Anda di halaman 1dari 19

MIKROBIOLOGI

PETERNAKAN

Oleh :
Mirna
Jeni Satriani
Juniarti
Nur Hidayah
Rahayu Nur
Sumarni
Sri Nuryani

Kelompok mikroorganisme
yang umumnya berhubungan
dengan bahan pangan adalah
bakteri, kapang, khamir dan
virus.

Peranan Mikroorganisme
Dalam Bidang Peternakan
Mikroorganisme
dapat digunakan
untuk
dicampurkan pada pakan / minum ternak,
fermentasi jerami, dan pengolahan limbah
ternak. Bahkan pada saat ini banyak mulai
dikembangkan
tekhnologi
yang
memanfaatkan
berbagai
kenis
mikroorganisme yang dapat diamplikasikan
dalam
dunia
peternakan.
Seperti
mikroorganisme EM-4, penambahan enzim
pada ternak melalui pakan, dan masih banyak
yang lainnya.

Peningkatan teknologi dlm usaha


peternakan komponen biaya pakan
adalah komponen terbesar yang harus
dikeluarkan oleh peternak.
Pendekatan dari segi bioteknologi
yaitu pemanfaatan jasa mikroba, enzim,
hormon, dan probiotik
bertujuan untuk meningkatkan kualitas
bahan pakan serta kualitas produksi ternak.

Bioteknologi telah mampu


menghasilkan pakan ternak
yang optimal baik dari segi
kuantitas, kualitas maupun
kontinuitas ketersediaan pakan
untuk mencapai tujuan
keuntungan jangka panjang.

Probiotik merupakan bhn yg berasal


dari kultur mikroba / substansi lain yg
berasal dari kultur mikroba yg dpt
mempengaruhi keseimbangan alami di
dlm
saluran
pencernaan

bila diberikan dlm jumlah yg tepat


akan dapat meningkatkan efisiensi
penggunaan zat-zat makanan.

Probiotik adalah mikroba hidup yg


mengandung media tempat
tumbuh dan produksi
metabolismenya.
Probiotik terdiri dari:

bakteri gram positif, bakteri gram


negatif, yeast, dan kapang.

Pengaruh Probiotik Terhadap


Ternak
Pemberian

Lactobacillus acidophilus
pd pakan ternak meningkatkan
pertambahan berat badan sapi &
efesiensi makanan,

tingkat kematian ternak sapi menurun


dari 7,5 % jadi 1,5 % akibat pemberian
probiotik.

Pemberian probiotik Bio-CAS berfungsi


untuk membantu meningkatkan
efisiensi pencernaan ternak.

Bio-Cas terdiri dari bakteri :

Genus Ruminococcus, Bakteroides,


Lactobacillus, dan genus jamur
fermentatif

berfungsi merombak bahan organik


kompleks menjadi bahan organik
sederhana

sehingga lebih mudah dicerna oleh


enzim pencernaan.

Hasil penelitian
pemberian

5 cc Bio-cas pada sapi Bali yang


diberikan pakan tambahan 2 kg dedak
padi/ekor/hari ternyata mampu memberikan
pertambahan berat badan sapi Bali sebesar 600650 g/ekor/hari.

Pada

ternak ayam pemberian Lactobacillus


meningkatkan pertambahan berat badan 491,3
g/hari dibandingkan dengan kontrol 459,6 g/ hari.
Namun, penelitian pada babi pengaruh probiotik
baru jelas terlihat apabila ternak tersebut berada
dalam kondisi stres, sementara keadaan normal
tidak terdapat pengaruh nyata.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:


pemberian Aspergillus niger

1.meningkatkan berat badan 5,9 % dan


2.meningkatkan efisiensi(penghematan)
pakan 0,8 %
Selain itu peningkatan penampilan ternak akibat
pemberian Aspergillus niger disebabkan oleh:

meningkatnya asam lemak terbang (volatile fatty


acids) seperti asam asetat, asam butirat, dan asam
propionat yg merupakan sumber energi bagi ternak
terutama ternak ruminansia (sapi, kerbau, atau
kambing

PERANAN MIKROBA PADA TERNAK


RUMINANSIA
Pemanfaatan mikroba
dalam pakan

PROBIOTIK

Peningkatan
produktivitas ternak

mikrobia yang digunakan


sebagai probiotik adalah
bakteri, khamir atau ragi,
mould, dan mungkin pada
suatu saat termasuk protozoa
dan bahkan metazoan.

Mekanisme kerja dari suatu probiotik


yaitu dengan memproduksi asam laktat,
memproduksi metabolti penghambat,
kolonilisasi pada saluran pencernaan,
respon immune Non- spesifik dan
penyerapan bakteri oleh jamur.
Pengujan probiotik S. cerevisae
(PSc) terhadap sapi potong di
jawa barat memberikan
pertambahan kenaikan produksi
daging 0,43Kg/ ekor/hari pada
sapi Brahman cross. Sedangkan
sapi perah memberikan
kenaikan produksi susu 15%
dari produksi normal/ ekor/ hari
pada sapi
Komposisi probiotik PSc
terdiri dari: Mikrobia S.
cerevisae 5,2 x 1011, protein
13-15%, karbohidrat 3235%, lemak 5-10%, mineral dan

Saccharomyces cerevisiae
sebagai imunostimulan:
Beta-D glukan . Komponen
tersebut berasal dari
ekstrak dinding sel khamir
Beta-D glukan
meningkatkan fungsi imun
termasuk fagositosis

Bakteri
Selulolitik

Mencerna serat kasar yang


berpengaruh pada peningkatan
produksi asam lemak sbg hasil
fermentasi serat

Isolasi dan identifikasi


bakteri selulolitik yang
berasal dari probiotik
yoghurt sapi menghasilkan 3
spesies bakteri selulolitik
yang dominan yaitu R. albus,
B. fibrisolvens, dan F.
succinogenes.

Butyrifibrio fibriosolvens
merupakan bakteri rumen
pencerna serat berbentuk
batang dan gram positif. Hasil
fermentasi katbohidrat oleh B.
fibriosolvens meliputi asetat,
format, laktat, butirat, H2 dan
CO2

produksi asam
linoleat pada susu,

Susu yang mengandung


asam linoleat
terkonjugasi yang dapat
dipercaya menambah
kekebalan tubuh dan
mengurangi pertumbuhan
tumor.

Keuntungan dan Kerugian Mikroba terhadap Hewan


Ternak
Brucella melitensis
Penyakit Brucellosis
(Keluron Menular), menyerang sapi, kambing, dan babi

KERUGIAN

melalui saluran makanan, saluran kelamin, selaput


lendir atau kulit yang luka
Bacillus anthracis
biak, kuda, dan babi

Anthrax, pada pemamah

Infeksi dari tanah yang tercemar organisme/ kuman


Anthrax . Kuman masuk tubuh hewan melalui luka,
terhirup bersama udara atau tertelan

Clostridium chauvoe
Penyakit radang paha atau black
leg, menyerang sapi dan domba

Kelumpuhan, konstipasi, hipersalivasi, suhu badan meningkat, jatuh


tiba-tiba, dan mati. Pendarahan pada otak, jntung, paru,
Pemeriksaan histopatologi, di usus halus terlihat erosi epithelium .

Streptococcus agalactiae
produksi susu pada sapi

penyakit mastitis penurunan

Pasteurella multocida
menyerang sapi dan kerbau

Septichaemia epizootica ,

melalui saluran pencernaan dan pernapasan,


Nafsu makan, memamah biak, gerak rumen dan usus menurun
sampai hilang disertai konstipasi. Tubuh gemetar, mata sayu dan
berair.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai