Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PRAKTIKUM
A. Waktu Dan Tempat
Hari/ Tanggal
:
Tempat
: Laboratorium Biologi FMIPA UNM
B. Alat Dan Bahan
1. Alat
a. Oven
b. Spiritus
c. Gelas Kimia 250 ml
d. Scalpel
e. Kaca Preparat
f. Pinset
g. Alat Bedah
h. Inkubator
i. Botol perendaman
j. Mikrotom
2. Bahan
a. larutan NaCl fisiologis
b. Mencit (Mus musculus)
c. larutan formalin 10 %
d. Alkohol 70%, 80%, 90%, 95 % dan 96%,
e. Xylol,
f. Paraffin
g. Blok kertas
h. Tissue.
C. Prosedur Kerja
a. Melakukan pembedahan dan mengambil organ lambung Mus musculus
b. Merendam organ lambung ke dalam larutan NaCl fisiologis selama 30
menit
c. Memindahkan ke dalam larutan formalin 10 % selama maksimal 48 jam.
d. Melakukan dehidrasi organ dengan merendam ke dalam larutan alkohol
konsentrasi 70 %, 80 %, 90 %, 95% masing-masing selama 1 jam
(Pada dehidrasi 80%, organ lambung dipotong melintang dan diambil
bagian fundus lambung mencit).
e. Memindahkan pada larutan absolut yakni alkohol 96%. Absolut terdiri
atas 3 dengan waktu yang berbeda. Absolut 1 selama 1 jam, absolut 2
selama 1 jam dan absolut 3 selama 19 jam.

f. Kemudian melakukan proses penjernihan, yakni dengan cara merendam


kembali organ ke dalam xylol 1, xylol 2 dan xylol 3 masing-masing
selama 60 menit.
g. Melakukan proses infiltrasi di dalam oven pada suhu 55 0C. Dengan cara
memasukkan objek kedalam parafin cair yang sebelumnya telah
diencerkan di dalam oven selama 2 hari dengan suhu 55 0C. Parafin I
selama 60 menit, parafin II selama 60 menit dan parafin III selama 60
menit. Objek dipindahkan mulai dari parafin I, II, dan III (hal ini
bertujuan agar jaringan mendapatkan suatu lingkungan yang betul-betul
murni)
h. Membuat cetakan dari ketas kalender sesuai dengan ukuran yang
diinginkan.
i. Melakukan penanaman (embedding) yakni dengan cara memasukkan
parafin cair kedalam cetakan yang telah dibuat. Setelah bagian dasar
membeku, memasukkan dan mengatur letak organ di dalam cetakan.
j. Setelah kering, memasukkan ke dalam lemari pendingin (Freezer) untuk
beberapa hari.
k. Penyayatan (section) dilakukan dengan memasang blok paraffin dalam
holder, kemudian diiris tipis dengan irisan melintang dengan pisau
mikrotom setipis mungkin (3 m).
l. Penempelan (afiniting) dengan cara potongan hasil sayatan diletakkan di
atas permukaan aquades supaya objek dan parafin mengembang. Setelah
perentang an objek maksimal, aquades dibuang dan letak parafin diatur
dengan jarum kemudian dibiarkan kering.
m. Melakukan pewarnaan dengan menggunakan pewarna Haematoxylin
Eosin (HE). Pewarnaan dengan zat warna Haematoxylin Erlich dan Eosin
dilakukan sebagai berikut :
a) Rehidrasi (Alkohol 96 % I dan II masing- masing selama 3 menit,
alkohol 96% III selama 5 menit, alkohol 95%, 90% dan 80 % masingmasing selama 3 menit, alkohol 70% selama 5 menit.
b) Pembilasan pada air kran selama 5 menit kemudian bilasan selanjutnya
pada aquades selama 5 menit.

c) Pewarnaan pertama (pewarnaan sel/ inti sel) dimasukkan ke dalam


larutan pewarna haematoxylin selama 1 menit 30 detik (waktu yang
digunakan bergantung pada ketebalan sayatan preparat).
d) Pembilasan kedua pada air kran selama 5 menit kemudian bilasan
selanjutnya pada aquades selama 5 menit.
e) Pewarnaan kedua (pewarnaan sitoplasma) dimasukkan ke dalam larutan
pewarna eosin selama 1 menit 45 detik (waktu yang digunakan
bergantung pada ketebalan sayatan preparat).
f) Pembilasan ketiga pada aquades selama 5 menit
g) Dehidrasi (dibilas sebentar pada alkohol 70%, 80%, 90%, 95%, 96% I
dan 96% II, alkohol 96% III selama 1 menit).
h) Clearing (xylol 1 selama 1 menit, xylol selama 1 menit dan xylol 3
selama 3 menit).
n. Penutupan (mounting) dijaga agar jaringan jangan sampai kering, ditetesi
dengan entelan (perekat) kemudian ditutup dengan cover glass dan
keringkan, kemudian preparat diberi label sebelah kanan kaca objek,
kemudian diperiksa secara mikroskopis.

Anda mungkin juga menyukai