidak yang berperan dalam meningkatkan laju
berbeda. Ini berdampak tidak langsung sintesis asam lemak(Santoso et al., 1995).
terhadap penurunan lemak total didalam Pemberian probiotik mempunyai
kuning telur, yang memberikan arti bahwa peranan dalam penurunan massa lemak
inulin dan Lactobacillus sp.dapat telur meskipun dengan kecernaan lemak
mengurangi metabolisme lemak kedalam yang samabaik pada perlakuan ransum

30 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
perbaikan (T2) maupun ransum perbaikan + Kompiang I. P. 2009. Pemanfaatan
inulin dan Lactobacillus sp. (T4). mikroorganisme sebagai probiotik
Fenomena ini menunjukkan bahwa untuk meningkatkan produksi ternak
mobilisasi lemak dapat dihambat oleh unggas di Indonesia. Pengembangan
probiotik karena adanya keterkaitan enzim Inovasi Pertanian 2(3):177 – 19.
asetil KoA karboksilase yang mengatur Lima A.C.F, Pizauro Jr. JM, Macari M,
metabolisme lemak untuk telur. Malheiros EB. 2003. Efeito do uso
Ketersediaan dan deposisi akhir lemak de probiótico sobre o desempenho e
dalam kuning telur berasal dari sintesis atividade de enzimas digestivas de
lemak di hati. Penelitian terdahulu frangos de corte. Rev.
menyatakan bahwa dalam proses sintesis Bras.Zootecnia32(1):200-207.
lemak di hati, kaitannya dengan peran Ljungh A., W. Torkel. 2005. Lacticacid
enzim malat yang sangat besar (Rosebrough bacteria asprobiotic: Current issue
et al., 2011). intestinal Microbiol. 7:73- 90.
Oktaviana D, Zuprizal, dan Suryanto E.
KESIMPULAN 2010. Pengaruh penambahan ampas
virgin coconut oil dalam ransum
Kesimpulan penelitian adalah terhadap performans dan produksi
pemberian 1,2 mL Lactobacillus sp. dan karkas ayam broiler. Bul. Pet.
1,2% inulin dari umbi dahlia baik pada 34:159-164.
ransum peternak maupun ransum perbaikan Rosebrough, R.W., B.A. Russell, M.P.
mampu menurunkan massa lemak telur, Richards. 2011. Furtherstudies on
meskipun dengan kecernaan lemak sama. short-term adaptations in the
expression oflipogenic genes in
DAFTAR PUSTAKA broilers. Comp. Biochem. Physiol-
AMol. Integr. Physiol. 159 (1):1-6.
Azhar, M. 2009. Inulin sebagai prebiotik. J. Santoso, A., N. Iriyanti dan S. T. Rahardjo.
Scientec. 12(1):23-26. 2013. Penggunaan pakan fungsional
Fajrih. 2014. Pemberian Umbi Bunga mengandung omega 3, probiotik dan
Dahlia (Dahlia variabilis) sebagai isolat antihistamin N3 terhadap
Sumber Prebiotik Inulin Kaitannya kadar lemak dan kolesterol kuning
dengan Ketahanan Tubuh dan Profil telur ayam kampung. J. Ilmiah Pet.
Lemak pada Ayam Lokal 1(3): 848-855.
Persilangan. Universitas Santoso, U., K. Tanaka, 1995. Effect of
Diponegoro, Semarang. (Tesis) dried Bacillus subtilisculture on
Heavey, P.M and I. R. Rowland. 2004. growth, body composition and
Review of role for short chain fatty hepatic lipogenic enzyme activity.
acids in human health and desease. Br. J. Nutr. 71: 523-529.
J. European Nutrition Research 48: Saryono, Chainulfiffah, S. Devi, Monalisa,
124-141. dan Dasli. 1998. Pemanfaatan umbi
Hidayat, C. 2015. Penurunan deposit lemak Dahlia variabilis untuk produksi
abdominal pada ayam pedaging sirup fruktosa dan fruktoologosarida
melalui manajemen pakan. (FOS). Seinar Nasional PBBMI
Wartazoa 25 (3): 125-134. XIV, Bandung.

Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa 31
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur
Steel, R. G. D dan J. H. Torrie. 1995.
Prinsip dan Prosedur Statistika.
Terjemahan B. Sumantri. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Ulupi, N dan C. Sumantri. 2015. Peranan
kelompok gen triglyceride lipase,
fatty acid synthase dan fattyacid
binding protein pada metabolisme
lemak ayam broiler. Wartazoa25 (1)
: 015-022.

32 Pemberian Lactobacillus sp. dan Inulin dari Umbi Dahlia terhadap Kecernaan Lemak dan Massa
Lemak Telur pada Ayam Kedu Petelur

Anda mungkin juga menyukai