PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam jumlah tertentu, persyaratan ini kini diterima begitu saja dalam
praktek pertanian,tetapi pengetahuan mengenai hal tersebut merupakan hasil
peneliti yang mendalam oleh para pakar fisiologi tumbuhan dan pakar kimia
tanah. Akumulasi pengetahuan tenang hal itu menggambarkan salah satu
penyempurnaan ilmiah yang luar biasa dalam seratus tahun terakhir ini.
B. Jenis-jenis Unsur Hara Tanaman
Setiap tanaman yang diketahui memerlukan paling sedikit 16 unsur hara
penting atau unsur hara esensiil untuk pertumbuhannya yang normal dan sehat.
Unsur-unsur hara esensiil digolongkan menjadi tiga golongan, yaitu;
a. Unsur hara makro atau unsur hara primer (major), yaitu unsur-unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative besar, seperti: N
(Nitrogen), P (Fospor) dan K (Kalium);
b. Unsur hara sekunder, yaitu unsur-unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah yang relative cukup besar, seperti: Ca (Kalsium), Mg
(Magnesium) dan S (Belerang);
c. Unsur hara mikro atau unsur hara tersier (minor), yaitu unsur-unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relative sangat kecil,
seperti: Cl (Khlor), Fe (Besi), Mn (mangan), Cu (Tembaga), Zn (Seng), B
(Borium) dan Mo (Molibdenium).
C. Gejala defisiensi hara pada daun tanaman
Gejala defisiensi hara pada daun tanaman dibedakan menjadi lima tipe,
yaitu:
1. Klorosis, yang munculnya seragam
2. Nekrosis, yang muncul di ujung daun atau di pinggi daun
3. Kurangnya pertumbuhan baru, yang bisa mengakibatkan kematian pada
bagian ujung atau tunas dan daun, dieback, atau rosetting
Sumber gambar:
5e.plantphys.net/article.php?
id=289
Sumber
gambar: http://soils.wisc.edu/facstaff/barak/soilscience326/sulfur.htm
Sumbergambar: http://www.agroservicesinternational.com/photos/Calcium
%20deficiency%20lettuce.html
Sumbergambar:https://www.pioneer.com/cmroot/pioneer/US/images/agron
omy/library_corn/soil_fertility/magnesium_deficiency_3.jpg
membran, dan perkecambahan serbuk sari. Gejala defisiensi hara ini adalah
pertumbuhan tanaman terhambat pada jaringan meristematik (pucuk, akar), mati
pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang sedang berkembang sangat rentan,
mudah terserang penyakit (Anonim3, 2013). Pada tanaman bercabang, ruas
tanaman memendek, batang keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar
berdampingan (Anonim 2, 2013).
Gejala kekurangan tembaga ditandai dengan daun berwarna hijau kebirubiruan, ujung daun layu secara tidak merata, kadang terjadi klorosis meski
jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan gagal membentuk bunga
(Anonim 2, 2013).
10. Kekurangan unsur mangan (Mn)
Mangan merupakan penyusun ribosom dan juga mengaktifkan polimerase,
sintesis protein, karbohidrat. Mangan juga berperan sebagai aktivator bagi
sejumlah enzim utama dalam siklus krebs, dibutuhkan untuk fungsi fotosintetik
yang normal dalam kloroplas (Anonim 3, 2013).
DAFTAR PUSTAKA